08 Bab 2

October 12, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 08 Bab 2...

Description

 

 

BAB 2. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MARDI WALUYO KOTA BLITAR

2.1  Gambaran Umum RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar RSUD Mardi Waluyo terletak di Jalan Kalimantan no 113, Karang tengah

Sanan Wetan Kota Blitar. RSUD Mardi Waluyo merupakan rumah sakit tipe B. RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar mempunyai berbagai macam jenis pelayanan kesehatan, salah satunya pelayanan gizi rumah sakit yang pelaksanaannya dilakukan oleh instalasi gizi. Kegiatan pokok pokok pelayanan gizi rumah sakit terdiri dari asuhan gizi rawat jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, serta penelitian dan pengembangan gizi. Instalasi

gizi

merupakan

suatu

unit

kerja

yang

bertugas

yang

menyelenggarakan pelayanan gizi di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan gizinya terdiri dari asuhan gizi rawat jalan dan rawat inap, penyelenggaraan makanan, penelitian dan pengembangan serta rujukan. Kegiatan pokok dari instalasi gizi RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar sudah sesuai dengan pedoman pelayanan gizi rumah sakit (PGRS) Departemen Kesehatan RI, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat dan berdasarkan keputusan Menkes Nomor 134/Menkes/SK/IV/1978 tentang susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit umum, dinyatakan bahwa instalasi gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengolahan, penyediaan, pendistribusian (penyaluran) makanan dan penyaluran atau konsultasi gizi yang dilakukan oleh pegawai dan  jabatan fungsional. 2.1.1  Sejarah Rumah Sakit Daerah Mardi Waluyo Kota Blitar saat ini, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, mengalami metamorfosis yang hebat. Hal tersebut tidak  berlebihan diungkapkan jika dirunut bagaimana sejarah keberadaannya mulai tahun 1942. Pada jaman revolusi tersebut, pelayanan hanya untuk pasien yang akan dioperasi, yang dilayani dua dokter berkebangsaan Belanda yang datangnya tidak menentu, dr.SHINKO dan dr. KARL BOOM.

8

 

  9

Pasca kemerdekaan, tahun 1949, baru memiliki dua dokter tetap, dr. TEDJO sebagai Kepala Rumah Sakit dan dr.TRISULA sebagai Kepala Dinas Kesehatan. Saat TBC mewabah di Blitar tahun 1958, dr. TRISULA sebagai dokter spesialis  paru, mendirikan pusat pendidikan “Ngrukti Nirmala” bagi pasien TBC. Di lembaga ini, pasien TBC dikumpulkan dan diberi penyuluhan tentang TBC dan Gizi. Tahun 1966, ada tambahan satu dokter, dr. AW SOEHAPTO, yang dalam masa-masa pengabdiannya melakukan empat pengembangan pelayanan : pertama,  pemeriksaandan tes kehamilan dengan metode Galili Manini, menggunakan kodok jantan dengan cara memencet bagian punggung, kalau berbunyi KOOK,  berarti janin tersebut jantan. Kedua, melakukan operasi kecil dan operasi caesar dengan peralatan seadanya, berhasil baik dan dilaporkan ke Kantor Inspeksi Kesehatan di Jakarta. Laporan itu direspon baik dengan mengirimkan peralatan operasi seperti meja dan lampu operasi ke Kota Blitar. Ketiga dan keempat, membuka pelayanan poliklinik umum dan poliklinik gigi. Tahun 1975, menjalin hubungan dengan dokter spesialis dari Surabaya dan Malang, yang dua kali seminggu datang ke Blitar memberikan bimbingan kepada dokter-dokter umum. Hingga tahun 1996, berhasil merangkul empat dokter spesialis tetap di Rumah Sakit Mardi Waluyo, yaitu spesialis anak dr.IBNU SUSANTO, Sp.A, spesialis bedah dr.ANDRY MANNARY, Sp.B, spesialis  penyakit dalam dr. JIMMY PELEALU, Sp.PD, dan spesialis kandungan dr. SYAIFULLOH, Sp.OG. Dekade 2000-an, pembangunan dan pengembangan pelayanna di Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Blitar menggeliat cepat. Pada awal periode perta,a  pemerintahan masa Walikota Blitar JAROT SYAIFUL HIDAYAT, prihatin dengan kondisi Rumah Sakit Mardi Waluyo lama di Jl. Dr. Soetomo.  bangunannya sudah rapuh, kumuh, membuat tidak nyaman petugas, apalagi  pasien dan pengunjung. pengunjung. Dari proses diskusi panjang antara Walikota

dengan para dokter yang

memiliki komitmen tinggi, lahir keputusan fenomenal, Pemerintah Kota Blitar

 

  10

membangun gedung baru untuk Rumah Sakit Mardi Waluyo, di atas lahan seluas 5 hektar, di Jl. Kalimantan. Milyaran rupiah dana dikucurkan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi warga Kota Blitar dan sekitar. Proyek multi years pembangunan Rumah Sakit Mardi Waluyo, mulai bisa dirasakan warga tahun 2007. Tepatnya setelah pembangunan tahap pertamma selesai, sebagian pelayanna per 13 Agustus 2007, boyong dari Rumah sakit lama di Jl. Dr. Soetomo ke Rumah Sakit baru di Jl. Kalimantan. Meliputi layanan Rawat Inap, VIP-VVIP, Perkantoran dan Administrasi, Instalasi Gawat Darurat (IGD), ( IGD), Laboratorium, dan Radiologi. Sukses boyongan Tahap Pertama, membuat Pemerintah Kota Blitar dan Rumah Sakit Mardi Waluyo semakin komit untuk memberikan pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat, sehingga pembangunan Tahap Kedua pun dikebut. Alhasil, per 1 juni 2010, seluruh pelayanan pindah ke Rumah Sakit baru di Jl. Kalimantan. Pembangunan fisik, menuntut imbangan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Rumah Sakit Mardi Waluyo Kota Blitar menempatkan pasien atau pengguna layanan sebagai pusat perhatian. Carannya, dengan mengetrapkan Citizen Charter atau CC, melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dalam pengambilan kesepakatan tentang pelayanna yang diberikan kepada masyarakat, yang diselaraskan antara kemampuan sumber daya yang ada di rumah sakit, dengan tuntutan masyarakat. Selain citizenz Charter, juga melakukan berbagai terobosan. Antara lain Deteksi Dini Tumbuh Kembang anak yang mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), pembangunna Instalasi Hemodialisa,  penatalaksaan keuangan yang profesional dengan status Rumah Sakit Mardi Waluyo sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), hingga menjadikan Rumah Sakit Mardi Waluyo sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB). Sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB), prestasi yang diraih membanggakan, terpilih sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi terbaik kedua tingkat nasional tahun 2010 dan mendapatkan penghargaan langsung dari presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

 

  11

2.1.2  Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Mardi Waluyo terletak di Jl. Kalimantan no 113, Karangtengah, Sananwetan, Kota Blitar. 2.1.3  Visi, Misi, dan Motto Visi Menuju rumah sakit umum daerah Mardi Waluyo sebagai rumah sakit  pilihan utama yang terpercaya melayani semua masyarakat pada tahun 2021 2021 Misi

a.  Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna, berkualitas, mengutamakan keselamatan pasien, serta membangun citra pelayanan kesehatan yang  berpartisipasi  b.  Mewujudkan tata kelola Rumah sakit yang profesional, akuntabel dan transparan Motto Pelayanan Kami demi Kesehatan Anda 2.1.4  Tujuan Tujuan dari RSUD Mardi Waluyo adalah meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat dilihat dari Indeks Kepuasan Masyarakat. 2.1.5  Fasilitas Pelayanan a.  Pelayanan Gawat Darurat  b.  Pelayanan Poliklinik c.  Pelayanan Rawat Inap d.  Pelayanan Bedah e.  Pelayanan Persalinan f.  Pelayanan Intensif (IPI/ICU) g.  Pelayanan Radiologi h.  Pelayanan Laboratorium i.  Pelayanan Rehabilitasi Medik  j.  Pelayanan Farmasi k.  Pelayanan Gizi l.  Pelayanan Transfusi Darah

 

  12

m. Pelayanan Keluarga Miskin n.  Pelayanan Rekam Medik o.  Pelayanan Limbah  p.  Pelayanan Administrasi Manajemen q.  Pelayanan Ambulans dan Mobil Jenasah r.  Pelayanan Pemulasaraan Jenasah s.  Pelayanan Pemeliharaan Sarana t.  Pelayanan Pemeliharaan Laundry u.  Pelayanan Pencegahan Pengendalian Infeksi v.  Pelayanan Kesehatan Gigi w. Pelayanan Imunisasi

 

  13

2.2  Bentuk dan Struktur Organisasi RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Struktur Organisasi RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar

PERATURAN DAERAH KOTA BLITAR NOMOR 04 TAHUN 2013

DIREKTUR TENTANG STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BLITAR

SMF-SMF STAF FUNGSIONAL

SATUAN

KOMITE - KOMITE

LAINNYA

PENGAWAS INTERNAL

WAKIL DIREKTUR PELAYANAN DAN PENUNJANG MEDIS

WAKIL DIREKTUR UMUM DAN KEUANGAN

3  BIDANG

BIDANG BIDANG

BIDANG

BAGIAN

BAGIAN

BAGIAN

PELAYANAN MEDIK

KEPERAWATAN

PENUNJANG MEDIK

PROGRAM & KEPEG.

KEUANGAN

UMUM & HUMAS

SEKSI

SEKSI

SEKSI

PENGEMBANGAN

PENG EMBANGAN

PENGEMBANGAN

MEDIS

KEPERAWATAN

PENUNJANG MEDIS

SEKSI

SEKSI

MONEV &

MONEV.

PENGEMBANGAN

MEDIS

KEPERAWATAN

PENUNJANG MEDIS

SUBBAG.

SUBBAG.

SUBBAG.

PROGRAM

ANGGARAN

UMUM & KEARSIPAN

SEKSI MONEV.

SUBBAG.

SUBBAG.

SUBBAG.

KEPEGAWAIAN

PERB ENDAHARAAN

PERLENGKAP AN

SUBBAG.

SUBBAG.

SUBBAG.

EVALUASI DAN

AKUNTANSI

HUMAS

INSTALASI INSTALASI

PELAPORAN

INSTALASI INSTALASI

Renstra RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar

 

  14



2.3  Kondisi Lingkungan Instalasi Gizi RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar

2.3.1  Gambaran Umum Instalasi Gizi RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar terletak di Jalan Kalimantan No. 113, Karang tengah, Sananwetan, Kota Blitar, merupakan rumah sakit tipe B. RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar mempunyai berbagai macam jenis pelayanan kesehatan, salah satunya pelayanan gizi rumah sakit yang pelaksanaannya dilakukan oleh instalasi gizi. Kegiatan pokok pelayanan gizi rumah sakit terdiri dari asuhan gizi rawat jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, serta penelitian dan pengembangan gizi. Instalasi

gizi

merupakan

suatu

unit

kerja

yang

bertugas

yang

menyelenggarakan pelayanan gizi di RSUD Mardi Waluyo Blitar. Ruang lingkup kegiatan pokok pelayanan gizinya terdiri dari asuhan gizi rawat jalan dan rawat inap, penyelenggaraan makanan, penelitian dan pengembangan serta rujukan. Kegiatan pokok dari instalasi gizi RSUD Mardi Waluyo Blitar sudah sesuai

dengan pedoman pelayanan gizi rumah sakit (PGRS) Departemen Kesehatan RI, Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat dan berdasarkan keputusan Menkes Nomor 134/Menkes/SK/IV/1978 tentang susunan organisasi dan tata kerja rumah sakit umum, dinyatakan bahwa instalasi gizi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan  pengolahan, penyediaan, pendistribusian (penyaluran) makanan dan penyaluran atau konsultasi gizi yang dilakukan oleh pegawai dan jabatan fungsional . 2.3.2  Kegiatan Kegiatan pokok pelayanan gizi rumah sakit terdiri dari asuhan gizi rawat jalan, asuhan gizi rawat inap, penyelenggaraan makanan, serta penelitian dan pengembangan gizi. Tugas pokok dan fungsi pelayanan gizi RSUD Mardi Waluyo Blitar sebagai  berikut: a.  Tugas Pokok 1.  Penyelenggaraan Makanan Pasien dan Pegawai. 2.  Pelayanan Asuhan Gizi Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan. 3.  Penyuluhan/Konsultasi Rujukan Gizi. 4.  Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan.

 

  15

 b.  Fungsi 1.  Melaksanakan kegiatan Penyelenggaraan Makanan Pasien dan Pegawai. 2.  Pelayanan Asuhan Gizi Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan. 3.  Melaksanakan kegiatan Penyuluhan/Konsultasi Rujukan Gizi. 4.  Melaksanakan kegiatan Penelitian dan Pengembangan Gizi Terapan. 2.3.3  Tenaga Kerja Instalasi gizi mempunyai 55 orang pegawai termasuk Kepala Instalasi, Wakil Kepala Instalasi Pengelola Fasilitas, Penyelenggaraan Makanan, dan Pelayanan Kesehatan, serta Wakil Kepala Instalasi Pengelola Pelayanan dan Pengendalian Mutu dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.1. Klasifikasi Pendidikan dan Jabatan Tenaga Instalasi Gizi  NO

PENDIDIKAN

JUMLAH SDM

JABATAN

1

D-IV GIZI KLINIK

4 orang

1 Kepala instalasi Gizi (Ahli Gizi) 2 Ahli Gizi Klinik 1 Ahli Gizi Klinik / Non PNS

2

S1 Gizi Kesehatan

2 orang

2 Ahli Gizi Klinik

3

D-III Gizi

9 orang

6 Ahli Gizi Klinik 3 Ahli Gizi Non PNS

4

SMKK Boga

3 orang

3 Ahli Gizi Magang

19 orang

1 administrasi gudang 1 administrasi gizi 17 pengolah Non PNS

5

SMU

15 orang

Penyaji makanan Non PNS

6

SMU

3 orang

Tenaga Kebersihan / Outsourching

Instalasi gizi mempunyai 55 orang pegawai yang terdiri dari 18 orang ahli gizi, 1 tenaga administrasi gudang, 1 tenaga administrasi gizi, 17 tenaga pengolah 15 tenaga penyaji makanan dan 3 orang tenaga kebersihan. Berikut rincian  pendidikan dan kualifikasi tenaga yang bekerja di instalasi gizi:

 

  16

Pendidikan lulusan D-IV Gizi Klinik dengan jumlah sumber daya manusia 4 orang memiliki jabatan antara lain 1 kepala instalasi gizi (ahli gizi), 2 ahli gizi klinik, 1 ahli gizi klinik/non PNS mempunyai SIK, lulus uji kompetensi tenaga gizi (bersertifikat), mempunyai sertifikat pelatihan PAGT/NCP, mempunyai sertifikat pelatihan food service, mempunyai sertifikat pelatihan laik hygiene sanitasi makanan. Mempunyai lulusan S1 Gizi Kesehatan dengan jumlah sumber daya manusia 2 orang ahli gizi klinik mempunyai SIK, lulus uji kompetensi tenaga gizi (bersertifikat), mempunyai sertifikat pelatihan pagt/ncp, mempunyai sertifikat  pelatihan food service, mempunyai sertifikat pelatihan laik hygiene sanitasi makanan. Pendidikan lulusan D-III Gizi dengan jumlah sumber daya manusia 12 orang dengan 9 orang yang memiliki jabatan antara lain 6 Ahli Gizi Klinik, 3 Ahli Gizi Non PNS dan 3 orang sebagai Ahli Gizi Magang, mempunyai SIK, lulus

kompetensi tenaga gizi (bersertifikat), mempunyai sertifikat pelatihan pagt/ncp, mempunyai sertifikat pelatihan food service, mempunyai sertifikat pelatihan laik hygiene sanitasi makanan. Pendidikan lulusan SMKK Boga dengan jumlah sumber daya manusia 19 orang memiliki jabatan antara lain 1 administrasi gudang, 1 administrasi gizi dan 17 pengolah Non PNS dengan kualifikasi pria/wanita (usia 18-25 th), pendidikan SMKK Boga, menguasai bidang kuliner/menu, resep, cita rasa dan penyajian makanan, mempunyai sertifikat pelatihan /kursus kuliner, mempunyai sertifikat  pelatihan laik hygiene sanitasi makanan, Pendidikan lulusan SMU dengan jumlah sumber daya manusia 15 orang memiliki jabatan Penyaji makanan Non PNS dengan kualifikasi pria/wanita (usia 18-25 th), pendidikan terakhir SMU, menguasai bidang penyajian makanan, mempunyai sertifikat pelatihan /kursus etika pelayanan, mempunyai sertifikat  pelatihan laik hygiene sanitasi makanan. Dan tenaga kebersihan atau outsourching sebanyak 3 orang lulusan SMU. Semua tenaga yang ada di instalasi gizi terutama penjamah makanan dilakukan pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan bebas dari penyakit penular.

 

  17

Perhitungan kebutuhan tenaga kerja di instalasi gizi di hitung menggunakan  perhitungan WISN. Berikut pembahasan pembahasan hasil perhitungan menggunakan WI WISN. SN.

Tabel 2.2 Kebutuhan Tenaga Kerja Instalasi gizi RSUD Mardi Waluyo Blitar  No

Kategori SDM

SDM tersedia

Kebutuhan

Keterangan

1.

Ahli gizi rawat jalan

11

15

Kurang 4

2.

Pengolah

15

15

Sesuai

3.

Penyaji dan pantry

17

19

Kurang 2

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan metode WISN, kebutuhan tenaga kerja rata-rata telah sesuai dengan ketersediaan tenaga saat ini. Yaitu tenaga tenaga kerja pengolah sesuai yaitu 15 orang, hal ini tidak perlu adanya penambahan tenaga kerja. Namun untuk tenaga kerja bagian bagian Ahli gizi gizi rawat jalan dan inap berdasarkan perhitungan WISN masih kurang yaitu sebanyak

4 orang. Sehingga perlu adanya penambahan 4 ahli gizi dan untuk tenaga penyaji dan pantry masih kurang yaitu sebanyak 2 orang sehingga perlu adanya  penambahan tenaga sebanyak 2 orang, penambahan tenaga kerja sesuai dengan WISN adalah untuk mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien dalam melayani  pasien di rumah sakit.

 

  18 2.3.4  Struktur Organisasi Instalasi Gizi

Direktur RSUD Mardi Waluyo

Wakil Direktur RSUD Mardi Waluyo Kepala Instalasi Gizi Pratidina A. S.ST

Sekretaris Lucy Dwi A, DCN

IRNA IRJA IPI IPS REK MED I.Farmasi

IPL IRO IGD IBS

Koordinator Asuhan Gizi Rawat Jalan dan Rawat Inap

Koordinator Penyelenggaraan Makanan

Koordinator Litbang dan Diklat

Eny E, Amd. Gz

Yenni I Amd. Gz

Rosyidatul K, S.ST

Pelaksana Asuhan Gizi Rawat Jalan

Pelaksana asuhan gizi rawat inap

Wiwin A. Amd. Gz Rina FM, S.ST

Ani R, Amd. Gz

Pengadaan makan Hartiningsih S.Gz

Pelaksana  pengawasan mutu makanan Dahlia AS Amd.Gz

Pelaksana litbang gizi Endarwati DK Amd.Gz

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Instalasi Gizi RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar

Pelaksana diklat Rochmatul R. S.Gz

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF