April 6, 2018 | Author: Adi Danu Saputra | Category: N/A
Kristalografi Mineralogi #1. Pendahuluan DR. I Wayan Warmada Lab. Sumberdaya Mineral Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik UGM Email:
[email protected] URL: http://warmada.staff.ugm.ac.id HP: +6281328095522
Materi yang akan diberikan
Pendahuluan (kristal dan mineral) Morfologi kristal Mineralogi dan klasifikasi Asosiasi dan genesa mineral Pendalaman klasifikasi dan pengenalan mineral dengan perangkat lunak Latihan soal (kalau tersedia soal)
Pendahuluan Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari kristal Diagram yang menunjukkan aliran informasi antara ilmu kristalografi, mineralogi dan ilmu pengetahuan yang lain. Jalur informasi ditunjukkan dengan tanda panah
Mengapa mempelajari Kristalografi?
Hampir semua mineral di alam berbentuk kristalin → Mineralogi & Scanning Electron Microscope Mineral dengan warna sama dapat dibedakan berdasarkan sistem kristalnya, misalnya kuarsa (heksa.), kalsit (rhomb.), anhidrit (ortho.) dan gipsum (mono.).
Sifat-sifat optis mineral ditentukan oleh sistem kristalnya → Mineral Optik & Petrografi Sifat-sifat difraksi mineral tergantung pada struktur kristal dan jarak antar kisi-kisi kristal → Difraksi Sinar-X (X-Ray Diffraction)
Mengapa mempelajari Mineralogi?
Identifikasi mineral, penentuan morfologi, komposisi dan sifat-sifat fisik Eksplorasi endapan mineral dan bijih (pencarian bahan industri baik logam maupun bukan logam) Mineralogi industri (mineral untuk semen dan zeolit) Gemologi (batu permata) Biomineralogi Mineral sebagai bencana kesehatan (seperti asbes) → Μineralogi Medis
Kristalografi Ruang lingkup kristalografi
Pertumbuhan kristal
Bentuk luar kristal (external shape)
Struktur dalam kristal
Kristal
Benda padat dan homogen Mempunyai atau tersusun oleh unsur kimia dan senyawanya Mempunyai susunan atom yang teratur yang dicerminkan oleh bidang-bidang kristal
Kristalisasi
Kecepatan kristalisasi mempengaruhi bentuk dan ukuran butir kristal Kristal dapat terbentuk dari presipitasi atau kristalisasi: Larutan (solution), misalnya gipsum, halit, kalsit
Gipsum
Halit
Kalsit
Lelehan (melt), contoh: ortoklas, hornblenda, olivin
Ortoklas
Uap (vapours), misalnya gipsum, belerang, alunit
Hornblenda
Gipsum Anhidrit
Belerang
Olivin
Sifat kristal
Dua bidang muka kristal yang berimpit selalu membentuk sudut yang besarnya tetap pada suatu kristal (disebut sebagai hukum ketetapan sudut bidang dua atau hukum Steno) Catatan: bidang muka kristal adalah bidang-bidang datar yang membentuk permukaan kristal masing-masing kristal mempunyai letak dan arah bidang muka kristal tertentu dan berbeda-beda Contoh: krital tawas
Sifat kristal
Kristal tawas [(NH4)2Al2(SO4)4·24H2O]
Sudut antar bidang r dan m kurang lebih 109°28,25'
Tujuh sistem kristal
Dasar penggolongannya: Jumlah sumbu kristal Letak sumbu kristal yang satu dengan yang lain atau sudut yang dibentuk sumbu Parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu Sumbu kristal: garis bayangan, lurus, yang menembus kristal (bidang-bidang muka kristal) dan melalui pusat kristal.
Kubik Ketiga sumbu kristal dari sistam ini sama panjang dan semuanya saling tegak lurus.
Fluorite
Kubik Ketiga sumbu kristal dari sistam ini sama panjang dan semuanya saling tegak lurus.
Magnetite
Tetragonal
Kedua sumbu kristal dari sistem ini mempunyai panjang yang sama, sedangkan sumbu yang lain dapat lebih panjang atau lebih pendek Ketiga sumbu kristalnya saling tegak lurus.
Scheelite
Tetragonal
Kedua sumbu kristal dari sistem ini mempunyai panjang yang sama, sedangkan sumbu yang lain dapat lebih panjang atau lebih pendek Ketiga sumbu kristalnya saling tegak lurus.
Hexagonal
Terdiri atas 4 sumbu kristal Ketiga sumbu kristal dari sistem ini mempunyai panjang yang sama, terletak horisontal, serta saling membentuk sudut 120° Sumbu kristal yang lain dapat lebih panjang atau lebih pendek.
Vanadinite
Trigonal
Terdiri atas 4 sumbu kristal Ketiga sumbu kristal dari sistem ini mempunyai panjang yang sama, terletak horisontal, serta saling membentuk sudut 120° Sumbu kristal yang lain dapat lebih panjang atau lebih pendek.
Calcite
Ortorombik
Terdiri dari 3 sumbu kristal yang tidak sama panjang Ketiga sumbu tersebut terletak saling tegak lurus Aeschynite
Monoklin
Terdiri dari 3 sumbu kristal yang tidak sama panjang Salah dua sumbunya saling tegak lurus Sumbu yang lain tidak tegak lurus dengan kedua sumbu tersebut
Aegirine
Triklin
Terdiri dari 3 sumbu kristal yang tidak sama panjang Ketiga sumbu kristal tersebut tidak saling tegak lurus.
Rhodochrosite