Seleksi Ikan

November 19, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Seleksi Ikan...

Description

“SELEKSI

IKAN”

Oleh: Kelompok 2

Shifa Aubriana Schram

(NIM. 15051102025) 15051102025)

Mikraim J. Kaseger

(NIM. 15051102023) 15051102023)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2017

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah meli mpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis selama menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan judul : “Seleksi Ikan.” Penulisan makalah ini disusun dengan maksud untuk melengkapi salah satu syarat guna mengikuti mata kuliah Genetika dan Pemuliaan Ikan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi, Manado. Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan keterbatasan dan kemampuan kami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan yang memerlukannya.

Manado, Oktober 2017

Penulis

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2 DAFTAR ISI..............................................................................................................................3 BAB I ......................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4 1.1.

Latar Belakang ............................................................................................................ 4

1.2.

Tujuan.......................................................................................................................... 4

BAB 2 ........................................................................................................................................ 5 JENIS PROGRAM SELEKSI IKAN ........................................................................................ 5 2.1.

Seleksi ......................................................................................................................... 5

2.2.

Program Seleksi...........................................................................................................6

BAB 3 ........................................................................................................................................ 7 METODE SELEKSI .................................................................................................................. 7 3.1.

Seleksi Silsilah (Pedigree Selection) ........................................................................... 7

3.2.

Seleksi Individu (Individual Selection) ...................................................................... 8

3.3.

Seleksi Keluarga (Family Selection) ........................................................................... 8

3.4.

Within-Family Selection ............................................................................................. 9

PENUTUP................................................................................................................................ 10 4.1.

Kesimpulan................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................11

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Usaha budidaya ikan menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dari tahun ketahun. Hal ini dapat diakibatkan oleh semakin bertambahnya kesadaran manusia untuk mengkonsumsi ikan dan bertambahnya jumlah penduduk setiap tahun serta menurunnya  jumlah ikan hasil tangkapan. Jenis ikan yang dibudidayakan juga semakin beragam, mulai dari ikan konsumsi hingga ikan hias. Dalam usaha budidaya ikan secara intensif dibutuhkan  benih dan induk yang bermutu. Induk yang bermutu akan dapat menghasilkan benih ikan yang bermutu pula. Sedangkan dengan melakukan pemeliharaan benih yang bermutu mak a  proses produksi akan menjadi efektif dan efisien. Dalam upaya meningkatkan produktivitas ikan, pemilihan bibit yang unggul merupakan salah satu faktor yang sangat penting, disamping faktor-faktor lain seperti  penanganan tatalaksana, penyediaan pakan, penanganan penyakit dan pemasaran hasil  perikanan. Seleksi merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam pemilihan bibit yang dapat menentukan keberhasilan suatu usaha perikanan. Seleksi dapat dilakukan melalui pengamatan. Seleksi ikan bertujuan untuk memperbaiki genetik dari induk ikan yang akan digunakan. Oleh karena itu dengan melakukan seleksi ikan yang benar akan dapat memperbaiki genetik ikan tersebut sehingga dapat melakukan pemuliaan ikan. Tujuan dari pemuliaan ikan ini adalah menghasilkan benih yang unggul dimana benih yang unggul tersebut diperoleh dari induk ikan hasil seleksi agar dapat meningkatkan  produktivitas.

1.2. Tujuan 1. Mengetahui jenis program seleski 2. Mengetahui metode yang digunakan dalam seleksi

4

BAB 2 JENIS PROGRAM SELEKSI IKAN

2.1. Seleksi Seleksi adalah suatu proses penentuan individu

 –  

individu dalam suatu populasi

 perkembangbiakan berdasarkan genotype yang berbeda

 –  

beda. Seleksi merupakan

 program breeding yang dilakukan secara individu atau family induk diseleksi berdasarkan keunggulannya untuk memperoleh perubahan rata  –  rata fenotif kuantitatif suatu populasi  pada generasi berikutnya (Berat, Panjang, Warna). Seleksi merupakan suatu usaha pemilihan individu dari populasi yang bertujuan untuk mendapatkan beberapa hal yang baik. Tujuan dari seleksi adalah untuk mendapatkan induk yang mempunyai produktivitas yang tinggi dengan ciri morfologi yang dikehendaki dan dapat diturunkan. Produktivitas yang tinggi ini terutama dicirkan oleh sifat cepat tumbuh dan kelangsungan hidup yang tinggi pada lingkungan budidaya tertentu. Dalam usaha budidaya ikan secara intensif dibutuhkan benih dan induk yang khusus. Induk yang bermutu akan menghasilkan benih ikan yang bermutu juga. Untuk meningkatkam mutu induk yang digunakan harus dilakukan seleksi terlebih dahulu. Disini seleksi bertujuan sebagai pemurniaan genetik. Oleh karena itu, dengan melakukan seleksi ikan yang benar maka akan dapat memperbaiki genetik ikan itu sehingga dapat melakukan  pemuliaan ikan. Tujuan dari pemuliaan ikan tersebut adalah untuk menghasilkan benih yang unggul yang diperoleh dari hasil seleksi agar dapat meningkatkan produktivitas. Seleksi dimaksudkan untuk merubah fenotif kuantitatif dari rata-rata populasi dengan cara mengeksploitasi genetik aditif yang bertanggung jawab terhadap pewarisan sif at yang menguntungkan dari induk kepada anaknya. Fenotipe adalah sifat nyata yang dimiliki oleh organisme yang merupakan hasil interaksi antara genotipe dan lingungannya meng menghasilkan sifat-sifat yang tampak. Genotipe menentukan karakter sedangkan lingkungan menentukan sampai dimana tercapainya potensi itu. Fenotipe yang terbentuk tidak bisa melewati kemampuan atau potensi dari genotipenya. Karakter yang terbentuk diatur oleh banyak macam gen atau satu gen saja. Seleksi menjadi sangat efisien jika bisa mengukur genotipe sebenarnya dari organisme,  bukan fenotip (yang merupakan interaksi dari genotipe dan lingkungan). Namun, untuk mayoritas dari sifat-sifat itu hanya mungkin untuk mengukur fenotip. Untuk beberapa sifat dengan heritabilitas tinggi, ukuran fenotip akan mencerminkan kedekatan yang mendasari genotipe, sedangkan untuk sifat dengan heritabilitas rendah, pengukuran fenotipe 5

menunjukkan sedikit dari genotipe organisme untuk sifat tertentu. Berdasarkan prosesnya seleksi dibedakan menjadi 2 yaitu seleksi alam (Natural Selection) dan seleksi buatan (Artificial Selection)

2.2. Program Seleksi 2.2.1. Tanpa Seleksi ( No Selection) Tipe seleksi ini digunakan untuk menghindari seleksi yang asal  –  asalan. Banyak hatchery menyeleksi tanpa data populasi yang hanya mengawinkan ikan yang  berukuran besar dari betina atau jantannya. 2.2.2. Seleksi Terarah ( Directional Selection) Tipe seleksi ini jika kondisi lingkungan berubah, terjadi tekanan seleksi pada satu  jenis spesies yang menyebabkan spesies tersebut beradaptasi pada kondisi baru. Di dalam populasi, aka nada range (rentang) individu yang berdasarkan dengan salah satu sifat atau karakter. Seleksi ini digunakan jikan diinginkan peningkatan nya produksi dengan merubah rata populasi dengan membuang bagian yang dibawah pada rata  –  rata  populasi. 2.2.3. Seleksi Stabilisasi (Stabilization Selection) Seleksi ini terjadi pada semua populasi dan cenderung memperkecil ke-ekstriman (penonjolan) di dalam kelompok atau family. Dalam hal ini, hal tersebut mengurangi kemampuan menghasilkan variasi dalam suatu populasi. 2.2.4. Seleksi Pemutus ( Disruptive Selection) Tipe seleksi disruptif dapat terjadi jika faktor-faktor lingkungan mengambil sejumlah bentuk spesies atau jenis yang terpisah.

6

BAB 3 METODE SELEKSI

Perbedaan metode seleksi dapat diterapkan dalam program pemuliaan. Untuk spesies air, seleksi individu dan famili merpkan strategi yang paling umum digunakan. Tujuan keseluruhan dari semua skema seleksi untuk memaksimalkan peringkat probabilitas dengan tepat pada semua potensial pemuliaan yang berkaitan dengan nilai pemuliaan mereka. Pada dasarnya Konsep yang Sama seperti memaksimalkan korelasi antara kenyataan dan estimasi nilai pemuliaan (RHI). nilai pemuliaan hewan dapat didefinisikan sebagai rata-rata performa dari jumlah keturunan yang tak terbatas, atau sudut pandang  praktis dengan melihat probabilitas untuk menghasilkan keturunan yang baik atau buruk. Pilihan metode seleksi untuk situasi tertentu (spesies, lingkungan produksi, skala) tergantung pada berbagai faktor termasuk: 

Sifat target untuk perbaikan genetik yang diinginkan



Kelayakan dari sifat yang tercatat pada binatang s ecara langsung



Besaranya heritabilitas untuk sifat yang bersangkutan



Kapasitas Reproduksi dari spesies. Setiap metode seleksi akan digambarkan dengan Mengikuti keunggulan dan kerugian

yang dimiliki akam mempengaruhi pilihan yang diberikan terhadap skenario pemuliaan khusus.

3.1. Seleksi Silsilah (Pedigree Selection) Seleksi Pedigree menggunakan informasi dari orang tua dan kakek-nenek dari hewan yang dimaksud. Dalam program pemuliaan di mana seleksi yang sedang diterapkan, nenek moyang sudah dipilih sebelum perkawin terjadi dan untuk itu seleksi pedigree telah terjadi. Seleksi Pedigree yang paling menarik untuk hewan muda tanpa adanya data tentang  performa mereka. Untuk hewanhewan ini, estimasi terbaik dari nilai pemuliaan mereka adalah nilai pemuliaan rata-rata orang tua mereka. Akurasi seleksi pedigree adalah relatif rendah karena meskipun fakta menunjukkan bahwa keturunan mewarisi setengah dari materi genetik dari setiap orangtua mereka. Pemisahan Mendel akan menyebabkan variasi dalam nilai pemuliaan di antara keturunan mereka. Rendahnya akurasi ini, ditambah dengan ketersediaan informasi umum dari anggota keluarga, berarti bahwa seleksi pedigree kurang penting dalam spesies air.

7

3.2. Seleksi Individu (Individual Selection) Seleksi individu berdasarkan performa masing-masing individu dan juga dikenal sebagai seleksi massa. Seleksi individu mudah untuk dilakukan dan untuk beberapa tahun metode yang paling umum digunakan pada seleksi di spesies air. Ada banyak contoh dari  besarnya keuntungan genetik yang diperoleh dalam program pemuliaan berdasarkan seleksi individu. Namun, seleksi individu hanya mungkin untuk sifat-sifat yang dapat diukur atau dicatat pada hewan hidup, karena individu hidup secara alami diperlukan sebagai induk untuk generasi berikutnya. Dalam prakteknya, seleksi individu hanya dilaksanakan dalam skala besar pada ikan dan spesies kerang untuk sifat morfometrik seperti berat dan panjang tubuh. Sementara pendekatan ini telah berhasil dalam banyak spesies ikan. Akurasi seleksi individu sangat tergantung pada heritabilitas dari sifat target (Tabel 2). Heritabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa sebagian besar variasi sifat adalah diwariskan dan bahwa keakuratan seleksi

individu

tinggi. Untuk ciri-ciri dengan

heritabilitas rendah, respon seleksi akan rendah karena faktor lingkungan menjelaskan sebagian besar variasi dan menutupi komponen genetik.

3.3. Seleksi Keluarga (Family Selection) Seleksi famili adalah seleksi dengan mempergunakan performans dari saudaranya  baik saudara tiri (half-sib) atau saudara sekandung (full-sib). Saudara tiri (half-sibs) adalah keluarga (famili) yang dibentuk oleh sekelompok anak yang berasal dari satu induk jantan dengan beberapa induk betina (half sib), karena pada ikan satu induk jantan dapat membuahi lebih dari satu induk betina, maka anak-anak yang dihasilkan dari induk jantan yang sama dengan induk betina yang berbeda ini disebut dengan saudara tiri. Sedangkan setiap keluarga/famili yang berasal dari satu induk jantan dengan satu induk betina disebut saudara sekandung (full sib), dan pada ikan budidaya ada juga yang melakukan perkawinan dimana satu jantan hanya membuahi satu induk betina. Istilah Famili artinya adalah keluarga yang dibuat oleh pemulia. Metode seleksi famili dapat menghasilkan strain baru dengan menggunakan sumber gentik ikan yang ada. Seleksi famili merupakan alternatif seleksi yang dapat dilakukan apabila pengaruh lingkungan sulit dikontrol. Hasil dari ukuran keluarga besar biasa terlihat pada spesies air, keakuratan nilai estimasi pemuliaan tinggi dan dapat mencapai RHI = 0.71 untuk penuh-saudara kandung dan 0:50 untuk setengah-saudara kandung (Tabel 7.1) Untuk itu informasi keluarga memiliki nilai yang besar untuk memperkirakan nilai pemuliaan hewan aquatik. Seleksi keluarga sesuatu yang penting khususnya untuk sifat dengan heritabilitas rendah, seperti 8

untuk kelangsungan hidup secara umum dan usia kematangan seksual. Efisiensi seleksi keluarga berdasarkan pada fakta bahwa penyimpangan fenotipik dari individu hewan sebagai akibat dari dampak lingkungan cenderung menghapuskan satu sama lain dalam nilai rata-rata dari keluarga. Oleh karena itu, rata-rata fenotip dari keluarga merupkan ukuran yang baik dari ratarata genotipe, dan keuntungn diperoleh lebih besar ketika penyimpangan lingkungan merupakan bagian besar dari varians fenotipik. Oleh karena itu sifat dari heritabilitas rendah membuat calon yang sangat baik untuk pendekatan seleksi keluarga, dan akurasi yang rendah dalam mengukur individu akan diimbangi dengan informasi yang diperoleh anggota keluarga anggota.

3.4. Within-Family Selection Saat within-family selection diterapkan, keluarga diuji pada unit terpisah dan seleksi didasarkan pada deviasi setiap individu dari rata-rata keluarganya. Rata-rata Keluarga diabaikan dalam strategi seleksi ini. Metode ini merupakan tujuan khusus ketika efek lingkungan besar, karena within-family selection akan Menghilangkan efek lingkungan ini. Menurut hasil yang ditunjukkan pada Tabel 2, keakuratan dalam within-family selection lebih rendah dari seleksi famili. Empedu dan Huang (1988a) membandingkan tanggapan seleksi yang diharapkan dari metode seleksi yang berbeda dan menyimpulkan bahwa gabungan dari seleksi diharapkan menghasilkan respon sekitar 10-30% per generasi di atas seleksi individu dan family dan sekitar dua kali lipat diharapkan untuk within-family selection. Seleksi within family sebaiknya diterapkan untuk seleksi pertumbuhan pada ikan, karena masing-masing famili dipelihara pada kolam te rpisah dan ikan dengan pertumbuhan terbaik dipilih dari masing-masing famili, sehingga semua famili akan terwakili. Cara ini dilakukan merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi adanya perbedaan umur akibat tidak terjadinya proses pemijahan secara serempak.

9

BAB 4 PENUTUP

4.1. Kesimpulan Seleksi merupakan suatu usaha pemilihan individu dari populasi yang bertujuan untuk mendapatkan beberapa hal yang baik. Tujuan dari seleksi adalah untuk mendapatkan induk yang mempunyai produktivitas yang tinggi dengan ciri morfologi yang dikehendaki dan dapat diturunkan. Ada empat jenis seleksi yang menjadi dasar program seleski, yaitu tanpa seleksi (no selection), seleksi terarah (directional selection), seleksi stabilisasi (stabilization selection) dan seleksi pemutus (disruptive selection). Metode seleski yang dapat digunakan untuk  program pemuliaan ikan antara lain Pedigree selection, Individual Selection, Family Selectiond dan within-family Selection.

10

DAFTAR PUSTAKA

Setyoningrum, Desy. 2016. Seleksi dan Heritabilitas. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan: Universitas Brawijaya Malang. Dalam laman: Diakses pada: 2/10/2017. Eduard, Yosua. 2015. Genetika Ikan: Program Seleksi. Fakultas Perikanan dan Ilmu KelautAn: Universitas Padjadjaran Jatinagor. Dalam Laman Diakses pada: 2/10/2017.

11

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF