10. Bentang Alam

April 6, 2018 | Author: Daeng Firdaus | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 10. Bentang Alam...

Description

GEOLOGI DASAR

BENTANG ALAM STRUKTURAL

1

Pengertian 



Bentang alam struktural : bentang alam yang pembentukannya dikontrol oleh struktur geologi daerah yang bersangkutan. Struktur geologi yang paling berpengaruh terhadap pembentukan morfologi adalah struktur geologi sekunder.

2

Tipe Bentang Alam Struktural 

Bentang alam dengan struktur Horisontal 

Struktur Dataran : Mesa dan Butte Perbedaan

Butte

Mesa

Ketinggian

Tinggi

Rendah

Luas Dataran Puncak

Sempit

Luas (Lebar)

Gambar

3

4

Tipe Bentang Alam Struktural 

Bentang alam dengan struktur Horisontal 

Struktur Miring : Cuesta dan Hogback Perbedaan

Cuesta

Hogback

Sudut kemiringan antara kedua sisi lerengnya

Tidak dengan sudut simetri lereng yang searah perlapisan batuan

relatif sama, dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan

Sudut kelerengan

kurang dari 20 derajat

sekitar 20 derajat

Gambar

5

Tipe Bentang Alam Struktural 

Bentang Alam dengan Stuktur Lipatan 



Antiklin : punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian tengah dari antiklin disebut inti antiklin Sinklin : lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas. Bagian tengah dari sinklin disebut inti sinklin.

6

7

Tipe Bentang Alam Struktural 

Bentang Alam dengan Stuktur Lipatan 



Kubah (Dome) : bentuk lipatan kulit bumi naik (antiklinal) yang melingkar menyerupai kubah atau berupa gundukan. Cekungan (Basin) : Bentuk lipatan kulit berbentuk cekungan (sinklinal) melingkar.

8

Tipe Bentang Alam Struktural 

Bentang Alam dengan Struktur Patahan 1. 2. 3. 4.

Thrust fault : sesar dimana hanging wall pada sesar bergerak relatif naik terhadap footwall. Normal fault : sesar dimana hanging wall pada sesar relatif turun terhadap foot wall. Strike slip fault : sesar dengan arah gerakan relatif mendatar satu sama lainnya. Oblique fault : kombinasi antara sesar mendatar dengan sesar naik atau turun.

9

10

BENTANG ALAM DENUDASIONAL

11

Definisi 

Bentuk lahan denudasional : bentuk lahan yang terjadi akibat proses-proses pelapukan, erosi, gerak massa batuan (mass wating) dan proses pengendapan yang terjadi karena agradasi atau degradasi. 



Proses degradasi cenderung menyebabkan penurunan permukaan bumi, Agradasi menyebabkan kenaikan permukaan bumi

12

Pegunungan Denudasional 



bertopografi bergunung dengan lereng sangat curam, perbedaan tinggi antara tempat terendah dan tertinggi (relief) sekitar 500 m. Mempunyai lembah yang dalam, berdinding terjal berbentuk V karena proses yang dominan adalah proses pendalaman lembah (valley deepening).

13

Perbukitan Denudasional 

Mempunyai topografi berbukit dan bergelombang, perbedaan tinggi antara 50 - 500m. Terkikis sedang hingga kecil tergantung pada kondisi litologi, iklim, vegetasi penutup Perbukitan yang berada di pulau pulau Berhala adalah perbukitan denudasional terkikis sedang yang disebabkan oleh gelombang air laut serta erosi sehingga terbentuk lereng-lereng yang sangat curam.

14

Dataran Nyaris (Peneplain) 

Proses denudasional yang bekerja pada pegunungan secara terus menerus, maka ketinggian permukaan pada daerah tersebut menurun dan membentuk permukaan yang hampir datar (peneplain).

15

Perbukitan Sisa Terpisah (inselberg) 



Bila dinding pegunungan/perbukitan mundur akibat proses denudasi dan kaki lereng bertambah lebar secara terus menerus akan meninggalkan bentuk sisa dengan lereng dinding yang curam. Bukit sisah terpisah tersebut berbatu tanpa penutup lahan dan banyak singkapan batuan (outcrop).

16

Kerucut Talus (Talus cones) atau kipas koluvial (coluvial van) 



Topografi berbentuk kerucut/kipas dengan lereng curam. Secara individu fragmen batuan bervariasi dari ukuran pasir hingga blok, tergantung pada besarnya cliff dan batuan yang hancur. Fragmen berukuran kecil terendapkan pada bagian atas kerucut (apex) sedangkan fragmen yang kasar meluncur ke bawah dan terendapkan di bagian bawah kerucut talus.

17

Lereng Kaki (Foot slope) 







Daerah yang memanjang dan relatif sempit terletak di suatu pegunungan/perbukitan dengan topografi landai hingga sedikit terkikis. Lereng kaki terjadi pada kaki pegunungan dan lembah atau dasar cekungan (basin). Permukaan lereng kaki langsung berada pada batuan induk (bed rok). Dipermukaan lereng kaki terdapat fragmen batuan hasil pelapukan daerah di atasnya yang diangkut oleh tenaga air atau angin ke daerah yang lebih rendah.

18

Lahan Rusak (Bad land) 



Daerah yang mempunyai topografi dengan lereng curam hingga sangat curam dan terkikis sangat kuat sehingga mempunyai bentuk lembah-lembah yang dalam dan berdinding curam serta berigir tajam (knife-like) dan membulat. Proses erosi parit (gully erosion) sangat aktif sehingga banyak singkapan batuan muncul ke permukaan (rock outcrops).

19

BENTANG ALAM FLUVIATIL

20

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil Sungai Bersirat ( 





)

terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki slope hampir datar – datar, alurnya luas dan dangkal. terbentuk karena adanya erosi yang berlebihan pada bagian hulu sungai sehingga terjadi pengendapan pada bagian alurnya dan membentuk endapan gosong tengah. Karena adanya endapan gosong tengah yang banyak, maka alirannya memberikan kesan bersirat (teranya21m).

21

Sungai Bersirat (

)

22

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil







Endapan sungai yang terdapat pada tepi atau tengah dari alur sungai. Endapan pada tengah alur sungai disebut gosong tengah (channel bar) dan endapan pada tepi disebut gosong tepi (point bar). Bar deposit ini bisa berupa kerakal, berangkal, pasir, dll.

23

Bar deposit

24

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil Dataran banjir ( ) 

dan Tanggul alam (

Sungai stadia dewasa mengendapkan sebagian material yang terangkut saat banjir pada sisi kanan maupun kiri sungai, seiring dengan proses yang berlangsung kontinyu akan terbentuk akumulasi sedimen yang tebal sehingga akhirnya membentuk tanggul alam.

25

26

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil Kipas Aluvial ( ) Bila suatu sungai dengan muatan sedimen yang besar mengalir dari bukit atau pegunungan, dan masuk ke dataran rendah, maka akan terjadi perubahan gradien kecepatan yang drastis, sehingga terjadi pengendapan material yang 



cepat, yang dikenal sebagai kipas aluvial, berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan suatu gawir. Biasanya pada daerah kipas aluvial terdapat air tanah yang melimpah. Hal ini dikarenakan umumnya kipas aluvial terdiri dari perselingan pasir dan lempung sehingga merupakan lapisan pembawa air yang baik.

27

Kipas Aluvial

28

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil Meander 





bentukan pada dataran banjir sungai yang berbentuk kelokan karena pengikisan tebing sungai, daerah alirannya disebut sebagai Meander Belt. Meander ini terbentuk apabila pada suatu sungai yang berstadia dewasa/tua mempunyai dataran banjir yang cukup luas, aliran sungai melintasinya dengan tidak teratur sebab adanya pembelokan aliran Pembelokan ini terjadi karena ada batuan yang menghalangi sehingga alirannya membelok dan terus melakukan penggerusan ke batuan yang lebih lemah.

29

Meander

30

Macam-macam Bentang Alam Fluviatil Danau tapal kuda 

terbentuk jika lengkung meander terpotong oleh pelurusan air.

Delta adalah bentang alam hasil sedimentasi sungai pada bagian hilir setelah masuk pada daerah base level. Selanjutnya akan dibahas dalam bentang Alam Pantai dan Delta. 

31

Kenampakan danau tapal kuda

32

BENTANG ALAM EOLIAN

33

Macam-Macam Bentang Alam Eolian 

Dilihat dari proses pembentukannya, bentang alam eolian dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu : 





bentang alam akibat proses erosi oleh angin (deflasi) bentang alam akibat proses pengendapan oleh angin (abrasi)

Bentang yaitu : alam hasil proses deflasi dibedakan menjadi 3 (tiga), 1. Cekungan deflasi (deflation basin) 2. Lag gravel 3. Desert varnish



Bentang alam hasil proses pengendapan ini dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Dune 2. Loess

34

Cekungan deflasi ( 



Cekungan deflasi merupakan suatu cekungan yang diakibatkan oleh angin pada daerah yang lunak dan tidak terkonsolidasi atau material-material yang tersemen jelek. Cekungan terbentuk akibat material yang ada dipindahkan oleh angin ke tempat lain.

35

Lag gravel 



Deflasi terhadap debu dan pasir yang ditinggalkan merupakan material yang kasar (granule, pebble, dan fragmen-fragmen yang besar), disebut lagstone. Akumulasi seperti itu dalam waktu yang lama bisa menjadi banyak dan menjadi lag-gravel atau bahkan sebagai desert pavement, dimana sisa-sisa fragmennya berhubungan satu sama lain saling berdekatan.

Lag surfaces (desert pavement) 36

desert pavement 37

Desert varnish 

Beberapa lagstone yang tipis, mengkilat, berwarna hitam atau coklat dan permukaannya tertutup oleh oksida besi, dikenal sebagai desert varnish.

38

Dune 



Dune adalah suatu timbunan pasir yang dapat berpindah, bentuknya tidak dipengaruhi oleh bentuk permukaan ataupun rintangan. Tipe-tipe dune, yaitu : 









Longitudinal dune Barchan Seif Transversal dune Star Dune

39

Longitudinal dune 

Longitudinal dune merupakan punggungan pasir yang terbentuk memanjang sejajar dengan arah angin yang dominan.

40

Barchan & Seif 



Barchan ini berbentuk koma, dengan lereng yang landai pada bagian luar, serta mempunyai puncak dan sayap. Seif adalah berbentuk barchan dengan salah satu lengannya jauh lebih panjang akibat kecepatan angin yang lebih kuat pada lengan yang panjang.

41

Tranversal dune 



Tranversal dune merupakan punggungan pasir yang berbentuk memanjang tegak lurus dengan arah angin yang dominan. Bentuk ini tidak dipengarahi oleh faktor tumbuh-tumbuhan.

Arah angin

Arah angin

42

Gumuk Pasir Bintang (star dune) 

Star Dune : gumuk pasir yang dibentuk sebagai hasil kerja angin dengan berbagai arah yang bertumbukan.

43

Loess 

Daerah yang luas yang tertutup material-material halus dan lepas disebut Loess.

44

BENTANG ALAM KARST

45

Bentang Alam Hasil Proses Karstifikasi Bentuk morfologi yang menyusun suatu bentang alam karst dapat dibedakan menjadi 2, yaitu 

bentuk-bentuk konstruksional dan



bentuk-bentuk sisa pelarutan

46

Bentuk-bentukKonstruksional Bentuk-bentuk konstruksional adalah topografi yang dibentuk oleh proses pelarutan batugamping atau pengendapan mineral karbonat yang dibawa oleh air.

47

Lapies 

Lapies, yaitu bentuk yang tidak rata pada batugamping akibat adanya proses pelarutan dan penggerusan

48

Karst split 

Karst split, adalah celah pelarutan yang terbentuk di permukaan

49

Parit karst 

Parit karst, yaitu alur pada permukaan yang memanjang membentuk parit, yang juga sering dianggap karst split yang memanjang sehingga membentuk parit.

50

Palung karst 

Palung karst : alur pada permukaan batuan yang besar dan lebar, terbentuk karena proses pelarutan, kedalaman lebih dari 50 cm.

51

Speleotherms 

Speleotherms, : hiasan pada gua yang merupakan endapan CaCO3 yang mengalami presipitasi pada air tanah yang membawanya masuk ke dalam gua. (Stalaktit, stalakmit)

Stalaktit

52

Surupan (doline) 

Surupan (doline), : depresi tertutup hasil pelarutan dengan diameter mulai dari beberapa meter sampai beberapa kilometer, kedalaman bisa sampai ratusan meter dan mempunyai bentuk bundar atau lonjong.



Uvala, adalah gabungan dari beberapa doline

53

Polje 

Polje : depresisi tertutup yang besar dengan lantai datar dan dinding curam, bentuknya tidak teratur dan biasanya memanjang searah jurus perlapisan, pembentukannya dikontrol oleh litologi dan struktur, dan mengalami pelebaran saat terisi oleh air. 54

Jendela karst 

Jendela karst, adalah lubang pada atap gua yang menghubungkan dengan udara luar, terbentuk karena atap gua runtuh.

55

Gua, Terowongan dan jembatan alam 



Gua, adalah ruang bawah tanah yang dapat dicapai dari permukaan dan cukup besar bila dilalui oleh manusia. Terowongan dan jembatan alam, adalah lorong di bawah permukaan yang terbentuk oleh pelarutan dan penggerusan air tanah.

56

57

Bentuk-bentuk SisaPelarutan Yang dimaksud dengan sisa pelarutan adalah morfologi yang terbentuk karena pelarutan dan erosi sudah berjalan sangat lanjut sehingga meninggalkan sisa erosi yang khas pada daerah karst. Macam-macam morfologi sisa antara lain : 1. Kerucut karst, adalah bukit karst yang berbentuk kerucut, berlereng terjal dan dikelilingi oleh depresi. 2.

Menara karst, adalah bukit sisa pelarutan dan erosi yang berbentuk menara dengan lereng yang terjal tegak atau menggantung, terpisah satu dengan yang lainnya dan dikelilingi dataran aluvial.

58

Kerucut karst

59

Menara Kars

Cakke, Sulsel

60

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF