Tata Permainan Bahasa Karya Tulis Ilmiah

December 18, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Tata Permainan Bahasa Karya Tulis Ilmiah...

Description

A A

PERMAINA

BAHASA

KARYA TULIS IlMIAH

BA 01.07.1588

TATA PERMAINAN BAHASA KARYA TULIS ILMIAH Oleh

Dr. Wahyu Wibowo

Diterbitkan oleh PT Bumi Aksara Jl. Sawo Raya No. 18 Jakarta 13220

It. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya, dalam bentuk dan dengan cara apa pun juga, baik secara mekanis maupun elektronis, termasuk fotokopi, rekaman, dan lain-lain tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan pertama, Oktober 2010 Desain cover, Fahmi Shihab Dicetak oleh Sinar Grall ka Offset ISBN 978-979-010-313-9 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Wibowo, Wahyu Tata permainan bahasa karya tulis ilmiah/Dr. Wahyu Wibowo Editor: Sugiarti. -- Ed. 1, Cet. 1. -- Jakarta: Bumi Aksara, 2010. xviii, 154 hlm.; 21 cm. Bibliograll : hlm. 143

ISBN 978-979-010-313-9

1. Tata Permainan Bahasa Karya Tulis Ilmiah. I. Judul.

2. Bahasa II. Sugiarti.

Prakata

BILA KERETA API TANPA MASINIS GLOBALISASI, yang pada hakikatnya "hanya" ditopang oleh revolusi di bidang komunikasi dan teknologi informasi, dalam perspektif etis ternyata membawa dampak yang serius dalam kehidupan bangsa Indonesia. Kedatangan nilai-nilai dari luar di tengah kesuburan taman sari nilai-nilai bangsa yang telah lama kita miliki, contoh konkretnya, telah menimbulkan dialog panjang yang dialektis. Dialog ini makin dialektis ketika nilai-nilai lokal yang sehari-hari masih dijadikan norma oleh suatu masyarakat bercampur-baur dengan nilai-nilai lokallainnya yang juga masih dijadikan norma oleh masyarakatnya. Dalam komunikasi antarbudaya dan interbudaya semacam ini, kehidupan berbangsa dan bernegara kita seolah terbelah. Sebagai contoh, banyak di antara kita yang masih memandang penemuan teknologi dengan penuh takjub. Pasalnya, teknologi dianggap sebagai ciri-ciri kehidupan modern, simbol kemajuan peradaban, dan oleh karena itu dapat dijadikan alat ampuh pembangunan. Teknologi, yang tidak dapat dimungkiri lahir berkat perkembangan ilmu dan pengetahuan Barat, dengan demikian sah-sah saja jika

disebut pula sebagai buah manis globalisasi. Akan tetapi, ditinjau dari perspektif etis, buah manis itu sering kali terasa pahit, sehingga membahayakan kehidupan bangsa. Demi alasan ilmiah, bahkan tidakjarang teknologi diciptakan dengan meniadakan semua sistem nilai dan moral, kecuali nilai manfaat dan efisiensi. Implikasi dari hal ini, dunia penelitian akademik di Indonesia terkesan hanya berupa copy paste belaka dari penelitian akademik Barat.

Dalam ungkapan lain, mung kin perlu segera direnungkan mengapa kita acap kali terkesima dengan teori dan penelitian yang dilakukan oleh bangsa asing. Mengapa teor; dan penelitian asing itu nyaris selalu kita anggap sebagai keniscayaan, sehingga muncul pemitosan bahwatanpa mengekorbangsaasing kita belumdianggap ilmiah. Padahal, sebenarnya tidak ada yang salah dengan penemuan teknologi itu sendiri. Apalagi, andai memahami perkembangan ilmu di Barat, ujung-ujungnya selalu dapat dipulangkan pada pemikiran para filsuf Yunani. Sebagaimana kita ketahui, para filsuf Yunani senantiasa berpikir dan mengembangkan pemikirannya melalui semangat analitis, verifikasi, dan bahkan falsifikasi. Oleh karena itu, bertalian dengan dunia penelitian akademikdi Indonesia, sebenarnya sah-sah saja jika muncul teori made in Indonesia. Pasalnya, apakah peneliti akademik kita belum menyadari hal tersebut, ataukah mereka memang kesulitan untuk mengungkapkannya dalam wujud tulisan ilmiah yang komunikatif? Buku ini akan"memaksa" Anda untuk memahami tata permainan bahasa karya tulis ilmiah yang komunikatif. Dikatakan memaksa, karena karya tulis ilmiah memang harus mengandung prinsip-prinsip komunikasi, terutama prinsip-prinsip komunikasi massa, yakni peĀ­

%ta Permainan 13afiasa 1(arya 'Iu(is [(miali

nyebarannya yang luas dan serempak dengan tujuan agar dapat di pahami pembacanya demi kemaslahatan bangsa. Di sisi hal ini, buku ini juga berupaya menampilkan suatu paradigma baru perihal t lis-menulis karya tulis ilmiah, mengingat selama ini dunia tulisĀ­

menulis karya ilmiah dianggap sebagai dunia yang tidak membumi. Padahal, dunia akademik tanpa diramaikan oleh orang-orang yang piawai menulis ibarat kereta api tanpa masinis. Artinya, kehidupan berbangsa dan bernegara kita yang demokratis tidak boleh hanya diwarnai oleh informasi sepihak dari media massa, sebagaimana sering kali kita rasakan, tetapi juga harus dimeriahkan oleh pelbagai penelitian akademikyang diungkapkan oleh para penelitinya melalui karya tulis ilmiah yang komunikatif. Dengan demikian, "kereta api demokrasi" kita berjalan di atas rei yang pasti. Berpijak dari hal di atas, pertama-tama buku ini ditujukan bagi masyarakat akademis, baik dosen, peneliti, maupun mahasiswa. Kendati demikian, mengingat buku ini ditulis melalui prinsip aliran FilsafatBahasa Biasa,dan dima ksudkan lebih sebagai penunjang buku teks, maka buku ini dapat dibaca pula oleh masyarakat umum yang meminati dunia tulis-menulis karya tulis ilmiah. Dalam penegasan lain, pembaca buku ini adalah mereka yang diandaikan hendak mendapatkan pencerahan dalam hal tulis-menulis karya tulis ilmiah.

Ucapan terima kasih BUKU ini dapat Anda pegang, sejatinya karena pada 2007 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti Depdiknas RI, mempercayai penulis untuk menulis naskahnya. Untuk itu, penulis harus berterima kasih kepada sejumlah pribadi

di lingkungan DP2M Ditjen Dikti Depdiknas RI, terutama Pak Yudi Agustono, Yuk Nita, Mbak Ichah, Sus Nora, Bung Tober, Mas Wahyu Setia, dan Kang Hendi. Dalam wujud serupa tapi tak sama, naskah tersebut juga saya terbitkan dalam judul Penulis Cendekia yang Komunikatif (Penerbit Kompas, 2010), dengan menekankan

hubungan kausalitas antara intelektualitas dan kepenulisan ilmiah. Ucapan terima kasihjuga mesti dihaturkan kepada Prof. Dr. Mien A. Rifai, seseorang yang penulis hormati di jajaran inti tim Pelatihan Penulisan Artikeilimiah untuk Dosen Perguruan Tinggi se-Indonesia, DP2M Ditjen Dikti Depdiknas RI, karena telah membiarkan penulis mengelaborasi dan mengeksplorasi secara eklektik dan heuristik pandangan Filsafat Bahasa, terutama pandangan Filsafat Bahasa Biasa sehubungan dengan makna bahasa dan tata permainan bahasa, sehingga dapat diupayakan suatu konstruksi paradigmatik baru di bidang penulisan karya tulis ilmiah yang komunikatif. Pak Mien, demikian sapaan akrabnya, di lingkungan tim pelatihan penulisan artikel tersebut lebih dikenal sebagai pandit niyata, ilmuwan sejati, karena sebagai pakar taksonomi kesohor ternyata minat dan perhatiannya terhadap bahasa Indonesia sungguh luar biasa. Beliau selalu berpesan kepada penulis, "Bahasa Indonesia jangan menengok ke belakang melulu:' Pesan ini amat meresap ke dalam pikiran penulis, sebab bahasa Indonesia memang suka "tertinggal" misalnya dalam menghadapi "bahasa" komputer. Pak Mien juga tak pernah bosan berpesan bahwa menggunakan istilah asing yang telah diindonesiakan adalah wujud nyata kecendekiaan kita sebagai insan akademik Indonesia.

'Yata Pennainan
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF