Proposal Home Care Post Partum
March 16, 2025 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Proposal Home Care Post Partum...
Description
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN HOLISTIK HOME CARE POST PARTUM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Holistik I yang diampu oleh : Nadirawati, S.Kp., M.Kep
Disusun Kelompok 3 Tingkat 1A Fuji Fauziah Hidayat
(2350307013)
Vaqiha Arsyundini Manthiq Az-Zaera (2350307014) Yanti Herdiyanti Komara Wulandari
(2350307015)
Desyan Berkathiani Lay
(2350307016)
Inike Ayu Putri Priatna
(2350307017)
Nendah Sari
(2350307018)
Yasmin Aura Diva
(2350307019)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1) LINTAS JALUR FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Holistik I yaitu Proposal “Home Care Post Partum”. Adapun tujuan dari penulisan dari proposal ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Nadirawati, S.Kp., M.Kep, selaku dosen mata kuliah Holistik I. Selain itu, proposal ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai motivasi dalam praktik home care keperawatan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih Ibu Nadirawati, S.Kp., M.Kep, selaku dosen mata kuliah Holistik I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini. Kami menyadari, proposal yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan proposal ini.
Cimahi, 23 Desember 2023 Penyusun
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii BAB I ............................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1 1.1
Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3
Tujuan Kewirausahaan....................................................................................... 3
1.4
Manfaat Kewirausahaan .................................................................................... 3
1.5
Luaran ................................................................................................................ 3
BAB II .............................................................................................................................. 4 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ................................................................ 4 2.1.
Gambaran Umum Jasa ....................................................................................... 4
2.2.
Analisis SWOT Usaha ....................................................................................... 5
2.3.
Target Pasar ....................................................................................................... 6
2.4.
Lokasi Usaha...................................................................................................... 7
BAB III ............................................................................................................................ 8 METODE PELAKSANAAN ......................................................................................... 8 3.1
Pembuatan Planing Usaha ................................................................................. 8
3.2
Strategi Pemasaran ............................................................................................. 9
3.3
Organisasi ........................................................................................................ 10
3.4
Jejaring Usaha .................................................................................................. 11
3.5
Mekanisme Pelaksanaan Home Care ............................................................... 12
3.6
Jenis Intervensi atau Pelayanan ....................................................................... 13
BAB IV .......................................................................................................................... 14 RINCIAN KEUANGAN .............................................................................................. 14 4.1
Anggaran .......................................................................................................... 14
LAMPIRAN .................................................................................................................. 18
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masa nifas (Post Partum) adalah masa di mulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat kandungan kembali semula seperti sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik yang bersifat fisiologis dan banyak memberikan ketidaknyamanan pada awal post partum, yang tidak menutup kemungkinan untuk menjadi patologis bila tidak diikuti dengan perawatan yang baik (Yuliana & Hakim, 2020). Konsep usaha post partum mencakup berbagai layanan dan produk yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan ibu setelah melahirkan. Konsep usaha post partum melibatkan, pemeriksaan tanda-tanda vital mencakup pengukuran tekanan darah, denyut nadi, frekuensi pernafasan, dan suhu tubuh. Terdapat juga produk perawatan luka setelah operasi sectio caesarea pada kulit dan tubuh dengan menawarkan produk perawatan kulit dan tubuh yang aman dan sesuai dengan kebutuhan ibu pasca melahirkan. Terdapat pemeriksaan post partum dengan memeriksa bekas persalinan, pemantauan pendarahan post partum dan konseling mengenai perawatan diri, aktivitas fisik, dan perawatan bayi. Ada pijat oksitosin dengan menyediakan layanan pijat khusus untuk membantu pemulihan tubuh ibu setelah melahirkan. Sedangkan pemberian pendidikan kesehatan pada ibu post partum dengan melibatkan aspek-aspek seperti perawatan diri, nutrisi, istirahat yang cukup, serta pengeloaan stres. Tubuh yang lelah usai bersalin memang belum benar-benar pulih. Belum lagi, banyak ibu baru yang masih belum tahu cara menghadapi bayi. Maka dari itu, dibutuhkan layanan kunjungan kesehatan ke rumah atau home care yang dilakukan oleh tenaga ahli untuk memastikan keadaan ibu dan bayi baru lahir tetap dalam status sehat serta dapat mendeteksi, mencegah dan menangani komplikasi pada masa nifas. Layanan home care sangat penting untuk bisa menjadi wadah ibu dalam berbagi keluh kesah dan belajar soal mengurus bayi. Penting untuk memahami
1
kebutuhan unik setiap ibu pasca melahirkan dan menyediakan layanan atau produk yang dapat membantu mereka menjalani masa-masa tersebut dengan nyaman dan sehat. Sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama post partum sehingga pelayanan pasca persalinan yang berkualitas harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi (Dewi dan Rini, 2017). Menurut pernyataan artikel Social approach to maternal deaths “Dead Women Talking Initiative” dari 124 kematian, 82 kematian terjadi dalam periode pasca partum, dengan 52 di antaranya terjadi di 24 jam pertama setelah melahirkan. Hampir semua perempuan dan bayi di negara-negara maju menerima perawatan post partum atau post natal, meskipun sifat dan frekuensi perawatanya bervariasi. Sedangkan di negara-negara berkembang kebutuhan untuk perawatan dan dukungan setelah melahirkan sampai saat ini masih kurang baik. Namun, perawatan pasca partum ditemukan sangat tidak memadai baik dalam fasilitas dan dalam perawatan comunity. Perawatan post partum sebagian besar tidak dilakukan di fasilitas, wanita dibiarkan segera setelah melahirkan dan keluarga ditinggalkan untuk menjaga mereka dalam kasus komplikasi. Setelah wanita itu keluar dari fasilitas kesehatan, tampaknya tidak ada sistem yang mengikutinya sampai di rumah dan tidak memberikan peralatan yang baik (World Health Organization, 2016). Berdasarkan fenomena yang ada dengan ini kami tertarik dalam menjalankan Usaha Kesehatan dalam Bidang Maternitas yaitu Home Care Post Partum.
1.2 Rumusan Masalah Pemilihan dalam usaha home care post partum didasarkan pada banyaknya ibu baru yang masih belum tahu cara menghadapi bayi dan dirinya sendiri. Tentunya seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan layanan kunjungan kesehatan ke rumah, perlu adanya tindakan untuk pelayanan yang memuaskan tetapi dengan beragam tindakan dengan harga yang kompetitif dibandingkan pesaing serta pemberi layanan yang professional dan ramah. Dengan asumsi ini, usaha home care post partum diharapkan menjadi bisnis yang menguntungkan.
2
1.3 Tujuan Kewirausahaan 1. Buat unit bisnis yang menghasilkan laba 2. Mengembangkan layanan kunjungan kesehatan ke rumah 3. Meningkatkan keterampilan pemberi layanan atau perawat dalam suatu kegiatan bisnis dan meningkatkan kepekaan terhadap keberadaan peluang bisnis. 4. Menyediakan pelayanan jasa perawatan yang ditujukan ibu post partum yang terprogram dengan suasana yang nyaman dan fasilitas-fasilitas yang mendukung. 1.4 Manfaat Kewirausahaan 1. Sebagai pionir dalam menyediakan lapangan pekerjaan baru 2. Memberikan kesempatan untuk membuat perubahan dalam bidang kesehatan 3. Meningkatkan kemampuan manajerial 4. Mengembangkan sifat enterpreneur kepada lulusan sekolah berbasis kesehatan 5. Mengembangkan sebuah kota yang modern dengan fasilitas kesehatan yang ada di berbagai bidang 1.5 Luaran Luaran usaha home care post partum meliputi layanan perawatan kesehatan pada ibu post partum, publikasi di media sosial, dan laporan bulanan.
3
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1. Gambaran Umum Jasa A. Profil Usaha “My Cuddles Baby” merupakan sebuah perusahaan home care post partum yang berjalan dibidang
produk
jasa.
Perusahaan
kami
memberikan pelayanan perawatan ibu post partum yang sudah melahikan bayi. Perusahaan ini dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah bersertifikat resmi dan terlatih. Nama perusahaan terpilih karena mempresentasikan pelayanan perusahaan ini sendiri, dimana: ➢ Cuddles sendiri memiliki arti merangkul dan memeluk seseorang dengan penuh kasih. Cuddles tersebut terkandung dalam program perusahaan yang memiliki berbagai pelayanan yang memberikan aktivitas romantis dengan menunjukkan rasa cinta dan kasih sayang pada ibu dan bayinya. B. Visi dan Misi a) Visi Menjadikan pelayanan dan pendampingan terhadap ibu post partum dengan program terintegrasi upaya terbaik dan terdepan dalam pelayanan kesehatan swasta di daerah Cimahi dan sekitarnya. b) Misi 1) Memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan profesional dalam bidang maternitas. 2) Memberikan layanan keperawatan yang berkualitas disesuaikan dengan kebutuhan klien atau pasien. 3) Membangun komunikasi yang sinergis kepada pasien agar mencapai kepuasan pada pelayanan. 4) Memfasilitasi terlaksananya pelayanan keperawatan profesional berkualitas untuk meningkatkan derajat kesehatan klien atau pasien. 4
C. Nama Usaha
: My Cuddles Baby
D. Jenis Usaha
: Home Care Post Partum
E. Alamat
: Kota Cimahi
F. No Kontak
: 087678432589
G. Deskripsi Umum Usaha Home care adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. My cuddles baby sebuah perusahaan yang bergerak dibidang maternitas khususnya pada ibu post partum. My cuddles baby memberikan pelayanan kesehatan pada ibu nifas atau post partum dilakukan untuk memulihkan keadaan pasca partus, baik dalam segi fisik maupun psikologis. 2.2. Analisis SWOT Usaha A. Strength (Kekuatan) 1) Tenaga kesehatan yang terlatih dan bersertifikat resmi dan profesional 2) Memberikan pelayanan yang terintegrasi dari setiap program yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap ibu post partum 3) Fasilitas yang mendukung dan memadai serta aman nyaman 4) Dalam perawatan pasien tidak perlu datang ketempat perawatan 5) Resiko mal praktik sangat kecil, karena 1 perawat untuk 1 pasien, sehingga perawatan lebih terfokus B. Weakness (Kelemahan) 1) Usaha home care post partum ini memiliki kerterbatasan pasar yaitu hanya dilakukan pada ibu-ibu muda 2) Belum memiliki pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim merupakan suatu kelemahan yang harus diatasi 3) Masih kurang peminat karena ibu-ibu muda yang hanya melakukan perawatan biasa dengan bantuan keluarga
5
4) Kurangnya Sumber Daya Manusia yang bergerak di bidang maternitas dan yang memiliki sertifikat resmi C. Opportunity (Peluang) 1) Wirausahawan dibidang home care post partum masih belum banyak sehingga peluang pengembangan sangat terbuka 2) Semakin banyak masyarakat yang sadar akan kebersihan dan kesehatan saat post partum 3) Banyak konsumen, banyaknya masyarakat yang belum mengenal lebih dalam tentang perawatan post partum terutama ibu muda 4) Meningkatkan kesadaran individu akan pentingnya perawatan post partum yang baik agar untuk kedepannya tidak ada penyakit atau gangguan saat kehamilan berikutnya. D. Threat (Ancaman) 1) Perekrutan perawatan post partum yang bersertifikat masih belum banyak 2) Keacuhan konsumen terkadang masyarakat kurang tertarik terhadap kesehatan dan minimnya pengetahuan masyarakat tentang perawatan ibu post partum terutama ibu muda 3) Tingkat kepuasan pelanggan yang berbeda-beda 2.3. Target Pasar Target pasar utama kami adalah orang yang membutuhkan perawatan terutama pada ibu muda yang kurang memahami perawatan selama masa post partum. Kami mengusahakan segementasi pasar kami seluas mungkin. ➢ Pertama, karena perawatan yang diberikan akan meningkatkan kemandirian dan kemampuan pasien dalam merawat dirinya selama masa post partum. ➢ Kedua, karena banyak ibu muda yang membutuhkan perawatan dari kami. Tetapi, kami memperkirakan penerima pelayanan potensial terbanyak adalah golongan ibu muda. Secara garis besar kami menciptakan dan menjual produk yang bersifat menguntungkan. Tetap kami juga menyediakan satu atau beberapa pelayanan tambahan (dengan harga yang disesuaikan tentunya) serta memberikan pelayanan yang sesuai dengan kode etik keperawatan. Tingkatan kualitas tersebut akan kami kembangkan, dengan harapan menjadi nilai positif bagi penerima pelayanan kesehatan.
6
2.4. Lokasi Usaha Perusahaan kami akan ditempatkan di wilayah yang strategis dengan pesaing yang sedikit yaitu di wilayah kota daerah Alun-alun Cimahi di Jl. Raya Barat Cimahi, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40526.
7
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Pembuatan Planing Usaha A. Subjek dan Sasaran Subjek dan sasaran ditujukan kepada ibu muda post partum dengan membutuhkan perawatan yang intensif. B. Sistem Pembagian Keuntungan 1) Pembagian Berdasarkan Persentase Layanan Setiap pasien yang menggunakan layanan home care post partum dengan membayar biaya tertentu. Keuntungan dibagi berdasarkan presentase antara penyedia layanan/perawat dan pemilik usaha. Contoh, jika biaya layanan terdapat Rp. 400.000 maka perawat menerima 70% sebanyak Rp.280.000 dan lembaga home care menerima 30% sebanyak Rp.120.000. 2) Pembagian Berdasarkan Kontribusi Keuntungan dibagi berdasarkan persentase kontribusi masing-masing pihak terhadap hasil keseluruhan usaha. Contoh, jika pihak perawat banyak memberikan kontribusi maka akan mendapatkan keuntungan lebih besar dari laba. 3) Pembagian Berdasarkan Kinerja Pemberian bonus berdasarkan pencapaian tujuan kinerja perawat atau mencakup pencapaian target. Contoh, jika perawat berhasil memberikan layanan lebih banyak pasien dengan hasil yang memuaskan, maka akan mendapatkan bonus tambahan. 4) Pembagian Berdasarkan Jam Kerja Keuntungan dibagi harian atau bulanan berdasarkan jumlah jam kerja harian perawat. Contoh, perawat yang menerima layanan lebih banyak dari biasanya maka akan menerima keuntungan lebih besar. 5) Pembagian Tetap Per Pasien Setiap pasien akan membayar biaya tetap untuk layanan home care post partum. Keuntungan dibagi berdasarkan jumlah pasien yang dilayani.
8
Contoh, jika ada 15 pasien dalam satu bulan, maka keuntungan dibagi secara merata antara perawat dengan lembaga home care.
3.2 Strategi Pemasaran NO
SASARAN
STRATEGI
KEGIATAN
1.
Memanfaatkan sosial
Pembuatan akun sosial
media sebagai sarana
media seperti Instagram,
admin dengan
promosi usaha
facebook, website resmi.
memasarkan harga-harga
1. Akun dipegang oleh
pelayanan post partum 2. Membuat video promosi usaha dengan menampilkan fasilitas tempat dengan menarik 2.
3.
Melakukan seminar
Melakukan kegiatan
Seminar tata cara
untuk
seminar yang diadakan
melakukan pelayanan post
mempromosikan
secara outdoor secara
partum
pelayanan
gratis
Mengadakan promosi
1. Diskon 20% saat usaha
awal dan berkala dengan
dibuka
Membuat brosur atau Selebaran
2. Pengadaan kartu
memberikan harga
member gratis untuk
diskon serta
20 pelanggan awal
pengadaan kartu member 4.
Penampilan tempat
1. Membuat logo, tempat
1. Warna cat menarik
dibuat semenarik
parkir, dan penampilan
2. Membuat logo
mungkin
eksterior yang menarik
3. Parkir gratis
2. Penampilan staf, cara komunikasi, dll
9
1. Memakai seragam 2. Ramah, menarik
5.
Kerja sama dengan
Bekerja sama dengan
Berikan brosur atau kartu
Dokter, Klinik dan
klinik dan rumah sakit
nama ke pihak staf klinik dan
Rumah Sakit
dapat membantu
rumah sakit.
menjangkau pelanggan yang lebih luas dan memperkuat usaha perawatan post partum yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
3.3 Organisasi 1) Tim Perawat a. Perawat Pengelola Kasus Bertanggung
jawab
untuk
merencanakan
dan
mengkoordinasikan
perawatan pasien secara keseluruhan, memastikan alur perawatan yang efisien. b. Perawat Pelaksana Melakukan perawatan langsung terhadap pasien, termasuk pemberian obat, pemantauan kondisi pasien, dan pelaksanaan tindakan medis. c. Perawat Praktisi Memiliki wewenang lebih dalam memberikan perawatan, termasuk melakukan diagnosis dan meresepkan obat di bawah pengawasan dokter. 2) Manajer a. Manajer Perencanaan Operasional Manajer yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengatur kegiatan operasional sehari-hari. Ini melibatkan penjadwalan layanan, manajemen antrian, dan pengaturan sumber daya seperti peralatan medis. b. Manajer Pelayanan Kesehatan Manajer yang bertugas memastikan bahwa pasien menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah tujuan utama. Memastikan implementasi praktik terbaik, pemantauan kualitas, dan mendengarkan umpan balik pasien.
10
c. Manajer Pemasaran Manajer yang bertugas mempromosikan layanan, dalam menjalin kerja sama dengan rumah sakit atau klinik, dengan melalui media sosial dan website. 3) Staf Pendukung a. Admin Bertanggung jawab untuk administrasi umum, manajemen pesanan layanan, penjadwalan yang telah ditentukan dan koordinasi dengan pasien. b. Fasilitas dan Pengelolaan Inventaris Bertanggung jawab untuk pemeliharaan dan manajemen fasilitas, serta pengeloaan inventaris peralatan medis dan kebutuhan operasional lainnya. c. Custumer Service Bertanggung jawab dalam menangani pertanyaan dan keluhan pasien serta memberikan informasi mengenai layanan post partum. 3.4 Jejaring Usaha 1) Kerjasama dengan Dokter Spesialis dan Bidan Kerjasama dengan dokter spesialis dan bidan bisa menjadikan bantuan yang secara langsung. Seperti misalnya, terdapat pasien memiliki kondisi luka post partum yang memerlukan penanganan khusus, dokter dan bidan dapat memberikan panduan dan kolaborasi dalam perawatan post partum. 2) Jejaring dengan Lembaga Kesehatan Lainnya Dalam usaha keperawatan home care ini akan menjalin kerjasama dengan lembaga kesehatan lain seperti laboratorium atau apotek. Seperti misalnya, terdapat pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium dan obat yang terbatas, maka home care dapat bekerja sama dengan laboratorium atau apotek terdekat.
11
3)
Mekanisme Pelaksanaan Home Care Pasien atau klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat merupakan rujukan dan klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun puskesmas, namun klien dapat langsung menghubungi agens pelayanan keperawatan dirumah atau praktek keperawatan perorangan untuk memperoleh pelayanan. Mekanisme yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Pasien pasca rawat inap atau rawat jalan harus terlihat terlebih dahulu oleh dokter untuk menentukan apakah secara medis layak untuk dirawat di rumah atau tidak.
b.
Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah, maka dilakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari pengelola atau agensi perawatan kesehatan di rumah, kemudian bersama-sama klien dan keluarga akan menentukan masalahnya dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran serta jangka waktu pelayanan.
c.
Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelayanan keperawatan di rumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh pengelola perawatan di rumah. Pelayanan di koordinir dan dikendalikan oleh koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui oleh koordinator kasus.
d.
Secara periodik koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan. Dalam mekanisme pelayanan home care perawat mendapat mandat dari
dokter yang merawat pasien yang sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, atau dari pihak keluarga sendiri yang meminta perawat untuk merawat keluarga mereka yang tengah sakit.
12
4)
Jenis Intervensi atau Pelayanan Terdapat berbagai jenis intervensi atau pelayanan yang dapat dilakukan dalam home care post partum, tindakan sesuai SOP yang telah dilampirkan. Berikut Intervensi atau pelayanan yang diberikan, yaitu : 1) Pemeriksaan TTV (Tanda-Tanda Vital) a. Mengidentifikasi suhu tubuh b. Mengidentifikasi denyut nadi c. Menghitung frekuensi pernapasan d. Mengukur tekanan darah e. Memeriksa saturasi oksigen 2) Perawatan Luka Post Sectio Caesaria 3) Pemeriksaan Lochea (Nifas/Postpartum) 4) Pijat Oksitosin 5) Pendidikan Kesehatan
13
BAB IV RINCIAN KEUANGAN
4.1 Anggaran A. Jumlah Modal No
Deskripsi
Biaya ( Rp )
1.
Modal Sendiri
Rp. 8.000.000,-
2.
Penyertaan Modal Pihak Ketiga
Rp. 5.000.000,-
Jumlah
Rp. 13.000.000,-
B. Pengeluaran (Harta Bergerak dan Bulanan) 1. Alokasi Anggaran a. Biaya Awal a) Biaya Peralatan Dasar (Tidak Habis Pakai) No
Deskripsi
Volume
Harga
Jumlah
1.
Thermometer
5
Rp. 65.000,-
Rp. 325.000,-
2.
Tensimeter
5
Rp. 100.000,-
Rp. 500.000,-
3.
Stetoskop
5
Rp. 60.000,-
Rp. 300.000,-
4.
Jam
5
Rp. 25.000,-
Rp. 125.000,-
tangan/stopwatch 5.
Baki
5
Rp. 30.000,-
Rp. 150.000,-
6.
Bengkok
5
Rp. 60.000,-
Rp. 300.000,-
7.
Pinset anatomi
5
Rp. 20.000,-
Rp. 100.000,-
8.
Pinset sirurgis
5
Rp. 20.000,-
Rp. 100.000,-
9.
Bak instrumen
5
Rp. 60.000,-
Rp. 300.000,-
10. Cucing atau Kom
5
Rp. 70.000,-
Rp. 350.000,-
11. Gunting medis
5
Rp. 60.000,-
Rp. 300.000,-
Jumlah
14
Rp. 2.875.000,-
b) Biaya Bahan (Habis Pakai) No
Deskripsi
Volume
Satuan
Harga
1.
Jumlah
Handscoon
5
Dus
Rp. 46.000,-
Rp. 230.000,-
2.
Alkohol
10
Botol
Rp. 75.000,-
Rp. 750.000,-
3.
Tissu
5
Gulung
Rp. 12.000,-
Rp. 60.000,-
4.
Plester
5
Gulung
Rp. 45.000,-
Rp. 225.000,-
5.
Kassa
5
Gulung
Rp. 50.000,-
Rp. 250.000,-
6.
Larutan
3
Liter
Rp. 80.000,-
Rp. 240.000,-
3
Buah
Rp. 65.000,-
Rp. 195.000,-
chlorine 0,5% 7.
Minyak zaitun
8.
Alat tulis
2
Buah
Rp. 15.000,-
Rp. 30.000,-
9.
Betadin
5
Liter
Rp. 95.000,-
Rp. 475.000,-
3
Dus
Rp. 120.000,-
Rp. 360.000,-
10. NaCl
Jumlah
Rp. 2.815.000,-
c) Biaya Promosi No
Deskripsi
Biaya ( Rp )
1.
Brosur
Rp. 50.000,-
2.
Leaflet
Rp. 50.000,Jumlah
Rp. 100.000,-
TOTAL BIAYA : = Biaya tidak habis pakai + biaya habis pakai + biaya promosi = Rp. 5.790.000,-
15
b. Biaya Operasional Per Bulan No
Deskripsi
Biaya ( Rp )
1.
Penyewaan Gedung
Rp 5.000.000,-
2.
Listrik dan PAM
Rp 300.000,-
3.
Gaji Pegawai Medis (4 orang)
Rp 3.000.000,-
4.
Alat dan Bahan Tempat
Rp 5.000.000,-
Jumlah
Rp 13.300.000,-
C. Biaya Home Care (Per Intervensi) serta Justifikasi No
Nama Produk
Harga
1.
Pemeriksaan TTV
Rp 15.000,-
2.
Perawatan Luka SC
Rp 150.000,-
3.
Pemeriksaan Luchea
Rp 30.000,-
4.
Pijat Oksitosin
Rp 100.000,-
5.
Pendidikan Kesehatan
Rp 50.000,-
6.
Paket Lengkap
RP 330.000,-
D. Pendapatan Setiap harinya, diharapkan minimal ada konsumen di setiap paket yang disediakan, dengan jumlah pendapatan sebagai berikut : 1. Pemeriksaan TTV
= Rp. 15.000,-
2. Perawatan Luka SC
= Rp. 150.000,-
3. Pemeriksaan Luchea
= Rp. 30.000,-
4. Pijat Oksitosin
= Rp. 100.000,-
5. Pendidikan Kesehatan
= Rp. 50.000,-
6. Paket Triple
= Rp. 330.000,-
+
Rp. 675.000,-
a. Omzet Per Bulan Pemasukan perhari Rp 675.000,Dalam 1 bulan Rp. 675.000,- x 30 hari = Rp 20.250.000,-
16
b. Laba Perbulan Omzet perbulan – biaya operasional Rp. 20.250.000 – Rp. 13.300.000 = Rp. 6.950.000,-
Dalam pengelolaan usaha ini, sistem pengalokasian pendapatan yaitu 70% untuk pengembalian modal awal dan 30% untuk simpanan usaha. Dengan jumlah pendapatan laba Rp 6.950.000,- maka dapat dirincikan : -
70% X Rp. 6.950.000,- = Rp. 4.865.000,-
-
30% X Rp. 6.950.000,- = Rp. 2.085.000,Dengan uang pengembalian modal awal setiap satu bulan diperkirakan
Rp.4.865.000,- sehingga dapat diperkirakan uang modal awal akan dapat kembali dalam waktu 3 bulan, dengan minimal ada satu konsumen setiap paket yang disediakan.
17
LAMPIRAN SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL (TTV) PENGERTIAN Tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan
untuk
membantu
menentukan
status
kesehatan
seseorang, terutama pada pasien yang secara medis tidak stabil atau memiliki faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan untuk menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna untuk menentukan dosis yang adekuat bagi tindakan fisioterapi, khususnya exercise. TUJUAN
Menggambarkan kondisi kesehatan seseorang secara umum. Pengukran TTV juga dapat memberikan petunjuk mengenai penyakit yang sedang diderita seseorang, serta menggambarkan tingkat efetivitas perawatan yang dijalani
PROSEDUR
Persiapan Alat: 1. Handscoon 2. Thermometer air raksa 3. Botol masing-masing berisi: cairan sabun, cairan desinfektan, air bersih. 4. Tissue 5. Tensimeter: Spingomanometer 6. Stetoskop 7. Jam tangan/stopwatch 8. Baki beserta alasnya 9. Bengkok 10. Grafik perkembangan vital sign 11. Alat tulis
18
Tahap PraInteraksi: 1. Mencuci tangan 2. Membaca status pasien dan menyiapkan alat Tahap Orientasi: 1. Memberikan salam terapeutik 2. Validasi kondisi pasien 3. Menjaga privasi pasien 4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga TAHAP
Tahap Kerja:
KERJA
1. Mencuci tangan 2. Menjaga privasi pasien 3. Atur posisi yang nyaman : duduk atau berbaring dengan posisitangan rileks 4. Memakai sarung tangan 5. Memposisikan perawat di sisi sebelah kanan pasien 6. Keringkan ujung thermometer. Kemudian turunkan air raksa sampai skala nol. Sebelum meletakkan di aksila, bersihkan/keringkan aksila sebelah kiri pasien terlebih dahuludengan menggunakan tissue. 7. Letakkan thermometer diaksila sebelah kiri. Selanjutnya sambil menunggu naiknya air raksa pada thermometer lakukan pemeriksaan nadi, pernafasan dan tekanan darah dengan cara letakkan ujung tiga jari-jari tangan kecuali ibu jari padaa rteri/nadi yang akan diukur, (mulai dari radiialis, brakhialis, carotis, dan temporalis) tekan dengan lembut 8. Hitung frekuensi nadi mulai hitungan nol (0) selama 30 detik (kalikan 2x untuk memperoleh frekuensi dalam satu menit). Jikaritme nadi tidak teratur, hitung selama satu menit. Lanjutkan perhitungan pernafasan
19
9. Lalu sembari memegang arteri radialis (seolah-olah masih menghitung denyut nadi), hitung jumlah pernafasan klien selama 1 menit (naik turunnya dada klien) 10. Selanjutnya siapkan pasien untuk pemeriksaan tekanan darah (persiapan tensi meter). 11. Bebaskan area brakhialis dengan cara gulung lengan baju klien. 12. Palpasi arteri brakhialis. Letakkan manset 2,5 cm diatas nadi brakhialis (ruang antekubital). 13. Naikkan tekanan dalam manset sambil meraba arteri radialis sampai denyutnya hilang kemudian tekanan dinaikkan lagi kurang lebih 30 mmhg 14. Letakkan stetoskop pada arteri brakhialis pada fossa cubitti dengan cermat dan tentukan tekanan sistolik 15. Mencatat bunyi korot koff I dan V atau bunyi detak pertama (systole) dan terakhir (diastole) pada manometer sebagai mana penurunan tekanan 16. Turunkan tekanan manset dengan kecepatan 4 mmhg/detik sambil mendengar hilangnya pembuluh yang mengikuti 5 fase korot koff 17. Ulang pengukuran 1 kali lagi dengan air raksa dalam spignomanometer dikembalikan pada angka 0. Lakukan tindakan seperti diatas. 18. Kemudian membuka manset, melepaskan manset dan merapikan kembali. 19. Melepaskan thermometer dari aksila membaca kenaikan suhu, kemudian mencuci thermometer ke dalam air sabun kemudian, air desinfektan terakhir ke air bersih 20. Keringkan thermometer dan turunkan kembali air raksanya 21. Merapikan kembali pasien dan alat-alat. 22. Melepaskan handscoon 23. Mencuci tangan
20
Tahap Terminasi: 1. Evaluasi hasil kegiatan 2. Akhiri kegiatan dengan baik 3. Cuci tangan Dokumentasi: 1. Catat waktu pelaksanaan tindakan 2. Catat respon pasien
21
PERAWATAN LUKA SC PENGERTIAN Melakukan perawatan luka post sectio caesaria TUJUAN
Agar luka post sc menjadi kering, sembuh dan terhindar dari infeksi.
INDIKASI
Pada pasien setelah dilakukan operasi sectio saesaria
PERASIAPAN PASIEN
1. Posisikan pasien tidur terlentang 2. Lepaskan baju bagian atas pasien
PROSEDUR
Persiapan Alat: 1. Pinset anatomi steril 1 set 2. Pinset sirurgis steril 1 set 3. Bak instrumen steril 1 set 4. Cucing 5. Sarung tangan steril 2 set 6. Bengkok 7. Plester, gunting 8. Kassa steril 9. kassa/verban untuk menutup luka 10. Betadine/alkohol/NaCl 11. Kapas lidi steril Tahap PraInteraksi: 1. Mencuci tangan 2. Membaca status pasien dan menyiapkan alat Tahap Orientasi: 1. Memberikan salam terapeutik 2. Validasi kondisi pasien 3. Menjaga privasi pasien 4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
22
TAHAP
Tahap Kerja:
KERJA
1. Mengucapkan salam 2. Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan 3. Mendekatkan alat kedekat pasienmenutup tirai/sketsel 4. Memposisikan klien terlentang. 5. Mencuci tangan 6. Pakai sarung tangan steril 7. Buka bak instrumen 8. Lepaskan plester /Verban. 9. Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin. 10. Pakai sarung tangan steril kembali 11. Bersihkan luka dengan anti septik memakai pinset dengan depres satu kali usap dari arah dalam keluar dan buang kebengkok dan ulangi sampai bersih. 12. Keringkan luka dengan kassa kering 13. Beri antiseptik/nebasetin powder/salep/supratull. 14. Tutup luka dg kassa steril 15. Fiksasi dengan plester. 16. Lepaskan sarung tangan dan masukkan kedalam larutan klorin. 17. Rapikan klien senyaman mungkin 18. Bereskan alat-alat.
Tahap Terminasi: 1. Evaluasi hasil kegiatan 2. Akhiri kegiatan dengan baik 3. Cuci tangan Dokumentasi: 1. Catat waktu pelaksanaan tindakan 2. Catat respon pasien
23
PEMERIKSAAN LOCHEA (NIFAS/POSTPARTUM) PENGERTIAN Pemeriksaan fisik pada ibu pasca persalinan TUJUAN
1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. 2. Memastikan involusi uteri berjalan normal: uterus berkontraksi, fundus di bawah pusat, tak ada perdarahan abnormal, tak ada bau. 3. Memastikan
ibu
menyusui
dengan
baik
dan
tidak
memperlihatkan tanda-tanda penyulit. INDIKASI
Ibu pasca persalinan, mulai dari 24 jam pertama hingga 6 minggu
PERASIAPAN
1. Menyapa klien dengan ramah
PASIEN
2. Memposisikan pasien dengan baik. 3. Menutup ruangan/menjaga privasi klien
PROSEDUR
Persiapan Alat: 1. Tensi 2. Stetoskop 3. Sarung tangan (handscoon) 4. Kom berisi kapas sublimat dan air DTT 5. Bengkok 6. Larutan chlorine 0,5%
Tahap PraInteraksi: 1. Mencuci tangan 2. Membaca status pasien dan menyiapkan alat Tahap Orientasi: 1. Memberikan salam terapeutik 2. Validasi kondisi pasien 3. Menjaga privasi pasien 4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
24
TAHAP KERJA
Tahap Kerja: 1. Mencuci tangan secara efektif dan memakai handscoon 2. Melakukan infrome consent 3. Memeriksa tanda vital sign (tensi, suhu, nadi dan pernafasan 4. Melakukan pemeriksaan pada muka ibu (mata conjungtiva pucat/tidak, sclera ikterus/tidak, muka udema/tidak 5. Melakukan pemeriksaan payudara: Meminta pasien berbaring dengan lengan kiri di atas kepala, kemudian palpasi payudara kiri secara sistematis sampai ke ketiak, raba adanya masa, benjolan yang membesar, pembengkakkan ata abses. Ulangi prosedur pada lengan kanan dan palpasi payudara kanan ke ketiak. 6. Melakukan pemeriksaan abdomen: Periksa bekas luka jika operasi baru. Palpasi untuk mendeteksi ada atau tidaknya uterus diatas pubis (involusi uteri). Palpasi untuk mendeteksi adanya masa atau kelembekan (konsistensi uterus) 7. Periksa kaki untuk: Pembuluh mekar. Kemerahan pada betis. Tulang kering, pergelangan kaki, jika adanya edema maka perhatikan. tingkat edema, pitting jika ada. Menekuk betis untuk memeriksa nyeri betis (tanda-tanda human positif/tanda-tanda tromboflebitis). 8. Mengenakan handscoon. 9. Membantu pasien pada posisi untuk pemeriksaan genetalia perineum (dengan menggunakan handscoon dan memasang perlak). Memposisikan pasien litotomi. Melakukan vulva hygine.
25
Perhatikan lochea (bau, warna dan konsistensi). Perhatikan perineum (bekas jahitan). 10. Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan. 11. Keluarkan handscoon dan masukkan ke dalam larutan klorin 0,5%. 12. Pasien dirapikan dan membereskan alat. 13. Mencuci tangan dengan sabun dang mengeringkan dengan handuk yang bersih. 14. Mendokumentasikan hasil tindakan.
Tahap Terminasi: 1. Evaluasi hasil kegiatan 2. Akhiri kegiatan dengan baik 3. Cuci tangan Dokumentasi: 1. Catat waktu pelaksanaan tindakan 2. Catat respon pasien
26
PIJAT OKSITOSIN PENGERTIAN Memfasilitasi pengeluaran ASI dengan merangsang hormon oksitosin melalui pijatan di bagian punggung. TUJUAN
Memberikan kenyamanan pada ibu melalui pemijatan pada sepanjang tulang (vetebrae) sampai tulang costae kelima-keenam guna merangsang refleks oksitosin atau refleks let down.
INDIKASI
Pijat oksitosin dilakukan pada ibu nifas atau post partum
PROSEDUR
Persiapan Alat: 1. Kursi dan meja 2. Dua buah handuk besar bersih 3. Dua buah washlap 4. Air hangat dan air dingin dalam baskom 5. Minyak zaitun atau minyak kelapa Tahap PraInteraksi: 1. Mencuci tangan 2. Membaca status pasien dan menyiapkan alat Tahap Orientasi: 1. Memberikan salam terapeutik 2. Validasi kondisi pasien 3. Menjaga privasi pasien 4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
TAHAP
Tahap Kerja:
KERJA
1. Mencuci tangan 2. Meminta ibu untuk melelpaskan pakaian bagian atas 3. Memposisikan ibu duduk di kursi dan membungkuk dengan memeluk bantal atau dapat menopang diatas lengan pada meja 4. Memasang handuk diatas pangkuan ibu, biarkan payudara bebas tanpa bra
27
5. Melumuri telapak tangan dengan minyak 6. Memijat sepanjang kedua sisi tulang belakang ibu dengan menggunakan dua kepalan tangan dan ibu jari menunjuk ke arah depan 7. Menekan kedua ibu jari pada kedua sisi tulang belakang dengan memebentuk gerakan memutar kecil 8. Pada saat bersamaan, pijat kedua sisi tulang belakang kearah bawah leher dari leher kearah tulang belikat selama 3-5 menit 9. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali 10. Memebersihkan punggung ibu dengan washlap air hangat 11. Merapikan pasien dan alat.
Tahap Terminasi: 1. Evaluasi hasil kegiatan 2. Akhiri kegiatan dengan baik 3. Cuci tangan Dokumentasi: 1. Catat waktu pelaksanaan tindakan 2. Catat respon pasien
28
PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU POST PARTUM PENGERTIAN 1. Penkes adalah informasi kesehatan dan berbuat sesuai dengan informasi tersebut agar mereka menjadi lebih tahu dan lebih sehat (Budiro, 1998). 2. Penyuluhan atau pendidikan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berdasarkan prinsipprinsip untuk belajar mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok, masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dan meminta pertolongan bila perlu. TUJUAN
1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal 2. Terbentuknya perilaku sehat terhadap individu, keluarga dan masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dan sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian 3. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong atau mengatasi dirinya sendiri dalam bidang kesehatan 4. Meningkatkan perilaku perorangan dan atau masyarakat dalam bidang kesehatan (WHO)
PETUGAS
Perawat
PROSEDUR
Fase Pra Interaksi: 1. Verifikasi data 2. Mempersiapkan alat dan bahan atau media Fase Orientasi: 1. Mengucapkan salam
29
2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan 4. Menjelaskan prosedur atau langkah-langkah penkes 5. Menanyakan kesiapan klien atau kontrak waktu 6. Appersepsi Fase Kerja: 1. Mengatur posisi yang nyaman untuk klien 2. Menjelaskan pengertian penyakit (sesuai topik penkes) 3. Menjelaskan penyebab atau etiologi (sesuai topik penkes) 4. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit (sesuai topik penkes) 5. Menjelaskan pencegahan penyakit (sesuai topik penkes) 6. Menjelaskan penatalaksanaan atau perawatan penyakit (sesuai topik penkes) 7. Menjelaskan atau melakukan demonstrasi atau simulasi (prosedur atau tindakan kalau ada.... (mengukur TD, suhu, membuat larutan gula garam, jus timun, dan lain-lain sesuai topik penkes) Fase Terminasi: 1. Evaluasi (dapat dilakukan sebelum dan sesudah penkes) 2. Menyampaikan rencana tindak lanjut (sebagai follow up) 3. Penutup (apresiasi atau ucapan terima kasih dan permintaan maaf bila ada kekurangan)
30
View more...
Comments