06. Mi 3 - Kesehatan Lingkungan Kerja

April 11, 2019 | Author: Rumsiah ahmad | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

06. Mi 3 - Kesehatan Lingkungan Kerja...

Description

MATERI INTI - Ml 3 KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA

/.

DESKRIPSI SINGKAT  SINGKAT 

Keseha Kesehatan tan kerja merupaka merupakan n penyera penyerasian sian antara antara kapasit kapasitas as kerja, kerja, beban beban kerja dan lingkungan kerja. Di dalam lingkungan kerja terdapat faktor-faktor  yang yang dapat dapat menjadi menjadi bahaya bahaya potensia potensial. l. Bahaya Bahaya potensia potensiall tersebu tersebutt dapat dapat menimbulkan gangguan Kesehatan/penyakit pada pekerja. Lingkungan kerja ini meliputi lingkungan fisik, biologi, kimia, ergonomi dan psikososial.

Di dalam dalam modu modull ini ini akan akan dibah dibahas as keseh kesehat atan an lingk lingkun unga gan n kerja kerja yang yang berhubungan dengan penilaian risiko kerja berupa faktor fisik, kimia, biologi dan ergonomi.

Langkah utama dalam kesehatan lingkungan kerja adalah berupa kegiatan peng pengen enal alan an/p /pen enem emua uan n masa masala lah, h, eval evalua uasi si fakt faktor or baha bahaya ya pote potens nsia iall di lingkung lingkungan an kerja dan pengend pengendalian alian untuk penanggulanga penanggulangan n masalah yang ada.

//.

TUJUAN 

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM  Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melaksanakan langkah-langkah kegiatan penyehatan lingkungan kerja.

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS  Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu !. "enjelas "enjelaskan kan dasar-d dasar-dasar asar keseh kesehatan atan lingku lingkunga ngan n kerja #. "enjelas "enjelaskan kan faktor-f faktor-fakto aktorr bahaya bahaya potensial potensial di lingkunga lingkungan n kerja $. "elaksan "elaksanakan akan langkah langkah utama/up utama/upaya aya kesehatan kesehatan lingkun lingkungan gan kerja yang

melipu meliputi ti peng pengen enala alan/p n/pen enem emua uan n masala masalah, h, evalu evaluasi asi fakto faktorr baha bahaya ya poten potensia siall

di lingk lingkun unga gan n kerja kerja dan dan peng pengen enda dalia lian/p n/pena enang nggul gulan angan gan

masalah yang ada. %. "elakuka "elakukan n identifik identifikasi asi bahaya bahaya di lingku lingkunga ngan n kerja, kerja, &. "elaksan "elaksanakan akan pengu pengukura kuran n bahaya bahaya di lingkung lingkungan an kerja '. "emberik "emberikan an rekomen rekomendas dasii perbaikan perbaikan lingk lingkung ungan an kerja kerja

III.

IV.

V.

POKO OKOK BAH BAHA ASAN  SAN  !.

Dasa Dasar-d r-das asar ar keseh kesehata atan n ling lingkun kunga gan n kerj kerja a

#.

(aktor bahaya potensial fisik di lingkungan kerja

$.

(akto (aktorr bahay bahaya a pote potensi nsial al kimia kimia di di lingk lingkun unga gan n kerja kerja

%.

(akto (aktorr bahay bahaya a poten potensia siall biolog biologii di lingk lingkun ungan gan ker kerja ja

&.

(akto (aktorr bahay bahaya a poten potensia siall ergon ergonomi omi di di lingku lingkung ngan an kerja kerja

'.

)eng )engen enda dalia lian n risi risiko ko di lingk lingkung ungan an kerja kerja

BAHAN AJ AJAR  !.

"odu "odull Kese Keseha hata tan n Ling Lingku kung ngan an Ker Kerja ja

#.

Bahan Bahan *aya *ayang ng )o+er )o+er )oint )oint tentang tentang Kese Kesehata hatan n Lingkung Lingkungan an Kerja Kerja

LANGKAH/PROSES  !.

(asilita (asilitator tor menje menjelask laskan an seara seara singka singkatt diskrips diskripsi, i, tujuan tujuan,, pokok pokok bahasan bahasan dan metode yang dipakai & 

#.

(asil silita itator

memprese resen ntas tasika ikan

tentan tang

dasar-d r-dasar

kese keseh hatan tan

lingkungan kerja !01 $.

(asilitator melakukan revi review ew tentang tentang materi materi dasar-da dasar-dasar sar kesehata kesehatan n lingkungan kerja #&1

%.

(asil silita itator

mempre mprese sen ntas tasika ikan

fak faktortor-ffakto ktor

bahaya

poten tensial ial

di

lingkungan kerja !01 &.

(asil (asilita itato torr mela melakuk kukan an revie+ revie+ tenta tentang ng faktorfaktor-fa fakto ktorr baha bahaya ya potens potensial ial di lingkungan kerja #&1.

'.

(asi (asili lita tato torr

memp mempre rese sent ntas asik ikan an

lang langka kah h

utam utama/ a/up upay aya a

kese keseha hata tan n

lingku lingkunga ngan n

kerja kerja yang yang

melipu meliputi ti

peng pengen enala alan/p n/pen enemu emuan an

masal masalah ah,,

evaluasi faktor bahaya potensial di lingkungan lingkungan kerja dan pengendalian/ pengendalian/ penanggulangan masalah yang ada !&1 2.

(asilitator melakukan review  lang langka kah h utam utama a / upay upaya a kese keseha hata tan n lingku lingkunga ngan n

kerja kerja yang yang

melipu meliputi ti

peng pengen enala alan/p n/pen enemu emuan an

masal masalah ah,,

evaluasi faktor bahaya potensial di lingkungan lingkungan kerja dan pengendalian/ pengendalian/ penanggulangan masalah yang ada $&1 3.

(asil (asilita itato torr mempr memprese esenta ntasik sikan an teori teori identif identifika ikasi si baha bahaya ya di lingk lingkun unga gan n kerja !&1

4.

(asi (asili lita tato torr mel melak akuk ukan an review  teori  teori identifikasi bahaya di lingkungan kerja #01

!0. (asilita (asilitator tor mempresent mempresentasik asikan an teori teori penguk pengukuran uran bahaya bahaya di lingkung lingkungan an kerja !&1 !!. (asil (asilita itato torr melakuk melakukan an   review  teori teori penguk pengukuran uran bahaya bahaya di lingkung lingkungan an kerja %01 !#. (asilita (asilitator tor memprese mempresentas ntasikan ikan teori rekomend rekomendasi asi perbaika perbaikan n lingkun lingkungan gan kerja #01 !$. !$. (asi (asili lita tato torr mela melaku kuka kan n review   teori rekomendasi perbaikan lingkungan kerja $&1

VI. URAIAN MATERI MATERI

KESEHATAN KESEHATAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN KERJA KERJA

1. Dasar Dasar-da -dasar sar Keseha Kesehatan tan Lin Lin!"n !"nan an Ker#a Ker#a Dalam Dalam penjela penjelasan san 5ndang-un 5ndang-undan dang g 6o. $' tahun tahun #004 pasal pasal !'% ayat ! dan $ diseb disebutk utkan an bah+a upaya kesehatan kerja ditujukan ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibat diakibatkan kan oleh pekerja pekerjaan, an, upaya upaya kesehata kesehatan n kerja kerja berlaku berlaku bagi bagi setiap setiap

orang selain pekerja yang berada di lingkungan tempat kerja.

)ermasalahan kesehatan di tempat kerja yang berdampak pada pekerja yang disebabka disebabkan n adanya adanya ketidakketidak-adequat  adequat nya nya pengend pengendalian alian faktor faktor risiko lingkung lingkungan an kerja. Lingkungan kerja dikaitkan dengan segala sesuatu yang berada di sekitar  pekerja pekerja atau berhubu berhubunga ngan n dengan dengan tempat tempat kerja yang dapat dapat mempeng mempengaruh aruhii pekerja pekerja dalam dalam melaksan melaksanakan akan tugas yang dibebankan dibebankan padanya. padanya. Kinerja setiap tenaga tenaga kerja merupakan merupakan resultante dari lingkungan. lingkungan. Dalam bidang Keseha Kesehatan tan Kerja, Kerja, masalah masalah tersebut tersebut dipelaja dipelajari ri dalam dalam dalam dalam abang abang ilmu terapan terapan yang dikenal dengan 7Industria 7 Industriall Hygiene7 Hygiene7 atau diterjemahkan seara bebas menjadi 8ygiene Lingkungan Kerja.

Keseh Kesehata atan n

lingk lingkun ungan gan kerja kerja memp mempela elajar jarii

kegia kegiatan tan peme pemeah ahan an masal masalah ah

kesehata kesehatan n di lingkun lingkungan gan kerja. kerja. )emeah )emeahan an masalah masalah lingkung lingkungan an kerja kerja pada pada hakekatn hakekatnya ya merupak merupakan an upaya upaya pengura penguranga ngan n terhada terhadap p beban beban tambaha tambahan n bagi bagi pekerja, pekerja, dan atau penyerasia penyerasian n antara kapasitas kapasitas kerja dengan lingkungan lingkungan kerja. Lingku Lingkung ngan an kerja kerja bila bila tidak tidak memen memenuh uhii persy persyara aratan tan dapa dapatt memp mempen enga garuh ruhii kese keseha hata tan n kerj kerja a dala dalam m dua dua bent bentuk uk yait yaitu u kee keela laka kaan an kerj kerja a (Occuati!nal  accident" dan penyakit akibat kerja (Occuati!nal diseases"#

Kesehatan kerja merupakan penyerasian antara beban kerja, kapasitas kerja dan lingkun lingkungan gan kerja. kerja. Di dalam dalam lingkun lingkungan gan kerja kerja terdapa terdapatt faktor-f faktor-fakto aktorr lingkung lingkungan an yang dapat menjadi bahaya potensial potensial bagi kesehatan pekerja. Berdasarkan teori Blum yang menyatakan bah+a faktor lingkungan merupakan faktor terbesar yang dapa dapatt memp mempen enga garu ruhi hi statu status s kese keseha hata tan n indi indivi vidu du disa disamp mpin ing g fakt faktor or peril perilak aku, u, pelayanan kesehatan dan yang terkeil pengaruhnya adalah faktor keturunan. 9leh karena itu faktor lingkungan di tempat kerja memberika memberikan n pengaruh pengaruh yang besar  terhadap kesehatan kesehatan pekerja, yang meliputi meliputi kesehatan fisik dan psikis.

)enyakit akibat kerja/penyakit hubungan kerja yang disebabkab oleh masuknya atau

terpajannya

pekerja

seara

terus

menerus

dengan

bahaya

potensial/anaman bahaya yang ada di lingkungan kerja. Bahaya potensial di lingkungan lingkungan kerja terdiri dari

a. Bahaya

poten tensia sial

dari

golon longan

fis fisik, ik,

mel melipu iputi

antara tara

lain

bisin ising g,

suhu, vibrasi, radiasi, tekanan, penahayaan. b. Baha Bahaya ya pote potens nsia iall dari dari golo golong ngan an kimi kimia, a, meli melipu puti ti pela pelaru rutt orga organi nik k yang yang terd terdir irii

dari dari

pela pelaru rutt

orga organi nik, k,

meta metano nol, l,

ben: ben:en ena, a,

karb karbon on

tetr tetrak aklo lori rida da,,

toluena, karbon disulfida dan lain-lain . Baha Bahaya ya pote potens nsia iall

dari dari golo golong ngan an biol biolog ogi. i. "eli "elipu puti ti anta antara ra lain lain viru virus, s,

bakteri, aing, )lasmodium dan jamur. d. Bahaya

poten tensial ial

penyera yeras sian ian

alat, lat,

fak faktor tor ara ara,,

ergo rgonomi pros roses

yaitu itu dan

faktor tor

tekn tekno ologi

lin lingkun kungan

dan

kerj kerja a

seni

terh terha adap

kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia. e. Bahay Bahaya a poten potensia siall dari dari fakto faktorr psikos psikososi osial, al, melip meliputi uti bahaya bahaya penyeb penyebab ab stres stres pada pekerja.

Bahaya Bahaya potensia potensiall dapat dapat masuk masuk ke dalam dalam tubuh tubuh sampai sampai terjadin terjadinya ya ganggu gangguan an kese keseha hata tan n mela melalu luii mata mata rant rantai ai yang yang dimu dimula laii dari dari sumb sumber er mela melalu luii medi media a lingkung lingkungan an kemudia kemudian n masuk masuk ke dalam dalam tubuh tubuh melalui melalui kulit, kulit, mulut, mulut, hidung hidung,, dsb. dsb. Setelah Setelah masuk masuk dalam dalam tubuh tubuh terjadi terjadi penolaka penolakan n mekanisme mekanisme tubuh yang disebut antibodi. )ada keadaan dimana antibodi tidak dapat mengatasi bahaya potensial yang masuk ke dalam tubuh maka terjadi gangguan kesehatan/penyakit.

Bahaya potensial tersebut di atas masuk kedalam tubuh manusia melalui media lingkun lingkungan, gan, meliput meliputii udara, udara, tanah, tanah, air, air, bahan/m bahan/mate aterial, rial, makanan makanan/min /minuma uman, n, limbah limbah,, dan dan vektor vektor/bi /bina natan tang g peran perantar tara a penya penyakit kit,, termas termasuk uk pajan pajanan an langsun langsung g sedangkan yang berkontribusi terjadinya gangguan kesehatan/penyakit adalah perilaku.

5ntuk 5ntuk memperke memperkeil il adanya adanya pengaru pengaruh h buruk buruk dari faktor faktor lingkun lingkungan gan terhada terhadap p pekerja, dilakukan upaya kesehatan lingkungan. 5paya kesehatan lingkungan kerja pada pada dasa dasarny rnya a adal adalah ah upay upaya a pemu pemutu tusa san n mata mata rant rantai ai dari dari kemu kemung ngki kina nan n masuknya, terpajanannya terpajanannya bahaya potensial di ;ngkungan ;ngkungan kerja terhadap terhadap pekerja sehingga menegah terjadinya gangguan kesehatan atau penyakit.

6ilai ontoh prevalensi penyakit, jumlah penderita keraunan, jumlah penderita diare, jumlah penderita kanker dalam suatu komunitas.

$. %a!t&r 'aha(a )&tensial %isi! di Lin!"nan Ker#a

Sebelum membahas masalah lingkungan fisik di tempat kerja terlebih dahulu petugas harus mengenal alat-alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran lingkungan kerja. ara penggantian atau subtitusi itu antara lain -

ang seharusnya memaku diganti dengan mengelas

-

ang

seharusnya

memaku

dengan

tekanan

angin

diganti

dengan

pemampatan -

"embelah atau memotong dapat diganti dengan mengasah

-

Beberapa alat yang memakai pompa angin dapat diganti dengan listrik.

-

?igi logam yang bergesekan diganti dengan sistim berjalan

-

"engerjakan

besi

dan

logam

lain

selagi

masih panas lebih sedikit

menimbulkan bising daripada selagi logam tersebut dingin.

5ntuk menghilangkan atau mengurangi transmissi kebisingan terhadap manusia dapat dilakukan berbagai usahaC salah satu diantaranya ialah dengan menutup/menyerat mesin atau alat yang mengeluarkan bising.

Kesukaran yang dihadapi dalam meredam bunyi umumnya ialah terletak pada peredam bunyi yang keluar dari lubang-lubang. 5ntuk ini biasanya dipakai pipa yang penampangnya lebih keil atau pipa yang dilapisi peredam bunyi atau diterapkan pada pipa peredam

bunyi

tadi

alat

peredam

bunyi

yang

memungkinkan suara bergerak berkelak-kelok seperti pada knalpot mobil atau sepeda motor. Sedangkan pada tepi-tepi pintu atau elah-elah jendela diberikan pelapis untuk mengurangi lubang-lubang yang tidak diinginkan. Selain itu, mengadakan isolasi mesin terhadap lantai sehingga tidak menimbulkan getaran yang akan merambat keseluruh ruangan tersebut. )ada dasarnya untuk menutup mesin -mesin yang bising adalah sebagai berikut

-

"enutup mesin serapat mungkin.

-

"engolah pintu-pintu dan semua lubang seara akuatik. Bila perlu mengisolasi mesin dari lantai untuk mengurangi penjalaran getaran.

5saha lain dalam mengendalikan bising ialah ditujukan terhadap pekerja atau karya+annya itu sendiri yang terpapar terhadap kondisi bising. >ara ini sebenarnya lebih praktis dalam pelaksanaannya akan tetapi kesukarannya

terletak pada si karya+annya itu sendiri dan di sini berhubungan erat dengan faktor manusia.

Dalam rangka usaha melindungi pekerja dari kebisingan di lingkungan kerja dapat dipakai beberapa ara. Salah satu diantaranya ialah dengan memakai alat pelindung telinga atau 7personal protetive devies7, yaitu dengan menyediakan 7ear defender7 berupa 7ear plugs7. 7ear %u00s7   atau 7)el%et7#  >ara lain ialah dengan menghilangkan

pemaparan pekerja

yang terpapar tadi dengan

memberikan libur atau memindahkannya kebagian lain setelah ada keputusan medis. Di samping usaha-usaha tersebut di atas dalam usaha melindungi karya+an dari kebisingan dengan ara melakukan pemeriksaan medis sebaiknya dilakukan sebelum karya+an tersebut bekerja atau diterima kerja  re e%l!y%ent  serta dengan mengadakan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan pasa

kerja atau pemeriksaan

yang dilakukan

bila karya+an tersebut

mengundurkan diri dari pekerjaannya. 8al ini penting untuk menentukan apakah karya+an tersebut menderita penyakit akibat kerja atau tidak sehingga dapat menghindarkan tuntutan yang tidak pada tempatnya selain itu dapat juga untuk menentukan kompensasi terhadap ganti rugi yang dituntut.

Bagi karya+an atau pekerja sektor informasi perlu diari upaya yang lebih pragmatis. )enyuluhan akan bahaya kebisingan harus dilakukan sesering dan seintensif mungkin.

"engingat tingginya angka infektif telinga, maka perlu dipikirkan adanya penjelasan bagi para pekerja. )erhatian perlu lebih diberikan pada kelompok 7risiko tinggi7 ini. Sumbat telinga bagi para pekerja informal dapat menggunakan alat sederhana seperti kapas yang dipadatkan dan atau karet yang dibentuk sedemikian rupa hingga aman digunakan.

2.2.

Tekanan Panas a!a" Lingk#ngan Ke$%a

Suhu tubuh manusia yang dapat kita raba/rasakan tidak hanya didapat dari

metabolisme, tetapi juga dipengaruhi oleh panas lingkungan. "akin tinggi panas lingkungan, semakin besar pula pengaruhnya terhadap suhu tubuh. Sebaliknya semakin rendah suhu lingkungan, makin banyak pula panas tubuh akan hilang.

Dengan kata lain, terjadi pertukaran panas antara tubuh manusia yang didapat dari metabolisme dengan tekanan panas yang dirasakan sebgai kondisi panas lingkungan.

Selama

pertukaran

ini

seimbang

dan

serasi,

tidak

akan

menimbulkan gangguan, baik penampilan kerja maupun kesehatan kerja.

*ekanan panas yang berlebihan akan merupakan beban tambahan yang harus diperhatikan dan diperhitungkan. Beban tambahan berupa panas lingkungan, dapat menyebabkan beban fisiologis, misalnya kerja jantung menjadi bertambah.

Te%at2te%at &er8a 9ang %e%ili&i /asala) Panas -ing&ungan

Banyak

tempat-tempat

yang

memiliki

kegiatan

dengan

menyebabkan

peningkatan panas lingkungan, baik lingkungan kerja dengan industri berat seperti peleburan baja, peleburan timah, pabrik kaa, botol ataupun proses industri keil laiinya, seperti peleburan perak, besi dan ;ain-;ain.

Di tempat terbuka seringkali dijumpai pula masalah panas lingkungan ini. "isalnya pelatihan baris berbaris dalam kemiliteran, para petani yang sedang menangkul, nelayan, kuli bangunan yang bekerja pada terik matahari, dll. *empat kerja sektor informal yang memiliki ruang tertutup dan pengap seringkali memiliki masalah ini, misalnya industri keramik, batu bata, perajin kulitdan ;ain-;ain.

Hu$ungan Intera&ti0 Panas -ing&ungan /anusia

Bila seseorang sedang bekerja, tubuh pekerja tersebut akan mengadakan interkasi dengan keadaan kondisi lingkungan, yang terdiri dari suhu udara, kelembaban, dan gerakan atau aliran udara.

Bila suhu tubuh perlu diturunkan terjadi vasolidatasi pembuluh darah kulit, yang

menyebabkan suhu kulit mendekati suhu tubuh, sehingga panas yang hilang melalui radiasi dan konduksi juga lebih banyak. Sebaliknya pada suhu udara dingin, reseptordingin pada kulit terangsang. Kejut rangsang impuls diteruskan ke neuron peka dingin pada hypothalamus posterior. Sebagai respon, hypothalamus meningkatkan kejut rangsang konstriksi ke pembuluh darah perifer  serta menghambat aktivitas kelenjar keringat. *ampak kulit puat karena penyempitaan pembuluh darah .

Sebagai akibatnya, pelepasan panas tubuh melalui kulit berkurang. Kejut-kejut rangsnag ini juga dapat disalurkan melalui susunan saraf otonom. )roses kehilangan panas tubuh ini tidak boleh terjadi seara berlebihan dan harus diegah. Karena itu hypothalamus mengatur agar pembentukan pans meningkat dengan mengeluarkan hormon yang mempengaruhi metabolisme.

"ula-mula hypothalamus akan memproduksi :at yang merangsang sekresi 7*hyroid Stimulating 8ormon *S87 oleh kelenjar )ituitrin ardia output7. Bila keadaan telah lanjut, 7>ardia output7 yang menurun diikuti oleh penurunan sirkulasi ke kulit, dan akibatnya proses berkerignat juga menurun. Bila keadaan telah menapai taraf  ini, berarti proses berkeringat juga menurun, atau berarti proses penurunan suhu tubuh yang paling penting terhenti. Karena panas terus diproduksi dari proses metabolisme, shu tubuh juga terus bertambah tanpa ada kesempatan turun, sampai akhirnya seluruh sistem kolaps.

Kamampuan tubuh untuk mengatur pans terbatas. Bila panas yang berlebihan ini tidak epat dibuang, siklus berantai yang buruk akan timbul. ;ni terjadi sebab proses metabolismepun akan dipau sesuai dengan kenaikan suhu, sama seperti pada

kebanyakan reaksi kimia lainnya. Dengan meningkatnya metabolisme, panas yang dihasilkan juga bertambah dan ini akan meningkatkan suhu tubuh lagi.

Bila tidak diatasi, dapat terjadi kegagalan sistim kardiovaskuler, ginjal dan kerusakan 7ireversible7 dari sistem syaraf dan jaringan otot. Siklus ini hanya dapat dihentikan bila kebetulan +aktunya tepat dan dilakukan tindakan yang ermat.

Inde! )en"!"r )anas Lin!"nan Seperti telah disebutkan bah+a suhu dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu udara, kelembaban, gerakan/aliran udara dan radiasi. =fek keempat faktor  tersebut pada suhu tubuh merupakan hasil kompensasi dari faktor-faktor tadi. Dapat saja terjadi variasi dari faktor-faktor tersebut, tetapi efek yang dihasilkan akan sama. 5ntuk mengetahui besarnya pengaruh panas lingkungan pada tubuh, para ahli telah berusaha untuk menari metoda pengukuran sesederhana mungkin yang menakup pengaruh keempat faktor diatas, yang dinyatakan dalam bentuk skala atau indeks.

Diba+ah ini akan disebutkan beberapa indeks yaitu  7Predited 4!ur2Sweat Rate7 (P:SR"

Skala )%S@ diranang seara empiris berdasarkan pengamatan banyaknya keringat pada seseorang yang berada dilingkungan panas selama % jam. )engamatan dilakukan dalam berbagai variasi lingkungan, pemakaian energi perbedaan aktivitas, juga perbedaan pakaian memakai pakaian lengkap/tidak. Sebagai obyek pengamatan adalah orang muda, sehat dan telah teraklimatisasi.

+Heat Stress Inde,+ HSI

;ndeks ini diperoleh dari koefisien pertukaran panas lingkungan melalui radiasi dan konveksi @E> dan produksi panas hasil metabolisme ", yang bersamasama menghasilkan sejumlah panas yang harus disalurkan melalui evaporasi = untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh. )engukuran menjadi kurang tepat karena disini perlu diperhitungkan bah+a orang yang diobservasi masih memakai

pakaian +alaupun minimal dan ini mengurangi proses pertukaran panas melalui @,>, dan =.

*et $ul$ Gl!$e Te%erature Inde,+ Inde, /'GT

  )ekerjaan diba+ah sinarmatahari harus dihindarkan e ;ndeks 33-40 ( $!-$# > )ekerjaan fisik harus dikurangi pada orang yang baru melaksanakan pekerjaan kurang dari !# minggu. 8anya orang yang telah terlatih baik dan beraklimatissi dapat melakukan kegiatan fisik terbatas dan tidak boleh lebih dari ' jam sehari. f

;ndeks 40 ( $# > Semua pekerjaan fisik harus dihentikan.

Kelainan0an"an a!iat Te!anan )anas Kelainan/gangguan yang tampak seara klinis akibat gangguan mekanisme pengatursuhu, dibagi atas % kategori dasar yaitu 

Miliaria R"ra Heat Rash Sering dijumpai dikalangan militer atau pekerja fisik lainnya yang tinggal didaerah beriklim panas. *ampak adanya bintik papulovesikal kemerahan pada kulit yang terasa nyeri bila kepanasan. 8al ini terjadi sebagai akibat sumbatan kelenjar keringat dan terjadi retensi keringat disertai reaksi peradangan.

Ke#an 2anas het ra*2s Dapat terjadi sebagai kelainan tersendiri atau bersama dengan kelelahan panas. Kejang otot timbul seara mendadak, terjadi setempat atau menyeluruh, terutama pada otot-otot ekstrimitas dan abdomen. )enyebab utamanya adalah karena defisiensi garam. Kejang otot yang berat dalam udara panas menyababkan

keringat diproduksi banyak. Bersama dengan keluarnya keringat, hilang sejumlah air dan garam.

Kelelahan 2anas heat e,ha"sti&n Kelelahan panas timbul sebagai akibat kolaps sirkulasi darah perifer karena dehidrasi dan defisiensi garam. Dalam usaha untuk menurunkan panas, aliran darah ke perifer bertambah, yang mengakibatkan pula produksi keringatbertambah. )enimbunan darah perifer menyebabkan darah yang dipompa darijantung ke organorgan lain tidak ukup, sehingga timbul gangguan.

Senatan 2anas heat str&!e4 heat 2(re,ia4 s"n str&!e Sengatan panas adalah suatu keadaan darurat medik dengan angka kematian yang tinggi. )ada Kelelahan panas, mekanisme pengatur suhu bekerja berlebihan tetapi masih berfungsi, sedangkan pada sengatan panas, mekanisme pengatur suhu tubuh sudah tidak berfungsi lagi disertai pula dengan terhambatnya proses evaporasi seara total.

Suhu rektal lebih dari %! > merupakan tanda bahaya dan merupakan anaman serius terhadap nya+a penderita. menyebabkan kerusakan otak yang ireversibel. )enyembuhan dipersulit pada penderita penyakit jantung, ginjal dan usia tua.

Tinda!an 2enaahan terhada2 an"an 2anas 5ntuk menghidari terjadinya gangguan/kelainan yang tidak kita inginkan, perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu 

Air *in"*  
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF