Mengapa Manusia Harus Belajar (Tugas)

October 21, 2018 | Author: Moch Rizal Firdaus | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

proposal...

Description

MENGAPA MANUSIA HARUS BELAJAR?

T uga ug as Ma M ata K ulia uli ah Te T eor i P embelajaran D osen sen : Pr of. D R . H. H . Moham Mohamad surya Oleh : M uham uhammad R i zal F i r daus Dalam konteks pendidikan,formal maupun non formal semua kegiatan yang dilakukan adalah aktivitas belajar. Melalui proses belajar manusia mampu dihadapkan pada suatu tingkat di mana mereka me reka mampu menunjukkan kemandirian yang bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya.  bermuara pada satu pandangan bahwa melalui pendidikan, manusia membuktikan diri sebagai makhluk yang paling sempurna, dari sebelumnya hanya memiliki  potensi (yang belum b elum memiliki arti apa-apa), tetapi melalui proses belajar mereka  berkembang menjadi lebih sempurna dengan mengggali potensi yang ada didalam diri manusia. Melalui proses belajar manusia menjadi lebih beradab dan  berkarakter, lebih bisa memilah dan memilih antara yang baik dan buruk antara yang hak dan yang bathil.  Namun pada kenyataanya belajar adalah termasuk insting manusia. Siapakah yang mengajari anak untuk merangkak, berjalan, hingga berlari? Itu semua adalah insting manusia, manusia adalah seorang pembelajar sebab naluri dasarnya adalah belajar. Setelah manusia memahami bahwasanya belajar adalah  panggilan hidup, telah mengenali pula instrumen belajar yang dibekalkan di tubuh manusia. Selanjutnya ditelaah lebih jauh makna ’belajar ’ itu sendiri, apakah semua proses otak adalah belajar? Apa pula yang dihasil-kan oleh proses belajar?. Menurut Moh. Surya (1981:32), definisi belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Dari pemaparan singkat diatas muncul sebuah pertanyaan mengapa manusia harus belajar? Jika merujuk pada definisi yang yang

dipahami, maka maka

 pembelajaran merupakan sebuah kebutuhan primer manusia, karena pada dasarnya tidak ada ilmu pengetahuan yang cukup bagi manusia. Herbert Spencer mengemukakan bahwa pendidikan adalah mempersiapkan manusia untuk hidup

sempurna. Dalam konteks ini, pendidikan melatih manusia untuk memiliki tingkat  penyesuaian diri yang baik dalam berinteraksi dengan lingkungan (baik dengan sesama manusia maupun dengan lingkungan alam). Dengan adanya penyesuaian penyesuaian tersebut akan membawa manusia kepada terbentuknya suatu kemampuan dan peningkatan kapasitas individual yang secara perlahan menunjukkan

adanya

perubahan-perubahan.

Dalam

konteks

pendidikan,

 perubahan-perubahan tersebut merupakan proses yang terjadi pada potensi yang telah ada, untuk selanjutnya menjadi nyata, berkembang dan menjadi lebih baik. Berikut penulis akan paparkan mengapa manusia harus belajar dilihat dari  berbagai sudut pandang Agama, ekonomi, sosial dan politik. 1.  Agama Rasulullah SAW bersabda: “Mencari ilmu (belajar) wajib hukumnya bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan (HR Ibnu Abdil Barr)”. Dan pada kesempatan lain baginda Rasululloh bersabda “carilah ilmu dari mulai dari buaian sanpai keliang lahat” (Al Hadits). Hal ini merupakan indikasi, bahwa betapa  belajar dan mencari ilmu itu sangat penting bagi umat manusia. Dengan belajar manusia mampu mengenali dirinya, lingkunganya, dan Tuhan-Nya. Dengan  belajar manusia bisa mengembangkan dirinya untuk menciptakan hal-hal spektakuler dibidang Teknologi, kesehatan dan lainya. Belajar atau menuntut ilmu memiliki pandangan yang sangat penting dalam ajaran islam. Dengan belajar manusia akan memiliki ilmu pengetahuan yang sangat luas untuk memanfaatkan potensi yang ada didalam dirinya. AlQur’an surat Al-Mujadalah telah menjelaskan bahwa Alloh SWT akan mengangkat derajat orang yang berilmu



.

Artinya : Wahai Orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian “ Luaskanlah tempat duduk “ di dalam Majlis -majlis maka luaskanlah(untuk orang lain), Maka Allah SWT akan meluaskan Untuk kalian, dan apabila dikatakan “berdirilah kalian” maka berdirilah, Allah mengangkat derajat orang-orang yang  beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat, Allah maha mengetahui atas apa-apa yang kalian kerjakan (QS Al-mujadalah: 11). Dalam sebuah Hadits pun disebutkan bahwa jika manusia ingin selamat dunia dan akhirat maka manusia tersebut haruslah berilmu. Berikut Hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi

Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi) 2.  Ekonomi Dengan belajar,

ilmu pengetahuan manusia akan terus bertambah.

Semakin luas dan semakin bertambahnya keilmuan seseorang akan sangat  berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Mengutip dari apa yang telah disampaikan oleh Prof. DR. H. Mohamad surya “ jika kamu sudah S3 bukan uang yang kamu cari tapi uang yang akan mencari kamu”. Dari kutipan tersebut sangat  jelas bahwa kedudukan orang yang berilmu rezekinya sudah Alloh SWT atur sedemikian rupa. Apakah itu panggilan mengajar dimana-mana, undangan sebagai  pembicara terus berdatangan yang semuanya itu akan berpengaruh terhadap  perekonomian manusia tersebut. Dengan kata lain manusia yang berilmu dari segi ekonominya akan selalu berkecukupan jika dibandingkan dengan orang-orang

yang tidak berilmu. Pemaparan ini telah disinggung juga pada pembahasan sebelumnya. 3. Sosial Belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam mempertahankan kehidupan sekelompok ummat manusia (bangsa) ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat diantara bangsa lainnya yang lebih dahulu maju karena belajar. Akibat persaingan tersebut, kenyataan tragis bisa pula terjadi karena belajar, contoh, tidak sedikit orang pintar yang menggunakan kepintarannya untuk membuat orang lain terpuruk atau bahkan menghancurkan kehidupannya tersebut. Kenyataan tragis lainnya yang lebih parah juga terkadang muncul karena hasil  belajar. Hasil belajar pengetahuan dan teknologi tinggi, misalnya, tak jarang digunakan untuk membuat senjata pemusnah sesame umat manusia. Alhasil, kinerja akademik yang merupakan hasil belajar itu, disamping membawa manfaat terkadang juga membawa mudarat. Meskipun ada dampak negative dari hasil belajar pada sekelompok manusia tertentu, kegiatan belajar tetap memilki arti penting alasannya, seperti yang

telah

dikemukakan

di

atas,

belajar

itu

berfungsi

sebagai

alat

mempertahankan kehidupan manusia. Artinya, dengan ilmu dan teknologi hasil  belajar, maka kelompok manusia dapat menggunakan untuk membangun benteng  pertahanan. Iptek juga dapat dipakai untuk membuat senjata penangkis agresi sekelompok manusia tertentu yang bernafsuh serakah atau mengalami gangguan  psychopathy yang berwatak merusak dan antisocial. (Rebert, 1998). 4. Politik Belajar memiliki peranan sentral di berbagai aspek salah satunya adalah dalam berpolitik. Ada beberapa hal manfa’at yang akan orang dapatkan ketika memutuskan untuk mempelajari politik dalam tanda petik politik yang baik dan  benar, salah satunya adalah dengan berpolitik seseorang akan mengetahui sikapsikap warga negara terhadap sistem politik yang akan mempengaruhi tuntutan tuntutan, tanggapannya, dukungannya, serta orientasi terhadap sistem politik serta dapat berpartisipasi secara aktif yang ditandai dengan kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat mampu memberikan opininya dan aktif dalam kegiatan

 politik sehngga tidak apatis ataupun golput saat pemilu dalam menentukan  pilihanya.  Referensi: Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Logos wacana Ilmu. Jakarta: 1999 http://www.asmaul-husna.com/2015/09/hadist-menuntut-ilmu-hadis-tentang.html http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF