LP Chest Pain kel 3

May 12, 2019 | Author: Ani | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

lp chest pain...

Description

A. Definisi  Nyeri dada adalah perasaan nyeri / tidak enak yang mengganggu menggan ggu daerah dada danseringkali merupakan rasa nyeri yang diproyeksikan pada dinding dada (referredpain).

B. Etiologi  Nyeri dada dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu : 1.  Nyeri dada pleuritik  Nyeri dada pleuritik biasanya lokasinya posterior atau lateral.Sifatnya tajam dan seperti ditusuk.Bertambahnya nyeri bila batuk atau bernafas dalam dan berkurang bila menahan nafas atau sisi dada yang di gerakan.Nyeri berasal dari dinding dada, otot, iga, pleura perietalis, saluran nafas besar, diafragma, mediastinum dan saraf interkostal.Nyeri dada pleuritik dapat di sebabkan oleh difusi pleura akibat infeksi paru, emboli paru, keganasan atau radang sub diafragmatik peneumotoraks dan  penumomediastinum. 2.  Nyeri dada non pleuretik  Nyeri dada non pleuretik biasanya lokasinya sentral, menetap atau dapat menyebar ke tempat lain. Paling sering disebabkan oleh kelainan di luar  paru : a. Kardial 1. Iskemik miokard akan menimbulkan rasa tertekan atau nyeri subternal yang menjalar ke aksila dan turun ke bawah ke bagian dalam lengan terutama lebih sering ke lengan kiri. Rasa nyeri juga dapat menjalar ke epigasterium, leher, rahang, lidah, gigi, mastoid dengan atau tanpa nyeri dada subternal. Nyeri disebabkan karena saraf eferan viseral akan terangsang selama iskemik miokard, akan tetapi korteks serebral tidak dapat menentukan apakah nyeri berasal dari miokard. Karena rangsangan saraf melalui spedula spinalis T1-

T4 yang juga merupakan jalannya rangsangan saraf sensoris dari sistem somatis yang lain. Iskemik miokard terjadi bila kebutuhan O2 miokard tidak dapat dipenuhi oleh aliran darah koroner. Pada  penyakit jantung koroner aliran darah ke jantung akan berkurang karena ada pemyempitan pembuluh darah coroner. Ada 3 sindrom iskemik yaitu a. Angina stabil (angina klasik, angina of effort) Serangan

nyeri

dada

khas

yang

timbul

waktu

 bekerja.Berlangsung hanya beberapa menit dan menghilang dengan nitrogliserin atau istirahat.Nyeri dada dapat timbul setelah makan, pada udara dingin, reaksi simfatis yang  berlebihan atau gangguan emosi.  b. Angina tak stabil (angina preinfard, insufisiensi koroner akut) Jenis angina ini dicurigai bila penderita sering kali mengeluh rasa nyeri di dada yang timbul waktu istirahat atau saat kerja ringan dan berlangsung lebih lama. c. Infark miokard Iskemik miokard yang berlangsung lebih dari 20-30 menit dapat menyebabkan infark miokard.Nyeri dada berlangsung lebih lama, menjalar ke bahu kiri, lengan dan rahang. Berbeda dengan angina pektoris, timbulnya nyeri dada tidak ada hubungannya dengan aktivitas fisik dan bila tidak diobati berlangsung dalam  beberapa jam. Disamping itu juga penderita mengeluh dispea,  pelpitasi

dan

berkeringat.Diagnosa

ditegakan

berdasarkan

serioal EKG dan pemeriksa enzim jantung. 2. Prolaps katup mitral dapat menyebabkan nyeri dada prekordinal atau substernal yang dapat berlangsung sebentar maupun lama. Adapun mumur akhir sistolik dan midsistolik-click dengan gambaran echokardiogram dapat membantu menegakan diagnosa.

3. Stenosis Aorta Berat atau substenosis aorta hipertrofi yang idiopatik  juga dapat menimbulkan nyeri dada iskemik.  b. Perikardial Saraf sensori untuk nyeri terdapat pada perikardium parietalis diatas diafragma.Nyeri perikardial lokasinya didaerah sternal dan diarea  preokardinal, tetapi dapat menyebar ke epigastrium, leher, bahu, dan  punggung. Nyeri biasanya b iasanya seperti ditusuk-tusuk dan timbul pada aktu menarik nafas dalam, menelan, miring atau bergerak

C. Manifestasi klinis Tanda dan gejala yang biasa menyertai nyeri dada adalah : 1.

 Nyeri ulu hati

2.

Sakit kepala

3.

 Nyeri yang diproyeksikan ke lengan, leher, punggung

4.

Diaforesis / keringat dingin

5.

Sesak nafas

6.

Takikardi

7.

Kulit pucat

8.

Sulit tidur (insomnia)

9.

Mual, Muntah, Anoreksia

10.

Cemas, gelisah, fokus pada diri sendiri

11.

Kelemahan

12.

Wajah tegang, merintih, menangis

13.

Perubahan kesadaran

D. Patofisiologi Terjadi penonjolan sistolik atau diskinesia dengan akibat penurunan ejection fraction isi sekuncup atau stroke volume akhir distolik ventrikel kiri. Tekanan akhir diastolic ventrikel kiri naik dengan akibat tekanan atrium kiri juga naik

 peningkatan tekanan atrium kiri diatas 25mmHg yang lama yang akan menyebabkan transfudasi cairan ke jaringan intersitisium paru (gagal jantung)  pemburukan hemodinamik ini bukan saja disebabkan karena daerah infark, tapi juga daerah iskemik di sekitarnya. Miokard yang masih relative baik akan mengadakan konspensasi khusunya dengan bantuan rangsangan andrenergae untuk mempertahankan curah jantung tetapi dengan akibat peningkatan kebutuhan oksigen miokard konpensasi ini jelas tidak akan memadai bila daerah yang bersangkutan juga mengalami iskemia atau bahkan sudah fibritik. Bila infark kecil dan miokard yang harus berkompensasi masih normal,  pemburukan hemodinamik akan minimal sebaliknya bila infark luas dan miokard yang harus berkompensasi sudah buruk akibat iskemia atau infark lama. Tekanan akhir diastolic ventrikel kiri akan naik dan gagal jantung terjadi sebagai akibat sering terjadi perubahan bentuk serta ukuran ventrikel kiri dan tebal jantung ventrikel baik yang terkena infark maupun non infark. Perubahan tersebut menyebabkan remodeling ventrikel yang nantinya akan mempengaruhi fungsi ventrikel dan timbulnya aritmia. Perubahan-perubahan hemodinamik ini tidak setatis bila makin tenang fungsi  jantung akan membaik walaupun tidak di obati. Hal ini di sebabkan karena daerah-daerah yang tadinya iskemik mengalami perbaikan daerah diskinetik akan menjadi akinetik karena terbentuk jaringan parut yang kaku. Miokard sehat dapat pula mengalami hipertropi sebaliknya perburukan himodinamik akan terjadi iskemia berkepanjangan atau infark meluas. Terjadinya penyulit mekanis seperti rupture septum ventrikel, regurgitasi mitral akut dan anorisma ventrikel akan memperburuk vaal hemodinamik jantung. Aritmia merupakan penyulit tersering dan terjadi terutama pada menit-menit atau jam-jam pertama setelah serangan.Hal ini disebabkan oleh perubahan perubahan masa refakter, daya hantar dan kepekaan terhadap rangsangan.

E. Pathway Penonjolan sistolik (diskinesia) Strokevolume cairan akhir diastolik ventrikel kiri

Transfudasi cairan ke jaringan interstinum paru (gagal jantung)

Peningkatan kebutuhan O2

kompensasi  penurunann aliran darah

Iskemia miokar

iskemia berkepanjangan

Miokard buruk

infark miokard meluas

Intoleransi aktivitas

Nyeri Akut

Ansietas

F. Pemeriksaan penunjang 1. EKG 12 lead selama episode nyeri a. Kaki kardi atau disridmia  b. Rekam EKG lengkap : T inverted, ST elevasi/depresi, Q patologi c. Pemeriksaan darah rutin, kadar glukosa, lipit dan EKG waktu istirahat  perlu dilakukan. Hasilnya mungkin saja normal walaupun ada penyakit

 jantung koroner yang berat. EKG bisa didapatkan gambaran iskemik dengan infakmiokard lama atau depresi ST dan T yang terbalik pada  penyakit yang lanjut.

G. Laboratorium 1. Kadar enzim jantung : CK, CKMB, LDH 2. Fungsi hati : SGOT, SGPT 3. Fungsi ginjal : ureum, kreatini 4. Profilipid : LDL, HDL 5. Kateterisasi jantung 6. Foto thorax 7. Ecocardiogram

H. Penatalaksanaan 1.  Nitrat  Nitrat meningkatkan pemberian D2 miokard dengan dilatasi arteri epikardial tanpa mempengaruhi, resistensi arteriol arteri intramiokard. 2. Beta Bloker Beta bloker tetap merupakan pengobatan utama karena pada sebagian besar  penderita akan mengurangi keluhan angina 3. Ca-antagonis Kerjanya mengurangi beban jantung dan menghilangkan spasma koroner,  penderita akan mengurangi keluhan angina. 4. Antipletelet dan antikoagulen Segi lain dari pengobatan angina adalah pemberian antipletelet dan anti koagulan.

I.

Pengkajian 1. Pengkajian Airway

Tindakan

pertama

kali

yang

harus

dilakukan

adalah

memeriksa

responsivitas pasien dengan mengajak pasien berbicara untuk memastikan ada atau tidaknya sumbatan jalan nafas.Seorang pasien yang dapat  berbicara dengan jelas maka jalan nafas pasien terbuka (Thygerson, 2011). Pasien yang tidak sadar mungkin memerlukan

bantuan airway dan

ventilasi. Tulang belakang leher harus dilindungi selama intubasi endotrakeal jika dicurigai terjadi cedera pada kepala, leher atau dada.Obstruksi jalan nafas paling sering disebabkan oleh obstruksi lidah  pada kondisi pasien tidak sadar (Wilkinson & Skinner, 2000). Yang perlu diperhatikan dalam pengkajian airway pada pasien antara lain : a.

Kaji kepatenan jalan nafas pasien. Apakah pasien dapat berbicara atau  bernafas dengan bebas?

 b.

c.

Tanda-tanda terjadinya obstruksi jalan nafas pada pasien antara lain: 

Adanya snoring atau gurgling



Stridor atau suara napas tidak normal



Agitasi (hipoksia)



Penggunaan otot bantu pernafasan / paradoxical chest movements



Sianosis

Look dan listen bukti adanya masalah pada saluran napas bagian atas dan potensial penyebab obstruksi :

d.



Muntahan



Perdarahan



Gigi lepas atau hilang



Gigi palsu



Trauma wajah

Jika terjadi obstruksi jalan nafas, maka pastikan jalan nafas pasien terbuka.

e.

Lindungi tulang belakang dari gerakan yang tidak perlu pada pasien yang berisiko untuk mengalami cedera tulang belakang.

f.

Gunakan berbagai alat bantu untuk mempatenkan jalan nafas pasien sesuai indikasi : 

Chin lift/jaw thrust



Lakukan suction (jika tersedia)



Oropharyngeal airway/nasopharyngeal airway, Laryngeal Mask Airway



Lakukan intubasi

2. Pengkajian Breathing (Pernafasan) Pengkajian pada pernafasan dilakukan untuk menilai kepatenan jalan nafas dan keadekuatan pernafasan pada pasien. Jika pernafasan pada pasien tidak memadai, maka langkah-langkah yang harus dipertimbangkan adalah: dekompresi dan drainase tension pneumothorax/haemothorax, closure of open chest injury dan ventilasi buatan (Wilkinson & Skinner, 2000). Yang perlu diperhatikan dalam pengkajian breathing pada pasien antara lain : a. Look, listen dan feel; lakukan penilaian terhadap ventilasi dan oksigenasi pasien. 

Inspeksi dari tingkat pernapasan sangat penting. Apakah ada tandatanda sebagai berikut :cyanosis, penetrating injury, flail chest, sucking chest wounds, dan penggunaan otot bantu pernafasan.



Palpasi untuk adanya : pergeseran trakea, fraktur ruling iga, subcutaneous

emphysema,

perkusi

berguna

untuk

diagnosis

haemothorax dan pneumotoraks. 

Auskultasi untuk adanya : suara abnormal pada dada.

 b. Buka dada pasien dan observasi pergerakan dinding dada pasien jika  perlu.

c. Tentukan laju dan tingkat kedalaman nafas pasien; kaji lebih lanjut mengenai karakter dan kualitas pernafasan pasien. d. Penilaian kembali status mental pasien. e. Dapatkan bacaan pulse oksimetri jika diperlukan f.

Pemberian intervensi untuk ventilasi yang tidak adekuat dan / atau oksigenasi: 

Pemberian terapi oksigen



Bag-Valve Masker



Intubasi (endotrakeal atau nasal dengan konfirmasi penempatan yang benar), jika diindikasikan



Catatan: defibrilasi tidak boleh ditunda untuk advanced airway  procedures

g. Kaji adanya masalah pernapasan yang mengancam jiwa lainnya dan  berikan terapi sesuai kebutuhan. 3. Pengkajian Circulation Shock didefinisikan sebagai tidak adekuatnya perfusi organ dan oksigenasi  jaringan.Hipovolemia adalah penyebab syok paling umum pada trauma. Diagnosis shock didasarkan pada temuan klinis: hipotensi, takikardia, takipnea, hipotermia, pucat, ekstremitas dingin, penurunan capillary refill, dan penurunan produksi urin. Oleh karena itu, dengan adanya tanda-tanda hipotensi merupakan salah satu alasan yang cukup aman untuk mengasumsikan telah terjadi perdarahan dan langsung mengarahkan tim untuk melakukan upaya menghentikan pendarahan. Penyebab lain yang mungkin membutuhkan perhatian segera adalah: tension pneumothorax, cardiac tamponade, cardiac, spinal shock dan anaphylaxis. Semua  perdarahan eksternal yang nyata harus diidentifikasi melalui paparan pada  pasien secara memadai dan dikelola dengan baik (Wilkinson & Skinner, 2000).

Langkah-langkah dalam pengkajian terhadap status sirkulasi pasien, antara lain : a. Cek nadi dan mulai lakukan CPR jika diperlukan.  b. CPR harus terus dilakukan sampai defibrilasi siap untuk digunakan. c. Kontrol perdarahan yang dapat mengancam kehidupan dengan pemberian  penekanan secara langsung. d. Palpasi nadi radial jika diperlukan: 

Menentukan ada atau tidaknya



Menilai kualitas secara umum (kuat/lemah)



Identifikasi rate (lambat, normal, atau cepat)



Regularity

e. Kaji kulit untuk melihat adanya tanda-tanda hipoperfusi atau hipoksia (capillary refill). f.

Lakukan treatment terhadap hipoperfusi

g. Pengkajian Level of Consciousness dan Disabilities Pada primary survey, disability dikaji dengan menggunakan skala AVPU : 

A - alert, yaitu merespon suara dengan tepat, misalnya mematuhi perintah yangdiberikan



V - vocalises, mungkin tidak sesuai atau mengeluarkan suara yang tidak  biasdimengerti



P - responds to pain only (harus dinilai semua keempat tungkai jika ekstremitasawal yang digunakan untuk mengkaji gagal untuk merespon)



U - unresponsive to pain, jika pasien tidak merespon baik stimulus nyerimaupun stimulus verbal.

h. Expose, Examine dan Evaluate Menanggalkan pakaian pasien dan memeriksa cedera pada pasien.Jika pasien diduga memiliki cedera leher atau tulang belakang, imobilisasi in-line penting untuk dilakukan. Lakukan log roll ketika melakukan pemeriksaan pada  punggung pasien. Yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan

 pada pasien adalah mengekspos pasien hanya selama pemeriksaan eksternal. Setelah semua pemeriksaan

telah selesai dilakukan, tutup pasien dengan

selimut hangat dan jaga privasi pasien, kecuali jika diperlukan pemeriksaan ulang (Thygerson, 2011). Dalam situasi yang diduga telah terjadi mekanisme trauma yang mengancam  jiwa, maka Rapid Trauma Assessment harus segera dilakukan: 

Lakukan pemeriksaan kepala, leher, dan ekstremitas pada pasien



Perlakukan setiap temuan luka baru yang dapat mengancam nyawa pasien luka dan mulai melakukan transportasi pada pasien yang berpotensi tidak stabil atau kritis.

J. Diagnosa Keperawaan 1.  Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis. 2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kenaikan fekuensi jantung. 3. Ansietas berhubungan dengan peningkatan frekuensi pernafasan.

K. Intervensi Keperawatan

DIAGNOSA

 NOC:

KEPERAWATAN:

Setelah dilakukan tindakan

 Nyeri

akut

yang keperawatan selama 3 x 24

 berhubungan

 jam, diharapkan level nyeri

dengan agen cedera  berkurang

 NIC

 biologis PROBLEM:

 NOC (PROBLEM):

LABEL NIC:

nyeri akut

-kontrol nyeri (1605)

Manajemen nyeri (1400)

- tingkat nyeri (2102) DEFINISI:

 NOC-BATASAN

AKTIVITAS:

 pengalaman sensori

KARAKTERISTIK:

-akupressur

dan

emosional -tingkat kecemasan

-Pemberian analgesik

tidak

-nafsu makan

menyenangkan

-kepuasan klien: manajemen intraspinal

akibat

-pemberian

kerusakan nyeri

analgesik:

-pemberian anastesi

 jaringan aktual atau -kepuasan

klien:

kontrol - pengurangan kecemasan

 potesial atau yang gejala

-stimulasi kutaneus

digambarkan

-manajemen

sebagai

-status kenyamanan

kerusakan -status kenyamanan: fisik

(International

-tingkat ketidaknyamanan

Association for the -pergerakan Study

of

dari

atau

Pain); -keparahan

lambat -nyeri:

kenyamanan -pengurangan

perut

kembung mual

dan -aplikasi panas/dingin

awitan yang tiba- muntah tiba

lingkungan:

-pemberian obat respon

intensitas tambahan

ringan hingga berat -nyeri:

psikologis

-pemberian

obat:

intramuskular (IM) efek

yang -pemberian obat: intravena

dengan akhir yang mengganggu

(IV)

dapat

-pemberian obat: oral

diantisipasi -tidur

atau diprediksi.

-kontrol gejala

-manajemen pengobatan

-keparahan gejala

-peresepan obat

-tanda-tanda vital

-Manajemen nyeri -Bantu mengontrol

pasien

untuk pemberin

analgesik -manajemen prolaps rektum --Manajemen sedasi -stimulasi

listrik

syaraf

transkutaneus (TENS) Pilihan

Intervensi

Tambahan: -mendengar aktif -terapi bantuan hewan -latihan autogenik -memandikan -biofeedback -peningkatan

mekanika

tubuh -manajemen saluran cerna -peningkatan koping -pengalihan -manajemen energi -manajemen lingkungan -peningkatan

latihan:

 peregangan -terapi latihan: ambulasi -

terapi

latihan:

keseimbangan -terapi

latihan:

mobilitas

(pergerakan) sendi -terapi latihan: kontrol otot -fasilitasi proses berduka

-imajinasi terbimbing -inspirasi harapan -humor -hipnosis -perawatan intrapartum:risiko

tinggi

melahirkan -supresi laktasi -pemijatan -fasilitasi meditasi -terapi musik -pemulihan kesehatan mulut -terapi oksigen -pengaturan posisi -perawatan paska anastesi -persiapan

informasi

sensorik -menghadirkan diri -relaksasi otot progresif -terapi relaksasi -peningkatan keselamatan -fasilitasi hipnosis diri -peningkatan tidur -bermianterapeutik -sentuhan terapeutik -sentuhan -monitor TTV  NOC-FAKTOR

YANG

TATA LAKSANA

BERHUBUNGAN:

-

Lakukan pengkajian

-pemulihan luka bakar

nyeri

-fungsi gastrointestinal

yang meliputi lokasi,

-fungsi ginjal

karakteristik,

-pengetahuan:

manajemen

komprehensif

onset/durasi

 penyakit akut

fekuensi,

-pengetahuan:

manajemen

kuallitas,

intensitas,

atau

 penyakit peradangan usus

 beratnya nyeri dan

-pengetahuan:

faktor pencetus

manajemen

nyeri

-

Observasi

adanya

-respon pengobatan

 petunjuk

-status neurologi

mengenai

-keparahan cedera fisik

ketidaknyamanan

-manajemen diri: penyakit

terutama

akut

mereka yang tidak

-tingkat stres

dapat berkomunikasi

-pemulihan

pembedahan:

 penyembuhan -pemulihan

pembedahan:

jaringan:

 pasien kulit

perawatan bagi dilakukan

dengan pemantauan yang ketat

-perfusi jaringan jaringan:

Pastikan analgesik

dan membran mukosa

-perfusi

pada

secara efektif

segra setelah operasi -integritas

nonverbal

organ

Gunakan

strategi

komunikasi

abdominal

terapeutik

untuk

-perfusi jaringan: kardiak

mengetahui

-perfusi jaringan: seluler

 pengalaman

-perfusi jaringan: perifer

dan

nyeri

sampaikan

Penyembuhan luka: primer

 penerimaan

-penyembuhan

terhadap nyeri

sekunder

luka: -

pasien

Gali

pengetahuan

dan

kepercayaan

 pasien

mengenai

nyeri -

Pertimbangan  pengaruh

budanya

terhadap

respon

nyeri -

Tentukan akibat dari  pengalaman terhadap

nyeri kualitas

hidup

pasien

misalnya: tidur bafsu makan

pengertian

 perasaan,hubungan,  perfoema kerja dan tanggung

jawab

 peran. -

Gali bersama pasien faktor-faktor

yang

dapat

menurunkan

atau

memperberat

nyeri -

Evaluasi  pengalaman nyeri di masa lalu meliputi

riwayat nyeri kronik individu

atau

kelompok atau nyeri yang

menyebabkan

disability /ketidakmampuan/ kecacatan

dengan

tepat -

Evaluasi  pasien

bersama dan

tim

kesehatan

lainya

mengenai

efektifan

tindakan  pengontrolan yang

nyeri pernah

digunakan sebelumnya -

Bantu

keluarga

dalam mencari dan menyediakan dukungan -

Gunakan

metode

 penilaian

yang

sesuai

dengan

tahapan  perkembangan yang memungkinkan untuk

memonitor

 perubahan nyeri dan akan

davat

membantu mengidentifikasi faktor

pencetus

aktual dan potensial -

Tentukan kebutuhan frekuensi

untuk

melakukan  pengkajian ketidaknyamanan  pasien

dan

mengimvlementasik  an rencana monitor -

Berikan informasimengenai nyeri,seperti  penyebab nyeri,berapa

lama

nyeri

akan

dirasakan,

dan

antisipasi

dari

ketidaknyamanan akibat prosedur -

Kendalikan

faktor

lingkungan

yang

dapat mempenngaruhi

respon

pasien

terhadap ketidaknyamanan -

Kurangi

atau

eliminasi faktor

faktor-

yang

dapat

mencetuskan

atau

meningkatkan nyeri -

Pertimbangkan keinginan

pasien

untuk berpartisipasi, kecenderungan, dukunga dari orang terdekat

terhadap

metode

dan

kontraindikasi ketika memilih

strategi

 penurunan nyeri -

Pilih

dan

implementasi tindakan

yang

 beragam

untuk

memfasilitasi  penurunan sesuai

nyeri, dengna

kebutuhan -

Ajarkan  prinsip

prinsipmanajemen

nyeri -

Pertimbangan dan

sumber

ketika

tipe nyeri

memilih

strategi

penurunan

nyeri -

Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan menangani nyerinya dengan tepat

-

Ajarkan penggunaan teknik

non

farmakologi -

Gali

penggunakan

metode farmakologi yang dipakai pasien saat

ini

untuk

menurunkan nyeri -

Ajarkan

metode

farmakologi

untuk

menurunkan nyeri -

Dorong pasien untuk menggunakan obatobatan penurun nyeri yang adekuat

-

Kolaborasikan dengan pasien orang terdekat

dan

tim

kesehatanlainya untuk memilih dan mengimplementasik  an

tindakan

 penurunan

nyeri

nonfarmakologi, sesuai kebutuhan -

Berikan

individu

 penurun nyeri yang optimal

dengan

 peresepan analgesik -

Implementasikan  penggunaan  pasien,terkontrol analgesik

-

Gunakan

tindakan

 pengontrolan

nyeri

sebelum

nyeri

 bertambah berat

DIAGNOSA

 NOC:

 NIC

KEPERAWATAN:

Setelah dilakukan tindakan

Intoleransi aktivitas keperawatan selama 3 x 24  berhubungan dengan frekuensi

 jam,

respon mentoleransi aktivitas jantung

abnormal terhadap aktivitas

diharapkan

dapat

PROBLEM:

 NOC (PROBLEM):

LABEL NIC:

intoleransi aktivitas

-toleransi terhadap aktivitas Peningkatan (0005)

mekanisme

tubuh(0140)

-daya tahan Energi psikomotor DEFINISI:

 NOC-BATASAN

AKTIVITAS:

Ketidakcukupan

KARAKTERISTIK:

-terapi aktivitas

energi

psikologis -keefektifan pompa jantung

atau

fisiologis -status jantung pulmonal

-peningkatan

mekanisme

tubuh

untuk

-level ketidaknyamanan

-perawatan

mempertahankan

-efek pengganggu:kelelahan

rehabilitatif

jantung:

atau menyesuaikan -level kelelahan

-manajemen energi

aktifitas kehidupan -status respirasi: pertukaran

-manajemen lingkungan

sehari-hari

yang gas

-promosi

harus

ingin -istirahat

kekuatan

tau

dilakukan

-status perawatan diri -perawatan

diri:

latihan:

-pemeliharaan

latihan

rumah:

aktivitas  pendampingan

sehari-hari

-manajemen suasana hati

-perawatan diri: instrumen -pendampingan aktivitas sehari-hari

diri

-TTV

-pendampingan

perawatan

perawatan

diri: aktivitas sehari-hari -pendampingan

perawatan

diri: pindah -peningkatan tidur -pengajaran:

latihan

 peresepan obat  NOC-FAKTOR

YANG

TATA

LAKSANA

BERHUBUNGAN:

(PENINGKATAN

-ambulasi

MEKANISME TUBUH):

-ambulasi: kursi roda

-Kaji

-kepuasan

untuk

klien:  belajar dan menggunakan

 pendampingan fungsional -perilaku

komitmen

 postur(tubuh yang benar)

pemenuhan: -

kolaborasikan

dengan

aktivitas peresepan obat

fisioterafis

dalam

-partisipasi olahraga

menggembangkan

-akibat imobilitas: fisiologi

 peningkatan

-mobilitas

tubuh sesuai indikasi

-status nutrisi: energi

- kaji pemahaman pasien

-status kesehatan personal

mengenai mekanisme tubuh

-kemampuan fisik

dan

-status respirasi

mendemontrasikan kembali

-manajemen diri: asma

teknik melakukan aktifitas

mekanika

latihan(misal,

-manajemen diri: penyakit atau latihan yang benar  jantung

- informasikan ke pasien

-manajemen diri: sklerosis

tentang struktur dan fungsi

-manajemen osteoporosis

diri: tulang belakang dan postur yang

optimal

 bergerak

untuk

menggunakan

tubuh - edukasi pasien tentang  pentingnya  postur(tubuh)yang

benar

untuk mencegah kelelahan ketegangan atau injuri - edukasi pasien mengenai

 bagaimana

penggunaan

 postur(tubuh) dan mekanika tubuh

untuk

mencegah

injuri pada saat aktifitas -

kaji

kesadaran

tentang

pasien

abnormalitas

muskuloskeletalnya

dan

efek yang mungkin timbul  pada

jaringan

otok

dan

 postur -

edukasi

penggunaan

matras/tempat duduk/bantai yang

lembut,

jika

diindikasikan -

intruksikan

untuk

menghindari tidur dengan  posisi terlungkup -

bantu

mendemontrasiakan

untuk posisi

tidur yang tepat - bantu untuk menghindari duduk dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama - intrusikan pasien untuk menggerakan kaki terlebih dahulu

kemudian

badan

ketika memulai berjalan dari

 posisi berdiri -

gunakan

mekanisme

prinsip

tubuh

menangani

ketika

pasien

dan

menindakan peralatan - bantu pasien/ keluarga untuk

mengidenfitifikasi

latihan postur(tubuh) yang sesuai -

bantu

pasien

untuk

memilih aktifitas pemanasan sebelum ataua

memulai

memulai

latihan

pekerjaan

yang tidak dilakukan secara rutin sebelumnya

DIAGNOSA

 NOC:

KEPERAWATAN:

Setelah dilakukan tindakan

Ansietas

keperawatan selama 3 x 24

 berhubungan

 jam, diharapkan kecemasan

dengan

 berkurang

 NIC

 peningkatan frekuensi  pernafasan PROBLEM:

 NOC (PROBLEM):

LABEL NIC:

Ansietas

-tingkat kecemasan (1211)

Teknik menenangkan

-tingkat kecemasan

(5880)

emosional

DEFINISI:

 NOC-BATASAN

AKTIVITAS:

 perasaan tidak

KARAKTERISTIK:

-bimbingan antisipatif

nyaman atau

-tingkat agitasi

-Pengurangan kecemasan

kekhawatiran yan

-kontrol kecemasan diri

-teknik menenagkan

gsamar disertai

-kontinensi usus

Peningkatan koping

respons otonom

-kosentrasi

-manajemen demensia

(sumber sering kali

-koping

-manajemen demensia:

tidak spesifik atau

-pembuatan keputusan

memandikan

tidak diketahui oleh -tingkat delirium

-maanjemen demensia:

individu); perasaan

-kontrol diri terhadap

keluyuran

takut yang

distorsi pemikiran

-bantuan pemeriksaan

disebabkan oleh

-risiko kecenderungan

- menghadirkan diri

antisipasi terhadap

 perilaku melarikan diri

-Terapi relaksasi

 bahaya .hal ini

-tingkat kelelahan

-pengurangan stress relokasi

merupakan isyarat

-tingkat rasa takut

-peningkatan keselamatan

kewaspadaan yang

-tingkat rasa takut: anak

-perawatan penggunaan zat

memperingatkan

-tingkat hiperaktivitas

terlarang

individu akan

-memposes informasi

-terap validasi

adanya bahaya dan

-kontrol mual dan muntah

Pilihan Intervensi

memampukan

-keparahan mual dan

Tambahan:

individu untuk

muntha

-manajemen alergi

 bertindak

-status neurologi: otonomik

-bantuan kontrol marah

menghadapi

-keluyuran yang aman

-terapi bantuan hewan

ancaman.

-fungsi sensori: taktil

-terapi kesenian

-tidur

-manajemen asma

-kontinensia urin

-latihan autogenik

-TTV

-manajemen perilaku: menyakiti diri

-biofeedback -persiapan melahirkan -konseling -intervensi krisis -pengalihan -monitor TTV

 NOC-FAKTOR YANG

TATA LAKSANA

BERHUBUNGAN:

(PENINGKATAN

-pemulihan terhadap

MEKANISME TUBUH):

kekerasan

-pertahankan sikap yang

-penerimaan: status

tennag dan hati-hati

kesehatan

-pertahankan kontak mata

-adaptasi terhadap

-kurangi stimuli yang

disabilitas fisik

menciptakan perasan takut

-menahan diri dari

maupun cemas

agresifitas

-berada disisi klien

-adaptasi anak terhadap

-yakinkan keselamatan dan

 perawatan di rumah Sakit

keamanan klien

-kepuasan klien: pengajaran

-identifikas iorang-orang

-kepuasan klien:

terdekat klien yang bisa

keberlanjutan perawatan

membantu klien

-kepuasan klien: perawatan

-peluk dan beri kenyamanan

 psikologis

 pada bayi atau anak

-status kenyamanan

-goyangkan bayi dengan

-status kenyamanan:

cara yang tepat

lingkungan

-bicara dengan lembut atau

-status kenyamanan: fisik

 bernyanyi pada bayi/anak

- status kenyamanan:

-siapkan dot untuk bayi

 psikospiritual

dengan cara yang tepat

- status kenyamanan:

-instrusikan klien untuk

sosiokultural

menggunakan teknik

-tingkat demensia

menenangkan pada bayi

-resolusi berduka

-berikan waktu dan tempat

-perilaku imunisasi

untuk menyendiri jika

-kontrol diri terhadap

diperlukan

impuls

-duduk dan bicara dengan

-keparahan infeksi

klien

-keseimbangan gaya hidup

-fasilitasi ekspresi marah

-menahan diri dari

klien dengan cara yang

memutilasi

konstruktif

-pemulihan terhadap

-usap dahi klien jika

 pengabaian

diperlukan

-kelekatan orang tua dengan

-tawarkan cairan hangat

 bayi

atau susu hangat

-kesejahteraan pribadi

Tawarkan usapan pada

-pengaturan psikososial:

 punggung jika diperlukan

 perubahan kehidupan

-tawarkan mandi air hangat

-adaptasi relokasi

-instruksikan untuk

-kesadaran diri

menggunakan metode

-harga diri

mengurangi kecemasan jika

-identitas seksual

diperlukan

-ketrampilan interkasi sosial

-berikan obat anti

-kesehatan spiritual

kecemasan jika diperlukan.

-tingkat stress -keparahan ketagihan zat

-kontrol gejala.

DAFTAR PUSTAKA

Anna dkk.2015.NANDA International Inc.Diagnosa Keerawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017.Jakarta : EGC.

Bulechek and friends.2013.NIC.USA : ELSEVIER

Bulechek and friends.2013.NOC.USA : ELSEVIER

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF