Metode Abjad

October 10, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Metode Abjad...

Description

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana digariskan dalam kurikulum (paling tidak sejak Kurikulum Bahasa Indonesia 1987), tujuan akhir dari pengajaran bahasa Indonesia adalah siswa terampil berbahasa. Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan berbahasa tercermin dalam empat aspek keterampilan berbahasa, yakni

keterampilan

menyimak,

berbicara,

membaca,dan

menulis.

Pemerolehan keempat keterampilan berbahasa tersebut bersifat hierarkis. Artinya, pemerolehan keterampilan berbahasa yang satu akan mendasari keterampilan lainnya. Ketika lahir ke dunia, kita tidak langsung bisa berbicara atau membaca atau menulis. Hal ini menandakan bahwa penguasaan keterampilan berbahasa oleh seseorang bersifat hierarkis. Jenis keterampilan berbahasa ini ada dua macam. Pertama, yakni menyimak dan berbicara diperoleh seseorang untuk pertama kalinya di lingkungan rumah. Dua keterampilan berbahasa berikutnya, yakni membaca dan menulis diperoleh seseorang setelah mereka memasuki usia sekolah. Oleh karena itu, kedua jenis keterampilan berbahasa ini merupakan sajian pembelajaran yang utama dan pertama bagi murid-murid sekolah dasar di kelas awal. Kedua materi keterampilan berbahasa ini dikemas dalam satu paket pembelajaran yang dikenal dengan paket MMP (Membaca Menulis Permulaan). B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari membaca menulis permulaan (MMP)? 2. Apa pengertian dari metode abjad dalam pembelajaran MMP? 3. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran MMP dengan menggunakan metode abjad? 4. Apa kelebihan pembelajaran MMP dengan menggunakan metode abjad? 5. Apa kekurangan pembelajaran MMP dengan menggunakan metode abjad? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari membaca menulis permulaan (MMP). 2. Untuk mengetahui pengertian dari metode abjad dalam pembelajaran MMP.

1

3. Untuk

mengetahui

langkah-langkah

pembelajaran

MMP

dengan

menggunakan metode abjad. 4. Untuk mengetahui kelebihan pembelajaran MMP dengan menggunakan metode abjad. 5. Untuk mengetahui kekurangan pembelajaran MMP dengan menggunakan metode abjad. D. Manfaat 1. Dapat memahami pengertian dari membaca menulis permulaan (MMP). 2. Dapat mengerti pengertian dari metode abjad dalam pembelajaran MMP. 3. Dapat mengerti dan mengetahui langkah-langkah pembelajaran MMP dengan menggunakan metode abjad. 4. Dapat memahami kelebihan pembelajaran MMP dengan menggunakan metode abjad. 5. Dapat memahami kekurangan pembelajaran MMP dengan menggunakan metode abjad.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Membaca Menulis Permulaan MMP merupakan kependekan dari Membaca Menulis Permulaan. Sesuai dengan kepanjangannya itu, MMP merupakan program pembelajaran yang diorientasikan kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelaskelas awal pada saat anak-anak mulai memasuki bangku sekolah. Pada tahap

2

awal anak memasuki bangku sekolah di kelas 1 sekolah dasar, MMP merupakan menu utama. Mengapa disebut permulaan, dan apa sasarannya? Peralihan dari masa bermain di TK (bagi anak-anak yang mengalaminya) atau dari lingkungan rumah (bagi anak yang tidak menjalani masa di TK) ke dunia sekolah merupakan hal baru bagi anak. Hal pertama yang diajarkan kepada anak pada awal-awal masa persekolahan itu adalah kemampuan membaca dan menulis. Kedua kemampuan ini akan menjadi landasan dasar bagi pemerolehan bidangbidang ilmu lainnya di sekolah. Kemampuan membaca permulaan lebih diorientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar, yakni kemampuan melek huruf. Maksudnya, anak-anak dapat mengubah dan melafalkan lambang-lambang tertulis menjadi bunyibunyi bermakna. Pada tahap ini sangat dimungkinkan anak-anak dapat melafalkan lambang-lambang huruf yang dibacanya tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap lambang bunyi-bunyi lambang tersebut. Kemampuan melek huruf ini selanjutnya dibina dan ditingkatkan menuju pemilikan kemampuan membaca tingkat lanjut, yakni melek wacana. Yang dimaksud dengan melek wacana adalah kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakni kemampuan mengubah lambang-lambang tulis menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai

pemahaman

akan

lambang-lambang

tersebut.

Dengan

bekal

kemampuan melek wacana inilah kemudian anak dipajankan dengan berbagai informasi dan pengetahuan dari berbagai media cetak yang dapat diakses sendiri. Kemampuan menulis permulaan tidak jauh berbeda dengan kemampuan membaca permulaan. Pada tingkat dasar/permulaan, pembelajaran menulis lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Anakanak dilatih untuk dapat menuliskan (mirip dengan kemampuan melukis atau menggambar) lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah struktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna. Selanjutnya, dengan kemampuan dasar ini, secara perlahan-lahan anak-anak digiring pada kemampuan menuangkan gagasan, pikiran, perasaan, ke dalam bentuk bahasa tulis melalui lambang-lambang tulis yang sudah dikuasainya. Inilah kemampuan menulis yang sesungguhnya. B. Pengertian Metode Abjad dalam Pembelajaran MMP 3

Metode abjad biasa disebut metode eja atau metode alpabet. Metode abjad adalah metode belajar membaca yang dimulai dengan mengenal huruf demi huruf mulai dari huruf abjad a sampai z, lalu merangkaikannya menjadi suku kata dan kata. Metode ini disebut juga metode sintetis karena mempelajari aksara dengan cara merangkai huruf-huruf yang dilafalkan dalam abjad. C. Langkah-Langkah Pembelajaran MMP Menggunakan Metode Abjad Berikut langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pembelajaran MMP dengan menggunakan metode abjad: 1. Memperkenalkan huruf abjad serta menulisnya Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode abjad ini memulai pengajarannya dengan memperkenlkan huruf-huruf secara alphabetis serta menulisnya. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan anak sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Abjad Bahasa Indonesia menggunakan 26 huruf sebagai berikut. Perhatikan lafal setiap huruf. Huruf Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii

Lafal [a] [be] [ce] [de] [e] [ef] [ge] [ha] [i]

Huruf Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr

Lafal [je] [ka] [el] [em] [en] [o] [pe] [ki] [er]

Huruf Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

Lafal [es] [te] [u] [ve] [we] [eks] [ye] [zet]

Kegiatan ini diikuti dengan latihan menulis lambang, tulisan, seperti a, b, c, d, e, f, dan seterusnya atau dengan huruf rangkai/tegak bersambung a, b, c, d, dan seterusnya. 2. Merangkaikan huruf lepas menjadi suku kata dan merangkaikan suku kata menjadi kata Setelah melalui tahapan tersebut, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya. 4

Misalnya: b, a, d, u menjadi b-a

ba (dibaca atau dieja /be-a/

d-u

[ba] du (dibaca atau dieja /de-u/

ba-du dilafalkan b, u, k, u menjadi b-u k-u

[du] /badu/ bu (dibaca atau dieja /be-u/

[bu] )

ku (dibaca atau dieja / ke-u/

[ku] )

bu-ku dilafalkan

/buku/

Proses ini sama dengan menulis permulaan, setelah anak-anak bisa menuliskan huruf-huruf lepas, kemudian dilanjutkan dengan belajar menulis rangkaian huruf yang berupa suku kata. Sebagai contoh, ambillah kata ‘badu’ tadi. Selanjutnya, anak diminta menulis seperti ini: ba – du

badu.

3. Menyusun kata menjadi kalimat sederhana Proses pembelajaran selanjutnya adalah pengenalan kalimatkalimat sederhana. Contoh-contoh perangkaian huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat diupayakan mengikuti prinsip pendekatan spiral, pendekatan komunikatif, dan pengalaman berbahasa. Artinya, pemilihan bahan ajar untuk pembelajaran MMP hendaknya dimulai dari hal-hal yang konkret menuju hal-hal yang abstrak, dari hal-hal yang mudah, akrab, familiar dengan kehidupan anak menuju hal-hal yang sulit dan mungkin merupakan sesuatu yang baru bagi anak. D. Kelebihan Pembelajaran MMP dengan Menggunakan Metode Abjad Kelebihan dalam pembelajaran membaca menulis permulaan dengan metode abjad ini adalah sebagai berikut: 1. Siswa diharuskan untuk mengetahui setiap lambang huruf jadi siswa lebih cepat dan hafal abjad atau lambang bunyi. 2. Siswa langsung mengetahui bunyi dari setiap bentuk huruf. E. Kekurangan Pembelajaran MMP dengan Menggunakan Metode Abjad Kekurangan dalam pembelajaran membaca menulis permulaan dengan metode abjad ini adalah sebagai berikut: 1. Siswa akan mengalami kesukaran dalam memahami sistem pelafalan bunyi

5

Anak yang baru mulai belajar mungkin akan mengalami kesukaran

dalam memahami sistem pelafalan bunyi /b/ dan /a/ menjadi [ba], bukan [bea]. Bukankah huruf /b/ dilafalkan [be] dan huruf /a/ dilafalkan [a]. Mengapa kelompok huruf /ba/ dilafalkan [ba], bukan [bea], seperti tampak pada pelafalan awalnya? Hal ini, tentu akan membingungkan anak. Penanaman konsep hafalan abjad dengan menirukan bunyi pelafalannya secara mandiri, terlepas dari konteksnya, menyebabkan anak mengalami kebingungan manakala menghadapi bentukan bentukan baru, seperti bentuk kata tadi. 2. Siswa akan mengalami kesulitan dalam pelafalan diftong (bunyi vokal rangkap) dan abjad rangkap Hal lain yang dipandang sebagai kelemahan dari penggunaan metode ini adalah dalam pelafalan diftong dan fonem-fonem rangkap, seperti /ng/, /ny/, /kh/, /ai/, /au/, /oi/, dan sebagainya. Sebagai contoh, kita ambil fonem /ng/. Anak-anak mengenal huruf tersebut sebagai [en] dan [ge]. Dengan demikian, mereka berkesimpulan bahwa fonem itu jika dilafalkan akan menjadi [en-ge] atau [neg] atau [nege]. 3. Siswa diharuskan untuk mengetahui setiap lambang huruf kemudian menyusunnya menjadi kata maka membutuhkan waktu yang lama. 4. Apabila tidak diulang terus menerus kebanyakan siswa akan mudah lupa antara bentuk dan bunyi huruf tersebut.

6

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan MMP merupakan kependekan dari Membaca Menulis Permulaan. Sesuai dengan kepanjangannya itu, MMP merupakan program pembelajaran yang diorientasikan kepada kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelaskelas awal pada saat anak-anak mulai memasuki bangku sekolah. Dalam pembelajaran MMP terdapat banyak metode yang digunakan salah satunya adalah metode abjad. Metode abjad biasa disebut metode eja atau metode alpabet. Metode abjad adalah metode belajar membaca yang dimulai dengan mengenal huruf demi huruf mulai dari huruf abjad a sampai z, lalu merangkaikannya menjadi suku kata. Langkah-langkah pembelajaran MMP menggunakan metode abjad adalah menulis huruf lepas, merangkaikan huruf lepas menjadi suku kata, merangkaikan suku kata menjadi kata, dan menyusun kata menjadi kalimat. Kelebihan metode ini adalah siswa diharuskan untuk mengetahui setiap lambang huruf jadi siswa lebih cepat dan hafal abjad atau lambang bunyi dan

7

siswa langsung mengetahui bunyi dari setiap bentuk huruf. Sedangkan kekurangannya adalah siswa akan mengalami kesukaran dalam memahami sistem pelafalan bunyi, siswa akan mengalami kesulitan dalam pelafalan diftong (bunyi vokal rangkap) dan abjad rangkap, siswa diharuskan untuk mengetahui setiap lambang huruf kemudian menyusunnya menjadi kata maka membutuh kan waktu yang lama, apabila tidak diulang terus menerus B.

kebanyakan siswa akan mudah lupa antara bentuk dan bunyi huruf tersebut. Saran Bagi penulis dan pembaca semoga dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai materi membaca menulis permulaan dengan metode abjad. Dari pembahasan materi ini kami mengalami beberapa kendala, maka ada beberapa kesalahan oleh kami atau kekurangan. Oleh karena itu kami juga membutuhkan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia (revisi 3). Jakarta: Diksi Mulyati Y. 2010. Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Purwanto, M. Ngalim dan Djeniah. 1997. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Rosda Jayaputra

8

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF