12 hukum ekonomi

February 9, 2018 | Author: Hibran Sabila Maksum | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

hukum ekonomi akan semakin berkembang pada zamannya. terdapat beberapa pendapat mengenai strategi bisnis yang dilakukan ...

Description

TUGAS MENEJEMEN INDUSTRI DAN KEWIRAUSAHAAN

12 HUKUM EKONOMI JARINGAN

Disusun Oleh : Nama

: Hibran Sabila Maksum

NIM

: 12/336219/TK/40231

TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015

Pembahasan : Dalam era ekonomi Modern, seorang ahli ekonomi yaitu Kevin Kelly mengemukakan suatu gagasan baru dalam dunia ekonomi. Gagasan tersebut adalah “12 Hukum dari Ekonomi Jaringan” atau disebut 12 principles of the network economy, yang disadur dari buku yang dikarang olehnya. Pada bukunya menyebutkan bahwa optimalisasi bukan pemicu utama terjadinya inovasi dalam masyarakat ekonomi, dan kemakmuran bukan hasil dari pengetahuan, namun sejujurnya keterbatasan (limitation) dalam pemikiran dan pengetahuanlah yang memicu timbulnya inovasi dalam kehidupan. Cara modern yang ditempuh untuk mengalahkan keterbatasan ini adalah dengan menggunakan jaringan luas dan terstruktur. Isi dari ke 12 prinsip itu dikemukakan dalam :  The Law of Connection, Koneksi menjadi peran utama dalam ekonomi jaringan karena koneksi akan memperkuat sebuah sistem perekonomian, dengan koneksi yang baik tentunya jaringan ekonomi akan kuat dan stabil.  The Law of Plentitude, ketika suatu jaringan bertambah besar, dengan jumlah anggota yang bergabung, maka secara otomatis nilai dari jaringan itu sendiri akan bertambah nilainya.  The Law of Exponential Value, nilai jaringan mengikuti hukum bunga-berbunga (eksponensial). Semula bergerak secara perlahan, mulai berkembang dan kemudian meledak. Jaringan yang semakin besar akan terus berkembang seperti perhitungan bunga majemuk, karena jumlah anggota yang semakin banyak akan mengembangkan jaringan-jaringan baru  The Law op Tipping Point, dengan bergabung dalam suatu jaringan tertentu, maka terjadi klasifikasi secara otamatis, pengklasifikasian ini menjadi penting dalam suatu jaringan karna dengan penangan yang tepat sesuai dengan kebutuhan, maka akan menghasilkan hal yang terbaik.  The Law of Increasing Return, anggota akan dengan mudahnya bergabung seiiring dengan pertambahan nilai dari jaringan ekonomi itu sendiri.  The Law of Inverse Pricing, peningkatan jaringan diikuti dengan peningkatan mutu dari jasa dan barang yang ditawarkan, mutu akan bertambah semakin baik dan harga dapat ditekan semurah mungkin.  The Law of Generosity, jaringan yang besar tentu akan membutuhkan penyediaan barang dan jasa yang besar pula untuk konsumen.  The Law of the Allegiance, suatu jarngan akan memiliki pluralisme pada anggotanya ketika jaringan telah mencapai titik terpopulernya.  The Law of Devolution, jaringan yang besar tidak perlu takut akan adanya pasang-surut nilai jaringan, barang, dan jasa.  The Law of Displacement, munculnya jaringan baru sebagai akibat adanya pembesaran jaringan.  The Law of Churn, adanya perubahan dan ketidakseimbangan akan terus terjadi, sehingga akan menciptakan inovasi baru.  The Law of Inefficiencies, bila terjadi kerugian lebih baik mencari keseimbangan baru.

Dari makalah ini mengulas lima artikel yang mendasarkan prinsip ekonomi jaringan di dalamnya. Pada artikel pertama, disebutkan bahwa Indomaret dan Alfamart adalah dua raksasa swalayan yang hadir di Indonesia, sejujurnya pernyataan ini benar adanya, kita dapat menemukannya dimanapun, bahkan saling berdekatan, dan terlihat sebagai sebuah bentuk kompetisi dalam memikat konsumen. Prinsip yang terkandung dalam artikel ini adalah : The Law of Connection, koneksi yang kuat antar gerai Indomaret dan alfamart tidak dipungkiri lagi benar-benar kuat, tentunya masing-masing Head Office kedua swalayan raksasa ini sangat mempertimbangkan akan pentingnya koneksi. The Law of Plentitude, dalam sejarahnya Indomaret dan Alfamart hanyalah sebuah swalayan kecil, kemudian berubah menjadi sebuah franchise yang besar dengan anggota yang besar pula. The Law of Exponential Value, tentu dalam memulai bisnis waralaba ini Indomaret dan Alfamart berawal dari jaringan kecil, kemudian bertambah besar seiring dengan kepopulerannya. The Law op Tipping Point, Indomaret dan Alfamart bergabung dalam suatu korporasi yang menjamin dalam bidang usahanya, tentunya bertujuan untuk terlindunginya waralabanya. The Law of Increasing Return, Ketika kedua waralaba ini mencapai titik kepopulerannya, tidak lagi sulit untuk mencari anggota baru, sebab anggota akan dengan mudah mencari dan ingin bergabung. The Law of Generosity, Besarnya jaringan menuntut kedua waralaba ini untuk menyediakan persediaan yang besar. The Law of the Allegiance, Keberagaman juga dimiliki oleh kedua waralaba ini sebab keduanya beroperasi pada skala nasional dan mencakup daerah perkotaan hingga hampir pedesaan. The Law of Devolution, Pasang surut ekonomi seperti lemahnya rupiah, atau lemahnya daya beli konsumen, bukan masalah utama dari usaha waralaba sebesar ini. Dan terakhir The Law of Churn, inovasi untuk menjadi yang terdepan terus digiatkan, dalam bentuk SmartCard hingga OneStopShopping, sehingga konsumen akan terpuaskan. Pada Artikel Kedua, menganai tentang Inovasi dalam penjualan bahan bakar minyak untuk lebih dekat dengan konsumen. The Law of Exponential Value, dalam usaha seperti ini nilai jaringan berawal dari tahap yang masih kecil, kemudian dengan berjalannya waktu dan mulai diterima masyarakat maka dengan otomatis nilai jaringan akan meningkat. The Law op Tipping Point, inovasi ini sejujurnya bergabung dengan perusahaan BUMN milik pemerintah, yaitu Pertamina yang menjamin dan mensuplay bahan utama dalam produk ini. The Law of Increasing Return, ketika produk ini meledak dan diterima oleh masyarakat luas, maka dengan mudahnya menarik anggota baru untuk bergabung dan menyebarluaskan produk ini. The Law of Inverse Pricing, masyarakat yang menerima produk ini akan membuat produsen lebih giat untuk meningkatkan mutu dan kualitas dari produknya. The Law of the Allegiance, Meledaknya produk Pertamini ini tentu memiliki beragam anggota, anggota dapat berasal dari latar belakang yang berbeda, mengingat produk ini dijual untuk lebih dekat ke konsumennya. Pada Artikel Ketiga, membahas mengenai Usaha waralaba dalam bidang kuliner Italia yaitu Pizza Hut, sebuah waralaba yang gaungnya telah terkenal hingga hari ini. Prinsip Hukum Jaringan yang digunakan adalah : The Law of Connection dan The Law of Plentitude, dengan koneksi yang kuat antar jaringan, membuat masing-masing gerai atau anggota semakin kuat dan bertambah banyak, terbukti dengan banyaknya gerai yang dibuka dari restaurant italia ini. The Law op Tipping Point, Dengan bergabungnya ke dalam suatu jaringan, tentu akan melindungi restaurant ini dari persaingan restuarnt serupa yang mengusung tema sama The Law of Inverse Pricing, populernya Pizza di kalangan masyarakat membuat restaurant ini meningkatkan kualitas dan mutu dalam menyajikan ke pelanggannya yang terbuti dengan hal ini. The Law of Generosity, jaringan yang besar, dan

menjadi usaha multinasional tentunya memiliki persediaan yang besar pula. The Law of Churn, inovasi yang disediakan untuk pelanggan dibuktikan dengan penambahan grup Pizza Hut Delivery (PHD) yang mengutamakan pada penyajian pizza di rumah pelanggan. The Law of Inefficiencies, ketidak sempurnaan jaringan memaksa Pizza Hut untuk mencari keseimbangan baru, yaitu dengan meluncurkan varian yang beragam untuk konsumen, sehingga kegagalan jaringan yang sebelumnya tidak terulang. Pada Artikel Keempat, Membahas mengenai produk baru dari sebuah sikat gigi yang menginovasikan sebuah sikat gigi dengan harga murah dibanding kompetitor utamanya. Prinsip yang digunakan adalah The Law op Tipping Point, Pepsodent merupakan produk yang dikeluarkan oleh OrangTua, pepsodent mengikatkan produknya pada brand terkenal seperti itu merupakan sebuah strategi pemasaran untuk perlindungan produk yang dimilikinya. Perlindungan ini tidak hanya mencakup perlindungan terhadap produk, namun juga perlindungan terhadap kompetitor utamanya. The Law of Generosity, produk yang besar, citra produk yang baik, dan strategi yang tepat telah mengantarkan pepsodent menjadi produk multinasional, sehingga tidak heran bila persediaan yang besar menjadi tonggak utama dari produsen ini. The Law of Churn, bersaing dalam dunia industri dan produk yang sama, menekan pepsodent untuk berkarya dan berinovasi untuk menjadi yang terdepan, terbukti dengan produk varian terbaru yang dikeluarkannya. Pada Artikel Kelima, membahas mengenai waralaba di bidang fashion H&M, merupakan waralaba fashion dunia yang membuka cabang di Indonesia. Prinsip jaringan yang dimilikinya adalah : The Law of Connection, Komunikasi antar anggota yang bernaung pada H&M adalah hal yang terpenting dalam menjalankan bisnis ini. Karna bermacamnya brand dan produk yang ditawarkan membuat perlunya koordinasi yang baik. The Law of Exponential Value, H&M dirintis pertama kali dengan sebiah gerai sederhana, yang bertransformasi menjadi gerai dengan nilai investasi jutaan dollar, sebagai akibat peningkatan pada nilai jaringan, yang berasal dari banyaknya anggota yang dimilki. The Law of Tipping Point, perlindungan terhadap brand, produk dan kreasi perlu dijunjung tinggi dalam industri seperti ini, dengan bergabung dan membentuk jaringan yang kuat, diharapkan dapat melindungi sektor industri dibawahnya, dan siap untuk bersaing dengan kompetitornya. The Law of Inverse Pricing, Kualitas dan mutu yang ditawarkan terus membaik seiring dengan peningkatan jumlah anggota brand yang bergabung dibawahnya, sejalan juga dengan peningkatan jumlah konsumen yang diberdatangan. The Law of Generosity, Perusahaan internasional, dengan mengusung brand terkenal, tentu membawa H&M menjadi terdepan dalam dunia fashion, sehingga perlu stok dan persediaan yang besar dalam mensuplay ke jaringan-jaringan lain yang saling berkaitan. The Law of Devolution, sebagai perusaahn dengan level yang tinggi dibanding perusahaan multinasional lainnya, pergolakan pasar, pergolakan minat pembeli, ancaman dan persaingan dari kompetitor lain tidak mampu memberikan dampak yang berarti pada sebuah perusahaan yang telah mengedepankan prinsip seperti ini. The Law of Churn, kompetitor dan perubahan selera pelanggan, mengantarkan untuk selalu berinovasi, sebagai perusahaan distributor yang bergerak di bidang kreatif dan seni, H&M terus mencoba hal-hal yang baru dengan melihat trend masyarakat selajutnya, dengan terus dekat dengan masyarakat tentunya akan tercapai seluruh prinsip ekonomi jaringan ini.

Judul Sumber

: Alasan Kenapa Indomaret dan Alfamart Selalu Berdekatan (Ada konspirasi terselubung antara pemilik indomaret dan alfamart ?) : http://www.eocommunity.com/Alasan-Kenapa-Indomaret-dan-Alfamart-SelaluBerdekatan

Jaringan Alfamart bermula ketika, Djoko menjual kepemilikannya di jaringan Alfa Supermarket kepada Carefour. Selanjutnya dana hasil transaksi itu digunakan Djoko untuk fokus mengelola minimarket Alfamart dan Alfamidi.Di luar dugaan, pertumbuhan Alfamart luar biasa. Saat ini sudahmencapai lebih dari 2.779 gerai, seperti hendak mengimbangi pertumbuhanjumlah gerai Indomaret – pesaing utamanya – yang juga tumbuh pesat.Sejak dirintis 1988, kini jaringan Indomaret mencapai 3.134 gerai. Sebenarnya selain Alfamart dan Indomaret masihbanyak pemain minimarket lain. Sebut saja Circle K, Starmart, Yomart,AMPM, dan beberapa nama lainnya (termasuk pemain lokal). Namun,yang tampak di mata masyarakat adalah adu kuat antara Alfamart dan Indomaret. Maklum, kedua merek minimarket ini sangat agresif menggarappasar hingga ke kawasan perumahan. Saking ketatnya bersaing, merekaseperti tak peduli dengan kedekatan lokasi toko. Dalam radius 10 meter,gampang sekali dijumpai toko Alfamart berhadapan dengan Indomaret.Malahan, di beberapa tempat ada satu gerai Indomaret diapit duaAlfamart. Boleh jadi ini jurus Alfamart untuk menekan Indomaret yangrata-rata gerainya lebih luas dibanding Alfamart. Alfamart .Saat ini sudah mencapai lebih dari2.779 gerai seperti hendakmengimbangi pertumbuhan jumlah geraiIndomaret- pesaing utamanya yangjuga tumbuh pesat. Indomaret pun tak mau kalah set dari Alfamart.Tak puas dengan 3.134 gerainya, tahun ini Indomaret berencanamenambahsekitar 900 gerai lagi. Target itu mengalami kenaikan lebih-kurang250gerai dibanding tahun 2008 yang penambahan gerainyaberkisar 650toko.“Kami akan teruskan ke Aceh. Jadi, tahun ini totalgerai kamiakanmenjadi 4.000 an toko. Kami buka di Palembang danBali, “ujarLaurensiusTirta Widjaja, Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama (IP),pengelola jaringan minimarket Indomaret. Saat ini gerai Indomaret diBali mencapai 50 toko dan di Medan 42 toko. Lauren mengklaim pihaknyaadalah pionir di kedua wilayah itu. Alfamart bertekad meningkatkan porsi waralabanya dari 23 % menjadi 30 %, sehingga memberpeluang lebih besar pada investor untuk membesarkan Alfamart hingga ke pelosok. Dalam hal penentuan lokasi gerai Indomaret, metodenya relative fleksibel. Di Jakarta misalnya, diplot dulu daerah utara, selatan, baratdantimur.Kemudian dipilah lagi per kecamatan dan kabupaten. Nah, ditiapkecamatan dibuka kesempatan pembukaan dua-tiga toko. Bila dalamperkembangannya kinerja gerai-gerai itu bagus, akan ditambah lagikesempatan pembukaan gerai lainnya. Kendati begitu, manajemen IP tidakasal buka saja, tapi bernegosiasi dulu dengan pemilik waralabaIndomaretyang lama di daerah itu, akankah layak atau tidak apabiladitambahgerai baru lagi. Lauren menambahkan sekarang banyak gerai Indomaret yang jaraknya sangat dekat dengan pesaing terdekatnya. “Tapi,bukan kami sesumbar lho.Tokokami tidak bisa head to head dengan satutoko. Sebab mind seseorang, Indomaret sudah besar, sehingga tidak bisa satu-satu. Akibatnya,kompetitor membuka dua-tiga toko untuk bersaing dengan satu toko kami,“ungkapnya. “Kalau kami ikut membalas dengan membuka banyak gerai, itukan namanya kanibalisme dan tidak efisien.Kami harus lebih smart dalam hal itu. Apalagi ini bisnis waralaba. Jadi kami punya perhitungan skala ekonominya,“ Lauren menjelaskan.

Meningkatkan pola kerja sama waralaba adalah strategi lain yang dilancarkan minimarket untuk ekspansi. Dalam hal ini Alfamart bertekad meningkatkan porsi waralabanya dari 23% menjadi 30%, sehingga memberi peluang lebih besar pada investor untuk membesarkan Alfamart hingga ke pelosok. Adapun Indomaret mengaku hendak meningkatkan inovasi produknya. Salah satunya kini dikembangkan adalah meluncurkan kartu multifungsi. Smart card ini tidakhanya berfungsiuntuk belanja,tapi juga untuk membayar tagihantelepon, listrik,cicilan motor danmobil. Sekadar mengingatkan, saatini jaringanIndomaret yangmenggunakan system waralababerjumlah1.300 gerai.Dengan nilai investasi Rp. 250-300 Jutapergerai, Laurenmenilai, bisniswaralaba ini tidak mainmain.Investor dan manajemen IPsendiri mengakuserius mengelolanya,sehingga tingkat kegagalansebagaimana diklaimLauren 5%. Perkembanganyang menarik jugabisa dilihat dari sisi merek produkyang dijajakan.Rupanya tak hanyahypermarket yang jeli membuat privatelabel.Pengelola Jaringan minimarket punmengembangkanprivate labeluntuk menambah portofolio produknya denganharga miringdibandingproduk serupa dari merek-merek terkenal. “kamijuga punyaprodukdengan merek sendiri, tapi angkanya masih terbilangkecil. Yaitusekitar 4 % dari total stock keeping unit yang jumlahyamencapai 5 ribuitem,“ ujar Heryanto. Diluar bisnisutamanya, kalangan minimarket juga cukup kreatifmengoptimalkan sumberpendapatan lainnya. Alfamart yang omset tiapgerainya diklaim Henryantorata-rata mencapai Rp 8,5 juta/hari mendapatgross margin kurang-lebih12%. Ada revenue tambahan Alfamart daripenyewaangondola, lapak di teras depan toko, dan listing fee.Sayangnya,petinggi perusahaan ritel yang Januari 2009 lalu go publicitu engganmembeberkan berapa nilai nominal income tambahannya. Strategi serupa pun ditempuh Indomaret denganmenyewakan gondola atau lapaknya ke mitra bisnis. “Untuk listing fee,masih kami patok di bawah Rp.10 juta per item produk. “ ujar Laurenseraya mengklaim rata-rata omset gerai Indomaret (yang biasanyadikelola8-10 karyawan)per hari mencapai Rp.9-10 juta. Kedepan, kalangan pelaku bisnis minimarket tampaknya bertekad melipat gandakan bisnisnya, Indomaret misalnya ingin menjadi one stop shopping dan service. “nanti kami juga akan mengembangkan konseppengiriman uangperson to person dengan memanfaatkan jaringan tokoIndomaret,“ kataLauren menyebut salah satu contoh program masa depan. Ya,sebagaimana diungkapkan Djoko Susanto, bisnis minimarket itubisnismarathon. Tidak bisa sebuah perusahaan pengelola jaringanminimarketmerasa cukup dengan 100-200 toko, lalu menganggapnya sudahuntung.”Modal akan terus digulirkan untuk ekspansi,” kata founder Alfamart itu. Ada konspirasi terselubung antara pemilik indomaret dan alfamart Membuat Pedagang Kecil Mati Berdiri Perkembangan Mini Market Waralaba Indofood Group merupakan perusahaan pertama yang menjadi pionir lahirnya mini market di Indonesia pada tahun 1988. Kemudian Hero Supermarket mendirikan Starmart pada tahun 1991. Di susul Alfa Group mendirikan Alfa Minimart pada tahun 1999 yang kemudian berubah menjadi Alfamart. Dalam hitungan tahun, mini market telah menyebar ke berbagai daerah seiring dengan perubahan orientasi konsumen dalam pola berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Dulu konsumen hanya mengejar harga murah,

sekarang tidak hanya itu saja tetapi kenyamanan berbelanja pun menjadi daya tarik tersendiri. Bisnis mini market melalui jejaring waralaba alias franchise berkembang biak sampai pelosok kota kecamatan kecil. Tumbuh subur bak jamur di musim hujan. Khususnya mini market dengan brand Indomaret dan Alfamart. Siapa yang tidak kenal Indomaret? Dan siapa yang tidak kenal Alfamart? Anak kecil pun kalau beli permen pasti “nunjuknya” minta ke Indomaret atau ke Alfamart. Kedua merk ini dimiliki oleh group perusahaan raksasa yaitu Indomaret milik PT. Indomarco Prismatama (Indofood Group) dan Alfamart milik perusahaan patungan antara Alfa Group dan PT. HM Sampoerna, Tbk. Indomaret ternyata berkembang tidak hanya dengan jejaring waralaba yang mencapai 785 gerai, tetapi gerai milik sendiri seabreg jumlahnya mencapai 1072 gerai(lihat grafik perkembangan toko yang diambil dari http://www.indomaret.co.id ). Sedangkan Alfamart berdasarkan penelusuran penulis di http://www.alfamartku.commemiliki 1400 gerai, tidak diperoleh data mengenai jumlah yang dimiliki sendiri dan yang dimiliki terwaralaba. Bila kita hitung rata-rata nilai investasi minimal untuk mendirikan mini market waralaba sekitar Rp. 300 juta saja (diluar bangunan). Dikalikan dengan 1.072 gerai yang dimiliki sendiri. Berapa ratus milyar PT. Indomarco Prismatama mengeluarkan dana untuk investasi di bisnis mini market? Indofood Group juga ternyata tidak saja pemilik merk Indomaret, tetapi juga mendirikan mini market Omi, Ceriamart, dan Citimart lewat anak perusahaannya yang lain. Belum lagi didukung dengan distribusi barang, bahkan juga sebagai produsen beberapa merk kebutuhan pokok sehari-hari. Semua dikuasai dari hulu sampai hilir. Dari sabang sampai merauke. Persaingan Tidak Seimbang Pasti kita maklum bersama, betapa sengitnya persaingan di bisnis ritel khususnya Indomaret dan Alfamart sebagai market leader mini market. Dengan mengutip kalimat dalam artikel Sektor Ritel Makin Menggiurkan pada Swa Sembada No.01/XX/6-8 Januari 2005 (sumber.www.indomaret.co.id ) bahwa”Yang mungkin sangat sengit persaingannya adalah dalam hal perebutan lokasi. Pastinya setiap pemain memperebutkan lokasi-lokasi yang dinilai strategis. Apalagi di bisnis ini lokasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Perebutan lokasi strategis ini, bisa juga berpengaruh terhadap harga property. Bisa saja harga ruko jadi naik karena tingginya demand terhadap mini market.” Jadi betapa agresifnya indomaret dan alfamart dalam memperebutkan lokasi yang dinilai strategis. Bahkan hampir di setiap komplek perumahan/pemukiman pasti akan berdiri salah satu mini market waralaba tersebut dan atau keduanya. Sudah tidak mungkin pedagang eceran tradisional akan mampu mencari lokasi strategis lagi untuk saat ini dan di masa mendatang. Jika kita bandingkan dari modal saja, pedagang eceran sudah sulit bergerak. Selain itu supermarket, toserba, dan bahkan kini ada pasar raksasa bernama hypermarket bermunculan. Baik hypermarket lokal maupun hypermarket dari luar sana. Sekedar ilustrasi mari kita berhitung sejenak, berapa banyak jumlah pasar raksasa tersebut mulai dari jalan Thamrin, Cikokol sampai BSD City di serpong, Tangerang. Di Kota Modern (Modernland) ada Hypermart , lalu hanya sekitar berjarak 1 km berdiri megah Carefour. Berikutnya di Serpong Town Square, kebon nanas berdiri Giant Hypermarket. Kemudian di World Trade Centre (WTC) Matahari, Serpong berdiri kembali Hypermart. Di samping pintu gerbang perumahan Villa Melati Mas, ada lagi Giant Hypermarket. Dan di International

Trade Centre (ITC) BSD City ada Carefour. Semua itu jaraknya antara pasar raksasa yang satu dengan pasar raksasa yang lain hanya sekitar 1 km. Luarrr biasa.! Apalagi jika kita melihat perang harga promosi mini market atau legih gila lagi hypermarket raksasa. Dengan spanduk atau baliho besar bertuliskan nama barang dan harganya yang fantastis rendah. ! Entah banting harga atau memang harga beli mereka yang teramat rendah bila di bandingkan dengan harga beli pedagang eceran kecil bergerai warung atau toko tradisional. Memang tidak semua barang berharga murah, tetapi membanting harga sedemikian rendahnya di bawah harga pasar, membuat miris para pedagang eceran kecil. Masih untung Cuma perang harga! Dengan tidak bermaksud menggugat cara-cara promosi yang dilakukan oleh para pengelola pasar raksasa tersebut. Penulis hanya ingin mengajak kepada para pengelola pasar raksasa untuk membayangkan sejenak. Bagaimana perasaan pedagang warung dan toko tradisional, ketika ada konsumen bilang “di hypermarket aja harganya sekian???”. Kita tidak menyalahkan konsumen yang punya pemikiran demikian, membandingkan harga di hypermarket dengan di warung atau toko tradisionl. Juga tidak bisa menyalahkan hypermarket dengan promosi harga yang gila-gilaan. Mungkin ini salah satu fenomena globalisasi.

Judul Sumber

: Pom Bensin Mini, Peluang Bisnis yang Berawal dari Kebutuhan Seharihari : https://www.maxmanroe.com/pom-bensin-mini-peluang-bisnis-yang-berawaldari-kebutuhan-sehari-hari.html

Jumlah kendaraan bermotor yang semakin banyak di jalan raya memang menimbulkan masalah kemacetan yang sulit diatasi di kota-kota besar. Kondisi ini memang telah menjadi masalah klasik yang penyelesaiannya masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Namun tahukah kita bahwa melimpahnya jumlah kendaraan bermotor juga membawa peluang bisnis baru? Peluang bisnis tersebut berasal di bidang jual beli bahan bakar atau bensin. Saat ini memang banyak SPBU (Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum) milik negara yang tersebar di sejumlah daerah. Akan tetapi hal tersebut tidak menghalangi pertumbuhan bisnis penjual bensin eceran yang menjangkau pelosok-pelosok daerah hingga di jalan tikus yang sering dilalui kendaraan bermotor. Produsen POM Bensin Mini Karya Teknik Bersama (KTB) adalah salah satu produsen pom bensin mini yang cukup populer dan dikenal oleh para pebisnis bensin eceran. Awalnya, pengembangan pom bensin mini yang diproduksi oleh KTB hanya dipasarkan secara mouth to mouth. Konsep pom bensin mini tersebut menyerupai tank pengisian yang terdapat di SPBU. Ketika hendak mengisi bensin, penjual bensin tinggal mengarahkan tank pengisian ke tangki bahan bakar kendaraan bermotor, persis seperti prosedur yang dilakukan di SPBU. Bedanya, pom bensin mini ini terdiri dari single tank dengan desain menyerupai booth yang simpel dan praktis. Apa Keunggulan POM Bensin mini? Berbisnis bensin eceran dengan menggunakan pom bensin mini ternyata memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan bisnis bensin eceran yang masih memanfaatkan pengisian bensin di botol-botol. Keunggulan yang diperoleh dari bisnis pom bensin mini ini antara lain: 1. BEP (Break Even Point) yang Relatif Singkat Kita semua tentu tahu bahwa bensin sudah menjadi salah satu kebutuhan primer bagi para pemilik kendaraan bermotor. Oleh sebab itu, bisnis pom bensin mini adalah salah satu bisnis dengan persentase keberhasilan yang sangat besar.

Masa BEP akan menjadi lebih cepat bila kita menempatkan lokasi bisnis di tempat yang strategis, cukup jauh dari SPBU dan banyak dilalui oleh kendaraan motor roda dua. Selain itu yang membuat konsep ini semakin diminati adalah bentuknya yang unik sehingga orang lebih tertarik untuk kembali mengisi bensin via pertamini tersebut. 2. Lebih Modern dan Praktis Para pelanggan tentu akan lebih mudah tertarik ketika melihat bentuk pom bensin mini yang unik dan khas. Bentuk booth yang praktis dan modern ini secara tidak langsung menjadi sarana pemasaran yang efektif bagi bisnis bensin eceran.

3. Keamanan Lebih Terjaga Pom bensin mini memiliki tangki penyimpanan bensin yang aman dan terlindungi dari sinar matahari dan benda-benda yang berpotensi menimbulkan percikan api. Sehingga penggunaan konsep pom bensin mini tentu lebih aman daripada bisnis bensin eceran secara konvensional. 4. Jumlah Literan Bensin yang Akurat Keunggulan yang satu ini sudah pasti disukai oleh para pelanggan bisnis bensin eceran. Jumlah bensin yang keluar dari selang nozzle akan selalu pas dan pelanggan bensin pun puas karena tidak dicurangi. Hal ini tentu saja berbeda dengan bisnis bensin eceran konvensional yang takaran bensinnya dilakukan secara manual. Perkembangan Bisnis POM Bensin Mini yang Dikelola KTB KTB selaku produsen pom bensin mini mengaku sangat kewalahan dalam menanggapi pesanan yang datang dari sejumlah pelanggan di Indonesia. Karena pelanggan KTB tidak hanya terbatas pada daerah Jabodetabek saja, tapi juga mulai merambah ke luar pulau hingga sampai ke Bali dan Papua. KTB mengaku memiliki kapasitas produksi pom bensin mini sebanyak 12 unit per hari. Jumlah ini memang kurang mencukupi mengingat permintaan dari pelanggan bisa mencapai 30 unit pom bensin mini setiap hari. Oleh sebab itu, keterbatasan kapasitas produksi membuat KTB terpaksa meng-cancel pesanan-pesanan yang tidak bisa ditangani. Dari Mana Permintaan Tersebut Datang? Banyak sekali pelanggan KTB yang memesan pom bensin mini untuk dijual kembali. Harga jual pom bensin mini KTB yang berkisar di angka 7 jutaan bahkan bisa di mark up hingga harga 12 jutaan. Tim KTB mengaku tidak ambil pusing dengan keberadaan #reseller yang tidak direncanakan tersebut. Karena kedepannya, tim KTB berencana tetap menjalankan bisnis produksi pom bensin mini secara konvensional dan menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pelanggan. Jika kita bingung ingin memulai bisnis sampingan apa di zaman modern ini, membeli unit pom bensin mini yang diproduksi KTB mungkin bisa menjadi salah satu solusi bisnis yang tepat. Karena sekarang bensin sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup masyarakat modern

Judul Sumber

: Strategi Pizza Hut Menangkan Kompetisi Restoran Pizza : http://swa.co.id/business-strategy/strategi-pizza-hut-menangkan-kompetisirestoran-pizza

Pizza Hut hadir di Indonesia pertama di Djakarta Theater pada tahun 1984. Selanjutnya disusul oleh Pizza Hut Pondok Indah di tahun 1985 dan Pizza Hut Tebet tahun 1987. Dari tahun ke tahun bisnis restoran spesialis pizza ini terus tumbuh bak jamur. Per November 2013, total restoran Pizza Hut tercatat 239 outlet, tersebar di 22 provinsi. Jumlah tersebut di luar jumlah outlet PHD (Pizza Hut Delivery) yang merupakan sister company Pizza Hut. Hingga saat ini PHD terus berkembang di wilayah Jakarta, bekasi, tangerang, Bandung dan Surabaya. Sebagai restoran pizza, Pizza Hut Indonesia memosisikan dirinya sebagai mid casual dining restoran. Jika dihitung dari Jumlah outlet, di posisi ini Pizza Hut menjadi juaranya. Presiden Direktur PT Sarimelati Kencana yang menanungi Pizza Hut dan PHD, Stephen McCarthy, menegaskan, pihaknya akan terus menancapkan dominasi Pizza Hut di Indonesia. Strategi yang diterapkan pria asal Amerika ini yakni dengan menyediakan produk pizza yang berkualitas, memperkaya varian pizza dan menu. Selain itu, McCarthy juga meneruskan ekspansi Pizza Hut secara gencar. Hingga akhir tahun rencananya akan ada total 300 restoran Pizza Hut dan tahun 2014 akan dibuka 25 lagi. “Dalam waktu dekat kami akan buka di Cibinong, Gajah Mada Plaza Medan, Pekanbaru, Banda Aceh, dll,” kata McCarthy. (EVA)

Judul Sumber

: Sikat Gigi Inovatif untuk Kelas Menengah Bawah : http://swa.co.id/business-strategy/pepsodent-deep-clean-sikat-gigi-inovatifuntuk-kelas-menengah-bawah

Salah satu strategi untuk mempertahankan loyalitas pasar terhadap suatu brand produk adalah dengan inovasi. Tujuannya tentu saja adalah memenuhi kebutuhan pemakainya yang terus berubah dan berkembang setiap saat. Langkah ini juga yang dilakukan oleh sikat gigi Pepsodent. Sebagai salah satu brand di bawah naungan Unilever, kali ini pepsodent mengeluarkan produk sikat gigi dengan inovasi “V Clean”, yaitu sikat gigi yang dirancanng dengan leher bersudut tiga yang membantu menjangkau dan membersihkan sampai gigi bagian belakang serta membersihkan sela-sela gigi secara menyeluruh. Nando Kusmanto, Brand Manager Toothbrush & Mouthwash, mengatakan, pihaknya selam dua tahun terakhir ini melekukan riset mendalam untuk mengetahui kebutuhan pemakai sikat gigi. Sebuah data dari British Dental Journal (2000) menunjukkan 85 % gigi berlubang ditemukan di gigi bagian belakang. Tak hanya itu, menurut Dr. Ratna Meidyawati drg. SpKG(K), ahli konservasi gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, penelitian dari RSKGM FKGUI periode tahun 2009 – 2013 juga menunjukkan 82,49% penyakit pulpa lanjutan karies terjadi pada gigi bagian belakang. Unilever sendiri, menuurt Nando, telah melakukan riset dan pengembangan produk ini selama 3 tahun lamanya, “Setelah riset ke konsumen, kami lalu mulai mengembangkan produk dan uji cobanya di University of Basel di Swiss,” jelas Nando. “Kami juga sudah melakukan uji coba kepada konsumen, dan terbukti sikat gigi dengan bentuk leher tiga sudut terbukti lebih efektif secara signifikan membersihkab plak dibandingkan sikat gigi lurus yang biasa,” jelas Drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc, Head of Profesional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia, Tbk. Selanjutnya, menurut Ratu, pihaknya akan lebih gencar melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya merawat gigi belakang melalui sejumlah media seperti iklan televisi, media sosial dan komunitas – komunitas dalam masyrakat. Khusus untuk edukasi secara langsung, menurut Nando, pihaknya akan menyasar para ibu, karena dilihat sebagai pemegang keputusan dalam membeli perlengkapan rumah tangga termasuk sikat gigi untuk keluarga (anak dan suami), “Kami akan terus membangun awarness para ibu mengenai pentingnya merawat gigi belakang dengan menggunakan sikat gigi yang tepat,” jelas Nando. Di Indonesia sendiri, produk sikat gigi serupa dari brand lainnya memang telah beredar lama di pasar, bahkan masyarakat pun sudah sangat mengenalnya. Menanggapi hal itu, Nando mengatakan pihaknya tetap optimis dengan produknya sebab memeiliki dua

kekuatan. Pertama, pepsodent deep clean memiliki keunggulan desain selain leher tiga sudut juga bulu sikat berbentuk V dan gagang sikat yang dibalut karet sehingga tidak mudah melesat saat menyikat gigi. Kedua, produk ini dibandrol dengan harga sangat ekonomis, “Kami memang sengaja menyasar pasar kelas menengah bawah, sebab produk serupa umumnya dibandrol dengan harga cukup mahal sehingga tidak terjangkau kelas menegah bawah,” ujarnya. Menurut Nando, saat ini Pepsodent telah memiliki 7 varian sikat gigi mulai dari yang kelas premium hingga yang ekonomis. Tetapi dalam hal penjualan, penyumbang terbesarnya adalah sikat gigi Pepsodent Double Care, “Varian ini menyumbang sekitar 30 – 40 % dari total penjualan, “ ungkap Nando. “Kami berharap Pepsodent deep clean yang dibandrol lebih murah tetapi dengan nilai fungsi yang hampir sama akan bisa ikut mendongkrak market share sikat gigi pepsodent nantinya,” tutup Nando. (EVA)

Judul Sumber

: H&M Buka Toko ke-6 di Medan : http://swa.co.id/business-strategy/hm-buka-cabang-di-medan

H & M, Hennes & Mauritz AB (H&M) terus ekspansi dengan akan membuka toko pertamanya di Medan, yang menjadikannya toko ke-6 di Indonesia. Toko seluas 2.100 meter persegi ini akan dibuka pada tanggal 7 Maret 2015 di Centre Point Mall, Medan. “Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Medan merupakan target pasar yang sangat menarik dengan banyaknya anak muda dan kalangan fashionconscious. Kami sangat senang dapat menawarkan fashion dan kualitas dengan harga yang terjangkau kepada para pembeli kam,” ujar Anil Malhotra, Country Manager, PT Hindo, the franchised operator of H&M Indonesia. Toko pertama H&M di Sumatera akan menampilan fashion dan penampilan stylish untuk perempuan, lakilaki, dan anak-anak. H&M telah menjadi inovator untuk trend gaya dan secara konsisten membuktikan bahwa desain yang bagus tidak ditentukan oleh harga yang mahal. Di hari pembukaan, pembeli ke 1 (pertama) dalam antrian akan mendapatkan H&M gift voucher sebesar Rp1.000.000. Pembeli ke 2 s/d 20 akan mendapatkan gift voucher Rp350.000 dan pembeli ke 21 s/d 300 akan mendapatkan gift voucher Rp200.000. Pada hari ini juga akan ada penawaran spesial untuk pelanggan H&M. Toko H&M ini terletak di Centre Point Mall Medan [Unit GF 08-09], Jl. Jawa No. 8. Jam buka dari Pk 10.00 – Pk. 22.00. H&M akan membuka toko keduanya di Medan, satu minggu kemudian, di Sun Plaza Mall, Medan pada tanggal 14 Maret 2015. (EVA)

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF