2.KORIOAMNIONITIS
June 10, 2018 | Author: Radhia Ashabul Kahfi Bey | Category: N/A
Short Description
obgyn...
Description
Referat
KORIOAMNIONITIS
Oleh: Soph Sophia ia Dev Devtta Lest Lestar arii
09103 910313 1322 223 3
Preseptor: dr S!ahrial S!"#"r$ SpO%
&A%IAN O&ST'TRI DAN %IN'KOLO%I (AK)LT AK)LTAS K'DOKT'RAN K'DOKT'RA N )NI*'RSITAS ANDALAS RS)D KOTA PADAN% PAN+AN% 201,
1
&A& 1 P'NDA-)L)AN
Istilah korioamnionitis sudah ada selama beberapa dekade. Korioamnionitis merupakan komplikasi serius selama persalinan dan berkaitan dengan keadaan neonatus yang buruk dan mempengaruhi sekitar 10% kehamilan. Diagnosa ditegakkan secara klinis, mikrobiologis, ataupun pemeriksaan histopatologi plasenta dan tali pusat.1 Dalam jangka pendek, korioamnionitis dikaitkan dengan sepsis maternal, disfungsi multi organ, kelahiran mati dan kematian bayi. Diantara bayi yang selamat, bisa terjadi asfiksia dan sepsis neonates onset dini sedangkan dalam jangka panjang dapat terjadi sekuele neurologis termasuk serebral palsi. 2 ekitar 1 dari !0 persalinan dengan komplikasi korioamnionitis, namun pre"alensi terus meningkat seiring berkurangnya usia kehamilan pada saat persalinan dan dikaitkan dengan sekitar 2#%
persalinan preterm. $ika tidak
diobati 1 dari # bayi baru lahir dengan korioamnionitis akan mengalami sepsis neonatal.2 re"alensi koriomnionitis dari berbagai penelitian didapatkan lebih tinggi pada &anita dengan 'ID dengan rentang (.(%) !*%. elain itu juga menjadi faktor predisposisi transmisi +I-'ID perinatal.! ebagian bayi baru lahir dengan korioamnionitis bisa saja tidak menunjukkan gejala sepsis saat lahir &alaupun didapatkan bukti infeksi dari kultur. Implementasi pedoman klinis bisa saja dapat memberikan diagnosis lebih a&al, namun bayi yang tidak menunjukkan gejala dan tidak terinfeksi juga turut terobati. alaupun begitu, sejumlah bayi baru lahir &anita dengan koriomanionitis tetap pedoman.
2
yang asimptopmatis dari
membutuhkan
pengobatan diba&ah
&A& 2 TIN+A)AN P)STAKA
1. Definisi Korioamnionitis adalah keadaan pada perempuan hamil dimana korion, amnion, dan cairan ketuban terkena infeksi bakteri. Korioamnionitis merupakan komplikasi paling serius bagi ibu dan janin bahkan dapat berlangsung menjadi sepsis./ 2. pidemiologi 'ngka kejadian korioamnionitis 1)2% dari ke kehamilan term dan 2#% dari persalinan preterm./ tiga belas persen korioamnionitis terjadi pada /!0 kasus ketuban pecah dini.#
ekitar 1 dari !0 persalinan dengan komplikasi
korioamnionitis, namun pre"alensi terus meningkat seiring berkuranfnya usia kehamilan pada saat persalinan dan dikaitkan dengan sekitar 2#% persalinan preterm. $ika tidak diobati 1 dari # bayi baru lahir dengan korioamnionitis akan mengalami sepsis neonatal.2 re"alensi koriomnionitis dari berbagai penelitian didapatkan lebih tinggi pada &anita dengan 'ID dengan rentang (.(%) !*%. 3.
tiologi enyebab korioamnionitis adalah infeksi bakteri yang terutama berasal dari
traktus urogenitalis ibu. ecara spesifik permulaan infeksi berasal dari "agina, anus, atau rektum dan menjalar ke uterus. / pada a&alya korioamnionitis dianggap sebagai proses polimikrobial, &alaupun terdapat bukti bukan proliferasi bakteri yang menginisiasi keadaan ini. eberapa kolonisasi bakteri pada cairan amnion yang "irulensinya rendah karena sebab yang belum jelas berubah
menjadi
kontributor patologis. ada &anita yang mengalami persalinan preterm spontan, bakteri penyebab paling sering adalah Ureaplasma Urelyticum, mycoplasma hominis, gardnerella "aginalis dan bakteroides ikoplasma yang biasanya terdapat di traktus reproduksi bisa dikaitkan dengan luaran kehamilan yang merugikan pada beberapa keadaan tertentu. #
3
/. 3aktor resiko anyak faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan korioamnionitis, diantaranya4*
ersalinan lama
Ketuban pecah lama
5.
5uliparitas
6i&ayat korioamnionitis pada kehamilan sebelumnya
Kolonisasi streptokokus grup
acterial "aginosis
enyakit enular eksual
Infeksi traktus urinarius
7airan meconium
erokok
Konsumsi alkohol
atofisiologi Korioamnionitis merupakan inflamasi pada selaput ketuban yang merupakan
manifestasi dari infeksi intrauterine. eringkali berhubungan dengan pecahnya selaput ketuban yang lama dan persalinan yang lama. +al ini dapat dilihat dengan menjadi keruhnya 8 seperti a&an9 selaput ketuban. elain itu bau busuk dapat tercium, tergantung jenis dan konsentrasi bakteri. akteri bisa masuk ke uterus melalui migrasi dari ka"um abdomen dan tuba falopi saat amniosentesis, penyebaran hematogen mele&ati plasenta, atau dari "agina ke ser"ik. Ketika mono dan
leukosit
polimononuklear
859 menginfiltrasi korion, dalam
penemuan mikroskopik maka hal ini dikatakan korioamnionitis. el)sel tersbut berasal dari ibu. ebaliknya, jika leukosit ditemukan pada cairan amnion 4
8amnionitis 9 atau selaput plasenta 8 funisitis 9, sel)sel ini berasal dari fetus. ! Korioamnionitis sering berhubungan dengan pecah ketuban, kelahiran preterm, ataupun keduanya. ering kali sulit dibedakan apakah infeksi terlebih dahulu atau pecah ketuban terlebih dahulu yang terjadi. ertumbuhan mikroba didalam cairan amnion mengakibatkan janin terpapar toksin bakteri dan mediator inflamasi yang berakibat mengalami sindrom respon inflamasi janin yang dikaitkan dengan keadaan merugikan paska kelahiran seperti gagal organ multipel. ayi preterm yang terpapar korioamnionitis mengalami ambilan nutrisi yang buruk hingga gangguan tumbuh kembang dan komplikasi gastrointestinal yang berat.( 6.
:ejala klinis dan diagnosis ;anda dan gejala yang dapat ditemukan4 < 1. Demam, suhu diatas !(0 7 disertai pecah ketuban menandakan adanya infeksi, namun sumber infeksi bisa intra atau ekstra uterin 2. ;akikardia ibu dan takikardia janin !. =eukositosis > 1#.000 4. Uterine tenderness #. ekret "agina berbau, kental kekuningan. alaupun begitu, adanya satu atau beberapa gejala diatas tidak selalu
mengindikasikan infeksi intra uterin, atau korioamnionitis. ?ji laboratorium seperti pemeriksaan :ram atau kultur cairan amnion biasanya tidak dilakukan karena bersifat in"asif *. emeriksaan amniosentesis biasanya dilakukan pada persalinan pretem yang refrakter dan pasien ketuban pecah lama. emeriksaan histopatologis dianggap sebagai standar emas karena tidak ada subjetifitas dalam penilaiannya.
View more...
Comments