155 Diagnosa BPJS
March 8, 2017 | Author: Zainul Muttaqin | Category: N/A
Short Description
Download 155 Diagnosa BPJS...
Description
No
Diagnosis
Kode
Kemampuan
1
Abortus spontan komplit
003.9
4A
USG, Inspeculo, PP test, DL, tablet Fe
Tidak dirujuk
2
Abortus insipiens
3B
USG, Inspeculo, PP test, DL, UL, tablet Fe, Cairan infuse
Dirujuk stabil
3
Abortus spontan inkomplit
O06.4
3B
USG, Inspeculo, Vacum kuret/ cunam abortus, PP test, darah lengkap, tablet Fe, cairan infuse RL/ NaCl, infuse set, ergometrin i.m.
Dirujuk jika ada komplikasi /penyulit dan kondisi sdh stabil
4
Alergi makanan
ICPC II A92
4A
Uji kulit, Antihistamin dan kortikosteroid
Rujuk apabila uji kulit,uji provokasi dan eliminasi terjadi anafilaktik
5
Anemia : Def. besi Hemolitik Macros Aplastik Megaloblastik
Lab sederhana, SF,ferrous fumarat, ferrous glukonat, B12, asam folat
Rujuk bila anemia berat indikasi transfuse(Hb 1x sehari) atau tidak membaik dengan anti konvulsan Rujuk bila tidak berhenti setelah 3 hari, kondisi memburuk
86
87
88
Ketuban pecah dini
O42.9
Kolesistitis
K81.9
Konjungtivitis
H100, H101, H102, H103, H104, H105, H108, H109
3B
atropine, lomotil dalam tablet USG, Inspeculo, kertas lakmus,Darah lengkap, Eritromisin
Rujuk bila sudah inpartu
3B
DL,USG. Inj. Ampicilin, inj. Ceftriaxon, inj. Cefotaxim, inj. metronidazole
4A
Rujuk : bayi ; konjungtivitis GO dg Lup, Lab. Giemsa, Gram, komplikasi Metilen Blue, Obat : tetes mata konj. viral+alergi ; tdk (acyclovir, kloramfenikol, responsif dlm 2 mgg flumetolon) konj.bakteri ; tdk responsif dlm 1 mgg
89
Laringitis
J040
4A
Lampu kepala, kaca laring, AB (penisillin), antipiretik, dekongestan nasal, analgetik
90
Lepra
A30
4A
Lab, BTA, MDT, terapi suportif
91
Leptospirosis
A27.9
4A
92
Liken simplek kronik
L 28.0
3A
93
Limfadenitis
B70
4A
94
Lipoma
D17.9
4A
95
Luka bakar derajat 1-2
T.301
4A
96
Malabsorbsi makanan
ICPC II D29
3A
Lab, darah, UL, Obat : Doksisiklin, Ampicilin, Amoxycilin, Eritromisin, PP Antihistamin, kortikosteroid topical Alat ukur KGB, mikroskop, Reagen BTA dan Gram,Obat : flucoxacillin, cephalexin, eritromisin, OAT Tusuk jarum, biopsy, eksisi lipoma, antibiotic dan anti nyeri
Cairan RL, antibiotic Broadspectrum, AGD Elektrolit, EKG Lab, vitamin, suplemen enzim pencernaan, antibiotic
Bila terdiagnosis kolesistitis
Rujuk bila Usia dibawah 3 tahun Terdapat sumbatan jalan nafas Tampak toksik, sianosis, dehidrasi atau exhausted Curiga tumor laring Sarana kurang memadai Rujuk bila ESO serius, reaksi kusta dengan melepuh, reaksi tipe 1 dengan bercak ulserasi dan neuritis, reaksi komplikasi yang berat Segera dirujuk setelah diagnosis dan terapi awal Mencari penyebab lain biasanya kelainan psikiatri Rujuk bila gagal mengecil dalam 4-6 minggu, jika perlu biopsi Rujuk bila massa > 6 cm, ada gejala nyeri spontan atau tekan, predileksi di lokasi yg beresiko bersentuhan dengan pembuluh darah atau saraf
Rujuk Luka bakar sedang dan berat Rujuk bila akan mencari penyebab malabsorbsi
97
Malaria
B54
4A
98
Malnutrisi Energi Protein
E46
4A
99
Mastitis
O912
4A
100
Dry eye
H04.1
4A
101
Migren
G.43.9
4A
102
Miliaria
L74.3
4A
103
Miopia ringan
H521
4A
104
Moluscum kontagiosum
B 08.1
4A
105
Morbili
B05.9
4A
106
Diaper napkin rash
L 22
4A
107
Obesitas
E66.9
108
Otitis eksterna
H605, H608, H609
Lab hapus darah, RDT, obat: DHA + DHP, primakuin, kina, doksisiklin, tetracycline, clindamycin Vit. A, makanan untuk pemulihan gizi, KIE, home visit. Alat pemeriksaan gula darah sederhana, alat pengukur BBTB anak dan dewasa, skala antropometri. Lampu, kasa steril, sarung tangan steril, bisturi, Obat : analgetik, antipiretik, anti inflamasi , Antibiotik oral Air artifisial/buatan, karbosimetil selulosa tetes mata.lup/kertas saring whatman no 41 Pemeriksaan neurologi, obat anti migren : ergotamine, dihidroergotamin, triptan (propanolol, nadolol, metoprolol, timolol, atenolol), analgetik (aspirin, metoclopramide, asetaminopen, ibuprofen) Bedak salisil, antihistamin
Bila terjadi komplikasi, seperti sepsis, dehidrasi berat, anemia berat, penurunan kesadaran. Bila terdapat penyakit komorbid, seperti : pneumonia berat.
Komplikasi : abses mammae, sepsis
Rujuk spM, komplikasi
bila
timbul
Rujuk jika migren terus berlanjut dan tidak hilang dengan pengobatan analgetik non spesifik Rujuk ke layanan sekunder (dokter spesialis saraf) Tidak di rujuk
Snellen chart, pinhole, senter, trial lens+frame
Rujuk jika : tdk ada trial lens+frame butuh kacamata
Ekstraktor komedo bedah minor set, lup
Tidak ditemukan badan moluskum, ada penyakit komorbid dengan hematologi, pasien HIV AIDS
Lup, Lab sederhana, vit A, terapi simtomatik Pemeriksaan KOH, Gram, salep zink oxide, hidrokortison, nistatin sistemik, ketokonazol salep Atur pola makan
4A
Dirujuk bila komplikasi dan malaria berat
Lampu kepala, otoskop, aplikator kapas, garpu tala, Obat : lar.asam asetat 2% dlm alcohol 70%, salep polymixin B atau bacitrasin, AB campuran neomisin-
Dirujuk bila dengan komplikasi Tidak membaik dalam minggu pengobatan
2
Dirujuk jika resiko tinggi yang absolute dirujuk jika terjadi komplikasi /penyakit yang mendasari : herpes zoster otikus OE nekrotikan
109
Otitis media akut
H660, H678, H669
4A
110
Parotitis
K11.2
4A
hidrokortison- anestesi topical, tetes telingaasetat non-akuous 2%, mkresilasetat , AB sistemik, analgetik parasetamol, ibuprofen Lampu kepala, otoskop, aplikator kapas, speculum telinga, Obat : tetes hidung (efedrin HCl 0,5% dan 1%, oxymetazolin0,025% ), tetes telinga ofloksasin, Obat oral antihistamin, antipiretik, Antibiotik : amoksilin, eritromisin, cotrimoxazol. Antibiotic spectrum luas
Rujuk jika : Indikasi miringotomi Membrane timfani tdk menutup setelah 3 bulan
Rujuk bila tidak membaik dengan terapi adekuat
Malathion 0,5%/1%, 111
Pedikulosis
B85
4A
112
Penyakit cacing tambang
B76.0/ b 76.1
4A
113
Perdarahan saluran cerna bagian atas -Rupture Esophagus -Varies Esophagus -Ulkus gaster -Lesi korosif esofagus
1 ICPC II d14, d15
2 3A
permetrin 1% krim, gamexan 1%
Tidak dirujuk
Lab : Feses lengkap, DL Obat : pirantel pamoat, mebendazol, albendazol
Infeksi kronis komplikasi
EKG, Oksigen sungkup dan kanula, infuse set dan cairan, NGT, Kateter, transsfusi set Antagonis H2, PPI, sukralfat, antacida, vit K injeksi, somatostatin, propanolol, laktulase, neomycin
Rujuk ke dokter spesialis terkait konsultasi penyebab perdarahan
DL, Hemostasis lengkap, Tes Darah sawar, pemeriksaan deffisiensi fe, Colonoskopi, scintigrafi, angiografi, barium enema, Tab ferrosulfat 325mg, kombinasi estrogen progesterone
Rujuk ke dokter Spesialis terkait penyebab perdarahan
bila
disertai
3B
114
115
Perdarahan Saluran cerna bagian bawah : Divertikulitis Hemoroid grd 1&2 Kolitis Polip/ adenoma Perdarahan post partum
3A 4A
K9.22
3A 2 O72.1
3B
Inspeculo, USG, handscoon, heacting set, darah lengkap, golongan darah Oksitosin, cairan infus, ampicilin IV, metronidazole IV, ergothamine
116
Perdarahan
H113
4A
Snellen chart, oftalmoskop,
Rujuk bila perdarahan tidak berhenti, disertai infeksi, atau Hb < 8
Rujuk :
subkonjungtiva 117
118
Peritonitis
Whooping Cough
K650, K658, K659 A.37.8
terapi sesuai penyebab
Terjadi penurunan visus
3B
Tdk ada yang khusus, pipa NGT, Obat : AB parenteral
Rujuk : Begitu terdiagnosis
4A
Kultur swab, Eritromicin, Codein, Salbutamol, Tab O2 & sungkup, Cairan elektrolit, specimen nasofaring
Tidak di rujuk Rujuk apabila tidak dapat ditangani di pelayanan primer atau apabila level kompetensi SKDI dengan kriteria merujuk (< 3B)
119
Persalinan lama
O63.9
3B
Lampu sorot, O2, partus set, alat resusitasi, partograf, Doppler
120
Ptiriasis rosea
L 42
4A
KOH, bedak asam salisilat
Tidak dirujuk
Gram sekret, DL, lar PK,
Rujuk bila tidak sembuh 7 hari,
121
Pioderma
L 08.0
4A
asam fusidat 2%, obat oral amoxycilin, eritromisin
komplikasi, terdapat penyakit sistemik
122
Ptiriasis versicolor
Lampu wood, mikroskopik KOH, selenium sulfida sampho, mikonazol, itrakonazol topikal
Tidak dirujuk
B36
4A
123
Pneumonia aspirasi
J18.9
4A
124
Bronkopneumo nia, pneumonia
J180
4A
125
Polimialgia reumatik
M53.3
3A
126
Preeklamsia
O14.9
3B
127
Presbiopia
H524
4A
128
Rabies
A829
3B
129
Reaksi anafilaktik
ICPC II A92
4A
Thorax Foto, Lab : pemeriksaan Leukosit, Sputum gram, Obat ; penicillin, cefotaxim atau ceftriaxon, azitromisin, ciprofloxacin, kultur sputum, kultur darah Lab utk sputum dan darah rutin, radiologi, obat : Antibiotik oral dan parenteral yg sensitif Lab: laju endap darah Steroid, NSAID Meteran, doppler, lab sederhana. Metildopa, nifedipine, MgSO4, Ca glukonas Trial lens, trial frame, kartu jaeger, koreksi lensa + Cairan desinfektan, serum antirabies, vaksin antirabies Infuse set, oksigen, adrenalin, aminofilin, difenhidramin,
Dirujuk Jika criteria CURB ≥ 2 Dan kriteria rujuk acuan MTBS
Dewasa : criteria URB, nilai lebih dari 2 Anak : sesuai MTBS Dirujuk setelah diagnosis ditegakan.
dugaan
Rujuk bila ada satu atau lebih tanda dan gejala PEB
Rujuk : Tdk ada sarana dan prasarana Menunjukkan gejala rabies Rujuk ke spesialis saraf Rujuk bila tidak ada perbaikan
130
131
Reaksi gigitan serangga
GERD
W57
K21.9
132
Rhinitis Akut
J.00
133
Rhinitis alergika
J304, J301, J302, J303
4A
4A
4A
4A
134
Rhinitis vasomotor
J300
4A
135
Rupture perineum 1 – 2
O70.0
4A
136
Serumen prop
H612
4A
137
Sifilis stadium 1-2
A51
3A
138
Scabies
B86
4A
139
Skistosomiasis
B65.9
4A
140
Status epileptikus
G418, G419
3B
dexametason, nacl 0,9%, resuctation kit Tabung+masker O2, intubasi+alat resusitasi, obat2 emergensi, lup, oksimetri, Obat : topical (steroid), oral (prednisone, antihistamin) Omeprazole, lanzoprazole, domperidome, cimetidine, ranitidine, famotidine Lampu kepala, speculum hidung, antipiretik, analgetik, Antibiotik, dekongestan Lab. Eosinofil darah tepid an secret hidung. Lampu kepala, speculum hidung, Obat : topical(oxymetazolin/xylom etazolin, steroid), sistemik (antihistamin, pseudoefedrin) Lampu kepala, speculum hidung, tampon hidung, obat : topical (steroid, ipratropium bromide), oral (pseudoefedrin, fenilefrin) Heacting set, lab sederhana Lampu kepala, speculum telinga, otoskop, serumen hook, aplikator kapas, cairan irigasi telinga, spuit 20-50 cc, obat : karbogliserin 10% tetes telinga Pemeriksaan mikroskopis dari serum dan lesi kulit, tes serologi Sifilis (TSS), VDRL, TPHA, FTA-Abs obat : ampisilin, amoksisilin, seftriakson Mikroskopis kerokan kulit, Salep 24, permetrin Lab. : Faces lengkap , Obat : Pirantel, Albendazol, Mebendazol O2, kain kasa, infuse set, spatel lidah, alat pengukur gula darah, obat : benzodiazepine per rectal 10
Rujuk : Kondisi memburuk Rujuk bila pengobatan tidak menunjukkan hasil, pengobatan berhasil namun kambuh, ada alarm symptom. Rujuk bila Rhinitis difteri
Rujuk : Prick test (utk jenis alergi) Tindakan operatif)
Rujuk : Keperluan pemeriksaan kadar eosinofil, skin prick test, kadar IgE spesifik Tindakan operatif -
Rujuk : -
Rujuk : Semua stadium dan klasifikasi ke dokter spesialis kulit dan kelamin Rujuk jika keluan masih pasca 1 bulan terapi Bila terdiagnosa skistomiasis kronik disertai komplikasi Rujuk : Begitu terdiagnosis dan stlh penanganan awal
141
Strongyloidasis
B78.9
4A
142
Syok
R57.9
3B
143
Taeniasis
B 68.9
4A
144
Takikardia
R.00
3B
145
Tension headache
G442
4A
146
Tetanus
A.35
4A
147
Tirotoksikosis
E05.9
3B
148
Tonsilitis
J03.9
4A
149
Tuberculosis
A15
4A
150
Urtikaria
L50
4A
151
Vaginitis
N76.0
4A
152
Varicela
B01.9
4A
mg Lab. : Feses lengkap, Obat : albendazol, mebendazol EKG, pulse oxymetri, oksigen, infuse, senter, dopamine, norepinefrin, atropine, nitropruside, cairan Lab.: Feses lengkap, DL, albendazol,mebendazol
Jarang menimbulkan kondisi klinis berat
Rujuk setelah penanganan awal
Bila di temukan tanda2 sistiserkosis Rujuk segera setelah EKG, Ambu bag pertolongan pertama dengan pemasangan infuse dan O2 Rujuk : Nyeri tdk membaik ke Obat analgetik spesialis saraf Timbul depresi dan ingin bunuh diri ke spesialis jiwa Rujuk bila tidak terjadi Ruang isolasi, sarana perbaikan setelah penanganan pemerikssan neurologis, O2, pertama infuse set, obat anti Terjadi komplikasi seperti konvulsan, ATS, penisilin distres pernafasaan prokain, Rujukan ke fasilitas pelayanan tetrasiklin,eritromisin, sekunder yang memiliki dokter metronidazole spesialis neurologi Tsh, T3, T4, EKG, Propanolol, PTU, infuse set, Dirujuk jika curiga krisis tiroid cairan Nacl Lampu kepala, spatula lidah, lidi kapas, DL, KOH, Rujuk bila adanya komplikasi pewarnaan gram, (abses peritonsil, septicemia, termometer, Antibiotik meningitis, glomerulonefritis, (eritromisin + penisilin), demam rematik) Antiviral, Obat kumur Indikasi tonsilektomi antiseptic, steroid, Tonsilitis difteri dexametason, vit c, vit b complek BTA, DL, mantoux, OAT, Dirujuk bila TB komplikasi, radiologi TB-MDR, TB komorbid Dirujuk : Ke spesialis jk ditemukan focus infeksi Tabung dan masker O2, Kronik dan rekuren obat2 gawat darurat First line therapy gagal Kondisi memburuk Pemeriksaan swab Metronidazole, clindamisin, flukonazol Lup , Lab. Sederhana Obat : Acyclovir dan obat simtomatik
Tidak dirujuk
Dirujuk bila ada gangguan imunitas dan komplikasi berat
153
Vertigo
H82, A881, H811, H813, H814
4A
Palu reflex, sphygmomanometer, thermometer, penala, obat : antihistamin, antagonis kalsium
Rujuk : Vertigo vestibuler tipe sentral Tdk ada perbaikan stlh di terapi Dirujuk bila tidak terdapat perbaikan setelah terapi atau bila terdiagnosa vertigo Sentral
Vertigo (BPPV)
R42
4A
Betahistin, Difenhidramin, Dimenhidrinat, Cinarizine
154
Veruka Vulgaris
B07
4A
Asam Salisilat 20%, Larutan Ag No 3 25 %
155
Vulvitis
N76.0
4A
Lup Salep kortison, antibiotik
Belum dapat menegakkan diagnose, memerlukan anastesi sedative Pasien dirujuk ke SpKK jika pemberian salep kortison tidak merespon
View more...
Comments