10. Bab III Jaringan Distribusi
August 21, 2018 | Author: Nur Hidayat Febriyanto | Category: N/A
Short Description
Download 10. Bab III Jaringan Distribusi...
Description
BAB III SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 3.1 3.1
PENG ENGENAL ENALA AN JAR JARIINGAN NGAN DIST DISTRI RIB BUSI USI
Jaringan distribusi merupakan rangkaian terakhir dari sistem jaringan listrik yang yang besar sekali dan berfungsi berfungsi mendistribu mendistribusikan sikan tenaga tenaga listrik kepada pelanggan. Disini terdapat dua titik pertemuan antara dua kepentingan dengan persyaratan-persyaratannya masing-masing. Pihak pelanggan membutuhkan listrik dengan mutu yang baik, sedangkan pihak perusahaan listrik dihadapkan pada masalah kemampuan dan kesanggupan jaringan distribusi. Tetapi etapi sebenar sebenarny nyaa kedua kedua kepent kepenting ingan an tersebu tersebutt tidak tidak berten bertentan tangan gan,, malahan mempunyai tujuan yang sama. Bagi pelanggan mutu tenaga listrik yang baik akan memberikan kepuasan sedangkan bagi perusahaan listrik menyedian listrik listrik dengan dengan mutu mutu dan keanda keandalan lan dalamj dalamj mendit menditrib ribusi usikan kan berarti berarti menekan menekan kerugian-kerugian jaringan sehingga akan beroperasi secara optimal. Pada sisi lain jaringan distribusi tergantung pada mutu dan keandalan jaringan transmisinya. Mutu dan keandalan yang baik dari sisi transmisi akan memberikan dampak yang baik pula disisi jaringan distribusi.leh karena itu dalam mengoperasikan jaringan kedua sisi ini haruslah selalu berkoordinasi agar penyaluran tenaga listrik dapat berjalan dengan baik. !uatu jaringan distribusi dinyatakan sebagai jaringan yang baik apabila memenu memenuhi hi kriteri kriteria-k a-krite riteria ria tertent tertentu u dalam dalam
"elang "elangsun sungan gan penditri penditribus busian ian,,
Tegangan dan #rekuensi. $ntuk sampai kepada tujuan tersebut harus dan perlu dikenal dengan baik jaringan distribusi secara fungsional, pada keadaan normal maupun keadaan gangguan. Pada keadaan normal masalah faktor daya rendah %&
%%
dan penuru penurunan nan tegang tegangan an jaringa jaringan n yang yang berleb berlebiha ihan n sedang sedangkan kan pada pada keadaan keadaan ganggu gangguan an masalah masalahny nyaa adalah adalah manu'e manu'err beban beban yang yang mengala mengalami mi pemadam pemadaman. an. (angguan itu sendiri sedapat mungkin dicegah terjadinya, atau apabila tetap terjadi maka harus dapat dihilangkan dalam )aktu yang singkat. Perkembangan jaringan distribusi yang semakin banyak dan kompleks bila pengendalian dan super'isi dilaksanakan secara manual maka akan dibutuhkan !DM yang cukup besar untuk melaksanakannya agar persyaratan mutu mutu dan keanda keandalann lannya ya dapat dapat dipenu dipenuhi hi belum belum lagi lagi kesalah kesalahan an pengop pengopersi ersian an akibat manusia. Perkembangan teknologi !*+D+ memungkinkan pengendalian dan pegoperasian jaringan distribusi dilaksanakan melalui komputer sehingga memudahkan dalam pengoperasian secara efektif dan efisien. uman error akan dapat diminimalisasi. perasi jaringan distribusi dilaksanakan secara terpusat dengan bantuan tekn teknol olog ogii !*+D !*+D+ + yang yang meny menyan angk gkut ut sega segala la macam macam masal masalah ah supe super'i r'isi si,, pengendalian, pencatatan-pencatatan dan setting semua kondisi dan semua peralatan termasuk tindakan-tindakan selama keadaan darurat karena gangguan sampai pemulihan. $ntu $ntuk k menc mencap apai ai tujua tujuan n opera operasi si fakt faktor or-f -fak akto torr beri beriku kutt haru haruss dapa dapatt dipenuhi yaitu &. Pengen Pengenalan alan yang yang baik atas jaringan jaringan distribus distribusi, i, termasuk termasuk segala segala macam kondisinya. %. Pedoman Pedoman operasi operasi yang yang mencakup mencakup tujuan tujuan,, aturan, aturan, tugas, tugas, aturan aturan pelengkap pelengkap dan gambartabelformulir.
%%
dan penuru penurunan nan tegang tegangan an jaringa jaringan n yang yang berleb berlebiha ihan n sedang sedangkan kan pada pada keadaan keadaan ganggu gangguan an masalah masalahny nyaa adalah adalah manu'e manu'err beban beban yang yang mengala mengalami mi pemadam pemadaman. an. (angguan itu sendiri sedapat mungkin dicegah terjadinya, atau apabila tetap terjadi maka harus dapat dihilangkan dalam )aktu yang singkat. Perkembangan jaringan distribusi yang semakin banyak dan kompleks bila pengendalian dan super'isi dilaksanakan secara manual maka akan dibutuhkan !DM yang cukup besar untuk melaksanakannya agar persyaratan mutu mutu dan keanda keandalann lannya ya dapat dapat dipenu dipenuhi hi belum belum lagi lagi kesalah kesalahan an pengop pengopersi ersian an akibat manusia. Perkembangan teknologi !*+D+ memungkinkan pengendalian dan pegoperasian jaringan distribusi dilaksanakan melalui komputer sehingga memudahkan dalam pengoperasian secara efektif dan efisien. uman error akan dapat diminimalisasi. perasi jaringan distribusi dilaksanakan secara terpusat dengan bantuan tekn teknol olog ogii !*+D !*+D+ + yang yang meny menyan angk gkut ut sega segala la macam macam masal masalah ah supe super'i r'isi si,, pengendalian, pencatatan-pencatatan dan setting semua kondisi dan semua peralatan termasuk tindakan-tindakan selama keadaan darurat karena gangguan sampai pemulihan. $ntu $ntuk k menc mencap apai ai tujua tujuan n opera operasi si fakt faktor or-f -fak akto torr beri beriku kutt haru haruss dapa dapatt dipenuhi yaitu &. Pengen Pengenalan alan yang yang baik atas jaringan jaringan distribus distribusi, i, termasuk termasuk segala segala macam kondisinya. %. Pedoman Pedoman operasi operasi yang yang mencakup mencakup tujuan tujuan,, aturan, aturan, tugas, tugas, aturan aturan pelengkap pelengkap dan gambartabelformulir.
%/
/. Pengen Pengenalan alan !istem !istem !*+D+ !*+D+ dan mengusa mengusasai sai pengguna penggunaan an )orkstati )orkstation on 0kom 0kompu puter ter11 deng dengan an baik baik sehin sehingg ggaa dapa dapatt meng mengop opera erasi sika kan n jarin jaringa gan n distribusi dengan baik dan benar. 2. rga rgani nisas sasii pelak pelaksan sanaan aan..
3nde 3ndeks ks-i -ind ndek ekss
yang ang
dapa dapatt
dipa dipaka kaii
untu untuk k
memb memban andi ding ngka kan n
unju unjuk k
kerj kerjaa
0 performance1 performance1 sistem sistem distrib distribusi usi dalam dalam member memberii pelaya pelayanan nanny nyaa pada pada konsum konsumen en sebagai tolok ukur kemajuan atau untuk menentukan proyeksi yang akan dicapai adalah &. !+3#3
!ystem +'erage 3nteruption 3nteruption #re4uency #re4uency 3nde5
%. !+3D3 !ystem +'erage 'erage 3nteruption 3nteruption Duration Duration 3nde5 /. *+3#3 *ustomer *ustomer +'erage 3nteruption 3nteruption #re4uency #re4uency 3nde5 2. *+3D3 *ustomer *ustomer +'erage 'erage 3nteruption 3nteruption Duration Duration 3nde5 6. +!+3
+'er +'erage age !ystem +'ailability ailability 3nde5
$ntuk melihat unjuk kerja 0 performance1 performance1 dari pengusahaan ketenaga listrikan yang diusahakan PT P78 digunakan !+3D3 dan !+3#3. 3.2
DASAR DASAR DASAR SISTEM JARINGAN DITRIBUSI TENAGA LISTRIK
Dasar sistem ini merupakan merupakan suatu sistem yang berisi gambaran gambaran beberapa beberapa sistem jaringan yang mendistribusikan ke pelanggan secara langsung. Dalam sistem sistem jaringa jaringan n itu terdap terdapat at beberap beberapaa jenis jenis ataupun ataupun macam macam jaring jaringan an yang yang terpasang di sistem jaringan distribusi listrik. +dapun beberapa yang mendasari sistem jaringan distribusi sebagai berikut konfigurasi jaringan distribusi, dasar sistem tenaga listrik, sop jaringan disstribusi, dan peralatan jaringan distribusi.
%2
3.2.1 Konfigurasi Jaringan Distriusi
!istem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang berada paling dekat dengan sisi bebanpelanggan dan bertugas menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari sisi hulu yaitu pembangkit ke pusat-puat beban dalam hal ini gardu distribusi dan pelanggan melalui jaringan primer dan sekunder. !istem distribusi dalam seistem tenaga listrik dibagi menjadi dua klasifikasi yaitu 1. Sist!" Distriusi Pri"!r
!istem distribusi primer merupakan system yang menyalurkan tenaga listrik dari suatu sumber daya besar atau suatu (ardu 3nduk sampai ke pusat pusat beban 0gardu distribusi1. Pada sistem ini mempunyai daerah tegangan 9 k: sampai dengan /; k: atau disebut Jaringan Tegangan Menengah. #aktor keandalan merupakan hal yang penting karena memberikan supply tenaga listrik secara kontinyu maka tidak terlepas dari system jaringan yang dipergunakan. leh sebab itu harus menggunakan cara dan bentuk atau tipe saluran yang tepat dan faktor-faktor yang mempengaruhi adalah a. #aktor ecloser
>ecloser
>ecloser
Trafo
Ga"ar.3.1 Jaringan Tegangan Menengah Radial.
!uatu Jaringan Distribusi akan lebih berhasil bila digunakan bentuktipe jaringan distribusi yang berbeda-beda dan disesuaikan, terutama dengan keadaan beban.
3.2.2
Dasar Sist!" T!naga Listri#
%9
$ntuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi para pelanggan, diperlukan berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu sama lain yang mempunyai interrelasi dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. ?ang Dimaksud dengan !istem Tenaga 7istrik adalah sekumpulan Pusat 7istrik dan (ardu 3nduk 0Pusat Beban1 yang satu sama lain dihubungkan dengan Jaringan Transmisi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi Tenaga listrik dibangkitkan oleh Pusat-pusat 7istrik seperti Pembangkit 7istrik Tenaga +ir 0P7T+1, Pembangkit 7istrik Tenaga $ap 0P7T$1, Pembangkit 7istrik Tenaga Panas Bumi 0P7TP1 dan Pembangkit 7istrik Tenaga Diesel 0P7TD1 kemudian disalurkan melalui saluran transmisi setelah terlebih dahulu dinaikkan tegangangnya oleh step up transformator yang ada di pusat listrik dan digambarkan oleh gambar %. !aluran transmisi tegangan tinggi kebanyakan mempunyai tegangan @; k:, &6; k:, dan 6;; k:.
%@
Ga"ar 3.2. Skema Pusat Listrik yang duhubungkan melalui saluran Transmisi ke
Gardu Induk. !etelah tenaga listrik disalurkan melalui saluran transmisi maka sampai pada (ardu 3nduk 0(31 untuk diturunkan tegangannya melalui step do)n transformator menjadi tegangan menengah atau disebut tegangan distribusi primer dan biasa dipakai adalah %; k:. 3.2.2.1
Sist!" Ra$ia%
Merupakan jaringan sistem distribusi primer yang sederhana dan murah biaya in'estasinya. Pada jaringan ini arus yang paling besar adalah yang paling dekat dengan (ardu 3nduk. Tipe ini dalam penyaluran energi listrik kurang handal karena bila terjadi gangguan pada penyulang maka akan menyebabkab terjadinya pemadaman pada penyulang tersebut.
%=
PMT INCOMING
PMT OUT GOING
>ecloser
>ecloser
>ecloser
Trafo Ga"ar 3.3. Pola Radial 3.2.2.2
Sist!" S&in$%!
Jaringan ini merupakan jaringan distribusi primer gabungan dari struktur radial yang ujung-ujungnya dapat disatukan pada gardu hubungdan terdapat penyulang ekspres. Penyulang ekspres 0e5press feeder1 ini harus selalu dalam keadaan bertegangan, dan siap terus menerus untuk menjamin bekerjanya PMT 3ncomming PMT utgoing
>ecloser 7B!
Trafo
Ga"ar 3.'. Sistem Spindel.
system dalam menyalurkan energi listrik ke beban pada saat terjadi gangguan atau pemeliharaan. Dalam keadaan normal tipe ini beroperasi secara radial. 3.2.2.3
Sist!" Ring(Loo&
%A
Tipe ini merupakan jaringan distribusi primer, gabungan dari dua tipe jaringan radial dimana ujung kedua jaringan dipasang PMT. Pada keadaan normal tipe ini bekerja secara radial dan pada saat terjadi gangguan PMT dapat dioperasikan sehingga gangguan dapat terlokalisir. Tipe ini lebih handal dalam penyaluran tenaga listrik dibandingkan tipe radial namun biaya in'estasi lebih mahal.
PMT 3commin
PMT ut oin 7B!
Trafo
Ga"ar 3.). LoopRing Sistem 3.2.2.'
Sist!" M!s*
!truktur jaringan distribusi primer ini dibentuk dari beberapa (ardu 3nduk yang saling dihubungkan sehingga daya beban disuplai oleh lebih dari satu gardu 3nduk dibandingkan dengan dua tipe sebelumnya, tipe ini lebih handal dan biaya in'estasi lebih mahal.
/;
Trafo pada (3 distribusi
Trafo pada (3 distribusi
Trafo pada (3 distribusi Trafo pada (3 distribusi
Ga"ar 3.+. System Mesh
3.2.2.)
Sist!" ,%ust!r.
!truktur jaringan primer pola cluster ini pada dasarnya sama dengan jaringan spindle, tetapi gardu hubungnya lebih dari satu. Biaya in'estasi pembangunannya lebih mahal dari struktur spindle tetapi kehandalannya lebih tinggi.
!istem penarikan kabel pada sistem clutser
Ga"ar 3.-. Sistem !luster.
/&
3.2.2.+
Sist!" Marg!rit*!.
!truktur jaringan primer pola Margerithe merupakan gabungan dari struktur jaringan spindle. +pabila salah satu sisi terjadi gangguan maka beban dapat disuplai dari sisi yang lain. Biaya in'estasinya lebih mahal dari struktur jaringan lain. !istem ini jarang dipakai pada sistem distribusi di 3ndonesia. 3.2.3
Po%a &!rasi Jaringan Distriusi
"ontinuitas pelayanan merupakan salah satu unsur dari mutu pelayanan yang tergantung pada macam jaringan distribusi dan peralatan proteksi. Jaringan distribusi mempunyai tingkat kontinuitas pelayanan yang tergantung pada susunan saluranjaringan dan cara pengaturan operasinya yang hakekatnya direncanakan dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan serta sifat beban. !eperti dijelaskan pada point &.&. perihal pola jaringan distribusi. Tingkat kontinuitas pelayan dari suatu sistem jaringan disusun berdasarkan lamanya upaya menghidupkan kembali suplai setelah mengalami pemutusan karena adanya gangguan secara umum dinyatakan dengan !+3D3 0!ystem +'erage 3nteruption Duration 3nde51 dan !+3#3 0!ystem +'erage 3nteruption #re4uency 3nde51. Masalah utama dalam operasi sistem distribusi adalah bagaimana mengatasi gangguan dengan cepat karena gangguan yang terdapat dalan sistem jaringan sistem distribusi primer ditentukan oleh macam atau jenis saluran distribusi dan sistem jaringan distribusi. (angguan pada sistem distribusi tenaga listrik dapat didefinisikan sebagai kejadia-kejadian yang dapat meyebabkan bekerjanya rele dan
/%
menyebabkan *ircuit Breaker 0*B1 bekerja di luar kehendak operator, yang mengakibatkan putusnya aliran daya yang melalui pemutus tersebut Macam-macam gangguan pada sistem distribusi tergantung pada jenis dan macam sistem saluran distribusinya yaitu !"$TM 0!aluran "abel $dara Tegangan Menegah1 atau !$TM 0!aluran $dara Tegangan Menengah1 . Pada !"TM 0!aluran "abel $dara Tegangan Menegah1
gangguan dapat
disebabkan dari dalam sistem dan luar sistem yaitu &. (angguan dari dalam sistem, antara lain a. Tegangan dan arus abnormal b. Pemasangan yang kurang baik. c. Penuaan d. Beban lebih %. (angguan dari luar sistem,antara lain a. (angguan mekanis 0pekerjaan penggalian dlsb1 b. "endaraan yang le)at diatasnya. c. 3mpuls petir le)at saluran udara. d. Deformasi tanah. /. !edangkan pada !$TM gangguan dapat disebabkan karena a. b. c. d.
3.2.'
Pohon dan binatang *uaca 0hujan, angin dan petir1. "egagalan atau kerusakan peralatan dan saluran. Manusia dll.
SP &!rasi Jaringan Distriusi
"egiatan operasi jaringan distribusi untuk suatu daerah tertentu dikoordinir oleh Pusat Pengatur Distribusi atau +rea Pengatur Distribusi yang bertugas mengkoordinir operasi jaringan tegangan menengah. perasi
jaringan distribusi
menyangkut segala
macam
masalah
penga)asan, pengendalian dan pencatatan dan setting semua peralatan, termasuk
//
dalam hal ini melakukan tindakan-tindakan selama keadaan darurat karena gangguan. $ntuk mencapai tujuan operasi diharuskan memenuhi faktor-faktor berikut &. Mengenal dengan baik jaringan distribusi, termasuk kondisinya. %. Menyusun pedoman operasi yang mencakup tujuan, aturan, tugas, aturan pelengkap dan gambartabelformulir. /. rganisasi pelaksana. #aktor-faktor tersebut sangat terbantu dengan adanya fasilitas !*+D+ 0!uper'isory, *ontrol and Data +c4uisition1. Pola perasi sesuai dengan keadaan di lapangan sudah diantisipasi dengan faslitas ini. Jadi faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan operasi dapat diminimalisir. Pola operasi sesuai konfigurasi jaringan distribusi direprentasikan dalam bentuk !ingle 7ine Diagram
dengan
peralatan-peralatan
manu'er
atau
s)itching.
$ntuk
mengoperasikan peralatan tersebut harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dalam tahapan-tahapan yang harus dipenuhi, apabila salah satu tahapan tidak terpenuhi maka eksekusi atau menu'er jaringan tersebut tidak dapat dilaksanakan. Jadi kesalahan yang diakibatkan oleh faktor manusia dapat dihilangkan. !tanding peration Prosedure 0!P1 jaringan distribusi meskipun telah dibantu dengan faslitas !*+D+, operator harus tetap mengetahui prosedur operasi pengaturan dan pengusahaan Jaringan Tegangan Menegah karena pada dasarnya merupakan pedoman dasar teknis pengoperasian jaringan distribusi tegangan menengah untuk menjamin kelangsungan pendistribusian tenaga
/2
listrik, mempercepat penyelesaian gangguan-gangguan yang timbul, serta menjaga keselamatan petugas pelaksana operasi dan instalasinya. 3.2.)
P!ra%atan P!nga"an Jaringan Distriusi
Jaringan Distribusi sebagian besar terdiri dari !aluran Tegangan Menengah dalam menyalurkan tenaga listrik yang dapat dilakukan dengan dua cara yaitu &. !istem !aluran $dara %. !istem !aluran Ba)ah Tanah. !istem
!aluran
$dara
Tegangan
Menengah
0!$TM1
memiliki
keuntungan sebagai berikut &. 7ebih ekonomis. %. 7ebih praktis dan mudah dalam pengerjaannya. /. Bila terjadi gangguan mudah mencarinya, karena semuanya dapat terlihat langsung. !edangkan kelemahannya adalah sebagai berikut &. Mudah terganggu dari luar seperti petir, pepohonan, kendaraan, layanglayang dan faktor pencurian. %. Mudah menimbulkan gangguan seperti ka)at putus dan medan elektromagnetik. /. Dari segi estetika dapat mengurangi keindahan. 2. !istem !aluran "abel Tegangan Menegah 0!"TM1 adalah penyaluran tenaga listrik dengan menggunakan saluran ba)ah tanah dan memiliki keuntungan sebagai berikut 6. $mur lebih panjang dibanding saluran udara.
/6
9. !istem bebas dari pemadaman, yang disebabkan oleh gangguan luar seperti pepohonan, layang-layang dll. @. Tidak menggangu saluran telekomunikasi. =. Dari segi estetika tidak ada masalah. A. !edangkan kelemahannya adalah sebagai berikut &;. Biaya in'estasi besar. &&. Jika terjadi gangguan, sulit mencari
karena tidak terlihat secara
langsung. &%. "emungkinan rusak karena penggalian. Jaringan Tegangan Menengah atau disebut juga penyulang atau feeder sepanjang pangkal penyulang sampai hilir terdapat peralatan-peralatan yang mempunyai fungsi-fungsi sebagai pengaman 0proteksi1, manu'er jaringan, menaikkan tegangan atau sebagai memperbaiki faktor kerja. Diantara peralatan peralatan tersebut adalah &. 7oad Break !)itch !)ich pemutus beban 7oad Break !)itch,merupakan saklar atau pemutus arus tiga fase untuk penempatan di luar ruas pada tiang pancang, yang dikendalikan secara elektronis. !)itch dengan penempatan di atas tiang pancang ini dioptimalkan melalui control jarak jauh dan skema otomatisasi. !)ich pemutus beban juga merupakan sebuah sistem penginterupsi hampa yang terisolasi oleh gas !#9 dalam sebuah tangki baja anti karat dan disegel. !istem kabelnya yang full-insulated dan sistem pemasangan pada tiang pancang yang sederhana yang membuat proses instalasi lebih cepat dengan biaya yang rendah. !istem pengendalian elektroniknya ditempatkan pada
/9
sebuah kotak pengendali yang terbuat dari baja anti karat sehingga dapat digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan. Panel pengendali 0userfriendly1 dan tahan segala kondisi cuaca. !istem monitoring dan pengendalian jarak jauh juga dapat ditambahkan tanpa perlu menambahkan >emote Terminal $nit 0>T$1. %. >ecloser >ecloser artinya
membuka
kembali
,
di
pergunakan
untuk
mengamankan peralatan listrikjaringan !TM bila terjadi gangguan hubung singkat temporer atau permanen /. +B! 0 +ir Break !)itch 1 Peralatan ini berfungsi untuk membuka dan menutup rangkaian dalam keadaan berbeban maupun tanpa beban dengan media pemutus udara. +lat ini dioperasikan secara manual dan dalam pemasangannya dapat dioperasikan dalam keadaan terbuka 0normally open1 atau tertutup 0normally closed1 sesuai keperluan. Pemasangan +B! 0 +ir Break !)itch 1 pada jaringan, antara lain digunakan untuk a. Penambahan beban pada lokasi jaringan b. Pengurangan beban pada lokasi jaringan c. Pemutusan aliran listrik secara manual pada saat jaringan mengalami gangguan.
2. +rrester Proteksi Tegangan 7ebih !urja, Pada system distribusi saluran udara, gangguan tegangan lebih surja disebabkan oleh sambaran petir. +kibat
/@
gangguan ini isolasi dari system dapat menagalami beakdo)n. leh karena itu dipakai suatu peralatan proteksi untuk melindungi jaringan dan peralatan yang ada pada jaringan tersebut. 6. #use *ut ut 0#*1 #use 0Pelebur1 merupakan suatu alat pemutus yang dengan meleburnya bagian dari komponennya yang telah dirancang khusus dan disesuaikan ukurannya untuk itu, membuka rangkaian dimana pelebur tersebut terpasang dan memutuskan arus bila arus tersebut melebihi suatu nilai tertentu dalam )aktu yang cukup. #use cut out 0sekring1 adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan terhadap arus beban lebih "o#er load current$ yang mengalir melebihi dari batas maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat "short circuit$ atau beban lebih "o#er load$ 9. !ecsionaliser. !kakelar !eksi tomatis!! 0sectionaliCer1, dipasang pada jaringan utama dan jaringan cabang yang fungsinya untuk melokalisasi gangguan 0khususnya1 untuk jaringan cabang yang kecil.
@. Plang net Plang net ini adalah suatu alat berupa media yang bentuk fisiknya menyerupai jaring 0net1 yang terpasang di ba)ak kabel JTM. Plang net ini berfungsi sebagai pengaman kabel JTM yang se)aktu-)aktu putus. Plang net biasanya terpasang pada JTM yang mele)ati tempat-tempat berbahaya seperti jalan tol, perlintasan kereta api, atau pada jalan raya yang padat. Tetapi dalam pemakainya kurang efektif,karena dalam pemasanganya harus diba)ah kabel JTM kung lebih 6;cm. Jadi jika dipasang pada jalan raya
/=
mungkin akan menggagu perlintasan.karena tinggi kendaraan yang melintas tidak mempunyai tinggi yang sama. +palagi tiang yang terpasang tidak terlalu tinggi,sekita &; meter =. 7ighting rod !ebuah sistem proteksi petir yang dirancang untuk melindungi struktur dari kerusakan akibat sambaran petir dengan mencegat serangan tersebut dan aman mele)ati arus mereka sangat tinggi ke tanah. !ebuah sistem proteksi petir mencakup jaringan terminal udara, konduktor ikatan, dan elektroda tanah yang dirancang untuk menyediakan jalur impedansi rendah ke tanah untuk serangan potensial. A. Trafo tegangan 0PT1 +dalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan berupa tegangan dengan cara perbandingan pada belitan primer atau sekunder. a. Memperkecil bahaya resiko adanya tegangan yang besar, baik untuk peralatan terlebih orang. b. Memperkecil ratingdimensi alat ukur c. Proses pemgukuran dapat dilakukan secara langsung. d. asil deteksipengukuran lebih mendekati ketelitian yang tepatakurat. e. Trafo +rus dan tegangan biasanya digabung dalam satu koordinasi kerja, misalnya untuk pengukuran daya, system pengaman, dan se bagainya. 3.3
PERASI REAL TIME SISTEM DISTRIBUSI
perasi !istem Distribusi Tenaga 7istrik berlangsung secara terus menerus selama %2 jam sehari sehingga perlu ada operator !istem Distribusi Tenaga 7istrik atau Dispatcher yang bekerja secara bergiliran %2 jam sehari.
/A
Biasanya dibagi dalam / regu piket dalam %2 jam. !etiap regu piket yang menggantikan regu sebelumnya harus mengadakan persiapan-persiapan sebelum melakukan tugasnya yaitu melaksanakan operasi harian dalam >eal Time. Persiapan-persiapan yang harus dilaksanakan adalah a. Mempelajari >encana perasi arian dari !istem Transmisi, baik yang menyangkut
rencana
pembangkitan
maupun
yang
menyangkut
penyaluran. Dispatcher pengatur distribusi harus mengetahui kondisi penyaluran dalam keadaan 8ormal, !iaga atau Darurat. al ini diperlukan untuk melaksanakan operasi pengaturan beban sistem distribusi. !umber 3nformasi ini didapat dari P/B. b. Mempelajari penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi
terhadap
>encana perasi arian !istem terutama yang menyangkut gangguan yang terjadi dalam !istem Transmisi. "ondisi !istem transmisi harus diketahui setiap saat apakah dalam kondisi 8ormal, !iaga atau Darurat, !umber 3nformasi ini didapatkan dari P/B baik melalui eb site, atau informasi lainnya. c. Mempelajari pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan yang dilaksanakan akan memerlukan pemadaman sehingga ada manu'er jaringan. +pabila ada perubahan perubahan jaringan maka hal ini memerlukan perhatian khusus agar jangan sampai terjadi kesulitan dalam operasi. d. Mengecek kesiapan fasilitas untuk operasi seperti alat komunikasi, telemetering dan telekontrol !*+D+ sehingga Dispatcher yang akan melaksanakan tugas mengetahui kondisi fasilitas tersebut yang sangat diperlukan untuk pelaksanaan tugas.
2;
Pelaksanaan operasi di dalam real time adalah pelaksanaan >encana perasi arian dan apabila terjadi penyimpangan dari kondisi 8ormal maka penyimpangan ini harus dikendalikan dalam >eal Time peration dengan mengikuti Pedoman-pedoman perasi
atau !tanding peration Procedure
disingkat !P. Prosedur pengaturan jaringan tegangan menengah secara umum dengan menggunakan fasilitas !*+D+ dilaksanakan dengan a. Manu'er atau manipulasi jaringan melalui fasilitas telekontrol !*+D+ dimana telah disesuaikan dengan pola operasi konfigurasi jaringan distribusi yang ada.. b. Menerima informasi-informasi yang berhubungan dengan keadaan jaringan dari orkstation dan kemudian membuat penilaian atau obser'asi seperlunya untuk menetapkan tindak lanjut. c. Memonitor besaran-besaran pengukuran dengan fasilitas telemetering !*+D+ pada jaringan dan kemudian membuat penilaian atau obser'asi seperlunya untuk menetapkan tindak lanjut. d. Mengkoordinasikan pelaksanaannya dengan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan operasi jaringan yaitu >egion P/B, Petugas Pelayanan (angguan, Petugas Pemeliharaan dan perator (ardu 3nduk bila ada. e. Menga)asi jaringan secara terus menerus dan tidak terputus putus oleh operatordispatcher dibantu oleh fasilitas !*+D+ yang berfungsi sebagai super'isi jaringan dimana bila terjadi kondisi abnormal akan memberi masukan berupa alarm. f. Mengusut dan melokalisasi jaringan terganggu dengan fasilitas !*+D+ melalui perintah telekontrol dengan memperhatikan besaran-besaran telemeter yang ada pada )orkstation.
2&
g. Mendeteksi gangguan sehingga titik gangguan dapat diketemukan untuk diperbaiki. Mode operasi sitem tenaga listrik dalam kondisi real time ada 2 0empat1 keadaan mode operasi yaitu, keadaan normal, gangguan, darurat dan pemulihan. Mode tersebut dapat digambarkan seperti di ba)ah ini.
NORMAL
PEMULIHAN GANGGUAN
DARURAT
Ga"ar 3./. %mpat keadaan sistem operasi tenaga listrik.
!eperti dijelaskan diatas bah)a sistem distribusi bila terjadi gangguan sedapat mungkin diatasi, sehingga kembali pada keadaan normal dan )aktu yang diperlukan juga semakin singkat, apabila dibantu dengan peralatan !*+D+. +pabila gangguan semakin meluas dapat menyebabkan sistem pada keadaan darurat yang berakibat meluasnya pemadaman. Bila kondisi ini sampai
2%
terjadi akan memerlukan )aktu lama untuk memulihkannya. Jadi sedapat mungkin sistem dijaga pada kondisi normal. 3.3.1
Kon$isi Nor"a%
Pada kondisi ini sistem jaringan distribusi berjalan normal tanpa gangguan eksternal. Pencatatan data-data temetering akan terrecord secara otomatis pada ser'er !*+D+ dalam bentuk historical data. Pada kondisi ini yang harus diperhatikan oleh dispatcher adalah sebagai berikut &. arus
mengetahui
pelaksanaanpengeluaran
PMT-PMT
penghantar &6; k:, kopel &6; dan @; k: dan trafo &6; dan @; k: yang dilaksanakan oleh >egion P/B apabila hal tersebut dapat mempengaruhi penyaluran kepada konsumen %. Memonitor posisi normal PMT %; k:, trafo TTTM dan semua penyulangfeeder TM %; k: dari (3 adalah dalam keadaan masuk /. Melakukan pencatatan data-data operasional yang diperlukan atas sel %; k: dari )orkstation bila diperlukan. 2. Menerima pemberitahuan mengenai perubahan keadaan jaringan di (3 dari >egion P/B 0Pengatur Beban1. 6. Berkoordinasi dengan petugas P/B >egion terkait dalam hal pengeluaranpemasukan
PMT-PMT
sampai
sistem
kembali
seperti kondisi normal. 9. Memonitor kondisi jaringan dimana posisi titik s)itch atu manu'er sesuai dengan pola operasi dari konfigurasi jaringan yang ada. 3.3.2
Kon$isi Gangguan
2/
Pada kondisi ini dispatcher menerima informasi dari )orkstation berupa alarm kondisi abnormal dari sistem jaringan distribusi. &. Pada kondisi ini yang harus dilaksanakan oleh dispatcher adalah %. Menerima perintah ackno)ledge yang berarti menerima dan mengetahui adanya kondisi abnormal jaringan dengan cara mengklik ackno)ledge. /. Melihat penyulang, Cone atau section yang mengalami gangguan dari )orkstation dan sebab gangguan dengan melihat informasi bekerjanya rele, kemudian membuat penilaian atau obser'asi seperlunya untuk menetapkan tindak lanjut. 2. Melaksanakan perintah reset rele dari )orkstation dengan cara memilih perintah reset rele. 6. Melaksanakan isolasi jaringan terganggu dengan perintah eksekusi peralatan
s)itching
atau
manu'er
jaringan
setelah
mengetahui
penyulang, Cone atau section terganggu. Perintah ini akan melalui tahapan-tahapan yang sudah diprogram sesuai keadaan operasional jaringan, untuk mengantisipasi kesalahan operatordispatcher. 9. Menginformasikan terjadinya gangguan kepada petugas pelayanan gangguan, untuk segera melaksanakan pencarian dan perbaikan pada lokasi terganggu sesuai informasi dari dispatcher. Petugas Pelayanan gangguan selalu berkoordinasi dengan distpatcher selama percarian dan perbaikan melalui fasilitas komunikasi suara. @. !etelah perbaikan selesai adalah melaksanakan pemulihan jaringan sesuai kondisi normal dengan perintah eksekusi peralatan s)itching atau
22
manu'er setelah penyulang, Cone atau section terganggu telah diperbaiki. Perintah ini akan melalui tahapan-tahapan yang sudah diprogram sesuai keadaan
operasional
jaringan,
untuk
mengantisipasi
kesalahan
operatordispatcher. =. Melaksanakan pencatatan atau record )aktu dan lokasi terganggu serta manu'er jaringan yang telah dilaksanakan pada form yang telah disediakan atau komputer. Pencatatan ini diperlukan untuk informasi dan e'aluasi lebih lanjut. !eperti informasi Tingkat Mutu Pelayanan 0TMP1, pemeliharaan dan elay 0$#>1 atau >ele Tegangan yang secara otomatis akan melepaskan beban. %. +pabila rele bekerja maka akan menerima perintah ackno)ledge yang berarti menerima dan mengetahui adanya kondisi abnormal jaringan dengan cara mengklik ackno)ledge.
26
/. Melihat penyulang yang padam dari )orkstation dan sebab gangguan dengan melihat informasi bekerjanya rele, kemudian membuat penilaian atau obser'asi seperlunya untuk menetapkan tindak lanjut. 2. Melaksanakan perintah reset rele dari )orkstation dengan cara memilih perintah reset rele. 6. Berkoordinasi dengan
petugas
P/B
>egion
terkait
dalam
hal
pengeluaranpemasukan PMT-PMT sampai sistem kembali seperti kondisi normal. 9. Melaksanakan pencatatan atau record )aktu dan lokasi terganggu serta pengeluaranpemasukan PMT-PMT yang telah dilaksanakan pada form yang telah disediakan atau komputer. Pencatatan ini diperlukan untuk informasi dan e'aluasi lebih lanjut. !eperti informasi Tingkat Mutu Pelayanan 0TMP1, pemeliharaan dan
View more...
Comments