MAKALAH DAMPAK KOLONOLISME DAN IMPERIALISME DIBIDANG SOSIAL BUDAYA.docx
March 15, 2019 | Author: anau 123 | Category: N/A
Short Description
Download MAKALAH DAMPAK KOLONOLISME DAN IMPERIALISME DIBIDANG SOSIAL BUDAYA.docx...
Description
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek imperialisme dan kolonialisme di Indonesia mempunyai dampak yang sangat besar bagi bangsa Indonesia. Bukan hanya mengakibatkan terjadinya penderitaan dan kesengsaraan fisik, tetapi juga psikhis, bahkan akibatnya terasa hingga saat ini. Selain mengakibatkan penderitaan dan kesengsaraan, imperialisme barat juga meninggalkan kosakata, budaya, marga, sarana jalan dan beberapa pabrik gula, dan aturan perundangan. Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kolonial sangat dipengaruhi oleh sistem kolonial yang diterapkan oleh pemerintahan Hindia Belanda. Nilai-nilai kapitalisme mulai masik ke dalam struktur masyarakat Indonesia. Komersialisasi telah menggantikan sistem ekonomi tradisional. Nilai uang telah menggantikan satuan ekonomi tradisional yang selama ini dijalankan oleh masyarakat pedesaan. Masalah sistem perburuhan dikeluarkan aturan yang ketat. Tahun 1872 dikeluarkan Peraturan Hukumam Polisi bagi buruh yang meninggalkan kontrak kerja. Pada tahun 1880 ditetapkan Koeli Ordonanntie yang mengatur hubungan kerja antara koeli (buruh) dengan majikan,terutama di daerah perkebunan di luar Jawa. Walaupun wajib kerja dihapuskan
sesuai
dengan
semangat
liberalisme,
pemerintah
kolonial
menetapkan pajak kepala pada tahun 1882. Pajak dipungut dari semua warga desa yang kena wajib kerja. Pajak tersebut dirasakan oleh rakyat lebih berat dibandingkan denganwajib kerja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Dampak dari imperialisme Belanda di Indonesia Indonesia Pendidikan? 2. Apa Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial? 3. Apa Dampak dalam Bidang Budaya?
1
C. Tujuan Masalah
1. Menegtahui Dampak dari imperialisme Belanda di Indonesia Pendidikan 2. Mengetahui Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial 3. Mengetahui Dampak dalam Bidang Budaya
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Dampak dari imperialisme Belanda di Indonesia 1. Pendidikan
Pembangunan pendidikan telah mempercepat mobilitas penduduk. Sekolah-sekolah yang didirikan di perkotaan telah menarik minat yang besar dari penduduk sekitarnya. Banyak penduduk yang berpindah dari satu kota ke kota lainnya karena alasan sekolah. Misalnya, para priyayi dari berbagai kabupaten di Jawa Barat banyak yang berpindah ke Bandung untuk sekolah. Lulusan dari sekolah di sana ada yang tetap bermukin di kota tersebut, ada juga yang kembali ke daerah asalnya atau ke daerah lain tempat mereka bekerja. Pendidikan yang berkembang di Indonesia pada abad ke-19 menggunakan sistem yang diselenggarakan oleh organisasi agama
Kristen,
menggunakan
Katholik
sistem
dan
Islam.
pesantren.
Di
Sistem
luar
itu,
persekolahan pemerintah
Islam
kolonial
menerapkan system Usaha- usaha yang dilakukan oleh kolonial Belanda dalam bidang pendidikan tidak lain adalah untuk keuntungan pemerintahan Belanda, yaitu menghasilkan pegawai administrasi Belanda yg murah, terampil, dan terdidik.
Selain
pendidikannya
itu
sendiri,
Pemerintah akibatnya
Belanda
menyusun
perkembangan
kurikulum
pendidikan
dan
pengajaran di Indonesia sampai abad ke -19 menunjukkan kecenderungan Politik
dan
Kebudayaan.
pendidikan, masyarakat
Tidak
semua
masyarakat
mendapatkan
yang mempunyai jabatan lah yang dapat
merasakan pendidikan, seperti keturunan raja, keturunan bangsawan, pengusaha kaya, dan yang lainnya. Para Pahlawan kita lah yang mengajarkan pendidikan kepada rakyat - rakyat jelata, dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tidak lagi dibodoh – bodohi oleh para kolonial Belanda.
3
Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang pendidikan, antara lain : a. Munculnya golongan - golongan terpelajar di Indonesia. b. Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga – tenaga kerja di perusahaan Belanda. c. Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar. Menurut Sartono Kartodirjo (1988), perkembangan pendidikan abad ke-19 dipengaruhi oleh kecenderungan politik dan budaya sebagai b erikut: a.
Pengajaran bersifat netral dan tidak didasarkan atas agama tertentu. Hal ini dipengaruhi oleh faham humanisme dan liberalismedi Negeri Belanda.
b.
Bahasa pengantar diserahkan kepada sekolah masing-masing sesuai kebutuhan. Misalnya jika murid pribumi menghendaki bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar maka sekolah harus memenuhinya.
c.
Sekolah-sekolah
diarahkan
untuk
memenuhi
kebutuhan
praktis
pekerjaan kejuruan
B. Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial
Dalam
bidang
sosial,praktik
kolonialisme
dan
imperialisme
di
Indonesia,membawa dampak antara lain sebagai berikut. 1. Terjadinya perubahan pelapisan sosial dalam masyarakat pada masa kolonial,yaitu sebagai berikut. a. golongan timur asing yang terdiri dari orang Cina dan Timur Jauh b. golongan eropa yang terdiri dari orang Belanda dan orang Eropa lainnya c. golongan pribumi 2. Terjadinya mobilitas sosial dengan adanya gelombang transmigrasi,terutama untuk memenuhi tenaga-tenaga di perkebunan-perkebunan yang dibuka Belanda di luar Jawa. Muncul golongan buruh dan golongan majiakn yang muncul karena berdirinya pabrik-pabirk dan perusahaan sehingga pekerjaan masyarakat Indonesia menjadi dinamis
4
Munculnya elit terdidik karena tuntutan memenuhi pegawai pemerintah sehingga menyebabkan didirikannya sekolah-sekolah di berbagai kota.Hal ini
mendrong
lahirnya
elit
terdidik
(priyai
cendikiawan)
di
perkotaan.Walaupun jumlah mereka sedikit,tetapi sangat berperan dalam perkembangan pergerakan selanjutnya.
C. Dampak dalam Bidang Budaya
1. Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa
pribumi
dan
menjadikan
mereka
pegawai
pemerintah,
merutuhkan kewibawaan tradisional penguasa pribumi. 2. Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan demikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah. 3. Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang seni budaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito menyusun Kitab Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama dan lain-lain. 4.
Budaya Barat berkembang secara meluas, bahkan merusak sendi-sendi kehidupan budaya tradisional yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai contohnya, kebiasaan minum minuman keras yang dilakukan oleh golongan bangsawan. Kebiasaan tersebut bukan milik asli bangsa Indonesia, tetapi kebiasaan yang berlaku di kalangan bangsa Barat yang dibawa oleh para penjajah (Westernisasi menyebar lewat jalur pendidikan dan pemerintahan).
5. Birokrat menggunakan bahasa belanda sebagai simbol status mereka 6. Masuknya agama katholik dan protestan
5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bidang Pendidikan a. Munculna golongan terpelajar b. Wanita di perbolehkan untuk bersekolah (masih hanya d kalangan tertentu saja) 2. Bidang Sosial. a.
Makin meluasnya kebudayaan barat, sehingga kebudayaan tradisional mulai luntur.
b.
Timbulnya kegelisahan, kekecewaan dan kebencian rakyat terhadap pemerintah Kolonial yang menimbulkan perlawanan.
B. Kritik dan Saran
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan yang terdapat di dalamnya. Saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dikemudian hari.
6
DAFTAR PUSTAKA
Sudiri, P. K. 1993. Sejarah Indonesia Baru Dari Pergerakan Nasio-nal sampai Dekrit Presiden. Malang: IKIP Malang. Poeponegoro, D. dkk. 1994. Sejarah Nasional Indonesia VI . Jakarta; Balai Pustaka. ______, Tonggak Sejarah Perjuangan Nasional , (online), tersedia: 27 Oktober 2011
(http://halamanputih.wordpress.com/tag/pemimpin-pergerakan-pemuda-
indonesia/) (30 November 2011) http://ajiezaenulamry.blogspot.com/2015/02/makalah-tentang-pergerakannasional.html
7 ii
View more...
Comments