160110130124_Amira Pradsnya P_Semen Dental
May 2, 2018 | Author: Amira Pradsnya Paramita | Category: N/A
Short Description
Kedokteran Gigi...
Description
SEMEN DENTAL MAKALAH disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ITMKG
disusun oleh Amira Pradsnya Paramita 160110130124
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN PADJADJARAN BANDUNG 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. karena berkat rahmat Nya makalah yang berjudul “Semen “Semen Dental” Dental” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah ITMKG. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis sangat menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan dan bersedia menerima kritik dan saran yang membangun.
Bandung, November 2014
Penulis
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. karena berkat rahmat Nya makalah yang berjudul “Semen “Semen Dental” Dental” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah ITMKG. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis sangat menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan dan bersedia menerima kritik dan saran yang membangun.
Bandung, November 2014
Penulis
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Merupakan material berkekuatan rendah dan tidak benar-benar adhesif pada enamel ata dentin. Semen dental dapat larut & terkikis dalam rongga mulut. Dalam KG telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai: Bahan pengisi dalam restorasi, Mempertahankan hasil restorasi dalam mulut.
Selain itu, semen juga digunakan untuk un tuk tujuan khusus dalam Restorasi, endodontic, orthodontic, periodontic, dan bedah di bidang KG.
1.2 Identifikasi Masalah
Apa sifat-sifat semen Kedokteran Gigi?
Bagaimana klasifikasi semen Kedokteran Gigi?
Bagaimana komposisi semenn Kedokteran Gigi?
Bagaimana kegunaan dari semen Kedokteran Gigi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui semen dalam bidang Kedokteran Gigi 2. Dapat Mengklasifikasikan semen 3. Mengetahui Komposisi Komposisi semen semen Kedokteran Gigi 4. Mengetahui manfaat penggunaan semen Kedokteran Gigi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Restorasi Kedokteran Gigi
Istilah umum bagi perawatan gigi yang dimaksudkan untuk menciptakan gigi-geligi yang stabil, sehat, serta berfungsi dengan baik. Contoh : Perawatan konservasi o
Periodontal
o
Prostodonsi
o
Ortodonsi
o
Endodonsi
o
Prosedur bedah
Tipe Restorasi
a. Restorasi Sementara
Dilakukan sebelum restorasi tetap
Bahan material yg digunakan hanya bertahan dalam waktu singkat, beberapa hari atau beberapa minggu
Gutta percha digunakan sebagai pengisi saluran akar, namun tidak dapat beradaptasi dgn baik dgn dinding kavitas
Zinc Oksida Eugenol digunakan sbg pilihan restorasi sementara karena memiliki respons yg baik thd pulpa
b. Restorasi Intermediate
Biasanya digunakan di pedodonti
Digunakan sebagai pelindung gigi selama beberapa bulan setelah dilakukan penghilangan karies
Digunakan polymer reinforced cement; dapat bertahan selama bertahuntahun
Sekarang yg digunakan adalah ZOE yang telah diimprovisasi dengan kekuatan yg baik, tahan thd abrasi dan kuat bertahan selama satu tahun
c. Restorasi Tetap
Contoh bahan yg digunakan untuk restorasi tetap adalah direct filling gold, amalgam, komposit resin, glass ionomer cement, silikat semen, porselen
Lebih kuat dan tahan lama dibanding bahan untuk restorasi sementara dan intermediate
Restorasi Direct & Indirect
a. Direct Restoration Digunakan untuk membuat struktur gigi langsung di dalam mulut b. Indirect Restoration Digunakan untuk membuat struktur gigi & model gigi di luar mulut c. Estetik dan Non-estetik
Estetik
Contoh : komposit, glass ionomer dan porselen inlay & onlay
Non-estetik Contoh : amalgam, direct filling gold, dan pengecoran logam inlay &
onlay
Dental Cement
Merupakan material berkekuatan rendah dan tidak benar-benar adhesif pada enamel ata dentin. Semen dental dapat larut & terkikis dalam rongga mulut •
Dalam KG telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai: Bahan pengisi dalam restorasi, Mempertahankan hasil restorasi dalam mulut.
•
Selain itu, semen juga digunakan untuk tujuan khusus dalam Restorasi, endodontic, orthodontic, periodontic, dan bedah di bidang KG.
sifat-sifat semen dental seperti strength, solubility, dan ketahanan terhadap
kondisi mulut kurang baik jika dibandingkan dengan bahan restorasi lain seperti amalgam, komposit resin, emas, atau keramik. Syarat Semen Dental
Persyaratan yang ideal dari semen : •
Tidak toksik dan tidak mengiritasi jaringan pulpa dan jaringan sekitarnya
•
Tidak larut dalam saliva atau cairan mulut
•
Memiliki sifat optik yang sama dengan bahan restorasi yang translusen (porselen) (Joyce AR & Thomas MV:1985)
•
Sebagai semen pelapis dan dasar (cavity base liners)
Perlindungan terhadap zat kimia, harus dapat mencegah penetrasi zat
kimia ke dalam pulpa yang merusak dari bahan restorasi •
Sebagai semen perekat; Mampu berikatan dengan enamel dan dentin, keramik dan alloys
•
Sebagai bahan tambalan (tumpatan) Harus kariostatik Memiliki elastic modulus dan kekuatan yang sama dengan enamel
dentin Memiliki sifat estetik yang baik •
Sifat lain Bersifat radio-opak
•
Sebagai semen perekat Memiliki sifat mekanis, ikatan yang dihasilkan dengan retensi
mikromekanik
Dental Cement Classification
Basis, Liner, Varnish, Pulp Capping and Luting
a. Luting Luting = kegunaan bahan untuk menutup space atau untuk menyemen dua komponen bersamaan, sama dengan sementasi. Istilah ini gambaran dari dental cementing agent
Luting : –
Temporer
–
Pulp Capping
proses menempatkan agen khusus dekat pulpa untuk membentuk dentin baru atau dalam penyembuhan pulpa. Contoh pulp capping agent : semen kalsium hidroksida Kriteria :
Pulpa sehat dan tdk terinfeksi
Wilayah eksposure
b. Direct pulp capping c. Indirect pulp capping d. Basis Basis : lapisan semen yg ditempatkan di bawah restorasi permanen untuk mendorong pemulihan pulpa dan untuk melindunginya dari berbagai jenis bahan yang membahayakan, seperti reaksi panas, kimia atau galvanis. Semen dasar yg ditempatkan paling dalam sbg proteksi pulpa dari chemicallu / thermal injury Basis berfungsi sebagai pengganti untuk pelindung dentin yang telah hancur karena karies. Tipe :
Basis High-Strength
Basis Low-Strength
Basis High-Strength •
Perlindungan termal pulpa, dukungan mekanik restorasi
Basis Low-Strength •
Penghalang iritasi bahan kimia, untuk terapi pulpa . (pengobatan)
ZOE •
Thermal properties
•
Liners & Varnish
Liners & varnish : agen dalam suatu pelarut yang bila dioleskan pada suatu permukaan akan mudah menguap dan meninggalkan film/lapisan tipis
Film/lapisan tipis berperan sebagai penghalang yang memiliki fungsi tergantung dimana liners&varnish ini diberikan
•
Zinc Phosphate Cement
•
Semen Zinc Phosphate
→ merupakan semen tertua dan dijadikan standar perbandingan dengan semen baru Kegunaan : 1. Penyemenan pada restorasi (luting) 2. Semen base (basis restorasi kekuatan tinggi) 3. Restorasi temporer
4. Penyemenan bands & bracket orthodonti
Komposisi
Powder
Zinc oxide 90.2%
Magnesium oxide 8.2%
Other oxide 0.2%
Liquid
Phosphoric acid 38.2%
Water 36.0%
Alumunium phosphate 16.2%
Silica 1.4%
Alumunium 2.5%
Zinc 7.1%
Klasifikasi A.D.A.S. No.3
Tipe 1
Fine grain for luting
Tebal film 25 μm atau <
Untuk cor yg permanen : mahkota, inlay, onlay, bridge
Tipe 2
Medium grain for luting and filling
Tebal film > 40 μm
untuk basis, orthodontic, restorasi sementara
Reaksi Setting
Saat bubuk dicampur dengan liquid, asam fosfor memecahkan permukaan partikel, melarutkan zinc oxide membentuk asam zinc fosfat. Alumunium dalam liquid diperlukan untuk pembentukan semen. Alumunium kompleks dengan asam fosfor untuk membentuk gel zinc aluminofosfat R eaksi yang terjadi → eksotermis Setting time : 5 - 9 menit
Waktu Setting
Suhu yang tinggi mempercep at reaksi → Mengurangi P/L ratio → memperlambat reaksi→ Mixing time : semakin lama waktu pengadukan → reaksi semakin lambat → Reaksi menjadi lambat jika bubuk tercampur dengan lambat
Sifat-Sifat
Sifat Thermis Semen Zinc phosphate merupakan bahan insulator yang baik & efektif mengurangi efek galvanis
Sifat Optis Semen yg telah bereaksi bersifat opaque
Adhesi Retensi yang dihasilkan berupa gaya mechanical interlocking antara semen yang telah bereaksi dengan kekasaran permukaan kavitas dan restorasi
Sifat Mekanis Powder >> → strength semakin kuat
Manipulasi
•
Spatula → Stainless steel
•
Mixing time → 1 menit 15 detik
•
Ratio Powder/Liquid : 1,4 mg/0,5 ml
•
Pengadukan bubuk dan cairan dilakukan diatas kaca untuk memungkinkan bubuk dan cairan tercampur rata
•
Gunakan glass slab yang dingin untuk mengurangi panas dari reaksi eksotermis
Prosedur •
Bubuk ditambahkan sedikit demi sedikit Pengadukan dilakukan dengan spatula stainless steel dengan gerakan cepat melingkar Setiap tambahan diaduk selama 15-20 detik
Daerah pengadukan yang luas → menghilangkan panas dari hasil reaksi eksotermis
Semen Zinc phosphate diaduk pada glass slab dingin dengan daerah yang luas agar menghilangkan panas akibat reaksi eksotermi
Modifikasi Zinc Phospate Cement a. Zinc silicophosphate cement Zinc silicophosphate cement merupakan kombinasi dari zinc
phospate cement dan silicate powder. Terkadang disebut Zinc Silicate atau Silicophosphate cement. Komposisinya : •
•
Powder –
Silicate glass
–
Zinc oxide powder
–
Magnesium oxide
Liquid –
Phosphoric acid
–
Water
–
Zinc and alumunium salts
Klasifikasi •
ADA Specification No. 21: Three Types
–
Type I
–
Type II
Cementing medium Material filling temporer
posterior digunakan untuk keduanya
–
Type III
–
Comercial name Fluorothin
Applikasi •
Luting agent untuk restorasi
•
Restorasi Intermediet
•
Luting agent untk alat orthodonti
•
Sebagai Die material
Reaksi Setting •
Sama dengan semen silicate, namun aanya pembentukan zinc phosphate
•
Berlangsung selama 15 menit
•
Properties
•
Compressive strenght 165 Mpa (23,000 psi)
•
Film thickness 25 um
•
Solubility dan disintegrasi 0.9% by wt.
•
Antikariogenik flouride
•
Sementasi memperlihatkan semitranslusen
Manipulasi •
powder dan liquid diterbarkan pada glass lab dingin
•
powder di satukan ke liquid dalam kenaikan 2-3 kali
•
Mixing time 1 menit
•
Aduk dengan gerakan sirkuler untuk mendapatkan konsistensi yg baik
b. Semen Zinc Oxide Eugenol
Semen Zinc Oxide Eugenol telah digunakan dalam KG sejak 1980
Memiliki kekuatan yang rendah
Memiliki efek sedatif (mengurangi rasa sakit) pada dentin
Bersifat antiseptik
Biokompatibel, namun tidak pada semua orang
Klasifikasi A.D.A.S. No. 30
•
Tipe 1 : Restorasi sementara
•
Tipe 2 : Restorasi tetap
•
Tipe 3: Tambalan sementara dan Isolasi thermis Merupakan tipe yang paling kuat
•
Tipe 4 : Cavity liners
Komposisi Powder
Liquid
Seng Oksida/ZnO 69%
Eugenol 85%
White rosin 29.3%
Olive oil 15%
Zinc stearat 1.0%
Zinc asetat 0.7%
Magnesium Oksida
Reaksi Setting Reaksi pertama : hidrolisis zinc oxide
ZnO + H2O → Zn(OH)2 Reaksi selanjutnya :
Zn(OH)2 basa
+ 2HE → asam
ZnE2 + 2H2O garam
(Zinc hydroxide) (Eugenol) (Zinc eugenolate) Kelarutan
Semen Zinc Oxide Eugenol memiliki kelarutan yg paling tinggi
Kelarutan dikurangi dengan menaikkan P/L ratio
Setting Time
→ berlangsung selama 4 - 10 menit → reaksi sempurna antara ZnO & eugenol selama 12 jam Dipengaruhi oleh :
Ukuran partikel : partikel semakin kecil lebih cepat
Akselerator : alkohol, asam glacial acetic, air
Pendinginan glass slab (lempeng kaca) memperlambat reaksi
Retarder : glycol & glycerine
Perbandingan bubuk & cairan : rasio semakin tinggi, setting time semakin cepat
Sifat Mekanis
Compressive strength (3-4 MPa s.d. 50-55 MPa)
→ termasuk semen yang kekuatannya rendah → ukuran partikel mempengaruhi kekuatan, semakin kecil ukuran partikel, semen semakin kuat → kekuatan dapat ditingkatkan dgn alumina-EBA/polimer
Tensile strength (0.32-5.3 MPa)
Modulus Elastisitas (0.22 – 5.4 Gpa)
Sifat Biologis
pH 6.6-8.0
Tidak terlalu mengiritasi pulpa dibanding semen lainnya
Bakteriostatik, menghalangi pertumbuhan bakteri
Semen Zinc Oxide Eugenol tidak melekat dgn baik pada enamel atau dentin
Memiliki soothing effect (obtudant ) pada pulpa dalam kavitas yang dalam
Manipulasi
Powder/Liquid ratio = 4:1 sampai 6:1 Botol dikocok dengan hati-hati. Bubuk&cairan yg sudah diukur disimpan pada lempeng kaca. Sejumlah bubuk digabungkan & diaduk pelan dgn gerakan melingkar. Oil of orange digunakan untuk membersihkan eugenol cement dari alat-alat. Keluarkan pasta dgn panjang yang sama. Aduk rata sampai warnanya tercampur
Modifikasi Semen Zinc Oksida Eugenol
Modifikasi Semen Zinc Oksida Eugenol dibuat u ntuk memperbaiki sifat mekanis dari Semen ZnOE : 1. Semen EBA-Alumina Modified 2. Semen Polymer-Reinforced ZOE Polymer-Reinforced ZOE Cement
Kegunaan :
1. Luting agent 2. Basis 3. Material pengisi sementara 4. Cavity liner
Komposisi Powder
Liquid
Zinc oxide 70%
Eugenol
Synthethic resin
Asam asetat
Thymol
Reaksi Setting •
Setting time : 6 - 10 menit
•
Reaksi setting mirip dengan Semen ZnOE
•
Resin asam (jika ada) akan bereaksi dengan Zinc Oxide memperkuat matrix
•
Faktor Yang memengaruhi reaksi :
–
Ratio P/L yang rendah meningkatkan setting time
–
Moisture : mengakselerasi setting time
Sifat Mekanis •
Compressive strength 48 MPa
•
Tensile strength 4.1 MPa
•
Modulus Elastisitas 2.5 Gpa
•
Tebal film 32 μm
Manipulasi •
Bubuk & cairan yang sudah ditakar disimpan dalam glass slab yang kering
•
Bubuk diaduk dengan cairan dengan pengadukan yang kuat
•
Semen ini memiliki waktu kerja yang lama
EBA-Alumina Modified Cement
Sifat-sifatnya lebih baik dari ZOE yang tidak dimodifikasi
Compressive strength >55 MPa
Tensile strength 4.1 MPa
Setting time 9.5 menit
Tebal film 25 μm
Semen EBA (Ortho-Ethoxybenzoic Acid)
Mempunyai rumus
Komposisi Powder
Zinc oxide 70%
Alumina 30%
Liquid
EBA (orthoethoxy benzoic acid) 62.5%
Eugenol 37.5%
Manipulasi
Setelah dikeluarkan di atas glass slab → bubuk dicampur dengan cairan dan diaduk selama 30 detik → diaduk kembali selama 60 detik untuk mendapatkan konsistensi yang berwarna krem. Setting time : 9.5 menit
Special Zinc-Oxide-Eugenol Products •
Beberapa Material ZOE mengandung antibiotik seperti tetrasiklin dan steroid sebagai agen anti-inflamasi.
•
Digunakan pada pulp capping dan terapi root canal.
•
Produk lainnya juga mengandung barium sulphate, yg tampak radioopaque
Zinc Polycarboxylate Cement
Merupakan semen pertama yg mengembangkan sistem reaksi kimia antara struktur gigi dengan semen Kegunaan : 1. Restorasi penyemenan tetap 2. Basis & liners 3. Penyemenan Band Orthodonti 4. Pengisi saluran akar pada Endodonti
Komposisi
Powder
Zinc oxide
Liquid
Solusi asam poliakrilat/polimer asam akrilat dengan asam
Magnesium oksida
Selenium fluorida
karboksilat tidak jenuh
Ditambah : asam maleat, itakoat, trikarboksilat
Bismuth oksida
Alumunium oksida
Reaksi Setting •
Ketika bubuk &cairan diaduk, permukaan partikel bubuk dipecah oleh asam, melepaskan zinc, magnesium, dan ion timah
•
Ion timah mengikat rantai polimer melalui grup karboksil
•
Setting time 7 – 9 menit (setting time dapat ditingkatkan dengan mendinginkan glasslab, waktunya menjadi lebih singkat)
Sifat Mekanis •
Compressive strength 55 MPa
•
Tensile strength 6.2 MPa
•
Kekuatan semen tergantung pada : ratio P/L yang tinggi meningkatkan kekuatannya,
–
berat molekul dari asam poliakrilat juga berpengaruh pada
–
strength, pengadukan dengan konsistensi agak cair membuat semen ini tidak terlalu kuat Manipulasi
Sifatnya kental, tergantung beratmolekul dan kon senterasi dari polyacrilc acid Conditioning
Bersihkan permukaan gigi dgn 10% pol yacrilic acid, bilas dengan air. Atau bisa menggunakan Hidrogen peroksida 1-3%. Keringkan dan isolasi
Proportioning
P/L Ratio : 1,5 powder : 1 liquid by wt
Procedure •
Powder dan liquid ditabur pada glass lab dingin.
Liquid dialirkan pada awal pengadukan, jika tidak,
•
kekentalan akan meningkat Powder dicampur ke liquid dalam jumlah besar(90%)
•
dengan spatula semen kaku dan bubuk sisanya dituangkan untk mengatur konsitensi Pengadukan memperlihatkan kekentalan, namun semen ini
•
akan memiliki flow dan menjadi film tipis jika dipressure Mixing time 30-40 s
•
Things to note •
Semen harus digunakan ketia lapisannya masih glossy
•
Setelah dilapiskan, kelebihannya tidak di buang dengan cepat, jika telah melewati rubbery stage, baru dibuang dari cavitas. Buang kelebihan jika sudah mengeras
•
Powder dapat didinginkan, tapi liquid sebaiknya tidak meningkatkan viskositas liquid
Polucarboxulate cement akan menempel pada instrumen, maka : •
Gunakan alkohol untuk melepaskan dari spatula
•
Instrumen harus dibersihkan sebelum semen mengeras
•
Material sisa bisa dihilangkan dengan dirubus pada cairan sodium hidroksida.
Semen Silikat
Semen silikat dikenalkan pada tahun 1903 sebagai bahan pengisi estetik gigi anterior
Sifatnya translusen & penampilannya menyerupai porselen
Semen silikat sekarang jarang digunakan karena sudah banyak perkembangan dari material yang lebih baik : Composite resin & Glass Ionomer Cement
Merupakan bubuk glass ionomer
Kegunaan : restorasi estetik gigi anterior
Compressive strength 180 MPa ; Semen silikat → semen terkuat dalam KG
Tensile strength 3.5 MPa
P/L ratio : 1.6 gm/4 ml
Sifat Biologis : dapat mengiritasi pulpa
Restorasi silikat larut dalam cairan mulut
Reaksi Setting
Setting time : 3-6 menit
Faktor yg mempengaruhi setting time :
1. Semakin baik bentuk partikel → semakin cepat setting 2. Faktor yg memperlambat setting : Mixing time yg panjang
Suhu yg rendah P/L ratio yg kecil
Finishing & Polishing
Finishing akhir harus ditunda selama beberapa hari
Finishing yg terlalu cepat dapat menyebabkan fraktur pada margin
Kelebihan Semen Silikat
Powder/Liquid ratio yg tepat
Pengadukan cepat : 10-15 detik
Estetisnya baik
Mengandung fluoride, antikariogenik
Kekurangan Semen Silikat
Konsistensi asam fosfor 52% (sangat asam) mengiritasi pulpa Manipulasi •
Spatula yang digunakan : agate, spatula plastik/cobalt-chromium
•
Spatula logam tidak dianjurkan utk digunakan karena membuat diskolorisasi pada adukan
•
Mixing time : 1 menit
•
Bubuk disimpan pada glass slab yg tebal, dingin, dan kering dan dibagi menjadi dua atau tiga bagian besar, kemudian diaduk dengan cairan akan menghasilkan struktur seperti gel
Glassionomer Cement
Dinamakan Glass Ionomer : Bubuk → kaca ; reaksi setting & ikatan adhesif pada struktur gigi → ikatan ionik
Digunakan untuk restorasi gigi yang terkikis
Telah dikombinasikan dengan semen silikat & semen polycarboxylate
Nama lain untuk semen ini : Poly(alkenoate) cement, GIC (glass ionomer cement), ASPA (alumino silicate polyacrylic acid) Aplikasi •
Bahan restorasi yang estetik untuk gigi anterior
•
Untuk daerah yang erosi & restorasi kelas V
•
Sebagai luting agent
•
Sebagai liner & basis
•
Untuk core build up
•
Pit & fissure sealant
•
Klasifikasi A.D.A.S. No.8
Type I : Untuk penyemenan Type II : Untuk restorasi Type III :Liners & Basis Type IV : Fissure & pit sealant Type V : Sementasi alat ortho Type VI : Core build up
Komposisi
1. Powder Silica (SiO)2 41.9% Alumina (Al2O3) 28.6% Alumunium flouride (AlF3) 1.6% Kalsium flouride (Caf 2) 15.7% Sodium flouride (NaF) 9.3% Alumunium phosphate (AlPO4) 3.8%
Copolimerisasi itikonik, asam maleat cenderung meningkatkan reaktivitas cairan, menurunkan viskositas
Asam tartarik
menambah waktu kerja & memperpendek setting time
Air unsur pokok yg paling penting, sbg medium tempat reaksi berlangsung; kelebihan air dapat menghasilkan semen yg lemah
Setting
Ketika bubuk & cairan dicampurkan, asam memecah partikel kaca → jadi ion kalsium, alumunium, sodium & fluoride luluh men jadi medium yang encer . Initial set terjadi ketika ion kalsium mengikat rantai asam poliakrilat, membentuk massa padat. Setelah 24 jam, alumunium juga mulai cross link dgn rantai asam poliakrilat. Ion Sodium & Fluoride tidak ber cross linking, namun menggantikan ion hidrogen dalam grup karboksilat. Air sangat penting dalam reaksi sementasi sebagai medium, membuat semen menjadi lebih kuat
Sifat-Sifat
a) Semen ini mengambil beberapa sifat semen silikat terutama dalam hal kekuatan, translusens,dan kandungan fluorida ; dari segi ini semen ini lebih unggul dari semen jenis zinc-oksida b) Semen glass-ionomer juga mempunyai sifat adhesive seperti semen zinc polikarboksilat.
c) Saat manipulasi tidak boleh menggunakan spatula logam, karena dapat menyebabkan diskolorisasi
Modifikasi Semen Glass Ionomer
a. Metal Modified GIC
Metal modified GIC dikenalkan untuk memperbaiki kekuatan, fracture toughness, dan resistansi pemakaian
Kegunaannya untuk restorasi kelas I, biasanya pada pasien muda yang mudah karies
Warnanya abu-abu karena adanya fase metallic; sehingga tidak dapat digunakan utk gigi anterior
b. Bahan Kombinasi Glass-Ionomer-Resin
Kegunaan : restorasi kelas I, III, atau V
Basis & lining
Adhesive bracket orthodontic
Penyemenan crown&bridge
Sifat optis : kurang translusen
Semen Resin Kegunaan : penyemenan mahkota & jembatan penyemenan porselain veneer & inlay
untuk ikatan langsung pada bracket orthodontic
Komposisi
Powder resin matrix (monomer diakrilat) filler anorganik coupling agent (organo silane) fotoinisiator&aktivator
Liquid metil metakrilat amine tersier
Sifat-Sifat
Compressive strength 180 MPa
Tensile strength 30 MPa
Sifat Biologis : dapat mengiritasi pulpa, melindungi pulpa den gan kalsium
Kelarutan : tidak larut dalam cairan mulut
Tidak adhesive pada struktur gigi, dapat menyebabkan kebocoran mikro
Manipulasi •
Menggunakan instrumen tajam
•
Setting time 4 – 10 menit
•
Sifat
•
Estetis baik
•
Tidak adhesif pada jaringan gigi
•
Dapat mengiritasi pulpa
•
Kalsium Hidroksida
Tersedia dalam bentuk pasta dengan filler radiopaque
Reaksi pengerasan: kalsium hidroksida + salisilat kalsium disalisilat
Sifat-sifat
Menetralisir asam fosfor dari semen fosfat
Ketebalan 0,25 mm sudah cukup efektif untuk menahan terobosan asam
pH 11-12 basa menghancurkan daya tahan mikroorganismpe pada karies gigi 2
Compressive strength setelah 24 jam 6 – 10 MN/m
Tensile strength 1-2 MN/m
Kelarutan tinggi 25-30% dalam air setelah satu minggu
2
Aplikasi •
Basis di bawah semen yang mengandung asam fosfor
•
Bahan lining di bawah restorasi polimer keramik
•
Bahan pulp capping
•
Mencegah kerusakan pulpa
Reaksi Setting •
Kalsium hidroksida bereaksi dengan ester salisilat untuk membentuk chelate yaitu kalsium disalisilat amorf, zinc oksida ikut bereaksi
•
Setting time 2.5 – 5.5 menit, reaksi ditentukan oleh akselerator
•
Manipulasi
•
Panjang yg sama dari kedua pasta diaduk untuk menjadi campuran yang warnanya sama
•
Material diaplikasikan pada daerah yg dalam pada kavitas
Varnish Cavity
Cavity varnish adalah campuran dari satu atau lebih karet alam atau resin sintetik
Digunakan untuk dinding kavitas dan pembentukan batas antara restorasi dan tubulus dentin
Varnish cavity digunakan untk mencegah produk korosi amalgam ke dalam tubuli dentin & mencegah iritasi pulpa
Aplikasi
1. Mengurangi microleakage sekitar pinggiran pada restorasi amalgam baru 2. Pada restorasi amalgam, digunakan jg utk mencegah korosi dalam tubulus dentin 3. Varnish digunakan pada permukaan restorasi logam sebagai pelindung sementara dalam kasus shock galvanis 4. Fluoride yang mengandung varnish melepaskan fluoride
Larutan varnish biasanya diaplikasikan menggunakan tampon kecil di ujung kawat atau canal reamer. Terapkan selapis tipis varnish dengan sebagian tampon. Gunakan aliran udara yang lembut untuk mengeringkan. Tambahkan lapisan baru hanya setelah lapisan sebelumnya kering. Untuk menghindari kontaminasi, gunakan setiap tampon baru untuk setiap penambahan varnish.
Komposisi
Karet alam → copal, rosin atau sintetik resin larut dalam pelarut organik seperti alkohol, aseton atau eter
Agen pengobatan ditambahkan juga seperti klorobutanol, thymol, dan eugenol
Beberapa varnish mengandung fluoride
BAB III PENUTUP Merupakan material berkekuatan rendah dan tidak benar-benar adhesif pada enamel ata dentin. Semen dental dapat larut & terkikis dalam rongga mulut. Dalam KG telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai: Bahan pengisi dalam restorasi, Mempertahankan hasil restorasi dalam mulut.
Selain itu, semen juga digunakan untuk tujuan khusus dalam Restorasi, endodontic, orthodontic, periodontic, dan bedah di bidang KG. sifat-sifat semen dental seperti strength, solubility, dan ketahanan terhadap kondisi mulut kurang baik jika dibandingkan dengan bahan restorasi lain seperti amalgam, komposit resin, emas, atau keramik.
View more...
Comments