Pert 6 Topologi Desain & Manajemen Jaringan

May 12, 2019 | Author: sonny | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

,amajemen jaringan...

Description

Desain & Manajemen Jaringan Komputer === Metodelogi, Topologi, Konsep Subnet === Heri Setiawan www.blackskysoft.net – Teknik Informatika – STMIK PALANGKARAYA





Pemetaan Jaringan Menggambarkan struktur dari suatu jaringan / bagaimana sebuah jaringan didesain •

Physical topology •



menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik

Logical topology •

menunjukan bagaimana suatu media diakses oleh host

Physical topology

Physical topology •



MESH •

Semua node harus terhubung



Rumit & boros kabel

BUS •

Menggunakan kabel koaksial



1 jaringan = 1 saluran kabel •

Hemat kabel



Layout kabel sederhana



Mudah dikembangkan



1 client rusak maka jaringan tidak berfungsi

Physical topology •

RING •



Kabel yang digunakan akan membentuk lingkaran tertutup seperti cincin •

Hemat kabel



Pengembangan jaringan kaku

STAR •

Memiliki pusat jaringan / konsentrator



Semua client terhubung ke konsentrator •

Fleksibel



Penambahan resource tidak akan mengganggu jaringan



Boros kabel



Perlu penanganan khusus



Bergantung sepenuhnya pada konsentrator

 Logical topology



TOKEN RING •

Menggunakan token yang berputar dalam jaringan yang bertugas sebagai pembawa pesan antar node



ETHERNET •

Cara kerjanya dengan melakukan broadcast ke semua node



Hanya node yang dituju yang akan memproses pesan



Rentan terjadi collision data



FDDI (Fiber Distributed Data Interface) •

Dirancang untuk jaringan kecepatan tinggi



Prinsip kerja hampir sama dengan token ring





Memiliki jalur cadangan sebagai backup jika jalur utama putus Biasanya diletakkan pada backbone jaringan untuk menangani arus data yang padat

Tipe Jaringan



Dari sisi manajemen jaringan, baik dalam hal data, informasi, komunikasi maupun hak akses pengguna, jaringan dikelompokkan dalam 3 tipe, yaitu: •

Jaringan Peer to peer (workgroup)



Jaringan client server



Jaringan Hybrid

Tipe Jaringan

Client-Server (Server Based)



Server merupakan kunci utama



Akses kontrol bersifat Centralized



Menggunakan processor yang cepat



Memory yang besar



Extra peripherals

Tipe Jaringan

Hybrid



Kombinasi dari jaringan Peer to Peer dan Server



Pengguna dapat membagi “resource” yang dimiliki ke pengguna lain seperti pada jaringan server-based

Tipe Jaringan

Peer To Peer



No centralized control



Keduanya bertindak sebagai client & server



Institutionalized chaos & security concerns



Penambahan mesin akan melemahkan kerja jaringan

Metode Perancangan Jaringan dengan Model PPDIOO

 Metode Perancangan Jaringan Dengan kebutuhan layanan jaringan yang semakin kompleks, maka diperlukan suatu metodologi yang mendukung perancangan arsitektur dan disain jaringan. Cisco memperkenalkan sebuah metode perancangan jaringan dengan model PPDIOO (Cisco: 2011,p8) yaitu, Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, and Optimize.

Gambar . Siklus Metode PPDIO

 Metode Perancangan Jaringan Model siklus hidup metode pengembangan jaringan dengan konsep PPDIOO ini, memberikan langkah-langkah kunci dalam keberhasilan perencanaan jaringan, baik itu pada tahapan desain, implementasi dan operasional nantinya. Pendekatan dengan model top-down design, mengarahkan infrastruktur jaringan untuk beradaptasi pada aplikasi-aplikasi apa saja yang dibutuhkan oleh suatu jaringan. Menurut CCDA 640-864 Official Cert Guide (2011,p11), Cisco telah menghasilkan sebuah formula siklus hidup perencanaan jaringan, menjadi enam fase: Prepare(persiapan), Plan (Perencanaan), Design (Desain), Implement (Implementasi), Operate (Operasi) dan Optimize (Optimasi). Fase-fase ini dikenal dengan istilah PPDIOO.

 Metode Perancangan Jaringan PPDIOO menghasilkan empat manfaat utama, yaitu: 1.

Menurunkan

total

biaya

yang

harus

dikeluarkan

oleh

organisasi/perusahaan, dengan melakukan validasi persyaratanpersyaratan teknologi, perencanaan perubahan infrastruktur dan kebutuhan akan berbagai macam sumber daya. 2.

Meningkatkan

ketersediaan

layanan

jaringan,

dengan

menghasilkan desain jaringan dan melakukan validasi operasioperasi di dalam jaringan.

3.

Meningkatkan kemampuan percepatan kemajuan bisnis, dengan mempersiapkan

kebutuhan

yang

berorientasi

bisnis,

yang

didukung oleh strategi penerapan teknologi. 4.

Meningkatkan kecepatan akses ke aplikasi-aplikasi (software)

dan

layanan

(services),

dengan

meningkatkan

ketersediaan, keamanan, skalabilitas dan kinerja.

keandalan,

 Metode Perancangan Jaringan Pada gambar siklus metode PPDIO mendeskripsikan sebuah model siklus hidup jaringan dengan konsep PPDIOO yaitu, Prepare (persiapan) ,

Plan

(Perencanaan),

Design

(Desain) ,

Implement

(Implementasi), Operate (Operasi) dan Optimize (Optimasi).

Adapun pemahaman detail mengenai tiap-tiap fase pada metode pengembangan jaringan PPDIOO adalah sebagai berikut Cisco, Inc ( 2011,p13):

1. Fase Prepare (Persiapan) Fase Prepare (persiapan), menetapkan kebutuhan organisasi dan bisnis, mengembangkan strategi jaringan, dan mengusulkan konsep arsitektur dengan level tingkat tinggi, untuk mendukung

suatu strategi, yang didukung dengan kemampuan keuangan pada organisasi atau perusahaan tersebut.

 Metode Perancangan Jaringan 2. Fase Plan (Perencanaan) Fase Plan (perencanaan) mengidentifikasi persyaratan  jaringan berdasarkan tujuan, fasilitas, dan kebutuhan pengguna. Fase ini mendeskripsikan karakteristik suatu  jaringan, yang bertujuan untuk menilai jaringan tersebut, melakukan gap analisis pada perancangan terbaik sebuah arsitektur,

dengan

melihat

perilaku

dari

lingkungan

operasional. Sebuah perencanaan proyek dikembangkan untuk mengelola tugas-tugas (tasks), pihak-pihak yang bertanggung jawab, batu pijakan (milestones), dan semua sumber daya untuk melakukan desain dan implementasi. Perencanaan proyek harus sejalan dengan ruang lingkup (batasan),

biaya

dan

parameter

sumber

daya

yang

disesuaikan dengan kebutuhan bisnis . Rencana proyek ini diikuti (dan diperbarui) selama fase-fase dalam siklus.

 Metode Perancangan Jaringan 3. Fase Design (Desain) Desain

jaringan

dikembangkan

berdasarkan

persyaratan teknis, dan bisnis yang diperoleh dari kondisi sebelumnya. Spesifikasi desain jaringan adalah desain yang bersifat

komprehensif

dan

terperinci,

yang

memenuhi

persyaratan teknis dan bisnis saat ini. Jaringan tersebut haruslah

menyediakan

ketersediaan,

kehandalan,

keamanan, skalabilitas dan kinerja. Hasil desain termasuk diagram jaringan, dan daftar peralatan-peralatan. Rencana proyek harus terus diperbarui, dengan informasi yang lebih terperinci untuk diimplementasikan. Setelah tahap desain disetujui, fase implementasi dimulai.

 Metode Perancangan Jaringan 4.

Fase Implement (Implementasi) Pada fase ini, peralatan-peralatan baru dilakukan instalasi dan di konfigurasi, sesuai spesifikasi desain. Perangkat-perangkat baru ini akan mengganti atau menambah infrastruktur yang ada. Perencanaan proyek juga harus diikuti selama fase ini, jika ada perubahan seharusnya disampaikan dalam pertemuan (meeting), dengan persetujuan yang diperlukan untuk dilanjutkan. Setiap langkah dalam implementasi, harus menyertakan deskripsi,

rincian pedoman pelaksanaan, perkiraan waktu untuk penerapan, evaluasi (rollback) langkah-langkah jika terdapat kegagalan, dan informasi-informasi lainnya sebagai referensi tambahan. Seiring perubahan yang telah di implementasikan, tahapan ini juga menjadi langkah pengujian, sebelum pindah ke fase operasional (operate phase).

 Metode Perancangan Jaringan 5.

Fase Operate (operasional) Fase operasional adalah mempertahankan ketahahan kegiatan

sehari-hari

pengelolaan

dan

jaringan. memonitor

 jaringan,

pemeliharaan

upgrade,

mengelola

routing, kinerja,

Operasional

meliputi

komponen-komponan mengelola

kegiatan

mengidentifikasi

dan

mengoreksi kesalahan jaringan. Tahapan ini adalah ujian akhir bagi tahapan desain. Selama operasi, manajemen  jaringan harus memantau stabilitas dan kinerja jaringan, Deteksi kesalahan, koreksi konfigurasi, dan kegiatankegiatan pemantauan kinerja, yang menyediakan data awal untuk fase selanjutnya, yaitu fase optimalisasi (optimize phase).

 Metode Perancangan Jaringan 6.

Fase Optimize (Optimalisasi) Fase

optimalisasi,

melibatkan

kesadaran

proaktif

seorang manajemen jaringan dengan mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah,

sebelum

persoalan

tersebut

mempengaruhi jaringan. Fase optimalisasi, memungkinkan untuk memodifikasi desain jaringan, jika terlalu banyak masalah jaringan yang timbul, kemudian juga untuk memperbaiki masalah kinerja, atau untuk menyelesaikan masalah-masalah pada aplikasi (software). Persyaratanpersayaratan untuk desain jaringan yang dimodifikasi mengarahkan perkembangan jaringan tersebut, kembali ke awal siklus hidup dalam model fase PPDIOO.

CONCEPT SUBNETTING

Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto . “



Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:

Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja  jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang.

Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.

Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting  jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.

 ANY QUESTION ?  TO BE CONTINUED …

End |-----------| C U Next Week |------------------------------|

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF