UNSUR-UNSUR LIPATAN & SESAR STRUKTUR GEOLOGI SERTA KLASIFIKASI DAN PENGIDENTIFIKASIANNYA

June 3, 2018 | Author: Syarif Abdullah Badari Al-Hinduan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Geologi Struktur Untuk Teknik Pertambanagn...

Description

TUGAS MATA KULYAH GEOLOGI STRUKTUR Budhi Purwoko, S.T., M.T. UNSUR-UNSUR LIPATAN & SESAR STRUKTUR STRUKTUR GEOLOGI SERTA KLASIFIKASI DAN PENGIDENTIFIKASIANNYA

Disusun Oleh : Syarif Abdullah Badari (D1101161034) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2017

KATA PENGANTAR 

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Unsur-unsur Lipatan & Sesar Struktrur Geologi Serta Klasifikasi dan Pengidentifikasiannya ” Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “ Geologi “ Geologi Struktur ”. Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adan ya bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen  pengampu mata kuliah “  Geologi Struktur ” Bapak “  “  Budhi Purwoko, S.T., M.T ”. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka penyusun meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Pontianak, 12 Oktober 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

..................................................................... ............................................. ............................................. ......................... .. KATA PENGANTAR  .............................................. ................................................................ ............................................ ............................................ ............................................ ........................ DAFTAR ISI .......................................... BAB I LIPATAN................................................. ....................................................................... ............................................ ............................................ ................................ ..........

A. Pengertian Lipatan............................................ Lipatan.................................................................. ............................................ ............................................. ............................... ........ B. Unsur................................... Unsur.......................................................... ............................................. ............................................ ............................................. ..................................... .............. C. Klasifikasi Lipatan....................................... Lipatan............................................................. ............................................ ............................................. ................................... ............ D. Identifikasi Lipatan...................................... Lipatan............................................................ ............................................ ............................................... ................................... .......... ................................................................. .............................................. .............................................. ....................................... ................. BAB II SESAR ........................................... A. Pengertian Sesar................................................................. Sesar....................................................................................... ............................................ ................................... ............. B. Unsur dan Bagian.............................................. Bagian.................................................................... ............................................ ............................................ .............................. ........ C. Klasifikasi Sesar....................... Ses ar............................................. ............................................ ............................................ ............................................ ................................. ........... D. Identifikasi Sesar.............................................................. Sesar.................................................................................... ............................................ ..................................... ............... .................................................................. ............................................. ............................................. ............................ ...... DAFTAR PUSTAKA ............................................

BAB I LIPATAN A. Pengertian Lipatan Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan dari lengkungan pada unsur garis atau bidang didalam bahan tersebut. Lipatan terbentuk bilamana unsur yang telah ada sebelumnya terubah menjadi bentuk bidang lengkung atau garis lengkung. Perlipatan adalah deformasi yang tidak seragam yang terjadi pada suatu bahan yang mengandung unsur garis atau bidang (bidang  perlapisan, foliasi). Suatu masa batuan yang tidak mempunyai unsur struktur garis atau bidang tidak menunjukkan tanda perlipatan.

B. Unsur Unsur Lipatan dapat ditunjukkan pada suatu penampang lipatan. Beberapa titik pada profil  permukaan dideskriksikan antara lain:    



    



     



  

 

 Hinge point  adalah  adalah titik maksimun pelengkungan pada lapisan yang terlipat. Crest  adalah  adalah titik tertinggi pada pelengkungan  Inflection point  Inflection point adalah titik batas dari dua pelengkungan yang berlawanan  Fold axis (sumbu lipatan/hinge line) adalah garis maksimum pelengkungan pada suatu  permukaan bidang yang terlipat.  Axial  plane  plane (bidang sumbu) adalah bidang yang dibentuk melalui garis-garis sumbu pada suatu lipatan . Bidang ini tidak selalu berupa bidang lurus (planar), tetapi dapat melengkung yang umum disebut sebagai axial surface. Core, Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.  Pitch atau Rake, Rake, sudut antara garis poros dan horizontal diukur pada bidang poros.  Depresion,  Depresion, daerah terendah dari puncak lipatan. Culmination, Culmination, daerah tertinggi dari puncak lipatan.  Enveloping Surface, Surface, gambaran permukaan (bidang imajiner) yang melalui semua Hinge Line dari suatu lipatan.  Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin) ata u updip (sayap yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin). Sayap lipatan dapat berupa  bidang datar (planar), melengkung (curve), atau atau bergelombang (wave).  Fore Limb, Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.  Back Limb, Limb, sayap yang landai.  Hinge Point , titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu per lipatan.  Hinge Line, Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perl apisan yang sama.  Hinge Zone, Zone, daerah sekitar Hinge Point. Crestal Line, Line, disebut juga garis poros, yaitu garis khayal yang menghubungkan titik-titik tertinggi pada setiap permukaan lapisan pada sebuah antiklin. Crestal Surface, Surface, disebut juga Crestal Plane, yaitu suatu permukaan khayal dimana terletak didalamnya semua garis puncak dari suatu lipatan. Trough adalah Trough adalah titik terendah pada pelengkungan Trough, Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin Trough Line, Line , garis khayal yang menghubungkan titik-titik terendah pada setiap  permukaan lapisan pada sebuah sinklin. Trough Surface, Surface, bidang yang melewati Trough Line.  Axial Line, Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan maksimum  pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.



 Axial Plane, Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara sayap-sayap lipatannya

C. Klasifikasi Lipatan

Pada umumnya lipatan di klasifikasikan berdasarkan pada sifat yang dapat dideskrepsikan unsur-unsurnya secara geometri. Klasifikasi tersebut berdasarkan antara lain :

1. Sudut antar sayap(Interlimb angle) Tabel 7.1 Klasifikasi berdasarkan sudut antar sayap (Fleuty , 1964)

2. Sifat simetri Disebutlipatan simetriapabila bidang-bidang yang membatasi permukaan lipatan akan  berupa bidang yang lurus dan saling sejajar dan bidang yang melalui titik-titik batas  pelengkungan (inflection point) akan tepat terletak ditengah bidang-bidang tersebut. Apabila  jejak dari bidang yang melalui sumbu lipatan (hinge line) bukan sebagai bidang simetri(bidang s imetri(bidang yang melalui sumbu lipatan dan membagi sama besar sudut antar sayap lipatan), lipatan tersebut sebagailipatan asimetri.

3. Kedudukan lipatan Kedudukan lipatan dinyatakan dari kedudukan sumbu lipatan dan bidang sumbu lipatan Fleuty, 1964 membuat klasifikasi berdasarkan kecondongannya kemiringan bidang sumbu dan  penunjamannya garis sumbu. Rickard mengusulkan untuk memberikan indeks besaran angka dari kemiringan(D) dan penumjaman(P), misalnya: - Upright fold(D85P20), fold(D85P20 ), menurut Fleuty(1964) adalah Upright gently plunging fold.

Tabel 7.2 Klasifikasai fleuty, 1964

4.

Klasifikasi lipatan berdasarkan unsur geometri

1. Upright Fold atau Simetrical Fold (lipatan tegak atau lipatan setangkup). 2. Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri) 3. Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung). 4. Recumbent Fold (lipatan rebah) Klasifikasi lipatan

 ANTIKLIN DAN SINKLIN

 Anticline :  Lipatan dengan batuan batuan tertua pada tertua  pada “core” suatu lipatan (i.e., (i.e., pada sisi cekung). Syncline : Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan. Catatan: Pada kondisi normal, suatu suatu daerah yang terlipat, anticlines biasanya berbentuk antiformal, dan synclines berbentuk synformal.  Bisa saja jika daerah terlipat lagi membentuk (tidak (tidak umum) :  Antiformal syncline Synformal anticline

 Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya, antara lain: 1. Concentric Fold : (lipatan konsentris/lipatan paralel) adalah sebutan untuk perlapisan dimana  jarak-jarak (tebal) tiap lapisan yang terlipat tetap sama.

2. Similar Fold. Sebutan untuk perlipatan dimana lapisan-lapisan yang terlipat/dilipat dengan bentuk bentuk yang sama sampai ke dalam. Antiklin maupun maupun sinklin ukurannya tidak banyak banyak berubah ke dalam maupun ke atas. 3. Chevron Fold. Lipatan menyudut atau sendinya tajam dan menyudut. Dalam hal ini, sayap lipatannya merupakan bidang planar.

4. Isoclinal Fold Lipatan dimana kedudukan bidang sumbunya sejajar atau relatif sejajar dan kedua sayapnya sejajar atau hampir sejajar. 5. Box Fold Lipatan dimana bagian puncaknya relatif rata atau datar 6. Kink Fold Lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh permukaan planar Box fold dan kink fold

 LIPATAN LAINNYA *Dome Upwarped displacement of rocks Circular or slightly elongated structure Oldest rocks in center, younger rocks on the flanks *Basin Circular or slightly elongated structure  Downwarped displacement of rocks Youngest rocks are found near the center, oldest rocks on the flanks

5.

Kontruksi Lipatan

Rekontruksi lipatan dilakukan berdasarkan hasil pengukuran kedudukan lapisan dari lapangan , atau pembuatan penampang dari peta geologi. 1. Metode Busur Lingkaran ( arc methode) Dasar dari metode ini adalah anggapan bahwa lipatan merupakan bentuk busur dari suatu lingkaran dengan pusatnya adalah perpotongan antara s umbu –  umbu – sumbu sumbu kemiringan yang  berdekatan . Rekontruksi lipatan bisa dilakukan dengan dengan menghubungkan busur lingkaran secara langsung apabila data yang ada hanya kemiringan dan batas lapisan hanya setempat.

Gambar 7.1. Cara membuat busur lingkaran (Busk, 1929)

Apabila batas-batas lapisan dijumpai berulang pada lintasan yang akan direkonstruksi, maka  pembuatan busur lingkaran dilakukan dilakukan dengan interpolasi. Metode Higgins (1962) (1962) - tarik garis normal kemiringan di A dan B - tentukan Oa sembarang di seberang  bisector AB - tentukan D dimana Aoa = BD, tarik garis sumbu Doa memotong BD di Ob - Oa dan Ob adalah pusat lingkaran untuk Interpolasi

Gambar 7.2. Interpolasi antara dua dip terukur.

Metoda Busk (1929)

- tarik garis normal normal dan perpanjang kemiringan di A danB, - tarik garis dr C tegak lurus AB berpotongan di di masingmasing garis normal di Oc dan Od - Oc dan Od adalah pusat lengkungan interpolasi

Gambar 7.3. Interpolasi antara dua dip terukur.

2. Cara Konstruksi Lipatan Tak Sejajar. Salah satu cara untuk mengkontruksi lipatan tak sejajar yaitu dengan  Me  M etode B ounda undar y r ay . Dasar dari metroda ini bahwa penipisan atau kompaksi lapisan batuan adalah fungsi dari kemiringan.Dengan dasar ini disusun suatu tabel untuk mendapatkan posisi boundary ray yang dipakai untuk batas rekonstruksi lipatan. Tabel tersebut dibuat untuk bermacam penipisan , tergantung pada sifat batuan.(lihat Badgley, 1965)

C. Identifikasi Lipatan Kenampakan lipatan pada singkapan sudah jelas bentuknya tetapi biasanya singkapannya dalam ukuran yang besar dan sudah tidak sempurna lagi bentuknya karena kemungkinan sudah terjadi perubahan bentuk permukaan, misalkan yang tadinya berbentuk bukit menjadi r ata karena adanya penggerusan untuk diratakan atau hal-hal lainnya, oleh karena itu diperlukan pengukuran strike dan dep yang valid karena biasanya lipatan memiliki dua sayap pada lapisan batuannya dan dua sayap itu memiliki ukuran dip yang saling berlawanan dan disertai adanya perulangan litologi, lipatan juga biasanya disertai dengan kekar dan sesar yang intensif, tapi adanya kekar dan sesar ini belum bisa mengindikasikan adanya lipatan, tetapi kalau ditemukan lipatan  biasanya pasti ditemukan adanya kekar atau sesar

BAB II SESAR A. Pengertian Sesar Sesar adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan pergeseran. Macam pergeseran sesar - Pergeseran relatif semu (Sparation (Sparation)) adalah jarak tegak lurus antara bidang yang terpisah oleh sesar dan diukur pada bidang sesar. Komponen dari sparation dapat diukur pada arah tertentu, umumnya sejajar jurus atau arah kemiringan bidang sesar. - Pergeseran relatif sebenarnya (Slip) (Slip) adalah pergeseran relatif sebenarnya pada sesar, diukur dari blok satu ke blok yang lain pada bidang sesar dan merupakan pergeseran titik-titik yang sebelumnya berimpit. Total pergeseran disebut net slip. slip. Sesar atau fault adalah rekahan-rekahan yang mengalami geseran-geseran yang jelas. Menurut [Puspito,2000] batas lempeng dalam skala yang lebih kecil dikenal sebagai sesar yang merupakan suatu batas yang menghubungkan dua blok tektonik yang berdekatan. Sesar ( fault  ( fault ) merupakan bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang sudah mengalami pergeseran (Williams, 2004:76). Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi yang terdapat  slip di  slip di antara dua sisi yang terdapat sesar tersebut (Williams, 2004:259).

B. Unsur dan Bagian Bidang sesar (fault plane) merupakan bidang kontak antara dua blok tektonik. Pergeseran  bidang tersebut berkisar sampai ratusan kilometer. Sesar banyak terjadi pada lapisan yang keras dan rapuh. Bahan-bahan yang hancur di jalur sesar dapat memiliki ketebalan antara centimeter sampai ratusan meter.vDua unsur terpenting pada sesar adalah atap sesar (hanging wall) dan alas sesar (foot wall). Atap sesar adalah bagian yang terdapat pada sisi atas bidang sesar, dan alas sesar merupakan bagian yang terdapat pada sisi bawah bidang sesar. Bidang sesar sendiri terjadi akibat rekahan yang mengalami pergeseran.

Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar antara lain a. Jurus sesar (strike of fault) f ault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan bidang horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.  b. Kemiringan Sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang horisontal, diukur tegak lurus strike. c. Net slip adalah pergeseran relatif relat if suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesar a kibat adanya sesar. d. Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran horisontal sea rah  jurus) pada bidang sesar.

α = dip β = rake of of net slip θ = hade = 90o –  dip  dip ab = net slip ac = strike slip cb = ad = dip slip ae = vertical slip = throw de = horizontal slip = heave

C. Klasifikasi Sesar

a. Klasifikasi geometris 1. Berdasarkan rake dari net slip. a) strike slip fault (rake=0o)  b) diagonal slip fault (0o< rake
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF