24597646-Belajar-AutoCad-LD
April 7, 2017 | Author: Edward Wood | Category: N/A
Short Description
Download 24597646-Belajar-AutoCad-LD...
Description
4.1.
Pengeplotan Titik Bor
Mendudukan titik bor (plotting) merupakan pekerjaan awal dalam penggambaran peta kontur struktur. Tabel 4.1 Bore Hole Data (Sumber : Geologi and Survey Dept. PT. Lana Harita Indonesia)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
4.1.1
bore hole number DH29/40 DH29/26 DH28/47 DH29/38 DH28/46 DH29/28 DH28/45 DH29/29 DH28/44
coordinate northing easting 527191.688 951613.805 527250.042 951710.095 527218.025 951716.683 527278.853 951773.532 527245.452 951802.315 527288.260 951846.622 527259.340 951852.893 527316.807 951928.130 527298.939 951932.105
elevation 76.284 54.752 54.918 71.350 77.904 69.296 67.667 62.932 59.997
Pengaturan Titik Bor
Titik bor sebagai salah satu data dasar yang digunakan dalam perhitungan cadangan dengan menggunakan program AutoCAD Land Desktop Development 2004. Sebelum melakukan plotting beberapa titik bor pada layar LDD (Land
Fery_Project
1
Desktop Development), untuk mengawalinya perlu dilakukan pengaturan titik bor (point).
a.
Pengaturan Model Koordinat
Adapun langkah-langkah dalam melakukan pengaturan model koordinat pada layar LDD yaitu : Klik → Point pada menu bar di layar LDD
-
Gambar 4.1a Menu Point pada Layar LDD
Klik → Point Settings, maka akan muncul tampilan
seperti Gambar 4.1b
Fery_Project
2
Gambar 4.1b Pengaturan Koordinat
Setelah itu, klik → Coords untuk memilih model
-
koordinat. Misalnya klik → Easting – Northing sebagai model salib sumbu koordinat -
Selanjutnya jangan di klik → OK, karena masih berlanjut
ke tahap pengaturan bentuk dan ukuran titik b. Pengaturan Bentuk dan Ukuran Titik Bor Tampilan layar LDD masih tampak seperti Gambar 4.1b di atas, sekarang dilanjutkan dengan pengaturan bentuk dan titik ukur. Adapun langkah-langkahnya : -
Klik → Marker pada menu tersebut, lalu pilih bentuk titik
(point) yang dikehendaki. Misalnya klik → tanda + dan Ο, maka akan terbentuk suatu titik yang merupakan kombinasi dari kedua tanda tersebut atau bisa juga hanya memilih salah satu tanda saja Setelah itu untuk memilih ukuran titik, klik → Size In
-
Absolute Units lalu isikan ukuran titik yang dikehendaki pada kotak size. Misalnya 5 c. Pengaturan Warna Teks Titik Bor
Fery_Project
3
Sekarang dilanjutkan dengan pengaturan warna teks titik bor. Adapun langkah-langkahnya : Klik → Text pada menu point settings dan tampilan baru
akan muncul -
Selanjutnya lakukan pengaturan warna identitas titik
seperti warna nomor titik, warna angka elevasi titik, dan warna deskripsi titik pada kolom Color and Visibility -
Setelah itu lakukan pengaturan ukuran text pada kolom
Style and Size Setelah dianggap cukup, klik → OK untuk menutup
-
kotak dialog dan akan muncul tampilan layar seperti pada Gambar 4.1a -
Layar LDD siap untuk mendudukan sejumlah titik bor
4.1.2 Plotting (Mendudukkan Titik Bor) Plotting merupakan pekerjaan awal dalam penggambaran peta. Titik bor yang akan di plot harus telah memiliki posisi E (sejajar arah timur/sumbu X), N (sejajar arah utara/sumbu Y), dan Z (sejajar arah vertikal/ketinggian) agar dapat dengan mudah didudukkan di layar ALD. a.
Memasukkan Data Titik Bor dari File Notepad
Data titik bor dapat dibuat pada file Excel untuk kemudian ditransfer kopi ke file Notepad.
Fery_Project
4
Gambar 4.1c Data titik ukur dalam format excel
Fery_Project
5
Gambar 4.1d Data titik ukur dalam format notepad
b.
Tahapan-Tahapan Dalam Mendudukan Titik Bor
Tahapan-tahapan dalam mendudukan titik bor tersebut yaitu : -
Klik → Points pada menu bar, klik → Import/Export Points, dan pilih dengan klik → Import Points, maka akan muncul tampilan layar baru seperti Gambar 4.1f
Gambar 4.1e Memasukkan data titik bor
Fery_Project
6
Gambar 4.1f Format manager
-
Setelah itu, isilah format dengan cara memilih dari fasilitas yang ada, misal PENZD (space delimited) lalu kemudian isilah source file nya dengan cara klik pada ikon open file untuk memilih file notepad yang berisi data titik bor
-
Setelah layar kembali seperti pada Gambar 4.1f, klik kotak kecil di sebelah kanan kotak kosong, untuk mengisikan kelompok data bor, muncullah Gambar 4.1g untuk mengisi nama kelompoknya, klik → OK. Maka tampilan layar akan kembali seperti Gambar 4.1f. Lalu klik → OK.
Gambar 4.1g Pengisian nama kelompok
Fery_Project
7
Gambar 4.1h Sebaran titik bor di layar LDD
4.2 Pembuatan Peta Kontur Struktur Peta kontur struktur merupakan peta yang menggambarkan posisi batubara yang ada di bawah permukaan. Tujuan pembuatan peta kontur struktur ini untuk menentukan pola penyebaran outcrop seam tertentu dan besar kemiringan batubara, serta untuk mengetahui struktur lapisan batubara yang ada di bawah permukaan. Penggambaran kontur struktur pada LDD dapat dilakukan bilamana di layar LDD sudah tergambar sebaran titik bor yang memiliki koordinat dan ketinggian seperti Gambar 4.1h 4.2.1
Pembuatan Surface Baru
Pembuatan surface dimaksudkan untuk memasukkan data gambaran muka tanah yang baru, sehingga perlu diberi nama sebagai file surface. Adapun langkah-langkahnya : -
Klik → Terain pada menu bar sehingga muncul Gambar 4.2a
Fery_Project
8
Gambar 4.2a Membuka Terrain Model
-
Klik → Terrain Model Explorer pada Gambar 4.2a, lalu tampilan baru akan muncul (Gambar 4.2b)
-
Setelah itu klik kanan pada Terrain dan klik → Create New Surface pada Gambar 4.2b hingga muncul tulisan Surface 1 pada kolom Surface Name
Gambar 4.2b Membuat surface baru
-
Klik kanan pada Surface 1 dan klik → Rename
-
Isikan nama surface baru pada kolom New Surface Name, misalnya top_coal_seam28 dan klik → OK untuk memasukkan nama tersebut sebagai file. Tampilan layar baru akan tampak seperti Gambar 4.2.c
Gambar 4.2c Konfirmasi nama surface
4.2.2
Memasukkan Data Tititk Bor ke dalam Surface
Adapun langkah-langkahnya : -
Klik tanda [+] di sebelah kiri Terrain dan klik tanda [+] sebelah kiri top_coal_seam28 di Gambar 4.2c, dan tampilan eksplorer pada Terrain terbuka
Fery_Project
9
-
Klik kanan pada Point Files, lalu klik Add Point from AutoCAD Objects dan pilih Points sehingga muncul sebaran titik bor yang hendak dimasukkan
Gambar 4.2d Memasukkan Titik Bor dari Gambar
-
Pada perintah (Command) ketik E, klik enter, dan ketik all, klik enter 2X sehingga muncul Gambar 4.2e
-
Sebagai konfirmasi bahwa titik bor sudah masuk, maka pada Gambar 4.2e klik Point File sehingga muncul nama surface file pada kolom Name dan tanggal pembuatan pada kolom Modified
Gambar 4.2e Konfirmasi masukan titik bor
4.2.3
Membangun Kontur
Fery_Project
10
Setelah data titik bor masuk sebagai basis data, maka akan dilanjutkan dengan proses membangun kontur. Langkah-langkah dalam membangun kontur yaitu : -
Layar masih tampak seperti Gambar 4.2e, klik kanan
pada top_coal_seam28 dan klik → Build (Gambar 4.2f) dan tampilan seperti Gambar 4.2g akan terlihat
Gambar 4.2f Membangun kontur
Gambar 4.2g Pilihan memasukkan data ke dalam surface
Fery_Project
11
-
Beri tanda check pada kotak kecil Use point file data
(Gambar 4.2g), sedangkan kotak lainnya dikosongkan. Kemudian klik → Apply → OK Klik → OK pada Done Building Surface, dan tampilan
-
baru akan muncul Gambar 4.2h sebagai konfirmasi bahwa data kontur sudah masuk.
Gambar 4.2h Konfirmasi data kontur
4.2.4
Melukis Garis Kontur
Adapun tahapan-tahapan dalam melukis garis kontur yaitu : -
Klik → Terrain pada menu bar dan klik → Create
Contours (Gambar 4.2i), tampilan baru muncul (Gambar 4.2j)
Fery_Project
12
Gambar 4.2i Proses melukis kontur
Gambar 4.2j Pilihan file data kontur
-
Pilih nama surface yang telah dibuat sebelumnya pada kotak samping kanan Surface dan lakukan pengaturan kontur. Apabila dirasa cukup akhiri dengan klik → OK pada Gambar 4.2j, maka tampilan pada layar LDD akan muncul kembali berupa sebaran titik bor -
Klik → enter dan akan terlihat pada layar sebaran titik
bor yang sudah terlukis garis konturnya (Gambar 4.2k)
Fery_Project
13
Gambar 4.2k Lukisan garis kontur
4.3 Membuat Cropline Untuk mengetahui pola penyebaran outcrop pada peta kontur struktur, kita dapat lakukan dengan menghubungkan titik-titik yang merupakan perpotongan antara dua garis kontur (dalam hal ini kontur topografi dan kontur struktur) pada elevasi yang sama.
4.4 Pembuatan Penampang Pembuatan sayatan ini tegak lurus dengan datum base line dengan jarak akurasi 30 meter, dengan perbandingan 1 : 1000. Pembuatan sayatan penampang pada LDD dapat dilakukan pada satu atau lebih surface (permukaan lapisan). Adapun tahap-tahapan dalam membuat penampang tersebut adalah sebagai berikut : -
Setelah semua kontur terbentuk, maka gambarlah sayatan melintang pada peta kontur topografi dan peta kontur struktur sesuai dengan jarak akurasi yang dikehendaki (Gambar 4.4a)
Fery_Project
14
Gambar 4.4a Sayatan melintang pada kontur struktur
Setelah itu, klik → Terrain pilih Section dan klik →
-
Multiple Surfaces On/Off untuk mengaktifkan surface yang jumlahnya lebih dari satu (Gambar 4.4b)
Fery_Project
15
Gambar 4.4b Proses pengaktifan multiple surfaces
Tahap berikutnya klik → Terrain pilih section dan klik
-
→ Define Multiple Surfaces untuk memilih surfaces yang akan diaktifkan hingga muncul Gambar 4.4c
Gambar4. 4c Kolom pemilihan surfaces
-
Masih tampak seperti Gambar 4.4c, pilih nama surfaces yang akan diaktifkan pada kolom Select From dan hasil yang dipilih akan tampak pada kolom Current, akhiri dengan klik → OK, dan tampilan layar LDD akan kembali seperti semula (Gambar 4.4a) Klik → Terrain pada menu bar, pilih Section dan klik →
-
Define Sections untuk memulai memasukkan data section (Gambar 4.4d)
Fery_Project
16
Gambar 4.4d Proses memasukkan data section pada LDD
-
Pada perintah ketik (Command) muncul tulisan: Group Label, lalu isikan nama group label yang kita kehendaki, biasanya yang mudah diingat. Misal: SC_SEAM28 dan tekan enter -
Setelah itu pada perintah ketik (Command) muncul
tulisan: Section Label, lalu isikan nama section label yang kita kehendaki. Misal: D-D’ dan tekan enter -
Kemudian pada perintah ketik (Command) muncul
tulisan: First Point, dengan kursor pilih titik awal untuk menempatkan section dan klik pada titik tersebut -
Setelah itu pada perintah ketik (Command) muncul
tulisan: Second Point, sekali lagi dengan kursor pilih titik akhir penempatan section dan klik pada titik tersebut -
Ulangi cara tersebut diatas hingga section terakhir,
setelah itu tekan enter 2X
Fery_Project
17
Gambar 4.4e Proses pengolahan data section
-
Klik → Terrain pada menu bar, pilih Section dan klik →
Process Sections (Gambar 4.4e) sebagai proses pengolahan data section yang dimasukkan sebelumnya dan enter -
Kemudian akan muncul perintah menambahkan catatan
pada bagian ujung file, ketik → N pada bagian command dan enter -
Setelah itu akan muncul perintah untuk memasukkan surface yang akan dimunculkan. Pilih file yang akan dimasukkan (Gambar 4.4f). Klik → OK
Fery_Project
18
Gambar 4.4f Proses memilih surface yang akan ditampilkan
-
Setelah itu tekan enter dan proses pengolahan sedang berlangsung. Setelah itu pada perintah ketik (Command) muncul tulisan: Enter Group to Retrieve, lalu ketikkan nama group yang telah kita buat sebelumnya. Dalam hal ini nama group: Sec_seam28 dan tekan enter Setelah itu klik → Terrain pada menu bar, pilih section
-
dan klik → Import Section (Gambar 4.4g) -
Pada perintah (Command) muncul tulisan: Datum line
layer (or. for none) , tekan enter pada perintah tersebut -
Setelah itu pada perintah (Command) muncul tulisan:
Vertical scale factor , ketikkan skala vertikal yang dikehendaki. Misal skala vertikal yang dikehendaki 1 : 1, maka ketikkan 1.00 pada perintah tersebut dan tekan enter
Fery_Project
19
Gambar 4.4g Proses menggambar section
-
Selanjutnya pada perintah ketik (Command) muncul tulisan: Insertion point for GROUP: SEC_SEAM28, SECTION: D-D’ : dengan kursor pilih titik dimana mau di letakkan dan klik pada titik tersebut -
Begitu seterusnya hingga section terakhir, untuk
mengakhiri proses ini tekan enter 2X. Dan kita bisa melihat sayatan penampang yang telah kita gambar (Gambar 4.4h)
Gambar 4.4h Penampang d-d’ pada layar LDD
4.5 Perhitungan Volume Overburden (Lapisan Tanah Penutup)
4.5.1
Proses Menentukan Luas Overburden
Pada prinsipnya, perhitungan cadangan dengan menggunakan metode cross section ini adalah mengkuantifikasikan cadangan pada suatu areal dengan
Fery_Project
20
membuat penampang-penampang yang dapat mewakili model endapan pada daerah tersebut. Perhitungan Volume overburden dipengaruhi oleh luas sayatan overburden dan jarak antara sayatan. (Perhitungannya menggunakan program Microsoft Excel) Tahapan-tahapan dalam menentukan luas Overburden menggunakan LDD sebagai berikut : -
Layar LDD masih tampak seperti Gambar 4.4h, lukis batas-batas penambangan (pit limit) pada penampang tersebut (Gambar 4.5a)
Gambar 4.5 Pit Limit pada penampang
-
Setelah itu, buatlah garis polyline mengelilingi daerah Overburden yang ingin dihitung. Dan untuk menutup garis polyline, pada command ketik close atau cukup huruf C saja.
-
Untuk mengetahui luasan area, klik garis polyline tertutup pada daerah Overburden yang akan dihitung luasnya, kemudian arahkan kursor ke bagian tepi garis dari area tersebut, lalu klik kanan dan klik
Fery_Project
21
→ Properties. Maka tampilan tentang identitas area tersebut akan muncul dan kita dapat mengetahui luasan area tersebut dengan melihatnya langsung pada kolom area (Garis batas penambangan dapat kita maju/mundurkan posisinya untuk mendapatkan luasan area yang diinginkan berdasarkan atas Grand Total Stripping Ratio). 4.5.2
Hasil Perhitungan Volume Overburden
Setelah didapatkan Luas Overburden berdasarkan hasil perhitungan dengan cross section pada 10 penampang dengan jarak akurasi 30 m, selanjutnya dapat dihitung volume Overburden dengan menggunakan software Microsoft Exel. Dan didapatkan
jumlah total volume Overburden sebesar 194584.050 m3. Data
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.2
Hasil perhitungan volume overburden
PIT / Blk
Section
Seam
P05G_0307
A-A'
seam 28
Fery_Project
Jarak (m)
OVERBURDEN Luas (m²)
Volume (m³)
19.360
22
30 P05G_0307
B-B'
seam 28
2460.450 144.670
30 P05G_0307
C-C'
seam 28
10545.150 558.340
30 P05G_0307
D-D'
seam 28
27957.750 1305.510
30 P05G_0307
E-E'
seam 28
34926.150 1022.900
30 P05G_0307
F-F'
seam 28
20212.200 324.580
30 P05G_0307
G-G'
seam 28
10352.700 365.600
30 P05G_0307
H-H'
seam 28
20878.050 1026.270
30 P05G_0307
I-I'
seam 28
33989.250 1239.680
30 P05G_0307
4.6
J-J' seam 28 JUMLAH TOTAL
33262.350 977.810 194584.050
Perhitungan Volume Cadangan Batubara
4.6.1
Proses Menentukan Luas Cadangan Batubara
Proses perhitungan luas cadangan batubara pada LDD sama dengan perhitungan luas sayatan overburden. Begitu pula halnya dengan perhitungan volume cadangan batubara yang dalam perhitungannya menggunakan program Microsoft Excel. Perhitungan cadangan pada LDD didasarkan pada luas endapan batubara, berat jenis, jarak akurasi dan faktor geologi. Faktor geologi merupakan faktor-faktor kehilangan cadangan akibat tingkat keyakinan geologi maupun akibat teknis penambangan. Faktor geologi tersebut dapat berupa :
Fery_Project
23
•
Geological Losses, yaitu faktor kehilangan akibat adanya variasi ketebalan, parting, maupun pada saat pengkorelasian lapisan batubara. •
Mining Losses, yaitu faktor kehilangan akibat teknis penambangan,
seperti faktor alat, faktor safety dan lain-lain. •
Processing Losses, yaitu faktor kehilangan akibat diterapkan metode
pencucian batubara atau kehilangan pada proses lanjut di stockpile. 4.6.2. Hasil Perhitungan Volume Cadangan Batubara Perhitungan cadangan batubara yang dilaksanakan pada Pit P05G_0307 Seam 28 menggunakan parameter perhitungan sebagai berikut : a. Faktor Geologi : 0.9 b. Luas Endapan Batubara c. Berat Jenis Batubara : 1.3 (Ton/m³) d. Jarak Akurasi : 30 m e. Grand Total Stripping Ratio 6:1 Setelah didapatkan Luas Batubara berdasarkan hasil perhitungan dengan cross section pada 10 penampang, selanjutnya dapat dihitung Volume Batubara dengan menggunakan software Microsoft Exel. Dan didapatkan
jumlah total volume
cadangan batubara sebesar 39368.687 ton. Data lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2
Fery_Project
24
4.7
Perhitungan Stripping Ratio
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh atas volume cadangan batubara dan volume overburden maka didapat SR (Stripping Ratio) sebesar 4.9. Data lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3
Fery_Project
25
Tabel 4.4 Hasil perhitungan stripping ratio dengan metode cross section
PIT / Blk
Section
Seam
P05G_0307
A-A'
seam 28
Jarak (m)
COAL Luas (m²) 30.070
30 P05G_0307
B-B'
seam 28
C-C'
P05G_0307
D-D'
114.170
seam 28
P05G_0307
E-E'
190.690
seam 28
P05G_0307
F-F'
226.570
seam 28
P05G_0307
G-G'
94.510
seam 28
P05G_0307
H-H'
seam 28
P05G_0307
I-I'
seam 28
115.960 124.020
P05G_0307
J-J' seam 28 JUMLAH TOTAL
5.2
34926.150
4.8
20212.200
3.6
10352.700
2.8
20878.050
5.0
33989.250
8.3
33262.350
9.9
194584.050
4.9
1026.270 4104.770
109.870 30
27957.750
365.600 4211.649
30
2.9
324.580 3693.749
30
10545.150
1022.900 5634.954
30
1.2
1305.510 7322.913
30
2460.450
558.340 5350.293
30
SR
144.670 3577.743
30
Volume (m³)
19.360
89.690
seam 28
Luas (m²)
2101.788
30 P05G_0307
Tonage (ton)
OVERBURDEN
1239.680 3370.829
82.200
977.810 39368.687
4.8 Jumlah Mineable Reserve yang Didapatkan Dikarenakan nilai Stripping Ratio yang didapatkan 5:1, tidak lebih besar dari Grand Total Stripping Ratio yang telah ditetapkan PT. Lanna Harita Indonesia,
Fery_Project
26
Samarinda
yaitu 6:1. Maka volume cadangan batubara yang didapatkan
merupakan Mineable Reserve, yaitu sebesar 39368.687 ton
Fery_Project
27
View more...
Comments