1. Pedoman Imunisasi Fix

January 18, 2019 | Author: nophieana | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

pedoman internal imunisasi...

Description

PEDOMAN PELAYANAN IMUNISASI PUSKESMAS WONOSALAM

TAHUN 2016

1

KATA PENGANTAR 

Alha Alhamd mdul ulil illa lah, h, Segal Segalaa puji puji bagi bagi Alla Allah h SW SWT T, Pedom Pedoman an Pelay Pelayan anan an Imuni Imunisa sasi si Puskesmas Wonosalam dapat kami selesaikan sebagai dasar acuan pelaksanaan pelayanan imunisasi di Puskesmas Wonosalam. Wonosalam. Disad Disadari ari baha baha mungki mungkin n masih masih ada kekuran kekurangan gan!ke !kekur kuranga angan n yang yang ditemu ditemuii dalam dalam  pedoman ini, untuk itu sangat diharapkan saran!saran, masukan dan kritik yang  berman"aat# membangun demi kelengkapan dan kesempurnaan pedoman ini. Akhirnya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi!tingginya kepada semu semuaa piha pihak k yang yang tela telah h beke bekerj rjaa kera kerass sejak ejak peny penyus usun unan an dra" dra",, uji uji coba coba samp sampai ai ditetapkannya standar ini.

Wonosalam, $anuari %&1'

(oor (oordi dinat nator or )(* )(*

(oor (oordi dinat nator or Imuni Imunisa sasi si

drg. Uut Puspt!s!r NIP. 1$%21026 201&12 2 001

A"t! Ardt!#! NIP. 1$%%1006 201001 2 00$

M'"g't!(u K'p!)! Pus*'s#!s W+"+s!)!#

dr. M.,d-! M., d-! u!"! u! "! NIP. NIP. 1$/00$20110120

%

DATAR ISI

K!t! P'"g!"t!r A I

A II

PENDAHULUAN

A.

+atar elakang

.

Tujuan Pedoman

-.

Sasaran Pedoman

D.

uang +ingkup Pedoman

/.

atasan 0perasional

STANDAR KETENAGAAN

A.

(uali"ikasi Sumber Daya *anusia

.

Distribusi (etenagaan

-.

$adal (egiatan

A III STANDAR ASILITAS

A.

Denah uang

.

Standart asilitas

A I, TATA LAKSANA PELAYANAN

A.

+ingkup (egiatan

.

*etode

-.

+angkah (egiatan

A ,

LOGISTIK 

A ,I

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN3 PROGRAM

A ,II

KESELAMATAN KER4A

A ,III PENGENDALIAN MUTU A I5 PENUTUP

2

A I PENDAHULUAN

A. LATAR ELAKANG

Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, masih ditemukan tantangan besar dalam pembangunan kesehatan, yaitu Angka (ematian Ibu 3A(I4 dan Angka (ematian ayi 3A(4. *engutip data Sur5ei Demogra"i dan (esehatan Indonesia 3SD(I4 tahun %&1% menunjukkan baha A(I sebesar 267 per 1&&.&&& kelahiran hidup, sedangkan A( sebesar 2% per 1&&& kelahiran hidup pada tahun %&1%. Ini berarti di Indonesia, ditemukan kurang lebih 88 orang ibu meninggal dan 88& bayi yang meninggal setiap harinya. *erujuk pada penyebab kematian ibu, penyebab langsung terbanyak kematian ibu adalah perdarahan, in"eksi dan hipertensi dalam kehamilan9 penyebab kematian bayi terbanyak disebabkan oleh masalah neonatal seperti berat bayi lahir rendah 3+4, As"iksia, Diare, dan Pneumonia, serta beberapa penyakit in"eksi lainnya, dimana penyakit in"eksi tersebut dapat dicegah dengan imunisasi )paya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 176'. )paya ini merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost e""ecti5e. Dengan upaya imunisasi terbukti baha penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 17:8. *ulai tahun 17::, upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi 3PD2I4 yaitu, tuberculosis, di"teri, pertusis, campak,  polio, tetanus serta hepatitis . Dengan upaya imunisasi pula, kita sudah dapat menekan penyakit polio dan sejak  tahun 1776 tidak ditemukan lagi 5irus polio liar di Indonesia. ;al ini sejalan dengan upaya global untuk membasmi polio di dunia dengan Program /radikasi Polio 3/AP04. Penyakit lain yang sudah dapat ditekan sehingga perlu ditingkatkan programnya adalah tetanus maternal dan neonatal serta campak. )ntuk tetanus telah dikembangkan upaya /liminasi Tetanus *aternal dan . Posisi jarum disuntikkan dengan 7&o terhadap permukaan kulit.

.

L!"g*!( K'g!t!"

Standar Prosedur 0perasional 

S0P Imunisasi -B !.

Petugas menerima family folder  dari petugas penda"taran9

8.

Petugas memanggil pasien9

:.

Petugas melakukan penyuluhan sebelum imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jenis imunisasi yang akan diberikan, man"aat, keluhan yang mungkin terjadi setelah imunisasi dan cara penanggulangannya49 d.

Petugas melakukan skrining dan pemeriksaan sasaran9

12

'.

Petugas memberikan 5aksin -B yang tepat secara aman

3melakukan penyuntikan 5aksin -B di lengan kanan atas bagian luar  secara intra cutan dengan dosis &,&6 ml49 7.

Petugas melakukan penyuluhan pasca imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jadal imunisasi berikutnya dan kapan harus kembali49 g.

Petugas melakukan pencatatan

3di buku (*S, register imunisasi dan family folder 4.



S0P Imunisasi -ampak  !.

Petugas menerima family folder  dari petugas penda"taran9

8.

Petugas memanggil pasien9

:.

Petugas melakukan penyuluhan sebelum imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jenis imunisasi yang akan diberikan, man"aat, keluhan yang mungkin terjadi setelah imunisasi dan cara penanggulangannya49 d.

Petugas melakukan skrining dan pemeriksaan sasaran9

'.

Petugas memberikan 5aksin campak yang tepat secara aman

3melakukan penyuntikan 5aksin campak di lengan kiri atas bagian luar  secara subcutan dengan dosis &,6 ml49 7.

Petugas melakukan penyuluhan pasca imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jadal imunisasi berikutnya dan kapan harus kembali49 g.

Petugas melakukan pencatatan

3di buku (*S, register imunisasi dan family folder 4.



S0P Imunisasi Polio 1.

Petugas menerima family folder  dari petugas penda"taran9

%.

Petugas memanggil pasien9

2.

Petugas melakukan penyuluhan sebelum imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jenis imunisasi yang akan diberikan, man"aat, keluhan yang mungkin terjadi setelah imunisasi dan cara penanggulangannya49 8.

Petugas melakukan skrining dan pemeriksaan sasaran9

6.

Petugas memberikan 5aksin polio yang tepat secara aman

3*embuka 5aksin polio dan menutupnya dengan dropper'  memberikan tetesan polio ke mulut bayi sebanyak % tetes49 '.

Petugas melakukan penyuluhan pasca imunisasi

18

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jadal imunisasi berikutnya dan kapan harus kembali49 :.

Petugas melakukan pencatatan

3di buku (*S, register imunisasi dan family folder 4.



S0P Imunisasi DPT!;!;ib 1.

Petugas menerima family folder  dari petugas penda"taran9

%.

Petugas memanggil pasien9

2.

Petugas melakukan penyuluhan sebelum imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jenis imunisasi yang akan diberikan, man"aat, keluhan yang mungkin terjadi setelah imunisasi dan cara penanggulangannya49 8.

Petugas melakukan skrining dan pemeriksaan sasaran9

6.

Petugas memberikan 5aksin DPT!;!;ib yang tepat secara aman

3melakukan penyuntikan 5aksin DPT!;!;ib di anterolateral paha atas  bagian luar secara intramuscular dengan

dosis &,6 ml. Anak dengan

imunisasi DPT!;!;ib lanjutan, penyuntikan dilakukan di lengan kanan atas bagian luar secara intramuscular dengan dosis &,6 ml49 '.

Petugas melakukan penyuluhan pasca imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jadal imunisasi berikutnya dan kapan harus kembali49 :.

Petugas melakukan pencatatan

3di buku (*S, register imunisasi dan family folder 4.



S0P Imunisasi TT 1.

Petugas menerima family folder  dari petugas penda"taran9

%.

Petugas memanggil pasien9

2.

Petugas melakukan penyuluhan sebelum imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jenis imunisasi yang akan diberikan, man"aat, keluhan yang mungkin terjadi setelah imunisasi dan cara penanggulangannya49 8.

Petugas melakukan skrining dan pemeriksaan sasaran9

6.

Petugas memberikan 5aksin TT yang tepat secara aman

3melakukan penyuntikan 5aksin TT di lengan kiri atas bagian luar secara intramuscular dengan dosis &,6 ml49 '.

Petugas melakukan penyuluhan pasca imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jadal imunisasi berikutnya dan kapan harus kembali49

16

:.

Petugas melakukan pencatatan

3di kartu TT, register imunisasi dan family folder 4.



S0P Imunisasi Td 1.

Petugas menerima family folder  dari petugas penda"taran9

%.

Petugas memanggil pasien9

2.

Petugas melakukan penyuluhan sebelum imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jenis imunisasi yang akan diberikan, man"aat, keluhan yang mungkin terjadi setelah imunisasi dan cara penanggulangannya49 8.

Petugas melakukan skrining dan pemeriksaan sasaran9

6.

Petugas memberikan 5aksin TT yang tepat secara aman

3melakukan penyuntikan 5aksin Td di lengan kiri atas bagian luar secara intramuscular dengan dosis &,6 ml49 '.

Petugas melakukan penyuluhan pasca imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jadal imunisasi berikutnya dan kapan harus kembali49 :.

Petugas melakukan pencatatan

3 register imunisasi dan family folder 4.



S0P Imunisasi DT 1.

Petugas menerima family folder  dari petugas penda"taran9

%.

Petugas memanggil pasien9

2.

Petugas melakukan penyuluhan sebelum imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jenis imunisasi yang akan diberikan, man"aat, keluhan yang mungkin terjadi setelah imunisasi dan cara penanggulangannya49 8.

Petugas melakukan skrining dan pemeriksaan sasaran9

6.

Petugas memberikan 5aksin DT yang tepat secara aman

3melakukan penyuntikan 5aksin DT di lengan kiri atas bagian luar secara intramuscular dengan dosis &,6 ml49 '.

Petugas melakukan penyuluhan pasca imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jadal imunisasi berikutnya dan kapan harus kembali49 :.

Petugas melakukan pencatatan

3 register imunisasi dan family folder 4.

1'



S0P Imunisasi ;b )niject 1.

Petugas menerima family folder  dari petugas penda"taran9

%.

Petugas memanggil pasien9

2.

Petugas melakukan penyuluhan sebelum imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jenis imunisasi yang akan diberikan, man"aat, keluhan yang mungkin terjadi setelah imunisasi dan cara penanggulangannya49 8.

Petugas melakukan skrining dan pemeriksaan sasaran9

6.

Petugas memberikan 5aksin ;b )niject yang tepat secara aman

3melakukan penyuntikan 5aksin ;b )niject di anterolateral paha atas  bagian luar secara intramuscular dengan dosis &,6 ml49 '.

Petugas melakukan penyuluhan pasca imunisasi

3menjelaskan kepada keluarga pasien tentang jadal imunisasi berikutnya dan kapan harus kembali49 :.

Petugas melakukan pencatatan

3di buku (*S, register imunisasi dan family folder 4.



S0P Pelarutan >aksin -B 1.

Petugas menyiapkan alat9

%.

Petugas mengamati >>* dan masa kadaluarsa pada ampul 5aksin

 pastikan semua bubuk ada pada dasar ampul9 2.

uka ampul kaca pelarut dengan cara digergaji atau dipatahkan

dengan dilindungi plastik, jika terjadi luka saat membuka ampul, buang ampul karena ada kemungkinan isi ampul telah terkontaminasi9 8.

Sedot pelarut kedalam spuit sekali pakai. Bunakan spuit yang baru

untuk mencampur setiap 5aksin -B dengan pelarut9 6.

Suntikkan cairan pelarut ke dalam ampul 5aksin -B kering yang

telah dibuka9 '.

Sebelum 5aksin digunakan, putar ampul 5aksin agar 5aksin

tercampur sempurna9 :.

uang spuit dan jarum pencampur yang telah digunakan kedalam

sa"ety bo9. ?.

>aksin yang telah dicampur dengan pelarut selama pelayanan

immunisasi disimpan di dalam thermos, dan mempunyai batas masa pakai 2 jam setelah pelarutan.

1:



S0P Pelarutan >aksin -ampak  1.

Petugas menyiapkan alat9

%.

Petugas mengamati >>* dan masa kadaluarsa pada ampul 5aksin

 pastikan semua bubuk ada pada dasar ampul9 2.

uka ampul kaca pelarut dengan cara digergaji atau dipatahkan

dengan dilindungi plastik, jika terjadi luka saat membuka ampul, buang ampul karena ada kemungkinan isi ampul telah terkontaminasi9 8.

Sedot pelarut kedalam spuit sekali pakai. Bunakan spuit yang baru

untuk mencampur setiap 5aksin campak dengan pelarut9 6.

Suntikkan cairan pelarut ke dalam ampul 5aksin campak kering yang

telah dibuka9 '.

Sebelum 5aksin digunakan, putar ampul 5aksin agar 5aksin

tercampur sempurna9 :.

uang spuit dan jarum pencampur yang telah digunakan kedalam

sa"ety bo9 ?.

>aksin yang telah dicampur dengan pelarut selama pelayanan

immunisasi disimpan di dalam thermos, dan mempunyai batas masa pakai 2 jam setelah pelarutan.



S0P Pemesanan >aksin (e Dinas 1.

Petugas mendata keperluan 5aksin yang dibutuhkan dan mencatat

di "orm permintaan 5aksin9 %.

Petugas menyiapkan termos 5aksin berisi coolpack dan termometer9

2.

Petugas menyerahkan "orm permintaan 5aksin ke petugas 5aksin di

Dinas (esehatan9 8.

Petugas 5aksin dinas mengambilkan 5aksin dan memasukkan pada

termos 5aksin yang berisi coolpack dan thermometer9 6.

Petugas 5aksin dinas menyerahkan ke petugas 5aksin puskesmas9

'.

Petugas 5aksin puskesmas membaa termos berisi 5aksin dengan

cepat dan langsung memasukkan pada kulkas 5aksin di Puskesmas.



S0P Penyimpanan >aksin 1.

Petugas menyimpan 5aksin pada suhu %& E ?& -9

%.

Petugas meletakkan coolpack  di bagian baah lemari es sebagai

 penahan dingin dan menjaga kestailan suhu9 2.

Petugas menempatkan 5aksin sesuai si"at 5aksin9 

>aksin sensiti" panas 3;eat Sensiti5e# ;S4 diletakkan dekat

e5aporator, yakni 5aksin -B, Polio, -ampak9 1?



>aksin Fang sinsiti" dingin 3ree@e Sensiti5e# S4 diletakkan jauh

dari e5aporator, yakni 5aksin DPT!;!;ib, ;bb )niject, TT, DT,Td9 8.

Petugas memberi jarak antar 1!% cm atau satu jari tangan antar dus#

kotak 5aksin.



S0P Penggunaan (ulkas 1.

Petugas meletakkan kulkas 5aksin pada tempat yang ada stop

kontaknya9 %.

Petugas

membuka

kulkas

5aksin

saat

mengambil

dan

mengembalikan 5aksin serta segera menutupnya kembali9 2.

Petugas mencatat suhu kulkas 5aksin di buku suhu %  sehari, pagi

dan sore.



S0P Distribusi >aksin (e Posyandu 1.

Petugas mendata keperluan 5aksin yang dibutuhkan9

%.

Petugas menyiapkan (accine carrier  berisi coolpack 9

2.

Petugas mengambil 5aksin dari kulkas 5aksin dan langsung

memasukkan pada (accine carrier , 8.

Petugas menyerahkan kepada 5aksinator.

A ,

17

LOGISTIK 

Perencanaan kebutuhan alat suntik dan  safety box tidak dapat dipisahkan dengan  perencanaan kebutuhan 5aksin. )ntuk menjamin ketersediaan 5aksin, alat suntik dan safety box secara bersamaan dan cukup untuk pelayanan imunisasai maka perencanaan yang tepat sangat diperlukan. Dalam menghitung kebutuhan alat suntik berdasarkan jumlah cakupan yang akan dicapai tahun ini dan jumlah dosis pemberian imunisasi. !. Alat suntik 

)kuran alat suntik yang digunakan dalam program imunisasi ada 2 yaitu &,&6 ml, &,6 ml dan 6 ml. !.

ADS &,&6 ml

Digunakan untuk pemberian imunisasi -B. (ebutuhan ADS &,&6 ml G jumlah sasaran imunisasi -B  target 376H4 8.

ADS &,6 ml

Digunakan untuk pemberian imunisasi DPT!;!;ib, IP>, -ampak, DT.Td dan TT (ebutuhan ADS &,&6 ml G jumlah sasaran imunisasi A  target :.

ADS 6ml

Digunakan untuk melakukan pencampuran pelarut dengan 5aksin -B dan campak. (ebutuhan ADS 6 ml sama dengan kebutuhan 5aksin -B  5aksin campak 3untuk bayi, batita maupun anak sekolah4 8. Safety box

Safety box digunakan untuk menampung alat suntik bekas pelayanan imunisasi sebelum dimusnahkan. Sa"ety bo ukuran %,6 liter ammapu menampung 6& alat suntik   bekas, sedangkan ukuran 6 lliter menampung 1&& lat suntik bekas. +imbah imunisasi selain alat suntik bekas tidak boleh dimasukkan ke dalam safety box) :. >aksin

anyaknya 5aksin yang diminta ke (bupaten# (ota adalah untuk kebutuhan 1 bulan  pemakaian ditambah 1 minggu cadangan dikurangi sisa 5akssin yang masih ada. Permintaan dilakukan setiap satu bulan sekali.

A ,I

%&

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN3 PROGRAM

)ntuk menghindari dan mengatasi terjadinya (IPI maka dibutuhkan persiapan tertentu sebelum dana pada saat pelaksanaan imunisasi. !. Tempat

)ntuk pelaksanaan imuniasi anak sekolah pperlu diediakan ruangan khusus untuk   penanggulangan (IPI di tiap sekolah, misalnya ruang )(S atau ruang lain yang dilengkapi tempat berbaring. 8. Alat dan 0bat

Alat yang perlu disiapkan = 

Tensi meter 



In"us set



Alat suntik steril

0bat yang perlu disiapkan = 

Adrenalin 1=1&&&&



Deksametason suntik 



-airan in"us atau 5irus!5irus lainnya dapat ditularkan melalui luka karena tusukan jarum. -ara mencegah luka tusukan jarum = 

*engurangi keinginan untuk memegang jarum dan alat suntik 3tidak 

melakukan recaping 4

8.



*emegang alat suntik dan jarum secara aman



*engatur tata letak tempat penyuntikan untuk mengurangi resiko terluka



*engatur posisi anak yang tepat untuk penyuntikkan

Penggunaan kotak pengaman 3 safety box4 Semua alat suntik setelah digunakan 3bekas4 sebaiknya segera dimasukkan ke dalam

kotak pengaman. (otak ini tahan air dan tusukan sehingga jarum tidak mudah menembusnya. $ika tidak tersedia kotak pengaman, bisa menggunakan bahan!bahan lokal untuk membuat adah benda!benda tajam yang aman dan "ungsional.

:.

Pembuangan sampah limbah tajam dan limbah imunisasi lainnya Semua alat suntik pada akhirnya harus dimusnahkan. Alat suntik dan jarum untuk 

mencampur yang sekali digunakan rusak atau dibuang sebaiknya digunakan sekali dan kemudian dimusnahkan. +imbah imunisasi seperti 5ial# "lacon 5aksin, tutup 5ial, kapas  bekas suntikan dan lain!lain, sebaiknya tidak dibuang bersama dengan jenis!jenis sampah lainnya, karena dapat mencemari dan membahayakan lingkungan. *aka harus ditangani sama seperti menangani limbah tajam imunisasi.

A ,III

%2

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian dan upaya peningkatan mutu program imunisasi dapat dilakukan dengan= A. Pengaasan

1. Pengaasan internal dilakukan oleh Puskesmas maupun Dinas (esehatan melalui  penilaian standart Puskesmas %. Pengaasan eksternal dilakukan melalui = a. Pengaasan oleh masyarakat berupa laporan atau pengaduan masyarakat  b. Pengaasan dilakukan oleh institusi kesehatan yang terkait dengan pelayanan medik dasar  . Pembinaan

Pembinaan meliputi % hal = !. Pembinaan teknis medis oleh umah sakit 8. Pembinaan manajerial oleh Dinas (esehatan

Pembinaan dilakukan secara berjenjang = !. Pembinaan tingkat Puskesmas 8. Pembinaan tingkat (abupaten# (ota oleh Dinas (esehatan (abupaten# (ota :. Pembinaan tingkat pro5insi oleh Dinas (esehatan Pro5insi d. Pembinaan tingkat pemerintah pusat oleh Departemen (esehatan, (onsil

(edokteran Indonesia Pembinaan yang dilakukan dapat berupa pemberian bimbingan, super5isi, konsultasi, pendidikan dan latihan, penyuluhan 3komunikasi, in"ormasi dan moti5asi4 dan kegiatan pemberdayaan lain

A I5

%8

PENUTUP

Demikian Pedoman pelayanan Imunisasi, segala kritik dan saran akan kami terima sebagai upaya perbaikan pelayanan imunisasi di masa yang akan datang.

%6

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF