praktikum ipa

November 14, 2019 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download praktikum ipa...

Description

B.

KEGIATAN PRAKTIKUM 2: SIMBIOSIS

1.

Simbiosis Parsitisme

a.

Hasil pengamatan

Tabel 1.7. Hasil pengamatan simbiosis parasitisme No. Jenis

Pihak yang dirugikan

Pihak yang diuntungkan

hubungan

Jenis

Jenis

Jenis

Jenis

parasitisme

mahluk

kerugian

mahluk

keuntungan

hidup 1 Kutu dengan Kucing

Kucing

hidup Darah Kucing

Kutu

yang

memperoleh

diisap

Kutu

Kutu

makanan dari ayam yang diisap darah Ayam

2

Sari makanan Duku dengan Benalu

3

Duku

Cacing kremi dengan Manusia

Manusia

untuk tumbuhan

Memperoleh Benalu

makanan dari

duku

inangnya

Mengisap sari

Memakan

makanan dari Cacing Kremi

sari makanan

Manusia

manusia

4

Darah Manusia diisap Nyamuk dan dapat Manusia dengan

Memperoleh

juga

makanan

menyebabkan Manusia

Nyamuk

penularan

Nyamuk

penyakit malaria

dari mengisap darah

dan

manusia

demam berdarah serta cikungunya 5

Ulat daun dengan Daun

Tumbuhan

6

Daun meranggas Bakal

Walangsangit dengan Padi

Padi

buah

padi dimakan oleh walangsangit

b.

Ulat daun

Memakan daun Menghisap

Walangsangit

sari pada bakal buah Padi

Pembahasan

Simbiosis Parasitisme adalah hubungan yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak yang lain dirugikan.

c.

Kesimpulan

Jadi hubungan simbiosis Parasitisme merupakan hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak yang lain dirugikan.

d. 1)

Jawaban pertanyaan

Ya, hubungan antara kutu dengan anjing merupakan hubungan parasitisme karena kutu mengisap darah anjing sehingga anjing mendapat kerugian sedangkan kutu memperoleh keuntungan berupa darah yang diisap.

2)

Ada, contohnya

rafflesia dapat menyebabkan kematian

inangnya dan nyamuk dapat

mengakibatkan demam malaria serta demam berdarah yang dapat menyebabkan kematian pada manusia.

2. Simbiosis Komensialisme a. Hasil pengamatan

Tabel 1.8. Hasil pengamatan simbiosis komensialisme No.

Jenis hubungan simbiosis

Ikan hiu dengan ikan ramora

1

Anemon laut dengan ikan badut

2

Pihak yang diuntungkan Jenis mahluk hidup Ikan ramora

Ikan badut

Anggrek dengan pohon besar

3

Anggrek

b.

Jenis keuntungan Memperoleh makanan Tempat persembunyian dari ancaman bahaya Mendapat tempat tinggi untuk memperoleh cahaya matahari

Jenis mahluk hidup yang tidak diuntungkan atau dirugikan Ikan hiu

Anemon laut

Pohon besar

Pembahasan

Simbiosis komensalisme adalah hubungan yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak lain tidak diuntungkan dan juga tidak dirugikan.

c.

Kesimpulan

Hubungan ini menguntungkan satu pihak tetapi tidak menguntungkan dan tidak merugikan pihak lain.

1)

Hubungan komensialisme dalam kadar tertentu tidak menyebabkan kerugian pada inangnya. Sebab dia tidak mengganggu kehidupan inangnya. Contoh” anggrek dapat membuat makanan sendiri dan tidak mengambil makanan dari pohon besar.

d. Jawaban Pertanyaan

3. Simbiosis Mutualisme a. Hasil Pengamatan

Tabel 1.9. Hasil pengamatan simbiosis mutualisme No.

Jenis hubungan simbiosis

1

Kupu-kupu dengan tanaman berbunga

2

Kerbau dengan burung jalak

3

Lebah dengan bunga

b.

Pihak I yang diuntungkan Jenis Jenis mahluk keuntunga hidup n Mendapat Kupu-kupu nektar dari bunga Bebas dari kutu dan lalat Kerbau

Lebah

Mendapat nektar dari bunga

Pihak II yang diuntungkan Jenis Jenis mahluk keuntungan hidup Membantu Bunga penyerbukan

Burung jalak

Bunga

Memperoleh makanan yaitu kutu dan lalat yang hinggap di tubuh kerbau Membantu penyerbukan

Pembahasan

Simbiosis mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua belah pihak.

c. kesimpulan Dalam hubungan simbiosis mutualisme ke dua belah pihak sama-sama mendapat keuntungan.

d. Jawaban Pertanyaan 1) Cacing tubuh dengan manusia;  Keuntungan cacig tubuh adalah mendapat makanan, 

Keuntungan bagi tubuh kita adalah cacing tubuh dapat menguraikan zat makanan yang sulit dicerna.

LEMBAR KERJA ( LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107/MODUL 1

LAPORAN PRAKTIKUM IPA 1. CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP 1. Ciri-ciri Umum Makhluk Hidup a. Tujuan Mengamati cirri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal b. Alat dan Bahan 1) Alat-alat tulis 2) Tabel pengamatan 3) Alam sekitar c. Cara Kerja 1) Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan 2) Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal, seperti kebun, sawah, hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal anda 3) Menentukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan) 4) Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan 5) Mengamati cirri-ciri setiap makhluk hidup 6) Membubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri yang diamati, pada tabel d. Data Hasil Pengamatan Tabel 1.1. Hasil Pengamatan ciri-ciri makhluk hidup Ciri-ciri Makhluk Hidup *) No Nama Makhluk Hidup 1 2 3 4 1 Putri malu √ √ √ √ 2 Pohon mangga √ √ √ √ 3 Pohon belimbing √ √ √ √ 4 Kacang tanah √ √ √ √ 5 Sapi √ √ √ √ 6 Kambing √ √ √ √ 7 Ayam √ √ √ √ 8 Ikan √ √ √ √ 9 Burung √ √ √ √

5 √ √ √ √ √ √ √ √ √

10

1. 2. 3. 4. 5.

Kucing









*) Keterangan : bergerak dan bereaksi terhadap rangsang; bernapas; perlu makan (nutrisi); tumbuh; berkembang

e. Pembahasan  Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.  Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas. Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur berbunga kupu-kupu menjelang senja hari.  Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.  Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal)  Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.  Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.  Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan besar maupun beratnya. f.

Kesimpulan Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan bernafas.

g. Jawaban Pertanyaan 1) Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan yaitu gerak taksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu), gerak nasti (gerak sebagian



tubuh, tidak ditentukan arah datangnya rangsang), gerak tropisme (gerak sebagian tubuh, dipengaruhi arang datangnya rangsang) 2) Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan: Tumbuhan : - reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau bergerak sebagian tubuh - tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif - menyusun zat-zat makanan sendiri tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu. Bentuk tubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu. Hewan : - memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif - Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah tempat - Makan makhluk hidup lain Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada semua bagian tubuh. Jumlah bagian tubuh tertentu/pasti.

2. a. 1) 2) 3) b. 1) a) b) c) d) 2) a) b) c) d)

Gerak pada Tumbuhan Tujuan Mengamati gerak seismonasti Mengamati gerak niktinasti Mengamati gerak geotropisme negative pada tumbuhan Alat dan Bahan Seismonasti dan Niktinasti Tanaman putrid dalam pot 1 buah Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah Stop watch 1 buah Alat-alat tulis dan penggaris Geotropisme Pot berukuran kecil 1 buah Tanah yang subur secukupnya Biji kacang merah secukupnya Air secukupnya

c. 1) a) (1) (2)

(3) (4) b) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 2) (1)

(2) (3) (4) (5)

Cara Kerja Seismonasti dan Niktinasti Seismonasti Sediakan alat dan bahan yang diperlukan Pot putri malu sebaiknya disediakan beberapa hari sebelumnya agar ketika percobaan dalam keadaan segar. Caranya dengan mencari tanaman putri malu dan memindahkan dengan tanpa mengganggu akarnya (mengikutkan bagian tanahnya) Letakkan pot putrid malu di meja, selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan kasar pada bagian daun dengan menggunakan penggaris Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disediakan) Niktinasti Sediakan dua buah pot putri malu Berilah tanda A pada pot petama dan B pada pot kedua Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka Simpanlah pot B di atas meja dan tutup dengan kotak karton atau kardus yang kedap cahaya (jangan menyentuhnya) Biarkan pot B tertutup ½ jam Bukalah dengan hati-hati dan jangan sampai menyentuh tanaman Amati yang terjadi pada daun putri malu dan bandingkan dengan pot A Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disediakan) Geotropisme Sediakan dua pot kecil untuk tanaman kacang merah. Tanamlah 3 biji kacang merah pada setiap pot 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan pot ini sebaiknya di tempat terang dan terbuka agar tanaman kacang merah tumbuh dengan tegak. Beri label A untuk pot satu dan label B untuk pot lainnya. Letakkan pot A dalam keadaan Norman (vertical), dan pot B dalam keadaan tidur (horizontal) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disiapkan)

d. Data Hasil Pengamatan 1) Seismonasti dan Niktinasti

No 1 2

Tabel 1.2. Hasil Pengamatan Seismonasti Jenis sentuhan pada Reaksi daun putri malu putri malu Halus Daun menutup perlahan Sedang Seluruh daun menutup

Keterangan Waktu cukup lama Waktu agak cepat

3

Kasar

Seluruh daun dan tangkai menutup

Waktunya cepat

Tabel 1.3. Hasil Pengamatan Niktinasti No 1 2

Pot putri malu Disimpan di tempat terang Ditutup dengan penutup yang kedap cahaya

Reaksi putri malu Mula-mula Membuka

½ jam kemudian Tetap membuka

Membuka

Menutup

2) Geotropisme

Jenis pot

Tabel 1.4. Hasil Pengamatan geotropisme negative Pengamatan hari ke hari 1 2

3

A

B

e. -

Pembahasan Seismonasti Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.

-

Niktinasti

4

5

Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun. Pengamatan niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri malu. -

Geotropisme negatif Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

f. -

Kesimpulan Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat. Sentuhan kasarmenyebabkan gerak menutup daun dengan cepat. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang, daunnya tetap membuka. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan hewanhewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme negative.

-

-

-

g. Jawaban Pertanyaan 1) Leguminosae atau polong-polongan (Leguminosaceae) seperti bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea). Daun-daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit. 2) Pada percobaan di atas, Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan

3) Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.

3. a. 1) 2) b. 1) a) b) c) d) e) f) g) h) i) j) 2) a) b) c) d) e) f) g) h) i) c. 1) a) b)

Respirasi pada Tumbuhan Tujuan Membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen (O2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2) Alat dan Bahan Untuk membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen (O2) Botol kecil 3 buah Sedotan air kemasan gelas 3 buah Plastisin secukupnya Vaselin secukupnya Kapur sirih secukupnya Kapas secukupnya Kacang merah/ kacang hijau yang berkecambah secukupnya Kecoa atau belalang 1 ekor Pipet tetes 1 buah Air yang diberi pewarna merah secukupnya Untuk membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2) Kapur tohor atau kapur sirih secukupnya Air suling, bila tidak ada bias digunakan air tawar secukupnya Botol selai / botol mulut lebar 3 buah Plastisin secukupnya Sedotan limun 6 buah Spidol 1 buah Selang plastic kecil 1 meter Kertas saring (jika perlu) 2 lembar Corong plastic ukuran kecil 1 buah Cara Kerja Respirasi memerlukan oksigen (O2) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan Masukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya masukkan kapas secukupnya

c) d)

e) f) g) h) i) j) k) l)

Masukkan kacang merah / kecambah yang sedang berkecambah ke dalam botol yang telah diberialat kapas pada langkah (b) Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira dapat menutup mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol Rapikan ploastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan air kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang dapat menghambat jalannya percobaan Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan spidol, kemudian letakkan secara horizontal Lakukan langkah a-g dengan cara yang sama, namun kecambah diganti dengan kecoa atau belalang dan diberi label B Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai control) dan diberi label C Dalam waktu yang hamper bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi warna merah Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang 5 menit selama 5 kali pengamatan Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disiapkan)

2) Respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2) a) Membuat air kapur jenuh (1) Larutkan kapur tohor atau kapur sirih ke dalam 250 ml hingga jenuh (sebagian ada yang tidak melarut) (2) Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang jernih (3) Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastic kecil, hati-hati agar endapan kapur tidak ikut tersedot (4) Bila anda ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot dan air menjadi keruh. Bila hal ini terjadi lakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan pada corong plastic, hingga diperoleh air kapur yang benar-benar jernih b) Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai A,B, dan C dengan ukuran yang sama, lebih kurang 50 ml c) Pasanglah perangkat percobaan lainnya yaitu sedotan limun dan plastisin. d) Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), gunakan untuk bernafas. Selanjutnya hembuskan nafas anda pada botol B melalui sedotan limun 1 e) Lakukan langkah (4) berkali-kali hingga air kapur di botol B menjadi keruh f) Amati kedudukan air berwrna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer g) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table pengamatan)

d. Data Hasil Pengamatan 1) Respirasi memerlukan udara (oksigen) Tabel 1.5. Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen) Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit

Respirometer

A B C

Pertama 1,5 cm 2 cm tetap

Kedua 2,6 cm 4,2 cm tetap

Ketiga 5 cm 6,5 cm tetap

Keempat 6 cm 8 cm tetap

Kelima 7,1 cm 8,5 cm tetap

2) Respirasi menghasilkan karbon dioksida Tabel 1.6. Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbon dioksida Botol percobaan Kondisi mula-mula Kondisi akhir percobaan A Jernih Jernih B Jernih Keruh C jernih jernih e. Pembahasan 1. Reaksi respirasi memerlukan udara (oksigen) pada respirometer A terdapat kecambah yang memerlukan proses respirasi. Udara tidak dapat berjalan cepat karena ukuran tumbuhan masih kecil (kecambah) pada respirometer B, belalang memerlukan udara untuk respirasi. Oksigen yang masuk berjalan dengan cepat karena belalang memerlukan oksigen lebih banyak daripada kecambah. Pada respirator C, tidak terjadi jalannya air warna karena tidak terdapat makhluk hidup di dalamnya. Hal ini membuktikan tidak ada respirasi. 2. Respirasi menghasilkan karbon dioksida (Co2) 3 botol yang diberi label A, B, dan C berisi endapan air kapur sirih mula-mula dalam keadaan jernih. Ketiga botol diberi sedotan limun (1) dan (2) dengan posisi yang berbeda seperti pada gambar :

A

B

C

Semua botol ditutup dengan plastisin

-

f. -

-

Dengan menghirup udara dari botol A menggunakan sedotan limun (1) dan dihembuskan pada botol B melalui sedotan limun (1) secara berulang-ulang menghasilkan : botol B yang semula airnya jernih berubah keruh karena mendapat Co2 botol A airnya tetap jernih karena tidak mendapat Co2 tetapi melepaskan O2 peristiwa di atas membuktikan bahwa respirasi Co2 yang bereaksi dengan air kapur sirih dari jernih berubah menjadi keruh. Kesimpulan Respirasi pada makhluk hidup memerlukan oksigen Pada hewan respirasi terjadi lebih cepat dan aktif, sedangkan pada tumbuhan respirasi terjadi lambat dan pasif Hasil respirasi dari makhluk hidup adalah Co2 Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan air kapur sirih yang dihembuskan nafas berubah dari jernih menjadi keruh.

g. Jawaban Pertanyaan 1) Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk mengidentifikasi bahwa dalam respirasi benar-benar memerlukan oksigen. 2) Pergerakan tetesan pewarna pada respirometer a. tetesan pewarna (eosin) berjalan pelan karena makhluk hidup (kecambah) respirasinya lamban. Kecambah lebih sedikit memerlukan Co2. b. tetesan pewarna (eosin) pada respirometer B berjalan lebih cepat karena belalang memerlukan O2 lebih banyak dalam respirasi. c. Pada respirometer C tetesan pewarna (eosin) tidak berjalan karena dalam respirometer tidak terdapat makhluk hidup jadi tidak ada respirasi. 3) Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida. Air kapur sirih yang paling keruh pada botol B. Hal ini disebabkan respirasi menghasilkan Co2 yang ditandai keruhnya air setelah diberi hembusan nafas.

Laporan Praktikum IPA Modul 2 A.I. 1 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A. KEGIATAN PRAKTIKUM I : EKOSISTEM 1. Percobaan 1 : Ekosistem Darat a. Tujuan Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan b. Alat dan bahan 1. Seperangkat alat tulis 2. Loup 3. Barometer 4. Lingkungan sekitar a) Cara kerja 1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal 2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah 3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan pencahayaan, angina, atau tanah dapat memperkirakan saja 4. Catat semua data 5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua makhuk hidup yang ada di ekosistem 6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. 7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun yang hanya singgah. 8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang. 9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal 10. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut. b) Hasil pengamatan

Tabel 2.1. Komponen abiotik ekosistem darat alami

No 1 2 3 4 5

Komponen abiotik

Kondisi/keadaan

Tanah Udara Cahaya Angin Air

No 1 2 3 4 5

Tabel 2.2. Komponen biotic ekosistem arat alami Jenis tumbuhan Jenis hewan Rumput Semut Pohon talok Katak Singkong Belalang Pisang Ulat Padi Kucing

No 1 2 3 4 5

Tabel 2..3. Komponen abiotik ekosistem darat buatan Komponen abiotik Kondisi/keadaan Tanah Kering Udara 32º C Cahaya Redp Angin Semilir Air Keruh

No 1 2 3 4 5

Tabel .2.4. Komponen biotik ekosistem darat buatan Jenis tumbuhan Jenis hewan Bunga kamboja Burung Evorbia Kecapung Akasia Kelelawar Pohon mangga Tikus Pohon palem Ulat

Kering 32º C Redu, tidak panas Semilir, perlahan Keruh, tidak jernih

Pengurai Jamur Bakteri

Pengurai Jamur Bakteri

c) Pembahasan Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan. d) Kesimpulan Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia. e) Jawaban Pertanyaan Ekosistem manakah yang mempunyai komponen biotic lebih banyak? Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah kosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai omponen biotic yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.

Laporan Praktikum IPA Modul 2 A.I 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A. KEGIATAN PRAKTIKUM I : EKOSISTEM 2. Ekosistem Perairan a. Tujuan Mengamati komponen-kompnen yang terdapat pada ekosistem perairan. b. Alat dan bahan 1. Alat tulis. 2. Loup 3. Barometer 4. Termometer. 5. Lingkungan sekitar c. Cara kerja 1. Tentukan 1 ekosistem perairan alam atau buatan di sekitar tempat tinggal atau sekolah. 2. Amati kompinen abotinya, cata semua data.

3. Amati pula komponen biotiknya catat data yang di peroleh 4. Buat kesimpulan seara singkat d. Hasil pengamatan

e. -

f.

g.

No 1 2 3 4 5

Tabel 2.5 Komponen abiotik ekosistem perairan Komponen abiotik Kondsi/keadaan Udara Lembab Tanah Basah Air Keruh Cahaya Redup Iklim/cuaca Mendung

No 1 2 3 4 5

Tabel 2.6 Komponen biotik ekosistem perairan Jenis tumbuhan Jenis hewan Kangkung Katak Tales Ular Tetean Cacing tanah Lumut Kepiting Enceng gondok Ikan

Pengurai Cacing Jamur Jentik-jentik Bakteri

Pembahasan Ekosistem mempunyai struktur penyusun, yaitu : Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik) Produsen (organisme autotrof) Konsumen (organisme heterotrof) Pengurai (decomposer) Detritifor Didalam komponen-komponen ekosistem terutama ekosistem perairan komponen bahan tak hiduk mengisi hamper banyak dari komponen hidup, dapat dicontohkan yaitu air. Kesimpulan Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekosistem perairan merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya yaitu air merupakan suatu komponen yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan komponen-komponen lainnya. Jawaban Pertanyaan

Perbedaan antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah terlihat jelas dari komponen abiotiknya. Komponen tersebut mempunyai jumlah yang paling banyakekosistem. Jika di dalam ekosistem darat terdapat banyak tanah, namun di dalam tersebut adalah terdapatnya air yang banyak pada ekosistem perairan.

Laporan Praktikum IPA Modul 2 A.I. 3 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A. KEGIATAN PRAKTIKUM I : EKOSISTEM

3: Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi a. Tujuan Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan. b. Alat dan bahan 1. Alat tulis 2. Lingkungan sekitar c. Cara kerja 1. Ekosistem darat a. Perhatikan table 2.2. atau 2.4. dari percobaan 1 pilih salah satu. Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai dari tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya. b. Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen pertama (herbivor). Pada urutan kedua tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2 (karnivor) pada urutan ketiga. c. Buat beberapa rantai makanan sesuai dengan urutannya. d. Dari rantai makanan yang sdah ada dan saling berinteraksi, buat jaring-jaring makanan. e. Dari bagan semua rantai makanan pada ekosstem, kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. f. Buat bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok tingkat trofik komponen biotiknya 2. Ekosistem perairan a. Buat bagan rantai makanan dan jarring-jaring makanan berdasarkan table 2.6. b. Bagan semua rantai makanan dan jarring makanan dibuat pada gambar 2.4. dan 2.5. c. Dari bagan semua rantai makanan pada ekosistem, kelompokkan biotiknya kedalam tingkat trofik.

d. Dari data pada table 2.8, buat bagan piramida ekologi pada gambar 2.6. e. Buat kesimpulan mengenai rantai makanan jarring-jaring maupun bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem.

d. Hasil Pengamatan Rantai makanan 1 : Padi ----- Tikus ----- Ular Rantai makanan 2 : Padi ----- Belalang ----- Katak ----- Ular Rantai makanan 3 : Padi ----- Ulat ----- Burung ----- Kucing

Gambar 2.1. Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem darat

Tabel 2.7. Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat

No 1

1 Rumput

Tingkat trofik 2 3

Pengurai

4 Bakteri

2 3 4 5 6 7 8 9 10

Singkong Pisang Padi Pohon talok Belalang Tikus Ulat Katak Ular

Gambar 2.3 Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat 2. Ekosistem perairan Rantai makanan 1 : Lumut ----- Ikan ----- Ular Rantai makanan 2 : Enceng gondok ----- Katak ----- Ular Rantai makanan 3 : Lumut ----- Cacaing tanah ----- Ikan ----- Ular

Gambar 2.5 Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem perairan Tabel 2.8 Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem peraian Tingkat trofik No+ 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4

Pengurai

Kangkung Tales Tetean Lumut Enceng gondok Cacing Katak Ikan Ular Bakteri

Gambar 2.6 Gambar piramida ekologi pada ekosistem perairan e.

Pembahasan Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen. Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya. Perpindahan energi yang berbentuk makanandari mahluk hidup yang satu k mahluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan makanan dan dimakan dsebut ranai makanan. Peristiwa makan dan dimakan antar idividu dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik. Stktur trofik ini berdiri dari tingkat trofik yaitu: a) Tingkat trofik pertama / produsen b) Tingkat trofik kedua / konsumen f.

Kesimpulan Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan dimakan. Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu tersebut.

g. Jawaban pertanyaan 1. Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem perairan adalah ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular, katak, dan bakteri dapat hidup di ekosistem darat maupun perairan 2. Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem darat. Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem.Contoh : hutan, sawah, kebun.

Laporan Praktikum IPA Modul 2. B.2. 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINKUNGAN 2. Percobaan 2 : Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

a. Tujuan

Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau. b. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Alat dan bahan Neraca analitik/ sendok teh 1 buah Gelas kimia 600 ml 10 buah Kertas saring Kertas timah Mistar Kertas untuk label Gelas kimia 1000 ml 1 buah Air ledeng Deterjen serbuk 1gram.

c. Cara kerja 1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label. 2. Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1 3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing diberi lingkaran kertas saring. 4. Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung. 5. Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir dalam larutan control 6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. 7. Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama. 8. Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk. 9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar. Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. 10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam.

d. Hasil Pengamatan Tabel 2.10. Pdengaruh deterjen terhadap tumbuhan Konsentrasi larutan deterjen No. 1

100% 1

50% 1

Hari ke-1 (24) 25% 12,5% 6,25% 2 2 2

3,1% 3

Kontrol 5

2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Rata-rata

1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 1

2 2 2 1 2 0 1 2 0 13 1

2 3 2 2 3 0 2 0 0 16 2

2 3 2 0 2 2 2 2 3 20 2

3 3 3 4 3 3 2 3 3 29 3

4 4 3 3 4 4 3 3 4 35 4

6 6 5 7 7 6 7 6 7 62 6

Konsentrasi larutan deterjen No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Rata-rata

100% 2 3 2 1 2 0 3 2 0 3 18 2

50% 2 3 3 3 2 3 0 2 3 0 21 2

Hari ke-2 (24 jam) 25% 12,5% 6,25% 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 3 4 4 0 4 6 3 3 0 3 3 4 3 3 0 4 4 0 4 4 29 30 35 3 3 4

3,1% 5 5 4 3 6 3 4 6 3 6 45 5

Kontrol 7 6 6 7 7 6 7 8 7 8 69 7

Konsentrasi

Grafik 2.2. Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam

e. Pembahasan

1. 2. 3. 4. f.

Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan. Ada 4 tahap pencemaran Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi. Kesimpulan Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

g. Jawaban Pertanyaan 1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen. 2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul)

Laporan Praktikum IPA Modul 2 B.2. 1 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINKUNGAN

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Aillium cepa)

1. Percobaan 1 : a. Tujuan Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah. b. Alat dan bahan 1. Neraca analitik 1 buah 2. Tabung reaksi 14 buah 3. Rak tabung reaksi 1 buah 4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah 5. Pengaduk 7 buah 6. Mistar dengan skala mm 1 buah 7. Kertas untuk label 8. Air/ledeng/air PDAM 9. Bawang merah 14 siung 10. Deterjen serbuk 1 gram. c. Cara kerja 1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%, pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label. Label 1 : 100% Label 2 : 50% Label 3 : 25% Label 4 : 12,5% Label 5 : 6,25% Label 6 : 3,10% Label kontrol ; air ledeng/PDAM 2. Cara menyediakan larutan 1) Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label 100% 2) Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri label 50% 3) Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25% 4) Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri label 12,50% 5) Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri label 6,25% 6) Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri tabel 3,10%

3.

Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap tersisa 4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Tiap konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi. 5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga menyentuh larutan deterjen. 6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas tabung kotrol 7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah hingga penuh 8. Setelah 72 jam, angkatbawang merahlalu hitung oanjang akarnya. Rata-ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang mencolok tidak anya diabaikan. Teruskan hasil pengamatan. 9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan. 10. Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan. d. Hasil Pengamatan Tabel 2.9. Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

No. 1 2 3 4 5 6 7

Rata-rata panjang akar

Konsentrasi Kontrol 3,1 % 6,25 % 12,5 % 25 % 50 % 100 %

4 3 2 1 0 0 0

IG (%) 0 25 50 75 100 100 100

Rumus : IG = Rata-rata akar kontrol – Rata-rata akar konsentrasi X 100 % Rata-rata akar control

Hambatan Pertumbuhan (%)

Konsentrasi Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

e.

Pembahasan Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative tersebut dapat disebut dengan pencemaran. Dewvinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.

f.

Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpilkan bahwa hasil usaha manusia dengan contoh deterjen mempunyai dampak negative terhadap organisme/makhluk hidup lain yaitu ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat tidak hidupnya makhluk hidup tersebut.

g. Jawaban Pertanyaan Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar bawang merah adalah 50 %.

Laporan Praktikum IPA Modul 3. A.1 A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1. Judul Percobaan : Pengelompokkan Bahan Makanan a. Tujuan Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya. b. Alat dan Bahan 1) Tempat plastik 2) 20 macam bahan makanan c. Cara kerja 1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam 2) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. 3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja. 4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini? d. Hasil Pengamatan Pengelompokkan Bahan Makanan Berdasarkan Zat Gizi

No

Jenis bahan makanan

Karbohidrat

Protein

Lemak

Vitamin

1

Kentang

V

V

2

Tepung

V

V

3

Jagung

V

V

4

Ubi jalar

V

V

5

Gandum

V

V

6

Beras merah

V

V

7

Talas

V

8

Telur

V

V

9

Ikan

V

V

10

Daging

V

V

11

Kedelai

V

V

12

Kacang tanah

V

V

V

13

Susu

V

V

V

14

Kacang hijau

V

V

15

Kacang merah

V

V

16

Wortel

V

17

Tomat

V

18

Bayam

V

19

Daun pepaya

V

20

Gajih

V

V

e. Pembahasan 1. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau zat tepung merupakan makanan pokok yang berguna sebagai sumber zat tenaga. Karbohidrat terdapat pada padi-padian atau umbi-umbian, misal kentang, jagung, ubi jalar, gandum, tepung beras, beras merah. 2. Protein sebagai zat pembangun terdiri 2 hal : a). Protein nabati bersumber dari tumbuhan Contoh : kacang hijau, kedelai, dan kacang tanah b). Protein hewani bersumber dari hewan Contoh : susu, telur 3. Lemak berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan energi Terdapat pada kelapa, kemiri, gajih 4. Vitamin berguna sebagai zat pembangun Contoh : a. Tomat, wortel sebagai sumber prekusor vitaminA (B kerotin) b. Bayam, daun pepaya sebagai mereduksi pembentukan kolesterol.

f. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi ada 4 jenis. 1. Karbohidrat sebagai sumber zat tenaga Contoh : kentang, tepung beras, jagung 2. Protein sebagai zat pembangun Contoh : telur, ikan, daging, kedelai 3. Lemak sebagai sumber energi dan cadangan energi Contoh : gajih 4. Vitamin sebagai zat pembangun Contoh : wortel, tomat, bayam, daun papaya

g. Jawaban pertanyaan 1. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan balita adalah a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air b. Zat pengatur

: protein, air

2. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan untuk orang bekerja adalah: a. Zat tenaga

: hidrat arang/karbohidrat, lemak, protein

b. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air c. Zat pengatur

: protein, air

3. Zat makanan (zat gizi) yang dibutuhkan pada usia lanjut a. Zat pembangun : protein, mineral, vitamin, air b. Zat pengatur

: protein, air

Laporan Praktikum IPA Modul 3. A.2 2. Percobaan : Pengelompokkan Sayuran a. Tujuan Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya. b. Alat dan Bahan 1) Tempat plastik 2) 20 macam bahan sayuran

c. Cara kerja 1) Kumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam 2) Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas. 3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja. 4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

d. Hasil Pengamatan Pengelompokkan Sayuran No

Jenis bahan makanan

Sayuran daun

Sayuran buah

Sayuran akar/umbi

Sayuran kacang kacangan

1

Bayam

V

2

Kangkung

V

3

Sawi

V

4

Daun singkong

V

5

Daun Pepaya

V

6

Tomat

V

7

Terong

V

8

Cabe

V

9

Melinjo

V

10

Nangka

V

11

Waluh

V

12

Wortel

V

13

Kentang

V

14

Kacang panjang

V

15

Kacang merah

V

16

Buncis

V

17

Kapri

V

18

Mentimun

19

Rebung

Sayuran tunas

V V

20

Tauge

V

e. Pembahasan Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama. Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok: 1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan adalah bagian daunnya. Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya 2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah buahnya. Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh 3.

Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya. Contoh: wortel, kentang

4.

Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan.. Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri

5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman. Contoh: tauge, rebung

f. Kesimpulan Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk yaitu: 1. Sayuran daun 2. Sayuran buah 3. Sayuran umbi/akar 4. Sayuran kacang-kacangan 5. Sayuran tunas

g. Jawaban pertanyaan 1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun

2. Termasuk ke dalam kelompok makanan a.

Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan

b. Brokoli termasuk sayuran c.

Cabe termasuk sayuran buah

d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar e.

Terong termasuk sayuran buah

Laporan Praktikum IPA Modul 3. A. 3 3. Percobaan : Membuat Judul menu makanan berdasarkan empat sehat lima sempurna a. Tujuan Membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4 sehat 5 sempurna. b. Alat dan Bahan 1) Tempat plastik 2) Berbagai bahan makanan c. Cara kerja 1) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan 2)

Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna

3)

Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja

4) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolom yang sudah disediakan dalam lembar kerja 5) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah disediakan dalam lembar kerja 6) Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini?

d. Hasil Pengamatan No

Jenis Masakan

Kelompok makanan

Jenis bahan makanan

Zat makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin

1

Nasi Goreng

Makanan

Nasi

Pokok

Daging

+

Lauk Pauk

Telur

+

Sayuran

Buah

Susu segar

Sambal

Kering

+

Lombok

+

Bawang

+

merah

+

Bawang putih

+

Tomat

+

Mentimun

+

Kecap

+

+

Susu

+

Buah

Gula pasir

+

Makanan

Pisang

pokok

Nasi

Sayuran

-

+

goreng

goreng

-

Kubis/kol

Minyak Minuman

Nasi kuning

+

+ +

Kelapa/Santan

+

Kentang

+

Lombok

+

Bawang

+

-

merah Perkedel

Bawang putih Lauk pauk

Buah Es campur

Kelapa/santan

+

Kentang

+

Telur Mentimun

Minuman

+

+ +

Jeruk

+

Susu

+

Sirup

+

Bengkoang

+

Pepaya Advokat Degan

e. Pembahasan Bahan makanan sayuran adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah untuk dihidangkan. Bahan makanan dikelompokkan menjadi: 1. Bahan makanan pokok Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan utama Contoh: Nasi, jagung, sagu, ubi, talas 2.

Bahan makanan lauk-pauk : bahan makanan yang setelah diolah merupakan penerta dari makanan utama. Contoh: daging, telur dadar, perkedel

3.

Bahan makanan sayuran : bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah merupakan penyerta makanan utama. Contoh: sayur, sambal goreng, sayur lodeh, dll.

4. Buah-buahan : bahan makanan dari buah tumbuhan Contoh: mentimun, pisang, jeruk, dll. 5. Minuman : merupakan pelepas dahaga Contoh: susu segar, es campur

f. Kesimpulan Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada bahan makanan. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

g. Jawaban pertanyaan 1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.

2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaiut: 1. Untuk begerak : merupakan zat tenaga Misal : karbohidrat, lemak, protein 2. Untuk membangun : merupakan zat pembangun Misal : protein, mineral, vitamin, air 3. Untuk mengatur : merupakan zat pengatur Misal : protein dan air

Laporan Praktikum IPA Modul 3. B. C UJI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN DALAM MAKANAN C. Uji Protein 1. Tujuan : dapat mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein dan mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.

k.Gula pasir l. Putih telur yang direbus m. Roti n. Tempe o. Daging ayam p. Tepung terigu q. Bulu ayam r. Seledri s. Kangkung

2. Alat dan bahan : a. Piring plastik b. Pipet c. Lilin d. Alat gelas/piring e. Cangkir plastik

f. Penjepit tabung reaksi g. Korek api h. Sendok makan i. Air kapur j. Air

3. Cara Kerja: a. Melalui pembakaran 1.

Menyalakan lilin didirikan diatas alas gelas kemudian bulu ayam dijepit dengan jepitan lalu dibakar. Membau aroma bulu ayam yang nantinya dijadikan sebagai kontrol percobaan.

2. Menjepit satu persatu bahan yang akan diuji dengan cara membakar diatas nyala lilin. Kemudian mengamati dan membau aroma yang ditimbulkan makanan yang baunya seperti bau bulu ayam. No. Bahan Makanan

Waktu dibakar berbau Seperti bulu ayam terbakar Aroma lain

1

Seledri

2

Kangkung

3

Putih telur

4

Roti

5

Daging ayam

V V

V

V V

3. Kesimpulan a.

Yang berbau seperti bulu ayam berarti mengandung protein, yaitu: putih telur dan daging ayam.

b.

Yang berbau aroma lain, tidak atau kurang mengandung protein, yaitu: sledri, kangkung dan sledri.

b. Uji dengan menggunakan tembaga sulfat 1. Melarutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1 cangkir air. 2. Mengatur bahan makanan yang akan diuji diatas piring plastik.

3. Menyiapkan dua bahan pipet satu utuk mengisap air, kapur dan satunya untuk mengisap larutan tembaga sulfat. 4. Memberikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanan yang akan diuji. Pada bagian tetesan air kapur kemudian diteteskan dua tetes larutan tembaga sulfat. Selanjutnya mengamati dan mencatat perubahan warnanya.

No.

Bahan Makanan

Warna yang terjadi setelah ditetes kapur dan larutan tembaga sulfat Sebelum

Sesudah

1

Gula pasir

putih

putih

2

Putih telur direbus

putih

ungu

3

Roti

putih

putih

4

Daging ayam

putih

ungu

5

Tepung terigu

putih

putih

5. Pembahasan hasil percobaan a.

Bahwa semua jenis makanan yang mengandung protein jika ditetesi larutan tembaga sulfat dan air kapur akan berubah menjadi ungu

b. Semua jenis makanan yang tidak mengandung protein jika ditetesi larutan tembaga sulfat dan air kapur tidak berubah menjadi ungu 6. Kesimpulan a. b.

Semua bahan makanan yang diuji tersebut diatas tidak menunjukkan perubahan yang sama. Makanan yang mengandung protein berwarna ungu yang tidak mengandung protein tidak mengalami perubahan.

c. Jawaban pertanyaan 1.

Nasi, tepung terigu, kentang jika diberi yodium berwarna biru tua sebab mengandung karbohidrat.

2.

Kertas payung yang digosok dengan kemiri, margarin, kacang, santan dan susu akan tembus pandang bila dilihat dengan lampu senter atau dibawah sinar matahari.

3. Putih telur dan daging ayam bila dibakar baunya mengandung seperti bulu ayam artinya banyak mengandung protein. 4. Daging ayam dan putih telur bila diberi larutan tembaga sulfat dan air kapur berwarna ungu. 5. Sumber karbohidrat (amilum) yaitu: nasi, gula pasir, kentang, tepung terigu 6. Sebagai sumber lemak yaitu: kemiri, margarin, kacang kering, santan dan susu. Sebagai sumber protein yaitu: putih telur dan daging ayam.

Laporan Praktikum IPA Modul 3. B. B UJI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN DALAM MAKANAN

B. Uji Lemak 1. Tujuan praktikum : dapat mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak dan mengelompokkannya yang dapat dijadikan sumber lemak

2. Alat dan bahan : a. Piring plastik b. Pipet c. Kertas coklat sampul buku ukuran 10 x 10 d. Kemiri e. Wortel f. Seledri g. Singkong kering h. Pepaya i. Santan j. Air k. Pepaya l. Santan m. Minyak goring n. Susu o. Margarin p. Lampu/senter q. Biji jagung kering

r. Kacang tanah yang dikupas s. Sendok

3. Cara Kerja: a.

Mengambil dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran 10x10 cm2.

b. Meneteskan air dengan pipet di atas salah satu kertas coklat c.

Meneteskan minyak dengan pipet diatas salah satu kertas yang lain

d. Membiarkan kedua dengan pipet diatas salah satu kertas yang lain e.

Mengambil kesepuluh kertas coklat yang telah disiapkan. Memberi nomor dan mana jenis bahan makanan yang diuji.

f.

Menghancurkan kemiri, usap-usap diatas kertas-kertas coklat kira-kira 10 kali dan membersihkan sisa kemiri. Biarkan 5-10 menit.

g. Sambil menunggu waktu 10 menit kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan lain. Mencairkan margin diatas sendok dengan menggunakan nyala lilin. Teteskan margin diatas kertas coklat. Biarkan selama 10 menit. h.

Mengusap seledri di atas kertas coklat berulang kali. Usap-usapkan biji jagung kering diatas kertas coklat berulang-ulang dan melakukan bahan-bahan makanan lain dengan cara yang sama membiarkan kesimpulan kertas coklat ini selama 10 menit.

i.

Setelah 10 menit mengamati kertas coklat satu persatu dengan mempergunakan lampu atau senter ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji serta menentukan kertas yang meninggalkan bekas noda minyak serta mencatat pada tabel berikut: No.

Bahan Yang Diuji

Kertas

Meninggalkan Bekas Minyak Ya

Tidak

1

Kemiri

V

2

Margarin

V

3

Seledri

V

4

Wortel

V

5

Biji jagung kering

V

6

Singkong kering

V

7

Kacang tanah kering

V

8

Pepaya

9

Santan/kelapa

V

10

Susu

V

V

Pembahasan hasil percobaan a.

Setelah bahan makanan tersebut digosok pada kertas payung dibiarkan 5-10 menit akan meninggalkan bekas dan sebagian tetap

b.

Jika bahan makanan mengandung lemak akan meninggalkan bekas seperti minyak dan transparan.

. Kesimpulan c.

Makanan yang mengandung lemak membekas pada kertas payung, antara lain: kemiri, margarin, kacang tanah kering, santan/kelapa dan susu.

d.

Makanan yang tidak membekas berarti tidak mengandung lemak antara lain: sledri, wortel, singkong kering, pepaya, sedang biji jagung sedikit meninggalkan bekas.

Jawaban 1. Kemiri halus sebab mengandung minyak Sledri kasar sebab banyak air 2. Kemiri transparan atau tembus pandang Sledri kembali kering 3. Jadi yang mengandung lemak: kemiri, margarin, kacang tanah, santan, susu

Laporan Praktikum IPA Modul 3. C.1 C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3 1. Judul Percobaan: Struktur Sistem Pencernaan a. Hasil perngamatan Keterangan gambar : 1. Rongga mulut 2. Kerongkongan

3. Lambung 4. Hati 5. Usus 12 jari 6. Empedu 7. Pankreas 8. Usus halus 9. Usus besar 10. Usus buntu 11. Anus b. Pengamatan Sistem pencernaan diawali dari mulut, dari mulut terjadi ke kerongkongan, terjadilah gerak peristaltik, lalu terdorong ke lambung terjadi pencernaan secara kimiawai dibantu oleh enzim. Kemudian makanan masuk ke usus halus, sisa-sisa makanan masuk ke susus besar (kolon). c. Kesimpulan Urutan sistem pencernaan makanan adalah: Mulut (cavum oris) → kerongkongan → lambung → usus halus → usus besar→ anus d. Jawaban pertanyaan 1) Bagain dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim adalah: a.

Mulut yaitu pada kelenjar ludah

b. Lambung c.

Usus halus, pankreas 2) Enzim yang dihasilkan adalah:

a.

Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin

b. Lambung menghasilkan pepsin, rennin, asam klorida c.

Usus halus menghasilkan enzim sakrose, maltase, lactose, peptidase. Pankreas menghasilkan enzim lipase, amylase, tripsinogen (tripsin).

3)

Enzim ptialin (amylase ludah) menguraikan amilun menjadi maltase. Pepsin adalah protease yang berperan memecah molekul protein jadi peptisokarase mencerna sokarosa menjadi glukosa dan fruktosa. Mlatase mencerna maltosa menjadi dua glukosa.

4) Laktase mencerna laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Enzim lipase pancreas mencerna zat lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Enzim amylase pankreas → mencerna amilum menjadi maltosa. Enzim Tripsin → mencerna protein dan peptone menjadi peptida dan asam amino.

Laporan Praktikum Modul 3. B. A UJI KARBOHIDRAT, LEMAK DAN PROTEIN DALAM MAKANAN

A. Uji Karbohidrat 1. Tujuan praktikum : setelah melakukan keigatan ini, dapat mengidentifikasi zat-zat makanan yang mengandung karbohidrat dan mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat. 2. Alat dan bahan : a. Piring plastik

h. Margarin

b. Pipet

i. Biskuit

c. Pisang

j. Tepung terigu

d. Apel

k. Gula pasir

e. Nasi

l. Kentang

f. Telur rebus (bag putih)

m. Kentang

g. Tahu putih

3. Cara Kerja: a. Menyusun dan memberi nama-nama bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastik

pada gambar sebagai berikut:

Margari n

Kentan g Apel

Tepung terigu

Biskuit

Nasi

Pisang

Gula pasir

Telur rebus

Tahu putih

(Putihnya)

b. Mencatat warna setiap bahan makanan pada tabel berikut:

No

c.

Bahan Makanan

1

Pisang

Warna Sebelum diberi Yodium Setelah diberi Yodium Kuning Biru

2

Apel

Putih

Coklat

3

Nasi

Putih

Biru tua

4

Telur rebus (bag putih) Putih

Coklat

5

Tahu putih

Putih

Coklat

6

Margarin

Kuning

Kuning

7

Biskuit

Kuning

Biru tua

8

Tepung terigu

Putih

Biru tua

9

Gula pasir

Putih

Coklat

10

Kentang

Kuning

Biru

Menetesi satu persatu bahan makanan dengan 2-3 tetes larutan yodium dalam KI/lugol dan mencatat bahan-bahan yang menunjukkan warna ungu atau biru setelah ditetesi yodium.

d. Pembahasan hasil percobaan Dari 10 macam bahan makanan apabila ditetesi dengan larutan lugol, dibiarkan 1-2 menit ternyata ada beberapa yang berubah warnanya antar lain: biru tua, coklat dan tetap. e.

Kesimpulan

1. Bahan makanan tidak semuanya mengandung karbohidrat 2. Yang warnanya tidak berubah berarti tidak atau kurang mengandung karbohidrat 3. Yang warnanya biru tua banyak mengandung karbohidrat 4. Yang warnanya coklat berarti sedikit mengandung karbohidrat f.

Jawaban 1. Tidak 2. Bau yang ditimbulkan dari putih telur rebus, biskuit dan tempe baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. 3. Semuanya beerwarna ungu Keunggulannya tidak sama Warna ungu yang paling muda terdapat pada tempe. Warna ungu yang paling tua terdapat pada daging ayam. Karena warna yang paling ungu terdapat pada daging ayam dan daging ternyata banyak

mengandung protein. 4. Bahan makanan yang mengandung sumber protein adalah: 1. Daging ayam 2. Putih telur rebus 3. Tempe 4. Biskuit 5. Gandum KEGIATAN PRAKTIKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

I. Teori Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsurangsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman. Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

II. Tujuan Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah

III. Alat dan Bahan

1. Biji Kacang merah 6 buah 2. Botol selai 2 buah 3. Kertas saring secukupnya 4. Kertas label secukupnya 5. Gunting 1 buah

IV. Cara Kerja 1. Rendamlah biji kacang merah dalam air semalaman 2. Lipatlah keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya 3. Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam 4. Sisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya) 5. Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji. 6. Amatilah perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Catatlah kapan biji kacang merah mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Masukkan hasilnya ke dalam lembar kerja

V. Hasil Pengamatan Hasil Pengamatan Pertumbuhan Kecambah Kacang Merah Hari Ke 0 1 2 3 4 5

Gambar Pertumbuhan Kecambah Kacang Merah Kondisi awal Tumbuh akar Terlihat batang Terlihat batang, daun Tumbuh daun Batang semaikn panjang

Panjang Akar 1 mm 1-1,5 mm 2-3 mm 5-10 mm 10 mm 10-15 mm

Batang 2-3mm 8-10 mm 20 mm 40 mm 150 mm 15cm

Keterangan Bakal akar terlihat Jelas terlihat Biji kacang terangkat Terangkat ke atas Tumbuh daun Daun bertambah

6 7 8 9 10 11 12 13 14

Batang semaikn panjang Batang semaikn panjang Batang semaikn panjang Batang semaikn panjang Batang semaikn panjang Batang semaikn panjang Batang semaikn panjang Batang semaikn panjang Batang semaikn panjang

15-20 mm 5 cm 7 cm 8 cm 9 cm 10 cm 12 cm 13 cm 14 cm

23cm 26cm 29cm 30 cm 33cm 36cm 40cm 43cm 45cm

Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang Bertambah panjang

VI. Pembahasan Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa

pada minggu pertama

hingga minggu kedua terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

VII. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

VIII.

Jawaban Pertanyaan

1. Pada hari pertama akar sudah mulai tumbuh (Nampak bakal akar) 2. Arah tumbuh kecambah ke atas karena mencari sinar matahari

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF