2017 Konker PAPDI Ikterus
August 10, 2017 | Author: Yoke Retnaningpuri | Category: N/A
Short Description
algoritme manajemen ikterus...
Description
Algoritma Manajemen Ikterus & Penerapannya di Klinik
Irsan
Hasan
Divisi Hepatobilier, Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia / RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta
Outline Pendahuluan Pendekatan
Klinis Ikterus
Pemeriksaan Tatalaksana
Penunjang pada Kasus Ikterus
Ikterus
Outline Pendahuluan Pendekatan
Klinis Ikterus
Pemeriksaan Tatalaksana
Penunjang pada Kasus Ikterus
Ikterus
Apa itu Ikterus?
Ikterus / jaundice (ikteros (Greek) =
KUNING )
Definisi Ikterus •
Timbulnya warna kuning pada kulit, sklera mata, dan membran mukosa lainnya.
•
Terjadi akibat penimbunan bilirubin dalam aliran darah (hiperbilirubinemia).
•
Tampak nyata pada serum bilirubin >3 mg/dL.
•
Ikterus bukan suatu diagnosis. Penyebab ikterus harus dicari.
Etiologi Ikterus
Outline Pendahuluan Pendekatan
Klinis Ikterus
Pemeriksaan Tatalaksana
Penunjang pada Kasus Ikterus
Ikterus
Pendekatan Klinis Ikterus
Penegakan Diagnosis pada Kasus Ikterus
Algoritma Diagnosis
Pasien ikterus
Anamnesis terarah Anamnesis sistem Pemeriksaan fisis
Dominan bilirubin indirek
Pemeriksaan hemolisis
Pemeriksaan laboratorium awal
Pemeriksaan pencitraan
Saluran bilier dilatasi atau kecurigaan kuat obstruksi
ERCP, PTC, EUS
Dominan bilirubin direk atau mixed
Pemeriksaan penyakit hati kronik
Saluran bilier normal
Pertimbangkan biopsi hati
Algoritme Diagnosis (1) Pasien ikterus
Anamnesis terarah Anamnesis sistem Pemeriksaan fisis awad Ahmad, Scott L. Friedman, Henryk Dancygier. J Mount Sinai Expert Guides: Hepatology (2014)
Pendekatan Klinis – Anamnesis Terarah
Keluhannya apa?
Sejak kapan mulai tampak kuning ?
Prosesnya perlahan atau mendadak?
Apakah pernah ada episode ikterus sebelumnya?
Riwayat keluarga dengan ikterus?
Faktor risiko penularan hepatitis, riwayat alkohol, riwayat obatobatan / herbal
Riwayat bepergian ?
Pendekatan Klinis – Anamnesis Sistem
Keluhannya apa?
Demam ?
Nyeri abdomen ?
Pruritus ?
BAK seperti teh ?
BAB pucat seperti dempul ?
Penurunan berat badan ?
Pemeriksaan Fisis
Usia dan jenis kelamin
Pemeriksaan fisik Anemia, penurunan berat badan, sklera ikterik, warna kekuningan pada kulit dan mukosa
Perubahan mental
Pemeriksaan abdomen Dilatasi vena, asites, hepatomegali, Murphy’s sign
Pemeriksaan Fisis – Stigmata Sirosis
Dugaan Penyebab Berdasarkan Penampilan Ikterus
Tipe Ikterus Berdasarkan Gejala Klinis Karakteristik
PRE HEPATIK
HEPATIK
POST HEPATIK
Warna urin
Normal
Gelap
Gelap
Warna tinja
Normal
Normal
Akolik
Pruritus
Tidak
Tidak
Ya
Outline Pendahuluan Pendekatan
Klinis Ikterus
Pemeriksaan Tatalaksana
Penunjang pada Kasus Ikterus
Ikterus
Pemeriksaan Laboratorium Awal Integritas Hepatoselular
Fungsi atau Integritas Bilier
Fungsi Sintesis
AST
ALP
Albumin
ALT
GGT
Kolinesterase
Bilirubin
PTT, faktor koagulasi
(total & direk)
Pemeriksaan Laboratorium Lanjutan Pemeriksaan
hemolisis.
Pemeriksaan
etiologi penyakit hati.
serologi
virus hepatitis. penanda penyakit autoimun. penanda penyakit metabolik. Pemeriksaan
marker tumor: AFP, Ca 19-9.
Algoritma Diagnosis (2) Dominan bilirubin indirek
Pemeriksaan hemolisis
Pemeriksaan laboratorium awal
Pemeriksaan pencitraan
J awad Ahmad, Scott L. Friedman, Henryk Dancygier. Mount Sinai Expert Guides: Hepatology (2014)
Dominan bilirubin direk atau mixed
Pemeriksaan penyakit hati kronik
Algoritme Diagnosis – PRE Hepatik Pemeriksaan laboratorium awal
Dominan bilirubin indirek
Ciri: Indirek
> Direk. ALT/AST Normal. DD/ Hemolisis
Klinis + Laboratorium hemolisis. Pemeriksaan hemolisis
Herediter.
Ikterus PRE-Hepatik Hemolisis
Gilbert’ssyndrome
• Hitung retikulosit. • Haptoglobin. • TesCoomb’s direk dan indirek. • Kadar G6PD.
• Peningkatan bilirubin indirek setelah diet 400 kalori selama 2-3 hari.
Algoritme Diagnosis - HEPATIK
Direk
> / = Indirek. ALT/AST Naik ( )
Pemeriksaan laboratorium awal
Dominan bilirubin direk atau mixed
Pemeriksaan penyakit hati kronik
Ciri:
DD/ Hepatitis. Akut marker virus. Kronik marker + USG. DILI. Autoimun. CHF.
Ikterus Hepatik Hepatitis Akut • HBsAg, anti-HBc IgM, HBeAg, anti-HBe • Anti HAV IgM • Anti HCV • Anti HEV • IgM-EBV, IgMCMV, leptospiral antibody
Sirosis • Serologi Hepatitis B/C • USG • Biopsi hati • Fibroscan • Auto antibodies • Dll
Gagal Jantung • Rontgen toraks • EKG • Ekhokardiografi
Algoritme Diagnosis - POST HEPATIK
Ciri: Direk > Indirek. ALT/AST naik ( ) . Nyeri abdomen +/ BAB dempul.
DD/ Batu CBD. Kolangitis. Keganasan.
Pemeriksaan laboratorium awal
Dominan bilirubin direk atau mixed
Pemeriksaan pencitraan
Ikterus POST-Hepatik Penyakit Pankreatobilier • USG • ERCP • PTC • CT scan • MRCP/MRI
Keganasan • USG • CT scan/MRI • Biopsi • Tumor marker
Pendekatan Laboratorium Berdasarkan Tipe Ikterus Tes fungsi hati
Pre-hepatik
Bilirubin Total
Normal / Naik
Bilirubin Direk
Bilirubin Indirek
Naik
Urobilinogen
Bilirubin Direk di Urin
Post-hepatik
Naik Normal
Naik
Normal / Naik
Normal
Normal / Naik
Turun / Negatif Naik
Kadar Alkaline Phosphatase Kadar Alanine Transferase dan Aspartate transferase
Hepatik
Normal Naik Tidak ada
Terdeteksi
Algoritma Diagnosis (3) Pemeriksaan pencitraan
Saluran bilier dilatasi atau kecurigaan kuat obstruksi
ERCP, PTC, EUS awad Ahmad, Scott L. Friedman, Henryk Dancygier. J Mount Sinai Expert Guides: Hepatology (2014)
Saluran bilier normal
Pertimbangkan biopsi hati
Pemeriksaan Pencitraan • USG Abdomen : menentukan kaliber sistem bilier ekstrahepatik dan menunjukkan lesi massa intra/ekstrahepatik. • CT scan abdomen: kontras meningkatkan akurasi. • Magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP): delineasi sistem bilier tanpa kontras. • Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP): visualisasi sistem bilier secara langsung. • Percutaneous transhepatic cholangiogram (PTC): untuk obstruksi bilier proksimal atau perubahan anatomis. • Endoscopic ultrasonography (EUS): deteksi obstruksi duktus bilier komunis dan intrahepatika.
Ultrasonografi Abdomen
ERCP & MRCP
Pemeriksaan Pencitraan Sensitivitas %
Spesifisitas %
Morbiditas %
Mortalitas %
USG Abdomen
55-91
82-95
0
0
CT Scan Abdomen
61-96
93-100
Kontras
0
MRCP
82-100
94-98
Tahan napas
ERCP
89-98
89-100
3
0.2
PTC
98-100
89-100
3.5
0.2
EUS
89-97
67-98
Sedasi
Test
Biopsi Hati
Outline Pendahuluan Pendekatan
Klinis Ikterus
Pemeriksaan Tatalaksana
Penunjang pada Kasus Ikterus
Ikterus
Tatalaksana Ikterus Tatalaksana Terapi
penyakit yang mendasari.
suportif.
Koreksi cairan dan elektrolit.
Anti piretik.
Anti pruritus.
Suplementasi vitamin larut lemak.
Drainase bilier.
Tatalaksana Ikterus ec obstruksi bilier Antibiotik UDC Steroid Imunosupresan
ERCP PTBD Pembedahan
Medika mentosa
Intervensi
Simtomatik
Tatalaksana Ikterus ec Obstruksi Bilier
Panduan Praktik Klinis
Ikterus Obstruktif
Algoritma Ikterus
Pemeriksaan klinis, Bilirubin total/ direk meningkat, Alkali fosfatase/ GGT meningkat USG abdomen
Dilatasi duktus biliaris
Tidak terdapat dilatasi duktus biliaris
Koledokolitiasis
Dugaan keganasan
ERCP/ EUS Tidak Ada Batu MRCP
ESWL + ERCP ulang / Bedah
Drainase bilier dan ekstraksi batu Tidak berhasil Unresectable Mass
Operable Mass Bedah paliatif
CT scan whole abdomen kontras multifase*
Ada Batu
Inoperable Mass
-EUS + FNA (tumor pankreas) -ERCP + stent metal ± EUS-BD -Intraductal US -PA ± IHK
Pertimbangkan kelainan hepatoselular
Dugaan kelainan benigna lain MRI whole abdomen kontras multifase / MRCP atau EUS
Evaluasi kelainan parenkim hati
Penyebab tidak jelas
Striktur jinak dan kelainan lainnya
Koledokolitiasis
Berhasil
Resectable Mass
-Reevaluasi CT scan fokus ke bilier -EUS ± Intraductal US -PA
-EUS + FNA(tumor pankreas) -ERCP + stent plastik ± EUS-BD** -PA ± IHK
ERCP tidak berhasil atau tidak mampu laksana
PTBD***
ERCP+ stent (endoskopi terapeutik)
Drainase bilier dan ekstraksi batu
Operable Mass Tumor pankreas atau ampula
ERCP
Tumor hilus atau duktus biliaris - MRI whole abdomen dengan kontras multifase/MRCP -ERCP + stent plastik ± EUS-BD** -Intraductal US
Tidak berhasil -Bedah -PA ± IHK
Berhasil
Tidak berhasil
-ESWL + ERCP ulang-ESWL + ERCP ulang-Bedah Bedah -Bedah -PA ± IHK
*Jika pasien memiliki riwayat alergi kontras iodin, dapat dilakukan pemeriksaan MRI whole abdomen dengan kontras multifase dan MRCP **ERCP ± EUS-BD dilakukan jika bilirubin di atas10 mg/dL ***PTBD dapat dilakukan di awal jika ERCP tidak bisa dilakukan
Algoritma Ikterus Obstruktif Pemeriksaan klinis, Bilirubin total/ direk meningkat, Alkali fosfatase/ GGT meningkat
USG abdomen
Tidak terdapat dilatasi duktus biliaris
Dilatasi duktus biliaris
Koledokolitiasis Dugaan keganasan
Dugaan kelainan benigna lain
Algoritma Ikterus Obstruktif Tidak terdapat dilatasi duktus biliaris
Pertimbangkan kelainan hepatoselular
Evaluasi kelainan parenkim hati
Koledokolitiasis
Algoritma Koledokolitiasis
Kecurigaan koledokolitiasis
Koledokolitiasis ± pelebaran duktus biliaris
Pelebaran duktus biliaris, batu tidak jelas
USG abdomen
Tidak ada pelebaran duktus biliaris, tidak ada batu Dibahas di PPK lain
ERCP Dugaan klinis kelainan maligna
Ditemukan batu Ya
Drainase bilier dan ekstraksi batu
Tidak berhasil
Dibahas di PPK lain
Tidak
Berhasil
Dugaan klinis kelainan benigna MRI whole abdomen dengan kontras multifase / MRCP atau EUS
MRI whole abdomen dengan kontras multifase / MRCP
Koledokolitiasis
Terapi sesuai hasil
ERCP
Striktur jinak dan kelainan lainnya Dibahas di PPK lain
Drainase bilier dan ekstraksi batu
Bedah
Kolesistektomi dalam 72 jam bila ditemukan batu kandung empedu
Berhasil
Tidak berhasil
Bedah
Kolesistektomi dalam 72 jam bila ditemukan batu kandung empedu
Algoritma Koledokolitiasis Kecurigaan koledokolitiasis
USG abdomen
Koledokolitiasis ± pelebaran duktus biliaris
Pelebaran duktus biliaris, batu tidak jelas
Tidak ada pelebaran duktus biliaris, tidak ada batu
Algoritma Koledokolitiasis Koledokolitiasis ± pelebaran duktus biliaris ERCP Ditemukan batu Ya
Tidak
Drainase bilier dan ekstraksi batu
Tidak berhasil
MRI whole abdomen dengan kontras multifase / MRCP
Berhasil
Bedah
Kolesistektomi dalam 72 jam bila ditemukan batu kandung empedu
Terapi sesuai hasil
Algoritma Koledokolitiasis Pelebaran duktus biliaris, batu tidak jelas
Dugaan klinis kelainan maligna
Dugaan klinis kelainan benigna MRI whole abdomen dengan kontras multifase / MRCP atau EUS
Koledokolitiasis
Striktur jinak dan kelainan lainnya
ERCP Drainase bilier dan ekstraksi batu
Berhasil Kolesistektomi dalam 72 jam bila ditemukan batu kandung empedu
Tidak berhasil Bedah
Karsinoma Kaput Pankreas
Algoritma Karsinoma Kaput Pankreas Dugaan klinis maligna Bukan Ca pankreas
CT Scan whole abdomen dengan kontras multifase* Tumor kaput pankreas
Non resectable
Indeterminate
Resectable
EUS + FNA Tumor kaput pankreas -ERCP +stentmetal ± EUS-BD -PTBD -Intraductal US - PA ± IHK - bypass bila operable - kemoterapi paliatif
Non-Operable
Operable -ERCP + stent plastik ± EUSBD** -PTBD** - PA ± IHK
Bedah ± kemoajuvan
*Jika pasien memiliki riwayat alergi kontras iodin, dapat dilakukan pemeriksaan MRI whole abdomen dengan kontras multifase dan MRCP **bila bilirubin >10 mg/dL
ERCP
Baku emas untuk melihat saluran bilier dan menatalaksana obstruksi bilier ekstrahepatik
Modalitas diagnostik dan teraupetik
Angka komplikasi: o
Pankreatitis (3–5%)
o
Perdarahan dengan kombinasi sphinterektomi (2%)
o
Kolangitis (%)
o
Mortalitas (0.4%)
PTC - PTBD Percutaneous transhepatic cholangiography
Prosedur diagnostik yang melibatkan peletakan jarum kecil steril pada bilier perifer dengan bantuan imaging, diikuti dengan injeksi materi kontras untuk melihat anatomi bilier dan kelainan yang terjadi secara jelas
Percutaneous Transhepatic Cholangiography
Percutaneous transhepatic biliary drainage
Percutaneous Transhepatic Biliary Drainage
Prosedur teraupetik yang melibatkan peletakan jarum kecil steril pada bilier perifer setelah pungsi perkutan diikuti dengan kanulasi dengan bantuan imaging diakhiri dengan penempatan stent untuk drainase eksternal atau internal.
Kapan kita melakukan PTBD?
Menyediakan drainase bilier yang adekuat
Dekompresi cabang bilier yang tersumbat
Mengalihkan empedu dari saluran bilier yang terganggu dan penempatan stent
Menyediakan akses ke saluran bilier untuk kepentingan teraupetik pada keadaan:
Striktur bilier yang berdilatasi
Ekstravasasi batu saluran bilier
Penempatan stent pada lesi maligna
Brachytherapy / phototherapy
Biopsi jaringan endoluminal atau pengambilan benda asing
Menyediakan akses ke saluran bilier untuk diagnostik jangka menengah hingga panjang (kolangiografi risiko rendah)
Tipe PTBD
PTBD Eksternal •
Sistem kiri atau kanan? • Biasanya dimulai dengan PTBD eksternal • Waktu tindakan lebih pendek, lebih sedikit manipulasi • Tujuannya untuk dekompresi sistem bilier
PTBD Internal - Eksternal •
Tujuannya untuk mengalihkan empedu ke duodenum • Kehilangan cairan dan elektrolit • Memungkinkan untuk dilanjutkan ERCP (two hand technique) jika ERCP awal gagal akibat kanulasi yang sulit
PTBD Eksternal
External PTBD
PTBD Internal - Eksternal ERCP two hand technique
ERCP
Internal-external PTBD
PTBD Internal - Eksternal
PTBD atau ERCP? PTBD lebih dipilih dibandingkan ERCP pada keadaan :
Hepatolithiasis
Kolangitis intrasegmental
Papila tidak dapat diakses secara endoskopik (mis. setelah pembentukan Roux-en-Y)
Gagal ERCP
Kesimpulan • Ikterus terjadi akibat peningkatan bilirubin • Terdapat berbagai tipe hiperbilirubinemia • Proses diagnostik diawali dengan penentuan tipe ikterus/hiperbilirubinemi a • Tatalaksana hiperbilirubinemia tergantung penyebabnya
Terima kasih....!
View more...
Comments