16. Metode Kerja Pemotongan Dan Penyambungan Tiang

September 1, 2017 | Author: Bayu Wicaksono | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

METODE KERJA...

Description

METODE PELAKSANAAN PEMOTONGAN DAN PENYAMBUNGAN TIANG SEMENTARA

PEKERJAAN LAHAN DAN JALAN AKSES (PAKET 1) PROYEK PENGEMBANGAN BANDAR UDARA AHMAD YANI-SEMARANG METODE KERJA PEMOTONGAN DAN PENYAMBUNGAN TIANG SEMENTARA

A. Uraian Singkat Penyambungan dan pemotongan tiang pancang sementara ini diperlukan untuk mengefisienkan pelaksanaan pekerjaan struktur yang terdapat pada lokasi yang sulit dijangkau oleh alat berat (Crane). Lokasi Yang Sulit Dijangkau Lokasi yang sulit dijangkau oleh alat berat (crane) dalam melakukan pelaksanaan pekerjaan yaitu pada Lokasi Bundaran (CB 86-CB 106). Gambar dapat dilihat seperti berikut:

Gambar 1. Lokasi Yang Sulit Dijangkau oleh Alat Berat

Lokasi tersebut sulit dijangkau karena: 1. Lebar sisi dalam lingkaran hanya sebesar ±6m, sedangkan lebar alat berat (crane) juga ±6m sehingga sulit untuk akses Crane masuk ke dalam

Pekerjaan Lahan dan Jalan Akses (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang

6 m

Gambar 2. Lebar Sisi Dalam Lingkaran Antara CB 87 dan CB 88 2. Jangkauan boom/lengan Crane 30 ton dengan boom length 23m, berdasatkan spesifikasi Crane yang digunakan dapat terlihat pada Tabel 1. Radius jangkauan sepanjang 16m sedangkan jika posisi Crane berada pada CB 86-CB 87 maka dibutuhkan Length Crane sepanjang ±52m.

Tabel 1. Length Crane

Pekerjaan Lahan dan Jalan Akses (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang

Note: -

Berat Balok sebesar 7,54 Ton

Ilustrasi Gambar dapat dilihat pada Gambar Berikut ini: Pekerjaan Lahan dan Jalan Akses (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang

Gambar 3. Ilustrasi Manuver Alat Crane

Gambar 4. Ilustrasi Manuver pada Length Crane

Pekerjaan Lahan dan Jalan Akses (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang

Melihat gambaran kondisi yang telah dijelaskan di atas maka perlu dilakukan pemotongan dan penyambungan tiang pancang sementara pada CB 87 sebagai akses masuk Crane untuk bisa menjangkau pekerjaan pada lokasi bundaran (CB 86-106). Namun sebelum itu, pada lokasi tengah bundaran harus dilakukan penimbunan terlebih dahulu sebagai landasan Crane. B. Daftar Alat, Bahan, dan Tenaga Kerja Berikut ini rincian daftar alat, bahan, dan tenaga kerja yang diperlukan dalam Pemotongan dan Penyambungan Tiang Pancang: Tabel 1. Daftar Alat NO 1 2 3 4 5 6 7 8

DAFTAR ALAT Bodem Pahat Sikat Kawat Crane Service 30 Ton Trafo Las 160 Ampere Genset 20kVa Total Station/Theodolite Lampu Penerangan

JUMLAH 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit 1 Unit

Tabel 2. Daftar Bahan NO 1

DAFTAR BAHAN Tiang Pancang Dia.45 Type C

Volume 5 titik

Tabel 3. Daftar Tenaga Kerja NO DAFTAR TENAGA KERJA JUMLAH 1 Mandor 1 Orang 2 Pelaksana 1 Orang 3 Pekerja 4 Orang 4 Welder 2 Orang 5 Surveyor 1 Orang C. Lokasi Pemotongan dan Penyambungan Tiang Pancang Lokasi Pemotongan dan Penyambungan Tiang Pancang dilakukan pada beberapa titik, yaitu: Tabel 4. Titik Pemotongan dan Penyambungan Tiang Pancang No. Capping Beam CB 87

No. Titik Pancang 558, 559,560, 561, 562

Pekerjaan Lahan dan Jalan Akses (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang

D. Urutan Kerja Urutan kerja pelaksanaan pekerjaan pemotongan dan penyambungan tiang pancang sementara dapat dilihat pada bagan alir berikut ini:

Pekerjaan Lahan dan Jalan Akses (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang

Pekerjaan Lahan dan Jalan Akses (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang

Gambar 5. Bagan Alir Metode Kerja Pemotongan dan Penyambungan Tiang Sementara E. Metode Pelaksanaan Metode kerja dalam pekerjaan Pemotongan dan Penyambungan Tiang Pancang Sementara, yaitu: a. Penggalian tanah permukaan sekeliling kepala tiang sedalam ±1m di lokasi titik pancang yang akan dilakukan pemotongan dan penyambungan tiang pancang sementara b. Tiang pancang dipotong sampai rata dengan permukaan tanah dan sisa hasil pemotongan dibersihkan. Plat sambungan tiang pancang tidak boleh mengalami kerusakan c. Plat sambung tiang pancang dipasang kembali d. Setelah dipasang kembali, dilakukan grouting dengan mutu beton minimal sama dengan mutu beton tiang pancang untuk mengisi celah pada tiang e.

pancang Tiang Pancang yang telah dilakukan grouting, ditimbun/ditutup dengan tanah kembali hingga sama dengan ketinggian permukaan tanah

f.

disekitarnya Titik tiang pancang yang telah ditimbun, dapat dilalui/digunakan untuk melakukan pekerjaan penimbunan tanah kembali sebagai lantai kerja alat

g.

berat dan melaksanakan pekerjaan struktur di area tersebut Jika telah selesai pekerjaan di area tersebut, tanah digali kembali dan

dilakukan penyambungan tiang pancang dengan Type C kembali h. Setelah tersambung, maka dilakukan pemotongan tiang pancang untuk mencapai elevasi sesuai desain

Pekerjaan Lahan dan Jalan Akses (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang

1. Tanah disekitar area pancang digali dengan kedalaman ±1m

TP dipotong

2. Kepala tiang dipotong sesuai elevasi yang ditentukan

3. Plat sambung tetap utuh

4. Setelah terpotong tiang pancang, maka plat sambung dipasang kembali, dan dilakukan Grouting dengan mutu beton minimal sama dengan beton tiang pancang

Pekerjaan Lahan dan Jalan Akses (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang

5. Lubang ditutup kembali dengan tanah , dan jika sudah selesai maka tanah dibongkar kembali

6. Tiang Pancang disambung kembali dengan Tiang Pancang Type C dan disesuaikan dengan desain

Gambar 6. Ilustrasi Pekerjaan Pemotongan dan Penyambungan Tiang Pancang Sementara

Gambar 7. Ilustrasi Pemotongan Kepala Tiang Pekerjaan Lahan dan Jalan Akses (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang

Gambar 8. Ilustrasi Penggalian Tanah dan Pemasangan Plat Kembali Pada Tiang Pancang

Pekerjaan Lahan dan Jalan Akses (Paket 1) Proyek Pengembangan Bandar Udara Ahmad Yani-Semarang

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF