Laporan Praktikum Mikologi

October 11, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Laporan Praktikum Mikologi...

Description

 

LAPORAN PRAKTIKUM MIKOLOGI

 Identifikasi Jamur  Identifikasi Jamur Kontaminasi Pada Pada Pangan

   DISUSUN OLEH

 NAMA

: YULIUS ONTAHA

 NIM

: 18 3145 353 061

KELAS

: 2018B

 

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR  2020

1. Latar Belakang

Jamur Jam ur merupa merupakan kan salah salah satu mikroo mikroorga rganis nisme me penyeb penyebab ab penyak penyakit it pada pada manusia. Jamur merupakan makhluk hidup kosmopolitan yang tumbuh di mana saja dekat dekat dengan dengan kehidu kehidupan pan manusi manusia, a, baik baik di udara, udara, tanah, tanah, air, pakaian pakaian,,  bahkan di tubuh manusia sendiri. Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit yang disebabkan oleh jamur berasal dari makanan yang kita makan sehari-hari (Nur Afni, 2020). Pan Pangan gan

mer eru upakan akan

keb ebu utu tuh han

das asar ar

ya yang ng

pali paling ng

es esen ensi sial al

bagi bagi

kelangsungan hidup manusia, sehingga pangan dapat disebut sebagai hak asasi atas hidup manusia. Kebutuhan manusia akan pangan menjadi prioritas utama yang pemenuhannya tidak dapat ditunda (Nur Afni, 2020). Kualitas dan keamanan pangan perlu mendapat perhatian karena pangan merupa mer upakan kan hal yg pentin penting g bagi bagi kita kita semua. semua. Kompon Komponen en berbah berbahaya aya dalam dalam tanaman yang berasal dari pangan mungkin sebagai sumber atau dari aktivitas mikroo mik roorga rganis nisme. me. Mikoto Mikotoksi ksin n terjadi terjadi dalam dalam pangan pangan dari dari jamur jamur berfil berfilame amen. n. Banyak jenis mikotoksin yang mengkontaminasi pangan melalui rantai pangan (I Gusti, dkk. 2017). Temp Te mpee meru merupa paka kan n pa pang ngan an fu fung ngsi sion onal al ya yang ng sanga sangatt be berm rman anfaa faatt ba bagi gi kesehatan karena mengandung banyak nutrisi dan komponen bioaktif. Banyak   penelitian menunjukkan bahwa nutrisi dan komponen bioaktif pada tempe dihasilkan dari kapang, kamir, dan bakteri asam laktat, tetapi mikroorganisme utama yang berperan dalam fermentasi fermentasi kedelai menjadi tempe yaitu Rhizopus Rhizopus oligosporus oligo sporus.. Rhizopus Rhizopus oligosporu oligosporuss pada tempe berperan berperan sebagai sebagai pengepak  pengepak   butiran kacang kedelai menjadi bentuk padat dengan dengan anyaman miselium. Selain

 

itu peranan penting dalam proses enzimatik yang berfungsi dalam mengubah senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah diserap oleh tubuh, yaitu mengandung semua asam amino esensial, kalsium, asam lemak, lemak, vitami vitamin, n, isoflav isoflavon, on, serta serta menuru menurunka nkan n kandun kandungan gan zat anti anti gizi gizi asam fitat (Dewi, 2015). Tomat merupakan salah satu sayuran penting dari famili Solanaceae yang  bersifat multiguna dan banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia. Selain sebagai pelengkap bumbu dapur, tomat dapat dikonsumsi sebagai pengganti  buah-buahan serta sebagai sumber vitamin dan mineral. Tomat juga dapat dijadikan sebagai bahan dasar kosmetik atau obat-obatan Tanaman tomat dapat tumb tumbuh uh di data datara ran n re rend ndah ah sa samp mpai ai da data tara ran n ting tinggi gi.. Laha Lahan n ya yang ng da dapa patt dimanfaatkan untuk penanaman tomat meliputi lahan kering dan lahan bekas sawah. Temperatur yang baik untuk pertumbuhan tomat adalah 21-28o C di siang hari dan 15-20o C di malam hari. Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang diperlukan berkisar antara 5,5-6,5 (Nindi, dkk.2019). Pertumbuhan jamur sangat sulit untuk dicegah. Pertumbuhan jamur dapat mengakibat menga kibatkan kan perubahan perubahan fisik maupun maupun kimiawi kimiawi yang tidak kita inginkan, seperti halnya perubahan warna sebagian atau keseluruhan, perubahan testur, aroma dan rasa sehingga tidak layak konsumsi (Ayu Dinda, 2020). Oleh Oleh kare karena na itu itu,

