24 - Christine Eriska Timang - Tugas Studi Kasus

September 21, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 24 - Christine Eriska Timang - Tugas Studi Kasus...

Description

 

FARMASI RUMAH SAKIT TERAPAN

STUDI KASUS EVALUASI PENGGUNAAN OBAT

Disusun Oleh: Nama

: Christine Eriska Timang

NPM

: 2021000092

Nomor Absen

: 24

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA 2021

 

SOAL KASUS Seorang pengguna narkoba intravena (IVDU) berusia 42 tahun dirawat di rumah sakit karena mengeluh demam dan sakit pada pangkal paha. Dia telah menyuntik sela se lama ma be bebe bera rapa pa tahu tahun n da dan n me memp mpun unya yaii ri riwa waya yatt be bebe bera rapa pa ka kali li ma masu suk k rumah sakit untuk sakit  untuk tempat suntikan yang terinfeksi. Dia saat ini menyuntikkan ke pangkal paha kiri. Pemeriksaan Pasien kurus dengan kebersihan pribadi yang buruk, demam (39.2ᵒC), nadinya 130 kali/menit, dan tekanan darah 100/70mmHg. Pernafasan dan kardiovaskular tidak menon men onjol jol da dan n per perutn utnya ya lun lunak ak dan tid tidak ak kak kaku. u. Len Lenga gan n bek bekas as luk luka a dar darii su sunti ntikan kan sebe se belu lumn mnya ya,, da dan n kulit ulit me menu nunj njuk ukka kan n bu bukt ktii ek ekso sori rias asii da dari ri go gore res san kron kronis is.. Pembengkakan inguinal kiri, menjadi panas, merah dan menyakitkan saat disentuh. Terdapat selulitis di sekitar area yang bengkak. Darah rutin dan kultur darah diambil dan mulai dengan IV benzyl penicillin dan flukloksasilin untuk abses dan selulitisnya. Pembedahan direncanakan untuk mengeringkan abses. Pertanyaan Bagaimana analisis kualitatif penggunaan antimikroba pada pasien tersebut?

PENYELESAIAN A. Me Meto tod de Gy Gys ssen ens s Metode Gyssens merupakan suatu diagram alur (flow chart) yang dikembangkan oleh Gyssens et.al. Metode ini dapat digunakan dalam penelitian rasionalitas pemberian terapi antibiotik secara kualitatif untuk menilai ketepatan pemberian terapi antibiotik, berdasarkan pengelompokan kategori 0–6 yang didasarkan atas ketepa ket epatan tan ind indika ikasi, si, ket ketepa epatan tan pem pemili ilihan han ber berdas dasark arkan an efe efekti ktivit vitas, as, tok toksis sisita itas, s, harga dan spektrum, lama pemberian, dosis, interval, rute dan waktu pemberian. Metode Gyssens telah digunakan secara luas di berbagai negara sebagai alat untuk mengevaluasi kualitas pemberian terapi antibiotik. Kategori evaluasi kualitatif untuk melihat ketepatan pemberian antibiotik empiris menurut metode Gyssens yaitu: -

0

:P Pem embe beri rian an te tera rapi pi an anti tibi biot otik ik tepa tepatt ((ra rasi sion onal al))

-

I IIa IIa

:T Tid idak ak ra ras sion ional kar karen ena a ttim imin ing gy ya ang ti tid dak te tep pat : Ti Tida dak k ra rasi sion onal al k kar aren ena a do dosi sis s ya yang ng ttid idak ak ttep epat at

 

-

-

IIb : Ti Tidak dak ras rasion ional al k kare arena na int interv erval al d dos osis is y yang ang tid tidak ak tep tepat at Iic : Ti Tida dak k ra rasi sion onal al k kar aren ena a ru rute te p pem embe beri rian an y yan ang g sa sala lah h III IIIa a : Tid Tidak ak ra rasio siona nall kar karena ena p pemb emberi erian an an antib tibiot iotik ik la lama ma IIIb : T Tidak idak rasio rasional nal karen karena ap pember emberian ian antib antibiotik iotik terlal terlalu u singk singkat at IVa : Tid Tidak ak ra rasion sional al k karena arena ada antib antibiotik iotik lain yang lebih efek efektif tif IVb : Tid Tidak ak ras rasiona ionall kare karena na a ada da an antibio tibiotik tik la lain in ya yang ng ku kurang rang toksi toksik k IVc : Tid Tidak ak ra rasion sional al k karena arena ada antib antibiotik iotik lain yang lebih mura murah h IV IVd d : Tida Tidak k rasi rasion onal al ka kare rena na ad ada a an anti tibi biot otik ik la lain in ya yang ng spek spektru trumn mnya ya le lebi bih h sempit V :T Tida idak k rrasi asiona onall kare karena na tid tidak ak ada ind indika ikasi si pe pembe mberia rian n ttera erapi pi ant antibi ibioti otik k VI : Da Data ta ttid idak ak llen engk gkap ap a ata tau u ti tida dak kd dap apat at d die ieva valu luas asi. i.

Gyseens Flowchart

 

B. Pe Peny nyel eles esai aian an Ka Kasu sus s Rekam Medik Pasien -

Nama Usia

: Tn. X : 42 Tahun

-

-

-

Keluhan : Demam dan sakit pa pad da pangkal paha ketika masuk rumah sakit. Latar Belakang Pasien  Seorang pengguna narkoba intravena (IVDU)  Telah menyuntik selama beberapa tahun  Riway Riwayat at bebe beberapa rapa kali masu masuk k ruma rumah h saki sakitt  untuk tempat suntikan yang terinfeksi  Saat ini menyuntikkan ke pangkal paha kiri. Pemeriksaan Fisik  Tanda vital 1. Su Suhu hu Tu Tubu buh h : 39 39.2 .2ᵒC ᵒC (dem (demam am)) 2. Nadi : 130 kali/menit     

3. Tek Tekana anan nd dara arah: h: 100 100/70 /70mmH mmHg g Pasien kurus dengan kebersihan pribadi yang buruk Pernaf Per nafas asan an dan kar kardio diovas vaskul kular ar tid tidak ak men menonj onjol, ol, per perut ut lunak lunak dan tid tidak ak kaku. Lengan Len gan bek bekas as luk luka a dar darii sun suntik tikan an seb sebelu elumn mnya, ya, da dan n kul kulit it men menunj unjukk ukkan an bukti eksoriasi dari goresan kronis. Pembengkakan inguinal kiri, menjadi panas, merah dan menyakitkan saat disentuh. Terdapat selulitis di sekitar area yang bengkak.

-

Pemeriksaan Darah  Ha Haem emog oglo lobi bin n :1 11. 1.0 0g g/d /dll (n (nila ilaii d dii b baw awah ah no norm rmal al))  White cell count : 20.0x109/L (nilai di atas n normal, ormal, indikasi terjadi infeksi)  Platelets : 340X109/L (nila ilai masuk dalam rentang normal)  C-reaktive protein: 184 mg/L (nilai di atas normal, indikasi infeksi dan peradangan)

-

Pemeriksaan Mikrobilogi:  Hapusan MRSA : Negatif   Pus dari abcesses: Pertumbuhan MRSA dan Streptococcus pyogenes.

-

Tindakan yang sudah dilakukan  Pemeriksaan darah rutin dan kultur darah diambil  Pem Pember berian ian ter terapi api mul mulai ai den dengan gan IV be benzy nzyll pe penic nicill illin in da dan n flu fluklo kloksa ksasil silin in untuk abses dan selulitisnya.  Pembedahan direncanakan untuk mengeringkan abses.

  

Evaluasi Penggunaan Obat Terapi yang diberikan: -

IV benzyl penicillin Flukloksasilin

Gyssens Flowchart: Mulai

Data Lengkap Ya

 AB di indikasikan Ya

 Alternatif lebih efektif 

Ya

IVa

 Alternatif kurang toksik Tida k

 Alternatif lebih murah Tida k

Spektrum alternatif lebih sempit

Ya

IVd

(Untuk analisis Gyssens flowchart selanjutnya tidak dilakukan, dikarenakan data mengenai lama terapi, dosis, dan sebagainya tidak ditemukan pada

 

kasus, sehingga analisis tidak dapat dilanjutkan. Evaluasi Penggunaan Obat difokuskan pada ketepatan obat yang digunakan dalam kasus ini). Berdasarkan analisis dengan metode Gyssens, disimpulkan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien berupa IV benzypenicillin dan flukloksasilin masuk dalam beberapa kategori 2 yaitu: -

IVa (Tidak rasional karena ada antibiotik lain yang lebih efektif ) Penggunaan antibiotik pada pasien ini tidak rasional karena Benzylpenicillin dan Flu Fluklo kloks ksasi asilin lin buk bukan an mer merupa upaka kan n ant antibi ibioti otik k ya yang ng dir direko ekomen mendas dasika ikan n berdasarkan guideline IDSA dan sumber lainnya (Lea and Samuel, 2017; Kwak, et al, 2017). Selain itu, Benzylpenicillin dan Flukloksasilin termasuk dalam antibiotik Penicillin, dimana 90% Staphylococc Staphylococcus us sp. sp.,, termasuk MRSA telah resisten terhadap antibiotik tersebut (Farrington, 2012). Berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi pus dari abcesses ditemukan pertumbuhan bakteri Methicillin Methi cillin-resi -resistant stant Stap Staphyloc hylococcus occus aure aureus us   (MRSA) da dan n Streptococcus  pyogenes   (G  pyogenes (Gro roup up A St Stre rept ptoc ococ occu cus) s).. Be Berd rdas asar arka kan n lit liter erat atur ur te ters rseb ebut ut,, rekomendasi pengobatan infeksi selulitis disertai abses akibat infeksi MRSA SSTI (skin (skin and soft yaitu Van Vancom comyc ycin in IV 30 mg/ mg/kg/ kg/har harii soft-tissu -tissue e infect infection ion)) yaitu dalam dal am 2 dos dosis is ter terbag bagi, i, dan alt altern ernati atiff lai lainny nnya a ya yaitu itu Dap Daptom tomyci ycin n IV ata atau u Linezolin, Clindamycin, Doxycycline, dan Nafcillin Minocycline oral. untuk Streptococcus grup A direkomendasikan IV 2g tiapSementara 4 jam untuk 1-3 hari dan Clindamycin IV 600-900 mg tiap 8 jam. Selain itu, FDA (2017) merekomen merek omendasik dasikan an peng pengguna gunaan an Delaf Delafloxac loxacin in untuk untuk terap terapii acute bacterial  skin and skin structure infection  infection   (ABSSSI) dengan aktivitas termasuk pada MRSA dan dapat diberikan secara oral dan IV.

-

IVd (Ti (Tidak dak ras rasion ional al kar karena ena ada ant antibi ibioti otik k lai lain n ya yang ng spe spektr ktrumn umnya ya leb lebih ih sempit) Benzypen Benz ypenicilli icillin n dan Fluk Flukloks loksasilin asilin meru merupaka pakan n antib antibiotik iotik deng dengan an spekt spektrum rum pada bakteri gram positif. Namun, Vancomycin dan Clyndamisin memiliki sensitifitas lebih tinggi pada MRSA, selain itu Delafloxacin memiliki aktivitas yang lebih spesifik untuk MRSA.

DAFTAR RUJUKAN  Adiwinoto RP, Sustini F, Hardiono, Widodo ADW, Hidajat B, Hadi U. Empirical   Antibiotic Therapy Assessment of Patients diagnosed with Sepsis in Interm Int ermedi ediate ate Car Care e War Ward d of Int Intern ernal al Med Medici icine ne Dep Depart artmen mentt of Dr. Soe Soetom tomo o General Hospital according to Gyssens Method . Oceana Biomedicinal Journal, 1(2); 2018. Farrin Farr ingt gton on,, M. Clinical Pharmacology .  11th  Editi Edition. on. Churc Churcill ill Livin Livingsto gstone, ne, Lond London; on; 2012. Food and Drug Administration. Baxdela (Delafloxacin). (Delafloxacin). FDA Highlight of Prescribing Information; 2017.

 

Kwak Kw ak YG YG,, et al al.. Clinical Guidelines for the Antibiotic Treatment for Community Acquired Skin and Soft Tissue Infection Infection.. Infection and Chemotherapy Journal, 49(4); 2017. Lea Le a AS AS,, Sa Samu muel el G. Cellulitis Organism-Spesific Therapy . Meds Medscape cape Appli Applicatio cation; n; 2017. Nati Na tion onal al He Heal alth thca care re Sa Safe fety ty Ne Netw twor ork. k.  Antimicrobial Use and Resistance (AUR) Module.. NHSN; 2021. Module Stevens DL, et al. Practice Guidelines for the Diagnosis and Management of Skin and SoftSoft-Tissu Tissue e Infec Infections tions.. Infect Infectiou ious s Dis Diseas eases es Soc Societ iety y of Americ America a (IDS (IDSA) A) Guideline; 2005.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF