2003 Kep Menpan 140 Jafung Apoteker & Ak
November 15, 2018 | Author: Pitri Rahayu | Category: N/A
Short Description
Download 2003 Kep Menpan 140 Jafung Apoteker & Ak...
Description
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
1
MENTERI PENDAYAGUNAAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 140/KEP/M.PAN/11/2003
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,
Menimbang
: a. bahwa sesuai dengan perkembangan, Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 06/KEP/M.PAN/12/ 1999 tentang Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya dipandang tidak sesuai lagi sehingga perlu ditinjau diti njau kembali; kembali; b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, dipandang perlu menetapkan kembali ketentuan tentang Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara.
Mengingat
: 1. Undang-undang Undang-undan g Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-undang Undang-undan g Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; 3. Undang-undang Undang-unda ng Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika; 4. Undang-undang Undang-unda ng Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika;
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
2
5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Peraturan pemerintah pemerinta h Nomor Nomor 7 tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003; 7. Peraturan pemerintah Nomor 16 Tahun
1994 tentang Jabatan Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Kesehatan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Kewenangan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 54 Tahun 2003; 11. Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 14. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 15. Keputusan Presiden Nomor Nomor 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 2 Tahun 2002;
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
3
16. Keputusan Presiden Nomor Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Depatemen, Depatemen, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002; Memperhatikan: Memperhatikan : 1.
Usul
Menteri
Kesehatan
dengan
suratnya
Nomor
782/Menkes/VI/2003/2003 782/Menkes/VI/2003/2003 tanggal 10 Juni 2003; 2.
Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan suratnya Nomor K.26-14/V.141-9/87 tanggal 31 Oktober 2003. MEMUTUSKAN :
Menetapkan
:
KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Apoteker,
adalah Pegawai Pegawai Negeri Negeri Sipil Sipil yang diberi tugas,
tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasikan pada unit pelayanan kesehatan; 2. Pekerjaan Pekerjaan
kefarmasian, kefarmasian,
adalah
penyiapan
rencana kerja,
pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, serta pelayanan kefarmasian; 3. Sediaan farmasi, farmasi, adalah obat, bahan obat, obat tradisional tradisional dan kosmetika; 4. Alat kesehatan, adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin. Implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan, dan meringankan penyakit, merawat merawat orang sakit serta memulihkan memulihkan kesehatan pada
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
4
manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh; 5. Perbekalan kesehatan rumah tangga, adalah alat bahan atau campuran untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, hewan peliharaan, rumah tangga dan atau tempattempat umum; 6. Unit Pelayanan Kesehatan, adalah tempat tempat yang digunakan digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan, yaitu Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas, Poliklinik, dan/atau Unit Kesehatan lainnya; 7. Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau dan/atau akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Apoteker dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya; 8. Tim penilai angka kredit, adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk menilai prestasi kerja Apoteker.
BAB II RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK Pasal 2 (1) Jabatan fungsional Apoteker Apoteker termasuk termasuk dalam dalam rumpun rumpun kesehatan. (2) Instansi pembina Jabatan Fungsional Apoteker adalah Departemen Kesehatan. Pasal 3 (1)
Apoteker berkedudukan berkedudukan sebagai pelaksana pelaksana teknis fungsional pekerjaan pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan kesehatan di lingkungan Departemen Kesehatan dan unit pelayanan kesehatan lainnya. lai nnya.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents (2)
5
Apoteker sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam ayat (1), (1), adalah jabatan karier yang yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Pegawai Negeri Sipil. Pasal 4
Tugas pokok Apoteker, adalah melaksanakan pekerjaan kefarmasian
yang
meliputi penyiapan rencana kerja, pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan rumah tangga, serta pelayanan kefarmasian.
BAB III UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 5 Unsur dan sub unsur kegiatan Apoteker Apoteker yang dinilai angka kreditnya terdiri dari : 1. Pendidikan, meliputi : a. Pendidikan formal formal dan mendapat mendapat gelar/ijazah gelar/ijazah b. Pendidikan dan pelatihan pelatihan funsional di bidang kefarmasian kefarmasian dan memperoleh memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau sertifikat. 2. Pekerjaan kefarmasian, meliputi : a. Penyiapan rencana kerja kefarmasian; b. Pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga ; c. Pelayanan kefarmasian. kefarmasian. 3. Pengembangan Pengembangan profesi, meliputi meliputi : a. Pembuatan Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang bidang farmasi/kesehatan; farmasi/kesehatan; b. Penerjemahan/p Penerjemahan/penyaduran enyaduran
buku
dan
bahan
lainnya
dibidang
farmasi/kesehatan; c. Pembuatan buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk pelaksanaan /petunjuk teknis dibidang farmasi;
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
6
d. Penemuan Penemuan teknologi teknologi tepat guna guna di bidang bidang farmasi; farmasi; e. Perumusan sistem pelayanan kefarmasian. 4. Penunjang tugas Apoteker, melipu meliputi ti : a. Pengajar/pelatih Pengajar/pelatih dibidang farmasi/kesehatan; farmasi/kesehatan; b. Keikutsertaan dalam kegiatan seminar/lokakarya/konferensi di bidang farmasi/kesehatan; c. Keanggotaan Keanggotaan dalam dalam organisasi profesi apoteker; apoteker; d. Keanggotaan dalam Tim Tim Penilai Jabatan Fungsional Apoteker; Apoteker; e. Perolehan gelar kesarjanaan kesarjanaan lainnya; f. Perolehan piagam kehormatan. kehormatan.
BAB IV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 6 (1) Jenjang jabatan jabatan Apoteker, dari dari yang terendah sampai dengan tertinggi, adalah : a. Apoteker Pertama; b. Apoteker Muda; c. Apoteker Madya; d. Apoteker Utama; (2)
Jenjang pangkat Apoteker sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sesuai dengan jenjang jabatannya, adalah : a. Apoteker Pertama, Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang ruang III/b. b. Apoteker Muda, terdiri dari : 1. Penata, golongan ruang ruang III/c; III/c; 2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
7
c. Apoteker Madya, terdiri dari : 1. Pembina, Pembina, golongan ruang IV/a; IV/a; 2. Pembina Pembina Tingkat Tingkat I, golongan ruang IV/b; 3. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c. d. Apoteker Utam Utama, a, terdiri dari : 1. Pembina Utama Utama Madya, golongan ruang IV/d; 2. Pembina Utama, golongan ruang IV/e. (3)
Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Apoteker sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah jenjang pangkat dan jabatan sesuai jumlah angka kredit yang dimiliki sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.
(4)
Penetapan jenjang jenjang jabatan jabatan Apoteker Apoteker ditetapkan sesuai sesuai dengan jumlah jumlah angka kredit yang dimiliki.
BAB V RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI Pasal 7 (1)
Rincian kegiatan kegiatan apoteker apoteker sesuai sesuai dengan dengan jenjang jenjang jabatan, adalah sebagai sebagai berikut : a. Apoteker Pertama, yaitu : 1. Mengumpulkan data dalam rangka menyiapkan rencana
tahunan;
2. Mengolah data dalam rangka menyiapkan menyiapkan rencana tahunan, tingkat tingkat kesulitan I; 3. Mengumpulkan Mengumpulkan data dalam rangka menyusun menyusun rencana rencana tiga bulanan; 4. Mengumpulkan Mengumpulkan data dalam rangka menyusun menyusun rencana rencana tiga bulanan; 5. Mengumpulkan Mengumpulkan data dalam rangka menyusun menyusun rencana rencana bulana; 6. Mengolah data dalam rangka rangka menyusun menyusun rencana rencana bulanan; bulanan; 7. Mengumpulkan Mengumpulkan data/literatur dalam dalam rangka penyiapan juklak/juknis; juklak/juknis;
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
8
8. Membuat surat permintaan obat; 9. Menganalisis bahan obat obat dalam rangka rangka membuat membuat sediaan obat jadi; 10. Menguji mutu bahan obat dalam rangka membuat membuat sediaan obat jadi tingkat kesulitan I; 11. Membuat rekomendasi pengujian mutu dalam rangka membuat sediaan obat jadi tingkat kesulitan I; 12. Menguji Menguji mutu obat jadi, tingkat kesulitan I; 13. Melaksanakan dan membuat membuat
berita acara penghapusan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; 14. Melaksanakan sterilisasi bahan bahan dan alat kesehatan; kesehatan; 15. Memeriksa Memeriksa dan menilai resep, resep, tingkat kesulitan I; 16. Meracik obat, tingkat kesulitan I; 17. Memeriksa ulang dan menyerahkan kepada pasien dengan nmemberi penjelasan/informasi tentang sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan I; 18. Melaksanakan Melaksanakan penghapusan penghapusan resep dan m membuat embuat berita acara; 19. Memantau dan mencatat penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan kepada pasien rawat inap. 20. Melaksanakan penyuluhan dan pemantauan, pemantauan, tingkat kesulitan kesulitan I; b. Apoteker Muda, yaitu : 1.
Menyusun TOR dalam rangka menyiapkan rencana tahunan;
2.
Mengolah data dalam rangka menyiapkan menyiapkan rencana tahunan, tingkat kesulitan II;
3.
Menganalisis data dalam rangka menyiapkan menyiapkan rencana tahunan, tingkat kesulitan I;
4.
Menyusun rancangan rencana tahunan;
5.
Menganalisis data dalam rangka menyusun menyusun rencana tiga bulanan;
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
9
6.
Menyajikan Menyajikan rancangan rencana tiga bulanan;
7.
Menganalisis data dalam rangka menyusun menyusun rencana bulanan;
8.
Menyajikan Menyajikan rancangan rencana bulanan;
9.
Menyusun rencana operasional;
10.
Menyusun rancangan juklak/juknis; juklak/juknis ;
11.
Menyajikan rancangan juklak/juknis; juklak/juknis ;
12.
Mengumpulkan Mengumpulkan
data/literatur
dalam
rangka
penyiapan
bahan bahan
peraturan, standar dan pedoman; 13.
Mengevaluasi pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;
14.
Menguji mutu bahan obat dalam rangka membuat sediaan obat jadi, tingkat kesulitan II;
15.
Membuat rekomendasi pengujian mutu dalam rangka membuat sediaan obat jadi, tingkat kesulitan II;
16.
Melaksanakan produksi oabt jadi, tingkat kesulitan I;
17.
Menguji Menguji mutu obat jadi, tingkat kesulitan II;
18.
Membuat Membuat
rekomendasi rekomendasi
sediaan sediaan
farmasi,
alat
kesehatan kesehatan
dan dan
perbekalan kesehatan rumah tangga yang akan dihapuskan; 19.
Memeriksa Memeriksa dan menilai resep, tingkat kesulitan II;
20.
Meracik obat, tingkat kesulitan II;
21.
Memeriksa memberikan
ulang
dan
memberikan
menyerahkan
kepada
penjelasan/informasi
pasien
dengan
tentang
sediaan
farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan II; 22.
Membuat Membuat laporan penggunaan narkoba dan psikotropika;
23.
Memberikan Memberikan obat dan penjelasan penjelasan kepada pasien dan inap;
24.
Melaksanakan kegiatan farmasi klinik, tingkat kesulitan I;
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
10
25.
Menilai pola penggunaan obat pada pasien, tingkat kesulitan I;
26.
Melaksanakan Melaksanakan penyuluhan
dan pemantauan, pemantauan, tingkat kesulitan II.
c. Apoteker Madya, yaitu : 1. Menganalisis Menganalisis data data dalam rangka menyiapkan menyiapkan rencana rencana tahunan,
tingkat
kesulitan II; 2. Menyajikan rancangan rencana tahunan; 3. Menyempurnakan rancangan rencana tahunan; 4. Menyempurnakan rancangan Juklak/juknis; Juklak/jukni s; 5. Menyusun rancangan peraturan, standar dan pedoman; 6. Menguji mutu bahan obat dalam rangka membuat sediaan obat jadi, tingkat kesulitan III; 7. Membuat rekomendasi pengujian mutu mutu dalam rangka membuat sediaan obat jadi, tingkat kesulitan III; 8. Melaksanakan produksi obat obat jadi, tingkat kesulitan II; 9. Menguji mutu obat jadi, jadi, tingkat kesulitan III; 10. Menetapkan formula dan teknis
perbuatan sediaan farmasi, tingkat
kesulitan I; 11. Memeriksa Memeriksa dan menilai resep, resep, tingkat kesulitan II; 12. Memeriksa Memeriksa dan menilai resep, resep, tingkat kesulitan II; 13. Memeriksa ulang dan menyerahkan menyerahkan kepada pasien dengan memberikan memberikan
penjelasan/informasi
tentang
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan III; 14. Melaksanakan konsultasi dengan Dokter dan pasien serta tindak lanjutnya. 15. Melaksanakan kegiatan farmasi klinik, tingkat kesulitan II; 16. Menilai pola penggunaan obat pada pada pasien, pasien, tingkat kesulitan II; 17. Melaksanakan penyuluhan
dan pemantauan, pemantauan, tingkat kesulitan III.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
11
d. Apoteker Utama, yaitu : 1.
Menyajikan dan menyempurnakan rancangan peraturan, peraturan , standar dan pedoman;
2.
Menguji mutu mutu bahan obat dalam rangka membuat sediaan obat jadi, tingkat kesulitan IV;
3.
Membuat rekomendasi pengujian mutu dalam rangka membuat sediaan obat jadi, tingkat kesulitan IV;
4.
Melaksanakan Melaksanakan produksi oabt jadi, tingkat kesulitan IV;
5.
Menguji Menguji mutu obat jadi, tingkat kesulitan IV;
6.
Menetapkan formula dan teknis
perbuatan sediaan farmasi, tingkat
kesulitan II; 7.
Memeriksa Memeriksa dan menilai resep, tingkat kesulitan IV;
8.
Meracik obat, tingkat kesulitan IV;
9.
Memeriksa ulang dan menyerahkan kepada pasien dengan memberikan memberikan
penjelasan/informasi
tentang
sediaan
farmasi,
alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan IV; 10. Melaksanakan kegiatan farmasi klinik, tingkat kesulitan III; 11. Menilai pola penggunaan obat pada pada pasien, tingkat kesulitan kesulitan III; 26. Melaksanakan penyuluhan (2)
dan pemantauan, pemantauan, tingkat kesulitan IV;
Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Utama Utama yang melaksanakan tugas di tempat yang mempunyai resiko tinggi dan/atau rawan, kegiatan pengembangan profesi dan penunjang tugas Apoteker diberikan nilai angka kredit sebagaiamana tersebut dalam Lampiran I. Pasal 8
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Apoteker yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), maka Apoteker yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
12
jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan pimpinan unit pelaksana teknis/unit teknis/unit kerja yang bersangkutan. bersangkutan. Pasal 9 Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dimaksud dalam Pasal 8 ditetapkan sebagai berikut : 1.
Apoteker yang melaksanakan tugas satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan, sebagaimana sebagaimana tersebut dalam lampiran I;
2.
Apoteker yang melaksanakan tugas satu tingkat di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan ditetapkan sama sama dengan angka kredit kredit dari setiap butir kegiatan, sebagaimana sebagaimana tersebut dalam lampiran I; (1)
Unsur kegiatan yang yang dinilai dalam dalam memberikan memberikan angka kredit terdiri dari dari : a. Unsur utama; b. Unsur pengunjung.
(2)
Unsur utama terdiri dari : a. Pendidikan; b. Pekerjaan kefarmasian; c. Pengembangan profesi.
(3)
Unsur penunjang penunjang adalah kegiatan kegiatan yang mendukung mendukung pelaksanaan pelaksanaan tugas tugas Apoteker sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 4.
(4)
Rincian kegiatan Apoteker Apoteker dan angka kredit masing-masing masing-masing unsur unsur sebagaimana tersebut dalam dalam lampiran I. Pasal 11
(1)
Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Apoteker sebagaimana tersebut dalam LampiranII, dengan ketentuan :
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
13
a. Sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; dan b. Sebanyak-banyaknya Sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang. (2)
Apoteker yang telah memiliki memiliki angka kredit melebihi melebihi angka kredit yang telah ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat jabatan/pangkat berikutnya.
(3)
Apabila kelebihan kelebi han jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) memenuhi memenuhi jumlah jumlah angka kredit kredit untuk kenaikan kenaikan jabatan dua tingkat atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki maka Apoteker yang bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan jumlah jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan ketentuan
:
a. Sekurang-kurangnya Sekurang-kurangnya telah telah 1 (satu) (satu) dalam jabatan; b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanakan pekerjaan dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (4)
Apoteker yang naik jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), setiap kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi sidyaratkan mengumpulkan 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi tersebut, yang berasal darimkegiatan pekerjaan kefarmasian dan/atau pengembangan profesi.
(6)
Untuk kenaikan jabatan/pangka jabatan/pangkatt setingkat lebih tinggi menjadi menjadi Apoteker Madya pangkat Pembina Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b IV/b sampai sampai dengan Apoteker Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang
IV/e,
diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) angka kredit dari kegiatan unsur pengembangan profesi.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents (7)
14
Apoteker Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e setiap tahun
sejak
diangkat
dalam
pangkat/jabatannya
diwajibkan
mengumpulkan angka kredit sekurang-sekurangnya 25 (dua puluh lima) dari kegiatan pekerjaan kefarmasian kefarmasian dan Pasal 12 (1)
Apoteker yang secara bersama-sama membuat karya tulis/karya tuli s/karya ilmiah di bidang farmasi/kesehatan, pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut : a. 60% (enam (enam puluh puluh persen)bagi persen)bagi penulis utama; utama; b. 40% (empat (empat puluh persen) dibagi dibagi rata untuk semua semua penulis pembantu. pembantu.
(2)
Jumlah penulis pembantu pembantu sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b, sebanyak-banyaknya sebanyak-banyaknya terdiri dari 3 (tiga) orang. BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Pasal 13
(1)
Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap setiap Apoteker Apoteker diwajibkan
mencatat
dan
mengiventarisir
seluruh
kegiatan
yang
dilakukan. (2)
Apabila hasil catatan catatan atau inventarisasi seluruh kegiatan sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipandang sudah dapat memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat, secara hirarkhi Apoteker dapat mengajukan mengajukan usul penilaian penil aian dan penetapan angka kredit.
(3)
Penilaian dan penetapan angka kredit kredit Apoteker dilakukan sekurangsekurangkurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri sipil.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
15
Pasal 14 (!)
Pejabat yang berwenang berwenang menetapkan menetapkan angka kredit Apoteker adalah sebagai berikutb : a. Menetri Kesehatan atau pejabat eselon I yang ditunjuk bagi Apoteker Apoteker Madya dan Apoteker Utama yang berada dilingkungan Departemen Kesehatan dan unit pelayanan kesehatan lainnya. b. Direktur Jenderal Pelayanan Kefarmasian Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depatemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk bagi Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang berada di lingkungan Departemen Departemen Kesehatan. c. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi bagi Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan Propinsi. d. Kepala Dinas Kesehatan/Kota bagi Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan Kabupaten/Kota. e. Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi pusat di luar Departemen Kesehatan bagi Apoteker Pertama sampai sampai dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan masing-masing.
(2)
Dalam menjalankan kewenangannya, kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibantu oleh : a. Tim Penilai Jabatan Apoteker Departemen Departemen bagi Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I yang ditunjuk, selanjutnya disebut Tim Penilai Direktorat Jenderal. b. Tim Penilai Jabatan Apoteker Direktorat Jenderal bagi Direktur Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk, selanjutnya disebut Tim Penilai Direktorat Jenderal.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
16
c. Tim Penilai Jabatan Apoteker Apoteker Propinsi bagi bagi Kepala Dinas Dinas Kesehatan Kesehatan Propinsi, selanjutnya disebut Tim Penilai Propinsi. d. Tim Penilai Jabatan Apoteker Kabupaten/Kota bagi Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota,
selanjutnya
disebut
Tim
Penilai
Kabupaten/Kota. e. Tim Penilai Jabatan Apoteker Unit Kerja bagi Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi pusat di luar Departemen Kesehatan, selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Kerja. Pasal 15 (1)
Anggota Tim Penilai Jabatan Jabatan Apoteker, Apoteker, adalah Apoteker Apoteker dengan susunan sebagai berikut : a. Seorang Ketua merangkap anggota; b. Seorang Wakil Ketua merangkap merangkap anggota; anggota; c. Seorang Sekretaris merangkap anggota; d. Sekurang-kurangnya Sekurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota; anggota;
(2)
Persyaratan untuk menjadi menjadi Anggota Anggota Tim Penilai adalah adalah : a. Menduduki pangkat/jabatan serendah rendahnya r endahnya sama dengan pangkat/jabatan pangkat/jabatan apoteker yang dinilai; dinilai ; b. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Apoteker; dan
(3)
Apabila jumlah jumlah Anggota Tim Penilai Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (!) tidak dapat dipenuhi, Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Apoteker.
(4)
Masa jabatan Anggota Tim Penilai adalah 3 (tiga) tahun.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents (5)
17
Apabila Tim Penilai Propinsi, Tim Penilai Kabupaten/Kota, Kabupaten/Kota, Tim Penilai Unit Kerja belum dapat dibentuk karena belum memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian dan penetapan angka kredit dapat dimintakan kepada Tim Penilai Departemen/Tim Departemen/Tim Penialai Direktorat Jenderal.
(6)
Pembentukan Pembentukan dan susunan Anggota Tim Penilai ditetapkan ditetapkan oleh oleh : a. Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I yang ditunjuk untuk Tim Penilai Depatemen. Depatemen. b. Direktur Jenderal Pelayanan Kefarmasian Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Departemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk untuk Tim Penilai Direktorat Jenderal. c. Kepala Dinas Dinas Kesehatan Kesehatan Propinsi, Propinsi, untuk Tim Penilai Penilai Propinsi. d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota. e. Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi pusat di luar Depatemen Kesehatan, untuk Tim Penilai Unit Kerja. Pasal 16
(1)
Pegawai Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi menjadi Anggota Anggota Tim Penilai Penilai dalam 2 (dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
(2)
Dalam hal terdapat Anggota Tim Peniali Peniali yang ikut dinilai, maka maka Ketua Ketua Tim Tim Penilai dapat mengangkat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti. Pasal 17
Tata Kerja dan tata cara penilaian Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh Menetri Kesehatan selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Apoteker.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
18
Pasal 18 Usul penetapan angka kredit Apoteker diajukan oleh : 1. Direktur jenderal Pelayanan Kafarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan atau pejabat pejabat eselon II yang ditunjuk, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, kepala Dinas Kesehatan Kab./Kota, Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan Kab./Kota, Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi pusat di luar Departemen Kesehatan, kepada Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I yang ditunjuk untuk angka kredit Apoteker Madya dan Apoteker Utama di lingkungan masing-masing. masing-masing. 2. Pejabat yang membidangi kepegawaian (serendah-rendahnya pejabat eselon II) kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk untuk angka kredit Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda di lingkungan Departemen Departemen Kesehatan. 3. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi untuk angka kredit Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan Propinsi. 4. Pejabat
yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan bersangkut an kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota untuk angka kredit Apoteker Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan Kesehatan Kabupaten/Kota. 5. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan kepada Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi pusat di luar Departemen Kesehatan untuk angka kredit Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit Pelayanan Kesehatan di lingkungan masing-masing. masing-masing.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
19
Pasal 19 (1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka
kredit,
digunakan
untuk
mempertimbangkan
kenaikan
jabatan/pangkat Apoteker sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. (2) Terhadap keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit tidak dapat diajukan keberatan oleh Apoteker yang bersangkutan. BAB VII PEJABAT YANG BERWENANG DAN MEMBERHENTIKAN DALAM DAN DARI JABATAN Pasal 20 Pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipil dalamdan dari jabatan Apoteker, adalah Pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BABVIII SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 21 (1) Pegawai Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Apoteker, harus memenuhi syarat sebagai berikut : a. Berijazah Apoteker; b. Pangkat serendah-rendahnya serendah-rendahnya Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b; c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan Pelaksananaan Pelaksananaan Pekerjaan Pekerjaan dalam Daftar Penilaian Penila ian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP-3) sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
20
(2) Penetapan jenjang jabatan Apoteker sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit : 1. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Apoteker dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Apoteker yang ditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara setelah mendapat pertimbangan Kepala BKN; 2. Pengangkatan Pegawai negeri sipil Daerah dalam jabatan Apoteker dilaksanakan sesuai dengan formasi yang ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian masing-masing setelah mendapat persetujuan tertulis dari Men.PAN dan pertimbangan Kepala BKN. Pasal 23 (1) Pengangkatan Pengangkatan Pegawai Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain kedalam jabatan Apoteker dapat dapat dipertimbangkan dipertimbangkan dengan ketentuan ketentuan sebagai sebagai berikut : a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22; b. memiliki memiliki pengalaman pengalaman dalam kegiatan pekerjaan pekerjaan kefarmasian kefarmasian sekurangkurangnya 2 (dua) tahun; c. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai mencapai usia pensiun dari jabatan terakhir dengan didudukinya; dan d. Setiap unsur unsur penilaian penilaian prestasi kerja atau Pelaksananaa Pelaksananaan n Pekerjaan Pekerjaan dalam Daftar Penilaian Penila ian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP-3) sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Pegawai Negeri Sipil sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan Apoteker ditetapkan sesuai dengan angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. (3) Jumlah angka kredit sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
21
BAB IX PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI, PEMBERHENTIAN DAN PERPINDAHAN DARI JABATAN Pasal 24 (1) Apoteker Pertama pangkat Penata Muda Tingkat I golongan gol ongan ruang III/b sampai dengan Apoteker Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. (2) Apoteker Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e, dibebaskan sementara
dari
jabatan
apabila
setiap
tahun
sejak
menduduki
pangkat/jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurangkurangnya 25 (dua puluh lima) dan kegiatan pekerjaan kefarmasian dan/atau pengembangan pengembangan profesi. (3) Disamping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), Apoteker dibebaskan sementara pula dari jabatannya apabila : a. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan pangkat. b. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Pegawai N Negeri egeri Sipil. c. Ditugaskan secara penuh penuh di luar luar jabatan apoteker. d. Menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempat dan seterusnya. e. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Pasal 25 (1) Apoteker
yang
telah
selesai
menjalani
pembebasan
sementara
sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud dalam Pasal Pasal 24, dapat diangkat kembali dalam jabatan Apoteker.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
22
(2) Pengangkatan kembali dalam dal am jabatan Apoteker sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dari prestasi kerja di bidang pekerjaan kefarmasian yang diperoleh selama tidak menduduki jabatan Apoteker setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. Pasal 26 Apoteker diberhentikan dari jabatannya apabila : 1. Dalam jangka ewaktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana di maksud dalam Pasal 24 ayat (1), tidak dapat mengumpulkan mengumpulkan angka angka kredit kredit
yang ditentukan ditentukan untuk untuk kenaikan kenaikan pangkat pangkat
setingkat lebih tinggi; atau 2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya jabatannya sebagaimana sebagaimana di maksud dalam Pasal 24 ayat (2), (2), tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan; atau 3. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman hukuman disiplin disipli n berat berupa penurunan pangkat; Pasal 27 Pembebasan sementara, pengangkatan kembali dan pemberhentian dari jabatan Apoteker sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Pasal 25 dan Pasal 26 ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 28 Untuk kepentingan dinas dan atau menambah pengetahuan, pengalaman dan pengembangan karier, Apoteker dapat dipindahkan ke jabatan struktural atau jabatan fungsional lainnya sepanjang sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
23
BABX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 29 Keputusan
pejabat
yang
berwenang
mengangkat,
memindahkan,
membebaskan sementara dan memberhentikan dalam dan dari jabatan Apoteker yang ditetapkan sebelum keputusan ini, dinyatakan tetap berlaku dan disesuaikan dengan keputusan ini. Pasal 30 Prestasi kerja Apoteker yang telah dicapai/dilakukan oleh Apoteker sampai sampai dengan ditetapkannya petunjuk pelaksanaan keputusan ini, dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 06/KEP/M.PAN/12/1999. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Apabila ada perubahan mendasar, sehingga Keputusan ini dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, keadaan, maka keputusan ini dapat ditinjau kembali. Pasal 32 Petunjuk Petunjuk pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Kesehatan dan Kepala Kepegawaian Negara. Pasal 33 Dengan berlakunya Keputusan ini, Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 06/KEP/M.PAN/12/1999 tentang Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya, dinyatakan tidak berlaku lagi.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
24
Pasal 34 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan
:
di Jakarta
Pada tanggal : 7 Nopember 1003
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, Ttd FEISAL TAMIN
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents LAMPIRAN I : KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR
: 140/KEP/M.PAN./11/2003
TANGGAL :
7 NOPEMBER 2003
RINCIAN KEGIATAN APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA NO. 1 I
UNSUR 2 PENDIDIKAN
SUB UNSUR
SATUAN HASIL
ANGKA KREDIT
PELAKSANA
5 Ijazah
6 15 0
7 Semua Jenjang
1. Lamanya lebih dari 960 jam
Sertifikat
15
Semua Jenjang
2. Lamanya antara 641.960 jam
Sertifikat
9
Semua Jenjang
3. Lamanya antara 481.640 jam
Sertifikat
6
Semua Jenjang
4. Lamanya antara 161.480 jam
Sertifikat
3
Semua Jenjang
5. Lamanya antara 81.160 jam
Sertifikat
2
Semua Jenjang
6. Lamanya antara 30-80 jam
Sertifikat
1
Semua Jenjang
URAIAN KEGI ATAN
3 A. Pendidikan formal dan memperoleh gelar/ijazah
B. Pendidikan dan pelatihan fungsional kefarmasian dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL)
4 Apoteker
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents 1 II
26
2
3
PEKERJAAN KEFARMASIAN
A. Penyiapan rencana
4
5
6
7
1. Menyiapkan rencana tahunan tahunan
kerja kefarmasian a. Menyusun TOR
Tiap TOR
0,108
Apoteker Muda
b. Mengumpulkan data
Tiap paket
0,038
Apoteker Pertama
1) Ti Tingkat kesulitan I
Tiap paket
0,034
Apoteker Pertama
2) Tingkat kesulitan II
Tiap paket
0,047
Apoteker Muda
1) Ti Tingkat kesulitan I
Tiap paket
0,063
Apoteker Muda
2) Tingkat kesulit an II
Tiap paket
0,080
Apoteker Madya
e. Meny enyusun usun ranc rancan ang gan
Tiap iap ranc rancan ang gan
0.10 0.100 0
Apot poteke eker Muda uda
f. Menya enyaji jik kan ranc ranca anga ngan
Tiap iap ranc ranca anga ngan
0.10 0.100 0
Apot poteke eker Mady adya
g. Meny Menyem empu purn rnak akan an ranc rancan ang gan
Tiap Tiap ranc rancan ang gan
0.10 0.100 0
Apot Apotek eker er Madya adya
a. Me Mengumpulkan data
Tiap paket
0.021
Apoteker pertama
b Mengolah data
Tiap paket
0 0 45
Apoteker pertama
c. Mengolah data
d. Menyusun rancangan
2. Menyusun Menyusun rencana rencana 3 bulanan
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents 1 II
26
2
3
PEKERJAAN KEFARMASIAN
A. Penyiapan rencana
4
5
6
7
1. Menyiapkan rencana tahunan tahunan
kerja kefarmasian a. Menyusun TOR
Tiap TOR
0,108
Apoteker Muda
b. Mengumpulkan data
Tiap paket
0,038
Apoteker Pertama
1) Ti Tingkat kesulitan I
Tiap paket
0,034
Apoteker Pertama
2) Tingkat kesulitan II
Tiap paket
0,047
Apoteker Muda
1) Ti Tingkat kesulitan I
Tiap paket
0,063
Apoteker Muda
2) Tingkat kesulit an II
Tiap paket
0,080
Apoteker Madya
e. Meny enyusun usun ranc rancan ang gan
Tiap iap ranc rancan ang gan
0.10 0.100 0
Apot poteke eker Muda uda
f. Menya enyaji jik kan ranc ranca anga ngan
Tiap iap ranc ranca anga ngan
0.10 0.100 0
Apot poteke eker Mady adya
g. Meny Menyem empu purn rnak akan an ranc rancan ang gan
Tiap Tiap ranc rancan ang gan
0.10 0.100 0
Apot Apotek eker er Madya adya
a. Me Mengumpulkan data
Tiap paket
0.021
Apoteker pertama
b. Mengolah data
Tiap paket
0.045
Apoteker pertama
c. Menganali sis data
Tiap paket
0.015
Apoteker Muda
d. Menyaj nyajik ika an ranc rancan ang gan
Tiap iap ranc ranca angan gan
0.02 0.020 0
Apot poteke eker Muda uda
a. Mengumpulkan data
Tiap paket
0,010
Apoteker pertama
b. Mengelola data
Tiap paket
0,010
Apoteker pertama
c. Menganalisis data
Tiap paket
0,035
Apoteker Muda
d. Meny enyajik ajikan an ranc rancan anga gan n
Tiap iap ranc ranca angan gan
0.02 0.028 8
Apot poteke eker Muda uda
c. Mengolah data
d. Menyusun rancangan
2. Menyusun Menyusun rencana rencana 3 bulanan
3. Menyusun rencana bulanan
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents 1
2
27
3
4 4. Menyusun rencana operasional
Ti ap paket
5
6 0.058
7 Apoteker Muda
a. Me Mengumpulkan data/li teratur
Tiap paket
0,075
Apoteker pertama
b. Menyusun rancangan
Ti ap ap rancangan
0.060
Apoteker Muda
c. Menyajik a an n rancangan
Ti ap ap rancangan
0,010
Apoteker Muda
d. Menyempurnakan rancangan
Tiap rancangan
0,090
Apoteker Madya
a. Mengumpulkan data/literatur
Tiap paket
0,020
Apoteker Muda
b. Menyusun rancangan
Ti ap ap rancangan
0,010
Apoteker Madya
c. Menyajikan dan menyempurnakan rancangan
Tiap rancangan
0,100
Apoteker Utama
0,030
Apoteker Muda
0 0 04
Apoteker pertama
5. Menyiapkan juklak/juknis
6. Menyiapkan bahan peraturan, peraturan, standar dan pedoman
B. Pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga.
1. Mengevaluasi pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga 2 Membuat surat permintaan obat
Tiap paket
Tiap surat
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents 1
2
27
3
4 4. Menyusun rencana operasional
Ti ap paket
5
6 0.058
7 Apoteker Muda
a. Me Mengumpulkan data/li teratur
Tiap paket
0,075
Apoteker pertama
b. Menyusun rancangan
Ti ap ap rancangan
0.060
Apoteker Muda
c. Menyajik a an n rancangan
Ti ap ap rancangan
0,010
Apoteker Muda
d. Menyempurnakan rancangan
Tiap rancangan
0,090
Apoteker Madya
a. Mengumpulkan data/literatur
Tiap paket
0,020
Apoteker Muda
b. Menyusun rancangan
Ti ap ap rancangan
0,010
Apoteker Madya
c. Menyajikan dan menyempurnakan rancangan
Tiap rancangan
0,100
Apoteker Utama
0,030
Apoteker Muda
Tiap surat
0,004
Apoteker pertama
Tiap bulan obat
0,006
Apoteker pertama
1) Tingkat kesulitan I
Tiap bulan obat
0,005
Apoteker pertama
2) Ti ng ngkat kesulit an an II
Ti ap ap bulan obat
0,014
Apoteker Muda
3) Ti ng ngkat kesulit an an III
Ti ap ap bulan obat
0,014
Apoteker Madya
4) Ti ng ngkat kesuli ta tan I V
Ti ap ap bulan obat
0,036
Apoteker Utama
5. Menyiapkan juklak/juknis
6. Menyiapkan bahan peraturan, peraturan, standar dan pedoman
B. Pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga.
1. Mengevaluasi pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga 2. Membuat surat permintaan obat
Tiap paket
3. Membuat sediaan sediaan obat jadi : a. Menganalisis bahan obat obat b. Menguji mutu bahan obat :
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents 1
2
28
3
4 c. Membuat rekomendasi pengujian mutu :
5
6
7
1) Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap Rekomendasi Rekomendasi
0,002
Apoteker pertama
2) Tingkat kesulitan II
Tiap Rekomendasi Rekomendasi
0,004
Apoteker Muda
3) Tingkat kesulitan III
Tiap Rekomendasi Rekomendasi
0,006
Apoteker Madya
4) Tingkat kesulitan IV
Tiap Rekomendasi Rekomendasi
0,008
Apoteker Utama
1) Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap obat jadi
0,015
Apoteker Muda
2) Tingkat kesulitan II
Tiap obat jadi
0,034
Apoteker Madya
3) Ti ng ngkat kesuli ta tan III
Ti ap ap obat jadi
0,055
Apoteker Utama
1) Ti ngkat kesulitan I
Tiap obat jadi
0,009
Apoteker pertama
2) Tingkat kesulitan II
Tiap obat jadi
0,025
Apoteker Muda
3) Ti ng ngkat kesuli ta tan III
Ti ap ap oba t jadi
0,055
Apoteker Madya
4) Ti ng ngkat kesuli ta tan IV
Ti ap ap obat jadi
0,070
Apoteker Utama
Tiap Rekomendasi Rekomendasi
0,015
Apoteker Muda
d. Melaksanakan Melaksanaka n produksi obat jadi :
e. Menguji mutu obat obat jadi :
4. Membuat rekomendasi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents 1
2
28
3
4 c. Membuat rekomendasi pengujian mutu :
5
6
7
1) Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap Rekomendasi Rekomendasi
0,002
Apoteker pertama
2) Tingkat kesulitan II
Tiap Rekomendasi Rekomendasi
0,004
Apoteker Muda
3) Tingkat kesulitan III
Tiap Rekomendasi Rekomendasi
0,006
Apoteker Madya
4) Tingkat kesulitan IV
Tiap Rekomendasi Rekomendasi
0,008
Apoteker Utama
1) Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap obat jadi
0,015
Apoteker Muda
2) Tingkat kesulitan II
Tiap obat jadi
0,034
Apoteker Madya
3) Ti ng ngkat kesuli ta tan III
Ti ap ap obat jadi
0,055
Apoteker Utama
1) Ti ngkat kesulitan I
Tiap obat jadi
0,009
Apoteker pertama
2) Tingkat kesulitan II
Tiap obat jadi
0,025
Apoteker Muda
3) Ti ng ngkat kesuli ta tan III
Ti ap ap oba t jadi
0,055
Apoteker Madya
4) Ti ng ngkat kesuli ta tan IV
Ti ap ap obat jadi
0,070
Apoteker Utama
Tiap Rekomendasi Rekomendasi
0,015
Apoteker Muda
0,020
Apoteker pertama
d. Melaksanakan Melaksanaka n produksi obat jadi :
e. Menguji mutu obat obat jadi :
4. Membuat rekomendasi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga tyang akan dihapuskan 5.
Melaksanakan Melaksanakan dan Tiap Berita Acara membuat berita acara penghapusan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents 1
2
29 3
4 6. Menetapkan formula dan teknik pembuatan sediaan
5
6
7
farmasi : a. Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap Formula
0,105
Apoteker Madya
b. Ti Tingkat kesulitan II
Tiap Formula
0,280
Apoteker Utama
Tiap paket
0,005
Apoteker pertama
a. Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap lembar
0,002
Apoteker pertama
b. Tingkat kesulitan II
Tiap lembar
0,003
Apoteker Muda
c. Tingkat kesulit an III
Tiap lembar
0,005
Apoteker Madya
d. Tingkat kesulitan IV
Tiap lembar
0,007
Apoteker Utama
a. Tingkat kesulitan I
Tiap lembar
0,005
Apoteker pertama
d. Tingkat kesulitan II
Tiap lembar
0,010
Apoteker Muda
c. Tingkat kesulit an III
Tiap lembar
0,015
Apoteker Madya
d. Tingkat kesulitan IV
Tiap lembar
0,020
Apoteker Utama
7. Melaksanakan Melaksanakan sterilisasi sterilisasi bahan dan alat kesehatan C. Pelayanan kefarmasian
1. Memeriksa dan menilai resep
2. Meracik Obat
3. Memeriksa ulang dan menyerahkan kepada pasien dengan memberi penjelasan
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents 1
2
29 3
4 6. Menetapkan formula dan teknik pembuatan sediaan
5
6
7
farmasi : a. Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap Formula
0,105
Apoteker Madya
b. Ti Tingkat kesulitan II
Tiap Formula
0,280
Apoteker Utama
Tiap paket
0,005
Apoteker pertama
a. Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap lembar
0,002
Apoteker pertama
b. Tingkat kesulitan II
Tiap lembar
0,003
Apoteker Muda
c. Tingkat kesulit an III
Tiap lembar
0,005
Apoteker Madya
d. Tingkat kesulitan IV
Tiap lembar
0,007
Apoteker Utama
a. Tingkat kesulitan I
Tiap lembar
0,005
Apoteker pertama
d. Tingkat kesulitan II
Tiap lembar
0,010
Apoteker Muda
c. Tingkat kesulit an III
Tiap lembar
0,015
Apoteker Madya
d. Tingkat kesulitan IV
Tiap lembar
0,020
Apoteker Utama
a. Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap lembar
0,002
Apoteker pertama
b. Tingkat kesulitan II
Tiap lembar
0,003
Apoteker Muda
c. Tingkat kesulitan III
Tiap lembar
0,005
Apoteker Madya
d. Tingkat kesulitan IV
Tiap lembar
0,020
Apoteker Utama
7. Melaksanakan Melaksanakan sterilisasi sterilisasi bahan dan alat kesehatan C. Pelayanan kefarmasian
1. Memeriksa dan menilai resep
2. Meracik Obat
3. Memeriksa ulang dan menyerahkan kepada pasien dengan memberi penjelasan informasi tentang sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga.
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents 1
2
30
3
4 4. Mel aksanakan penghapusan resep dan membuat membuat berita acara
5 Tiap lembar
6 0,025
7 Apoteker pertama
5. Membuat laporan laporan penggunaan penggunaan narkoba dan psikotropika
Tiap laporan
0,020
Apoteker Muda
6. memberikan obat obat dan penjelasan pada pasien rawat inap
Tiap pensiun
0,007
Apoteker Muda
7. Melaksanakan Melaksanakan konsultasi konsultasi dengan Dokter dan pasien serta tindak lanjut
Tiap kasus
0,030
Apoteker Madya
a. Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap sediaan
0,010
Apoteker Muda
b. Tingkat kesulitan II
Tiap sediaan
0,038
Apoteker Madya
c. Tingkat kesulit an III
Tiap sediaan
0,060
Apoteker Utama
Tiap kali
0,030
Apoteker pertama
8. Melaksanakan Mela ksanakan kegiatan farmasi klinik :
9. memantau dan dan mencatat mencatat penggunaan dediaan farmasi dan alat kesehatan kepadavpasien rawat inap 10. Menilai pola penggunaan obat pada pasien :
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents 1
2
30
3
4 4. Mel aksanakan penghapusan resep dan membuat membuat berita acara
5 Tiap lembar
6 0,025
7 Apoteker pertama
5. Membuat laporan laporan penggunaan penggunaan narkoba dan psikotropika
Tiap laporan
0,020
Apoteker Muda
6. memberikan obat obat dan penjelasan pada pasien rawat inap
Tiap pensiun
0,007
Apoteker Muda
7. Melaksanakan Melaksanakan konsultasi konsultasi dengan Dokter dan pasien serta tindak lanjut
Tiap kasus
0,030
Apoteker Madya
a. Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap sediaan
0,010
Apoteker Muda
b. Tingkat kesulitan II
Tiap sediaan
0,038
Apoteker Madya
c. Tingkat kesulit an III
Tiap sediaan
0,060
Apoteker Utama
Tiap kali
0,030
Apoteker pertama
a. Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap kali
0,015
Apoteker Muda
b. Tingkat kesulitan II
Tiap kali
0,030
Apoteker Madya
c. Tingkat kesulitan III
Tiap kali
0,060
Apoteker Utama
8. Melaksanakan Mela ksanakan kegiatan farmasi klinik :
9. memantau dan dan mencatat mencatat penggunaan dediaan farmasi dan alat kesehatan kepadavpasien rawat inap 10. Menilai pola penggunaan obat pada pasien :
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
31 11. Melaksanakan Melaksanakan penyuluhan penyuluhan dan pemantauan : a. Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap kali
0,015
Apoteker pertama
b. Tingkat kesulitan kesulitan II
Tiap kali
0,030
Apoteker Muda
c. Tingkat kesulitan III
Tiap kali
0,045
Apoteker Madya
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
31 11. Melaksanakan Melaksanakan penyuluhan penyuluhan dan pemantauan : a. Tingkat kesulitan kesulitan I
Tiap kali
0,015
Apoteker pertama
b. Tingkat kesulitan kesulitan II
Tiap kali
0,030
Apoteker Muda
c. Tingkat kesulitan III
Tiap kali
0,045
Apoteker Madya
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
32
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
32
Click Here & Upgrade
PDF Complete
Expanded Features Unlimited Pages
Documents
33
View more...
Comments
