11. Pengantin as-Sunnah

March 20, 2018 | Author: Alek Susandi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Barakallaahu...

Description

Pengantin As-Sunnah (Tuntunan Praktis menuju keluarga Sakinah) Oleh: Ustadz Adi Hidayat

Allah sudah menjelaskan saat kita mulai diciptakan mahkluk ini adalah mahkluk termulia yg diciptakan oleh Allah dan memiliki keutamaan dan dilebihkan dari mahkluk-mahkluk lainnya. Text umumnya (Al Isra : 70) Seluruh proses penciptaan manusia sampai dengan kembali kita kepada Allah semua tahapan diberikan kemuliaan oleh Allah. Tidak ada aturan agama di dunia ini, yang dari sekian tahapan kehidupan manusia begitu dimuliakan diberikan tuntunan kecuali agama Islam dengan Qur’an-Nya.

Fase 1. Saat sebelum lahir, Allah turunkan Al A’raf : 189 supaya bayi yang lahir menjadi anak yang sholeh. Fase 2. Setelah lahir, turun Al Baqarah : 233 memberikan tuntunan supaya dijaga kemuliaan hidup ini dari mulai fase dilahirkan sampai dengan disapih 2 tahun. Dari disapih menjelang dewasa, turun Luqman : 13 – 19. Fase 3. Setelah akan menikah , turun lagi An Nisa : 1 – 4. Fase 4. Sudah menikah, dijaga lagi kehormatannya turun lagi An Nisa : 19 & 34. Menjadi orangtua, diturunkan lagi Al Isra : 23. Fase 5. Sampai wafat meninggal kepada Allah, turun ayat Ali Imran : 169 – 171.

Kesimpulan : Tidak ada agama manapun di dunia ini, yang mengatur kehidupan manusia sejak lahir hingga wafat kecuali agama Islam.

Allah sudah menyampaikan bahwa mahkluk ini diciptakan dengan sempurna luar biasa, diberikan jalan supaya ketika dia terlahir sampai wafat itu bisa menjalani kehidupannya dengan tenang, nyaman dengan tentram sekaligus terhormat. Allah menginginkan mahkluk ini hidup terhormat, kalau ada yang tidak terhormat maka manusia itu sendiri yang memilih dirinya tidak terhormat. Maka diturunkan 1 buku petunjuk, 1 kitab,yang kalau kitab ini dibaca, pelajari dan amalkan maka hidup manusia akan berada dalam jalur kehormatan ini seperti yang sudah Allah sampaikan dalam Al Quran di surat Ayat Al baqarah : 185 (Bagi seluruh manusia) & 2-3 (Bagi orang-orang Islam) , yaitu Al Quran yang berfungsi sebagai petunjuk . Sejak wahyu yang diturunkan kepada Nabi yaitu perintah untuk membaca. Setiap kita diminta untuk tidak pernah meninggalkan Al Quran. Uniknya sekaliogus terlalu. kita sadar, kita tidak ragu kandungannya, berisi dengan petunjuk dari awal hidup sampai wafat. Sudah tahu itu kitab petunjuk, sadar bahwa banyak manfaat, menentukan arah kehidupan kita. Tapi tetap tidak punya waktu untuk sekedar membacanya. Mari renungkan. Kita tahu kita sedang diperjalanan, sebagai mahkluk terhormat, butuh 1 petunjuk, Allah sudah turunkan, mudah untuk dibaca, 1 hurufnya untuk motivasi supaya semangat diberikan 10 kebaikan, yang tidak lancar 2 kali lipat, (At Tirmidzi No. 2910 & 2920). Kita dipaksa untuk baca, kepentingannya bukan untuk Allah, karena sebetulnya kembali kepada kita supaya mendapatkan petunjuk sehingga bisa hidup dalam keadaan terhormat. Kalau sudah diberikan pahala yang berlimpah, belum juga kita mau baca Al Qur’an dengan cara apa lagi musti di PAKSA kita supaya mendapatkan petunjuk hidup yang baik dalam kehidupan kita hingga menuju Allah SWT. Karena itulah satu-satunya cara bagi manusia, dipaksa melalui ibadah yang diwajibkan yang dengan itu mau tidak mau dia musti baca qur’an. Minimal 5 kali sehari. Disinilah terlalu manusia, diberi kesempatan 5 kali dalam sehari serta diberikan petunjuk

untuk baca Al Quran tapi subhanallah yang dibaca itu itu saja. Padahal di Al Quran dan Al Fatihah hingga An-Naas ada petunjuk untuk nekerja, berumah tangga, merawat anak , hubungan rumah tangga tapi sejak subuh hingga isya membaca surat Al-Ikhlas lagi Al-Ikhlas lagi.

Peran /Wajib Suami Para suami adalah pemimpin bagi istri. Suami ditetapkan sebagai pemimpin, jangan terbalik. Suami adalah pemimpin bagi Istri Harus saling mengenal, suami menjadi pemimpin, dan istri bukan bagian dari itu. Jangan sampai dalam kehidupan berumah tangga itu tertukar, istri menjadi pemimpin dan suami menjadi yang dipimpin dan itu keliru. Ketika Allah telah menetapkan suami itu pemimpin, maka suami : 1. Memiliki Jiwa Karakter Pemimpin Didapatkan sudah ditanamkan jiwa-jiwa dan karakter kepemimpinan. Karakter yg meninjol dari sekarang pemimpin, adalah TIDAK MAU DIPIMPIN (karakter yang paling menonjol). Karena itu pimpinan jarang menerima saran tapi menerima masukan. Jika ada sesuatu hal, maka sang istri melengkapi kekurangan. Cara penyampaikannya pesan itu sesuai dengan karakter yang dia miliki, sampai caranya dengan karakter sebagai seorang masukan. Supaya saling melengkapi. An nahl : 125 : ajaklah seorang kejalan Allah dengan hikmah, dengan praktek. Karena istri bukan pemimpin, makan jangan diajari tapi kasih masukan/saran. Dengan hikmah / praktek, jangan kasih perintah. Contoh hikmah : Ibu belajar tentang ruku, ibu punya konsepnya dan suami belum bagus rukunya.

Pulang ke rumah, karena ibu bukan pemimpin dan suami yang pemimpin. Datang sampai rumah Maka jangan diajari suami, jangan diberikan teorinya. “Pah, ini mama belajar praktek ruku. (dicontohin) RUku nya seperti ini bagusnya, coba mama ruku, papa luruskan seperti teorinya begini. Ibu yang ruku, kasih contoh. Suami nanti yang akan mempraktekan, dilihat dan kemudian diluruskan. Ketika cara itu kita tempuh, maka otomatis selesai ibu ruku, suami yang mencotohkan selanjutnya. Coba kalau dibalik, ibu menjadi pemimpin misalnya. “Pah, ini mama belajar ruku, coba papap ruku!” itu nggak akan nyambung. Ini penting saya sampaikan. Karena ada pengalaman suami istri tidak saling sapa semalaman sampai subuh karena permasalahan yang sepele. Suaminya Sholat dalam sholat isya, sujudnya lututnya yang turun dan istrinya, tangannya dulu yg turun. Selesai sholat tidak dipraktekan konsep ini. Kata istrinya “Papah itu salah nggak sesuai Sunnah, harusnya tangan dulu bukan lutut dulu”. Kata Suami “Mama yang nggak baca hadist, yang betul itu lutut dulu, baru kedua telapak tangan dulu”. Padahal duaduanya nggak baca hadist sama sekali. Karena dua-duanya ada di Abu Daud No. 838 dan 840. 2. Ilmu Kepemimpian Karena sudah ditetapkan jiwa karakter kepemimpinan dalam suami, karena itulah Allah memberikan ilmu-ilmu khusus, ilmu kepemimpinan yang dengan ini diharapkan bisa memikul beban hidupannya / amanah hidunya sebagai seorang suami dari sisi kehidupan spiritual dan kehidupan sosialnya. A. Spiritual Suami wajiba sholat, dan hukumnya meninggalkan sholat adalah dosa. Maka ketika berumah tanggapun sholat mesti tetap dilakukan. Ketika seorang memutuskan untuk berumah tangga, menjadi suami atau istri, hadir di fase

kehidupan rumah tangga sebagai 1 keluarga, artinya kewajiban sholat tetap terbawa. Ketika laki-laki menjadi seorang pemimpin, artinya kepemimpinan ini sudah mewakili kepemimpian spiritualnya. Mana yang lebih utama? Sholat berjamaah atau sholat sendirian. Sholat berjamaah yang lebih diutamakan. Tatkala suami tidak sempat ke masjid, dia berada di rumahnya. Maka karena Allah sudah menjadikannya seorang pemimpin, punya kewajiban dia menjadi pemimpin dalam sholatnya. Karena itulah diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk belajar tentang agamanya. Sekarang persoalannya, jika laki-laki menikah tidak bisa baca Al Quran, tidak tahu tentang fiqh sholat, tidak tahu cara sholat yang baik. Maka bagaimana menjadi imam dalam keluarga., bagaimana menjadi pemimpin sholat yang baik. Karena itulah ketika laki-laki memutuskan untuk menjadi seorang suami, artinya sudah siap menjadi seorang pemimpin spiritual dalam kehidupan berumah tangga. Jadi kalau ada dirumah, anak nggak bisa sholat, istri yang nggak bagus sholatnya, hal pertama yang harus dilihat. Itu BUKAN ISTRINYA, JANGAN DISALAHKAN SEKOLAH ANAK-ANAKNYA, tapi ditanyakan sampai sejauh mana PARA AYAH ITU SUDAH MENJADI IMAM DALAM KEHIDUPANNYA. Jangan tinggalkan masjid bagi para ayah, kecuali kalian bertekad untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas sholat dalam kehidupan berumah tangga. Demi Allah, saya katakana para lelaki suatu saat akan ditanyakan oleh Alla SWT. Anda sudah berniat menjadi seorang suami, bertekad mengucapkan akad, kenapa hidup berkeluarga, Anda tidak pernah menjadi imam, kenapa tidak mau belajar tentang sholat, kenapa tidak mau mengaji, ketika memutuskan menjadi seorang pemimpin artinya sudah siap membawa nilai spiritual dalam kehidupan kita, plus kehidupan sosial.

B. Sosial Pemimpin dalam kehidupan sosial. Ayatnya berlanjut ; dan para suami itu sudah dititipkan oleh Allah, diberikan perangkat untuk mencari nafkah yang bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. 1. Mencari Nafkah Ketika Allah menyebutkan para suami diberikan kewajiban untuk mencari nafkah ini mengandung 2 konsekuensi yaitu; 1. Dalam diri suami sudah diberikan perangkat kemudahan untuk mencari nafkah, bukan para diri istri. Kalau suami ini mau bekerja saja, apapun pekerjaannya, pasti didapatkan nafkah yang dijanjikan. Dan itu jangan ditukar, hati hati jangan sekali kali ditukar. Istri tidak punya kewajiban mencari nafkah, kalau istri ingin bekerja berbisnis yang tidak menggugurkan atau merendahkan kewajiban berumah tangga, ada peluang baik yang bisa dilakukan. Itu tidak dilarang, walau kata Al Quran itu akan sulit. Tapi sekali lagi, itu bukan mencari nafkah. Kalau ada seorang suami membebani istrinya mencari nafkah, maka dia berdosa. Di Libya, diberikan fatwa tidak boleh sampai terjadi seorang suami mengirim istrinya jauh ke negara yang berbeda untuk mencari nafkah dan bekerja karena itu dosa besar. Suaminya hanya tidur saja didaerahnya , luntang lantung saja. Istrinya sibuk mencari kehidupan nafkah negeri orang. Dan disitulah kemudian telah menyalahi fitrah, maka keburukankeburukan akan kemungkinan besar akan terjadi. 2. Kenapa dalam diri lelaki diberikan kewajiban untuk mencari nafkah selain sudah diberikan perangkatnya. Kalau laki-laki yang mencari

otomatis maka rejeki istrinya, anaknya dan anggota keluarganya yang dia pimpin langsung diberikan kepada suami yang dalam pekerjaannya itu dia bekerja mencari nafkah. Tapi kalau istri yang mencari, itu yang didapatkan bukan rejeki suami, bukan anak-anaknya tapi hanya rejekinya saja. Tidak akan pernah diturunkan rejeki suami, rejeki anak-anak dan yang ada hanya rejeki dirinya saja. Karena itulah Sekalipun didapatkan, prinsipnya juga beda. Kalau laki-laki, punya saya punya istri saja juga. Tapi perempuan lain, kalau dia dapat sesuatu, punya saya ya punya say, punya dia (suami), punya saya (istri). Karena rejekinya juga untuk sendiri, kesan untuk dirinya juga untuk sendiri, maka sulit berbagi. Kalau suami itu tidak karena sudah dibebankan jiwa nafkah bagi dirinya pasti dibagi, ada tuntutan yang kalau tidak diberikan sekecil apapun, pasti ada rasa penyesalan dalam dirinya. Tidak ada dalam Islam, suami takut istri atau istri takut suami. Tidak boleh saling menakuti. Ada kisah disuatu tempat. Suatu kali pak RT mengumpulkan warganya yang laki-laki, Lalu pak RE berkata bagi laki-laki yang . Yang takut pada istrinya, pindah kesebelah kanan. Semua pada pindah kecuali 1 orang. Diam disana, dipuji oleh pak rt nya yang kebetulan juga takut sama istrinya, dengan perkataan Anda bisa yang nggak takut pada istrinya, berani dikampung ini. Kata seorang itu, bukan pak ini istri saya yang menyuruh saya disini. Para ayah bertakwalah kepada Allah antum ditugaskan menjadi seorang pemimpin, maka dari sekarang gali terus. Pemimpin spiritual yang belum bisa bekrembangi dengan baik, ayo belajar qur’annya mumpung masih ada

kesempatannya. Barangkali orang lain belum bisa menerima informasi, tapi Anda bisa memperolehnya karena sangking sayangnya Allah kepada para ayah supaya memperbaiki bacaan qur’annya. Peroleh ilmu dari sini belajar agama dengan baik, pimpin keluarga dengan sholatnya. Lalu Suami punya kewajiban mencari nafkah, ada hadistnya yaitu ada 4 Dinar yaitu 1. 1 Dinar digunakan untuk fii sabiilillah (Jihad) kalau saat ini semisal membangun masjid,dll. 2. 1 Dinar digunakan untuk membebaskna budak, kalau saat ini semisal mensejahterakan orang lain. 3. 1 Dinar digunakan untuk memberikan kesejahteraan bagi orang miskin, sadaqah semisalnya. 4. 1 Dinar digunakan untuk diberikan istri dan keluargamu. Kata rasulullah saw, pahala yang paling besar adalah 1 Dinar yang engkau berikan pada istrimu. Kalau para ayah menyumbang ke masjid semisal 2,5 juta, pahala membangun masjid adalah rumah di Syurga. Orang yang bangun rumah Allah dibumi, akan dibangunkan rumah baginya di Syurga. Ternyata kalau 1 dinar, 2,5jt ini, diinfaqkan kepada istrinya diberikan nafkah itu nilainya lebih tinggi ketimbang menyumbang ke masjid. Artinya jika menyumbang saja ke masjid, kita sudah mendapatkan rumah di Syurga, apalagi memberikan kepada istrinya. Ada riwayat yang lain menyebutkan 1 Dirham yang diberikan kepada seorang istri, itu lebih baik nilainya daripada 1 Dinar bahkan 1000 Dinar dibandingkan diinfaqkan kepada fii sabilillah. 1 Dirham = Rp. 2,500 dan 1000 Dinar = Rp. 2,5

Milliar. Anda membangun masjid 2,5 Milliar dibandingkan memberikan istri hanya rp. 2,500 saja, nilainya lebih tinggi yang 1 Dirham = Rp. 2,500.-. Maksudnya kalau Ayah memberikan dari sekarang memberikan uang belanja yang lebih besar, lebih baik dan sebagainya untuk kebutuhan keluarga dan memang pas disana lebih tinggi nilanya disisi Allah swt. Maka bahagialah para ibu yang dapat uang belanja, tapi ingat bukan berlebihan dan dihambur-hamburkan Karen memang tugas perempuan menuntut materi yang lebih banyak. Maka mencari seorang perempuan yang matre itu tidak boleh, tapi yang punya jiwa matrealistis itu harus. Karena perannya memang menuntut seorang istri itu untuk mengatur jiwa materinya. Perhatikan, suami mendapatkan penghasilan missal 1 minggu Rp. 100,000 , istri harus menjadikan Rp. 100rb cukup untuk satu minggu. Berat mana yang pertama atau kedua? jelas Yang kedua, makanya wajar seorang istri meminta yang lebih dan memotivasi untuk meminta peningkatan pendapatan dari pekerjaannya, seorang suami bekerja maksimal, karena barangkali kebutuhan di rumah tangga musti dicukupkan tidak seperti yang sebelumnya. Jadi berbahagialah kalau ada seorang istri meminta penambahan uang belanja, artinya mengangkat suami untuk mendapatkan banyak pahalanya dan meningkatkan etos kerjanya agar lebih baik. Yang paling penting, bagi ayah tolong maksimalkan peran pemimpin sebagai pemimpin spiritual mulai sekarang memperbaiki bacaan quran, hafalkan ayatayatnya. Ada kisah nyata, ada seorang seumur hidupnya hanya hapal al ikhlas, suatu saat diminta mertua menjadi imam. Saat sholat magrib membaca Al ikhlas di rakaat pertama, lalu al ikhlas di rakaat kedua, lalu isya pun al Ikhlas lagi. Lalu masuk di waktu berikutnya, mertuanya meminta untuk membaca surat lainnya. Rakaat pertama, al ikhlas, lalu masuk ke rakaat kedua setelah membaca al fatihah sang

menantu dia lama, dipikirnya mertua sedang mencari ayat ternyata setelah agak lama dia tengok kebelakang, dan bilang “Ma, boleh gak Al Ikhlas lagi?”. Maka Bertakwalah kepada Allah wahai para suami. Ada peran penting suami yaitu perlakuan yang baik memberikan nafkah, mengajarkan agama, berprasangka baik. Satu yang point yaitu meluangkan waktu bagi para suami dan para ayah, karena ini adalah bagian yang paling penting yang harus diaplikasikan dalam masa kini. Karena mohon maaf tugas suami BUKAN SEKEDAR MENCARI NAFKAH SAJA. Nafkah itu dicari diluar rumah umumnya. Kalau sudah dapat diluar rumah, dibawa ke dalam rumah untuk istri dan anakanaknya. Ada harta yang ada didalam rumah. Pertanyaan kepada ayah? Lebih penting mana harta didalam rumah atau diluar rumah? Kalau sudah tahu harta didalam rumah lebih berharga lalu kenapa seorang ayah tidak punya waktu untuk ke rumah, anak tidak sempat dilihat, berangkat kerja dalam keadaan gelap, pulang kerja anak sudah tidur. Bagaimana mereka bisa mendapatkan perhatian ayahnya? Bukankah kita mencari sesuatu itu untuk kedalam rumah ? Terkadang kita tidak berimbang, mencari keluar rumah untuk dibawa keluar rumah, tapi porsi diluar rumah tidak seimbang dengan perhatian yang harusnya diberikan didalam rumah. Nabi, seorang rasul dijamin masuk syurga tanpa hisab. Masih sempat mendengar curhat aisyah curhat berjam-jam. Perhatikan cara komunikasi Rasulullah, harap perhatikan para suami kadang menyepelekan hal ini, dan pangkal permasalahan yang muncul di keluarga.

Nabi kalau istrinya mau cerita itu didengarkan dulu tidak dipotong, walaupun sampai berjam-jam. Sampai selesai didengarkan, Nabi senyum lalu merespon. Perhatikan kadang-kadang kita suka lupa, karena sibuk bekerja, istri seharian punya persoalan lalu menyampaikan sesuatu kepada suami. Istri cerita Pah, tadi anak kita …” Langsung dipotong “ Aaaa masa kayak gitu aja nggak bisa!” Belum berbicara sudah dipotong, pembicaraanya. Perhatikan seorang istri sudah dipendam, direncanakan, diatur kata-kata, ditunggu pulang suaminya, 5 jam – 6 jam ditunggu, dipilih kata-kata yang baik, disimpan dulu, punya harapan suaminya mendengar. Baru menyampaikan : Istri cerita Pah, tadi anak kita …” langsung dipotong oleh suami “ Aaaa masa kayak gitu aja nggak bisa!” belum selesai, apa yang lahir maka muncul perasaan kekecewaan yang muncul, perasaan mulai terpendam disitu sedikit demi sedikit akhirnya merambat kepada yang lain. Senyum tidak muncul, masakan jadi telat, itu konteks pertamanya. Nabi, seorang rasul dijamin masuk syurga tanpa hisab. Masih mau mendengarkan istrinya cerita tanpa pernah motong pembicaraan. Kita bukan Nabi, bukan rasul, hisab belum jelas, Syurga belum menentu. Karena itulah kepada Allah, pulang dari sini setidaknya istri cerita dengarkanlah dulu.

Peran /Wajib Istri Surat Annisa : 34 Surat yang sama dengan para suami, sepakat menjadi istri yang sholehah. Ini dari Al Quran, yaitu seorang istri yang sholehah itu cirinya , sbb :

1. Taat kepada Allah, dengan cara menaati suaminya pada yang baik-baik. Ketaatan yang baik-baik, missal diminta melepas hijabnya, lalu diajak dalam kemaksiatan apapun bentuknya maka mutlak bisa ditolak. Tidak ada ketaatan dalam maksiat, tapi ditolak dalam cara yang lembut. Kalau ada perintah Taat dari Allah , maka lakukan walaupun kita nggak suka pasti ada kebaikan didalamnya. Kalau taat yang baiknya saja disebut dengan Qanitat. Perhatikan bagi para istri, karena ini menentukan jalan ibu di Syurga. Kata Nabi, disebutkan 4 hal yaitu jika seorang istri melakukan ini yaitu A. Seorang perempuan melakukan sholat 5 waktu, yang wajibnya saja. Bukan Sunnah. Yang wajib saja. B. Puasa Ramadhan, yang wajibnya saja. Bukan puasa Sunnah. C. Menjaga kehormatannya hukumnya wajib D. Taat pada suaminya hukummnya Dikatakan seorag ibu yang melakukan yang wajibnya saja, tidak perlu melakukan yang lain. Dikatakan kepadanya pada hari kiamat dipersilahkan masuk syurga dari pintu mana saja. Tanpa perlu yang mengerjakan yang Sunnah, kalau hanya melakukan yang Sunnah maka ini sudah luar biasa, bagaiaman jika yang Sunnah dikerjakan juga. Karena itu setan berusaha untuk memalingkan perempuan / istri dengan cara yang sangat lembut. Seakan akan yang caranya benar. Misal puasa Sunnah harus minta ijin puasa dulu sama suami, ibu ingin puasa tiba tiba diajak suami makan. Kira-kira pilih mana ?

Walaupun dalam konteks sering berdebat, kemudian istri ingin puasa Sunnah lalu setan masuk berbisik, suami kamu kurang bagus masa yang Sunnah saja tidak boleh dlakukan/diijinkan nggak boleh ikut. Padahal ini hanya satu permintaan. Dalam saat yg bersamaan kita mengira suami kita kurang baik, padahal booleh jadi itu setan memalingkan kita dari yang wajib pindah kepada yang Sunnah. Yang Sunnah itu pahalanya, paling tinggi itu 75%. Mengerjakan yang wajib, itu pahalanya 100%. Ketika berpaling dari yang wajib, kalau yang wajib ditinggalkan itu dosa itu 100%. Kalau ibu mengerjakan puasa yang Sunnah dapat 75%, tapi salah kepada suami dapat 100% berapa dapatnya –25%. Seorang yang terbiasa melakukan ibadah dan tertunda ibadahnya karena taat suami, itu sudah tercatat pahalanya. Suami melakukan puasa Sunnah, belum tentu masuk syurga dari pintu mana saja. Ibu tidak puasa sunnahpun sudah dapat. Pada saat kondisi seperti itu, jangan khawatir bisa jadi Allah sedang memindahkan pahala ibu dari yang Sunnah menjadi yang wajib. 2. Menjaga nama baik suami dan keluarga, terutama ketika suami tidak bersama istri. Hati-hati dengan kalimat ini karena ibu suatu saat akan ditanya diakhirat. Karena Allah sudah menjaga nama baik keluarga ibu, kalau ada aib rumah tangga tersebar diluar, diceritakan oleh banyak orang. Itu yang salah bukan yang menyebarkan, yang salah adalah kita yang membuka. Allah sudah menjaga kepada kamu buka. Sepanjang belum dibuka keluar, Allah akan tetap menjaganya. Kata Nabi persoalan yang ada di malam hari, jangan sampai terbuka di siang hari. Kenapa dilekatkan pada perempuan dan bukan pada lelaki ?

Surat An-Nisa artinya perempuan-perempuan. Ibu harus bangga luar biasa menjadi seorang perempuan, karena satusatunya mahkluk yang dipuji oleh Allah dari lahir sampai meninggal. Dan hebatnya perempuan disebutnya dengan 2 nama, kalau laki-laki itu satu nama. Kalau sedang sendirian yaitu Maraadun, kalau banyak diubah nama Annisa. Kalau laki-laki sama Rojulun, kalau banyak Rijal. Suatu memiliki sifat tegak, tegas dan kewibawaannya, kalau laki-laki tidak memiliki sifat ini, berati hilang sifat kelaki-lakiannya. Sifat kata arab dari perempuan. 1. Sifat yang ingin tampil indah (penampilan) Ke Pengajian ganti baju, ke keundangan tampil indah, dihadapan suami ? 2. Sifat yang cenderung kepada sisi terhomat ingin tampil terhormat 3. Lebih sensitive Kalau cermin dilempar pecah, bisa digunakan lagi untuk berkaca ? Sebetulanya bisa disambung tapi tidak mampu memantulkan bayangan yang sempurna. Dan perempuan sensitive seperti cermin, kalau dilukai terpecah hatinya, cepat memaafkan tapi sulit melupakan apa yang dialami. Sifat kata arab dari perempuan-perempuan. 1. Sifat yang mudah tersentuh/goyah Beda respond antara laki-laki dengan perempuan, misalnya nonton bareng dalam satu adegan ibu menangis, bapak bisa biasa saja. 2. Sifat gemar menceritakan apa yang dirasakan

Perempuan sependiam apapun, kalau bertemu dengan temannya akan gemar cerita. Bisa terjadi dalam setiap suasana. Laki-laki dengan perempuan dikasih pertanyaan yang sama jawabannya bisa beda. Msal : Pak dari mana ? jawab dari pasar. Kalau Ibu “ Bu darimana, dari pasar masya Allah jalanannya macet , cabe naik, dll. Penelitian di Amerika tentang komunikasi, - ayah komunikasi dengan anak laki-laki paling lama 3-5 menit. - Ibu dengan anak laki-laki rata-rata bisa 15 menit. - Ibu ketemu ibu-ibu rata rata 5 -10 jam. Kenapa menjaga rumah tangga dan nama baik keluarga ditekankan pada istri, yaitu A. Karena istri memiliki kecendrungan yang tidak dimiliki oleh laki-laki, ingin mencerita.

Dan

terkadang

ibu

lupa,

kebablasan

ceritanya

adalah

tamenceritakan sesuatu yang harus dijaga, dan setan itu lihai dan hebat sekali dan kadang-kadang tidak terasa, tiba-tiba basah saja. Masuknya memang taklim, awalnya bagus tapi akhirnya menceritakan keluarganya. Sekarang tidak kumpulpun, medianya ada. Malam sedang kecewa, pagi-pagi bikin status. Lalu muncul komentar satu satu. B. Kecendrungan perempuan membawa nama harkat dan martabat suaminya. Misal Andikan akan menikah dengan Yanis , besok sudah menikah cenderung Yanis akan dikenal sebagai Ibu Andika. Tidak sebaliknya. Dan hebatnya gelar, martabat, harkat itu bisa melekat pada istri. Saat Andika diangkat RT, maka Yanis akan dikenal menjadi Ibu RT, padahal yang RT Andika. Ini akan menjadi masalah perangai istri kurang bagus.

Misal Andika dan yanis ikut taklim, yanis cerewet lalu orang nanya itu siapa yang cerwet itu Ibu Andika. Yanis yang cerewet Andika yang kena. 3. Quran melarang istri keluar tanpa ijin suami Ada yang mengatakan Islam itu kejam, masa sedikti , ketat diatur . Coba kita lihat dihati. Ini adalah cara Allah diturunkan para nabi untuk merebut perhatian para suami, supaya diperhatikan. Karena para suami diantara sifatnya , gengsinya tinggi. Kalau tidak ditampakan tidak mau melirik, ataupun melihat. Akhirnya dipaksa oleh Allah bagaimana setiap hari itu, kehidupan ketenangan mawadaah sakinah itu bisa muncul. Saat ibu mau keluar tanyakan sama suami, ketika ibu mau pergi minta sama suami. Tujuannya sebetulanya bukan ijin, dengan disebut nama Ibu. Ingat ibu perhatian menjadi tertumpahkan setidaknya walaupun saat bicara biasa saja, ritualnya minta ijin dan kalau sudah ditutup pergi itu akan lahir perhatian yang dalam hatinya yang tidak biasa. Tidak diperkenankan meminta cerai dengan alasan yang tidak wajar, seorang perempuan yang meminta cerai dengan tidak wajar maka tidak akan diperkenankan mencium bau syurga. Jangankan masuk ciumpun tidak. Padahal sudah bisa dicium dari jarak ratusan tahun. Ar Ruum ayat 21. Tujuan rumah tangga : 1. Mendekatkan diri pada Allah 2. Melahirkan sakinah (ketenangan dan ketentraman) Cara melahirkan sakinah dalam rumah tangga, maka bawalah mawaddah dan warrahmah dalam rumah tangga. Mawaddah adalah cinta dalam bentuk perhatian fisik/materi

Contoh : Sebelum menikah lihat fisiknya dulu, lalu dibawa sampai rumah tangga. Jangan sampai hanya 6 bulan pertama menikah perhatiannya banyak, traktitrannya banyak lalu perhatiannya menghilang setelahnya. Kelanggengan dalam rumah tangga bisa dijaga dengan kehadiran mawaddah. Misal : nabi seringkali kasih hadiah, aisyah membuatkan masakan yang disukai Nabi. Nabi suka memberikan hadiah yang sifatnya materi. Kenapa tidak dicoba ? berapapun usia pernikahannya. Dalam moment tertentu coba berikan mawaddah.Istri ketika Anak lahir, hari pernikahan tiba tidak ada salahnya untuk membawa mawaddah, tidak perlu yang mewah. Masuk rumah ada sekuntum bunga, “Mama, ini hari penrikahan kita ingatkah akad yang pernah saya sampaikan dihari pernikahan kita. “ Subhanallah itu Indah. Siap ? Misal istri sudah siapin minuman kesukaan dibikin semaleman, untuk bawa suami ke kantor, lalu suami ketemu lampu merah dan bertemu orang yang kehausan minta minum kira-kiran minuman kesukaannya dikasih atau nggak ? umumnya dikasih. Sifat mawaddah tidak selamanya kekal pasti akan terbagi. Sifat itu bukan hanya dari materi saja, tapi juga fisiknya juga. Kalau sudah hilang yang fisiknya, maka cintanya akan luntur. Kalau cinta dari cantiknya saja, suatu saat akan hilang. Kalau ibu cinta dari materinya, sekali waktu diuji menurun pendapatannya cintanya bisa kurang. Maka ikatlah dengan rahmah. Rahmah adalah perhatian yang lahir dari hati yang paling dalam. Kalau ini dikeluarkan cinta akan bertahan dan tidak akan pernah pindah kelain hati. Dan yang punya rahmah tinggi itu Cuma punya Ibu.

Rahmah asal katanya rahiim, yang punya rahiim Cuma ibu saja. Karena ibu rela memberikan kasih sayang terdalam, pada sosok yang ada didalam Rahim. Walaupun dia rela menderita. Pinggang sakit, mual, capek, letih, demi memberikan janin itu tenang. Kenapa seorang anak menangis sejak lahir ? Karena takut tidak mendapatkan kasih sayang sebagaimana didalam rahiim. Kalau ibu rumah tangga ingin langgeng, maka tingkatkan warrahmah lebih tinggi daripada mawaddah. Contoh pernah nggak ibu praktekan ketika suami berangkat kerja, kenapa suami tidak diantar sampai ke pintunya. Kemudian dititipkan dengan kata-kata, perhatikan. Ibu titipkan nasi satu bungkus dengan makanan mewah, dengan kalimat meskipun sekedar di sms. Perhatikan akan jauh melekat kedalam hati, “papah sayang, kami beserta anak-anak di rumah mendoakan dengan cinta dam sepenuh jiwa agar mendoakan papah sukses dalam pekerjaan dan kembali ke rumah dengan semangat, berkerjalaha dengan cinta mama pah.” Itu akan dibawa kekantor dan tidak bisa dibagi. Suami lihat wanita yang lebih cantic fisik akan mikir 2x. Kamu cantik, tapi belum tentu ketika saya sakit bisa dirawat. Itu akan lebih terpikirkan. Karena itu ibu tampilkan mawaddah dan warrahmah, makan sakinah akan diraih. InsyaAllah. Cerita di karawang, ada sepasang pasutri memiliki 3 anak yang semuanya sholeh/hah. Suatu ketika suami pulang dari pekerjaannya, dalam perasaan lelah dan lapar lalu disambut oleh istri , dicium tangannya, ditenangkan jiwanya, begitu duduk di meja makan, kata suami minta dibuatkan mie.

Sangking sibuknya ibu di dapur, tiba-tiba sang istri lupa memasukkan garam di mie yang sedang dimasak dan dihidangkan dalam penuh senyuman, kemudian suami diterima, istri pamit ke dapur lagi. Kalau bapak jadi sosok suami seperti itu, Ingat suasana capek, lelah, ada masalah. dihadapkan pada mie yang seperti itu. Lalu dimakan. Rasanya sudah terbayang, apa yang bapak lakukan? Dalam diri kita ada sifat baik, takwa dan ada sifat jelek, fujur, Akan bahagia hidup seseorang kalau dia menemukan yang jelek dan belajar dari jelaknya dan mencari lawannya yang baik. Perhatikan surat 97 ayat 7 – 10. Rumus rumah tangga itu kalau menemukan sifat yang jelek dalam pasangan, cepet cari yang baik dan jangan di eksplore yang jeleknya. Contoh : Cemberut lawannya senyum, marah lawannya sabar. Sifat jelek itu dibuat bukan ingin menjadikan seorang jelek, tapi melatih supaya yang baik itu muncul dalam diri kita. Cemberut diciptakan bukan ingin membuat istri cemberut, tapi agar tersenyum bisa lahir dari bibir kita yang paling indah. Marah diciptakan untuk bukan membuat suami menjadi pemarah, tapi melatih kesabaran ibu itu supaya muncul dengan sempurna. Maka berbahagialah punya suami yang lagi marah, aertinya sedang dilatih kesabaran kita untuk muncul. Lalu sang suami yang mau makan mie, akhirnya melanjutkan sambil manggil mamahnya dengan kata sayang, sini mah makan disamping papah, rasanya lama tidak makan berdua. Tidak marah. Lalu lanjut sini “mah, papa suapin”. Saat suapan itu disampaikan, yangterjadi istrinya langsung tersungkur dikaki suaminya dicium kakinya dan menangis jadi-jadinya dengan memohon maaf. Lalu tangis lawannya apa ?

Tertawa dengan senyum dan singkat yang dilakukan suami sholeh sambil berkata Ma, kenapa mama menangis kan papah hanya ingin makan berdua. Kadang-kadang

Allah

memberikan

masalah

bukan

menginginkan

kehidupan rumah tangga itu bermasalah, tapi untuk belajar dari situ supaya cinta itu bertambah. Rumusnya : Yang kecil jangan diperbesar, dan yang BESAR dikecilkan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF