Farmasetika Inkompatibilitas Infus dan Injeksi

INKOMPATIBILITAS SEDIAAN INFUS DAN INJEKSI Oleh, Eka Novrianti Z Hany Fitriya Vitria Rismandianty

Kelompok VIII II Farmasi D

PENGERTIAN Inkompatibilitas adalah reaksi yang tidak diinginkan yang terjadi pada reaksi obat dengan cairan pelarut, dengan tempat obat, maupun dengan obat lain Menurut Farmakope Indonesia injeksi adalah sediaan steril berupa larutan , emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dulu sebelum digunakan , yang disuntikan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir .

Infus adalah sediaan obat berbentuk cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui jalur intravena.

STUDI KASUS RINGER LAKTAT

SULBACEF

LAR LIDOKAIN 2%

INKOMPATIBEL FISIKA

AMINOGLIKOSIDA

FENITOIN DENGAN INFUS DEKSTROSA Fenitoin diindikasikan untuk pengobatan pada kejang umum tonik klonik, kejang parsial, status epileptikus

Injeksi fenitoin

Infus dekstrosa 5% Pengendapan pada larutan infus

PENISILIN DENGAN RINGER LAKTAT Penisilin

Ringer laktat

Senyawa kompleks

Mengendap

Penisilin tidak aktif 

Penisilin merupakan suatu obat yang termasuk ke dalam golongan antibiotik

AMFOTERISIN DENGAN RINGER’S

LAKTAT Ringer’s laktat

Amfoterisin

Amfoterisin tidak berefek

Amfoterisin dalam larutan garam

Senyawa kompleks

Amfoterisin adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan jamur pada tubuh.

MEROPENEM

CEFTAZIDIME

PROBENESID

 

 

INKOMPATIBEL FARMAKOKINETIK

 

AMINOGLIKOSIDA

HEPARIN SODIUM

HIDROCORTISON

CEFTRIAXON

RINGER LAKTAT

INAKTIVASI CEFTAZIDIME

 

PEMBENTUKAN ENDAPAN

 

PEMBENTUKAN ENDAPAN

CARA PENCEGAHAN a. Obat intravena diberikan secara suntikan bolus. b. Hindari pemberian obat melalui cairan infus. c. Menghindari pencampuran obat dalam jarum suntik. d. Menggunakan jalur infus yang berbeda. e. Adanya pencatatan waktu pecampuran obat dan cairan infus.