1 Pengantar Antiinfeksi Share
July 26, 2019 | Author: Rian Triyana | Category: N/A
Short Description
Materi kuliah kimia klini...
Description
TONISITAS, OSMOLARITAS DAN DAPAR
Tim Dosen
TONISITAS
LARUTAN terd rdiri iri dari dari dua Larutan (solu (soluti tion on)) : Campuran homogen yang te
•
atau atau lebih lebih zat, yang bisa bisa berup berupa a padata padatan, n, caira cairan, n, atau atau gas. gas.
Larutan jenuh (saturated solution) : laruta larutan n yang
•
mengandung juml didala alam m pelaru pelarut t jumlah ah maks maksim imum um zat zat terl terlar arut ut did pada pada suhu suhu te tert rten entu tu.. •
larutan n yang Larutan tak jenuh (unsaturated (unsaturated solution) : laruta mengan mengandun dung g zat te terla rlarut rut leb lebih ih sediki sedikit t diba dibanding ndingkan kan dengan dengan kemampu kemampuann annya ya untuk untuk melarutka melarutkan. n.
•
Larutan lewat jenuh (supersaturated solution) : larutan
yang mengandung lebi lebih h ban banyak zat zat terl terlar arut ut diba dibandingk ndingkan an yang yang terd te rdapa apatt di dalam dalam larut larutan an jenuh jenuh..
SATUAN KONSENTRASI •Ko Konsentr nsentrasi asi larutan larutan yaitu aitu ban banyakny aknya a
zat te zat terl rlar arut ut yang ang ada ada dala dalam m seju sejuml mlah ah te tert rten entu tu larut larutan an
•Persen
berdasarkan massa/ persen bobot(%)
Per erse sen n bobo bobott (%) (%)
=
Persen bobot (%)
=
+
•Mola Molari rita tass (M )
Molaritas (mol/L)
=
•Molalitas(m)
Molalitas (molal)
=
mol mol zat zat terl terlar arut ut Massa Massa pelaru pelarutt (kg) (kg)
x 100%
x 100%
OSMOSIS Setiap senyawa yang larut dalam air menghasilkan tekanan osmotik
•
Osmosis adalah gerakan molekul pelarut melewati membran semipermeabel dari pelarut murni atau dari larutan encer (konsentrasi rendah) ke larutan yang lebih pekat (konsentrasi tinggi)
•
Larutan yang tekanan osmotiknya sama disebut isotonis, jika lebih pekat disebut hipertonis, dan jika lebih encer disebut hipotonis
•
TONISITAS •
Darah/Cairan Fisiologis
•
Tekanan osmotik ~ NaCl 0,9 % ISOOSMOTIK
•
Istilah medis ISOTONIS ~ ISOOSMOTIK
•
•
•
Suatu larutan berada dalam kondisi isotonis dengan sel hidup saat tidak terjadi penambahan atau pengurangan cairan, dan tidak ada perubahan yang tampak pada sel Sediaan IV hipotonis Hemolisis sel darah merah, tidak dapat ditoleransi Sediaan injeksi hipertonis Kerusakan jaringan, sakit saat penyuntikan, krenasi sel darah merah, dapat ditoleransi
TONISITAS Larutan harus isotonis, agar:
Mengurangi kerusakan jaringan dan iritasi Mencegah hemolisis sel darah Mencegah ketidakseimbangan elektrolit Mengurangi sakit pada daerah injeksi
Larutan tidak selalu dapat isotonis, karena:
Konsentrasi obat tinggi, namun batas volume injeksi kecil Variasi dosis pemberian Metode pemberian Pertimbangan stabilitas produk
PERHITUNGAN TONISITAS Perhitungan Tonisitas Ekivalensi NACl
Penurunan titik beku
Data Ekivalensi dan Tf
Pustaka (Buku/jurnal)
Menghitung dengan metode Liso
METODE EKIVALENSI NACL Suatu sediaan dikatakan isotonis bila memiliki tekanan osmotik yang sama dengan larutan NaCl 0,9%
•
Suatu faktor yang dikonversikan terhadap sejumlah tertentu zat terlarut terhadap jumlah NaCl yang memberikan efek osmotik yang sama
•
Dengan mengalikan konsentrasi zat (%) dengan ekivalensinya kita bisa tahu kesetarataannya dengan larutan NaCl 0,9%
•
Misal: ekivalensi asam borat terhadap NaCl adl 0,50 artinya 1 gram asam borat dalam larutan memberikan jumlah partikel yang sama dengan 0,50 gram NaCl
•
•
Daftar Ekivalensi dapat dilihat di Farmakope Indonesia IV
CONTOH Buatlah larutan isotonis yang mengandung 0,7% Asam Borat (E Asam Borat = 0,5)?
E asam borat 0,5 1 gr asam borat ~ 0,5 gr NaCl Ekivalensi NaCl 0,7 % ~ (0,7x0,5=0,35% NaCl) NaCl yang harus ditambahkan 0,9%-0,35%=0,55%
CONTOH R/
Ranitidin HCl
2,79 g (E=0,16)
Na2HPO4
0,1 g (E=0,44)
KH2PO4
0,15 g (E=0,48)
Aqua pro injection
ad 100 ml
Apakah sediaan tsb isotonis, hipotonis, hipertonis ?
Jawaban
R/
Ranitidin HCl
2,79 g (E=0,16)
Na2HPO4
0,1 g (E=0,44)
KH2PO4
0,15 g (E=0,48)
Aqua pro injection
ad 100 ml
Step 1 Untuk setiap zat (%) x E (2,79%x0,16)+(0,1%x0,44)+(0,15%x0,48)
Step 2
0,9% - total
step 1
Total Step 1 0,5624 % < 0,9 %
Total step 2 0,3376%
Ditambah NaCl 0,3376 gram
Hipotonis
•
Suatu injeksi mengandung: Atropin sulfat 10 mg (E=0,45) Natrium benzoat 1 mg (E=0,22) BHA 5 mg (E=0,6) API ad 5 mL
–
–
–
–
a) Injeksi yang dihasilkan merupakan larutan jenis apa? (isotonis/hipotonis/hipertonis) b)Bila bukan merupakan injeksi isotonis hal apa yang akan kalian lakukan? c)Bagaimana bila zat inkompatibel dengan NaCl?
Atropin sulfat Natrium benzoat BHA API
–
–
–
–
•
10 mg (E=0,45) 1 mg (E=0,22) 5 mg (E=0,6) ad 5 mL
Diubah kedalam gram diubah dalam % Atropin sulfat Natrium benzoat BHA API
–
–
–
–
0,01 g : 0,2% (E=0,45) 1x10-3 g : 0,02% (E=0,22) 5x10-3 g : 0,1% (E=0,6) ad 5 mL
•
Isotonis – hasil tonisitas formula
•
0,9 % - 0,154 % = 0,746%
•
0,746 % x 5 mL = 0,0448 gram = 44,76 mg
METODE PENURUNAN TITIK BEKU Larutan NaCl 0,9% memberikan penurunan titik beku sebanyak 0,52 C Larutan isotonis dapat dihasilkan bila zat terlarut menyebabkan penurunan titik beku 0,52 C
Penurunan titik beku suatu zat A (1%) adalah 0,4. berapa NaCl yang harus ditambahkan untuk membuat 100 mL larutan isotonis yang mengandung 0,5% zat A? Jawab: Step 1
•
•
0,5%
=
0,4
ΔTf
0,5% A = 0,2
Step 2 ΔTf Isotonis 0,52 Butuh : 0,52-0,2 = 0,32
Step 3
•
1%
0,9% %
=
0,52 0,32
0,55% NaCl
Step 4 100 mL x 0,55% = 0,55 gram
•
CONTOH Zat
Tf 1%
Konsentrasi zat (%)
Kons. Zat X Tf 1%
Ranitidin HCl
0.1
2.79
0.279
Na2HPO4 dihidrat
0.24
0.11
0.0264
KH2PO4
0.25
0.15
0.0375
Jumlah
0.3429 ~ 0.34
METODE L iso Bila data ekivalensi NaCl zat dipustaka tidak ditemukan maka nilai ekivalensi bisa dihitung dengan metode Liso ΔTf = Liso x C
C=
1000
E = 17 x •
ΔTf : Penurunan titik beku
•
Liso : harga tetapan (Tabel)
•
C : Konsentrasi dalam molar
Jenis ion
Liso
Contoh
Non-electrolyte
1,9
Sucrose, dextrose, gliserin
Weak electrolyte
2,0
Boric acid, citric acid
Divalent-divalent electrolyte
2,0
MgSO4, ZnSO4
Univalent-univalent electrolyte
3,4
NaCl, AgNO3
Univalent-divalent electrolyte
4,3
Atropin sulfate, Na2CO3
Divalent-univalent electrolyte
4,8
CaCl2, Ca-gluconate
Univalent-trivalent electrolyte
5,2
Na-citrate, K-citrate
Trivalent-univalent electrolyte
6,0
AlCl3, FeCl3
Tetraborate
7,6
Na-borate, K-borate
METODE WHITE-VINCENT Tonisitas yang diinginkan dicapai dengan penambahan air sampai isotonis
•
V = w x E x 111,1 •
V : Volume dalam mL
•
w : berat dalam gram
•
E : Ekivalensi NaCl
•
Suatu injeksi mengandung: Atropin sulfat 10 mg (E=0,45) Natrium benzoat 1 mg (E=0,22) BHA 5 mg (E=0,6) API ad 5 mL
–
–
–
–
Metode White Vincent V = W x E x 111,1 V = {(0,01x0,45)+(1x10-3 x 0,22)+(5x10-3 x 0,6)} x 111,1 V = 0,858 mL Jadi, dibutuhkan air sebanyak 0,858 mL agar sediaan tsb isotonis Kemudian di ad 5 mL dengan cairan isotonis (Larutan NaCl 0,9%)
SOAL 1. R/ Efedrin sulfat NaCl API
0,3 g (E= 0,23) ( ΔTf = 0,13) q.s (ΔTf = 0,58) ad 30 mL
2. R/ Oksitetrasiklin HCl Klorbutanol NaCl API
0,05 g (E= 0,12) ( ΔTf = 0,075) 0,1 g (E=0,24) (ΔTf = 0,14) q.s (ΔTf = 0,58) ad 30 mL
Berapa NaCl yang perlu ditambahkan untuk mencapai isotonis ? Hitung dengan 3 metode : Ekivaensi NaCl, PTB dan white vincent
3. Berapa jumlah air yang harus ditambahkan untuk mencapai isotonis dengan menggunakan 0,4 gram zat aktif sebagai berikut : a. Antipirin (E= 0,17) b. Efedrin sulfat (E= 0,23) c. Zinc sulfat (E= 0,15) d. Pilocarpin HCl (E= 0,24) e. Tetrasiklin HCl (E= 0,12)
OSMOLARITAS
OSMOLARITAS (INFUS) Etiket pada larutan yang diberikan secara intra vena untuk melengkapi cairan, makanan bergizi, atau elektrolit dan injeksi manitol sebagai diuretika osmotik, disyaratkan untuk mencantumkan kadar osmolarnya. Keterangan kadar osmolar pada etiket suatu larutan parenteral membantu untuk memberikan informasi pada dokter apakah larutan tersebut hipo-osmotik, iso-osmotik, atau hiper-osmotik.
CARA PERHITUNGAN Satuan kadar osmolar = miliosmol (disingkat mOsm) zat terlarut per liter larutan Kadar osmolar ideal dapat ditentukan dengan rumus : mOsm =
( )
Glukosa n=1 NaCl n=2 CaCl2 n=3 Na Sitrat n=4
x jumlah ion (n) x 1000
CONTOH: Osmolaritas ideal injeksi NaCl 0,9% 0,9% NaCl = 0,9 g/100ml = 9 g/L BM NaCl = 58,4 mOsm =
9 58,4
n=2
x 2 x 1000 = 308 mOsm/L [Isotonis]
Osmolaritas
Tonisitas
(mosM/L) >350
Hipertonis
329-350
Sedikit hipertonis
270-328
Isotonis
250-269
Sedikit isotonis
0-249
Hipotonis
SOAL Dibuat infus mengandung KCl 2,98 g/L dan dekstrosa 42,09 g/L, hitung osmolaritas total infus tersebut ! Perlukah ditambahkan NaCl untuk mencapai isotonis ? (K+ Cl- n=2) BM : 74,55 Dekstrosa : n=1 BM : 198,2 Dicari osmolaritas KCl dan dekstrosa !
JAWABAN mOsm= (konsentrasi zat (g/L) / bobot molekul) x jumlah ion (n) x 1000 mOsm = •
x jumlah ion (n) x 1000
KCl
mOsm = •
( )
2,98 74,55
x 2 x 1000 = 79,946
Dekstrosa
mOsm =
42,09 198,2
x 1 x 1000 = 212,361
Jadi mOsm total : 292,307 mOsm/L (Isotonis)
BAGAIMANA BILA HIPOTONIS ? Misalkan osmolaritas yang didapatkan adalah 200 mOsm Isotonis : 270-328 (dipilih target yang diinginkan) Misalkan target yang diinginkan adalah 300 mOsm Jadi osmolaritas yang dibutuhkan : 300-200 = 100 mOsm Zat pengisotonis NaCl ( BM 58,443 dan n=2) mOsm = 100 = 100 =
x n x 1000
58,443
x 2 x 1000
2000 58,443
x = 2,922 g/L
Jadi, untuk mencapai osmolaritas sebanyak 300 mOsm (isoosmosis) perlu ditambahkan NaCl sebanyak 2,922 g/L
KAPASITAS DAPAR
PH LARUTAN pH yang tidak tepat dapat
Berpengaruh pada tubuh terutama darah Berpengaruh pada kestabilan obat saat penyimpanan, karena terdegradasi Berpengaruh pada wadah terutama wadah gelas, plastik, dan tutup karet
Pengaturan pH berguna untuk
Menjamin stabilitas larutan Mencegah perubahan warna Mendapatkan efek terapi yang optimal Menghindari kemungkinan terjadi reaksi lain pada sediaan
LARUTAN DAPAR Suatu senyawa, yang ketika dilarutkan dalam suatu pelarut, senyawa ini mampu mempertahankan pH ketika suatu asam atau basa ditambahkan
•
Pemilihan dapar tergantung dari pH dan kapasitas dapar yang diinginkan
•
Dapar harus dapat tercampurkan dengan senyawa lain dan mempunyai toksisitas rendah
•
•
Dapar yang sering digunakan:
Karbonat, sitrat, glukonat, laktat, fosfat/tartrat. Borat umumnya digunakan untuk penggunaan luar
LARUTAN DAPAR Biasanya dapar terdiri dari campuran asam lemah dan garamnya, atau basa lemah dan garamnya Larutan dapar sebaiknya disiapkan segar Dibuat pada wadah gelas bebas alkali Digunakan tidak lebih dari 3 bulan setelah tanggal pembuatan
Kriteria dapar:
Mempunyai kapasitas cukup dalam range pH yang diinginkan
Secara biologis harus aman untuk penggunaan jangka panjang
Sedikit/tidak ada efek yang mengganggu stabilitas sediaan jadi
Dapat menerima perisa dan pewarna dari produk
LARUTAN DAPAR Pembuatan dapar harus memperhatikan:
Ketercampuran dengan kandungan larutan Inert Tidak toksik Kapasitas dapar
Dapar dibuat dengan tujuan untuk:
Menjaga larutan pada pH tertentu Meningkatkan stabilitas obat; penguraian minimal Mengurangi rasa nyeri, iritasi, nekrosis Meningkatkan aktivitas fisiologis obat Menghambat pertumbuhan mikroorganisme; dengan pH sangat asam atau sangat basa mencegah pertumbuhan mikroorganisme
PERSAMAAN DAPAR Handerson-Hasselbach
Untuk dapar asam
pH = pKa + log [garam]/ [asam]
Untuk dapar basa
pOH = pKb + Log [garam]/[basa]
pH = 14-pOH
KAPASITAS DAPAR Kapasitas dapar : ukuran kemampuan dari larutan asam atau basa dalam mempertahankan pH pada penambahan sejumlah kecil asam atau basa Jika kapasitas dapar sebesar 1 1 L larutan membutuhkan 1 gram asam atau basa kuat untuk mengubah 1 unit pH Sediaan optalmik dan parenteral 0,1-0,01 (USP 36)
Kapasitas Dapar : besarnya penahanan perubahan pH oleh dapar atau
•
perbandingan penambahan basa kuat (atau asam) dengan perubahan pH yang terjadi akibat penambahan basa
•
β
=
Δ
Δ
(β = kapasitas dapar; ∆B = basa/asam yang ditambahkan (gr/liter) )
•
Ka.[H3O+] 2,303 C { K a + [ H3O+] }2
β
=
ß
= Kapasitas dapar, ß = 0,01 – 0,1
C
= Konsentrasi total dapar (mol/L) C = [garam]+[asam]
Ka
= Konstanta asam = antilog (-pKa)
[H3O+]
= Konsentrasi ion Hidrogen = antilog (-pH)
FORMULASI LARUTAN DAPAR 1.
Pilih asam lemah yang memiliki pKa mendekati nilai pH agar diperoleh kapasitas dapar yang maksimal
2.
Hitung perbandingan Asam dan Garam yang harus dibuat
3.
Tentukan konsentrasi asam dan garam untuk memperoleh pH yang diinginkan
Dapar fosfat: pKa 1 = 2,21; pKa2 = 7,21; pKa3 = 12,67
DAPAR DI BIDANG FARMASI Syarat pH Larutan Parenteral 1. Tidak jauh berbeda dengan pH cairan tubuh yang bersangkutan 2. Kapasitas dapar yang dimilikinya memungkinkan penyimpanan lama dan dapat menyesuaikan dengan pH cairan tubuh yaitu 7,4
CONTOH Dalam 1 mL larutan mengandung Ranitidin HCl, pH stabilitas = 6,7-7,3 di dapar pada pH = 7, Kapasitas dapar yang digunakan 0,01. Dapar fosfat pH = 5 – 8 pKa 1 = 2,1
pKa2 = 7,21
pKa3 = 12,3
Dapar yang baik jika pH = pKa kurang lebih 1, maka dipilih NaH2PO4 dan NaHPO4 pKa2 = 7,21 (Ka = 6,17 . 10-8) antilog (-pKa) ([H3O+] = 10 -7 ) antilog (-pH)
[asam] + [garam]
= 0,018 M
[asam] + 0,617 [asam]
= 0,018
[asam]
= 0,011 mol/L
( BM asam KH2PO4
= 141,96 )
Massa asam
= 0,011 X 141,96 = 1,58 mg
[garam]
= 0,617 [asam]
[garam]
= 0,617 x 0,011
[garam]
= 6,787 . 10 -3 mol/L
(BM Na2HPO4 anhidrat = 136,09) [garam] = 6,787 . 10-3 X 136,09 = 0,924 mg
Jadi dapar yang digunakan adalah (Asam) KH 2PO4 1,5 mg dan (garam) Na2HPO4 0,928 mg
View more...
Comments