14 LPJ Bendahara BLU Edisi 2016 - 2
September 21, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download 14 LPJ Bendahara BLU Edisi 2016 - 2...
Description
KATA KA TA PEN PENGANTAR GANTAR
Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Badan Layanan Umum (BLU) telah menjadi terobosan profesional dalam rangka pemberian layanan publik. Hal ini tidak terlepas dari terobosan signifikan dalam penerapan pola keuangan yang
fleksibel
dengan
mengedepankan
produktivitas,
efesiensi,
dan
efektifitas oleh instansi pemerintah yang diberi status BLU. Terkait dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Perbendaharaan sebagai salah satu unit eselon I lingkup Kementerian Keuangan yang memiliki
tugas
pokok
dan
fungsi
sebagai
pembina
BLU,
bertugas
merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta standardisasi teknis di bidang pembinaan pengelolaan keuangan BLU. Berkaitan dengan koridor pembinaan dimaksud dan disertai pula dengan semangat peningkatan peran Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dalam melaksanakan pembinaan terhadap instansi pemerintah di bidang keuangan khususnya BLU, disusunlah modul Laporan Pertanggungjawaban BLU (LPJ BLU) ini. Secara teknis modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar yaitu: pengertian, penatausahaan uang/surat berharga, dan pembukuan bendahara. Akhirnya, modul ini diharapkan diharapkan akan membawa membawa manfaat bagi pembina dan Badan Layanan Umum dalam rangka implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) secara paripurna.
Jakarta,
Desember 2015
Team Penyusun
ii
CARA PENGGUNAAN MODUL
Sebelum anda mempelajari modul Laporan Pertanggungjawaban Bendaharan BLU (LPJ Bendahara BLU) ini, kami sangat merekomendasikan agar anda mempelajari terlebih dahulu dengan baik beberapa referensi berikut: 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; Negara; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; Umum; 3. Peraturan Pemerintah Pemerinta h Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum; Umum; 4. Peraturan
Menteri
252/PMK.05/2014
Keuangan tentang
Republik Rekening
Indonesia Milik
Nomor
Kementerian
Negara/Lembaga/Satuan Kerja; Kerja; 5. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-47/PB/2014 tentang
Petunjuk
Teknis
Penatausahaan,
Pembukuan,
dan
Pertanggungjawaban Bendahara pada Badan Layanan Umum, serta Verifikasi dan Monitoring Laporan Pertanggungjawaban Bendahara pada Badan Layanan Umum. Umum. Sehingga anda akan memperoleh terlebih dahulu gambaran utuh tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) sebelum mempelajari teknis penyusunan LPJ Bendahara BLU. Selanjutnya anda diharapkan akan lebih mudah dalam memahami modul ini. Selamat membawa
belajar,
semoga
kemaslahatan
dengan
bagi
mempelajari
organisasi
modul
Direktorat
ini
akan
Jenderal
Perbendaharaan pada umumnya, serta bagi diri sendiri beserta keluarga pada khususnya.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................. .......................................................................... ...................................... ............. ii CARA PENGGUNAAN MODUL................................................ ..................................................................... ..................... iii DAFTAR ISI ............................................. ....................................................................... ................................................. ............................ ..... iv BAB I PENDAHULUAN ........................... ..................................................... ................................................... .............................. .....1 A. Latar Belakang Belakang ............................................... ......................................................................... .................................. ........1 B. Maksud dan Tujuan................................................ .......................................................................... ..........................3 C. Ruang Lingkup ............................................... ......................................................................... .................................. ........3 BAB II PENGERTIAN ............................................... ......................................................................... ...................................... ............4 BAB III PENATAUSAHAAN UANG/SURAT BERHARGA ............................... ...............................6 BAB IV PEMBUKUAN BENDAHARA ................................................ ............................................................. .............8 A. Petunjuk Pembukuan Pembukuan bagi Bendahara Bendahara Penerimaan Penerimaan .................... ......................... .....8 B. Petunjuk Pembukuan Pembukuan bagi Bendahara Bendahara Pengeluaran....................... .........................9 C. Petunjuk Pembukuan bagi Bendahara Pengeluaran Pembantu .... 14 D. Petunjuk Pembukuan Buku Pembantu Kas Tunai dan Buku Pembantu Kas .............................................. ...................................................................... ........................16 E. Petunjuk Pembukuan Dokumen Penyetoran ke Kas Negara ......... ........ .17 F. Petunjuk Pembukuan Buku Pembantu Uang Muka (Voucher ).......17 G. Petunjuk Pembukuan Koreksi Atas Kesalahan Pembukuan ......... ...........19 H. Petunjuk Pembukuan Jasa Giro, Biaya Administrasi Bank ............ ........ .... 20 I.
Petunjuk Pembukuan Pembukuan Valuta Asing .............................................. ................................................ ..21
J.
Petunjuk Penomoran dan Penanggalan pada Bukti
Pembukuan Bendahara..................... Bendahara............................................... ............................................. ...................21 BAB V PENUTUP ................................................. .......................................................................... ........................................ ...............22 DAFTAR PUSTAKA ...................................... ............................................................. ................................................ .........................23 DAFTAR GAMBAR ............................................... ......................................................................... ........................................ ..............24 SOAL TEORI ............................................... ......................................................................... ................................................. .......................25 KUNCI JAWABAN ................................................ ......................................................................... ........................................ ...............34 SOAL PRAKTEK...................................................... ................................................................................ ..................................... ...........37
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bel akang Sebagaimana amanat pada Pasal 68 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan, Badan Layanan Umum (BLU) dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, BLU didefinisikan sebagai instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan amanat dari ketentuan tersebut diperlukan perangkat pengelola keuangan instansi pemerintah yang profesional. Salah satu dari perangkat pengelola keuangan adalah bendahara dan mengingat BLU adalah institusi pemerintah, pengelolaan keuangannya juga tunduk pada ketentuan tentang pengelolaan keuangan pemerintah. Dalam pengelolaan keuangan pemerintah, Bendahara merupakan salah satu dari pejabat perbendaharaan. Secara khusus dalam BLU terdapat 2 jenis Bendahara, yaitu: Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran. Hal ini dimungkinkan mengingat sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004, BLU diberikan fleksibilitas dalam mengelola pendapatannya untuk membiayai belanjanya secara langsung tanpa harus disetorkan terlebih dahulu ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN). Oleh karena itu, Bendahara BLU wajib memahami tugasnya
dengan baik agar implementasi Pola Pengelolaan Keuangan BLU (PPKBLU) di lapangan dapat terselenggara dengan baik. Referensi utama modul ini adalah Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor
PER-47/PB/2014
tentang
Petunjuk
Teknis
Penatausahaan, Pembukuan, dan Pertanggungjawaban Bendahara pada Badan Layanan Umum, serta Verifikasi dan Monitoring Laporan Pertanggungjawaban Bendahara pada Badan Layanan Umum. Pada modul ini kami akan mengantarkan anda untuk mengetahui dan memahami
tata
cara
penyusunan
Laporan
Pertanggungjawaban
Bendahara Badan Layanan Umum (LPJ Bendahara BLU). Hal ini menjadi penting mengingat posisi strategis petugas Penyuluh Perbendaharaan pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan diharapkan menjadi ujung tombak dalam melaksanakan fungsi edukasi kepada mitra kerja yang berada di wilayah kerjanya. Dampak lebih lanjut yang diharapkan oleh Bendahara pada institusi pemerintah yang menerapkan PPK BLU yang berada di wilayah kerja masing-masing Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yaitu mampu menyusun dan memahami memahami arti penting penyusunan laporan pertanggungjawaban sebagai salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaan keuangan serta keterkaitannya dengan mekanisme pelaporan keuangan pemerintah. Demikian
latar
belakang
disusunnya
modul
“Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara BLU (LPJ Bendahara BLU)” .
2
B. Maksu Maksud d dan d an Tujuan Penyusunan modul LPJ Bendahara BLU ini dimaksudkan agar Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan/atau para Penyuluh
Perbendaharaan
dalam
melaksanakan
fungsi
edukasinya
memiliki panduan penyusunan LPJ Bendahara BLU. Adapun tujuan tujuan disusunnya disusunnya modul modul ini sebagai sebagai berikut: berikut: 1.
Tujuan Instruksional Umum Pedoman bagi para Penyuluh Perbendaharaan sehingga dapat memahami, mengerti tugas dan tanggung jawab, serta kewenangan Bendahara Penerimaan maupun Bendahara Pengeluaran BLU dalam rangka pelaksanaan APBN.
2.
Tujuan Instruksional Khusus Setelah
membaca
modul
ini
diharapkan
para
Penyuluh
Perbendaharaan mampu menjelaskan tugas, tanggung jawab, serta kewenangan Pengeluaran
Bendahara Penerimaan maupun Bendahara BLU yaitu meliputi tata cara penyusunan LPJ
Bendahara BLU. C. Ruang Ruang Ling kup Ruang lingkup modul ini meliputi: pengertian, penatausahaan uang/surat berharga, dan pembukuan Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran
BLU,
termasuk
Bendahara
Pengeluaran
Pembantu (BPP).
3
BAB II PENGERTIAN
Pengertian teknis terkait dengan penyusunan LPJ Bendahara BLU dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara yang selanjutnya disebut LPJ
Bendahara
Penerimaan
adalah
dan/atau dan/ atau
laporan lap oran
yang
Bendahara
dibuat
oleh
Bendahara
Pengeluaran
atas
uang/surat uang/ surat
berharga yang dikelolanya sebagai pertanggungjawaban pengelolaan uang. 2.
Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
menyetorkan,
menatausahakan,
dan
mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor satuan kerja (satker) kementerian/ lembaga. 3.
Bendahara Pengeluaran Pengeluaran ada adallah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan memp mempertanggung ertanggung jawabkan jawabka n uang untuk keperluan belanja negara dalam pelaksanaan APBN pada kantor satuan kerja kementerian kementerian negara/lembaga.
4.
Bendahara Pengeluaran Pembantu Pembantu yang selanjutn selanjutnya ya disingkat BPP adalah orang yang ditunjuk untuk membantu Bendahara Pengeluaran untuk
melaksanakan
pembayaran
kepada
yang
berhak
guna
kelancaran pelaksanaan kegiatan tertentu. 5.
Kantor
Pelayanan
disingkat
KPPN
Perbendaharaan adalah
instansi
Negara vertikal
yang
Direktorat
selanjutnya Jenderal
Perbendaharaan yang memp memperoleh eroleh kuasa dari Bendahara Umum Negara (BUN) untuk melaksanakan sebagian fungsi BUN. 6.
Badan Layanan Umum yang selanjutnya disingkat dengan BLU adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa pen penyediaan yediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya
didasarkan
pada
prinsip
efisiensi
dan
produktivitas.
7.
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA adalah ada lah dokumen pelaksan pelaksanaan aan anggaran yang digunakan se sebagai bagai acuan Pengguna Anggaran dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan
8.
sebagai pelaksanaan pelaksanaan APBN. APBN. Pengguna An Angg gg aran aran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang
kewenangan
penggunaan
anggaran
kementerian
negara/lembaga. 9.
Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan
dan
tanggung
jawab
penggunaan
anggaran
pada
kementerian negara/lembaga yang bersangkutan. 10.
Pejabat Pembuat Komitmen Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/ dan/ atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.
11.
Unit Akunt ansi Kuasa Penggu Penggu na Anggaran yang selanjutnya disebut UAKPA adalah unit akuntansi instansi yang melakukan kegiatan akuntansi dan pelaporan tingkat satuan kerja.
12.
Dokumen Sumber adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pembukuan bendahara.
13.
Surat Bukti Setor yang selanjutnya disingkat SBS adalah tanda bukti penerimaan yang diberikan oleh Bendahara Penerimaan kepada penyetor.
Setelah menjelaskan:
menuntaskan
bab
II
ini,
diharapkan
anda
mampu
1. Pengertian-pengertian Pengertian-pe ngertian teknis terkait dengan penyusunan LPJ Bendahara BLU; 2. Urgensi pengertian-pengertian teknis tersebut dalam kaitannya dengan penyusunan LPJ Bendahara BLU.
5
BAB II IIII PENATAUSAHAAN UANG/SURAT UANG/SURAT B ERHAR ERHARGA GA
Pada kegiatan belajar 2 ini kami akan mengajak anda untuk memahami hal-hal terkait dengan penatausahaan uang/surat berharga yang dilaksanakan oleh Bendahara pada instansi pemerintah yang menerapkan pola pengelolaan keuangan BLU. Secara teknis, aktivitas Bendahara pada BLU adalah menatausahakan seluruh uang/surat berharga yang dikelola oleh BLU. Adapun uang/surat berharga yang ditatausahakan tersebut meliputi : a. Dana Operasional, yaitu: seluruh penerimaan dan pengeluaran kegiatan operasional BLU. b. Dana Pengelolaan Kas, yaitu: idle cash BLU terkait dengan pengelolaan kas, berupa deposito dan investasi jangka investasi jangka pendek. c. Dana Kelolaan, yaitu seluruh dana yang tidak dapat dimasukkan ke dalam dana operasional dan dana pengelolaan kas, antara lain: dana bergulir dan dana yang belum menjadi hak BLU. Pada instansi yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK BLU) terdapat 2 bendahara yaitu: Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran. Adapun pembagian kewenangan dalam penatausahaan uang/surat berharga bagi kedua bendahara tersebut sebagai berikut: a. Bendahara Penerimaan menatausahakan seluruh uang uang//surat berharga yang sudah menjadi hak BLU. b. Bendahara Pengeluaran menatausahakan seluruh uang/ uang/surat surat berharga dalam rangka keperluan belanja BLU. c. dalam hal terdapat uang yang tidak tercakup pada huruf a dan huruf b, dikelola oleh Bendahara Pengeluaran. Bendahara
pada
instansi
yang
menerapkan
PPK
BLU
wajib
menatausahakan seluruh uang/surat berharga dalam brankas dan/atau dan/a tau rekening sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Terkait dengan pembagian kewenangan penatausahaan uang/surat berharga tersebut, Bendahara Penerimaan mengalihkan uang/sura uang/suratt berharga yang dikelolanya menjadi deposito dan/atau investasi jangka pendek setelah mendapat perintah dari
pemimpin
BLU
menyalurkan
atau
uang
pejabat kepada
yang
ditunjuk.
Bendahara
Bendahara
Pengeluaran
Penerimaan berdasarkan
perencanaan dan/atau dan/atau permintaan dana dengan perintah dari Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk. Perintah dari pemimpin BLU atau pejabat yang dit ditunjuk tersebut dituangkan dalam dokumen yang bentuk dan formatnya ditentukan oleh masing-masing BLU. Selanjutnya, Bendahara Penerimaan wajib membuat catatan atas atas jenis jenis uang dan besar uang yang disalurkan kepada Bendahara Pengeluaran.
Sedangkan
BLU
yang
masih
menyetorkan
sebagian
pendapatannya ke Kas Negara maka penyetorannya dilakukan oleh Bendahara Penerimaan dengan mengikuti peraturan yang berlaku. Bendahara Pengeluaran menerima dan mengelola uang yang berasal dari dana Rupiah Murni DIPA BLU yang bersangkutan dan/atau yang diterima dari Bendahara Penerimaan untuk digunakan sesuai rencana kebutuhan. Mekanisme penatausahaan dan pengelolaan uang yang berasal dari Rupiah Murni tersebut mengikuti peraturan yang berlaku. Adapun tata cara penatausahaan dan pengelolaan uang yang berasal dari Bendahara Penerimaan sebagaimana dilakukan sesuai peraturan peraturan//SOP SOP int intern ern satker BLU terkait. Bendahara Pengeluaran dapat melakukan pembayaran atas uang yang ditatausahakannya ditatausahakann ya setelah mendapat perintah dari pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk. Perintah dari pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk terkait dengan pembayaran atas uang yang ditatausahakann ditatausahakannya ya dituangkan dalam dokumen yang bentuk dan formatnya ditentukan oleh masing-masing BLU. Selanjutnya, Bendahara Pengeluaran dapat menyalurkan dana kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) sesuai perencanaan dan/atau permintaan dikelolanya.
dana
dengan
memperhatikan
dana
yang
BPP menerima dana dari Bendahara Pengeluaran untuk
digunakan sesuai rencana kebutuhan. Bendahara
ketersediaan
Pengeluaran
kepada
BPP
Atas penyaluran dana oleh tesebut,
BPP
menyampaik menya mpaikan an
pertanggungjawaban penggunaan uang kepada Bendahara Pengeluaran. Setelah menuntaskan bab III ini, anda diharapkan mampu menjelaskan dan memahami penatausahaan uang/surat berharga yang dilaksanakan oleh Bendahara BLU.
7
BAB IV PEMBUKUAN PEM BUKUAN BENDAHARA
Pada kegiatan belajar 3 ini kami akan mengajak anda untuk memahami mekanisme
pembukuan
bendahara
BLU
sebagaimana
diatur
dalam
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-47/PB/2014. Pada prinsipnya, Bendahara BLU wajib menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh uang yang ditatausahakannya.
Pembukuan Bendaha endahar r a
BLU terdiri dari: Buku Kas Umum, Buku Pembantu, dan Buku Pengawasan Anggaran. Pembukuan Bendahara BLU dilaksanakan atas dasar dokumen sumber. Apabila Bendahara BLU mengelo mengelola la lebih dari satu DIPA, yang bersangkutan haruslah memisahkan pembukuannya sesuai DIPA masingmasing. Atau dengan kata lain, pembukuan oleh Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, dan BPP dilakukan secara te terpisah rpisah sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Secara
teknis,
tata
cara
pembukuan
Bendahara
pada
BLU
sebagaiman sebaga imana a diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-47/PB/2014 yaitu sebagai berikut: A. Petu Petunj njuk uk Pemb Pembuk ukuan uan bag i B end endahara ahara Penerimaan Teknis pembukuan bagi Bendahara Penerimaan adalah pembukuan terkait
uang
pendapatan
yang
sudah
menjadi menj adi
hak
BLU
dan
pengelolaannya pengelolaann ya yang berupa deposito dan investasi jangka pendek. Adapun pembukuannya pembukuannya diatur diatur sebagai berikut: 1.
Pada saat DIPA diterima, es estim timas asi/t i/target arget penerimaan dibukukan langsung pada Buku Pengawasan Anggaran Pengawasan Anggaran Pendapatan.
2.
Pada saat diterima bukti pendapatan BLU, pendapatan dibukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pendapatan, serta dicatat sebagai realisasi pada Buku Pengawasan Anggaran Pendapatan. Pendapatan.
3.
Pada saat Bendahara Penerimaan menyalurkan dana kepada inBendahara Pen Pengeluaran, dana dibukukan di sisi debet dan kredit ((inout)) pada BKU, di sisi debet pada Buku Pembantu Uang di out Bendahara Pengeluaran dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas.
4.
Berdasarkan otorisasi pejabat berwenang, pad pada saat pendapatan yang di diperoleh dijadikan sebagai deposito, dibukukan di sisi debet dan kredit (in-out in-out)) pada BKU, di sisi deb debet et pada Buku Pembantu Deposito dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas. Kas.
5.
Pada saat deposito tersebut dicairkan dan kembali ke kas Bendahara Penerimaan beserta kelebihannya, kelebihannya, pembukuannya sebagai berikut: a.
di sisi debet dan kredit (in-out in-out)) pada BKU, sisi debet pada Buku Pembantu Kas dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Deposito sebesar pokok uang yang di depositokan.
b. di sisi debet pada BKU BK U, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pendapatan sebesar kelebihan dari deposito tersebut. 6.
Berdasarkan
otorisasi
pejabat
yang
berwenang,
pada
saat
pendapatan yang diperoleh dijadikan investasi jangka pendek, pendek, dibukukan di sisi debet dan kredit (i (in-out n-out)) pada BKU, di sisi debet pada Buku Pembantu Investasi Jangka Pendek dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas. 7.
Pada saat Investasi Jangka Pendek tersebut dicairkan dan kembali ke kas Bendahara Penerimaan beserta kelebihannya, pembukuannya sebagai berikut: a. di sisi debet dan kredit (in-out (in-out)) pada BKU, sisi debet pada Buku Pembantu Kas dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Investasi Jangka pendek sebesar pokok uang yang di depositokan. b. di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pendapatan sebesar kelebihan dari Investasi Jangka
pendek tersebut. B. Petunjuk Pembukuan Bagi Bendahara Pengeluaran Secara teknis, pembukuan bagi Bendahara Pengeluaran ada adallah pembukuan terkait uang yang dikelola berupa : Uang Persediaan (UP), Langsung (LS) kepada Bendahara, PNBP/Pendapatan BLU yang diterima dari Bendahara Penerimaan, Pajak, Uang Pihak Ketiga, Dana Bergulir, Uang Ti Titipan, dan Hibah/Donasi/Sumbangan Hibah/Donasi/Sumbangan Non-Pemerintah. Adapun pembukuannya diatur sebagai berikut: 1.
Penginputan pagu anggaran dilakukan di sisi debet-kredit (in-out in-out)) pada BKU dan di sisi pagu anggaran pada Buku Pengawasan Anggaran Be Bellanja. Namun,
mengingat belanja dari dana Rupiah
9
Murni (UP /TUP dan LS Bendahara), PNBP/Pendapatan BLU, maupun hibah/donasi/sumbangan berada dalam satu DI D IPA, Buku Pengawasan Anggaran Belanja harus bisa mem membedakan bedakan sumbe sumberr dana yang digunakan untuk masing-masing bel belanja. 2.
Transaksi atas UP dan LS Bendahara diatur diatur sebagai sebagai berikut: Bagi BLU yang masih menerima dana berupa UP dan LS Bendah Bendahara, teknis pembukuannya tetap mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan terkait yang secara umum adalah sebagai berikut: a.
Pada saat Bendahara Bendahara Pengeluaran menerima UP dan/atau dan/atau TUP dari KPPN, Bendahara Pengeluaran mel melakukan pembukuan sebagai berikut: berikut: Dibukukan pada BKU sebesar nilai bruto di sisi debet dan
sebesar seb esar nilai potongan (jika ada) di sisi kredit. kredit.
Dibukukan pada Buku Pembant Pembantu u Kas dan Buku Pembantu UP sebesar nilai neto di sisi debit. debit.
b.
Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Pers Persediaan ediaan (SPMGUP) yang telah diterbitkan SP2D-nya sebagai sarana pengisian kembali revolving UP dibukukan sebagai berikut: Dibukukan pada BKU se sebesar nilai bruto di sisi debet dan
sebe seb esar ni nillai potongan (jika ada) di sisi kredit. Dibukukan pada Buku Pembant Pembantu u Kas dan Buku Pembantu
UP sebesar nilai neto di sisi debit. debit. c.
SPM-GUP Nihil dan/atau SPM-TUP yang
dinyatakan din yatakan sah
merupakan dokumen sumber sebagai bukti pengesahan belanja yang menggunakan UP/Tambahan UP (TUP) dan dibukukan oleh Bendahara Pengeluaran sebesar nilai bruto di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada BKU, dan dibukukan di kolom Sudah Disahkan pada Posisi UP pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja. Belanja. d. Pembukuan kuitansi/bukti pembayaran dan faktur pajak diatur sebagai berikut: Dibukukan sebesar nilai bruto di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP, dan dicatat di sisi
10
Bukti Pengeluaran pada Posisi UP pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja sesuai akun terkait. Dibukukan sebesar nilai faktur pajak/Surat Setoran Pajak (SSP)
di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas Kas,, dan Buku Pembantu Pa jak. jak. e. Pembukuan SSBP dan SSP dilaksanakan sebagai berikut: SSBP penyetoran sisa UP dibukukan di sisi kredit pada BKU,
Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP. SSP pembayaran pajak dibukukan di sisi kredit pada BKU,
Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. Pajak. f. SPM/SP2D LS Bendahara dibukukan sebagai berikut: Dibukukan sebesar nilai bruto di sisi debet pada BKU dan
dicatat di kolom Sudah Disahkan pada posisi posisi UP pada Buku Peng engaw awasan asan Anggaran Anggaran Belanja sesuai kode akun berkenaan. Dibukukan sebesar nilai potongan di sisi kredit pad pada a BKU.
Dibukukan sebesar nilai neto di sisi debet pada Buku Pembantu
Kas dan Buku Pembantu LS Bendahara. Bendahara. g. Pembukuan atas bukti pembayaran dan SSPB/SSBP dari LS Bendahara dilakukan sebagai berikut: berikut: Dibukukan sebesar tanda terima/bukti pembayaran di sisi kredit
pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pemban Pembantu tu LS Bendahara. SSPB SSPBIISSBP yang dinyatakan sah, dibukukan di sisi kredit pada
BKU, Buku Pembantu Pembantu Kas, dan Buku Pemb Pemba antu LS Bendahara. Bendahara. h. Dalam hal SPM-LS Bendahara tidak terdapat potongan pajak pihak
terbayar,
pemotongan
Bendahara
pajak
Pengeluaran
dimaksud
pada
wajib saat
melakukan pelaksanaan
pembayaran. Pembukuan dilakukan sebaga sebagaii berikut: Dibukukan sebesar nilai potongan pajak pajak//SSP dibukukan di sisi
debet pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. Saat dilakukan penyetoran dengan menggunakan SSP yang
dinyatakan sah maka dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. Pajak.
11
3. Bendahara Pengeluaran membukukan uang uang--uang atas transaksi Uang Pihak Ketiga, Hibah Hibah,, Dana Bergulir, dan Uang Titipan tersebut sebagai berikut: berikut: a. Pada saat menerima uang pihak ketiga yang belum menjadi hak BLU (misa (misall: uang muka pasien), Bendahara Pengeluaran membukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Dana Pihak Ketiga. b. Pada saat uang pihak ketiga itu diakui menjadi pendapatan, Bendahara Pengeluaran membukukan membukukan di sisi debet dan kredit (inout)) pada BKU, di sisi debet pada Buku Pembantu Pendapatan, dan out di sisi kredit pada Buku Pembantu Dana Pihak Ketiga. c. Pada saat menerima Hibah, Bendahara Pengeluaran membukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Hibah. d. Pada saat uang hibah tersebut digunakan, Bendahara Pengeluaran membukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Hibah/Bansos/ Hibah/Bansos/Donasi, Donasi, serta sebagai realisasi pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja. e. Pada saat menerima Dana Bergulir, Bendahara Pengeluaran membukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan membukukan Buku Pembantu Dana Bergulir. Bergulir. f.
Pada saat Dana Bergulir disalurkan disalurkan ke penerima, Bendahara Pengeluaran membukukan di sisi debet dan kredit (in-out in-out)) pada BKU,, di sisi debet pada Buku Pembantu Uang di Penerima Dana BKU
Bergulir, dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas. g. Pada saat sa at menerima meneri ma pengembalian penge mbalian Dana Bergulir Ber gulir
beserta
pendapatan yan yang g diakui, Bendahara Pengeluaran: membukukan di sisi debet dan kredit (in-out (in-out)) pada BKU, di sisi
debet pada Buku Pembantu Kas dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Uang di Penerima Dana Bergulir sebesar nilai pokok Dana Bergulir. membukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pem Pemban bantu tu Kas dan
Buku Pembantu Pendapatan sebesar pendapatan yang diakui. diakui.
12
h. Pada
saat
diterima
Uang
Tittipan, Ti
Bendahara
Pengeluaran
membukukan di membukukan di sisi deb ebet et pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Uang Titipan. i.
Pada saat Uang Titipan diakui diakui sebagai pendapatan BLU, Bendahara Pengeluaran membukukan membukukan di sisi debet dan kredit (in-out) pada BKU, di sisi debe ebett pada Buku Pembantu Pendapatan, dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Uang Titipan.
j.
Pada saat uang yang diakui sebagai pendapatan dari uang Pihak Ketiga, Hibah, Uang Titipan dan Dana Bergulir tersebut disampaikan ke Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran membukukan membukukan di sisi Kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pendapatan. Pendapatan.
4. Transaksi Atas Dana dari Bendahara Penerimaan. Penerimaan. Setelah menerima menerima dana dari Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran dapat menggunakan uang tersebut dan membukukan sebagai berikut: a. Pada saat menerima transfer dana dari Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran membukukan di sisi Debet pada BKU, Buku Pembantu
Kas, dan
Buku Pembantu
Uang
dari
Bendahara
Penerimaan. b. Pada saat dilakukan belanja atas dana yang diterima dari Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran membukukan membukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Uang dari Bendahara
Penerimaan,
serta
sebagai
realisasi
pada
Buku
Pengawasan Anggaran Belanja. Pengawasan Anggaran Belanja. 5. Transaksi Penyaluran Dana ke BPP. a. Pada saat Bendahara Pengeluaran menyalurkan dana ke BPP, Bendahara Pengeluaran harus bisa merinci jenis dan besar uang yang disalurkan serta dibukukan di sisi debet dan kredit (in-out ( in-out)) pada BKU, debet pada Buku Pembantu BPP, dan kredit pada Buku Pembantu Kas. b. Pada saat menerima LPJ BPP dan telah jelas penggunaan dari masing-masing jenis masing-masing jenis uang, Bendahara Pengeluaran membukukan di sisi kredit pada BKU dan Buku Pembantu BPP sebesar jumlah
13
keseluruhan uang yang terpakai serta pada buku pembantu sesuai jenis uang terkait sejum sejumlah lah pemakaian pemakaian masing-masing. masing-masing. 6. Transaksi Uang Lainnya. a. Pada
saat
diterima
uang
lainnya,
Bendahara
Pengeluaran
membukukan di sisi debet pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Lainnya. b. Pada saat uang lainnya itu digunakan atau dibayarkan sesuai peruntukannya, Bendahara Pengeluaran membukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Lainnya. C. Petunjuk Pembukuan B agi Bend ahara Pengeluaran Pengeluaran Pembantu (BPP) (BPP) Uang yang dikelola oleh BPP pada prinsipnya sama dengan Bendahara Pengeluaran dengan pengaturan sebagai berikut: 1. BPP juga menata menatausahakan usahakan pagu anggar anggaran an mesk meskii hanya untuk kegiatan tertentu dan penginputan dilakukan di sisi debet-kredit (in( inout) pada BKU dan di sisi pagu anggaran pada Buku Pengawasan out) Anggaran Belanja Belanja.. Namun, mengingat belanja dari dana Rupiah Murni (UP/TUP dan LS Bendahara), PNBP/Pendapatan BLU maupun hibah//donasi hibah donasi//sumbangan ber ada dalam satu DIPA, Buku Pengawasan Anggaran Belanja harus bisa membedakan sumber dana yang digunakan untuk masing-masing belanja. 2. Transaksi atas penerimaan uang dari Bendahara Pengeluaran dan pengembalian uang ke Bendahara Pengeluaran dibukukan sebagai berikut: a. Pada
saat
menerima
penyaluran
uang
dari
Bendahara
Pengeluaran, BPP membukukan di membukukan di sisi Debet pada BKU dan Buku Pembantu Kas sebesar jumlah keseluruhan serta Buku Pembantu sesuai jenis uang terkait sebesar jumlah masing-masing. b. Pada saat melakukan penyetoran uang kepada Bendahara Pengeluaran, BPP membukukan di membukukan di sisi kredit pada BKU dan Buku Pembantu Kas sebesar jumlah keseluruhan serta Buku Pembantu sesuai jenis uang terkait sebesar jumlah sebesar jumlah masing masing--masing. masing. 3. Transaksi at atas Uang Persediaan dan LS Bendahara. Atas
uang
berupa
uang
Persediaan
dan
LS
Bendahara,
pembukuannya secara teknis tetap mengacu pada Peraturan Direktur
14
Jenderal Perbendaharaan terkait, yang secara umum adalah sebagai berikut: a. Pembukuan kuitansi/bukti pembayaran dan faktur pajak diatur
sebagai berikut: berikut:
Dibukukan sebesar nilai bruto di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu UP, dan dicatat di sisi BuktiPengeluaran pada Posisi UP pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja Belanja sesuai sesuai akun terka terkait it.. Dibukukan sebesar nilai faktur pajak/Surat Setoran Pajak (SSP)
di sisi debet pada BK BKU, U, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. Pajak. 4. Pembukuan SSBP dan SSP dilaksanakan sebagai berikut: SSBP penyetoran sisa UP dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas, dan Buku Pemb Pemba antu UP. SSP pemb pembayara ayaran n pajak dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku
Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. Pajak. 5. Pembukuan atas uang LS Bendahara dilakukan sebagai berikut: Dibukukan sebesar nilai bruto di sisi debet pada BKU dan dicatat di
kolom Sudah Disahkan pada Posisi UP pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja Belanja sesuai sesuai kode akun berkenaan. Dibukukan sebesar nila nilaii poton potongan gan di sisi kredit pada BKU.
Dibukukan sebesar nilai neto di sisi debet pada Buku Pembantu
Kas dan Buku Pembantu LS Bendahara. Bendahara. 6. Pembukuan atas bukti pembayaran dan SSPB/SSBP dari
LS
Bendahara dilakukan sebagai berikut: Dibukukan sebesar tanda terima/bukti pembayaran di sisi kredit
pada BKU BKU,, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS Bendahara. SSPB/SSBP yang dinyatakan sah, dibukukan di sisi kredit pada
BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu LS Bendahara. Bendahara. 7. Dalam hal SPM-LS Bendahara tidak terdapat potongan pajak pihak terbayar, BPP wajib melakukan pemotongan pajak dimaksud pada saat pelaksanaan pembayaran. Pembukuannya dilakukan sebagai berikut:
15
Dibukukan sebesar nilai potongan pajak/SSP dibukukan di sisi sisi
debet pada BKU BKU,, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. penyetoran dengan menggunakan SSP yang dinyatakan sah,
dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Pajak. Pajak. 8. Transaksi atas belanja dari Pendapatan BLU dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Pendapatan serta sebagai realisasi pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja. 9. Transaksi atas pengeluaran uang Hibah/Bansos/Donasi dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Hibah/Bansos/Donasi serta sebagai realisasi pada Buku Pen Pengaw gawasan asan Anggaran Belanja. Belanja. 10.Transaksi 10. Transaksi Uang Lainnya : : a.
Pada saat diterima, uang lainnya dibukukan di sisi debet pada
b.
BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Lainnya. Pada Pad a saat digunakan atau dibayarkan sesuai peruntukannya, uang lainnya itu dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas dan Buku Pembantu Lainnya. Lainnya.
D. Pe Petunjuk tunjuk Pe Pembuk mbuk uan Buku Pe Pembantu mbantu Kas Tunal d an Buku Pembantu Kas Bank Bank Apabila dipanda dipandang ng perlu, Buku Pemba Pembantu ntu Kas dapat dibedakan menurut sifatnya, yaitu Buku Pembantu Kas Tunai dan Buku Pembantu Kas Bank. Dalam hal pembukuan dibedakan menurut sifatnya, transaksi pengambilan dari rekeni rekening bendahara dibukukan di di sisi debet dan kredit (in-out) pada BKU, di sisi debet pada Buku Pembantu (in-out) Pembantu Kas Tunai dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas Bank sedangkan untuk penyetoran uang tunai ke rekening Bendahara dibukukan di sisi debet dan kredit (in (in-out) pada BKU, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas Tunai dan di sisi debet pada Buku Pembantu Kas Bank. Dalam hal Bendahara mengelola lebih dari satu rekening, Buku Pembantu Kas Bank bi bisa digunakan untuk semua rekening tersebut. Namun, dalam hal Bendahara mengelola uang dalam bentuk rupiah dan valas, Buku Pembantu Kas Tunai dan Buku Pembantu Kas Bank dipisahkan untuk setiap mata uang.
16
E. Petunjuk Pembukuan Dokumen Penyetoran Ke Kas Negara Dalam hal penyetoran ke kas negara menggunakan sistem sistem MPN G-2 yang yan g tidak lagi menggunakan SSP dan SSBP, pembukuan bendahara adalah
berdasarkan
Bukti Bukti
Penerimaan
Negara
(BPN)
baik
yang
merupakan output dari teller , ATM, e-banking e-banking maupun maupun EDC EDC.. F. Pe Petunjuk tunjuk Pe Pembukuan mbukuan Buku Pe Pembant mbantu u Uang Muka (Voucher) Pemberian Uang Muka/Voucher Muka/Voucher oleh Bendahara Pengeluaran/BPP untuk pembayaran uang muka perjalanan dinas dan/ dan/a atau uang muka kegiatan kegi atan dilakukan setelah menerima perintah yang ditandatangani ole oleh Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk. Dalam hal ini Pemimpin BLU atau pejabat ya yang ng ditunjuk pula yang menentukan uang muka tersebut dibayarkan
dari
dana
UP/TUP, UP/T
Pendapatan
atau
Dana
Hibah/D Hibah/ Donasi/Su onasi/Sum mbangan Non-Pemerintah. Setelah perjalanan
dinas
dilaksanakan,
pejabat/pegawai
yang
melaksanakan perjalanan dinas menyampaikan bukti-bukti pengeluaran perjalanan di dinas kepada Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk. Atas dasar bukti-bukti dimaksud, Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk menyusun
perhitungan
rampung
dan
menyampaikannya
kepada
Bendahara Pengeluaran/ BPP. Apabilla terdapat kel Apabi keleb ebiihan pembayaran uang muk muka perjalanan dinas, pejabat/pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas mengembalikan kelebihan uang muka dimaksud kepada Bendahara Pengeluaran/BPP. Sebaliknya apabila terdapat kekurangan pembayaran perjalanan dinas, Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk mener bitkan bitkan surat perintah yang akan akan digunakan oleh Bendahara Pengeluaran/BPP untuk membayarkan kekurangan dimaksud kepada pejabat/pegawai pejabat/pegawai yang melaksanakan perjalanan dinas dinas.. Pembukuannya dilaksanakan sebagai berikut: 1.
Pemberian Uang Muka Perintah uang muka perjalanan dinas dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada BKU, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas dan di sisi debet pada Buku Pem Pembantu bantu Uang Muka (Voucher).
2.
Per hitungan hitungan Rampung. a. Buk Bukti ti pengeluaran perjalanan dinas dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Uang Muka (Voucher), Buku Pembantu
17
terkait sesuai penetapan Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk, dan dicatat sebagai pengurang pagu pada kolom kode akun berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja. b. Perintah atas kekurangan uang muka perjalanan dinas dibukukan di
sisi deb debet et dan sisi kredit (in-out) pada BKU, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas, dan di sisi debet Buku Pembantu Uang Muka (Voucher). c. Bukti penerimaan penerimaan kelebihan uang muka perjalanan dinas dibukukan
di sisi debet dan sisi kredit (in (in--out) pada BKU, di sisi debet pada Buku Pembantu Kas, Kas, dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Uang Muka (Voucher). (Voucher). Bendahar a Pen Pengelu geluar ar an/BPP an/BPP juga dapat me memb mberikan erikan Uang Muka Kerja atas permintaan dari Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk. Pejabat/ ejabat/pegawai pegawai ya yang ng ditunjuk berdasarkan perintah dimaksud agar melampirkan: 1. rencana pelaksan pelaksanaan aan keg egiatan/ iatan/pembayaran; pembayaran; 2. kebutuhan dana; dan 3. batas waktu waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja dari penerima uang muka kerja tersebut tersebut.. Setelah meneri men erima ma
kegiatan
uang
penggunaan
selesai sele sai
muka
uang
kerja
yang
dilaksanakan,
pejabat/pegawai
menyampaikan
diterimanya
dengan
yang
pertanggungjawaban menyampaikan
bukti
pengeluaran kepada Pemim emimpi pin n BLU atau pejabat yang ditunjuk berupa: 1. Kuitansi/ bukti pembelian yang telah disahkan oleh Pemimpin BL BLU U atau pejabat yang ditunjuk beserta faktur pajak dan SSP; dan 2. Nota/bukti penerimaan bar angjjasa angjjasa atau dokumen pe pendukung ndukung lainnya yang diperlukan dan tel telah ah disahkan oleh Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk. Atas dasar bukti bukti--buk buktti dimaksud, Pemimpin BLU at atau au pejabat yang ditunjuk
menyusun menyu sun
pertanggungjawaban pertanggungjawa ban
uang
muka
kerja
dan
menyampaikannya kepada Be Bendah ndaha ara Peng Pengelu eluaran/BP aran/BPP. P. Apabila
terdapatt terdapa
kelebihan
pembayaran pembay aran
uang
pejabat//pegawai yang menerima uang muka kerja pejabat
muka
kerja,
mengembalikan
kelebihan uang muka dima dimaksud kepada Ben Bendahara dahara Pengeluaran/B Pengeluaran/BPP. Sebaliknya apabila terdapat kekurangan pembayaran kegiatan, Pemimpin
18
BLU atau pejabat yang ditunjuk menerbitkan surat perintah untuk digunakan
Bendahara
Pengeluaran/BPP
membayarkan
kekurangan
dimaksud kepada pejabat/pegawai yang menerima uang muka kerja. Adapun pembukuannya pembukuannya dilakukan dilakukan sebaga sebagaii berikut: 1.
Pemberian Uang Muka Kerja Surat perintah pemberian uang muka kerja dibukukan di sisi debet dan sis isii kredit (in-out) pada BKU, di sisi kredit pada Buku Pembantu Kas, dan di sisi debet pada Buku Pembantu Uang Muka (Voucher).
2.
Pertanggungjawaban Uang Muka Kerja a. Kuita Kuitansi/ nsi/bukti bukti pembelian dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Uan Uang g Muka (Voucher), dan Buku Pembantu terkait sesuai penetapan Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk serta dicatat sebagai pengurang pagu pada kolom kode akun berkenaan pada Buku Pengawasan Anggaran Belanja. b.
Bukti pembayaran kekurangan pembayaran kegiatan dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada BKU, di sisi kr edit edit pada Buku Pembantu Kas, dan di sisi debet Buku Pembantu Uang Muka (Voucher).
c.
Bukti penerimaan kelebihan uang muka kegiatan dibukukan di sisi debet dan sisi kredit (in-out) pada BKU, di sisi debet pada Buku Pembantu Kas, dan di sisi kredit pada Buku Pembantu Uang Muka (Voucher). (Voucher).
G. Petunjuk Pembukuan Koreksi Atas Kesalahan Kesalahan Pembuk Pembuk uan Pembukuan dilaksanakan dengan metode saldo balance ya yang ng akan menghasilkan sa salldo setiap saat membukukan transaksi. Oleh karena itu, kekeliruan dalam membukukan tr ansaksi ansaksi akan berdampak pada kesalahan beruntun dal dalam perhitungan saldo buku. Apabila terjadi terjadi ke kesalahan pe pembukuan yang harus dilakukan adalah: 1. Pada saat diketahui adanya kesalahan pembukuan segera dibuatkan Berita Acara Kesalahan Pembukuan yang diketahui oleh Pemimpin BLU atau Pejabat yang ditun juk. 2. Berita Acara Kesalahan Pembukuan merupakan dokumen sumber pembukuan koreksi dan dibukukan sesuai tanggal berita acara sebagai berikut: a. Dibukukan kebalikan/reversal kebalikan/reversal dari pembukuan yang sal salah; ah; dan
19
b. Dibukukan menurut yang seharusnya. 3. Berita Acara Kesalah Kesalahan an Pembukuan, fotokopi transaksi yang salah dibukukan, dan fotokopi pembukuan yang salah (lembaran BKU dan buku-buku bukubuku pembantu berkenaan) merupakan bagian yang tidak terpisahkan terpi sahkan dari LPJ. 4. Format Berita Acara Kesalahan Pembu Pembukuan kuan di dibu buat at dengan format sebaga seb agaii berikut: KOP SURAT BERITA ACARA KESAL KESALAHAN AHAN PEMBUKUAN BENDAHARA Pada hari ini ....... Pada ....... tanggal ......... telah dik diketah etahui ui terjadinya kesalahan pembukuan atas transaksi tran saksi dengan nomor bukti ...... ........ tanggal ....... senilai ....... ......... yang telah dibukukan seb sebaga agaii berikut: .................................................................................................................................... dimana seharusnya dib dibuk ukukan ukan sebagai ber ikut: ikut: ................................................................................................................................................. ........................ Demikian berita acara ini dibuat sebagai dokumen sumb sumber er koreksi pembukuan Bendahara Penerimaan/Bendahara Penerimaan/ Bendahara Pengeluaran/BPP*. Pengeluaran/BPP*. .........................., 20....... Mengetahui, Mengetahui, Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluaran/BPP* KPA/Pejabat Yang ditunjuk * NIP
KPA/PPK atas nama
NIP
*Coret yang tidak perlu
Gambar 1. Format Berit a Acara Kesalahan Kesalahan Pembuku an Bendahara
H. Pet Petunjuk unjuk Pembukuan Jasa Giro Giro dan Biaya Admi Admi nistr asi Bank Jasa giro atas saldo kas bendahara sebagaimana tercatat dalam rekening
koran
merupakan
pendapatan
bagi
BLU
sehingga
pembukuannya merujuk pada penatausahaan pendapatan lainnya bagi Bendahara
Penerimaan
dan
pendapatan
bagi bagi
Bendahara
Pengeluaran/BPP. Pajak atas jasa giro sebagaimana tercatat dalam rekening koran dibukukan dengan merujuk tekni teknis pembukuan pajak atas pendapatan.
Biaya administrasi
bank
sebagaimana
tercatat
dalam
rekening koran diperlakukan sebagai belanja kantor yang dibebankan pada dana pend pendapatan apatan atau hibah/ hibah/donasi/sumbangan donasi/sumbangan (tergantung pada keputusan Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk) dan dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Pe mbantu terka terkaiit sesuai ketet ket etapan apan Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk, dan sebagai pengurangan pagu dalam Buku Pengawasan Anggaran Belanja.
20
I. Petunjuk Pembukuan Pembukuan At Atas as Valut Val uta a Asi As i ng Dalam
hal
Bendahara
Penerimaan
dan/atau
Bendahara
Pengeluaran/BPP juga mengel mengelola uang dalam valuta asing selain dalam Rupiah, pembukuan dilakukan secara terpisah untuk setiap valuta. Hal ini disebabkan pembu pembukuan kuan Bendahara adalah berba erbasis sis kas tanpa terpengaruh oleh perubahan kurs. Dalam hal ini, Bendahara membuat 1 (satu) BKU untuk rupiah dan 1 (satu) BKU valas untuk setiap val valas dengan masing-masing Buku Pembantu Kas (Bank dan/atau Tunai) dan Buku Pembantu terkait. Namun, seorang Bendahara hanya menyampaikan 1 (sat satu) u) LPJ LPJ Bendahara untuk 1 (satu) DIPA sehingga LPJ Bendahara harus bisa menampilkan saldo BKU dan BKU valas serta Buku Pembantu terkait. terkait . J. Petunjuk Penomoran dan Penanggalan pada Bukti Pembukuan Bendahara Dalam
melaksanakan
pembukuan,
Bendahara
Penerimaan,
Bendahara Pengeluaran, dan BPP menerapkan sistem nomor bukti yang berfungsi sebagai identitas dokumen sumber bagi pembukuan bendahara pada BKU dan seluruh buku pembantu. Nomor Bukti dibuat berdasarkan urutan yang diberikan bendahara pada waktu menatausahakan dokumen sumber dalam BKU dan bersifat unik untuk satu tahun anggaran dimana pembukuan atas DIPA diberi nomor bukti 0 (nol). Bendahara Pengeluaran dimungkinkan menerima dokumen sumber berupa LPJ-BPP setel setelah tanggal transaksi. Atas Atas dokumen sumber dimaksud, penomoran dan penanggalannya dilakukan sebagai berikut: 1.
LPJ-BPP yang diterima dari BPP diberi tanggal berdasarkan tanggal waktu penerimaannya dengan penomoran secara berurutan.
2.
Khusus untuk LPJ-BPP akhir tahun anggaran diberi tanggal tanggal 31 Desember dengan penomoran mengikuti urutannya. urutannya. Setelah
menuntaskan
Bab
IV
ini,
anda
diharapkan
mampu
menjelaskan dan memahami tata cara Pembukuan Bendahara atas atas uang/surat berharga yang dilaksanakan oleh Bendahara BLU.
21
BAB V PENUTUP
Sebagaimana tujuan penyusunan modul LPJ Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran BLU ini, Kantor Wilayah Wila yah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan khususnya bagi para Penyuluh Perbendaharaan diharapkan memiliki referensi dalam melaksanakan fungsi edukasi kepada BLU di wilayah kerjanya terkait tugas dan tanggung jawab Bendahara BLU dalam hal penyusunan laporan pertanggungjawaban atas uang yang berada dalam tanggung jawabnya. Selain itu, modul ini diharapkan pula dapat menjadi referensi bagi Bendahara
Penerimaan
meningkatkan
kualitas
dan
Bendahara
pengelolaan
Pengeluaran
keuangan
BLU
BLU
ditataran
dalam praktek
lapangan. Modul Laporan Pertanggungjawaban Bendahara BLU ini bukanlah merupakan langkah akhir dari usaha peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan kas yang menjadi tanggung jawab bendahara semata namun juga merupakan mata rantai penting dalam rangka monitoring dan pengelolaan kas pada bendahara, mengingat secara substansial bendahara bertanggungjawab secara pribadi terkait dengan pembayaran yang dilaksanakannya. Sejalan dengan semangat bahwa BLU dikelola dengan menerapkan praktek bisnis yang sehat serta implementasi dari nilai-nilai korporasi (corporate values) values) sebagai instansi pemberi layanan publik, dinamika dalam pengelolaan kas pada bendahara BLU pasti akan mengalami perkembangan. Terkait dengan hal tersebut, penyempurnaan modul akan menjadi hal yang tidak terelakkan serta akan senantiasa secara berkesinambungan dilakukan penyesuaian dengan ketentuan dan peraturan terkini.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER- 47/PB/2014 tentang
Petunjuk
Pertanggungjawaban
Teknis Bendahara
Penatausahaan, pada
Pembukuan,
Badan Layanan Umum,
dan serta
Verifikasi dan Monitoring Laporan Pertanggungjawaban Bendahara pada Badan Layanan Umum Umum
23
DAFTAR GAMBAR GAMBAR
Gambar 1. Format Berita Acara Kesalahan Pembukuan Bendahara……….20
24
SOAL TEORI
A. Pilih Pil ihan an Gand a 1. Badan Layanan Umum adalah.... a. Satuan kerja di lingkungan pemerintah
yang dibentuk d ibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang
dan
jasa
yang
dijual
tanpa
mengutamakan
mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisensi dan produktivitas. b. Satuan kerja di lingkungan pemerintah pe merintah yang yan g ditetapkan ditet apkan untuk menyediakan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan
barang
dan
jasa
yang
dijual
tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan/atau dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisensi dan produktivitas. c. Instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisensi dan efektivitas. d. Instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mengutamakan mencari keuntungan keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisensi dan produktivitas. 2. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum adalah.... a. Mekanisme pengelolaan keuangan yang diterapkan oleh satuan kerja pemerintah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisensi dan efektivitas. b. Mekanisme pengelolaan pengel olaan keuangan yang ya ng diberikan kepada satker pemerintah dalam bentuk fleksibilitas untuk menerapkan praktekpraktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan prinsip efisiensi dan produktifitas.
25
c. Pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diatur dalam dalam peraturan pemerintah ini, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya. d. Pola pengelolaan keuangan satker pemerintah yang telah ditetapkan sebagai
satker
BLU
yang
memberikan
fleksibilitas
berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diatur dalam dalam peraturan pemerintah ini, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya. 3. Rencana Bisnis dan Anggaran BLU adalah.... a. Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, target kinerja, dan anggaran suatu BLU. b. Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, dan anggaran suatu BLU. c.
Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang diketahui oleh Dewan Pegawas serta disetujui oleh menteri K/L yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran suatu BLU.
d. Dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran yang berisi program, kegiatan, target kinerja, dan anggaran suatu BLU. 4. Praktek bisnis yang sehat adalah.... a. Penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan. berkesinambungan. b. Penyelenggaraan Penyelenggaraa n fungsi organisasi yang dilaksanakan oleh satker BLU berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan. c.
Penyelenggaraan Penyelenggaraa n fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan barang dan/atau jasa yang bermutu dan berkesinambungan.
26
d. Penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan barang dan/atau
jasa
kepada
masyarakat
yang
bermutu
dan
berkesinambungan. berkesinambungan. 5. Dokumen Rencana Bisnis B isnis dan Anggaran (RBA) disetujui ol oleh......... eh......... sesuai dengan kewenangannya, sebagai bagian dari RKA-KL, rencana kerja dan anggaran SKPD, atau rancangan APBD. a. Menteri b. Pimpinan Lembaga c.
Kepala SKPD
d. a, b, dan c benar 6. Kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima oleh BLU yang harus dicantumkan dalam RBA antara lain terdiri dari: a. Pendapatan yang akan diperoleh dari layanan yang yang diberikan kepada masyarakat b. Hasil kerja sama BLU dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya; c.
a dan b benar
d. a dan b salah 7. Implementasi pola flexible budget (Anggaran fleksibel) dalam dokumen RBA BLU berlaku untuk: a. Belanja yang bersumber dari APBN b. Belanja yang bersumber dari PNBP PNBP c.
a dan b benar
d. a dan b salah 8. Belanja pegawai dalam dokumen RBA BLU yang didanai dari PNBP BLU diklasifikasikan dalam: a. Belanja Pegawai BLU b. Belanja Pegawai c.
Belanja Barang BLU
d. a, b, dan c salah 9. Belanja Modal BLU.... a. Hanya didanai dari sumber APBN b. Bersumber Bersumber dari PNBP BLU c.
Bersumber Bersumber dari APBN dan PNBP BLU
27
d. Seluruh jawaban salah 10. Belanja Modal Fisik Lainn Lainnya ya yang dilaksanakan dilaksanaka n oleh satker BLU mencakup antara lain: a. Perolehan patent patent b. Pengembangan aplikasi/perangkat lunak yang memenuhi kriteria kriteria aset tak berwujud c.
Pengembangan SDM
d. Semua jawaban salah 11. Saldo awal BLU antara lain bersumber dari: a. Hasil kerjasama b. Bunga dan jasa giro c.
Semua jawaban salah
d. Semua jawaban benar 12. Rincian pendapatan dan belanja belan ja BLU yang dicantumkan dalam dal am dokumen RBA BLU disusun menurut: a. Per unit kerja b. Per unit layanan c.
a dan b benar
d. a dan b salah 13. Biaya Langsung merupakan.... a. Seluruh biaya yang di danai baik bersumber dari APBN maupun PNBP BLU b. Seluruh biaya yang menjadi menjadi kewajiban BLU dalam menyediakan dan memberikan layanan publik c.
Seluruh biaya yang terkait langsung dengan pelayanan kepada masyarakat
d. Semua jawaban salah salah 14. Biaya Tidak Langsung merupakan... merupakan... a. Biaya-biaya yang diperlukan diperlukan untuk administrasi dan biaya yang bersifat umum dan tidak terkait secara langsung dengan kegiatan pelayanan satker BLU. BLU. b. Biaya-biaya yang menjadi kewajiban Satker BLU dan tidak terkait langsung dengan kegiatan layanan utama Satker BLU. c.
a dan b salah
d. a dan b benar
28
15. Pada Bab III (Penutup) dokumen RBA BLU terdapat informasi tentang hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam rangka melaksanakan kegiatan Satker BLU antara lain: a. Kerjasama dengan pihak ketiga b. Penghapusan piutang c.
Pemberian pinjaman pinjaman
d. Semua jawaban benar 16. Bendahara Penerimaan adalah.... a.
Orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, membukukan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor isatuan kerja (satker) Kementerian Negara/lembaga. Negara/lembaga.
b.
Orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan,dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor isatuan kerja (satker) Kementerian Negara/Lembaga. Negara/Lembaga.
c.
Orang
yang
ditunjuk
menatausahakan,
untuk
dan
menyimpan,
menyetorkan,
mempertanggungjawabkan
uang
pendapatan Negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor isatuan kerja (satker) Kementerian Negara/Lembaga. Negara/Lembaga. d.
Orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, mencatat,
dan
mempertanggungjawabkan
uang
pendapatan
Negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor isatuan kerja (satker) Kementerian Negara/Lembaga. Negara/Lembaga. 17. Bendahara Pengeluaran adal adalah..... a. Orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, keperluan
dan
belanja
mempertanggungjawabkan memp ertanggungjawabkan
negara
dalam
pelaksanaan
uang untuk APBN
pada
kantor/satuan kerja Kementerian Kementerian Negara/Lembaga. Negara/Lembaga. b.
Orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan,dan menatausahakan, dan keperluan
belanja
mempertanggungjawabkan memp ertanggungjawabkan negara
dalam
pelaksanaan
uang
untuk
APBN
pada
kantor/satuan kerja Kementerian Kementerian Negara/Lembaga. Negara/Lembaga. c.
Orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan membukukan uang untuk keperluan Belanja
29
Negara dalam pelaksanaan APBN pada kantor/satuan kerja Kementerian Kem enterian Negara/Lembaga. Negara/Lembaga. d.
Orang
yang
ditunjuk
untuk
menerima,
mengadminstrasikan,
membayarkan, menatausahakan, dan memp mempertanggungjawabkan ertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada kantor/satuan kerja Kementerian Kementerian Negara/Lembaga. Negara/Lembaga. 18. Bendahara Pengeluaran Pembantu yang selanjutn selanjutnya ya disingkat BPP adalah..... adalah..... a. Orang yang ditunjuk untuk membantu Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan penyelesaian tagihan kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan kegiatan tertentu. b. Orang yang ditunjuk untuk membantu Bendahara Pengeluaran untuk membayarkan tagihan pelaksanaan kegiatan tertentu. c.
Orang yang ditunjuk untuk membantu Bendahara Pengeluaran dan/atau melaksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan kegiatan tertentu.
d. Orang yang ditunjuk untuk membantu Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan kegiatan tertentu. 19. Bendahara pada BLU terdiri dari: a.
Bendahara Penerimaan Pembantu, Bendahara Penerimaan, dan Bendahara Pengeluaran.
b. Bendahara Penerimaan
uang,
Bendahara
Penerimaan
surat
berharga,, Bendahara Pengeluaran, dan Bendahara Pembantu berharga
c.
Pengeluaran. Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, dan Bendahara Pembantu Pengeluaran.
d.
Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, dan Bendahara Pengeluaran Pembantu. Pembantu.
20. Uang/ Uang/surat surat berharga yang ditatausahakan oleh Bendahara pada BLU meliputi: a. Dana Operasional, yaitu: seluruh penerimaan dan pengeluaran kegiatan operasional BLU. b. Dana Pengelolaan Kas, yaitu: idle cash BLU terkait dengan pengelolaan kas, berupa Deposito dan Investasi jangka jangka Pendek.
30
c.
Pernyataan a, b, dan d benar.
d. Dana Kelolaan, yaitu: seluruh dana yang tidak dapat dimasukkan ke dalam Dana Operasional dan Dana Pengelolaan Kas, antara lain Dana Bergulir dan dana yang belurn menjadi hak BLU. BLU. 21. Dalam rangka penatausahaan kas Bendahara pada BLU, Pemimpin BLU
atau
pejabat
yang
ditunjuk
melakukan
pemeriksaan
kas
Bendahara Penerimaan/ Penerimaan/Pengeluaran/BPP pada saat saat:: a. Pergantian tahun anggaran. b. Serah terima pimpinan unit kerja. c.
Melakukan rekonsiliasi.
d. Serah terima prestasi pekerjaan. 22. Pemimpin BLU atau pejabat yang ditunjuk melakukan rekonsiliasi internal int ernal
antara
Laporan
keuangan keuangan
UAKPA dengan
pembukuan
Bendahara pada BLU untuk meneliti kesesuaian atas: a. Kas di Bendahara Pen Pengeluaran geluaran b. Saldo Kas lainnya c.
Pernyataan a dan b salah.
d. Pernyataan a dan b benar. benar. 23. Rekonsiliasi internal dilakukan sekurang sekurang-ku -kurangnya rangnya : : a. 1 (satu) kali pada akhir bulan bulan berkenaan. b. 1 (satu) kali dalam 1 (satu) triwulan. c. 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester. semester. d. Sewaktu-waktu sesuai dengan keperluan 24. LPJ Bendahara pada BLU disusun dengan dilampiri antara lain: a. Daftar Rincian Saldo Rekening yang dikelola Pemimpin BLU. b. Rekening koran untuk rekening yang dikelola oleh Bendahara Pembantu Pengeluaran. c.
Konfirmasi Penerimaan Negara yang diterbitkan oleh KPPN (bila ada).
d. Pernyataan a, b, dan c tidak ada yang benar. 25. Pelaksanaan verifikasi atas LPJ Bendahara pada BLU meliputi: a.
Mengu ji kesesuaian saldo awal Bendahara Penerimaan.
b.
Menguji kesesuaian saldo rekening piutang.
c.
Pernyataan a dan b benar.
d.
Pernyataan a dan b salah.
31
26. Bendahara Penerimaan P enerimaan dan Bendahara Bendah ara Pengeluaran melakukan rekonsiliasi minimal ........ ........ pada saat akan disusun LPJ Bendahara berdasarkan catatan atas jenis uang, dan besar uang yang disalurkan oleh Bendahara Penerimaan kepada Bendahara Pengeluaran dan pembukuan Bendahara Pengeluaran. a. Seminggu sekali. sekali. b. 1 (satu) kali dalam 1 (satu) triwulan. triwulan. c. Sebulan sekali. sekali. d. 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester. semester. 27. Berita Acara Kesalahan Kesal ahan Pembukuan merupakan dokumen sumber pembukuan koreksi, dibukukan sesuai tanggal berita acara sebagai berikut: a. Dibukukan kebalikan/reversal kebalikan/reversal dari pembukuan yang sal salah ah b. Dibukukan menurut yang seharusnya c.
Pernyataan a dan b tepat
d. Pernyataan a dan b tidak tepat 28. Pernyataan atas pembukuan pemberian Uang Muka Kerja yang tepat dibawah ini: a. Surat perintah pemberian uang muka kerja dibukukan di sisi debet dan sis isii kredit (in-out) pada Buku Kas Umum Umum b. Sisi kredit pada Buku Pembantu Kas dan di sisi debet pada Buku Pembantu Uang Muka (Voucher) c.
Pernyataan a dan b tidak tepat tepat
d. Pernyataan a dan b tepat 29. Dalam hal penyetoran ke kas negara menggunakan sistem sistem MPN G-2 yang yan g tidak lagi menggunakan SSP dan SSBP, pembukuan bendahara adalah berdasarkan Bukti Bukti Penerimaan Negara (BPN) baik yang merupakan output dari: dari: a. Teller b. ATM ATM c.
e-banking maupun e-banking maupun EDC EDC
d. a, b, dan c tepat
32
B. Essay Essay singk at 1.
RBA BLU menganut pola anggaran fleksibel (flexible budget) budget) dengan ambang batas tertentu. Jelaskan secara singkat hal tersebut !
2.
Menurut Saudara, dapatkah Satker BLU melaksanakan belanja melampaui pagu anggaran sebagaimana telah ditetapkan dalam DIPA. Jelaskan alasan Saudara !
3.
Darimanakah penghitungan ambang batas belanja BLU diperoleh?
4.
Jelaskan secara singkat tata cara pembukuan bendahara BLU, sekiranya bendahara tersebut selain menangani mata uang Rupiah juga menangani menangani mata mata uang dalam dalam bentuk bentuk valuta asing (Valas) (Valas) !
5.
Coba jelaskan secara singkat mekanisme Pembukuan Bendahara BLU atas Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Pers Persediaan ediaan (SPM-GUP) yang telah diterbitkan SP2Dnya sebagai sarana pengisian kembalili (revolving) Uang Persediaan ! kemba !
6.
Jelaskan secara singkat tata cara pembukuan transaksi t ransaksi
atas
penerimaan uang dari Bendahara Pengeluaran dan pengembalian uang ke Bendahara Pengeluaran ! ! 7.
Bagaimanakah perlakuan pembukuan transaksi t ransaksi atas pengeluaran uang Hibah/Bansos/Donasi bagi Badan Layanan Umum ? ?
33
KUNCI JAWAB AN
A. Pilih Pil ihan an Gand a 1. D 2. C 3. D 4. A 5. D 6. C 7. B 8. C 9. B 10. B 11. C 12. A 13. C 14. A 15. D 16. B 17. A 18. D 19. C 20. C 21. C 22. D 23. A 24. C 25. D 26. C 27. C 28. D 29. D
34
B. Essay Singkat 1. Belanja satker BLU dapat melampaui melampaui atau dibawah pagu anggaran sesuai dengan realisasi pendapatan. Sedangkan ambang batas hanya berlaku bagi belanja Satker BLU yang dananya bersumber dari PNBP yang dapat dilampaui sepanjang realisasi pendapatan tahun berjalan melampaui target maupun dengan menggunakan saldo awal kas. 2. Satker BLU B LU dapat
melaksanakan belanja
melampaui pagu p agu
anggaran sebagaimana ditetapkan dalam DIPA, mengingat Satker BLU diberikan flexibilitas dalam menggunakan pendapatannya (PNBP) secara langsung. Dengan ketentuan jika belanja tersebut sampai dengan ambang batas belanja maka dapat dilaksanakan mendahului revisi DIPA BLU. Namun, jika belanja tersebut melebihi ambang batas belanja diperlukan revisi DIPA terlebih dahulu. 3. Dalam menghitung ambang batas belanja, satker BLU harus mempertimbangkan antara lain: fluktuasi kegiatan operasional, trend naik/turun realisasi anggaran satker BLU tahun sebelumnya, dan realisasi/prognosa tahun anggaran berjalan. berjalan. 4. Sekiranya
Bendahara
Penerimaan
dan/atau
Bendahara
Pengeluaran/BPP selain mengel mengelola mata uang Rupiah juga valuta asing (Valas), (Valas), pembukuan dilakukan secara terpisah untuk setiap mata uang/valuta. Hal ini disebabkan pembu pembukuan kuan Bendahara adalah berba erbasis sis kas tanpa terpengaruh oleh perubahan kurs. Terkait dengan hal ini, Bendahara membuat 1 (satu) BKU untuk rupiah dan 1 (satu) BKU valas untuk setiap val va las dengan masingmasing Buku Pembantu Kas (Bank dan/atau Tunai), dan Buku Pembantu
terkait.
Namun,
seorang
Bendahara
hanya
menyampaikan 1 (sat satu) u) LPJ Bendahara untuk 1 (satu) DIPA sehingga LPJ Bendahara harus bisa menampilkan saldo BKU dan BKU valas serta Buku Pembantu terkait. terkait. 5. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Pers Persediaan ediaan (SPMGUP) yang telah diterbitkan SP2D-nya sebagai sarana pengisian kembali revolving UP dibukukan sebagai berikut: Dibukukan pada BKU se sebesar nilai bruto di sisi debet dan
sebe seb esar ni nillai potongan (jika ada) di sisi kredit.
35
Dibukukan pada Buku Pembant Pembantu u Kas dan Buku Pembantu
UP sebesar nilai netto di sisi debit. debit. 6. Transaksi atas penerimaan uang dari Bendahara Pengeluaran dan pengembalian uang ke Bendahara Pengeluaran dibukukan sebagai berikut: Pada
saat
diterima
penyaluran
uang
dari
Bendahara
Pengeluaran, dibukukan di sisi Debet pada BKU dan Buku Pembantu Kas sebesar jumlah keseluruhan serta Buku Pembantu sesuai jenis uang terkait sebesar jumlah masingmasing. Pada saat dilakukan penyetoran uang kepada Bendahara
Pengeluaran, dibukukan di sisi kredit pada BKU dan Buku Pembantu Kas sebesar jumlah keseluruhan serta Buku Pembantu sesuai jenis uang terkait sebesar jumlah masing masing-masing. masing.
7. Transaksi atas pengeluaran uang Hibah/Bansos/Donasi dibukukan di sisi kredit pada BKU, Buku Pembantu Kas, dan Buku Pembantu Hibah/Bansos/Donasi,
serta
sebagai
realisasi
pada
Buku
Pengaw Pen gawasan asan Anggaran Anggaran Belanja. Belanja.
36
SOAL PRAKTEK
1.
Conto h Pembuk Pembuk uan Bendahara Penerim Penerimaan aan BLU PTN XXX mengelola DIPA tahun 2015 dengan target pendapatan tahun 2015 sebesar Rp50.000.000.000,00 dengan rincian per akun sebagai berikut: - Akun 424112 sebesar Rp45.000.000.000,00 Rp45.000.000.000 ,00 - Akun 424911 sebesar Rp5.000.000.000,00 Transaksi yang terjadi terkait Bendahara Penerimaan adalah sebagai berikut: - Tanggal 2 Januari 2015 diterima DIPA dengan rincian target pendapatan seperti data di atas. -
Tanggal
15
Januari
2015
diterima
pembayaran
SPP
dari
mahasiswa sebesar Rp15.000.000.000,00 - Tanggal 20 Januari 2015 Bendahara Penerimaan menyalurkan dana kepada Bendahara Pengeluaran sebesar Rp5.000.000.000,00 - Tanggal 25 Januari 2015 membuka rekening deposito sebesar Rp5.000.000.000,00 dan melakukan investasi jangka pendek sebesar Rp5.000.000.000,00 - Tanggal 31 Januari 2015 melakukan pencairan atas deposito dan investasi jangka pendek, masing-masing memperoleh pendapatan sebesar Rp100.000.000,00 dan Rp200.000.000,00 Perintah: Anda sebagai Bendahara Penerimaan diminta membukukan membukukan transaksi di atas dalam BKU dan buku-buku pembantu lain yang diperlukan. Buku Kas Umum Tanggal (1) 2/1
15/1
20/1
No. Bukti (2)
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
(3) Menerima DIPA tahun 2015 Menerima pembayaran SPP dari mahasiswa Menyalurkan
(4) 50.000.000.000
(5) 50.000.000.000
(6)
15.000.000.000
5.000.000.000
15.000.000.000
5.000.000.000 15.000.000.000
dana kepada Bendahara
37
Pengeluaran Membuka rekening deposito Melakukan investasi
25/1
25/1
jangka pendek Pencairan pokok deposito Pencairan pokok investasi jangka pendek Pendapatan deposito Pendapatan investasi jangka pendek
31/1
31/1
31/1 31/1
5.000.000.000
5.000.000.000 15.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000 15.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000 15.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000 15.000.000.000
100.000.000
15.100.000.000
200.000.000
15.300.000.000
Buku Pembantu Pembantu Kas Tanggal (1) 15/1
20/1
25/1
25/1
31/1
31/1
31/1 31/1
No. Bukti (2)
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
(3) Menerima pembayaran SPP dari mahasiswa Menyalurkan dana kepada Bendahara Pengeluaran Membuka rekening deposito
(4) 15.000.000.000
(5)
(6) 15.000.000.000
5.000.000.000
10.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
Melakukan investasi jangka pendek Pencairan pokok deposito Pencairan pokok investasi jangka pendek Pendapatan deposito Pendapatan investasi
5.000.000.000
10.000.000.000
5.000.000.000
15.000.000.000
100.000.000
15.100.000.000
200.000.000
15.300.000.000
jangka pendek
38
Buku Pembantu Pembantu Pendapatan Pendapatan Tanggal (1)
No. Bukti (2)
15/1 31/1 31/1
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
(3)
(4)
(5)
(6)
Menerima pembayaran SPP dari mahasiswa Pendapatan deposito Pendapatan investasi jangka pendek
15.000.000.000
15.000.000.000
100.000.000
15.100.000.000
200.000.000
15.300.000.000
Buku Pembantu Pembantu Uang Uang di Bend ahara Pengeluara Pengeluaran n Tanggal (1) 20/1
No. Bukti (2)
Uraian (3) Dana dari Bendahara Penerimaan
Debet
Kredit
Saldo
(4) 5.000.000.000
(5)
(6) 5.000.000.000
Buku Pembantu Deposito Deposito Tanggal (1) 25/1
No. Bukti (2)
31/1
Uraian (3) Membuka rekening deposito Pencairan pokok deposito
Debet
Kredit
Saldo
(4) 5.000.000.000
(5)
(6) 5.000.000.000
5.000.000.000
-
Buku Pembantu Pembantu Investasi J angka Pendek Tanggal
No. Bukti (2)
(1) 25/1
31/1
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
(3) Melakukan investasi jangka pendek Pencairan pokok investasi jangka pendek
(4) 5.000.000.000
(5)
(6) 5.000.000.000
5.000.000.000
-
Buku Pengawasan Pengawasan Anggaran Pendapatan Pendapatan Tgl. (1) 15/1
No. Bukti (2)
Uraian Pagu (3) Menerima
Penerimaan (4) 15.000.000.000
Akun 424112 45.000.000.000 (5) 15.000.000.000
Posisi Pe Penerimaan nerimaan Bukti Sudah Penerimaan Disahkan (6) (7) 15.000.000.000 15.000.000.000
pembayaran SPP dari mahasiswa
39
Buku Pengawasan Pengawasan Anggaran Pendapatan Pendapatan No. Bukti
Tgl. (1) 31/1
(2)
31/1
Uraian
(4) 100.000.000
Akun 424911 5.000.000.000 (5) 100.000.000
Posisi Penerimaan Bukti Sudah Penerimaan Disahkan (6) (7) 100.000.000 100.000.000
200.000.000
300.000.000
300.000.000
Penerimaan
Pagu (3) Pendapatan deposito Pendapatan investasi jangka pendek
300.000.000
2. Conto h Pembuk Pembuk uan Bendahara Pengeluar Pengeluaran an Transaksi yang terjadi pada Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut: 1. Diterima Diteri ma SPM/SP2D LS Bendahara dengan nilai Rp12.000.000,00 2. Diterima Diteri ma SPM/SP2D UP dengan nilai Rp30.000.000,00 3.
Dilakukan
penarikan
uang
dari
bank
dengan
cek
sebesar
Rp25.000.000,00 4. Dibayarkan kuitansi kuitansi atas pembelian ATK sebesar Rp3.000.000,00 Rp3.000.000 ,00 5. Dipungut PPh Pasal 22 sebesar Rp1.000.000,00 6. Disetor PPh Pasal 22 sebesar Rp1.000.000,00 ke Rekening Kas Negara 7. Dibayar uang muka/persekot/panjar/DP kepada pegawai sebesar Rp5.000.000,00 8. Diterima Diteri ma kuitansi SPJ dari uang muka/persekot/panjar/DP muka/persekot/panjar/D P sebesar Rp4.000.000,00 9. Dibayar kepada BPP sebesar Rp9.000.000,00 10. Diterima kuitansi sebagai SPJ dari BPP sebesar Rp7.000.000,00 11. Diterima jasa giro atas rekening Bendahara Pengeluaran sebesar Rp50.000,00 12. Disetorkan jasa giro ke Rekening Kas Negara sebesar Rp50.000,00 13. Diterima dana pendapatan BLU dari Bendahara Penerimaan sebesar Rp75.000.000,00 14. Dibayarkan
honor
pegawai
atas
beban
dana
BLU
sebesar
Rp6.000.000,00
40
Perintah: Anda sebagai Bendahara Bendahara Pengeluaran diminta diminta membukukan membukukan transaksi di atas dalam BKU dan buku-buku pembantu lain yang diperlukan. Buku Kas Umum Tanggal (1)
No. Bukti (2)
Uraian (3) Menerima SPM/SP2D LS Bendahara Menerima SPM/SP2D UP Penarikan uang dari bank dengan cek Dibayar kuitansi Pungut PPh Pasal 22 Setor PPh Pasal 22 ke Rekening Kas Negara Bayar uang muka Kuitansi SPJ dari uang muka Bayar kepada BPP Kuitansi SPJ dari BPP Terima jasa giro Setor jasa giro Terima dana dari Bendahara Penerimaan Bayar honor
Debet (4) 12.000.000
Kredit (5)
30.000.000 25.000.000
9.000.000
(6) 12.000.000
42.000.000 25.000.000
42.000.000
3.000.000
39.000.000 40.000.000
1.000.000
39.000.000
5.000.000
39.000.000
4.000.000
35.000.000
9.000.000
35.000.000
7.000.000
28.000.000
50.000
28.050.000 28.000.000 103.000.000
6.000.000
97.000.000
1.000.000
5.000.000
Saldo
50.000 75.000.000
pegawai (BLU) Buku Pembantu Pembantu Kas Tanggal (1)
No. Bukti (2)
Uraian (3) Menerima SPM/SP2D LS Bendahara Menerima SPM/SP2D UP Terima jasa giro Setor jasa giro Terima dana dari Bendahara Penerimaan Bayar honor pegawai (BLU)
Debet (4) 12.000.000
Kredit (5)
Saldo (6) 12.000.000
30.000.000
42.000.000
50.000 50.000
42.050.000 42.000.000 117.000.000
6.000.000
111.000.000
75.000.000
41
Buku Pembantu Pembantu LS Bendahara Tanggal (1)
No. Bukti (2)
Uraian (3) Menerima
Debet (4) 12.000.000
Kredit (5)
Saldo (6) 12.000.000
SPM/SP2D Bendahara LS Buku Pembantu UP Tanggal (1)
No. Bukti (2)
Uraian (3) Menerima SPM/SP2D UP Dibayar kuitansi Kuitansi SPJ dari uang muka Kuitansi SPJ dari BPP
Debet (4) 30.000.000
Kredit (5)
Saldo (6) 30.000.000
3.000.000 4.000.000
27.000.000 23.000.000
7.000.000
18.000.000
Kredit (5) 25.000.000
Saldo (6)
Buku Pembantu Bank Tanggal (1)
No. Bukti (2)
Uraian (3) Penarikan uang dari bank dengan cek
Debet (4)
-
Buku Pembantu Pembantu Kas Tunai Tanggal (1)
No. Bukti (2)
Uraian (3) Penarikan uang dari bank dengan cek Dibayar kuitansi Pungut PPh Pasal 22 Setor PPh Pasal 22 ke Rekening Kas Negara Bayar uang muka Bayar kepada BPP
Debet (4) 25.000.000
Kredit (5)
Saldo (6) 25.000.000
3.000.000
22.000.000 23.000.000
1.000.000
22.000.000
5.000.000
17.000.000
9.000.000
8.000.000
1.000.000
Buku Pembantu Pembantu Pajak Pajak Tanggal (1)
No. Bukti (2)
Uraian (3) Pungut PPh Pasal 22 Setor PPh Pasal 22 ke Rekening Kas Negara
Debet (4) 1.000.000
Kredit (5)
1.000.000
Saldo (6) 1.000.000 -
42
Buku Pembantu Pembantu Uang Muka (Voucher (Voucher ) Tanggal (1)
No. Bukti (2)
Uraian (3) Bayar uang muka
Debet (4) 5.000.000
Kuitansi SPJ dari uang muka
Kredit (5)
4.000.000
Saldo (6) 5.000.000 1.000.000
Buku Pembantu Pembantu BPP Tanggal (1)
No. Bukti (2)
Uraian (3) Bayar kepada BPP Kuitansi SPJ dari BPP
Debet (4) 9.000.000
Kredit (5)
7.000.000
Saldo (6) 9.000.000 2.000.000
Buku Pembantu Pembantu Lain-lain Tanggal (1)
No. Bukti (2)
Uraian
Debet
Kredit
Saldo
(3)
(4)
(5)
(6)
Terima jasa giro Setor jasa giro
Tanggal (1)
50.000
50.000
Buku Pembantu Pembantu Uang Uang dari B endahara Penerimaan Penerimaan No. Uraian Debet Kredit Bukti (2) (3) (4) (5) 75.000.000 Terima dana dari Bendahara Penerimaan Bayar honor 6.000.000 pegawai (BLU)
50.000 -
Saldo (6) 75.000.000
69.000.000
43
View more...
Comments