29958202 Peran Rekayasa Geofisika Dalam Eksplorasi Sumber Daya Geologi

May 20, 2019 | Author: Adriell Bellho | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 29958202 Peran Rekayasa Geofisika Dalam Eksplorasi Sumber Daya Geologi...

Description

MATERI KULIAH  GEOFISIKA GEOFISIKA EKSPLORASI (TGS 408)

T. Geologi Geologi – STTNAS  YOGYAKARTA

Ministry of Energy and Mineral Resources

PUSTAKA 











Anstey, N.A, Exploration Geophysics Improving Resolution. Buletin / Majalah / Jurnal : GEOFISIKA, GEOLOGI GEOLOGI Dobrin, 1979, 1960, 981, 1988, Introduction to Geophysical Prospecting. Keller, G.V, 1970, Electrical Methods in Geophysical Prospecting. Nettleton, L.L., 1940, Geophysical Prospecting for  Oil. Telford, W., dkk, 1990 , Applied Geophysics

MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES 

Beberapa Definisi Geofisika

1. The Penguin Penguin Dictionary Diction ary of Science (1971) : studi tentang bumi & Dictionary atmosfernya dgn dgn metode fisika, mencakup seismologi, meteorologi, meteorologi, hidrologi, hidrologi, kemagnetan, dsb. 2. The Penguin P enguin Dict ionary (1 972) Pen guin Dictionary Dictiona ry of Geology (1972) (197 2) : geofisika merupakan bagian dari ilmu kebumian (earth science) yg mempelajari segala fenomena yg berkaitan dengannya & menunjang menunjang studi struktur, struktur, kondisi fisik fisik & sejarah evolusi bumi secara keseluruhan. 3. Milton B. Dobrin (1960) : pelacakan secara geofisika (geophysical prospecting) merupakan seni tentang pencarian deposit-deposit tersembunyi dari HC atau mineral yg bermanfaat be rmanfaat dgn melakukan pengukuran kefisikan di bermanfaat permukaan bumi. 4. HF. Howell (1959) : penerapan dr prinsip-prinsip & hal-hal yg praktis pada ilmu fisika untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dgn kebumian. 5. Encyclopedic Dictionary of Exploration Geophysics (1973) : studi tentang bumi dgn metode-metode fisika kuantitatif, khususnya dgn seismik pantul & & bias, gravitasi, kemagnitan, kelistrikan & radioaktif. Atau penerapan prinsipprinsip fisika ffisi isika perkembangannya. ka untuk mempelajari bumi termasuk termasuk perkembangannya.

Ministry of Energy and Mineral Resources

Geofisika cabang geologi : GEOLOGI

   A    I    M    I    K    O    E    G

KIMIA

P      A      L      E       O      N      T       O      L       O       G      I     

BIOLOGI

KIMIA FISIKA

G    E     O    F     I     S     I     K     A   

FISIKA

Ministry of Energy and Mineral Resources

GEOLOGI DAN GEOFISIKA Geologi : mempelajari bumi berdasarkan data permukaan antara lain dari data singkapan, sumur uji, dan lubang bor, dengan tujuan untuk mengetahui struktur dan stratigrafi serta sejarah bumi tersebut. Geofisika : mempelajari bagian dalam bumi dengan menggunakan peralatan tertentu (data bawah permukaan) dengan tujuan untuk mengetahui struktur dan stratigrafi serta sejarah bumi tersebut. GEOFISIKA ; MEMPELAJARI BUMI DENGAN MENGEMBANGAN DASAR-DASAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI MACAM PERALATAN.

MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES 

APLIKASI GEOFISIKA 1. 2.

Meterologi : memantau cuaca Hidrologi : air permukaan dan air bawah permukaan

3. 4.

Seismologi : Kegempaan & gerakan bawah permukaan Volkanologi : gunung api

5. Geomagnetisme : kemagnetan bumi 6. Geodesi : bentuk & roman bumi 7. Tektonofisik : deformasi batuan, misal : proses pembentukan pegunungan 8. Pertambangan : mineral (nikel, bijih besi, mangan, galena,dsb) 9. Eksplorasi hidrokarbon : (minyak bumi) 10. Arkeologi : pencarian candi 11. Panasbumi

Ministry of Energy and Mineral Resources

PANGAEA : A SUPER CONTINENT

Ministry of Energy and Mineral Resources

MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES 

Bentuk bumi shape (Teori Eratosthenes) : ukuran ukuran bumi di semua tempat sama (bulat penuh), dengan jari-jari + 28.000 miles

Bentuk bumi ellipsoid (data satelit, penerbangan pesawat) : bentuk bumi tidak sama di semua tempat, terjadi penggembungan di equator dan dan pemipihan (flattened) di daerah kutub.

Jari-jari pada equator : 6.378.388 meter = 3.963,5 miles Jari-jari pada kutub : 6.356.912 meter = 3.950,2 miles Selisih 21.476 meter =13,3 miles, dengan volume :: 2,5.10 11 miles3 = 1.1.10 22 km3 Kecepatan perputaran bumi pada daerah equator lebih dari 1000 miles per   jam, dan semakin berkurang pada daerah kutub. Permukaan bumi tidak rata di semua tempat , tetapi ada puncak dan ada lembah. Puncak tertinggi ada di Mount Everest (29.141 feet feet = 5 miles dari muka laut). Lembah terdalam ada di Cekungan Guam dan Yat (35.400 feet = 6.75 miles di bawah laut).

Ministry of Energy and Mineral Resources

1. BAHAN-2 YANG MEMBENTUK  BUMI 2. PROSES-2 YANG DIMOTORI OLEH ENERGI MATAHARI • MERUBAH PERMUKAAN BUMI MELALUI GAYA EKSOGEN : 1. PELAPUKAN 2. EROSI (PENGIKISAN) 3. PENGENDAPAN

PEMBENTUKAN MAGMA VULKANISMA

KERAK  ASTENOSFIR

MANTEL

BUMI

3. PROSES-2 YANG DIMOTORI ENERGI DARI DALAM BUMI KERAK  MANTEL INTI LUAR INTI DALAM

• MERUBAH BENTUK STRUKTUR KULIT (KERAK) BUMI : 1.GEMPA BUMI 2.VULKANISMA 3.PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN

Ministry of Energy and Mineral Resources

IND

KERAK  MANTEL INTI LUAR INTI DALAM

Ministry of Energy and Mineral Resources

PEGUNUNGAN VULKANISMA

3. PROSES-2 YANG DIMOTORI ENERGI DARI DALAM BUMI KERAK  MANTEL INTI LUAR INTI DALAM

• MERUBAH BENTUK STRUKTUR KULIT (KERAK) BUMI : 1.GEMPA BUMI 2.VULKANISMA 3.PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN

MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES 

Susunan bumi : seperti kue lapis, utamanya tersusun oleh 3 lapisan, yaitu : 1. Kerak (Crust) : lapisan terluar, ketebalan di daerah laut 0-10 km, ketebalan di daratan 2060 km, tersusun oleh batuan yang bersifat keras, kompak, bersifat asam. 2. Mantel : lapisan di bawah kerak, kedalaman 100-2.883 km, tersusun oleh batuan yang bersifat rigid, keras dan dan britel. Terbagi menjadi 2 bagian : litosfer dan astenofir. 3. Inti : bagian terdalam dari bumi, ketebalannya 2.883 – 6.371 km, tersusun oleh metalic iron dan nikel, terbagi menjadi 2 bagian outer core dan inner core.

MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES 

Dasar Pembagian bagian-bagian bumi adalah : 1.Pengamatan penjalaran gelombang gempa yang tiba dipermukaan 2.Pengukuran gravitasi dan magnetik 3.Aliran panas yang muncul di permukaan (sifat fisik dan kimia)

Ministry of Energy and Mineral Resources

Plate Boundaries | A. Divergent boundaries B. Convergent boundaries C. Transform boundaries

Ministry of Energy and Mineral Resources

Divergent Plate Boundaries and Oceanic Ridges

Ministry of Energy and Mineral Resources

MIDOCEANIC RIDGES

Ministry of Energy and Mineral Resources

SUBDUCTION ZONE

Ministry of Energy and Mineral Resources

METODE-METODE GEOFISIKA : 1. METODE GRAVITASI 2. METODE MAGNETIK 3. METODE TAHANAN JENIS 4. METODE SEIKMIK 5. METODE RADIOAKTIF 6. METODE WELL LOG

Ministry of Energy and Mineral Resources

Kebijakan Penggunaan Metoda Geofisika dalam Eksplorasi Sumber Daya Geologi Sesuai dengan kebijakan pembangunan sektor  energi dan sumber daya mineral khususnya kebijakan pembangunan bidang geologi, maka penggunaan metoda geofisika ditujukan untuk mendukung: 





Pembuatan model - model geologi untuk perencanaan wilayah Pengungkapan potensi sumber daya geologi dan pemahaman fenomena geologi dalam masalah kebencanaan dan lingkungan geologi. Pemberian rekomendasi dalam rangka konservasi potensi sumber daya geologi .

Ministry of Energy and Mineral Resources

METODE-METODE GEOFISIKA 





METODE GRAVITASI (GAYA BERAT) : mengukur perbedaan densitas (rapat massa) batuan (σ ). Batuan dengan σ > akan memilki nilai gravitasi yang besar. Metode ini digunakan untuk survei mineral logam, panasbumi. Alat : GRAVITEMETER METODE KEMAGNITAN (MAGNITIK) : mengukur medan magnit bumi (susceptibilitas/k) atau kerentangan magnit. Benda yang mempunyai kandungan magnit > akan memilki harga susceptibilitas yang tinggi pula. Metode ini digunakan untuk survei mineral logam (banyak mengandung magnit), panasbumi, Alat : MAGNETOMETER METODE GEOLISTRIK/TAHANAN JENIS/ELEKTRIK/RESISTIVITI : mengukur sifat kelistrikan pada batuan, apabila diinjeksikan arus ke dalam bumi, yang terukur hatanan jenis ( ρ ). Setiap batuan mempunyai daya hantar  listrik yang berbeda-beda. Batuan poros daya hantar listrik > dibandingkan batuan kompak. Shg tahanan jenis akan < dibanding batuan kompak. Metode ini digunakan untuk survei air tanah, batubara, panasbumi, dsb. Alat : RESISTIVITE METER

Ministry of Energy and Mineral Resources

METODE SEISMIK : mengukur sifat kecapatan rambat gelombang, Setiap lapisan batuan akan memantulkan gelombang yang berbeda. Banyak digunakan sebab metode ini punya ketepatan dan rerolusi yg tinggi di dalam memodelkan struktur geologi dan stratigrafi bawah permukaan. Ada 2 jenis seismik : seismik refraksi : untuk survei geologi yang dangkal (eksplorasi batubara) dan seismik refleksi : untuk survei geologi yang dalam. (eksplorasi hidrokarbon). Alat : SEISMOGRAM. SEISMOGRAM. METODE RADIOKATIF : mengukur sifat radioaktif yang terkandung dalam batuan. Batuan yang banyak mengandung mineral radioaktif akan menghasilkan harga pembacaan yang tingg. Alat : GEIGOROMETER GEIGOROMETER DAN SCILLOMETER. Digunakan untuk survei mineral radioaktif  (uranium, thorium).

MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES 

SEDIMEN HOLOSEN

GAS BIOGENIK ?

Indikasi akumulasi gas biogenik kelautan

GAS BIOGENIK ?

Ministry of Energy and Mineral Resources

METODE WELL LOGING : mengukur sifat fisik bataun (porositas, densitas, kelistrikan, dsb, dikenal dengan petrofisik batuan ) dengan memasukkan alat (sonde) ke dalam dalam lubang bor. Digunakan untuk eksplorasi minyak bumi, batubara, panasbumi, air tanah, dsb. Log : suatu grafik kedalaman (waktu) dari suatu set kurva yg menunjukkan parameter  (petrofisik batuan) yang terukur secara berkesinambungan berkesinambungan di dalam suatu sumur. Beberapa jenis log : Log SP, Gamma Ray, Ray, Density, Newtron, Sonik, dsb.

Ministry of Energy and Mineral Resources

PERALATAN MAGNETOMETER

MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES 

Seperangkat alat geolistrik

Contoh-contoh Penggunaan Metoda Geofisika dalam Eksplorasi Sumber Daya Geologi

Ministry of Energy and Mineral Resources

Eksplorasi Air Tanah 



Metoda tahanan jenis digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang ketebalan, kedalaman dan penyebaran lapisan batuan bawah permukaan, terutama lapisan lapisan pembawa air (akuifer) berdasarkan perbedaan kontras (anomali) harga tahanan jenis. Metoda well logging dapat mengukur tahanan jenis, potensial diri, gamma ray, kaliper, salinitas, temperatur  dan flow meter untuk menggambarkan urutan bawah permukaan secara berkesinambungan, sehingga diagram yang dihasilkan merupakan gambaran hubungan antara kedalaman dengan karakter / sifat fisika dari batuan yang ada pada formasi.

Eksplorasi Mineral 





Metoda magnet dan polarisasi terimbas sangat baik digunakan untuk eksplorasi mineralisasi emas dan tembaga tipe porfiri. Metoda gayaberat, magnet dan tahanan jenis digunakan dalam pencarian mineralisasi emas tipe epitermal. Penerapan metoda tahanan jenis (Induksi Polarisasi/IP) yaitu kombinasi antara dipole-  dipole dan Schlumberger menentukan lapisan pembawa bagi mineral logam tipe plaser.

Ministry of Energy and Mineral Resources

METODE GRAVITASI/GAYA BERAT  





GAYA GRAVITASI & PERCEPATAN GRAVITASI Dipelopori oleh : Gelf Coast (USA, 1920-an), untuk melokalisir kubah garam di Meksiko Gravitasi yang terukur bukan absolut, tetapi relatif  Teori fisika yang mendasari : HUKUM NEWTON I & II. H. Newton I : 2 BUAH PERTIKEL KECIL DLM MASSA 1 DAN MASSA 2, MASINGMASING DGN DIMENSI YG SANGAT KECIL BILA DIBANDINGKAN DGN JARAK SEPANJANG r YG MEMISAHKANNYA TERHITUNG DR TITIK PUSAT BENDA KECIL ITU, MAKASATU SAMA LAIN AKAN TARIK MENARIK DGN SUATU GAYA SEBASAR : F = G.m1.m2 ……………………..a) r 2



G : konstanta gravitasi besarnya 6,670.10 -8 cm3/gr.det2

Ministry of Energy and Mineral Resources





H. Newton II : Gaya adalah massa dikalikan dengan percepatan F = m.a ………………………….b)

Formula a) dan b) disubstitusikan , a = F = G.m1.m2 = G.m (dalam satuan Gal, mGal) m

r 2

r 2 

a : percepatan (cm/det2) : cgs a : percepatan gravitasi (Gal, Mgal),

1 Gal = 1 cm/det2 = 1000 mGal 1 µ Gal (mikrogal) = 10-6 Gal

Ministry of Energy and Mineral Resources 

FORMULA-FORMULA GRAVITASI:

Beberapa formula gravitasi yg banyak digunakan dalam perhitungan penelitian (dalam satuan Gal) : 1. Formula Helmert (1901) go = 978,030 (1 + 0,005302.Sin 2φ - 0,000007 Sin22φ ) Catatan : faktor pemipihan bumi (f) = 298,2   jari-jari jari-jariequator equator(a) (a)==6.378.200 6.378.200mm

f = a-b aa

 jari-jari kutub (b) = 6.356.818 m 2. Formula U.S.Coast & Geodetic Survey (Bowic, 1917) go = 978,039(1 + 0,005294.Sin 2φ - 0,000007 Sin22φ ) Dengan catatn : 1/f = 297,4 dan a > b 3. Formula Formula Internasional (1930) go = 978,048(1 + 0,0052884.Sin2φ - 0,0000059 Sin22φ ) Catatan : a = 6.378.388 m b = 6.356.909 m 1/f = 297

Ministry of Energy and Mineral Resources

4. Formula Nickanen (1945) go = 978,0468{(1 + 0,005978.Sin 2φ - 0,0000059 Sin 22φ +0,000023.Cos 2φ .Cos 2 (λ +4o)}

Catatan : λ : garis bujur  5. Formula I.U.G.G (International Union of Geodesy and Geophysics, ‘67) go = 978,03185(1 + 0,005278895.Sin 2φ + 0,000023462.Sin 4φ ) Faktor kesalahan : 0,04 mGal

Formula gravitasi yang umum : go = ge (1 + A.Sin2φ - B. Sin22φ ) Dimana : go : gravitasi pada posisi lintang (Gal) ge : gravitasi di equator 

φ : posisi garis lintang Nilai percepatan normal gravitasi di permukaan bumi : 980 Gal = 980 cm/det 2 = 980.103 mGal

Ministry of Energy and Mineral Resources

MEDAN GRAVITASI BUMI A. BENTUK DAN ROTASI BUMI 



Bentuk bumi ellipsoid, dengan selisih jari-jari dan kutub 21.476 meter =13,3 miles Faktor pemipihan (flatedtenes) / f = (a-b).1, dimana : a

a = jari-jari equator  b = jari-jari kutub Akibat adanya pemipihan tersebut menyebabkan perbedaan harga percepatan gravitasi di equator  sebesar 5,17 Gal terhadap kutub. Hal ini ini disebabkan (Hammer, 1943) : 1. Percepatan sentrifugal ke arah luar equator & tdk terjadi di kutub, menyebabkan kenaikan sebasar  3,39 Gal 2. Titik di kutub kutub jaraknya lebih dekat ke inti inti bumi, menyebabkan kenaikan sebasar 6,63 Gal 3. Massa bumi keseluruhan, mengakibatkan gaya tarikan di di equator > dibanding kutub, menyebakan pengurangan sebasar 4,85 Gal. Bumi berotasi pada tempatnya, dengan kecepatan sedut sebesar 2.π .1/86.164 = 7.292.10-5 rad/detik