kam kami

melak elakuk ukan an

pr prak akti tik kum in inii

ad adal alah ah

unt ntu uk 

mengidentifikasi jamur kontaminan pada sampel tomat dan tempe agar dapat mengetahui jenis jamur kontaminan apa yang terdapat pada sampel. 2. Tujuan Untuk mengidentifikasi jenis jamur yang kontaminan pada sampel tomat dan tempe. 3. Alat Dan Bahan

a. Alat 1) Cawan Petri 2) Ose bulat 3) Objek glass 4) Deck glaas

 

5) Pipet tetes 6) Gelas kimia 7) Bunsen 8) Korek api 9) Tissue 10) Mikroskop  b. Bahan 1) Aquadest 2) KOH 10% 3) Lactophenol 3) Lactophenol Cotton Blue Blue (LBC)  (LBC) 4) Tomat 5) Tempe 6) Media SDA 4. Cara Kerja a. Pe Pemb mbua uata tan n med media ia SDA SDA (Sabouraud (Sabouraud Dextrose Agar )

1) Ditimbang Ditimbang SDA SDA (Sabourau (Sabouraud d Dextrose Dextrose Agar) sebany sebanyak ak 9,75 9,75 g 2) Di Dila laru rutk tkan an den denga gan n aqua aquade dest st

pH 5, 5,6 6

seban sebanya yak k 150 150 mL di dida dala lam m

erlenmeyer  3) Dihomo Dihomogen genkan kan dengan dengan cara cara mengad mengadukn uknya ya sambil sambil dipanask dipanaskan an diatas diatas api bunsen 4) Ditutup Ditutup mulut mulut erlenmey erlenmeyer er dengan dengan kapas kapas dan alumin aluminium ium foil foil 5) Disterilisasi Disterilisasi pada pada autoclave autoclave dengan dengan suhu suhu 121°C 121°C selama selama 15 menit menit 6) Dikelu Dikeluark arkan an setelah setelah suhu pada autocla autoclave ve pada suhu 0°C, 0°C, kemudian kemudian keluarkan 7) Dituangkan Dituangkan media media ke masing-m masing-masing asing cawan cawan petri sebany sebanyak ak 15-20 15-20 ml 8) Dibiark Dibiarkan an media media memada memadat. t. 9) Disimp Disimpan an di di lemar lemarii pendin pendingin gin  b.

Mikroskopik Langsung Langsung

1) Disiapkan Disiapkan alat dan dan bahan bahan yang akan digunakan. digunakan. 2) Di Dibe bers rsih ihka kan n obje objek k glas glasss dan dan de deck ck gl glas asss de deng ngan an meng menggu guna naka kan n aquadest

 

3) Ditete Ditetesi si KOH 10% sebany sebanyak ak 1-2 tetes tetes pada objek objek glass glass pada masing masing masing sampel 4) Diambi Diambill 1-2 ose sampel sampel tomat dan tempe tempe pada bagian bagian jamurn jamurnya ya dan  buat suspensi pada objek glass pada masing masing sampel sampel 5) Dicampurkan Dicampurkan dengan dengan cara diputar-put diputar-putar ar hingga hingga merata 6) Ditutu Ditutup p dengan dengan menggu menggunak nakan an deck glass glass 7) Di Difi fiks ksasi asi dia diata tass bunse bunsen n 8) Diamati Diamati dibawah dibawah mikroskop mikroskop dengan dengan perbesar perbesaran an 10x dan dan 40x. 40x. c.

Kultur 1) Diambi Diambill sampel sampel tomat tomat dan tempe tempe pada pada bagian bagian jamurn jamurnya ya menggu menggunak nakan an ose bulat 2) Dikult Dikultur ur ke medi mediaa SDA SDA denga dengan n mengg menggun unaka akan n metod metodee gores gores 3) Di Diin inku kuba basi si selama selama 5-7 hari hari pa pada da suhu suhu ruanga ruangan n 25°C - 30 30°C °C (suhu (suhu ruangan). 4) Di Diam amati ati se secar caraa mak makro rosk skop opik ik..

d. Mikroskopik tidak langsung 1) Disiap Disiapkan kan alat dan bahan bahan yang yang akan akan diguna digunakan kan.. 2) Dib Diber ersi sihk hkan an objek bjek glass lass dan deck deck gla lasss de den nga gan n men eng ggu guna nak kan aquadest 3)

Ditetesi Lactophenol cotton blue (LBC) (LBC) sebanyak 1-2 tetes pada objek  glass pada masing masing sampel

4) Diambi Diambill 1-2 ose ose koloni koloni dari dari media media pada pada masin masing g masing masing sampe sampell 5) Di Disu susp spen ensi si de deng ngan an ca cara ra dipu diputa tar-p r-put utar ar hi hing ngga ga mera merata ta pa pada da masin masing g masing objek glass 6) Ditutu Ditutup p deng dengan an menggu menggunak nakan an deck deck glass glass 7) Di Difi fiks ksas asii diat diatas as bun bunse sen n 8) Diamat Diamatii dibawah dibawah mikr mikrosk oskop op dengan dengan perb perbesar esaran an 10x dan dan 40x. 40x. 9) Di identi identifik fikasi asi jenis jenis jamur jamur dengan dengan menyesu menyesuaik aikan an pemerik pemeriksaan saan makro makro dan mikro dengan merujuk di buku atlas jamur. 10) Dicatat Dicatat hasil hasil y yang ang didapatkan didapatkan 5. Hasil Pengamatan

 

a. Tabel Identifikasi Identifikasi Mikroskopi Mikroskopik  k  Metode Uji

Sampel

Hasil

Tempe

 Aspergillus sp

Tomat

 Hifa dan Candida sp

Tempe

 Microsporum amazonicum amazonicum

Tomat

conidia dan microsporum amazonicum

Mikroskopik  langsung

Mikroskopi Mikro skopik k tidak  langsung

 b. Tabel Identifikasi Makroskopik  Sampel

Warna

Tempe

Putih

Tomat

Putih

Bentuk koloni memiliki  pinggiran halus koloni memiliki  pinggiran halus

Bau Ragi Ragi

c. Gambar Hasil 1) Mikroskop Mikroskopik ik Langsung Langsung

  Gambar 1. Sampel tomat ( Hipa  Hipa dan Candida sp) sp)

Gambar 2. Sampel tempe ( Aspergillus  Aspergillus sp) sp)

2) Mak Makro rosk skop opik  ik 

  Gambar 3. Sampel tomat

Gambar 4. Sampel tempe

 

3) Mikros Mikroskop kopik ik tidak tidak langsu langsung ng

  Sampel tomat ( Microsporum amazonicum), amazonicum), Sampel tempe (Conidia (Conidia), ), Sampel tempe ( Microsporum  Microsporum amazonicum) amazonicum)

 

6. Pembahasan

Pa Pada da prak prakti tiku kum m Miko Mikolo logi gi kali kali in ini, i, ka kami mi mela melaku kuka kan n pe peme meri riks ksaa aan n id iden enti tifi fikas kasii jamu jamurr ko kont ntam amin inan an pa pada da ba baha han n pa pang ngan an.. Adap Adapun un tu tuju juan an pa pada da  praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui jamur apa saja yang terdapat pada sampel nasi dan roti. Pada Pada pr prak akti tiku kum m ka kali li in inii ya yait itu u meng menggu guna naka kan n 3 ta taha hap p pe peme merik riksaa saan, n,  pemeriksaan mikroskopik langsung, pemeriksaan kultur (makroskopik) dan  pemeriksaan mikroskopik tidak langsung dengan larutan  Lactophenol Cotton  Blue (LBC).  Blue  (LBC). Padaa prakti Pad praktikum kum kali kali ini kami kami mengg mengguna unakan kan sampel sampel tomat tomat dan tempe tempe  berjamur karena sampel ini mudah untuk kita jamurkan disuhu ruangan sehingga mudah untuk kita amati jenis jamur apa yang terdapat pada sampel tomat dan tempe tersebut. Dan media media yang digunakan yaitu media SDA (Sab Sabour ouraud aud Dextrose Dextrose Agar) Agar) dim dimana ana media media ini adalah adalah media media selekt selektif if untuk  untuk   pertumbuhan jamur. Peme Pemeri riks ksaa aan n pe perta rtama ma ya yang ng dila dilaku kuka kan n ia iala lah h mikr mikros osko kopi pik k la lang ngsu sung ng dilakukan dengan cara pertama, tetesi KOH 10% untuk melisiskan epitel pada sampel tomat dan tempe. Lalu ambil 1-2 ose sampel tomat dan tempe pada  bagian yang berjamur, lalu disuspensi diatas objek glass fungsinya agar sampel dan KOH tercam tercampur pur rata rata dan kemudi kemudian an ditutu ditutup p menggu menggunak nakan an deck deck glass. glass. Selanjutkan Selan jutkan difiksasi diatas bunsen bunsen fungsinya fungsinya untuk merekatkan merekatkan KOH dan sampell ya sampe yang ng su suda dah h kita kita susp suspen ensi si diata diatass ob obje jek k gl glass ass.. Terak Terakhi hirr ki kita ta amat amatii dimikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x. Pem Pemer erik iksa saan an

ked kedua

yang ang

dila dilak kuk ukan an

ia iala lah h

mik ikro rosk sko opik

den eng gan

mengidentifikasi kultur jamur yang dilakukan dengan cara pertama, disebar   jamur dengan metode gores pada media secara merata lalu inkubasi 25°-30°C (suhu ruangan) selama 5-7 hari agar koloni tumbuh pada media. Lalu diamati secara makroskopik dimana kita amati bagaimana warna, bentuk, dan baunya. Adapun cara kerja metode mikroskopik tidak langsung itu hampir mirip dengan den gan metode metode langsu langsung ng hanya hanya saja yg membed membedaka akan n adalah adalah reagen reagen yang yang diguna dig unakan kan.. Pertam Pertamaa bersih bersihkan kan objek objek glass glass dan deck deck glass glass menggu menggunak nakan an

 

aquadest fungsinya agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lain lalu tetesi Lactophenol Cotton Blue sebanyak 1-2 tetes fungsi reagen ini adalah sebagai pewarnaan untuk jamur. Lalu ambil 1-2 ose koloni dari media yang sudah kita sudah kita inkuba inkubasi si selama selama 5-7 hari hari dan homoge homogenka nkan. n. Kemudi Kemudian an ditutu ditutup p menggunakan deck glass. Selanjutkan difiksasi diatas bunsen fungsinya untuk  merekatkan Lactophenol Cotton Blue dan sampel yang sudah kita suspensi diatas objek glass. Terakhir kita amati dimikroskop dengan perbesaran 10x dan 40x. Berdasarkan hasil yang didapatkan pada metode langsung adalah pada sampel tomat tomat hasilnya hasilnya hifa dan candida sp, sp, kenapa disampel tomat hasilnya candid can didaa karena karena terkont terkontami aminasi nasi dengan dengan air. air. Sedang Sedangkan kan pada pada sampel sampel tempe tempe adalah aspergillus sp. sp. Berdasark Berdas arkan an hasil hasil yang yang didapa didapatka tkan n pada pada metode metode makros makroskop kopik ik kultur  kultur  adalah ada lah dari dari segi segi warna warna yaitu yaitu berwar berwarna na putih, putih, dari dari segi segi bentuk bentuk koloni koloninya nya memiliki pinggiran halus, dan sedangkan dari segi bau yaitu seperti bau ragi. Berd Be rdas asark arkan an ha hasil sil ya yang ng dida didapa patk tkan an pa pada da meto metode de mikr mikros osko kopi pik k tida tidak  k  lang langsu sung ng ad adal alah ah pada pada sa samp mpel el toma tomatt ha hasi siln lnya ya micros microsporum porum amazonicu amazonicum m sedangkan pada sampel tempe hasilnya conidia dan microsporum amazonicum. amazonicum. 7. Kesimpulan

Pada praktikum praktikum kali ini dapat disimpulkan disimpulkan bahwa hasil dari hasil metode metode mikroskopi mikro skopik k langsung langsung didapatkan didapatkan has hasil il hifa, candida candida sp dan aspergillus sp. sp. Metode makroskopik kultur didapatkan hasil berwarna putih, bentuk koloninya memiliki pinggiran halus dan berbau ragi. Sedangkan metode mikroskopik  tidak langsung didapatkan hasil microsporum amazonicum dan conidia conidia..

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF