1. Penyiapan Sampel

December 14, 2017 | Author: khuliqat_aqna | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 1. Penyiapan Sampel...

Description

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI FITOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN PENYIAPAN SAMPEL Bandotan (Ageratum conyzoides L)

OLEH :

Nama

: SITTI KHULIQAT AQNA

NIM

: N11111013

Kelompok

: III

Golongan

: SENIN SIANG

Asisten

: 1. ARFIANA 2. MUH. MUNTHAZIR

MAKASSAR 2012

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Maksud dan Tujuan Percobaan

I.1.1

Maksud Percobaan Untuk mengetahui dan memahami cara penyiapan sampel daun

Bandotan (Ageratum conyzoides L). I.1.2

Tujuan Percobaan Membuat

simplisia dari

sampel daun

Bandotan

(Ageratum

conyzoides L).

I.2

Prinsip Percobaan Penyiapan dan pengolahan sampel daun Bandotan (Ageratum

conyzoides L) yang meliputi tahap pengumpulan sampel, sortasi basah, pengeringan, perajangan, dan sortasi kering.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1

Teori Umum Simplisia merupakan bahan alam yang digunakan sebagai obat

yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. Proses pembuatan simplisia atau penyiapan sampel memerlukan berbagai tahapan, yaitu : (1) 1. Pengumpulan bahan baku Tahapan pengumpulan bahan baku sangat menentukan kualitas bahan baku. Faktor yang paling berperan dalam tahapan ini adalah masa

panen.

Berdasarkan

garis

besar

pedoman

panen,

pengambilan bahan baku tanaman dilakukan sebagai berikut : a. Biji Pengambilan

biji

dapat

dilakukan

pada

saat

mulai

mengeringnya buah atau sebelum semuanya pecah. b. Buah Pengambilan

buah

tergantung

tujuan

dan

pemanfaatan

kandungan aktifnya. Panen buah bisa dilakukan saat menjelang masak, setelah benar-benar masak, atau dengan cara melihat perubahan warna atau bentuk buah yang bersangkutan.

c. Bunga Pemanenan

bunga

kandungan

aktifnya.

tergantung Panen

dari

dapat

tujuan

pemanfaatan

dilakukan

pada

saat

penyerbukan, saat bunga masih kuncup, atau saat bunga sudah mulai mekar. d. Daun dan herba Panen daun dan herba dilakukan pada saat proses fotosintesis berlangsung maksimal, yaitu ditandai dengan saat tanaman mulai berbunga atau buah mulai masak. e. Kulit batang Pemanenan kulit batang hanya dilakukan pada saat proses sudah cukup umur. Saat panen yang paling baik adalah awal musim kemarau. f. Umbi lapis Panen umbi dilakukan pada saat akhir pertumbuhan. g. Rimpang Panen rimpang dilakukan pada awal musim kemarau. h. Akar Panen akar dilakukan pada saat proses pertumbuhan berhenti, atau tanaman sudah cukup umur. 2. Sortasi basah Sortasi basah ialah pemilahan hasil panen ketika tanaman masih segar dimaksudkan untuk membersihkan tanaman dari benda

asing dari luar (tanah, batu, dan sebagainya), serta memisahkan bagian tanaman yang tidak diinginkan. 3. Pencucian Pencucian simplisia dilakukan untuk membersihkan kotoran yang melekat, terutama mengurangi cemaran pestisida. 4. Perajangan (perubahan bentuk) Pada dasarnya dilakukan untuk memperluas permukaan bahan baku. Semakin luas permukaan, maka proses pengeringan bahan baku akan semakin cepat. 5. Pengeringan Tujuan utama proses pengeringan simplisia ialah : a. Menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah ditumbuhi kapang dan bakteri. b. Menghilangkan aktifitas enzim yang bisa menguraikan lebih lanjut kandungan zat aktif. c. Memudahkan dalam hal pengelolaan proses selanjutnya (ringkas, mudah disimpan, dan tahan lama). 6. Sortasi kering Sortasi kering adalah pemilihan bahan setelah mengalami proses pengeringan. Pemilihan dilakukan terhadap bahan-bahan yang terlalu gosong, bahan yang rusak, atau dibersihkan dari kotoran hewan.

7. Pengepakan dan Penyimpanan Setelah tahap pengeringan dan sortasi kering selesai, maka simplisia pada suatu wadah tersendiri agar tidak saling bercampur antara simplisia satu dan yang lainnya.

II.2

II.3

Klasifikasi Kingdom

: Plantae

Super Divisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Asteridae

Ordo

: Asterales

Famili

: Asteraceae

Genus

: Ageratum

Spesies

: Ageratum conyzoides L. (2)

Deskripsi Tanaman Bandotan merupakan herba yang tumbuh tegak dengan batang

bagian bawah berbaring. Tinggi tumbuhan ini sekitar 30 – 90 cm dan bercabang. Batang berbentuk bulat dan berambut jarang. Daun memiliki tangkai dan letaknya saling berhadapan dan bersilang. Helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat, ujung meruncing, tepi bergerigi dan permukaan daun berambut. Bunganya bertipe majemuk, muncul dari ketiak daun, bentuknya menyerupai bongkol yang menyatu menjadi

karangan, berbentuk malai rata, panjang 6 – 8 mm, tangkai dan kelopak berwarna hijau, mahkota berbentuk lonceng berwarna putih atau ungu. (3)

II.4

Kandungan Kimia Kandungan senyawa daun tumbuhan ini adalah minyak atsiri,

polifenol dan kumarin. (4)

II.5

Kegunaan Ageratum conyzoides L. dikenal sebagai tanaman yang digunakan

untuk pengobatan, seperti obat sakit dada, obat mata yang terasa panas, sakit perut dan luka infeksi. Selain itu, daun bandotan digunakan untuk obat diare, gonorhoe dan luka infeksi serta obat bisul. Daun bandotan ini juga berkhasiat sebagai obat demam, luka berdarah, muntah dan diare. (5)

BAB III METODE KERJA

III.1

Alat dan Bahan

III.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan adalah oven simplisia, timbangan analitik dan wadah simplisia. III.1.2 Bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah air, kertas koran, metanol, sak obat dan sampel daun Bandotan (Ageratum conyzoides L.).

III.2

Cara Kerja

1. Alat dan bahan disiapkan. 2. Daun Bandotan dipilih yang segar dan berkualitas baik. 3. Daun Bandotan dicuci dengan air suling yang mengalir hingga bersih. 4. Daun Bandotan diangin-anginkan kemudian dikeringkan di bawah panas matahari langsung atau dapat pula dilakukan dengan menggunakan oven pada suhu 45-50°. 5. Setelah kering, dilakukan sortasi kering. 6. Daun Bandotan kemudian dirajang dengan cara meremas- remas 7. Ditimbang bobot kering dan dimasukkan ke dalam sak obat.

BAB IV HASIL PENGAMATAN

IV.1

IV.2

IV.3

Organoleptis Simplisia Warna

: Hijau Tua

Bau

: Khas

Rasa

: Pedas

Bentuk

: Serbuk Kasar

Tabel Pengamatan Nama Sampel

Bobot Basah

Bobot Kering

% Rendamen

Bandotan

360 gram

23,28 gram

6,467%

Perhitungan

IV.4

Gambar

Tanaman Utuh

Simplisia kering

Bagian yang diambil (daun)

Serbuk

BAB V PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, dilakukan proses penyiapan dan pengolahan sampel dari daun Bandotan (Ageratum conyzoides L). Pada proses ini, dilakukan

beberapa

tahapan

meliputi

pengambilan

sampel

dan

pengolahan sampel hingga menjadi simplisia. Pada proses pengambilan sampel, hal yang perlu diperhatikan adalah waktu pengambilan. Proses selanjutnya yaitu pengolahan sampel yang meliputi sortasi basah, pencucian, pengeringan, sortasi kering, perajangan dan pengepakan. Sampel yang digunakan adalah Bandotan (Ageratum conyzoides L) yang berwarna hiaju tua dan segar, diambil dari Universitas Hasanuddin, Makassar. Pengambilan dilakukan secara purposif tanpa membandingkan dengan tempat tumbuh di daerah lain. Sampel yang telah diambil dari pohonnya dipilih lagi yang masih layak digunakan. Hal ini ditandai dengan mengambil daun kelima dari pucuk yang tidak terlalu tua dan muda, berwarna hijau tua. Selanjutnya daun akan dicuci dengan air suling yang mengalir. Air suling dibiarkan mengalir agar semua kotoran-kotoran langsung terbawa. Pencucian dilakukan hingga dapat diperkirakan tidak ada lagi kotoran yang menempel. Selanjutnya daun dikeringkan dengan pemanasan menggunakan oven dengan suhu 45° - 50°C atau langsung dijemur di bawah sinar matahari hingga kering dan mudah dihancurkan hanya dengan remasan ringan atau dilakukan perajangan.

Kadar air simplisia pada daun yang ideal adalah sebesar 5%. Setelah kering daun dipilah lagi yang mana yang masih dapat digunakan dalam proses ekstraksi nantinya. Proses ini disebut sortasi kering. daun kemudian dapat dirajang lagi hingga menjadi bagian yang lebih kecil. Setelah itu ditimbang dan dilakukan pengepakan.

BAB VI PENUTUP

VI.1

Kesimpulan Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penyiapan

sampel daun Bandotan (Ageratum conyzoides L) melalui beberapa tahap, yaitu: sortasi basah, pencucian, pengeringan, sortasi kering, perajangan serta pengepakan. Dari 360 gram bobot basah diperoleh bobot kering sebanyak 23,28 gram dengan %rendamen sebesar 6,467%.

VI.2

Saran

1. Interaksi antara asisten dan praktikan sebaiknya lebih ditingkatkan. 2. Alat – alat laboratorium ditambah, misalnya oven simplisia agar lebih memudahkan dalam proses pengeringan.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.id.scribd.com/doc/43675549/Simplisia.

Diakses

pada

tanggal 27 Februari 2013 2. http://www.plantamor.com/index.php?plant=44. Diakses pada tanggal 27 Februari 2013. 3. http://id.scribd.com/doc/55157487/Klasifikasi-Gulma.

Diakses

pada

tanggal 27 Februari 2013. 4. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_d525_0608677_chapter2.pdf . Diakses pada tanggal 27 Februari 2013. 5. De padua, L. S., et. All. 1987. Handbook on Philippine Medicinal Plants, vol.2, 4th printing. Laguna : University of the Philippines Los banos College

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF