Televisi satelit

September 14, 2019 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Televisi satelit...

Description

BAB I TEORI DASAR TV satelit pemirsa yang memiliki

adalah broadcasting sinyal televisi melalui satelit ke perangkat yang dapat menerima sinyal satelit.

Perangkat tersebut bisa berbentuk mulai dari pesawat televisi yang terhubung ke penerima satelit sampai telepon bergerak yang telah memiliki penerima satelit di dalamnya (built in). Direct Broadcast Satellite - DBS adalah satelit yang memiliki jangkauan dan daya yang cukup sehingga dapat diterima oleh antena piringan kecil untuk penggunaan di rumahan. DBS dapat diterima di rumah-rumah, atau suatu komunitas dengan menggunakan transmisi ulang oleh sistem stasiun TV kecil atau sistem TV kabel. Sistem DBS menyediakan gambar kualitas digital dan berpotensi menawarkan layanan interaktif kecepatan tinggi.

Dengan

menggunakan teknologi kompresi digital, sistem DBS dapat menawarkan jumlah kanal yang lebih banyak daripada sistem kabel analog. Sistem DBS dapat juga diatur untuk menyediakan layanan unik untuk video on demand (VOD), near video-on-demand (NVOD) dan kanal pay-per-view interaktif.

Gambar

di

atas

memperlihatkan

sistem

TV

satelit

yang

merupakan system distribusi media dengan jangkauan yang luas. Semua

1

kanal TV dan program media dikirim pada kanal radio uplink ke mengirimkan

ulang kembali

ke bumi.

satelit

Satelit ditempatkan kurang

dan lebih

22.300 mil di atas bumi yang memungkinkannya berputar pada kecepatan rotasi yang sama dengan bumi sehingga akan terlihat stasioner terhadap antena yang menerima sinyalnya. Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan. Satelit Adalah alat elektronik yang mengorbit bumi yang mampu bertahan sendiri.Bisa diartikan sebagai repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima. Dalam komunikasi GEO ( merupakan sistem komunikasi satellite yang paling banyak) posisi satellite adalah sekitar 36.000 km diatas bumi. Potensi satelit adalah untuk menerima dan memancarkan kembali sinyal siaran ke seluruh tempat yang dapat dijangkaunya. Hal ini memungkinkan siaran radio dan televisi dapat diterima di mana saja sepanjang dapat ditangkap oleh antena stasiun bumi. Dengan kata lain, manfaat yang utama dari adanya teknologi satelit adalah untuk keperluan penyiaran baik radio maupun televisi. Suatu orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali dianalisa secara matematis oleh Johannes Kepler yang merumuskan hasil perhitungannya dalam hukum gerakan planet Kepler . Dia menemukan bahwa orbit dari planet dalam tata surya kita adalah berbentuk elips dan bukan lingkaran atau episiklus seperti yang semula dipercaya. Orbital Slot adalah Lokasi spesifik dari suatu satellite pada titik yang tepat, diukur dalam satuan derajat, timur dan barat.

2

Direct Broadcast Satellite disingkat dengan DBS. Suatu layanan yang menggunakan satellite untuk memancarkan (broadcast) bermacam-macam channel dari program televisi agar langsung diterima melalui sebuah antenna dish kecil di bumi. Fixed satellite service (FSS) menyediakan link untuk jaringan telepon dan juga untuk pentransmisian sinyal televisi ke perusahaan tv kabel, untuk kemudian didistribusikan melalui jaringan kabel. Contoh FSS; DTH ( Direct To Home ), akses internet, video conferencing, satelit new gathering (SNG), frame relay, Sigital audio broadcasting (DAB) Keunggulannya yaitu, tidak tergantung pada jarak, dapat menyediakan layanan ntuk cakupan semua wilayah. Satelit Direct to Home(DTH)

Menggunakan teknologi Direct To

Home (DTH) sebagai Infrastruktur TV link untuk mengirimkan berates-ratus program langsung kerumah-rumah melalui satelit. Satelite News Gathering (SNG) merupakan perangkat berteknologi canggih yang digunakan beberapa stasiun televisi Indonesia untuk proses siaran langsung televisi. DVB(Digital Video Broadcasting) merupakan salah satu sistem yang digunakan untuk mentransmisikan siaran TV digital hingga ke end-user VSAT kependekan dari Very Small Aperture Terminal, merupakan terminal yang digunakan dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video, tidak termasuk broadcast televisi. VSAT terdiri dari dua bagian, sebuah transceiver yang ditempatkan di luar (out doors) yang dapat langsung terjangkau oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan di dalam ruangan yang menghubungkan transceiver dengan alat komunikasi para pengguna, PC misalnya. Transceiver menerima dan mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan menerima sinyal dari sebuah ground station komputer yang berfungsi sebagai hub untuk sistem tersebut. Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke satelit, membentuk sebuah topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur keseluruhan operasional 3

network. Agar sebuah komputer pengguna dapat melakukan komunikasi dengan lainnya,

transmisinya

harus

terhubung

dengan

hub

yang

kemudian

mentransmisikan kembali ke satelit, setelah itu baru dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain. Transmisi satelit memiliki dua keunggulan dibandingkan transmisi terestrial yang umumnya banyak dipakai, yaitu: 1. Biayanya sama, baik itu dua ataupun duajuta sambungan

(downlink) yang menerima informasi yang disiarkan. 2. Tidak memerlukan investasi prasarana kabel yang banyak.

Jenis-jenis satelit berdasarkan penggunaannya ada 9 yakni: Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh. Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah. Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan

non-militer

seperti

pengamatan

lingkungan,

meteorologi,

pembuatan peta, dll. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata. 4

Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata. Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional. Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangkamenengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan. Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi. Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500–200 kg), satelit

mikro

(di

bawah

200 kg),

satelit

nano

(di

bawah

10 kg).

[http://www.wikipedia.org/satelit] Satelit buatan manusia oleh NASA dikelompokkan menjadi 4 yaitu: 1. Satelit komunikasi dan navigasi 2. Satelit Meteorologi 3. Satelit pengindraan jarak jauh 4. Satelit Geologi Sedangkan untuk keperluan regulasi teknik internasional NASA membaginya menjadi 18 macam satelit. Satelit berdasarkan ketinggiannya terbagi atas: 1. Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas

permukaan bumi. 2. Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km. 5

3. Orbit Geosinkron (Geosynchronous Orbit, GSO): sekitar 36000 km

di atas permukaan Bumi. 4. Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas

permukaan Bumi. 5. Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.

Satelit berdasarkan orbit khusus terbagi menjadi 3: 1. Orbit Molniya, orbit satelit dengan perioda orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63° 2. Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengna inlklinasi dan tinggi tertentu yang selalu melinta ekuator pada jam lokal yang sama. 3. Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub. Alat penangkap Sinyal satelit: 1.

Satellite dish (Out Door Unit) : komponen ini berbentuk seperti antenna parabola dengan diameter sekitar 60-180 centimeter.

2.

Decoder : Dekoder

merupakan

alat

yang

mengakses layanan seperti penggantian channel. 3.

Smart card : berguna untuk mengakses sistem.

6

berfungsi

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Pengertian Satelit TV Televisi satelit adalah televisi yang disampaikan oleh alat komunikasi satelit dan diterima oleh parabola dan set-top box. Di banyak daerah di dunia yang menyediakan berbagai saluran dan layanan, sering ke daerah-daerah yang tidak dilayani oleh terestrial atau kabel penyedia.

2.2

Sejarah Satelit TV Sinyal televisi pertama satelit diteruskan dari Eropa ke Telstar satelit atas Amerika Utara pada tahun 1962. Yang pertama geosynchronous komunikasi satelit , Syncom 2 , diluncurkan pada tahun 1963. Teman komersial pertama dunia komunikasi satelit, disebut Intelsat (dijuluki Early Bird), diluncurkan ke orbit sinkron pada tanggal 6 April 1965. Nasional pertama jaringan televisi satelit, yang disebut Orbita , dibuat di Uni Soviet pada tahun 1967, dan didasarkan pada prinsip menggunakan sangat elips Molniya satelit untuk kembali penyiaran dan TV memberikan sinyal ke tanah downlink stasiun. Satelit domestik Amerika Utara pertama untuk membawa televisi Kanada 's geostasioner Anik 1 , yang diluncurkan pada tahun 1972. ATS-6 , pertama di dunia eksperimen pendidikan dan Langsung Siaran Satelit , diluncurkan pada tahun 1974. The geostasioner satelit Soviet pertama untuk membawa DirectTo-Home televisi, yang disebut Ekran , diluncurkan pada tahun 1976.

7

2.3

Sejarah Pertelevisian Indonesia Pertelevisian Indonesia diawali dengan berdirinya Televisi Republik Indonesia(TVRI) pada tahun 1962, setelah setahun sebelumnya Presiden Soekarno mengirimkan Telegram dari Wina untuk mendirikan Stasiun Televisi. Stasiun Televisi di Indonesia dibangun atas dasar ingin meliput acara ASEAN Games agar masyarakat bisa juga menyaksikan Pesta olah raga tersebut. Kemudian sejarah kedua mencatat, pada tahun 1976 bulan Juli, Presiden Soeharto memutuskan untuk meluncurkan satelit Palapa A-1, pada saat itu Indonesia adalah Negara Ke-lima yang memiliki satelit buatan untuk menghubungkan Indonesia sekurang-kurangnya dari Sabang-sampai Merauke. Satelit palapa A-1 tersebut digunakan juga untuk keperluan penyiaran acara televisi.

2.4 Penggunaan Satelit untuk Siaran (Broadcast)

Setelah manusia merambah angkasa luar diawal tahun 60-an sampai sekarang, ditempatkan banyak stasiun radio pancar ulang diangkasa luar yang sering disebut dengan satelit komunikasi. Kebanyakan dari satelit tersebut diletakkan diketinggian ±36000 Km diatas permukaan bumi atau diletakkan pada orbit Geosinkron (Geo). Secara garis besar bisa digambarkan sebagai berikut prinsip kerja dari setelit:

8

Figure 1: Prinsip Kerja Satelit - Segmen Angkasa terdiri atas: 1. Struktur / bus 2. Playload 3. Power Supply 4. Kontrol temperatur 5. Kontrol attitude dan orbit 6. sistem populasi 7. telemetry, Tracking, & command ( TT& C ) - Segmen Bumi ; 1. User terminal, 2. SB Master, dan 3. jaringan Prinsip kerja dari satelit hampir sama dengan suatu rangkaian repeater yaitu jenis ” RF Heterodyne Repeater ” SINYAL 6 GHZ, yakni sebagai berikut:

9

Figure 2: Analogi Prinsip Kerja rangkaian Repeater Jenis "RF Heterodyne Repeater" Sinyal 6 GHZ

PENGUA T

ANTEN A

MIXE R

OSILATOR LOKAL

PENGUA T

ANTEN A

SINYAL 6 GHZ - FILTER - SWTCH -PENGUAT 6 GHZ DITURUNKAN MENJADI 4 GHZ – HYBRID CIRCULATOR - FILTER PENGUAT AKHIR - PANCARAN KE BUMI Penguat akhir berfungsi menjumlahkan sinyal diatas menggambarkan frekuensi naik (up link) 6 GHz dan frekuensi turun untuk turun (down link)

10

dipakai 4 GHz. - Besarnya Loss antara satelit dan stasiun Bumi ( ~200 dB pada 6 GHz ) - Sistem penerima di Bumi memerlukan penerima yang sangat peka. 2.5

Jenis Ban Yang Terdapat Pada Satelit Satelit tersebut terbagi atas lingkup frekuensi sehingga terdapat beberapa jenis Ban C, S, Ku, dan sebagainya. Yang sering digunakan untuk pancaran siaran televisi Ban C, S dan Ku. Sedangkan yang digunakan untuk siaran langsung adalah Ban Ku, tetapi untuk di daerah Indonesia karna memiliki curah hujan yang tinggi (beriklim tropis) maka, tidak terlalu baik menggunakan Ban Ku, karna sangat rentan terhadap curah hujan yang tinggi. RANGE FREKUENSI

Nama

(GHz) 0.1 - 0.3

VHF

0.3 – 1.0 1.0 - 2.0 2.0 – 4.0 4.0 – 8.0 8.0 – 12.0 12.0 – 18.0 18.0 – 27.0 27.0 – 40.0 40.0 – 75.0 75.0 – 110.0 110.0 – 300.0 300.0 – 3000.0

UHF L S C X Ku K Ka V W mm ?m

Table 1: Frekuensi Satelit Indonesia banyak menggunakan Ban C sebagai untuk penggunaan siaran (broadcast) televisi. Ban C memakai frekuensi pancaran kebumi (down link) antara 3,7-4,2 GHz dengan Bandwith 500 MHz. kemudian, lebar tersebut dibagi dalam beberapa daerah dengan bandwith yang lebih kecil yang disebut dengan Transponder. 11

Frekuensi kerja UHF keatas lazimya dipakai teknik polarisasi pancaran untuk memperoleh tempat yang lebih luas. Sehingga bandwith 500MHz tersebut bisa digunakan bersama untuk 2 macam polarisasi pancaran tanpa saling mengganggu, Umumnya polarisasi Pancaran vertical dan Horizontal atau bisa juga pancaran sirkuler yang terdapat dikiri dan dikanan. Dengan teknik yang seperti ini diperoleh tambahan Bandwith sebesar 500MHz dengan keluaran 24 Transponder yang memiliki bandwith ±40 MHz. Berikut adalah gambaran dari C band Transponder: C Band Transponder Frequency allocation ODD Transponder center Frequency T 1 T 3 T 5 T7 T9 T 11 T 13 T15 T 17 T 19 T 21 T23 Telemetry

Vertical

down

3720 3760 3800 3840 3880 3920 3960 4000 4040 4080 4120 4160 Horizontal

link

EVEN Transponder center Frequency T2 T 4 T 6 T8 T10 T 12 T 14 T16 T 18 T 20 T 22 T24 3740 3780 3820 3860 3900 3940 3980 4020 4060 4100 4140

4180

Efektivitas bandwith dari transponder adalah 36MHz sehingga ruang antara transponder tersebut menjadi 4MHz. DiIndonesia sama halnya seperti dinegara luar, untuk keperluan siaran televisi biasanya digunakan 1 transponder

penuh. Karena terdapat alasan

ekonomi maka hanya digunakan setengah dari transponder yang ada atau menyewa sebuah transponder dan kemudian digunakan secara bersama dengan pembagian FDM (Frequency Division Multiplexing) ataupun TDM (Time Division Multiplexing) . Jika cara pembagian FDM yang dipakai maka saluran suara dan gambarnya dipisah menggunakan saluran SCPC (Single Channel Per Carrier) yang mirip dengan sistem V-Sat. 2.6

Penggunaan Ban C untuk siaran Televisi 12

Pertama-tama

Stasiun

televisi

menyalurkan

Isyarat

(kode)

programmnya tersebut ke stasiun bumi, lalu mengubahnya menjadi kode frekuensi Base Band transponder yang sesuai. Seperti proses penambahan gelombang segitiga berdenyut ±30Hz pada kode video(Teknik denyutan ini bertujuan untuk mengurangi gangguan terhadap peralatan microwave terrestrial), menentukan jenis pre emphasisnya. Kemudian dimodulasikan secara FM ke frekuensi UPLINK sekitar 6GHz. Dan setelah itu dipancarkan ke satelit geosinkron. Satelit menguatkan isyarat kode yang diterima dan mengubah frekuensinya ke frekuensi downlink 3,7GHz, seterusnya dipancarkan ulang ke bumi. Kemudian, kode downlink dari satelit dikumpulkan oleh sebuah antenna parabola yang diberkas kearah sebiah antenna lain bernama feedhorn pada titik fokus. Kode ini diperkuat oleh LNA (Low Noise Amplifier) dan disalurkan ke down converter yang mengubah frekuensinya menjadi lebih kecil. Pada generasi awal TVRO memakai 70 MHz selebar 36 MHz dan pada proses inilah dilakukan pula pemilihan transponder. Setelah proses tersebut terdapat lagi perangkat penerima yang berfungsi untuk menerima kode dari antenna, lalu memodulasinya menjadi sebuah kode baseband yang kemudian disalurkan ke tiga unit rangkaian yaitu: 1. Rangkaian suara yang me-demodulasi isyarat gelombang FM suara menjadi suara. 2. Rangkaian AFC untuk tegangan pemilih transponder. 3. Rangkaian pengolah video yang terdiri atas penguat video, rangkaian

deimphasis, low pass filter, pemilih polarisasi video, rangkai clamping yang memotong isyarat denyut gelombang segitiga dan akhirnya penguat akhir video. 2.7

SNG (Satellite News Gathering)

13

Sebelum membahas tentang SNG (Satellite NewsGathering), kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu transmisi. Transmisi itu sendiri merupakan ujung tombak dan berperan penting dalam sebuah siaran broadcast. Televisi merupakan media audio-visual, yang berarti memiliki unsur gambar dan suara. Bayangkan saja jika kita menonton TV tetapi gambar atau suaranya tidak bagus pasti tidak nyaman. Tugas dari transmisi adalah menyampaikan kualitas video maupun audio dengan baik ke televisi yang ditonton oleh para pemirsa yang ada dirumah. Transmisi sering disingkat dengan Tx. Sebenarnya Tx hanya symbol teknis yang biasa digunakan untuk antenna pemancar/transmitter, jadi Tx itu bukan merupakan suatu singkatan. Proses siaran yang sering terjadi adalah sebagai berikut:

14

Figure 3: Sistem Kerja SNG

STUDIO 1 STUDIO 2

UPLIN K

STUDIO N SIARAN VIA SATELIT

SATELI T

MASTER EQUIPMEN T ROOM (MER)

MASTER CONTROL ROOM (MCR)

SIARAN VIA OB VAN 15

INDONE SIA

STUDIO 1

SATELI T

MASTER EQUIPMEN T ROOM (MER)

STUDIO 2

UPLIN K

STUDIO N SIARAN VIA SATELIT

MASTER CONTROL ROOM (MCR)

INDONE SIA

SIARAN VIA OB VAN

Semua siaran yang ada baik itu dari studio yang hanya rekaman ulang(taping) ataupun acara langsung(live) yang ada di studio, yang langsung dari lokasi kejadian dan juga melalui OB Van (Outdoor Broadcast) van semuanya selalu melalui MCR(Master Control Room) sebelum dipancarkan kesatelit. Di MCR gambar dipasang logo televisi tersebut, lalu terdapat segmen iklan dan promo, sampai materi yang ingin disampaikan ke pemirsa dirumah benar-benar siap on air. Dari MCR, materi tersebut menuju ke perangkat UPLINK untuk ditransmisikan melalu satelit ke stasiun relay yang berada diseluruh Indonesia. Dalam siaran TV Broadcast, terdapat 3 macam sistem transmisi yang bisa digunakan yaitu: 1. Transmisi satelit, yaitu transmisi dari studio ke stasiun relay diseluruh Indonesia.

16

2. Transmisi tersetrial, yaitu transmisi dari stasiun relay daerah ke televisi pemirsa yang ada dirumah. 3. Transmisi microwave, yaitu transmisi yang menggunakan

sinyal gelombang micro, biasanya ini digunakan apabial terdapat event dari lapangan ke studio, bisa juga untuk backup dari studio ke stasiun relay terdekat, hal ini bisa terjadi jika keadaan cukup memungkinkan. SNG (Satellite News Gathering) secara harfiah bisa diartikan sebagai pengumpul berita melalui satelit, meskipun sebenarnya SNG tidak selalu digunakan untuk kepentingan pemberitaan. SNG merupakan piranti (alat) untuk transmisi satelit yang portable, yang berarti SNG lebih praktis untuk dibawa kemana-mana (mudah berpindah tempat/mobile). Tidak hanya itu SNG ini juga mudah dalam hal proses install dan uninstall. Orang pernah menyebutnya sebagai lampu senter. Dimana SNG merupakan lampu senternya sedangkan satelit merupakan cerminnya. SNG memantulkan materi berita/suatu kejadian, kemudian materi tersebut dipantulkan oleh satelit ke perangkat penerimanya atau yang biasa disebut dengan Ground Segment yang kemudian akan diproses di Master Control Room (MCR). SNG bisa digunakan untuk acara live dari luar studio.

17

Figure 4: siaran dari luar studio menggunakan SNG

Figure 5: Siaran Langsung dari tempat kejadian Siaran langsung dari lapangan seperti siaran langsung sepakbola, SNG kemudian mengirimkan sinyal lalu di uplink ke satelit lau dipantulkan kembali ke MCR(Master Control Room) lalu kemudian diproses dan siap untuk di uplink kembali ke satelit, lalu diterima oleh stasiun relay di seluruh Indonesia kemudian baru di siarkan secara terrestrial ke televisi yang ada dirumah.

18

KESIMPULAN Kemajuan teknologi komunikasi satelit menciptakan pelayananpelayanan komunikasi baru. Komunikasi-komunikasi satelit diharapkan mampu menyediakan pelayanan global dan terpadu untuk setiap orang dan setiap Negara tidak

hanya diIndonesia.

Salah satunya teknologi Komunikasi satelit

menyediakan pelayanan dalam dunia pertelevisian. Dengan menggunakan SNG komunikasi data yang mengalir bisa dilakukan secara digital. Dan bisa dilakukan dimana saja, karena merupakan piranti yang portable. Di Indonesia SNG digunakan oleh semua stasiun televisi swasta nasional untuk proses pemberitaan secara live dari lokasi kejadian. Perkembangan dunia telah menciptakan DSNG, yaitu pembaharuan dari SNG. DSNG ini baru digunakan oleh perusahaan televisi di Eropa dan Amerika, bentuknya jauh lebih kecil dari SNG dan belum digunakan oleh perusahaan televisi yang ada di Indonesia.

19

DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3.

http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi Satelit http://www.docstoc.com/docs/3958873/Bagaimana-TV-Satelit-Bekerja Nasuton,

Zulkarnaen.

“SATELIT

KOMUNIKASI:

PERABOT

BARU

MASYARAKAT MODERN ”. Pustaka UT: Yogyakarta. 4.

Nurazizah, Rahmi. 2007. “Satelit”

5.

Wirodono, Sunardian. “Matikan TV-mu Atau Hidupkan Pikiran Kritismu!”. 2007. Resist Yogyakarta.

6.

http://yb0ah.tripod.com/homebrew/notes/shf/tvro4.html. [desember 2008]

7.

http://id.wikipedia.org/wiki/Siaran. [Desember 2008]

8.

http://id.wikipedia.org/wiki/Orbit_Geosinkron[Desember 2008]

9.

http://id.wikipedia.org/wiki/Orbit_Geostasioner [Desember 2008]

10. http://www.total.or.id/info.php?kk=Satellite [Desember 2008] 11. http://www.total.or.id/info.php?kk=Hybrid%20Satellite [Desember 2008] 12. http://www.total.or.id/info.php?kk=Geostationary%20Satellite

[Desember

2008] 13. http://aprilidyasari.blogspot.com/2008/07/mengidentifikasiteknologi.html[Desember 2008] 14. http://majalah.tempointeraktif.com/id/cetak/1983/09/03/ILT/mbm.19830903.I LT44684.id.html 15. http://www.ajiindonesia.org/index.php?fa=article.read&id=MTI0[Desember 2008] 16. http://www.geocities.com/sistel_service/Vsat_Future.htm[Desember 2008] 17. http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1996/07/14/0030.html[Desember 2008]

20

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF