2. Larutan & Klasifikasinya

March 7, 2018 | Author: amirah sinum | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

cairan...

Description

LARUTAN

LARUTAN LARUTAN

Campuran yang homogen dari 2 atau lebih zat yang terdiri dari solute dan solvent HOMOGEN

Sifat Solute = sifat solvent Tidak dapat dibedakan lagi

HETEROGEN

Campuran

suspensi koloid

KLASIFIKASI/MACAM-MACAM CAMPURAN CAMPURAN DAPAT DIKLASIFIKASIKAN : • BERDASARKAN FASANYA • BERDASARKAN KEJENUHANNYA • DAYA HANTAR LISTRIK

BERDASARKAN FASANYA Dapat dibagi atas 9 kelompok : Solvent

contoh

Solute

contoh

Contoh campuran

zat cair

Air

zat cair

Alkohol

Spiritus

zat cair

Aseton

Gas

Asetilen

Zat untuk las

zat cair

Air

zat padat

Garam

Larutan garam

Gas

Udara

Zat cair

Minyak wangi Spray

Gas

O2

Gas

He

Gas

O2

Zat padat naftalen

Kamfer

zat padat Cd

Zat cair

Hg

Amalgam gigi

zat padat Pd

Gas

H2

Gas oven

zat padat Au

Zat padat Ag

Gas untuk mengelas

BERDASARKAN KEJENUHANNYA • Tidak jenuh • Jenuh • Lewat Jenuh

  

Qc < Ksp Qc = Ksp Qc > Ksp

Saat terjadinya kejenuhan : Solute yang larut

solute tak larut

Berada dalam kesetimbangan

BERDASARKAN DAYA HANTAR LISTRIKNYA Kekuatannya tergantung pada nilai koefisien ionisasinya (a) Nilai a berkisar dari : 0 - 1 1. Elektrolit Dapat menghantarkan arus listrik

kuat

a=1

lemah

0

2. SIFAT SOLUTE DAN SOLVENTNYA Berlaku aturan “Like disolve Like” Artinya : suatu solute akan mudah larut dalam solvent yang punya sifat yang sama dengan solute dimana : solute polar mudah larut dalam solvent polar solute non polar mudah larut dalam solvent non polar Contoh : garam dapur (polar) larut dalam air (polar)

3. TEKANAN Sangat berpengaruh pada gas Untuk gas

Diatur oleh Hukum Henry Dimana gas2 yang larut secara fisika

C=kp

Contoh : minuman soda Untuk padat/cair

Tekanan tidak berubah (konstan)

4. PENGARUH ION SEJENIS Adanya ion sejenis dalam larutan akan mengurangi kelarutan. Contoh :

AgCl (s)

Ag+(aq) + Cl-(aq)

Adanya ion Cl- akan menggeser kesetimbangan ke kiri sehingga kelarutan akan berkurang

LARUTAN GAS CAIR • Kelarutan gas dalam cairan tergantung pada : • 1. Sifat gas ( azas polaritas ) • 2. Temperatur ( makin besar T makin kecil kelarutan ) • 3. Tekanan gas ( untuk gas yang larut secara fisika berlaku hukum Hendry )

Kelarutan gas dalam darah • - Kel arutan O2 makin besar dalam darah karena berikatan dengan Hb. Dalam plasma ada elektrolit yang tak bereaksi dengan O2 , sehingga dalam plasma kelarutan O2 lebih kescil. Sementara CO2 bereaksi dengan elektrolit dalam plasma sehuingga kelarutan nya relatif besar. • - Bila P besar kelarutan besar

Larutan cairan dalam cairan • • • • • • •

1. Cairan yang saling tak bercampur 2. Cairan yang larut sebagian 3. Cairan yang bercampur sempurna Ad 1. destilasi uap air emulsi Ad.2. Contoh fenol Ad.3. Contoh air dan alkohol

Larutan padat dalam cairan • Larutan Ideal : • Syarat : • 1. Tidak terjadi perubahan panas dan volum larutan pada saat pencampuran • 2. Memenuhi hukum Roult dimana • pA = pO x XA • Larutan non ideal • Syarat : tak memenuhi hukum Roult;

PENENTUAN KONSENTRASI KONSENTRASI Satuan yang menyatakan berapa banyak suatu solute yang larut dalam suatu solvent Cara menentukan konsentrasi ada 2 : A. Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam sejumlah massa/berat pelarut/larutan B. Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam sejumlah volume larutan

A. Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam sejumlah massa/berat pelarut/larutan 1. % b/b Jumlah gram solute dalam 100 gram larutan % b/b =

gram solute gram larutan

x 100 %

2. Molalitas (m) Jumlah mol solute dalam 1000 gram pelarut m= atau : m=

mol solute gram solvent gram solute Mr solute

x

1000 gram solvent

3. Fraksi mol

Perbandingan mol solute terhadap mol total larutan (solute + solvent) x1 =

n1 n1 + n 2

dan

x2 =

n2 n1 + n 2

x1 + x2 = 1

dimana : n1 = mol solute n2 = mol solvent 4. % mol % mol = fraksi mol x 100 % n1 % mol solute = x 100 % n1 + n 2 % mol solvent =

n2 n1 + n 2

x 100 %

B. Berdasarkan massa/berat zat terlarut dalam sejumlah volume larutan 1. % b/v Jumlah gram solute dalam 100 gram larutan % b/v =

gram solute

x 100 %

ml larutan

2. Molaritas (M) Jumlah mol zat terlarut dalam 1 L larutan M=

mol solute Liter larutan

Jadi :

gram solute M= Mr solute

x

1000 V (ml)

3. Normalitas (N)

Jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 L larutan N= Jadi :

mol ekivalen solute Liter larutan

gram solute N= BE solute dimana : BE = Mr/n

x

1000 V (ml)

4. mg%  untuk larutan bilogis

mg solute dalam 100 ml larutan 5. ppm

part per million

ppm =

6. ppb

mg solute L larutan

part per billion ppb =

mg solute L larutan

Osmolaritas Jumlah mol total pembentuk senyawa Contohnya :

1 mol KCl akan membentuk 1 mol K+ dan 1 mol Cl-, sehingga : 1 mol KCl = 2 osmol Nilai osmolaritas dinyatakan sebagai : Osmolaritas = {1 + (n-1) a} c Dimana : n = jumlah ion/molekul dalam larutan a = derajat ionisasi c = konsentrasi larutan (M)

PENGENCERAN DAN PEMEKATAN PENGENCERAN Pekat (Konsentrasi tinggi)

Encer (konsentrasi rendah)

Kaidah yang berlaku : mol sebelum dan setelah pengenceran tetap mol1 = mol2

V1 M1 = V2 M2

PEMEKATAN Encer (konsentrasi rendah)

Pekat (Konsentrasi tinggi)

Ada 2 cara yang dapat ditempuh :

1. Penambahan solute Molnya berubah ( mol2 > mol1) Volumenya tetap ( V1 = V2) 2. Menguapkan pelarut Molnya tetap ( mol2 = mol1) Volumenya berubah (V2 < V1) Dengan berkurangnya volume, maka konsentrasi akan meningkat

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF