167103025-Sarana-Dan-Prasarana-Jalan-Raya.docx

June 13, 2019 | Author: TioAfifMarwan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 167103025-Sarana-Dan-Prasarana-Jalan-Raya.docx...

Description

SARANA DAN PRASARANA JALAN RAYA 1. Pengertian jalan Jalan

sebagai

bagian

sistem

transportasi

nasional

mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkunga lingkungan n dan dikembangk dikembangkan an melalui pendekatan pengembangan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antardaerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk memantapkan pertahanan dan keamanan nasi na sion onal al,, se sert rta a me memb mben entu tuk k st stru rukt ktur ur ru ruan ang g da dala lam m ra rang ngka ka me mewu wuju judk dkan an sa sasa sara ran n pembangunan nasional.  Ada beberapa pengertian jalan yang didapat dari berbagai literature diantaranya sebagai berikut : •

Jalan Jalan adala adalah h suatau suatau prasar prasaran ana a perhu perhubun bungan gan darat darat dalam dalam bentu bentuk k apapu apapun n meliputi segala bagiannya termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya perlengkapannya yang diperuntukkan untuk manusia.



Jalan adalah serangkaian simpul atau ruang kegiatan yang dihubungkan oleh ruang ruang lalu lalu linta lintas s hingga hingga membe membentu ntuk k satu satu kesatu kesatuan an sistem sistem jarin jaringan gan untuk untuk keperluan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.



Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta ker eta ap api, i, ja jalan lan lo lori, ri, dan ja jalan lan kab kabel; el; (me (menur nurut ut Un Undan dangU gUnda ndang ng !e !epub publilik k "ndonesia #omor $% &ahun ') &entang Jalan*.

2. Fungsi Jalan  Adapun peranan jalan menurut UndangUndang !epublik "ndonesia #omor $% &ahun ') &entang Jalan yaitu: 

Jalan Jala n seba sebagai gai bagi bagian an pras prasaran arana a tran transport sportasi asi memp mempunya unyaii pera peran n pent penting ing dala dalam m bida bi dang ng ek ekon onom omi, i, so sosi sial al bu buda daya ya,, li ling ngku kung ngan an hi hidu dup, p, po poli liti tik, k, pe perta rtaha hana nan n da dan n keamanan, serta dipergunakan untuk sebesarbes sebesarbesar ar kemakmuran rakyat.



Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.



Jalan yang merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan menghubungkan dan mengikat seluruh wilayah !epublik "ndonesia. +eran +eranan an jalan jalan dan jarin jaringan gan jalan jalan adala adalah h memebe memeberik rikan an akses akses ke rumah rumah dan

mobilita mobilitas s pergeraka pergerakan. n. +rasaran +rasarana a jalan jalan digunakan digunakan untuk untuk melayani melayani lalulinta lalulintas s sarana sarana

angkutan yang menyangkut barang dan orang/penumpang dari tempat asal ke tempat tujuan. +rasarana jalan berungsi sebagai sektor pendorong berkembangnya sektor sektor lain sebagai pendukung atau penghubung pada jenjang kota.

3. Karakteristik Prasarana Jalan. +rasarana jalan meliputi luas jalan, persimpangan dan terminal serta jaringan  jalan. -arakteristik jalan dicakup potongan melintang, kapasitas, kecepatan rencana dan kelas jalan.

4. Pengelomokan Jalan Jalan sesuai dengan peruntukannya terdiri atas jalan umum dan jalan khusus. Jalan umum adalah jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum; +engaturan  jalan umum meliputi pengaturan jalan secara umum, pengaturan jalan nasional, pengaturan jalan proinsi, pengaturan jalan kabupaten dan jalan desa, serta pengaturan  jalan kota. Jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan  jarak jauh, kecepatan ratarata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna. Jalan kolektor merupakan jalan umum yang berungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan ratarata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan lokal  jalan umum yang berungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan ratarata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan ratarata rendah. Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan proinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa. Jalan nasional merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antaribukota proinsi, dan jalan strategis nasional, serta jalan tol.

Jalan ro!insi  jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota proinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis proinsi. Jalan ka"uaten  jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis kabupaten. Jalan kota  jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota. Jalan #esa  jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

K$%P$N&N'K$%P$N&N A. RA%()'RA%() LAL) L*N+AS Menurut Petunjuk Perambuan Sementara Selama Pelaksanaan Pekerjaan Jalan No. 003/T/Bnkt/1990. ecara umum pengertian ramburambu lalu lintas adalah tandatanda, alat, benda yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai piranti pengaturan lalu litnas jalan raya. 0erdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu lintas dapat dikelompokkan menjadi ramburambu seperti berikut : a. ambu !eringatan. !ambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi berhatihati dalam menjalankan kendaraannya. 1isalnya:  1enunjukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya simpangan berbahaya bagi para pengemudi. b. ambu Petunjuk . !ambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap dengan nama dan arah dimana kita itu berada. ". ambu larangan #an !erinta$. !ambu ini untuk melarang/memerintah semua jenis lalu lintas tertentu untuk memakai jalan, jurusan atau tempattempat tertentu: 1isalnya:  2ilarang berhenti.  -endaraan harus lewat jalur tertentu.  emua kendaraan dilarang lewat.  2an lainlain.

(. +emat er,entian ken#araan enumang umum -+PKP) %e!utusan &irektur Jen#eral Per$ubungan &aratNomor ' ()1/*k.10+/&rj#/9, Tentang  Pe#oman Teknis Perekayasanaan Tem!at Per$entian %en#araan Penum!ang -mum &irektur Jen#eral Per$ubungan &arat 1. J&N*S +PKP) &empat perhentian kendaraan penumpang umum (&+-+U* terdiri dari halte dan tempat perhentian bus. 

3alte adalah tempat perhentian kendaraan penumpang umum untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang yang dilengkapi dengan bangunan.



&empat perhentian bus (bus stop* adalah tempat untuk menurunkan dan/atau menaikkan penumpang (selanjutnya disebut &+0*.

2. +)J)AN +PKP) &ujuan perekayasaan tempat perhentian kendaraan penumpang umum (&+-+U* adalah : 4. menjamin kelancaran dan ketertiban arus lalu lintas; '. menjamin keselamatan bagi pengguna angkutan penumpang umum $. menjamin kepastian keselamatan untuk menaikkan dan/atau menurunkan penumpang; ). memudahkan penumpang dalam melakukan perpindahan moda angkutan umum atau bus.

3. K&+&N+)AN )%)% +ersyaratan umum tempat perhentian kendaraan penumpang umum adalah : 4*. berada di sepanjang rute angkutan umum/bus; '*. terletak pada jalur pejalan (kaki* dan dekat dengan asilitas pejalan (kaki*; $*. diarahkan dekat dengan pusat kegiatan atau permukiman; )*. dilengkapi dengan rambu petunjuk; 5*. tidak mengganggu kelancaran arus lalulintas.

a FAS*L*+AS +PKP) 1. Fasilitas utama /alte 4* identitas halte berupa nama dan/ atau nomor  '* rambu petunjuk $* papan inormasi trayek )* lampu penerangan 5* tempat duduk +P( 4* rambu petunjuk '* papan inormasi trayek $* identiikasi &+0 berupa nama dan/atau nomor  2. Fasilitas tam"a,an a. telepon umum b. tempat sampah c. pagar 

d. papan iklan/pengumuman. +ada persimpangan, penempatan asilitas tambahan itu tidak boleh mengganggu ruang bebas pandang.

" +A+A L&+AK +ata letak ,alte #an0atau +P( ter,a#a ruang lalu lintas a. Jarak maksimal terhadap asilitas penyeberangan pejalan kaki adalah 4 meter. b. Jarak minimal halte dari persimpangan adalah 5 meter atau bergantung pada panjang antrean. c. Jarak minimal gedung (seperti rumah sakit, tempat ibadah* yang

membutuhkan

ketenangan adalah 4 meter. d. +eletakan di persimpangan menganut sistem campuran, yaitu antara sesudah persimpangan (arside* dan sebelum persimpangan (nearside*.

. FAS*L*+AS P&JALAN KAK* Menurut Peraturan Pemerinta$ tentang Tata ara Peren"anaan asilitas Pejalan %aki &i  %aasan Perkotaan Jalan No.' 011/T/Bt/199+. 1. P&N&R+*AN Fasilitas Pejalan Kaki emua bangunan yang disediakan untuk pejalan kaki guna memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. Jalur Pejalan Kaki Jalur pejalan kaki adalah jalur yang disediakan untuk pejalan kaki guna memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pejalan kaki tersebut. Pelian rossing  Adalah asilitas penyeberangan pejalan kaki yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas untuk menyeberang jalan dengan aman dan nyaman. Arus Pejalan Kaki

 Adalah jumlah pejalan kaki yang melewati suatu titik tertentu, biasanya dinyatakan dengan jumlah pejalan kaki per satuan waktu (pejalan kaki/menit*. Non +rotoar  6ang dimaksud dengan non trotoar adalah jalur pejalan kaki yang dibangun pada prasarana umum lainnya diluar jalur; seperti pada taman, di perumahan dan lainlain. Laak +unggu  Adalah tempat dimana penyeberang jalan dapat berhenti untuk sementara dalam menunggu kesempatan menyeberang 2. K&+&N+)AN )%)% 7asilitas pejalan kaki harus direncanakan berdasarkan ketentuanketentuan sebagai berikut : 4* +ejalan kaki harus mencapai tujuan dengan jarak sedekat mungkin, aman dari lalu lintas yang lain dan lancar. '* &erjadinya kontinuitas asilitas pejalan kaki, yang menghubungkan daerah yang satu dengan yang lain. $* Apabila jalur pejalan kaki memotong arus lalu lintas yang lain harus dilakukan pengaturan lalu lintas,

baik dengan lampu

pengatur ataupun

dengan marka

penyeberangan, atau tempat penyeberangan yang tidak sebidang. Jalur pejalan kaki yang memotong jalur lalu lintas berupa penyeberangan (8ebra 9ross*, marka jalan dengan lampu pengatur lalu lintas (+elican 9ross*, jembatan penyeberangan dan terowongan. )* 7asilitas pejalan kaki harus dibuat pada ruasruas jalan di perkotaan atau pada tempattempat dimana olume pejalan kaki memenuhi syarat atau ketentuanketentuan untuk pembuatan asilitas tersebut. 5* Jalur pejalan kaki sebaiknya ditempatkan sedemikian rupa dad jalur lalu lintas yang lainnya, sehingga keamanan pejalan kaki lebih terjamin. * 2ilengkapi dengan rambu atau pelengkap jalan lainnya, sehingga pejalan kaki leluasa untuk berjalan, terutama bagi pejalan kaki yang tuna daksa. * +erencanaan jalur pejalan kaki dapat sejajar, tidak sejajar atau memotong jalur lalu lintas yang ada. %* Jalur

pejalan

kaki harus

dibuat sedemikian rupa sehingga apabila

hujan

permukaannya tidak licin, tidak terjadi genangan air serta disarankan untuk dilengkapi dengan pohonpohon peneduh. ebra cross atau

dinyatakan dengan marka berupa ' garis utuh melintang jalur lalu lintas dan/atau rambu perintah yang menyatakan tempat penyeberangan pejalan kaki. Pelian ross +elican 9rossing harus dipasang pada lokasilokasi sebagai berikut : (4* +ada kecepatan lalu lintas kendaraan dan arus penyeberang tinggi ('* =okasi pelikan dipasang pada jalan dekat persimpangan. ($* +ada persimpangan dengan lampu lalu lintas, dimana pelican cross dapat dipasang menjadi satu kesatuan dengan rambu lalu lintas (traic signal*. +ero6ongan +embangunan terowongan disarankan memenuhi persyaratan sebagai berikut: (4* 0ila asilitas penyeberangan dengan menggunakan 8ebra 9ross dan +elikan 9ross serta Jembatan penyeberangan tidak memungkinkan untuk dipakai. ('* 0ila kondisi lahannya memungkinkan untuk dibangunnya terowongan. ($* Arus lalu lintas dan arus pejalan kaki cukup tinggi. Menurut %e!utusan Menteri Per$ubungan Nomor ,+ Ta$un 1993 Tentang  asilitas

Pen#ukung

%egiatan

penyeberangan, memiliki lebar

4alu

4intas

&an

5ngkutan

sekurangkurangnya ', m

Jalan dan

terowongan

tinggi bagian

sekurangnya $, m dari lantai dilengkapi dengan lampu penerangan. Non +rotoar  7asilitas pejalan kaki ini bila menjadi satu kesatuan dengan trotoar harus memenuhi

syaratsyarat

sebagai

berikut

?leasinya

harus

sama

atau

bentuk

pertemuannya harus dibuat sedemikan rupa sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan pejalan kaki. 2( Pelengka! Jalur Pejalan kaki yang terdiri dari : Laak tunggu (4* =apak tunggu harus dipasang pada jalur lalu lintas yang lebar, dimana penyeberang  jalan sulit untuk menyeberang dengan aman. ('* =ebar lapak tunggu minimum adalah 4,' meter. ($* =apak tunggu harus di cat dengan cat yang memantulkan cahaya (relectie*. Ram"u (4* +enempatan rambu dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah terlihat dengan jelas dan tidak merintangi pejalan kaki. ('* !ambu ditempatkan di sebelah kiri menurut arah lalu lintas, diluar jarak tertentu dari tepi paling luar jalur pejalan kaki. ($* +emasangan rambu harus bersiat tetap dan kokoh serta terlihat jelas pada malam hari.

%arka (4* 1arka jalan hanya ditempatkan pada jalur pejalan kaki yang memotong jalan berupa >ebra cross dan +elikan cross. ('* 1arka jalan dibuat sedemikian rupa sehingga mudah terlihat dengan jelas bagi pemakai jalan yang bersangkutan. ($* +emasangan marka harus bersiat tetap dan kokoh serta tidak menimbulkan licin pada permukaan jalan dan terlihat jelas pada malam hari. Lamu lalu lintas (4* =ampu lalulintas ditempatkan pada jalur pejalan kaki yang memotong jalan ('* +emasangan lampu lalulintas harus bersiat tetap dan kokoh ($* +enempatan lampu lalulintas sedemikian rupa sehingga terlihat jelas oleh lalulintas kendaraan ()* 9ahaya lampu lalulintas harus cukup terang sehingga dapat dilihat dengan jelas pada siang dan malam hari (angunan elengka 0angunan +elengkap harus cukup kuat sesuai dengan ungsinya memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki.

D. PARK*R +arkir adalah keadan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersiat sementara. -endaraan menggunakan jalan umum tentu dengan maksud tertentu. "a bergerak atas kehendak dan kemauan manusia sehubungan dengan kegiatan manusia tsb. Jadi lalu lintas adalah ungsi kegiatan. 3al ini menjelaskan dan memberi petunjuk mengapa di sejumlah kota terdapat sedemikian banyak lalulintas, banyak kegitan manusia terpusat di kota. 3al demikian juga menjelaskan mengapa ada lalu lintas hubungan antarkota serta antara kota dan daerah pinggiran, ada kegiatan yang menimbulkan lalulintas timbal balik.

&. LA%P) P&N&RANAN JALAN 1enurut +eraturan +emerintah tentang pesiikasi =ampu +enerangan Jalan +erkotaan #o. 4'//0nkt/ 4
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF