1 Instalasi Saklar Tunggal
September 22, 2017 | Author: Mas Sugiarto | Category: N/A
Short Description
saklar tunggal...
Description
BAB I PENDAHULUAN 1
Tujuan TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU ) Setelah mempelajari materi ini diharapkan akan dapat merencanakan, memasang, memperbaiki, dan mengetes beberapa rangkaian instalasi penerangan. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK ) Mahasiswa akan dapat merencanakan, memasang, memperbaiki, dan mengetes rangkaian instalasi penerangan yang terdiri dari : Sumber tegangan AC satu phasa Saklar tunggal Lampu Kotak-kontak.
2
Ruang Lingkup Praktikum Instalasi Listrik Penerangn ini dibatasi pada : 1
Praktikum Instalasi Penerangan dengan saklar seri ini dilakukan di Laboratorium Listrik PPNS pada. Jum’at, 12 April 2013.
2
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
3
Avometer Kyoritsu Digital Clamp Meter, Kew Snap 2007A Kabel Tool Box 5 1 Sakelar, MK Switch 250V 10A 2 Kotak Kontak, MK 16A 250V
Alat Keselamatan Kerja yang digunakan adalah : Safety Shoes, dan cattle pack.
BAB II DASAR TEORI
Pada bagian ini akan dapat di pelajari system instalasi penerangan dengan menggunakan satu buah saklar tunggal, satu buah lampu pijar, dan dilengkapi dengan dua buah kotak kontak. Satu buah saklar tunggal dalam instalasi penerangan pada umumnya digunakan untuk mengoperasikan satu buah atau beberapa lampu secara bersamaan, baik lampu pijar maupun lampu tabung. Kotak-kontak di pasang dalam system instalasi berfungsi untuk menyediakan sumber tegangan listrik pada beban yang tidak tetap, atau beban yang dapat dipindah-pindah. Saklar adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik pada rangkaian listrik tertutup. Berbagai jenis saklar tersedia sesuai dengan fungsi, jenis dan cara pemasangannya. Salah satunya adalah saklar tunggal yang digunakan untuk menghidupkan dan mematikan satu buah atau satu kelompok beban listrik. Dalam hal ini adalah beban penerangan atau lampu listrik.
Gambar 1. Simbol Saklar Tunggal Saklar tunggal memiliki dua titik kontak. Masing-masing titik kontak dihubungkan ke saluran fasa dan saluran masukan beban.
Gambar 2. Instalasi Saklar Tunggal
Karena fungsinya sebagai pemutus dan penyambung arus listrik, saklar juga dapat digunakan sebagai komponen pengaman manual pada sistem instalasi listrik. Dalam melakukan perbaikan instalasi beban, seluruh sistem instalasi tidak perlu dimatikan, cukup mematikan saklar bebannya saja. Dengan catatan, saklar beserta instalasinya terpasang dan bekerja dengan baik dan benar. Pemasangan yang salah memang tidak menimbulkan kegagalan kerja (hubung singkat/korsleting) pada sistem tersebut. Lampu dapat menyala dan mati sesuai kerja saklar. Tapi hal ini dapat membahayakan orang lain (bukan si pemasang instalasi) yang menganggap sistem instalasi tersebut sudah terpasang dengan baik, benar dan aman. Misalnya, orang lain tersebut memperbaiki instalasi fitting lampu secara langsung tanpa memutuskan arus listrik dari sumber (PLN). Walaupun saklar tersebut sudah dimatikan, pada saluran lampu sampai ke saklar masih terdapat arus listrik.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PERALATAN DAN KOMPONEN Peralatan dan komponen yang dipakai dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
N
Nama
o KWH meter 1. 2. 3. 4. 5.
Angk Spesifikasi 220V/50Hz/450V A
MCB Saklar tunggal Kotak-kontak Lampu pijar
7.
8.
Kotak penghubung Kotak saklar / kotak-kontak Pipa PVC
Huruf
Satu
Ket
an
.
1
Satu
Buah
1
Satu
Buah
1
Satu
Buah
2
Dua
Buah
1
Satu
Buah
3
Tiga
Buah
3
Tiga
Buah
2
Dua
Lonjor Buah
1 phasa 6 A MK, setara 220V / 6 A 25 W / TL 1x20 W
6.
a
Jumlah
MK, setara MK, setara
3/4", maspion
9.
Klem pipa PVC
3/4", maspion
28
1
Sekrup
5/8"
28
Dua puluh delapan Dua puluh
1
delapan Satu
Box
1
Satu
Buah
Buah
0. 1
Tool set
1. 1
AVO meter
Sanwa, setara
2. 1
Kabel
NYA,NYM
3
3.2 RANGKAIAN PERCOBAAN Gambar 1 merupakan salah satu contoh penggunaan satu buah saklar tunggal untuk mengoperasikan satu buah lampu pijar pada satu tempat dan dilengkapi dengan dua buah kotak - kontak yang terdiri dari : Gambar penempatan alat
( material arrangement )
Gambar diagram garis tunggal
( single line diagram )
Gambar diagram garis ganda
( wiring diagram )
Gambar diagram aliran arus
( current flow diagram )
3
PROSEDUR KESELAMATAN KERJA 1
Perhatikan setiap langkah kerja yang akan saudara kerjakan semua harus sesuai dengan SOP (tandart Operasional Procedure)
2
Sebelum merangkai pastikan power dalam keadaan OFF atau mati
3
Periksa semua peralatan dan komponen dalam kedaan aman digunakan
4
Dalam melakukan peerjaan rangkaian dilarang bercanda dan bercakap yang tidak ada hubungannya dengan modul praktikum
5
Sebelum mencoba pastikan dicek terlebih dahulu dengan menghubungi instruktur bengkel / laboratorium.
3.4 PROSEDUR KERJA Langkah-langkah percobaan : 1
Rangkailah peralatan yang tersedia seperti pada gambar diagram garis ganda dan power supply dalam keadaan terbuka.
2
Cek kembali hubungan terminal masing-masing peralatan dan sambungan apakah sudah baik dengan peralatan ukur AVO meter.
3
Sebelum power supply di on - kan, yakinkan bahwa rangkaian sudah benar dengan menanyakan kepada instruktur.
Gambar Penempatan alat L1/N/PE
• Gambar Diagram Garis Tunggal L1/N/PE
3
3
3
3
3
2
3
• Gambar Diagram Garis Ganda
L1 N PE
•
Gambar Diagram Aliran Arus L1
N
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 HASIL PRAKTIKUM Hari Praktikum : Jum’at Tanggal : 12 April 2013 Pukul : 13.00 – selesai Peralatan yang digunakan : 1
Avometer Kyoritsu Digital Clamp Meter, Kew Snap 2007A
2
Kabel
3
Tool Box 5
4
1 Sakelar, MK Switch 250V 10A
5
2 Kotak Kontak, MK 16A 250V
TABEL HASIL PERCOBAAN ( Mengacu pada lampiran Lap. Sementara ) Pada Lampu Pijar Pengukuran tanpa tegangan No.
Hubungan Instalasi
Hasil Pengukuran
Semua sakelar OFF L1 terhadap N 1. 2.
0 L1 terhadap PE 0
3.
N terhadap PE
1
Semua Sakelar ON L1 tehadap N 4. 5.
0 L1 terhadap PE 0
6.
N terhadap PE
1
7.
L1 terhadap sakelar
1
8.
Sakelar terhadap lampu
1
9.
Lampu terhadap N
0
Pengukuran dengan tegangan No.
Hubungan Instalasi
Hasil Pengukuran
L1 tehadap N 1. 2.
87.3 L1 terhadap PE 116
3.
N terhadap PE
87.4
4.
Kotak - kontak 1
213
5.
Kotak - kontak 2
214
Catatan :
0 = tidak ada hubungan 1 = ada hubungan
4.2 PEMBAHASAN Dari data hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa ketika dilakukkan pengukuran tanpa tegangan dan semua saklar dalam keadaan OFF, terdapat hubungan antar PE dengan N hal ini menunjukkan bahwa…. . Sedangkan ketika saklar di ON tersapat hubungan antara PE dan N, jika terdapat hubungan berarti rangkaian tersebut tidak aman karena terjadi hubungan singkat atau short, hal ini akan mengakibatkan MCB akan trip ketika di beri tegangan. Namun dari hasil praktikum juga menunjukkan pada saat saklar di ON kan, antara LI terhadap N tidak terdapat hubungan. Padahal seharusnya antara LI terhadap N ada hubungan. Hasil ini dikarenakan ketidaktelitian praktikan dalam melakukan pengetesan. Ketika dilakuan pengukuran dengan tegangan semua instalasi memilik tegangan, tetapi besar tegangan ini tidak sama, seperti yang di tunjukkan oleh hubungan instalasi L1 terhadap PE dan N terhadap PE, hal ini disebabkan karena pengaruh adanya induksi tegangan oleh L1 terhadap PE dan N.
Selain itu Tanpa tegangan saat semua saklar mati ,tidak ada hubungan antara L1 terhadap N, L1 terhadap PE dan N terhadap PE. Hal ini disebabkan karena fungsi dari sakelar sebagai pemutus tegangan/ hubungan. Pada pengukuran tanpa tegangan, saat semua saklar on, ada hubungan antara L1 terhadap N, L1 terhadap saklar, saklar terhadap lampu dan lampu terhadap N, karena saklarnya dinyalakan maka terjadi hubungan atau terhubung. Sementara hubungan antara N terhadap PE dan L1 terhadap PE tidak ada karena grounding atau PE tidak berpengaruh pada saklar meskipun saklarnya di ON kan maupun dimatikan karena saklar tidak terhubung dengan PE atau saklar digunakan untuk fase L dan N Penurunan tegangan paling besar yaitu saat pengkuran antara PE dengan N dan PE dengan L1, karena saat melewati PE tegangan disalurkan ke tanah makanya saat pengukuran terjadi penurunan cukup besar.
BAB V KESIMPULAN 5.1 KESIMPULAN Dari data yang diperoleh pada praktikum saklar tunggal, lampu dan kotak kontak dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut : 1. Pada saat tanpa tegangan, terdapat dua pengukuran yaitu saat semua saklar mati, dan semua saklar ON 2. Tanpa tegangan saat semua saklar mati ,tidak ada hubungan antara L1 terhadap N, L1 terhadap PE dan N terhadap PE. 3. Pada pengukuran tanpa tegangan, saat semua saklar on, ada hubungan antara L1 terhadap N, L1 terhadap saklar, saklar terhadap lampu dan lampu terhadap N,. Sementara hubungan antara N terhadap PE dan L1 terhadap PE tidak ada hubungan 4. Pada pengukuran dengan tegangan yang terukur pasa fase L dan N terjadi penurunan tegangan 5. Penurunan tegangan paling besar yaitu saat pengkuran antara PE dengan N dan PE dengan L1, karena saat melewati PE tegangan disalurkan ke tanah 6. ketika memasang instalasi listrik harus di periksa terlebih dahulu apakah terdapat instalasi – instalasi yang mengalami short circuit atau terjadi hubungan singkat, sehingga instalasi tersebut di pastikan aman sebelum di operasikan. 5.2 PERTANYAAN DAN TUGAS 1. Peraturan-peraturan apa yang harus diperhatikan untuk pemasangan instalasi listrik ?
2. Persyaratan apa yang harus dipenuhi peralatan listrik supaya dapat dipergunakan untuk instalasi listrik? 3. Persyaratan apa yang harus dipenuhi instalasi listrik sebelum boleh dipergunakan ? 4. Gambar-gambar listrik dapat dibagi atas jenis apa saja? 5. Bilamana digunakan diagram lingkaran arus? 6. Bagaimana cara menggambar saklar dalam diagram ? 7. Apa tujuan gambar instalasi dan diagram instalasi? 8. Apa tujuan gambar situasi dan mengapa gambar ini diperlukan ? 9. Apa perbedaan antara diagaram garis ganda dan digarm garis tunggal? JAWAB : 1. Peraturan-peraturan yang harus diperhatikan untuk pemasangan instalasi listrik yaitu :
Syarat-syarat Penyambungan Listrik ( SPL ) Dalam Peraturan Menteri tahun 1978.
Undang-undang dan Peraturan Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 18 tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara. 2. Syarat peralatan listrik dapat digunakan dalam instalasi listrik adalah 1. memenuhi persyaratan PUIL 2000 2. mendapat pengesahan / izin dari instansi yang berwenang. 3. Syarat yang harus dipenuhi instalasi listrik sebelum digunakan adalah 1. harus memenuhi persyaratan PUIL 2000 2.
mendapatkan pengesahan / izin dari instansi yang berwenang setelah diuji dan diperiksa terlebih dahulu.
4. Jenis-jenis gambar : 1. Menurut tujuannya:
Gambar bersifat menjelaskan : - diagram dasar. - diagram lingkaran arus. - diagram instalasi.
Diagram pelaksanaan: - diagram pengawatan. - diagram saluran.
Gambar instalasi
Gambar situasi. 2.
Menurut cara menggambar: Diagram garis ganda ( Wiring diagram ).Diagram garis tunggal ( Single line diagram ).
5. Diagram lingkaran arus digunakan untuk merencanakan rangkaian rangkaian yang
rumit dan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi
padanya.Tanpa diagram ini sering tidak mungkin mendapat gambaran yang jelas tentang cara kerja suatu rangkaian. 6. Saklar digambar bergerak dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah. 7. Tujuan gambar instalasi adalah untuk memberikan keterangan-keterangan apakah suatu instalasi bisa membahayakan orang / konsumen, misalnya kebakaran. Tujuan dari diagram instalasi adalah untuk mengetahui apakah instalasinya sudah sesuai dengan peraturan atau tidak. 8. Tujuan gambar situasi:
Menunjukkan letak gedung atau tempat dimana instalasinya akan dipasang.
Menunjukkan rencana penyambungannya dengan PLN untuk dapat menentukan
kemungkinan penyambungan dan biayanya.
9. Perbedaan diagram garis tunggal dengan diagram garis ganda :
Diagram garis tunggal hantaran yang sejenis digambar dengan satu garis kecil dengan beberapa garis lintang kecil. Jumlah garis lintang ini menyatakan jumlah hantaran sejenis yang ada.
Diagram garis ganda jumlah hantaran digambar sesuai dengan keadaan sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA Antonius Lipsmeir, Adolf Teml, Friedrich Tabellenbuch Elektrotechnik Elektronik, 1989, Bronner and Daentler K. G, Germany. Horst Dieter Tolle-Erhard Vop, Technical Drawing for Electrical Engineering, 1984, GTZ GmbH, Germany. Widodo, Hendro Agus, Modul Praktikum Teknik Listrik. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. 2012 Michael Neidle, Ir. Sahat Pakpahan, Teknologi Instalasi Listrik, Lembaga Penerbangan dan Amerika Nasional (LAPAN) 1989, Penerbit Erlangga, Jakarta. P. Van Harten, E Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat 2, 1985, Penerbit Bina Cipta, Bandung. Tim revisi PUIL 2000, Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2000, LIPI, Jakarta.
View more...
Comments