Ministry of Energy and Mineral Resources

B. KOREKSI GRAVITASI DAN ANOMALI-ANOMALI GRAVITASI MACAM-MACAM KOREKSI DALAM METODE GRAVITASI 

1. Koreksi Alat (DRIFT) 2. Koreksi Pasang Surut 3. Koreksi Lintang 4. Koreksi Topografi (TERRAIN) 5. Koreksi Udara Bebas 6. KoreksinBouguer  7. Koreksi Elevasi Tujuan dilakukan koreksi : untuk menghindari kesalahan (baik saat pengambilan data di lapangan/faktor manusia, faktor alam, faktor alat) sehingga akan dihasilkan data yang akurat, & hasil interpretasi akan baik.

Ministry of Energy and Mineral Resources



















KOREKSI ALAT (DRIFT) : dilakukan dengan tujuan untuk mengkoreksi kesalahan dalam pembacaan gravitemeter pada saat dilakukan pengukuran. Koreksi dpt dilakukan secara matematis ataupun grafis. Rumur koreksi matematis : c = (p-q) . (x – y) (r- q) c : koreksi drift di stasiun n p : waktu pembacaan di stasiun n q : waktu pembacaan di stasiun awal r : waktu pembacaan di stasiun akhir  x : nilai nilai pembacaan di stasiun akhir  y : nilai nilai pembacaan di stasiun awal

Teknik pengambilan data dengan menggunakan sistem LOOPING

Ministry of Energy and Mineral Resources 









KOREKSI PASANG SURUT (TIDAK CORRECTION) : dilakukan karena adanya pengaruh pasang surutnya surutnya permukaan permukaan air air laut akibat daya tarik bulan

∆ g = 3.G.r.Mm (cos 2α m + 1/3) – 3.G.r.Ms (cos 2 α s + 1/3) 2.Dm3 2.Ds3 G : konstanta gravitasi m : bulan D : jarak M : massa s : matahari α : sudut geosentris

KOREKSI LINTANG : koreksi yang memperhitungkan perubahan gravitasi dari posisi equator ke arah kutub. Didasarkan pada perbedaan gravitasi yang diturunkan langsung dari formula gravitasi go = ge (1 + A.Sin2φ - B. Sin 22φ ) = A (1 + B.Sin 2φ - C. Sin 22φ ) Nilai gravitasi naik seiring naiknya harga sudut lintang lintang geografis.

Ministry of Energy and Mineral Resources

DATA LAPANGAN Koreksi Tidal Koreksi Drift G OBSERVASI Koreksi g Normal Koreksi Udara Bebas Korekasi Bouguer  Koreksi Medan ANOMALI BOUGUER

PROYEKSI BIDANG DATAR

KONTINUASI KE ATAS

ANOMALI SEMI-REGIONAL

INFORMASI GEOLOGI

MODEL

HASIL DAN PEMBAHASAN

Diagram alir penelitian metode gayaberat

KESIMPULAN

Ministry of Energy and Mineral Resources

CITRA ANOMALI GAYA BERAT INDONESIA

(Sumber : Basis data Gaya Berat Pusat Survei Geologi) Salah satu data dasar penting untuk evaluasi Cekungan Sedimen yang mengandung potensi hidrokarbon Melengkapi informasi dari Peta Geologi, utamanya struktur dan liniasi di bawah permukaan STATUS PEMETAAN GAYABERAT INDONESIA - Hingga Desember 2005, telah diliput sisa area Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku - Tahun 2006 dilakukan pemetaan di Aceh NAD dan sisa area di sekitarnya yang belum terliput

Cekungan batubara

Ministry of Energy and Mineral Resources

H

i g

h

N     o    r   t     h     10

L

o

w

Peta tiga dimensi anomali gravitasi

Ministry of Energy and Mineral Resources

Data Lapangan

Koreksi IGRF

Koreksi Variasi Harian

Anomali Medan Magnet Total

Reduksi Ke Bidang Datar 

Kontinuasi Ke Atas

Reduksi Ke Kutub

Geologi

Pemodelan

Interpretasi

Kesimpulan

Diagram alir penelitian metode magnetik

Eksplorasi Batubara 







Penerapan metoda geofisika untuk batubara dengan sasaran studi cekungan harus mencakup daerah yang cukup luas dengan menggunakan metoda gayaberat. Penyelidikan struktur bawah permukaan yang lebih bersifat lokal dapat dilakukan dengan metoda seismik. Untuk melokalisir daerah intrusi yang ada kaitannya dengan penyebaran antrasit dapat dilakukan dengan metoda magnet. Mengurangi jumlah titik pemboran digunakan metode tahanan jenis.

Ministry of Energy and Mineral Resources

Peta medan anomali total

Eksplorasi Panas Bumi 





Metoda tahanan jenis digunakan untuk mengetahui sebaran zona prospek panas bumi, struktur resistivity dan hubungannya dengan sistem hidrologi dan termal yang berasosiasi dengan reservoar panas bumi Metoda gayaberat digunakan untuk menyelidiki struktur-struktur yang berasosiasi dengan sistem panas bumi Metode Magnetik digunakan untuk menyelidiki demagnetisasi batuan reservoar yang disebabkan oleh alterasi hidrotermal

PETA TAHANAN JENIS SEMU AB/2 500 m Sabang

S

C

o

E

L

t

A

P

u

T

n

c

A

e

R

O

U

u

U

O

h

m

U

- m

T

E

L

.

I H

.

B

.

T

t

L h

.

R

a

e

U

B

M

I A

e

u

U

r

u

n

r u

n

K

L

.

S e u k u n d o C o t

S e k u n d o T

g

E

L

.

L

H

O

K

R

U

E

N

G

D        A.  A        Y A N        E         U        K         L        A        O        T        

R

u t

lo u w

E

U

e

P

in g I N

R

I N

T

G

E

L

U

H

O

P

R

I A

L

O

A

T

C

 

o t

B a t e e d o n g K r o e n g

R

a y

a C

2

8

0

U

.

t e u

p i n

r e u d

e p

C

o t

T e u p

C

L

2

5

5

2

3

0

2

0

5

m

N

T

E

L

o

n

g

ib

C C

o t .

.

T

I U

U

o t .

G

P

.

B

T

E

I N

G

a t e e

A

m

P

A

N

8

o t

L a b u b a n

C

o t

.

T

I U

P

U

a p a n g

I N

C C

.

A

M

T

E

U

 

o t

D r ie n

K

l a h

P a y a

S

C

O

T

G

U

A

E

S

L

.

E

T

I U

P

U

M

A

.

C

0

o t

I N

G u

N

K

R

U

U

P

N

G

N

G

r ia

B l a n g L h o L a o

B a ' J u m

p a

t

C

O

T

D

A

C

o t

A

R

M

T

.

W

E

0

3 5

1 . 3

B U

K

A

K

A

R

Y

A

B l a n g

L

U

E

P

R

U

M

G a

P

.

S

a r o n g k e

O

C

I N

O

G

T

M

A

3 6

R

o t

K u

l a m

C

L O K E

H E

A

N

A

L

O

N

P

A

Balohan

o t

L e u m

o

M

a t e

O

T

N

G

K

A

L

E

S h o k K                         r                    .    C                        

.

P

C

i

o t

P a

la n a

C P a

5

U

.

C

e

u

h

u

m

k

a

m

0

e

n

 A .   B

5 U

a

t a

a

i r

p

a

n

a

.

y a

 a  n  g

K

S

g

o t

 a  u o t

B a t e e

K e n

e                   u                  

a l d i

n                   o                  

U

K

A

J

S e m

i s i

A

Y

a

r o

l a

/ s o

E

U

N

O

H

O

T

A

Jaboi

P a g e u

          i        a        n        a           S   .

C

O

T

S

I M

P

A

E

U

R

E

U

G

U

N

T e u p i n a n          A o e

C

       m        a           h        u        e          C   .          A

s

o t

D a

I n t a n

B

C

K

U

.

C

e

u

h

u

e

u

n

O

e

T

u

k

L

a

A

M

l f a

t a

0   1 0

r a Keuneukai U

.

T e u p i n

C R

u

d e u b

S

e

u

E

i

m

M

m

C

n                   o                   t                       

a r in g

P a y a C

u

A U

E

5

U

F

B

r i s

0

M

A

5 . 2

C

3

T

r u t

0

B a t e e

5

   n     h   a    a    l  o  .    B

H C

C

8

u n o n g

L e u n g a n g e n

5

G

1

A l u t o

r u t o n g

T

e u r u i

A t e u

E

A

3

o t

e u n a r a

u r u n g

T

S

1

g

Y o e n g

P a w a n g

P

5

t ib a n

Lhok Pria Laot L

    K    r

1

P o

B a k o e

G

e u t iy e n

S

1

o t

in p a n a h

O

T

M

A

e u r e u l o

T

A

L E

r

a

w

a U

n .

B

a

t e

e

M

e

u

o

n

PENAMPANG TAHANAN JENIS Lintasan C

Barat laut 4

0

2

(Apparent Resistivity) C

0

0

C

0

- 2

5

0

- 3

0

0

0

C C

0

- 3

5

0

- 4

0

Tenggara

Fumarola 0

0

0

C

- 4

5

0

0 C

- 5

0

0

C

0

- 5

5

0

0 C

- 6

1

5

0

0 - 2

0

0

- 4

0

0

- 6

0

0

- 8

0

0

- 1

0

0

0

C 2

(TRUE RESISTIVITY)

5

0

- 4 5

0

0 0

0

0 C 2

5 s . d . ( s o i l )

6

0

0

O

>

1

0 0

O

h

m

>

5

0

. d

.

1

h

m

- m

3

- m

- 2

5

s

0

0

O

h

m - 5

0

6

0

s

. d

.

5

0

O

h

m

0

0 C

- 5

0

0

1 1

4

0

0

C 2

- 5

. 8

0

O

h

m

- m

5

. 5

1

0

. 5

1

3

2

5

5 3

C

- 6 6

3

. 1

2

3

. 2

1 3

0

2 5

. 5

. 5

0

5

. 1

0

- m - 7

0

0

2

1

0

4 2

. 2

5

. 9

- m 0

5

0

2

1

1

8

0 2

>

- 4

5

5

0

0

0

PENAMPANG MODEL TAHANAN JENIS G

.

L

e

u

m

o

M

a

t e

e

U    

B

- 4

0

B C

D

- 3 0 0 0 D - 3 5 D

G

- 2

5

0

e

u

n

e

u

k

7

a

0

1

- 4

5 B

2 . 5

0

0

0 C 0 - F4 5 u 0 m0 - 4 0 0 C0 - 5 0

i

. 5

0

0 3

K

- 4

0

C

2

5

1

0

a

A

- 6

0

0

- 5

0

0

0

0 5

0

0F

1

1

k

5

0

C

e

u

5 F0 - 0 3 J 5 a 0 b0 F - 3 0 0 0

- 2

F - 2 0

5

0

n o

o i

h

o

t      1

k

m

0

0 0

6

F - 1 5

0 0

4

5 2

1  k  m 

8

0

0

r o B l -a5

- 5

0

5

L a p isa n K o n duktif 2

5

m

L a p is a n R e s i s t if   ( z o n a r e s e r v o ir )

Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi 

Survei seismik merupakan metoda utama yang digunakan dalam eksplorasi minyak dan gas bumi, metoda ini memanfaatkan pantulan (refleksi dan refraksi) gelombang yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi geologi bawah permukaan berdasarkan perbedaan respon lapisan batuan dalam meneruskan/memantulkan gelombang yang diterima.

Ministry of Energy and Mineral Resources

Prospek Energi Alternatif  

Metoda seismik juga juga dapat digunakan untuk menemukan sumber energi alternatif dari laut dalam berupa: gas biogenik dan gas hidrat.

Penampang geofisika

Lintasan geofisika

A A

Logging

B

B

Disain Konstruksi

Rekayasa Geofisika Pada Dekade Terakhir  





Survei dan analisis data seismik pantul telah dapat dilakukan dengan teknik 3 dimensi. Digunakannya metoda survei dari udara untuk melakukan pengukuran gayaberat, magnet, elektromagnet dan gamma ray . Metoda gayaberat yang umumnya digunakan untuk survei pendahuluan (di daerah yang luas) kini dapat diterapkan pada survei lanjutan yang lebih detil dengan metoda pengukuran “4 Dimensi”.

Ministry of Energy and Mineral Resources

PENUTUP 





Metoda geofisika telah menjadi salahsatu alat yang penting dalam eksplorasi sumber daya geologi (mineral, batubara, panas bumi, air tanah, migas, dan sumber energi alternatif). Agar pemanfaatan metoda-metoda geofisika ini dapat optimal maka diperlukan penguasaan teknologi pengolahan data (software) dan rekayasa perangkat keras (hardware) yang mumpuni. Terus dilakukannya penelitian dan pengembangan dalam bidang geofisika yang dapat mendorong terciptanya metode geofisika baru atau perbaikan dari metoda lama agar eksplorasi sumber daya geologi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien.

Ministry of Energy and Mineral Resources

METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

Ministry of Energy and Mineral Resources

Metodologi : pengukuran langsung di lapangan (darat), yaitu dengan melakukan pengambilan data geolistrik (arus, potensial, dan tahanan jenis). Peralatan Lapangan : Palu dan Kompas Geologi Peta topografi Alat tulis Kamera Satu set Geolistrik (Resistimeter, Accu, Kabel, Elektroda, Meteran, HT) GPS Komputer dan Program Pendukung Digitizer

Ministry of Energy and Mineral Resources

Mulai

Ministry of Energy and Mineral Resources

Studi Literatur  Studi Pendahuluan

Informasi Geologi

Orientasi Lapangan

Desain Survei

Pengumpulan Data

Data Lapangan (ΔV, K, I, R) Data sumur & Data Permukaan

Resistivitas Semu Pengolahan dengan Program Progress versi 3.0

Penampan g Kedalama n

Resistivita s

Lapisan Batubara (seam)

Kedalama n Interpretas i Kesimpula n

Diagram alir penelitian metode resistivitas

Ministry of Energy and Mineral Resources

METODE TAHANAN JENIS TERBAGI MENJADI 2 BAGIAN (Dobrin, 1988) : 1. Metode mapping . Metode mapping digunakan untuk mengetahui variasi resistivitas ke arah lateral/horisontal. lateral/horisontal. Biasanya Biasanya metode metode ini ini digunakan untuk mengetahui kontak litologi batuan atau benda-benda dangkal.

2. Merode sounding . Metode sounding adalah penyelidikan perubahan resistivitas bawah permukaan ke arah vertikal. Metode ini baik digunakan untuk menentukan ketebalan lapisan lapuk, kedalaman struktur, kedalaman benda anomali yang berbentuk dike, resistivitas resistivitas suatu lapisan sedimen, serta batuan dasar yang letaknya tidak terlalu dalam.

Ministry of Energy and Mineral Resources

Caranya pengukuran sounding yaitu dengan menggerakkan elektroda menjauhi pusat konfigurasi. Perpindahan elektroda (C1, C2, P1, P2) secara bersama-sama menjauhi titik pusat pengukuran yaitu titik nomor 0 sejauh a. Perpindahan titik pengukuran yaitu dengan memindahkan C1 ke titik nomor -3, C2 ke titik nomor 3, P1 ke titik nomor -2, P2 ke titik nomor 2 dan seterusnya.

Ministry of Energy and Mineral Resources

Berdasarkan pada skalanya metode tahanan jenis terbagi menjadi 2 yaitu

:

1. Makro resistivity 2. Micro resistivity Pembagian ini didasarkan pada besar  kecilnya elektroda dan spasi penempatan elektroda

Ministry of Energy and Mineral Resources

Peralatan dan pengambilan data geolistrik di lapangan

Ministry of Energy and Mineral Resources

Ministry of Energy and Mineral Resources

Penerapan Metoda Tahanan Jenis Untuk Eksplorasi Logam Mulia dan Dasar 

Distribution of chargeability

Distribution of resistivity

Ministry of Energy and Mineral Resources

BAB III GEOLOGI REGIONAL Kolom Stratigrafi Cekungan Kutai (E. Supriatna dan Rustandi (1986)

Ministry of Energy and Mineral Resources

Ministry of Energy and Mineral Resources

Ministry of Energy and Mineral Resources

Hasil prosesing data & kolom litologi pada

Ministry of Energy and Mineral Resources

Pengukuran geolistrik dilakukan secara sounding, dengan menggunakan konfigurasi schlumberger  Konfigurasi Schlumberger K = π(L2-b2 )/2.b I

V

C1

P1

2b

P2

C2

L

Ministry of Energy and Mineral Resources 







Friction impedes movement on fault plane Stress builds up in crust as plates move past each other – stores energy. Amount energy stored = magnitude of  earthquake Energy is released as fault finally ruptures – earthquake Point of first rupture -focus of  earthquake, epicentre is point on surface directly above focus

Ministry of Energy and Mineral Resources

Measuring Earthquakes 







Science of seismology Use seismograph machine Produce a seismogram Measure P, S, (body-waves) and L (surface-waves)

Ministry of Energy and Mineral Resources

Gelombang Primer Arah perjalanan gelombang

Gelombang Sekunder

Gelombang Cinta

Arah pergerakan materi batuan (getaran)

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF