2-Mobilisasi-Masyarakat

March 17, 2019 | Author: Cekerbaso Paraden | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 2-Mobilisasi-Masyarakat...

Description

Mobilisasi Masyarakat “… mobilisasi masyarakat menjadi salah satu pembeda dengan program pemerintah atau  program lainnya. Bukan kami tidak bisa melakukannya, melakukannya, tetapi keterbatasan keterbatasan personel dan dan luasnya cakupan yang membuat kami tidak bisa intesif seperti program ini ” (kutipan  pernyataan staf Dinas Dinas Kesehatan Propinsi Propinsi Jawa Barat)

Dalam program FRESH (Future (Future Resilience and Stronger Households) atau Program Penguatan Posyandu, Mobilisasi Masyarakat menjadi komponen yang pertama. Artinya sebelum program bergerak guna memberikan informasi kepada masyarakat tentang praktek pemberian makanan, perilaku kesehatan dan layanan kesehatan berbasis masyarakat, dan pelayanan perkembangan anak usia dini dalam rangka memperkuat daya tahan keluarga melalui perbaikan kesehatan, gizi dan status perkembangan anak-anak, mobilisasi masyarakat sudah harus bergerak untuk meletakkan dasar program di masyarakat. Dengan strategi ini, masyarakat tidak lagi menjadi penerima pasif program. Setelah itu, mobilisasi masyarakat tidak berhenti, tetapi harus terus bergerak. Tujuan selanjutnya untuk membuat semua elemen masyarakat bergerak melakukan tindakan nyata guna membantu posyandu. Gerak ini dimulai dari emelen masyarakat yang terdekat dengan posyandu, seperti orangtua bayi dan balita, pengurus RT/RW hingga yang terjauh (pengusaha yang bergerak di wilayah kerja posyandu). Gerak ini harus dilakukan dari masyarakat itu sendiri, sangat bergantung kepada kekuatan lokal. Membuat masyarakat mempunyai kemampuan untuk melakukan ini semua, menjadi tugas dalam Mobilisasi Masyarakat. 1. Pemahaman tentang Mobilisasi Masyarakat Mobilisasi Masyarakat merupakan strategi yang dikembangkan untuk membantu individu di masyarakat untuk mengidentikasi dan memilih saluran untuk menekan permasalahan yang ada di lingkungannya sendiri-sendiri. Mobilisasi Masyarakat yang berhasil bukan menghasilkan  “kata”  problem  problem solving tetapi mengacu pada adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk menggunakan / menentukan saluran yang sesuai untuk menjawab kebutuhan dan keinginan lain yang ada di masyarakat. Artinya, mobilisasi masyarakat membuka peluang bagi masyarakat masyarakat untuk mendapatkan kontrol yang lebih besar atas keputusan dan pelaksanaan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Dalam program Penguatan Posyandu (FRESH), Mobilisasi Masyarakat merupakan proses membangun kapasitas (capacity (capacity building) building) dimana individu, kelompok kelompok atau organisasi organisasi secara secara partisipatif dan berkelanjutan membuat rencana, menjalankan dan mengevaluasi guna meningkatkan derajat kesehatan mereka. Prinsip ini --baik secara mandiri atau didorong oleh pihak lain-- secara berkelanjutan menjadi kegiatan yang akan berjalan di masyarakat guna mencapai tujuan yang terpenting bagi anggota masyarakat. Penting untuk dipahami bahwa Mobilisasi Masyarakat dilakukan melalui pendekatan yang terencana, secara bersama, dan adanya usaha peningkatan kepercayaan diri serta meminimalisir kondisi ketergantungan kepada pihak lain. Dari pemahaman itu, kita bisa mengidentikasi tugas kunci dalam upaya mobilisasi masyarakat; yaitu: 1. mengembangkan dialog yang berkelanjutan antara elemen di masyarakat masyarakat mengenai masalah kesehatan yang ada di lingkungan mereka 2. Membangun atau memperkuat kelompok masyarakat masyarakat untuk meningkatkan kesehatan kesehatan di masyarakat.

3. Membantu menciptakan lingkungan di mana mana individu dapat memberdayakan diri mereka sendiri dalam mengatasi permasalahan kesehatan baik untuk diri sendiri maupun masyarakat. 4. Mendorong keterlibatan aktif anggota masyarakat masyarakat dalam masalah kesehatan dengan cara mengenalkan keragaman dan keadilan, terutama dari orang yang terdampak pada masalah kesehatan 5. Berjaringan dalam semua tahap kegiatan untuk menumbuhkan kepedulian elemen masyarakat terhadap kesehatan. 6. Mendorong masyarakat masyarakat mengembangkan ide kreatif kreatif untuk mengembangkan berbagai strategi dan pendekatan untuk meningkatkan status kesehatan; bahkan intervensi yang tidak disupport oleh penyandang dana atau ekternal lainnya Dengan tugas kunci ini, jelas menunjukkan bahwa “Mobilisasi Masyarakat bukan kampanye”, bukan juga advocacy, social marketing, penelitian partisipatif atau pendidikan non formal. Walaupun mobilisasi masyarakat menggunakan strategi ini, tetapi merupakan sesuatu yang berbeda. 2. Batasan Pengertian Masyarakat Konteks yang terjadi di masyarakat saat ini seperti migrasi, urbanisasi , dan globalisasi telah membuat konsep masyarakat mengalami perkembangan secara signikan. Masyarakat bukan lagi entitas tertutup karena adanya kesamaan latar belakang geogras, atau kepentingan. Akan tetapi, masyarakat mengacu pada kelompok orang yang mungkin secara sik terpisah , tetapi terhubung dengan karakteristik umum lainnya, lainnya, seperti profesi , bahasa, kepentingan, usia, etnis asal, bahkan karena memiliki perhatian pe rhatian sama pada kesehatan. Dalam keragaman semacam ini, perlu menentukan posisi, bagaimana pendenisian masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok orang yang tinggal di suatu daerah, berinteraksi baik secara individu maupun kelompok, dan terikat oleh praktek sosial yang dibatasi oleh sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama. Jadi masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial. Dalam intervensi masyarakat perlu mempertimbangkan: 1. Identikasi kelompok yang kuat atau lemah di antara anggota masyarakat masyarakat 2. Strategi membuat suara minoritas atau kelompok kelompok marjinal terdengar, terdengar, terutama ketika orang-orang yang secara langsung terpengaruh atau berada pada risiko tinggi dalam program 3. Membangun aliansi aliansi kelompok yang ada di masyarakat. masyarakat. Kemampuan membangun aliansi akan membawa perubahan dalam keseluruhan kelompok masyarakat. Pada titik ini, perlu keputusan formal; apakah mobilisasi masyarakat menjadi jawaban untuk membawa perubahan semua elemen yang yang ada di masyarakat. masyarakat. 3. Langkah Kerja Mobilisasi Masyarakat Tentu saja, sebelum melaksanakan program, pr ogram, proses formal seperti perijinan, sosialisasi program kepada pemangku kepentingan wajib dilakukan. Namun tahap ini hanya dilihat sebagai proses legalitas. Tidak dimasukkan dalam tahapan mobilisasi masyarakat. Proses Mobilisasi Masyarakat berjalan setelah proses formal selesai dilakukan. Ada 4 tahapan besar dalam Mobilisasi Masyarakat Masyarakat yang dilakukan di FRESH Program yaitu:

1

Pendekatan Informal

2

Indentikasi/Pemetaan

4

Pendampingan/Penguatan Kelompok Dukungan Posyandu

4

Forum Masyarakat: Pembentukan Kelompok Dukungan Posyandu

Tahapan ini tidak harus berjalan linear; sangat bergantung kepada kondisi di masyarakat. Implementasi di masyarakat, proses ini tidak selalu berjalan linear; beberapa kegiatan berjalan bersamaan. Kondisi lain yang terjadi di masyarakat; satu tahapan tidak harus selesai untuk berlanjut ke tahapan berikutnya. Pendekatan informal contohnya; tahapan ini tetap terus dilaksanaan ketika kegiatan sudah berada d i tahapan “Pendampingan / Penguatan”. Penguatan”. Diharapkan, semakin banyak elemen di masyarakat terlibat aktif dalam d alam kegiatan. 1. Pendekatan Informal Tahapan ini merupakan cara untuk mendapat informasi awal tentang situasi umum di masyarakat. masyarakat. Tahapan Tahapan ini sebagai cara untuk berkenalan dengan sebanyak-banyaknya sebanyak-banyaknya anggota masyarakat. masyarakat. Pendamping lapangan harus mendapat kepercayaan dari masyarakat, baik untuk dirinya, lembaga maupun program yang akan dilaksanakannya. dilaksanakannya. Di masyarakat, kehadiran orang baru selalu mengundang tanda Tanya dan menghadirkan rasa curiga. Pendekatan informal hadir untuk menghapus semua ini. Jika proses ini berjalan dengan baik maka masyarakat masyarakat akan paham tujuan hadirnya ide dan orang “baru”. “baru”.  “Sebelum memulai memulai program, saya saya biasanya biasanya berkeliling desa desa naik motor. motor. Setelah itu berhenti di warung yang tempatnya dirasa startegis. Saya mulai mengamati dan ngobrol dengan pemilik warung sambil makan gorengan. gorengan. Saya pasti akan ditanya, “Mbaknya dari mana dan acara apa?” Warung, gudang informasi. Tanya apa saja mereka tahu. Saya menjadi tahu, mereka yang harus dihubungi, mereka yang selama ini apatis terhadap situasi di masyarakat dan mereka yang dominan di desa. (Yanti, PM PPSW, program FRESH)

Di tahap ini, kegiatan yang dilakukan oleh petugas lapangan antara lain; melakukan kunjungan informal, pertemuan informal, memetakan orang kunci dan melakukan negosiasi sederhana. Sasarannya biasanya tokoh kunci di masyarakat seperti; kepala desa dan perangkatnya, tokoh masyarakat dan agama; kelompok pemuda dan kelompok perempuan. Tidak dapat diabaikan adalah melakukan pendekatan kepada kelompok minoritas/marginal agar mereka dapat terlibat dan bersedia menyampaikan pendapat di masyarakat. Penting untuk melakukan pendekatan kepada kelompok minoritas/ marginal agar dapat terlibat dan bersedia be rsedia menyampaikan pendapat. Capaian dari pendekatan informal yang dilakukan tercermin dari keterlibatan elemen masyarakat masyarakat dalam tahapan lanjutan dari proses ini. Jika Jika elemen masyarakat masyarakat melakukan tindakan nyata untuk mendukung program, berarti pendekatan ini memberi hasil yang positif. Jika mereka terlibat sekedar “formalitas” maka pendekatan informal perlu terus dilakukan.

2.IdentifkasidanPemetaan

Tahap Identikasi dan Pemetaan bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung tentang kondisi umum desa di bidang kesehatan, sebaran malnutrisi di kalangan balita, kondisi semua Posyandu yang ada di desa, potensi yang ada untuk memperbaiki kondisi nutrisi balita, dan potensi pengembangan yang dapat menunjang peningkatan kesehatan di masyarakat. masyarakat. Kajian ini harus dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan aktor yang bersinggungan langsung dengan layanan kesehatan tetapi juga dengan pihak luar. Dengan cara ini, akan diperoleh gambaran utuh tentang situasi di desa dari perspektif pelaku/masyarakat. Metode metode penggalian informasi yang disarankan dengan menggunakan eknik-teknik PRA ( participatory rapid assessment ), ), seperti : •

Peta desa;



Peta masalah (pohon masalah, sebab akibat)



Pemetaan sumber daya manusia yang memberi layanan kesehatan



Analisa kelembagaan



Analisa pemecahan masalah



Penyusunan Rencana Tindak Lanjut

Capaian terpenting dari kegiatan ini kesadaran dari masyarakat tentang situasi kesehatan yang ada di tengah mereka. Data serta makna atas data yang memunculkan kesadaran di masyarakat. Jadi kesadaran tidak dibuat oleh pihak luar, tetapi sebagai hasil proses pembelajaran di masyarakat. Kesadaran ini yang membuat masyarakat perlu kegiatan aksi untuk mengatasi permasalahan yang sudah diidentikasi.

Pohon masalah, analisa sebab akibat No

Masalah

sebab

Akibat

1

Masih ada anak BGM di desa Cipendeuy

• Anak susah makan, ibu ibu membiarkan anaknya • Asupan makanan kurang. • Pengetahun orang tua tentang pengolahan makanan kurang • Belum ada kebiasan cuci tangan pakai sabun • Anak-anak dibiarkan jajan sembarangan, tidak didampingi orang tua. • Anak BGM kebanyakan Jarang datang ke ke posyandu • Anak-anak BGM imunisasinya imunisasinya tidak lengkap • Ibu balita belum mengerti tentang tumbuh kembang anak • Jarang ada penyuluhan penyuluhan di posyandu, posyandu, hanya menunggu dari puskesmas, terbatas ada kejadian atau isu misalnya u burung dll • Cara pemberian makan yang salah, bahan bahan dan pengolahanya • Kurang perhatian orang tua, sibuk dll • ASI tidak Eksklusif 

• Anak-anak terhambat pertumbuhan dan perkembanganya • Kecerdasan anak terhambat, tidak lincah, murung • Anak menjadi sering penyakitan • Anak sering rewel , orang tua sering memukul (kekerasan terhadap anak)

2

Anggaran PMT Kurang

• Anggaran untuk PMT kecil hanya Rp. 10.000/bulan/posyandu. Tidak cukup untuk mengcover  mengcover semua semua anak balita di posyandu • Tidak ada uang kas posyandu • Kencleng posyandu sering tidak diisi • Kurang dukungan dari RW dan kelompok masyarakat lainya

• Tidak semua anak balita mendapat PMT • Tingkat kehadiran ibu balita di posyandu menurun, tumbuh kembang tidak terkontrol • Kader sering nombok nombok untuk PMT

No

Masalah

sebab

Akibat

3

Tidak ada penyuluhan di posyandu

• Di beberapa posyandu posyandu jumlah kadernya kurang, hanya ada 2-3 orang • Penyuluhan yang diberikan diberikan hanya kepada anak-anak gizi kurang itu pun sebatas mengingatkan harus banyak makan, • Kader masih belum paham dengan materi tumbuh kembang anak • Kebiasaan ibu balita yang hanya datang timbang pulang. • Bidan jarang datang, hanya hanya ada satu bidan, sering bentrok jadwal, tidak ada pengganti • Penyuluhan yang ada dari dari puskesmas hanya sebatas ibu hamil dan KB • Tempat sempit

• Ibu balita tidak mengerti tentang tumbuh kembang anak, pertumbuhan anak tidak terkontrol • Kemungkinan membuat anak jadi BGM/gizi kurang

4

Sebagian besar imunisasi dasar balita belum lengkap

• Penjatahan vaksin imunisasi untuk setiap lima balita • Bidan berhalangan hadir, hadir, sering ada kegiatan yang bentrok, bidan hanya satu, tidak ada asisten/penggantinya

• imunisasi sering diundur, diundur, sering disatukan dengan RW lain, ibu balita  jadi lupa/malas • ibu akhirnya imunisasi ke swasta, lebih mahal • anak tidak terimunisasi, rentan terhadap penyakit • kemungkinan pertumbuhan anak terhambat

5

Sistim pencatatan / register posyandu kurang komplit

• Kader kurang, dikerjakan sendiri • Format pencatatan tidak tidak seragam, • Tidak semua posyandu mempunyai Buku Besar Posyandu dan sistim pencatatan yang sesuai dengan Dinas Kesehatan

• • • •

*Hasil PRA, Desa Cipendeuy

Pencatatan laporan sering terlambat, Kekeliruan pencatatan Penghitungan SKDN terlambat Banyak kader baru

3. Forum Masyarakat : Pembentukan Kelompok Pendukung Posyandu Pada tahap ini, hasil dari tahap identikasi/pemetaan dibawa dalam untuk mendapat dukungan. Tahap ini merupakan “resume” dari tahapan sebelumnya; sebelumnya; yaitu pendekatan informal dan identikasi/pemetaan. Peserta ditahapan ini adalah elemen masyarakat yang sudah didekati secara informal. Di pertemuan ini, elemen masyarakat masyarakat yang hadir mendapat paparan “hasil”  identikasi/pemetaan yang sudah dilakukan di tahap sebelumnya. Dari pemaparan ini, tumbuh kedasaran untuk berkomitmen untuk berperan aktif dalam membantu posyandu. Capaian pada tahap ini adalah adanya : Kelompok Dukungan Posyandu (Posyandu ( Posyandu Support  Group) Group) dan Rencana Aksi Masyarakat. Kelompok Dukungan Posyandu lahir dari elemen masyarakat yang berkomitmen serta akan melakukan tindakan nyata untuk membantu posyandu. Kelompok ini bersifat sukarela dan akan mendukung jalannya kegiatan di posyandu dan desa. Sesuai perannya, tentu saja kelompok ini anggotanya bukan dari unsur kader posyandu tetapi dari elemen masyarakat lainnya. Secara klasik, tahapan ini menjangkau tokoh kunci di masyarakat seperti; kepala desa dan perangkatnya, tokoh masyarakat dan agama; kelompok pemuda dan kelompok perempuan. Tidak kalah pentingnya, tahapan ini mampu melibatkan kelompok minoritas/marginal untuk memberi masukan dalam rencana aksi yang telah disusun. Capain lain adalah dibuatnya rencana aksi masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan. Tahapan ini dimulai dengan menentukan tujuan, baik jangka pendek maupun jangka panjang pembentukan Kelompok Dukungan Posyandu. Pembentukan jangka panjang biasanya akan dicapai dalam 5 tahun ke depan. Kata kunci untuk merumuskan tujuan jangka panjang adalah “merubah “merubah kondisi saat ini ” menjadi “keadaan yang seharusnya terjadi”. Sementara tujuan jangka pendek akan dicapai dalam jangka waktu 1 tahun. Isinya kegiatan yang akan menunjang tercapainya tujuan jangka panjang. Dalam rencana aksi dirumuskan dengan mengacu kepada kondisi yang ada, permalahan yang muncul, kegiatan yang harus dilakukan, penanggungjawab, elemen masyarakat yang ada dilibatkan dalam langkah ini, dan sumberdaya yang dibutuhkan. Rencana aksi masyarakat menjadi bahan yang dalam tahapan pendekatan formal. Contoh rencana aksi desa dapat dilihat seperti contoh di bawah ini. 4. Pendampingan / Penguatan Kelompok Pendukung Posyandu Tahapan ini adalah untuk mengkapasitasi Kelompok Pendukung Posyandu (Posyandu Support Group). Kapasitas ini guna menunjang “kerja” Kelompok Pendukung Posyandu agar rencana aksi yang disusun dapat berjalan seperti yang direncanakan. Selain itu, tahapan ini dimaksudkan agar rencana aksi mempunyai kekuatan untuk mengatur masyarakat ( sebagai social control ) agar mendukung posyandu, seperti membawa bayi, balita dan ibu hamil ke posyandu, membantu membantu kerja kader. kader. Kelompok juga menciptakan tekanan /sanksi social (social ( social pressure) pressure) sehingga kualitas kesehatan dapat terpantau sejak masih dalam kandungan. Tidak kalah pentingnya, di tahap ini, pendampingan juga dimaksudkan untuk memberi  “ruang” bagi kelompok untuk menjalin komunikasi dengan d engan institusi di luar desa/kecamatan yang dapat membantu perkembangan posyandu. Bahkan, pendampingan/penguatan juga memberi peluang bagi kelompok untuk melakukan hearing / dengar pendapat kepada institusi pemerintah dan parlemen. Tujuannya agar program posyandu mendapat support yang lebih  “nyata” dan “terencana” “terencana”..

*  R   e n  c   a n  a A  k   s  i   M  a  s   y  a r   a k   a  t  D  e  s   a  C  i    p  e n  d   e  y

1   C   d   a M i   i   n  a  p  a  e  d   e k   s  i   n  s  h   d   a B   a  e  G  d   u M  a  y

• • • • • • • •  p T  A   t  K   p  y  C   d  i    b   p m  d   J   t  m I  l   i   A   p  j   A   t   s   e m  u  u  e  a  a l    u i    u  u  b  n  o i   i    a n  o  a n  u n  S  l    s   e  p r   a  a r  n n r  l    a r  m  e  u  g  a  s   g  s   u  a I   a  a n  o n  b   y k   t   ,  a  g  g  a  y n k  . m  a k   u n k   b  n k   g  a  a i    s  n  o  e i   -  a  a  a  s  i    d   s   d  i    g l    s   p n  s  n n  g B   y  g  u  s  h   e l    p  a  a  a  a  e  a m  g  a r   t  n i    d   t   a  b   a  d   a  u  t  m  s   a  u  d   G h  l   l    u k  k  k   p n  d  k  i    a k   a  g n  e i    e  a  a  a M  e E   u n k  h   d   e  b   t   a  y  s   t   b  k  h  k   d  r  n  ,  e  y B   u  p m  e  j    a k  h   ,  a  d   u  a  s   e  y  a n  a l    a  a  b  r  n  e  a  ,h   e  b   t   u l    G r   d  k  l   i      d   t   e  b   a  a  g  a  t   t   a r   a i   n i    u M i    u i   m r  l    a h  i   n n  a r   a  a n  d   y n  g k   a n  b  n  a m n  g n  s  n  a  b   g  a  e  y n  y  u i   k   u  a  t  l    a  o  a  u  a  a  a  d  f   r   d  k  r  k  h  n  u  t   a  s  i    a  a  a  a  a  a n  u n n n n n k   g  g

N  o M  a  s  a l    a h 

• • • • •  t   j   A   c  B  m  t  P  k  A  m A  i    a n  u  e  e  e  u  s   d  n n n r   u  e  a l    a  a  j    a  a  c  k   t  m  a i    u  g  p k  n k   t  k   a  e n  a -  a m  a n n  t   d   s   a  g n  b   s  i    g n  e  u  a  a  a i   . n  g  a  d  m  a m r   d  n  p h   a k   s   a  a k   e  u m  b  k   a  a  a h  n n n  a  u k  n  d  k   p r  i    p  e r   g  o  a  a m i    b   a  b   a  o r  n  a n n  a n i   n  a l   k   a  a  g  g  a i    g  a n k   a  a  s  n k   a i    a r  h  k  i    a  g  o n  a  a n n r   , n  s  n  t   y  ,  a n  a  u i    a  b   b  n  a  u  g  u n

 S   e  b   a  b  m  a  s  a l    a h 

• • • •  t   s  r  A   s  A  l    t  K   p  p  t  A   e  (   e  e k   e  e n  e n i   n  e  e  e r  n r  r  w  a r  r  r  h   a  a  c  r  h   e h   c  k  i   k   t   e  e n  e k  i   n k   a  a  a  e  u  a k  h  r  l    g  g  d  r  m  , m  d  m m m  a  a  a m  ,  s   e  a  p n  b   b  m  b   o r   e  e  b   p  s   a  s   a  a  a r  i   n  u  t   a  a  u n n  j    a  a n  e m n h   t  k  n  ,  y r  n  g  a  a  u n  a  g  u  g  a  a n n  t  i    a k   d  k   t  i    g  d  k  n n  d  i    u  a  )   t   a  u  y  a  a l    a k  k   a n n

 a k  i    b   a  t 

l   k   p  b  k  M  e  e  o  a  e  e  b   g h  n  s  l   i   i    a h   a i    y  t  i    a  d   a n m  t  i    g  a n  d  r  k   e n  d   a i   n  y  u k  n  a  t   e  a  a  d  i   k  r   b  n  e  g i   i    u  a k   g n  a n  g  t   a  a n n • A   (  P  v  , i    e n  o  t   g  b   a m  o  a  t  i    b   a  c  n  t   a B   a  c  k  n i   n  o  g m  g r   a  d   p  t  l   l    s  l    )   e i   k   s   , v i    t 

• k  k  M  e  e  g  g  e n i    a i    y  a  e  t   t   a  a  e n n l   n  p P   g  o A   g  s   U  a  y r   a D  a n  d  k   d   a  a  u  a l   n m

•  p  b  i    a  p M  e  u n  e  e n n  a r  n k  m  g  y  y  u  a  a  a n l    u  y i   n  d  h   b   a  a  a i    a  s   t  n k   a n  a  e  e n m n  d   a  e n  u  a l   n  g k   a  a  t   g  d   t  i   k  i   f    u  a n  a  t   g i    a r 

•  p M  e  e n  d  m  u  b  k   e  u n n  t   g  u k   b  “   a k  l   i    e  t  l    a  o ”  m  p  o k 

• • • D  d   p M  b  M  a  a  e  a  e  e  t  l   m  a  d  m  t  i   n  a  y  o n i    b   a  e  g  e  b  l   m  e  u r  i   n  a  d  k  i    g  s   p  b   a  g  a  o  a n l   k   s   t   a i   D r   y  a  o  a  a  y n n  a  o  a  d  n r  r   u  g  p i    s  r  i    a z  n  e

D  S   p k  K  E   e  e  a I  N M n  o l    d  K  A   d  m  e  u r  E  k   p  ,  S   ,K   u  o n k   g  ,

 d   p k  K   a  e  e  a l    d  n n  o m  e  S   d   u E  k   p  ,r  M  u  o A  n k  K   g

 S   p k  K  E   e  e  a l    d  M n  o m  e A   d   u K  k   p  ,r   u  o n k   g  ,

K   a  d   e  ,r   S  E  M A  K 

 b  K   a  a l   i    d   t   a  e  ,r  i    b   u

2   J   0   a 1  n  0   u -  a r  i  

 J   a n  u  a r  i   2   0  1   0 

 J   a n  u  a r  i   2   0  1   0 

2  D  0   e  0   s   9   e m  b   e r 

 J  M D  a  u i   n l    p  u  a  e  a i   r  k  r  B  i   i    u r  2  l    a  0   a k  1  n  a n  0 

 p  d   d   u  e i   k  A   s  n  o k   g  o k   e  a r   a n  s  n  d  m i   n  a  a  s   s  i   k   a n

 s   p  d  P   d   y  p P   e  a i   A  i    o  e l    a l    d   t   U  a n  s  m  a  e  y k   g  a n n D  s   a i   l    j    a  t   a n i    u  d  h   a n k   d  i    u  t   a  s  k  k   a n k   a  u n  y  u  a  a k  n n n  a  a  s  . i   n

 d   p  y  s   d  M  a  e  a  u  o  e n n n m n n  a  g  g  b   a  c   a  e  t   p  g  u  a  d  r  r  r   o  a l    s   a  a  d   d  i    y n  a  a  a  g  d   y n  a  a  a n n  d  n  u

 d   a  o l    G  e  c  n  a  s   a  t  r   a  g  a  a  a r  k   s  m  a  a n i    n n  a   g  p k    g  a  a  o  d  n n  a  d  i  

 b  k   S   a  e  e l    g  t  i    t  i    e  a  a l    a  t   a  b  h   e n r    p  j    a  e l   r   a n  e l     e k 

 a  t   b   p M n  u  a  e  e  a m l   i   m n k   b   t  i   n  u  a  a h   g h   t   a  e k  k  n m  a  t   e  t   a k  m  a n n  a  b   g i   n  b   a  u n  g • k  K  M  e M  g  S   e m i    a  a  b   s   t   a  e n  s   a n  p  a  g  o r  m  s   d   y i    e  a  s  n  e  d  i    d   t   a i    p  u  a  p  o  s   t   e  ,r 

R  a n  c  a n  a  s  o l    u  s i  

• k  M  e  p  e  a m  d   b   a  e i   r  i    b  k   u  a n  b   a  p l   i    e  t  n  a  y  u l    u h   a n

K  e  g i    a  t   a n

K   b   p K  i    u  a  a  s   d   d   d   a k   e  e n  e r  r   s   d  m  ,  e  s   a  a  s   ,

P  e l    a k   s  a n  a

2  D  0   e  0   s   9   e m  b   e r 

2  D  0   e  0   s  W  9   e m  a  b  k   e  t  r   u

K  e  t   e r   a n  g  a n

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF