1 Farmakokinetika
July 3, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download 1 Farmakokinetika...
Description
FARMAKOKINETIKA TRIAS MAHARANI
PENGANTAR FARMAKOKINETIK Untuk men Untuk menje jelas laskan kan pen pentin tingn gnya ya sen senyaw yawa a oba obatt da dan n formulasi obat pada absorpsi dan distribusi obat ke site ak akssi, ses ese eor oran ang g ha haru russ memp mper erti tim mbang ngkkan urutan kejadian yang mendahului suatu efek terapi obat.
Pertama Pertama,, obat dalam bentuk sediaannya digunakan oleh pasien baik melalui suatu rute pemakaian oral, intravena, subkutan, transdermal, dan lain-lain. Selanjutnya, obat dilepas dari bentuk sediaan dalam suatu cara yang dapat diramalkan dan dikarakterisasi. Kemudian beberapa fraksi obat diabsopsi dari site pemakaian ke dalam jaringan sekitarnya, ke dalam tubuh (seperti pada bentuk-bentuk sediaan oral) atau keduanya. Akhirnya, obat mencapai site aksi. Jika konsentrasi obat pada site aksi melebihi konsentrasi efektif minimum (MEC) akan dihasilkan suatu respons farmakologis. farmakologis. Aturan pendosisan yang sesungguhnya (dosis, bentuk sediaan, interval pendosisan) ditetapka diteta pkan n sec secara ara hat hati-h i-hati ati dal dalam am per perco cobaa baan n kli klinis nis unt untuk uk men mengh ghasi asilka lkan n konsentrasi obat yang benar pada site aksi. Kenya Ken yata taan anny nya, a, ur urut utan an kej ejad adia iaan an in inii sa sang ngat at di dipe peng ngaru aruhi hi ol oleh eh ra ranc ncan anga gan n bentuk sediaan, obat itu sendiri, atau kedua nya.
Biofarmasetika
adalah
ilmu
yang
mempelajari hubungan antara sifat fisikokimia obat, bentuk sediaan yang mana obat diberikan, dan rute pemakaian terhadap laju dan jumlah absorpsi obat sistemik.
Jadi biofarmasetika juga mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi (1) stabilitas obat dalam produk obat, (2) pelepasan obat dari produk obat, (3) disolusi,oelepasan obat pada sitelaju absopsi, dan (4) absorpsi sistemik obat.
Skema yang menunjukkan hubungan dinamis antara obat, poduk obat, dan efek farmakologis
Pelepasan dan pelarutan obat
absorpsi
Obat dalam sirkulasi sistemik
Obat dalam jaringan
eliminasi
Eksresi dan metabolisme
efek farmakologis atau klinis
FARMAKOKINETIKA Adalah ilmu yang mempelajari kinetika absorbsi, distribusi dan eliminasi (yakni eksresi dan metabolisme) obat. Farm Farmak akodi odina nami mika ka me meru rujuk juk pa pada da hu hubu bung ngan an an anta tara ra konsentrasi obat pada site aksi (reseptor) dan respons farmakologis, termasuk efek biokimia dan fisiologis yang mempengaruhii interaksi obat dengan reseptor. mempengaruh
PENGUKURAN KURAN KONSENTRAS KONSENTRASI I OBA OBAT T PENGU Oleh
karena konsentrasi obat merupakan satu unsur penting dalam penentuan farmakokinetika individual atau populasi, konsentrasi obat diukur dalam sampel biol bi olog ogis is,, se sepe pert rtii ai airr su susu su ib ibu, u, sa saliliva va,, pl plas asma ma da dan n urine.
Pada
umumnya, metode kromatografi paling sering dig di gun unak aka an un untu tukk pe pen nguk ukur ura an kon onssent ntra rassi ob obat at,, karena kromatografi memisahkan obat dari bahanbahan lainpenetapan yang terkait yang dapat menyebabkan gangguan kadar.
KURVA KADAR DALAM PLASMA-WAKTU Kurv Ku rva a
kad ka dar
dala da lam m
pla lassma ma-w -wa aktu
diha di hasi silk lkan an
den de nga gan n mengukur
konsentrasi obat dalam cuplikan plasma yang diambil pada berbagai jarak waktu setelah pemberian suatu produk obat, konsentrasi obat dalam
tiap cuplikan plasma digambar pada plasma. koordinat kertas grafik regtangular terhadap waktu pengambilan cuplikan Selama obat mencapai sirkulasi umum (sistemik), konsentrasi obat dalam plasma akan naik sampai maksismum. Pada umumnya absorpsi suatu obat terjadi lebih cepat dari pada eliminasi. Selama obat diabsorpsi ke dalam sirkulasi sistemik, obat didistribusikan ke sem se mua ja jari ring ngan an da dala lam m tu tubu buh h da dan n ju juga ga se seca cara ra se sere rent ntak ak di diel elim imin inas asi. i. Eliminasi suatu obat dapat terjadi melalui ekskresi atau biotransformasi atau kombinasi dari keduanya.
Hubungan kurva kadar obatwaktu dan berbagai parameter parameter farmakologik farmak ologik dapat dilihat pada gb.
MEC (minimum effcetive concentration) dan MTC (minimum toxic concentration) masi ma sing ng-m -mas asin ing g me meny nyat atak akan an kons ko nsen entr tras asii ef efek ekti tiff mi mini nimu mum m dan konsentrasi toksik minimum suatu obat.
Dengan menganggap konsentrasi obat dalam plasma dalam kesetimbangan dengan obat-obat dalam jaringan, maka MEC mencer menc ermi mink nkan an ko kons nsen entr trasi asi ob obat at ya yang ng di dipe perl rluk ukan an ol oleh eh rese re sep pto torr untu tuk k me meng ngha hasi sillka kan n ef efek ek fa farm rmak akol olo ogi yan ang g diinginkan. De Demi miki kian an pu pula la MTC men menyat yatakan akan kon konsen sentras trasii obat ob at yan yang g di dipe perl rluk ukan an un untu tuk k mu mula laii me meng ngha hasil silka kan n su suatu atu efek efe k to toksi ksik k. Wak aktu tu mu mula laii ke kerj rja a sa sama ma de deng ngan an wa wakt ktu u ya yang ng
dip ipe erluk ukan an obat unt ntu uk mencapai MEC. Intensit ita as efek farmakologik adalah sebanding dengan jumlah reseptor obat yang ditempati, yang dicerm dicerminkan inkan dalam pengamat pengamatan, an, dimana kons ko nsen entr tras asii ob obat at da dala lam m pl plas asma ma le lebi bih h ti ting nggi gi me meng ngha hasi silk lkan an respon res ponss fa farm rmak akolo ologi gikk ya yang ng le lebih bih bes besar ar sa samp mpai ai ma maks ksim imum um.. Lama kerja obat adalah selisih waktu antara waktu mula kerja obat dan waktu yang diperlukan obat turun kembali ke MEC.
Kurva kadar dalam plasma –waktu yang menunjukkan waktu dan konsentrasi puncak Waktu kadar puncak dalam plasma adalah waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi obat maksimum dalam dal am pla plasma sma yang yang se seca cara ra ka kasa sar r
sebanding dengan laju absopsi obat rata-rata. Kadar puncak dalam plasma atau maksimum ob oba at bia iasa san nkonsentrasi ya di dika kait itkkan deng de nga an dosis dan tetapan laju absorpsi dan elim el imin inas asii ob obat at.. Se Seda dang ngla lan n AUC (area
under
curve)
dikaitkan
dengan jumlah oba t yang terabsorpsi secara sistemik.
Makna pengukuran konsentrasi obat dalam plasma Secara klin Secara klinik, ik, per perbeda bedaan an indi individ vidual ual dala dalam m far farmak makoki okinet netika ika obat ob at se seri ring ng te terj rjad adi. i. Pe Pema mant ntau auan an ko kons nsen entr tras asii ob obat at da dala lam m dara da rah h at atau au pl plas asma ma me meya yaki kink nkan an ba bahw hwa a do dosi siss ya yang ng te tela lah h diper dip erhit hitung ungka kan n be benar nar-b -bena enarr te tela lah h me melep lepas aska kan n ob obat at dal dalam am plasma dalam kadar yang diperlukan untuk efek terapetik. Untu Un tukk be bebe bera rapa pa ob obat at,, ke kepe peka kaan an re rese sept ptor or pa pada da in indi divvid idu u berbed ber beda, a, se sehi hingg ngga a pe pema mant ntaua auan n ka kadar dar oba obatt da dalam lam pl plas asma ma diper dip erluk lukan an unt untuk uk me memb mbeda edaka kan n pe pend nderi erita ta ya yang ng me mene neri rima ma terlalu banyak obat dan penderita yang sangat peka terhadap obat. Mode Mo dell fa farm rmak akok okine ineti tikk dap dapat at me memb mber erik ikan an pe penaf nafsir siran an ya yang ng lebih tentang hubungan kadar obat dalam plasma dan responteliti farmakologik.
MODEL FARMAKOKINETIK Obat berada dalam suatu keadaan dinamik dalam tubuh. Dalam suatu sistem biologik peristiwa-peristiwa yang dialami obat sering terjad ter jadii sec secar ara a sis sistem temik. ik. Dal Dalam am men meng ggamb ambar ark kan sis sistem tem bio biolog logik ik yang ya ng kom ompl plek eks s te terrse seb but ut,, di dib bua uatt pe peny nyed eder erha hana naan an an ang ggap apan an meng me ngen enai ai per erg gerak akan an ob oba at itu tu.. Su Sua atu hi hip pot otes esis is ata tau u mo mode dell disusun dengan menggunakan istilah matematika, yang memberi arti singkat dari pernyataan hubungan kuantitatif. Berbagai model matem ma temat atik ik da dapa patt dir diranc ancang ang unt untuk uk men menir iru u pr prose oses s laj laju u ab absorb sorbsi, si, ditribusi, dan eliminasi obat.
Sebagai contoh, suatu obat diberikan secara injeksi IV dan dianggap secara cepat obat melarut dalam cairan tubuh, model farmakokinetik ya yang dapa meng mbar n yake kead aan ini adal suat bak beri si seng jumlda ahpattvome lumngga e gamb cairarka ankan ngadaa sn ecain rai ad calah epah at su batu eruadba a k dbe alarisi m keseti kes etimba mbanga ngan n den dengan gan oba obat. t. Seb Sebaga agaima imana na dal dalam am tub tubuh uh man manusi usia, a, suatu fraksi obat secara terus-menurus akan dieliminasi sebagai fungsi waktu (gbr dibawah). Konsentrasi obat dalam bak setelah pemberian suatu dosis ditentukan oleh dua parameter : (1) volume cairan bak yang akan melarutkan obat dan (2) laju elimasi obat per satuan waktu. Cairan mengisi kembali secara otomatis untuk menjaga volume yang tetap
Cairan keluar
Cairan mengisi kembali secara otomatis untuk menjaga volume yang tetap
Cairan keluar
Bak dengan suatu volume yang tetap dari cairan yang bersetimbang dengan obat. Volume cairan 1,0 L. Cairan keluar 10 ml/menit. Fraksi obat yang diambil per satuan waktu 10/1000 atau 0,01 menit¯¹ Oleh karena konsentrasi obat bergantung pada waktu, dua variabel kosent ntra rasi si ob obat at da dan n wa wakt ktu u, bert pada pa da co cont ntoh oh te ters rseb ebut ut,, kose berturut urut-tur -turut ut disebut sebagai variabel tergantung dan variabel bebas.
Model farmakokinetik berguna untuk: Memprakirakan kadar obat dalam plasma, jaringan, dan urin pada berbagai pengaturan dosis Menghitung pengaturan pengaturan dosis optimum untuk tiap penderita secara individual Memperkirakan Memperkirak an kemungkinan akumulasi obat dan/atau metabolit-metabo metabolit-metabolit lit Menghubungkan konsentrasi obat dengan aktivitas farmakologik atau toksikologik Menilai perubahan laju atau tingkat availabilitas antar formulasi (bioekivalensi) Menggambarkan perubahan fatal atau penyakit yang memepengaruhi absorpsi, distribusi atau eliminasi obat Menjelaskan interaksi obat.
Model-Model Kompartemen
Tubuh dapat dinyatakan sebagai suatu susunan, atau sistem dari kompartemen-kompartemen kompartemen-komp artemen yang berhubungan secara timbalbalik satu dengan yang lain. Suatu kompartemen bukan suatu daerah fisiologik atau anatomik yang nyata, tetapi dianggap sebagai suatu jaringan atau kelompok jaringan yang
mempunyai aliran darah dan afinitas obat yang sama.
MODEL MAMMILLARY
Model mam Model mammil millary lary mer merupa upakan kan mod model el kom kompar partem temen en yang pali paling ng umu umum m digunakan dalam farmakokinetika
Model terdiri atas satu atau lebih kompartem perifer yang dihubungkan ke suatu kompartemen sentral
Kompar Komp arte teme men n se sent ntra rall me mewa waki kilili pl plas asma ma da dan n ja jari ring ngan an-j -jar arin inga gan n ya yang ng perfusinya tinggi dan secara cepat berkesetimbangan dengan obat.
Mod ode el mammillary dap dapat dian angg ggap ap seb eba aga gaii sua uattu sist ste em yang berhubungan secara erat, karena jumlah obat dalam setiap kompartemen dal dalam am suatu sistem sis tem tersebu ter sebutt dapa dapat t dipe diperki rkiraka rakan n sete setelah lah obat dim dimasu asukkan kkan ke dalam kompartemen tertentu.
Bila suatu obat diberikan secara IV, obat secara langsung masuk ke dalam kompartemen sentral.
Eliminasi obat dari kompartemen sentral terjadi oleh karena organ-organ yang terlibat dalam eliminasi obat terutama ginjal dan hati, merupakan jaringan yang diperfusi secara baik.
Ko Kompa mparte rteme men n
satu sat u me mewa wakili kili pla plasma sma ata atau u kom kompar partem temen en
skompartemen entral, sedajaringan. ngkan kompartemen dua mewakili Penggambaran model ini mempunyai tiga kegunaan, yaitu: 1. Me Mem mun ungk gkin inka kan n ah ahli li fa farm rmak ako oki kine neti tika ka me meru rumu musk skan an persamaan diferensial untuk menggambarkan peru pe ruba baha han n ko kons nsen entr tras asii ob obat at da dala lam m ma masi sing ng-m -mas asin ing g kompartemen 2. Memberika Memberikan n suatu suatu gambara gambaran n nyata nyata dari laju prose prosess 3. Men Menunj unjukk ukkan an ber berapa apa ban banyak yak tet tetapa apan n far farmak makoki okinet netik ik yang diperlukan untuk menggambarkan proses secara memadai
Berbagai model kompartemen
MODEL L CATERN CATERNARY ARY MODE Model caternary terdiri atas kompartemenkompartemen yang bergabung satu dengan yang lain satu satu de dere reta tan n ko komp mpar arte teme men n Seba menjadi knya model mammillary terdiri atas satu. Se atabali u likn leya, bih, kompart kom partemen emen yang men mengeli geliling lingii sua suatu tu kom kompar partem temen en sent se ntra rall se sepe pert rtii sa sate telit lit.. Ol Oleh eh ka karen rena a mo mode dell ca cate tern rnar aryy
tfiudnagksiodnaapl at dadliapm akaitubpuahda ya senbgagisaencarbaesala r ngosrg ua nn g berh be rhub ubun unga gan n de deng ngan an pl plas asma ma,, mo mode dell in inii di digu guna naka kan n tidak sesering model mammillary. mammillary.
MODEL FISIOLOGIK (MODEL ALIRAN) Modell fi Mode fisi siol olog ogik ik ju juga ga di dike kena nall se seba baga gaii mo mode dell alir al iran an da dara rah h at atau au pe perf rfus usi, i, me meru rupa paka kan n mo mode dell farm rma akokinetik yang didasarkan atas data anatomik dan fisiologik yang diketahui. Per erb bed eda aan ut uta ama an anttar ara a mo mode dell pe perf rfus usii da dan n model berikut.kompartemen yang lazim adalah sebagai
Pertama, tida tidakk di dibu buttuh uhka kan n da data ta ya yang ng tepa patt dal alam am mode dell per erfu fussi.
Konsentra Konsen trasi si oba obatt dal dalam am ber berbag bagai ai jar jaring ingan an dip diperk erkira irakan kan mel melalu aluii uku ukuran ran jaringan organ, aliran darah, dan melalui percobaan ditentukan perbandingan obat dalam jaringan darah (yakni partisi obat antara jaringan dan darah) Kedua, alir aliran an da dara rah, h, uk ukur uran an ja jari ring ngan an da dan n pe perb rban andi ding ngan an ob obat at da dala lam m jaringan darah dapat berbeda sehubungan dengan kondis patofisiologik tertentu. Ketiga, dan yang terpenting dari semuanya, model farmakokinetik dengan dasar das ar fis fisiol iologi ogikk dap dapat at dit ditera erapka pkan n pad pada a beb bebera erapa pa spe spesie sies, s, dan den dengan gan beberapa data obat pada manusia dapat diekstrapolasikan. Jumlah kompartemen jaringan dalam suatu model perfusi berbeda-beda tergantung obatnya. Sebagai ciri khas, jaringan atau organ yang tidak ditembus obat dikeluarkan dari model ini, dengan demikian, organ-organ sepert sep ertii ota otak, k, tul tulang ang-tu -tulan lang, g, dan bag bagian ian-ba -bagia gian n lai lain n sis sistem tem sar saraf af pus pusat at se seri ring ng ti tida dakkdaya dima di masu sukk kkan anyang dala da lam m ke mode mo dell ka kare rena na tersebut. hamp ha mpir ir se semu mua a ob obat at mempunyai tembus kecil dalam organ
THANKS
View more...
Comments