Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam Metode HAHSLM - IESP Angkatan 2012 New

October 16, 2019 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam Metode HAHSLM - IESP Angkatan 2012 New...

Description

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam Metode HAHSLM Mahasiswa Angkatan 2012

Prodi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

_______________________________________

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ Content Management : Mia Yunita, Muhammad Arifil Firdaus Editor & Design Cover: Muh. Abdul Farid

[email protected]

[email protected]

KATA PENGANTAR Puji beserta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam - Metode HAHSLM ini. Adapun tujuan penyusunan resume jurnal ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Syariah pada semester gasal tahun akademik 2013/2014. Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi kumpulan resume jurnal ekonomi Islam dengan metode HAHSLM dan terdiri dari berbagai tema yang berkaitan dengan ekonomi Islam yang dipilih oleh setiap mahasiswa. Tentu saja buku ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat banyak hal yang perlu diperbaiki. Akan tetapi, berkat dukungan berbagai pihak, penyusun berusaha untuk mewujudkan buku ini dengan optimal. Untuk itu, dalam kesempatan ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Bapak DR. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM., IASLM., selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Syariah, yang telah membimbing kami sehingga buku ini bisa hadir di tangan pembaca. Akhirnya, penyusun berharap agar buku ini bermanfaat bagi semua. Ciputat, November 2013 Mahasiswa Prodi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Angkatan 2012

i

KATA PENGANTAR DOSEN PENGAMPU

    Assalamu’alaikum wr. wb., Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya sehingga jurnal terbatas ini bisa hadir di tengah persimpangan jalan sistem ekonomi antara ekonomi eksisiting dan ekonomi masa depan. Dan tidak lupa disampaikan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta umatnya sampai akhir zaman. Penerbitan jurnal ini merupakan upaya partisipasi aktif pengembangan sistem ekonomi Islam yang integratif dan kaffah. Pada tahun 1434 H (2013) ini, Negara Indonesia melakukan transformasi signifikan dalam kemajuan ekonomi secara menyeluruh ditandai dengan adanya: 



Pengesahan Undang-undang Otoritas Jasa Keuangan (UU OJK) yang akan menggabunngkan pengawasan bank dan lembaga keuangan lain termasuk keuangan Islam di dalamnya. Pemulihan iklim investasi Indonesia menjadi Rating Investment Grade setelah 14 tahun masuk dalam resiko investasi.

ii

 

Persiapan sistem keuangan Islam dalam pengelolaan keuangan haji yang akan lebih bermanfaat dan lebih maslahat. Adanya periode kepemimpinan baru dalam organisasi ekonomi Islam yaitu IAEI dan MES periode 2011-2015.

Dengan hadirnya Jurnal Ekonomi Islam Metode HAHSLM ini akan mempercepat transformasi ekonomi di Indonesia dari sistem yang parsial menuju sistem ekonomi yang memasukkan nilai-nilai universal secara ekonomi makro serta mikro. Mulai dari defisini Keuangan Islam adalah semua hak dan kewajiban, Din Islam di sisi Allah yang bernilai uang serta segala sesuatu berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik Islam berhubung pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Dengan berakar pada definisi Ekonomi Islam adalah semua aktivitas yang memberikan manfaat dan maslahat dalam rangka manusia dicipta Tuhan untuk ibadah dalam pendekatan HAHSLM yang merupakan pemodelan dari makna Islam dengan 472319 sebagai numerical terpadu. Semoga juga, dasar-dasar prinsip Islam yang merupakan pijakan dasar yaitu bahwa alam semesta dicipta Alah SWT untuk ibadah, dapat dijabarkan dalam setiap penelitian yang terpapar di dalam jurnal ini. Wassalamu’alaikum wr. wb. Jakarta, 1435 H. DR. Ir. H. Roikhan Mochamad Aziz, MM. IASLM. iii

DAFTAR ISI Kata Pengantar ………………………………………….…... i Kata Pengantar Dosen Pengampu ………………..…….... ii Daftar Isi ……………………………………………………… iv 1. Kebijakan Fiskal Islam dan Kemiskinan …………..… 1 2. Mekanisme Harga HAHSLM ……………………….… 5 3. Teori Produksi: Maksimalisasi Maslahah Dalam Produksi …………………….…………….……. 9 4. Etika Bisnis dan Strategi Pemasaran Asuransi Syariah …………………………………………….……. 12 5. Teori Spekulasi HAHSLM ………….…………….…… 16 6. Sukuk untuk Keuangan Mikro Syariah di Indonesia ………………………………….……………. 19 7. Teori Pajak HAHSLM ……………….…………….……23 8. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Keuangan Syariah ……….…………………….……… 26 9. Teori Zakat HAHSLM ……………….………….……... 29 10. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Bank Syariah ……….………………………….………..32 11. Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pada Sektor Keuangan Syariah ……………….……. 36 12. Penerapan Metode HAHSLM Dalam Perekonomian Investasi dan Pasar Modal ……..….. 38 13. Metode HAHSLM Dalam Perspektif Ekonomi Moneter …………………………………………….…… 41

iv

14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.

34. 35.

Struktur Pasar Dalam HAHSLM ……………….….…. 45 Teori Pinjaman HAHSLM ………………………..……. 48 Teori Permodalan HAHSLM ……………………..…… 52 Potensi Zakat Dalam Proses Peningkatan Perekonomian Indonesia …………………………..…. 56 Metode HAHSLM Dalam Perdangan Internasional (ACFTA) Terhadap Perkembangan UMKM ………… 60 Kebijakan Moneter dan Inflasi Dalam Perspektif Islam ……………………………………….……………. 64 Teori Investasi HAHSLM …………………………..…..68 Teori Konsumsi HAHSLM …………………………….. 72 Kebijakan Upah HAHSLM …………………………….. 75 Analisis Perbandingan Return Reksadana Syariah dengan Konvensional ……………………..… 77 Pengertian Ekonomi Islam ……………………….…....81 Perekonomian Islam: Bank Indonesia ……….…...…. 85 Konsep Uang Dalam Ekonomi Islam ……………..…. 89 Pengertian Uang ………………………………….….…92 Instrumen Keuangan Syariah untuk Sektor Riil ……. 96 Kebijakan Moneter Islam ……………………….….…. 100 Obligasi Syariah …………………………………….…. 104 Bunga Dalam Perspektif Pandangan Agama ….….... 108 Asumsi Rasionalitas ……………………………….…...112 Peran Pendayagunaan ZISWAF untuk Pemerataan Distribusi Pendapatan Masyarakat Indonesia Dalam HAHSLM ……………………….…...116 Pilar Etika Bisnis ………………………………….….… 119 Ekonomi Moneter Islam …………………………..……122

v

36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46.

Etika Bisnis Dalam Ekonomi Islam ….……………..... 126 Teori Pencari Dana HAHSLM……………………….…130 Muamalah dan Maqasid Syariah …………..………… 134 Teori Sosialis Dalam HAHSLM …………………….… 137 Teori Mekanisme Pasar …………………………….… 140 Sistem Investasi Syariah ………………………….….. 143 Teori Pengelolaan Dana …………………………….... 147 Sirkulasi Harta Dalam Al-Qur’an …….……….…….… 151 Sistem Ekonomi dan Fiskal Islam …...…………….… 155 Marketing Syariah ………………………………….….. 159 Teori Gadai HAHSLM …………………………….…… 163

vi

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam Metode HAHSLM Mahasiswa Angkatan 2012

Prodi Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

_______________________________________

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _

KEBIJAKAN FISKAL ISLAM DAN KEMISKINAN Abdul Azis 1112084000035 Kebijakan fiskal adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan umum melalui kebijakan penerimaan dan pengeluaran pemerintah, mobilisasi sumber daya, dan penentuan harga barang dan jasa dari suatu perusahaan. Pratama (2008), Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang digunakan pemerintah untuk mengelola dan mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Dalam ekonomi kapitalis, kebijakan fiskal sangat erat kaitannya dengan target keuangan negara yag ingin dicapai. Dengan kata lain, target Anggaran Pedapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ingin dicapai oleh pemerintah, karena instrumen yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah penerimaa dan pengeluaran negara. Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh negara-negara Eropa dan Amerika Serikat baru muncul pada tahun 1930-an. Sejak terjadinya depresi ekonomi yang melanda pada tahun 1930, negara-negara kapitalis menghadapi permasalahan yang besar dan turunnya pendapatan pemerintah, perekonomian yang lesu, pengangguran yang meluas dan inflasi. Sampai akhirnya, John M. Keynes pada tahun 1936 menerbitkan bukunya “ The General Theory Of Employment Interest and Money”. Buku Keynes ini lah yang menjadi peletak dasar kebijakan fiskal pada perekonomian kapitalis pada abad ke-20. Penyebab Struktural Kemiskinan dan Ketidakmandirian Ekonomi Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 1

Kondisi dan fenomena kemisikinan yang mengukung sebagian besar masyarakat kita hingga kini masih menyimpan banyak perdebatan. Fenomena kemiskinan sendiri berkaitan erat dengan konsep permsalahan dan ketidak adilan dan disintegrasi kelompok. Kemiskinan bisa terjadi karena adanya ketidak adilan dimasyarakat yang dapat mengganggu rasa kebersamaan, atau karena perlakuan yang tidak adil dalam perlakuan atau pemerataan, ada masyarkat yang meras miskin dalam berbagai hal yang berakibat pada pertentangan dan perpecahan. Penyebab struktural kemiskinan dan ketidakmandirian ekonomi yang terjadi di negeri kita selama tiga dekade terakhir disebabkan karena kelirunya struktur harga dan jasa dimasyarakat. Penyebab utama kelirunya struktur harga dimasyarakat akibat distorsi harga yang ditimbulkan oleh subsidi. Harga yang terdistorsi bukan hanya harga jasa mereka sebagai tenaga kerja melainkan harga diri mereka. Kebijakan Fiskal di Romawi, Yunani, Mesir Kuno dan India Kajian-kajian terhadapa kebijakan fiskal di Romawi dan Mesir kuno diawali oleh S. H . Wallace. Ia berpendapat bahwa pajak telah dipraktekan di mesir dan orang-orang romawi. Orang romawi memungut pajak produksi dari wilayah taklukan, pajak tanah secara tunai dari tanah yang menghasilkan bijibijian dan dalam bentuk uang dari tanah yang digunakan untuk pertamanan. Pajak kepala atau yang sering disebut pajak perorangan adalah salah satu contoh lain pajak yang diterapkan di Romawi dan Mesir Kuno. Sedangkan pajak umum lainnya antara lain : pajak atas hewan, penjualan berbagai komoditas dan perdagangan baik dalam maupun luar negeri. Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 2

Di Yunani, semua pajak atas transaksi keuangan yang terjadi serta sumbangan tulus dan sukarela dari warga negara adalah sumber pendapatan negara. Berbeda dengan peradaban Romawi, Mesir dan Yunani, jejak dari studi tentang fiskal di India banyak terekam dalam kitab suci India kuno. Dalam Kitab Mahabarata misalnya, dinyatakan “ penguasa berhak mengumpulkan uang, membangun perbendaharaan yang kuat dan dengan uang tersebutia harus menolong rakyat. Jadi Mahabarata adalah salah satu yang mendasasri lahirnya kebjiakan fiskal di India. Kebijakan Fiskal Islam Islam sebagai agama paripuna tidak hanya mengatur permasalahan ibadah dan muamalah, akan tetapi mencakup semua asspek termasuk negara dan pemerintahannya. Dalam Islam, kebijakan fiskal bukanlah semata-mata sebagai suatu kebutuhan untuk perbaikan ekonomi maupun peningktan kesejahteraan rakyat saja, akan tetapi lebih kepada penciptaan mekanisme distribusi ekonomi yang adil. Karena hakekat permasalahan ekonomi yang melanda umat manusia adalah berasal dari bagaimana distribusi harta di tengahtengah kehidupan masyarkat. Sehingga tujuan utama dalam pemerintahan islam adalah memaksimalkan kesejahteraan seluruh warga negara dengan tidak mengabaikan prinsipprinsip keadilan. Pada pemerintahan dengan perkonomian kapitalis sumber pendapatan negara hanyalah terdiri dari: penerimaan pajak baik pajak dalam negeri maupun pajak perdagangan internasional, penerimaan dari sektor bukan pajak seperti laba atas BUMN, penerimaan sumber daya lainnya. Sedangkan untuk pengeluarannya terdiri dari Pengeluaran Rutin seperti: Belanja Pegawai, Belanja barang, Subsidi daerah otonom, Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 3

Bunga dan cicilian utang. Sedagkan pengeluaran peemrintah dari sektor pembiayaan seperti pembiayaan pembangunan, pembiayaan rupiah. Berbeda dengan pemerintahan dengan sistem perekonomian kapitalis, pos penerimaan pada sistem pemerintahan islam terdiri dari Zakat, Jizyah (pajak jiwa bagi warga negara yang non muslim), Kharaj(pajak tanah yang dimiliki oleh warga negara non muslim yang berada di negara muslim), ‘Ushur( pajak perdagangan) , Nawaib, Pinjaman, Wakaf, khums ( dana yang diperoleh dari seperlima rampasan perang), Amwa fadla ( harta kaum muslimin yang meninggal tanpa ahli waris), kaffarah ( denda yang dikenakan kepada suami istri yang melakukan hubungan suami istri di siang hari pada bulan ramadhan). Sedangkan untuk pengeluarannya seperti: Biaya pertahanan seperti persenjataan unta dan persediaan penyaluran zakat dan ushur kepada mustahiq. Pembayaran gaji untuk wali, qady, guru, imam, muadzin dan pejabat negara, pembayaran utang negara, Belanja untuk orang yang belajar agama dimadinah, pembebasan kaum muslimin yang menjadi budak, pembayaran denda atas mereka yang terbunuh secara tidak sengaja oleh pasukan kaum muslimin. Theory Of Sinlamim Sin=Masyarakat, Lam= Pemerintah, Mim=APBN Artinya bahwa pemerintah yang membuat rancangan APBN, APBN bersumber dari pendapatan negara melalui pajak yang dibayarkan oleh masyarakat. Dengan menggunakan APBN, pemerintah berupaya untuk mengatasi masalah kemiskinan yang terjadi. Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 4

MEKANISME HARGA HAHSLM

Desi Rachmawati 1112084000052

Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas dasar gaya tarik – menarik antara konsumen-konsumen dan produsen-produsen yang bertemu di pasar. Hasil net dari kekuatan tarik – menarik tersebut adalah terjadinya harga untuk setiap barang dan untuk setiap faktor produksi. Pasar yang bersaing sempurna dapat menghasilkan harga yang adil bagi penjual dan pembeli. Karena, jika mekanisme pasar terganggu, maka harga yang adil tidak akan tercapai. Demikian pula dengan harga yang adil akan mendorong para pelaku pasar untuk bersaing dengan sempurna. Jika harga tidak adil, maka para pelaku pasar akan enggan untuk bertransaksi atau malah terpaksa tetap bertransaksi dengan mengalami kerugian. Oleh karena itu islam sangat memperhatikan konsep harga yang adil dan mekanisme pasar yang sempurna. Para pemikir dunia telah memperhatikan bagaimana mekanisme harga yang adil, diantaranya adalah: Schumpeter, penulis Jerman Rudolf Kaulla yang menyatakan bahwa harga dibentuk lebih dengan pertimbangan keadilan daripada pertimbangan ekonomi, St Thomas Aquinas, Albertus Magnus (1193-1280), dan pemikir Inggris Dun Scotus (1265-1308) yang mengatakan bahwa harga itu harus meliputi biaya yang dikeluarkan oleh pedagang dalam pembelian, pengangkutan, penyimpanan dan kompensasinya untuk industri, buruh dan biaya yang terkandung dalam barang dagangan itu sampai ke pasar. Dalam pandangan scotus, harga yang adil adalah salah Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 5

satu faktor yang mendorong seseorang mampu memenuhi kebutuhan keluarganya secara layak. Adam Smith yang disebut bapak ilmu ekonomi, mengedepankan analisisnya tentang kekuatan permintaan dan penawaran dalam pembentukan harga yang alamiah (natural price). Menurutnya kekuatan tarik menarik kekuatan pasar secara bebas akan menghasilkan harga yang paling adil, baik bagi produsen maupun konsumen. Pola normal dari pasar yang dalam istilah Al Ghozali berkaitan dengan ilustrasi dari evolusi pasar adalah: Pasar yang efisien akan tercapai apabila termasuk investor (jika dalam pasar modal) dan seluruh pelaku pasar lainnya memperoleh akses dan kecepatan yang sama atas keseluruhan informasi yang tersedia. Dengan kata lain, tidak ada insider information. Adam Smith menyatakan, serahkan saja pada Invisible hand dan dunia akan teratur dengan sendirinya. Prinsip invisible hand yaitu dimana pasar cenderung akan mengarahkan setiap individu untuk mengejar dan mengerjakan yang terbaik untuk kepentingannya sendiri, yang pada akhirnya juga akan menghasilkan yang terbaik untuk seluruh individu. Dari pemahaman itu, harga dari sebuah komoditas baik barang maupun jasa ditentukan oleh kualitas dan kuantitas penawaran dan permintaan. Anas meriwayatkan hadith bahwasannya suatu hari terjadi kenaikan harga yang luar biasa di masa Rosulullah SAW, maka sahabat meminta nabi untuk menentukan harga pada saat itu, lalu nabi bersabda: Artinya, “Bahwa Allah adalah

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 6

Dzat yang mencabut dan memberi sesuatu, Dzat yang memberi rezeki dan penentu harga..” (HR. Abu Daud). Dapat disimpulkan bahwa pada waktu terjadi kenaikan harga, Rosulullah SAW meyakini adanya penyebab tertentu yang sifatnya darurat. Oleh karena itu, sesuatu yang bersifat darurat akan hilang seiring dengan hilangnya penyebab dari keadaan itu. Di lain pihak, Rosulullah juga meyakini bahwa harga akan kembali normal dalam waktu yang tidak terlalu lama. Penetapan harga menurut Rosul merupakan suatu tindakan yang menzalimi kepentingan para pedagang, karena para pedagang di pasar akan merasa terpaksa untuk menjual barangnya sesuai dengan harga patokan, yang tentunya tidak sesuai dengan keridloannya. Dengan demikian, pemerintah tidak mewakili wewenang untuk melakukan intervensi terhadap harga pasar dalam kondisi normal. Ibnu Taimiyah mengatakan, jika masyarakat melakukan transaksi jual beli dalam kondisi normal tanpa ada distorsi atau penganiayaan apapun dan terjadi perubahan harga karena sedikitnya penawaran atau banyaknya permintaan, maka ini merupakan kehendak Allah. Harus diyakini bahwa intervensi terhadap pasar hanya dapat dilakukan dalam keadaan yang darurat. Keadaan darurat disini dapat diartikan jika pasar tidak terjadi dalam keadaan sempurna, yaitu terdapat kondisi-kondisi yang menghalangi kompetisi secara fair (market failure).

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 7

ANALISIS HAHSLM 1. Mekanisme harga dalam konvensional Mekanisme harga dalam konvensional tidak menerapkan konsep religion dalam keberlangsungannya, yang hanya ditekankan yaitu untung/profit, bagaimana sebuah supply dan demand membentuk harga, walaupun harga itu naik terus dan mengakibatkan konsumsi berkurang dalam hal ini konvensional tidak memperdulikannya yang penting hanya ada profit. 2. Mekanisme harga dalam Islam Mekanisme harga dalam syariah menerapkan konsep R atau religion diartikan adalah nilai agama dalam keberlangsungannya. Yang dikedepankan yaitu kesejahteraan umat atau kemaslahatan umat secara menyeluruh. Tidak hanya keuntungan saja yang dikejar dalam syariah melainkan keberkahan pun juga.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 8

TEORI PRODUKSI : MAKSIMALISASI MASLAHAH DALAM PRODUKSI Devi Tri Puspita 1112084000053 Dalam literatur konvensional, teori produksi ditunjukkan untuk memberikan pemahaman tentang perilaku perusahaan dalam membeli dan menggunakan masukan (input) untuk berproduksi dan menjual keluaran atau produk. Sedangkan pada ekonomi Islam, tidak terdapat perbedaan yang mendasar dengan ekonomi konvensional. Perbedaannya terletak pada filosofi ekonomi yang dianutnya. Filosofi ekonomi Islam lah yang memberikan ruh pemikiran dengan nilai-nilai Islam dan batasan-batasan syariah yang berasal dari Alqur’an dan sunnah, sedangkan ilmu ekonomi berisikan alat-alat analisis ekonomi yang dapat digunakan. Dengan kerangka ini maka alat- alat produksi seperti tenaga kerja, modal, sumber daya alam, skill/teknologi dalam ekonomi Islam tidak berbeda dengan faktor produksi dalam ekonomi konvensional. Tujuan utama dalam konsep ekonomi konvensional, produksi dimaksudkan untuk semata-mata memperoleh laba sebesar-besarnya, lain halnya dengan tujuan produksi dalam Islam yaitu memberikan kemashlahatan yang maksimum bagi konsumen. Dalam Alqur’an konsep produksi memberikan arti betapa pentingnya memproduksi barang dengan menekankan pada hal kemanfaatan dari barang yang diproduksi itu sendiri. Dalam ekonomi Islam memperoleh laba tidaklah dilarang selama berada dalam bingkai tujuan dan hukum Islam yang sesuai dengan Alqur’an dan alhadist. Dalam konsep mashlahah dirumuskan dengan keuntungan ditambah dengan Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 9

berkah. Keuntungan tanpa adanya keberkahan secara hakikatnya belumlah sempurna atau malah menjadikan keuntungan yang didapatnya, didapat secara batil. Metode HAHSLM melahirkan teori mengenai betapa pentingnya suatu aktivitas perekonomian dengan memasukan unsur ibadah didalamnya, agar segala kegiatan yang dilakukan dapat berjalan seimbang antara hablum minallah dan hablum minannaas. Melalui pendekatan Sinlammim Kaffah terdapat 3 elemen yang terkandung didalamnya, yaitu elemen pertama adalah Allah, kemudian elemen kedua adalah manusia, dan feedbacknya adalah ibadah. Dalam pembahasan ini telah digambarkan melalui pendekatan metode Sinlammim, dimana alam beserta isinya sebagai elemen pertama yang diciptakan oleh Allah diperuntukan kepada manusia yang di amanahkan sebagai khalifah dibumi ini untuk mensejahterakan bumi ini dengan cara mengambil sebagian rejeki dibumi ini tanpa melakukan kerusakan didalamnya. Sedangkan sebagai elemen kedua adalah manusia yang melakukan produksi dengan menggali sumber daya alam yang telah diciptakan oleh Allah untuk dikelola dengan sebaik mungkin agar dapat menciptakan kemashlahatan dan kesejahteraan bagi ummat dimana sebagai elemen ketiga, dan serta sebagai kewajibannya juga untuk beribadah, sehingga apa-apa yang dilakukan manusia yang disertai dengan ibadah insya Allah akan memiliki nilai filosofi yang menggambarkan rasa bersyukur kepada Sang Kholiq. Dan dalam ekonomi konvensional juga dapat digambarkan dengan metode Sinlammim, dimana modal Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 10

adalah sebagai elemen pertama yang dapat digunakan untuk membangun suatu perusahaan, dimana sumber daya manusia sebagai elemen kedua yang diperuntukkan memajukan produksi suatu perusahaan dalam memproduksi suatu barang. Elemen ketiganya adalah barang itu sendiri yang diproduksi oleh perusahaan tersebut untuk menghasilkan profit untuk perusahaan itu kembali. Yang sebagaimana prinsip ekonomi konvensional adalah dengan mengeluarkan modal seminimal mungkin untuk mendapatkan laba/profit semaksimal mungkin.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 11

ETIKA BISNIS DAN STRATEGI PEMASARAN ASURANSI SYARIAH Dian Novita 1112084000039 1. Pengertian Etika Bisnis dan Pemasaran Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan sebuah perusahaan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang sudah saatnya dirubah menjadi paradigma yang berkaitan antara etika dengan laba. Pemasaran menurut perspektif syariah adalah segala aktifitas yang dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai yang memungkinkan siapa pun yang melakukannya bertumbuh serta mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadilan, keteerbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah islami atau perjanjian transaksi dalam islam. 2. Pengertian Asuransi Syariah Asuransi dalam bahasa Arab disebut At’ta’min yang berasal dari kata amanah yang berarti memberikan ketenangan. Konsep asuransi syariah berdasarkan konsep Takaful yang merupakan perpaduan rasa tanggung jawab dan persaudaraan antara peserta. Takaful itu sendiri berarti tolong menolong, member nafkah dan mengambil alih perkara seseorang.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 12

Perbedaan asuransi syariah dengan konvesional yaitu, asuransi konvesional menggunakan system transfer resiko, sedangkan syariah menggunakan system mebagi resiko. 3. Landasan teori Asuransi Syariah a) Aqila Yaitu saling bertanggung jawab untuk keluarganya b) Muwalat Yaitu perjanjian jaminan. Dimana seorang penjamin menjamin seseorang yang tidak memiliki waris dan tidak diketahui ahli warisnya. c) Tahanud Yaitu dua orang atau lebih besepakat untuk membiaya suatu kebutuhan dangan pendapatan yang sama

4. Produk Asuransi Syariah 1) Asuransi yang mengandung unsur tabungan a. Dana Investasi b. Dana Siswa c. Dana Haji d. Dana Hasanah 2) Asuransi non Saving : a. Kesehatan Individu b. Kecelakaan diri individu c. Al-khairat individu

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 13

Adapun strategi yang diperlukan untuk pengembangan asuransi syariah adalah: 1. Perlu strategi yang lebih terfokus kepada kebutuhan masyarakat 2. Sebagai lembaga keuangan yang menggunakan system syariah 3. Dakungan dari berbagai pihak terutama pemerintah, ulama, akademis dan masyarakat. 5. Dampak Perkembangan Asuransi Syariah Berdirinya asuransi syariah jelas akan meningkatkan kesadaran beransuransi, sehingga disamping ikiy membangun untuk memperkuat sumber daya keuangan dalam negeri, juga akan memberikan dampak kontraksi moneter untuk menahan laju inflasi. Dengan optimalnya investasi yang dilakukan sesuai dengan prisip syariah islam, maka adan dapat membantu pertumbuhan ekonomi secara maksimal. 6. Teori Hahslm Dalam system ekonomi islam, ada teori yang disebut Hahslm. Hahslm itu sendiri berarti H (Huda atau petunjuk). Pentunjuk yang dimaksudkan adalah Allah SWT, ah berarti hanif (lurus) dan slm adalah kata islam yang memiliki 3 konsonan. Jika diterapkan pada pembahasan diatas, maka : H = AH (SLM)

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 14

Keterangan : H

= Hasil

Ah

= Perusahaan (Asuransi Syariah)

S

= Etika bisnis

L

= Marketing (pemasaran)

M

= SDM

PERUSAHAAN

HASIL

PEMASARAN

Keterangan: Perusahaan membuat produk baru yang bernama asuransi syariah. Agar produk itu laku, maka produk dipasarkan. Setelah dipasarkan, maka perusahaan mendapat hasil (pendapatan kembali). Hasil itu akan dipergunakan untuk berinovasi produk baru.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 15

TEORI SPEKULASI HAHSLM Dita Marwati 1112084000049 Dewasa ini pasar saham sangat penting perannya dalam pemangunan ekonomi sebuah negara sebab merupakan wadah penyediaan modal kepada perusahaan untuk membesarkan aktivitas perdagangan. Memasukkan sebuah perusahaan dalam bursa saham memberi peluang lebih baik untuk mendapatkan modal yang lebih besar. Perdagangan adalah suatu transaksi dimana adanya permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjua didalam pasar. Pasar yang dimaksud terbagi 2, yaitu pasar barang dan pasar uang. Didalam pasar cenderung terjadi spekulasi dikarenakan banyaknya para investor atau pengusaha yang ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan menghalalkan segala cara. Spekulasi atau speculation yaitu risiko pembelian suatu harta yang harganya diperkirakan naik pada saat yang akan datang dan dapat dijual kembali untuk memperoleh laba; sebaliknya penjualan suatu barang yang diperkirakan akan turun pada saat yang akan datang dan dapat dibeli kembali dengan harga yang lebih murah untuk memperoleh keuntungan. Ada 2 tipe aktivitas spekulasi yang mempunyai perbedaan secara mendasar: 1. spekulasi diartikan dengan penanaman modal dalam suatu usaha untuk mendapatkan keuntungan dibawah kondisi ketidakpastian berapa hasil yang diperolehnya. Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 16

2. Spekulasi adalah aktivitas pembelian dan penjualan komoditas, sekuritas (surat-surat berharga, saham dan obligasi) atau tanah dengan harapan mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga. Seperti halnya monopoli, Islam juga melaranng usaha spekulatif. Maksudnya adalah bentuk usaha yang pada hakikatnya merupakan gelaja untuk membeli sesuatu dengan harga yyang murah pada suatu waktu dan menjual barang yang sama dengan harga yang mahalpada waktu lain. Sejauh spekulasi memberikan jasa sosial dengan membantu produksi dan mengawasi fluktuasi harga yang mendadak, maka hal ini sesuai dengan jiwa Islam. Perdagangan valas untuk kepentingan spekulasi adalah haram, karena mengandung unsur riba dan maysir, serta menimbulkan dampak negatif (mudharat) bagi perekonomian masyarakat umum. Karena alasan-alasan itu, umat Islam harus menghindarinya. Selisih harga beli dan jual menjadi keuntungan spekulan. Selisih yang diperoleh tanpa ada ‘iwadh atau transaksi sektor riil adalah riba. Sedangkan kemungkinan dan ketidakpastian nilai tukar mata uang yang berakibat bagi kerugian dan keuntungan si spekulan tergolong judi. Perdagangan valas disebut dengan transaksi maya karena dalam bisnis ini terjai perputaran arus uang dalam jumlah besar. Dalam ekonomi Islam, segala bentuk transaksi maya dilarang. Bila transaksi ini dibolehkan, maka pasar uang akan tumbuh jauh lebih cepat daripada pertumbuhan pasar barang dan jasa. Pertumbuhan yang tidak seimbang ini akan menjadi sumber krisis dan bencana seperti saat ini, sebab uang telah dijadikan sebagai komoditas yang diperdagangkan secara spekulatif. Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 17

Hadits Nabi riwayat Muslim, Tirmidzi, Nnasa’i, Abu Daud, Ibnu Majjah, adn Ahmad, dari Umar bin Khattab Nabi SAW bersabda: “(Jual beli) emas dengan perak adalah riba kecuali (dilakukan) secara tunai.”

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 18

SUKUK UNTUK KEUANGAN MIKRO SYARIAH DI INDONESIA Encep Ilyan 1112084000034 Pengertian Lembaga Keuangan Mikro Lembaga Keuangan Mikro merupakan lembaga yang melakukan kegiatan penyediaan jasa keuangan kepada pengusaha kecil dan mikro serta masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak terlayani oleh lembaga keuangan formal dan yang telah berorientasi pasar untuk tujuan bisnis. Macam-macam lembaga keuangan mikro 1. BPR/BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah) Adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 1. BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) BMT merupakan gabungan dari dua kalimat yaitu Baitul Mal dan Baitul Tanwil. Baitul Mal adalah lembaga keuangan islam yang memiliki kegiatan utama menghimpun dan mendistribusikan dana ZISWAHIB (Zakat, Infaq, Shadaqah, Waqaf dan Hibah). Baitul Tamwil adalah lembaga keuangan informal dengan orientasi keuntungan. Kegitannya yaitu menghimpun dan mendistribusikan kembali dana kepada anggota dengan imbalan bagi hasil. 2. Koperasi Syariah 3. Pegadaian Syariah Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 19

4. Takaful Micro Insurance (Takmin) Atau Asransi Syariah Arti Takaful dalam muamalah adalah saling memikul resiko diantara sesama muslim sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang lainnya. Saling pikul resiko ini dilakukan atas dasar saling tolong menolong dalam kebaikan dengan cara, setiap orang mengeluarkan dana kebajikan yang ditujukan untuk menanggung resiko tersebut. Prinsip lembaga keuangan syariah 1. Keadilan (keuntungan dibagikan sesuai kontribusi dan resiko masing-masing pihak). 2. Kemitraan (posisi nasabah, pengguna dana, serta lembaga keuangan itu sendiri sejajar sebagai mitra usaha yang saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan). 3. Transparansi (memberikan laporan keuangan secara terbuka kepada nasabah). 4. Universal (tidak membedakan suku, agama, rasm dan golongan). Pengertian Sukuk Menurut Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution (AAOIFI), sukuk adalah certificate of equal value representing undivided shares ownership of tangible asset, usufruct and serivices (in the ownership of) the assets of particular projects or special invesment activity. Jadi, sukuk adalah sertifikat dari suatu nilai yang dipresentasikan setelah menutup pendaftaran, bukti terima nilai sertifikat, dan Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 20

menggunakannya sesuai rencana. Sukuk pada prinsipnya mirip dengan obligasi konvensional, dengan perbedaan pokok antara lain berupa penggunaan konsep imbalan dan bagi hasil sebagai pengganti bunga, adanya suatu transaksi pendukung (underlying transaction) berupa sejumlah tertentu aset yang menjadi daasar penerbiatan sukuk, dan adanya akad atau perjanjian antara pihak yang disusun berdasarkan prinsipprinsip bagi syariah. Karakteristik sukuk Sukuk memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau hak manfaat. 2. Pendapatan berupa imbalan (kupon), marjin, dan bagi hasil sesuai jenis akad yang digunakan. 3. Terbebas dari riba, gharar, dan maysir. 4. Penggunaan proceed harus sesuai prinsip syariah. Jenis-Jenis Sukuk a. Sukuk mudharabah yaitu dimana satu pihak menyediakan modal dan pihak lain menyediakan tenaga/ keahlian. Keuntungan yang diperoleh dibagikan menurut akad yang telah disepakati. b. Sukuk musyarakah yaitu dimana kedua pihak atau lebih bekerjasama menggabungkan modal untuk membangun atau mengembangkan suatu proyek. Keuntungan dibagi berdasarkan jumlah partisipasi modal masing-masing pihak. c. Sukuk istishna: yaitu dimana para pihak menyepakati jual beli dalam rangka pembiayaan suatu proyek atau Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 21

barang. Adapun harga, waktu penyerahan dan spesipikasi proyek/barang ditentukan terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan. Sukuk memberikan banyak manfaat contohnya yaitu meningkatkan keuangan mikro syariah. Hal ini dapat dianalisis dengan menggunakan metode sinlammim. Diibaratkan lembaga keuangan mikro sebagai sin, pemerintah sebagai lam dan sukuk sebagai mim. Pemerintah menerbitkan sukuk kemudian digunakan oleh lembaga keuangan mikro yang pada akhirnya disalurkan kepada masyarakat. Hal ini akan membawa dampak positif yaitu meningkatnya pertumbuhan perekonomian indonesia. Terlihat bahwa antara sukuk dan lembaga keuangan syariah tidak terlepas dari sosok pemerintah sebagai regulator. Pemerintah sudah seharusnya berfikir bagaimana mengembangkan lembaga keuangan mikro dengan adanya perkembangan sukuk yang pesat di Indonesia. Telah diketahui pula bahwa lembaga keuangan mikro dapat merentas kemiskinan sehingga dapat mensejahterakan rakyat. Dapat disimpulkan bahwa sukuk akan mengembangkan keuangan mikro syariah di Indonesia yang dapat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia karena berkurangnya tingkat kemiskinan dan banyaknya lapangan kerja yang tersedia sehingga sapat membawa konsep sejahtera seperti landasan dalam Al-Qur’an dan hadits.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 22

TEORI PAJAK HAHSLM Febrina Ramadhanti Primandhari 1112084000056 Berkaitan dengan harta dan penghasilan umat islam, terdapat kewajiban berupa zakat bagi yang telah memenuhi syarat. Di sisi lain, sebagai warga Negara Indonesia, umat islam juga memiliki kewajiban pajak bagi yang telah memenuhi syarat, karena telah dibuat undang-undang yang mewajibkan itu. Sommerfield mendefinisikan pajak adalah suatu pengalihan sumber-sumber yang wajib dilakukan dari sector swasta kepada sector pemerintah berdasarkan peraturan tanpa mendapat suatu imbalan kembali yang langsung dan seimbang, agar pemerintah dapat melaksanakan tugastugasnya menjalankan pemerintahan. Berdasarkan pengertianpengertian tersebut, ciri-ciri pajak adalah sebagai berikut: 1. pajak adalah pengalihan sumber-sumber dari sector swasta ke sektor negara 2. berdasarkan UU 3. tanpa imbalan dari Negara yang langsung dapat ditunjuk secara individual 4. untuk membiayai pengeluaran pemerintah baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Fungsi pajak dibagi menjadi dua, yaitu: fungsi budgetair atau fungsi financial dan fungsi redistribusi pendapatan. bagi masyarakat. pajak merupakan sumber utama penerimaan Negara. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 23

dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. dengan demikian jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu Negara menjadi sangat dominan. Disamping fungsi-fungsi diatas, pajak juga melaksanakan fungsi regulerend atau fungsi mengatur yaitu fungsi pajak untuk mengatur suatu keadaan dimasyarakat pada bidang social/ekonomi/politik sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah. Dalam istilah bahasa arab, pajak dikenal dengan nama Adh-Dharibah, yang artinya adalah beban. Ia disebut beban karena merupakan ajiban tambahan atas harta setelah zakat, sehingga dalam pelaksanaannya akan dirasakan sebagai sebuah beban. Diperbolehkannya memungut pajak menurut para ulama tersebut diatas, alasan utamanya adalah untuk kemaslahatan umat, karena dana pemerintah tidak mencukupi untuk membiayai berbagai “pengeluaran”, yang jika pengeluaran itu tidak dibiayai, maka akan timbul kemadaratan. Oleh karena itu, pajak memang merupakan kewajiban warga Negara dalam sebuah Negara muslim, tetapi Negara berkewajiban pula untuk memenuhi dua kondisi (syarat): a. Penerimaan hasil-hasil pajak harus dipandang sebagai amanah dan dibelanjakan secara jujur dan efisien untuk merealisasikan tujuan-tujuan pajak. b. Pemerintah harus mendistribusikan beban pajak secara merata di antar mereka yang wajib membayarnya.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 24

Dalam rumus sinlamim, pajak digambarkan sebagai berikut, Sin= Masyarakat, Lam=Pemerintah, Mim=Pajak Artinya, ketika manusia melakukan amalan ibadah untuk Allah maka hasil dari ibadah kita dikembalikan lagi oleh Allah,baik itu amalan baik maupun perbuatan buruk,sama halnya dengan apabila masyarakat membayar pajak kepada Negara maka pajak tersebut dikembalikan oleh Negara dalam bentuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Menurut penggambaran rumus HAHSLM pajak digambarkan sebagai berikut: H : Teori Pajak A : APBN h : Pembangunan S : Masyarakat L : Pemerintah M : Pajak

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 25

OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH Habibatul Mukarramah 11120840000057 Otoritas Jasa Keuangan Otoritas jasa keuangan adalah sebuah lembaga yang memiliki otoritas pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa keuangan,seperti industri perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Dapat dilihat dari UU No. 23 tahun 2011 pasal 4 tujuan dari pembentukan OJK ini ialah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum. Fungsi dari OJK ini pun ialah mengawasi setiap aturan yang telah dijalankan dari forum stabilitas keuangan,mengawasi lembaga keuangan baik bank maupun non-bank, serta menjaga stabilitas sistem keuangan. Dewan komisioner OJK ini ialah pimpinan tertinggi OJK yang yang bersifat kolektif dan kolegial, yang berarti bahwa seluruh kebijakan, kegiatan ataupun proses perjalanan suatu organisasi, semua berpijak pada kebersamaan, dimana seruluh pengurus dan anggota harus terlibat. Dewan komisioner ini terdiri dari sembilan orang, yang terdiri dari tujuh orang yang dipilih oleh DPR berdasarkan anggota yang Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 26

diusulkan oleh presiden, satu dari ex-officio dari Bank Indonesia dan satu ex-officio dari Kementrian Keuangan. Keberadaaan ex-officio ini dimaksudkan dalam rangka koordinasi , kerja sama, dan harmonisasi kebijakan dibidang fiskal, moneter dan sektor jasa keuangan. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, OJK berlandaskan terhadap asas-asas sebagi berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Asas Independensi Asas Kepastian Hukum Asas kepentingan umum Asas keterbukaan Asas Profeionalitas Asas Akuntabilitas Asas Integritas

Hubungan kelembagaan OJK dengan DPR ialah menyusun dan menetapkan rencana kerja dan anggaran OJK yang bersumber dari APBN dan/atau pungutan dari pihak yang melakukan kegiatan di sektor jasa keuangan. Penetapan anggaran ini terlebih dahulu meminta persetujuan DPR. OJK wajib menyampaikan laporan kegiatan triwulanan dan tahunan DPR sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat. Dalam hal persetujuan perjanjian internasional di sektor jasa keuangan menyangkut masalah hukum dan berdampak pada sistem keuangan nasiona, OJK wajib mendapatkan konfirmasi dari DPR. Lembaga Keuangan Syariah Merupakan badan usaha kekayaan utamanya berbentuk asset keuangan, memberikan kredit dan menanamkan Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 27

dananya dalam surat berharga, serta menawarkan jasa keuangan lain seperti, simpanan, asurasi, investasi, pembiayaan dll yang berdasarkan prinsip syariah Islam dan tidak menyalahi Dewan syariah nasional. Dewan syariah nasional ialah dewan yang dibentuk MUI untuk menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan aktivitas lembaga keuangan syariah. Dalam hal ini lembaga keuangan syariah yang merupakan lembaga yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan, mengharapkan perhatian yang penuh agar dapat berkembang lebih pesat di Indonesia. Sesui dengan perjuangan umat Islam agar dapat menghindari praktek ekonomi yang bersifat ribawi.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 28

TEORI ZAKAT HAHSLM Hayu Susanti 1112084000050 A. Pengertian Zakat Zakat menurut bahasa artinya adalah “Berkembang” AnNama. Adapun menurut syara’, zakat adalah hak yang telah ditentukan besarnya yang wajib dikeluarkan pada harta-harta tertentu. Zakat tidak sama dengan pajak umum, melainkan hanya merupakan salah satu bentuk ibadah, dan dianggap sebagai salah satu rukun islam dan hukum menunaikannya adalah wajib ain bagi setiap muslim. Zakat tersebut diwajibkan atas seorang muslim yang memiliki satu nisab, sebagai kelebihan dari hutang-hutang dan kebutuhan-kebutuhannya. Zakat tidak wajib bagi non muslim. B. Prinsip Zakat Menurut M.A Manna dalam buku Islami Economics: Theory and Prantice, zakat mempunyai 6 prinsip, yaitu: 1) 2) 3) 4) 5) 6) C.

Prinsip keyakina keagamaan Prinsip pemerataan dan keadilan Prinsip produktivitas dan kematangan Prinsip nalar Prinsip kebebasan Prinsip etik dan kewajaran

Syarat Zakat 1) Kepemilikan yang pasti 2) Berkembang 3) Melebihi kebutuhan pokok Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 29

4) Bersih dari hutang 5) Mencapai nisab dan haul D. Tujuan dan Hikmah Zakat Tujuan zakat yaitu: membantu fakir-miskin dari kesulitan hidup, menghilangkan sifat kikir dan serakah, membersihkan sifat iri hati dan dengki orang-orang miskin. Sedangkan hikmah zakat adalah: mensyukuri nikmat Allah, melindungi masyarakat dari bahaya kemiskinan, mewujudkan rasa solidaritas dan kasih sayang antar sesama manusia. E.

Sanksi Bagi Pelanggar Zakat

Diriwayatkan dari Ibn amr ibn asy-syarif dari ayahnya dari nabi SAW, beliau bersabda: “Orang kaya yang tidak mau membayar hutang dihalalkan mencela kehormatannya dan menghukumnya”.(HR. Bukhori dan Muslim). Jika hukumannya tidak ditentukan oleh syara’, maka ditetapkan dengan ta’zir yang di ijtihadkan oleh pemimpin. Dia harus menghukum orang kaya yang zalim dengan hukuman penjara, kemudian jika masih melakukan dihukum dengan cambuk, hingga ia menunaikan kewajibannya. Kesimpulan dari teori zakat HAHSLM Teori Zakat HAHSLM Zakat Kesejahteraan

Masyarakat

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 30

Zakat adalah kewajiban rutin yang kadarnya telah ditentukan, dan wajib kepada setiap orangsecara terus menerus,sebagai bukti syukur atas segala nikmat Allah dan untuk mensucikan diri dan harta.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 31

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP BANK SYARIAH M. Luthfi Nadhif 1112084000033 Bank merupakan lembaga Keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang dalam masyarakat. Menurut Undng-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan menyebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam melaksanakan fungsinya, bank membeli uang dari masyarkat yang lazim disebut bunga kredit. Dan sebaliknya, bank menjual uang dalam bentuk pinjaman dengan harga tertentu yang lazim disebut bunga debet. Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalat /syariah sebagai alternatif perbankan dalam bentuk kegiatan usaha Bank Syariah. Sehingga dapat dikatakan bahwa Bank Syariah adalah system perbankan yang system operasionalnya didasarkan pada prinsip prinsip syariat Islam. Tujuan didirikannya bank syariah adalah meningkatkan meningkatkan usaha menuju kesejahteraan umat dengan mengaitkan pembangunan ekonomi dan social serta menyelamatkan umat Islam dari membayar dan menerima bunga yang termasuk perbuatan riba serta dampak sampingnya yang tidak di kehendaki oleh Islam. Karakteristik Bank syariah: Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 32

a. b. c. d.

Bersifat Produktif Tidak Eksploitatif Tidak Spekulatif Tidak Riba

Bunga Bank adalah balas jasa yang diberikan oleh Bank konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya yaitu: 1. Bunga Simpanan yaitu Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uangnya di Bank. Contoh: Jasa giro, bunga tabungan,dll 2. Bunga Pinjaman yaitu bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar kepada nasabah peminjam kepada Bank. Contoh : Bunga Kredit Faktor faktor yang mempengaruhi suku bunga : 1. Kebutuhan Dana 2. Kebijakan Pemerintah 3. Persaingan antar Bank 4. Jangka waktu Menurut sejarah, awal mula kegiatan Bank syariah pertama kali dilakukan di Pakistan dan Malaysia pada tahun 1940 an. Di Kairo Mesir pada tahun 1963 berdiri Islamic Rural Bank di desa Mit Ghamr. Bank ini beropersi di pedesaan Mesir dan masih bersekala kecil. Sekalipun masyarakat Indonesia merupakan masyarakat muslim terbesar di dunia, kehadiran bank yang berdasarkan syariah masih relative baru, yaitu pada tahun 1990-an. Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 33

Prakarsa untuk mendirikan bank syari’ah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1990. Produk-produk Bank Syari’ah 1. Al-Wadiah (titipan) 2. Bagi Hasil : Al- Musyarakah, Al-Mudhorobah, AlMuzara’ah, Al-Musaqah, 3. Bai’al Murobahah, 4. Bai’as Salam, 5. Bai’al-Istisna’,h 6. Al-Ijarah 7. Al-Wakalah 8. Al-kafalah 9. Al-hawalah 10. Ar-rahn Sistem pinjaman atau kredit dari bank konvensional diwajibkan untuk mengembalikan uang tersebut beserta bunga yang telah ditetapkan sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah. Sedangkan di bank syariah pengembalian pinjaman disertai dengan system bagi hasil yang sesuai dengan hukum islam. Sehingga Bank syariah dengan system bagi hasilnya akan menjadi alternative bagi para pengusaha yang membutuhkan dana untuk mengembangkan usahanya dari pada harus meminjam di bank umum dengan membayar bunga. Karena Bank syariah yang terpengaruh dengan kebijakan Bank Indonesia untuk menaikkan tingkat suku bunga dalam rangka mengendalikan laju inflasi di Indonesia.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 34

Metode HAHSLM

Bank InIndonesia Indonesia

Masyarakat Bagi Hasil

-

Bank memberikan pinjaman atau tabungan kepada masyarakat. ( LAM ) Hasil interaksi antara bank dan masyarakat menghasilkan Bagi Hasil. ( MIM ) Masyarakat menerima bagi hasil dari Bank ( SIN )

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 35

PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) PADA SEKTOR KEUANGAN SYARIAH Muh. Abdul Farid 1112084000045 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah sebuah lembaga pengawasan jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. Dengan adanya Undang-undang No. 21 tahun 2011 tentang OJK, menjadikan OJK sebagai lembaga yang independen, yang berarti bebas dari intervensi atau campur tangan pihak manapun. Tujuan dibentuknya OJK yakni agar keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa keuangan: terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel; mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan mampu melindungi kepentingan kosumen dan masyarakat. Menurut UU No. 21 tahun 2011 tentang OJK, Fungsi OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan yang meliputi; kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal, dan kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, OJK menganut asas-asas sebagai berikut; independensi, kepastian

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 36

hukum, kepentingan umum, keterbukaan, profesionalitas, integritas dan akuntabilitas. Adapun sasaran akhir pembentukan OJK, yaitu untuk mengatasi kompleksitas keuangan global dari ancaman krisis keuangan seperti yang terjadi pada tahun 1997-1998 yang lalu agar tidak terulang kembali, dan menciptakan satu otoritas yang lebih kuat dengan memiliki sumber daya manusia dan ahli yang mencukupi. OJK memiliki tugas dan wewenang dalam bidang micropudential, yakni meliputi pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank, kesehatan bank, aspek kehatihatian bank, dan pemeriksaan bank. Sedangkan dalam bidang macroprudential, peran OJK adalah membantu Bank Indonesia (BI) untuk melakukan himbauan moral kepada industri perbankan. Telah disahkannya UU tentang OJK secara tidak langsung dapat menumbuh-kembangkan pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. Dapat kita ketahui bersama bahwasanya perbankan syariah di Indonesia sedang dalam momentumnya. Pertumbuhan yang begitu pesat adalah bukti bahwa perbankan syariah mulai mengambil hati masyarakat di Indonesia. Masyarakat mulai mempercayai dananya untuk dikelola oleh perbankan syariah. OJK selaku pengawas sistem keuangan khususnya pada bidang microprudential, akan sangat memberikan dampak yang positif untuk perkembangan perbankan syariah. Tidak hanya perbankan syariah, namun dampaknya juga bisa dirasakan oleh lembaga keuangan syariah non-bank lainnya

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 37

seperti pasar modal syariah, asuransi syariah, dan lembaga keuangan syariah lainnya. Sistem keuangan syariah menawarkan potensi manfaat yang besar bagi program pembangunan ekonomi Indonesia. Selain menawarkan model transaksi berbasis etika, sistem keuangan syariah juga berpotensi untuk mendukung program stabilitas sistem keuangan dan peningkatan akses jasa keuangan kepada semua lapisan masyarakat, termasuk program transformasi para dhuafa untuk dapat meraih masa depan yang lebih cerah. Hal ini tentunya akan sejalan dengan pemerintah dalam menerapkan program pengentasan kemiskinan guna mencapai target pembangunan ekonomi yang berkeadilan. Sektor keuangan syariah yang terdiri dari perbankan syariah, pasar modal syariah, sektor sosial (termasuk zakat, infak, dan sedekah), merupakan perangkat yang secara fungsi akan saling mengisi dalam mendukung dinamika sektor riil Indonesia. Metode HAHSLM HAHSLM merupakan suatu konsep berpikir secara kaffah. HAHSLM merupakan penjabaran dari tiga unsur yang membentuk suatu grand yang mempunyai arti petunjuk berupa jalan lurus, Tuhan menjadi tujuan oleh manusia dan alam serta ibadah sebagai caranya. Sub-metode dari HAHSLM adalah Theory of Sin Lam Mim, memberikan analogi bahwa Lam dianalogikan sebagai OJK, Sin dianalogikan sebagai konsumen/masyarakat, dan Mim dianalogikan sebagai Sektor Keuangan (Syariah).

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 38

PENERAPAN METODE HAHSLM DALAM PEREKONOMIAN INVESTASI DAN PASAR MODAL Mia Yunita 1112084000044 Pasar modal adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang (lebih dari 1 tahun) dan merupakan pasar yang konkret. Menurut Alexander dan Sharpe, Investasi adalah pengorbanan nilai tertentu yang berlaku saat ini untuk mendapatkan nilai di masa datang yang belum dapat dipastikan besarnya. Dalam teori HAHSLM, terdapat kurva sinlammim. Dalam kurva tersebut, investasi berada pada garis kurva mim karena investasi merupakan proses yang bertujuan untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan, yang sama dengan manusia melakukan permohonan kepada Tuhan agar apa yang diinginkan dapat terwujud. Dalam sistem islam ada hal lain yang menentukan berhasil tidaknya suatu investasi, yaitu ketentuan dan kehendak Allah swt. Islam memerintahkan umatnya untuk meraih kesuksesan dan berusaha untuk meningkatkan hasil investasi yang bertujuan untuk kesejahteraan umat tanpa merugikan atau mendzalimi orang lain. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menganalisis investasi syariah, antara lain : 1. VaR (Value at Risk) Adalah metode yang digunakan untuk mengukur resiko dari suatu investasi. Metode ini menganalisis model resiko dengan Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 39

cara mengidentifikasi model, estimasi model, validasi model dengan uji kupiec, serta melakukan perbandingan nilai resiko berbagai model VaR. 2. Payback Period Adalah waktu yang diperlukan (dalam satuan tahun) untuk mengembalikan investasi berdasarkan cash inflow yang dihasilkan oleh suatu proyek. Cara menghitungnya dengan membandingkan payback period investasi yang diusulkan dengan umur ekonomis aktiva. 3. Internal Rate of Return (IRR) Adalah metode yang digunakan untuk menentukan tingkat bunga (try & error) yang menyebabkan NPV=0. Apabila IRR≥cost of capital maka rencana investasi diterima, namun bila IRR≤cost of capital maka rencana investasi ditolak. 4. Profitability Index (PI) Adalah metode prediksi kelayakan suatu proyek dengan membandingkan nilai penerimaan bersih dengan nilai investasi, apabila PI≥1 maka rencana investasi dapat diterima, namun bila PI≤1 maka rencana invetasi ditolak. 5. Net Present Value (NPV) Adalah sebuah metode evaluasi investasi dengan mengukur selisih antara present value (nilai sekarang) dari proceeds dan nilai investasi awal. Kriteria penilaian ialah jika NPV>0 maka rencana investasi dapat diterima, namun bila NPVja>qabu>l) baik dari pihak yang memberikan pinjaman (kreditur) maupun dari pihak yang menerima pinjaman (debitur) Dalam Bank diperkenankan mengenakan biaya administarasi,sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional No: 19/DSN-MUI/IV/2001 Tentang Al Qardh yang memperbolehkan untuk pemberi pinjaman agar memberikan biaya administarsi kepada nasabah. Analisis HAHSLM Teori Sin Lam Mim Dana Pinjaman

Perusahaan

Modal

Dana yang dipinjamkan digunakan sebagai modal usaha. Dari modal usaha tersebut diperuntukkan mendirikan perusahaan hasil profit dari perusahaan digunakan untuk melunasi pinjaman. Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 50

Perdagangan adalah suatu transaksi dimana adanya permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjualdidalam pasar. Pasar yang dimaksud dapat terbagi atas dua yaitu pasar barang dan pasar uang.Pasar barang adalah ebuah pasar dimana adanya permintaan dan penawaran barang dan jasa. Teori pinjaman dalam konvensional berarti adanya penambahan modal dari pihak kreditur terhadap debitur bisa berbentuk utang-piutang yang untuk kemudian dana yang diperoleh tersebut dapat digunakan untuk keperluan konsumsi di masa sekarang, ataupun investasi dengan harapan keuntungan di masa mendatang. Jumlah utang yang besar terkadang menyebabkan output yang dihasilkan justru menjadi negatif (wansprestasi) Hal ini dikarenakan adanya peningkatan beban suku bunga dari tiap penambahan pinjaman (kredit) yang ada sehingga menyebabkan distorsi pada perekonomian. Hal ini disebabkan karena tidak adanya margin yang dibebankan kepada debitur, sehingga proses pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan terus tercipta. Kesimpulan Perangkat yang terdapat dalam bank syariah dapat diperoleh dengan angka yang rasional meskipun tidak liquid seperti yang terdapat di konvensional namon jaminan pembiayaan yang terdapat dalam perbankan syariah biasanya lebih terjamin dan prudent karena perputaran nilai capital antara pihak kreditur maupun debitur serta pihak Bank sebagai perantara terbagi secara adil dan merata. Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 51

TEORI PERMODALAN HAHSLM Sandra Destiawati 1112084000003 A. Pengertian Modal Modal adalah sejumlah uang atau barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan yang terdiri atas modal tetap dan modal kerja. Dalam ilmu ekonomi Gilarso menyatakan modal (capital, capital goods) sebagai faktor produksi menunjuk pada segala sarana dan prasarana yang dihasilkan untuk digunakan sebagai masukan (input) dalam proses produksi. Pada prinsipnya modal adalah segala sesuatu yang memiliki peranan penting untuk menghasilkan suatu barang produksi dalam suatu proses produksi. Modal dapat diperoleh dari dua sumber yaitu modal sendiri atau modal pinjaman. B. Jenis Modal Menurut Bambang Riyanto modal terdiri dari: 1. Modal Asing/Utang Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja didalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali. 2. Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan tertanam didalam perusahaan untuk waktu yang tidak tentu lamanya. Modal sendiri yang Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 52

berasal dari sumber intern yaitu modal yang dihasilkan sendiri dalam perusahaan dalam bentuk keuntungan. Modal yang berasal dari sumber ekstern yaitu modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang bentuknya tergantung dari bentuk hukum perusahaannya. C. Sumber Modal Dibedakan menjadi sumber intern (internal sources) dan sumber ekstern (external sources) 1. Sumber Internal Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri didalam perusahaan adalah keuntungan yang ditahan (retained net profit) dan akumulasi penyusutan (accumulated depreciations). 2. Sumber Eksternal Sumber eksternal adalah sumber modal yang berasal dari luar perusahaan. Dana yang berasal dari sumber ekstern adalah dana yang berasal dari kreditur dan pemilik, peserta atau penanam saham didalam perusahaan. Dana yang berasal dari pemilik, peserta atau penanam saham didalam perusahaan adalah dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang bersangkutan, dan dana ini akan menjadi dana sendiri. Maka modal yang berasal dari Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 53

sumber eksternal terdiri dari modal asing dan modal sendiri. Perbedaan modal asing dan modal sendiri menurut Curt Sandig dalam Bambang Riyanto : 1. Modal asing memperhatikan pada kepentingan kreditur, sedangkan modal sendiri berkepentingan kelancaran dan keselamatan perusahaan. 2. Modal asing tidak berpengaruh terhadap penyelenggaraan perusahaan, sedangkan modal sendiri dengan kekuasaannya dapat mempengaruhi politik perusahaan. 3. Modal asing dengan beban bunga yang tetap tanpa memandang adanya keuntungan atau kerugian, sedangkan modal sendiri mempunyai hak atas laba sesudah pembayaran modal asing. 4. Modal asing hanya sementara turut bekerja sama di dalam perusahaan, sedangkan modal sendiri digunakan untuk waktu yang tidak terbatas atau tidak tentu. 5. Modal asing dijamin dan mempunyai hak preferen sebelum modal sendiri, sedangkan modal sendiri yang menjadi jaminan dan haknya adalah sesudah modal asing. Adapun pedoman 3 (tiga) R dalam penilaian penggunaan kredit oleh Bank adalah:

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 54

a. Returns Returns menunjukan hasil yang diharapkan dapat diperoleh dari penggunaan kredit tersebut. Bank harus menilai apakah kredit yang diperoleh dari bank oleh perusahaan pemohon kredit dapat menghasilkan returns (hasil pendapatan yang cukup untuk menutup biaya) b. Repayment Capacity Bank harus menilai kemampuan perusahaan pemohon kredit untuk dapat membayar kembali pinjamannya (repayment capacity) pada saat-saat dimana kredit tersebut harus diangsur atau dilunasi. c. Risk-bearing Ability Bank harus menilai apakah perusahaan tersebut mempunyai kemampuan cukup untuk menanggung resiko kegagalan atau ketidakpastian yang bersangkutan dengan penggunaan kredit tersebut. maka bank harus tahu jaminan apa yang dapat diberikan atas pinjaman tersebut oleh perusahaan pemohon kredit.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 55

POTENSI ZAKAT DALAM PROSES PENINGKATANPEREKONOMIAN INDONESIA Silvia Nurul Hidayah 1112084000038 Zakat berasal dari kata zaka, artinya tumbuh dengan subur. Maka, zakat adalah bagian dari harta yang wajib diberikan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat kepada orang-orang tertentu, dengan syarat-syarat tertentu pula. Badan amil zakat adalah organisasi pengelola zakat yang dibentuk oleh pemerintah terdiri dari unsure masyarakat dan pemerintah dengan tugas mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuaidenganketentuan agama. Prinsip-prinsip zakat dalam Islam 1. 2. 3. 4. 5.

Prinsip keyakinan keagamaan (faith), Prinsip pemerataan dan keadilan, Prinsip produktifitas da nkematangan,. Prinsip nalar Prinsip kebebasan,.

Teori IASLM Sesuai kaidah Bahasa Arab, kata islam berasal dari kata dasar 3 huruf konsonan: sin lam mim, kemudian terdapat awalan 1 hurufkonsonanalif, sehingga terbentuk kata dasar alif lam mim. Kemudian bentuk kata dasar ini akan dituliskan dalam persamaan sederhana yaitu : islam adalah alif sin lam mim. Metode ini muncul berdasarkan pendekatan sin lam mim I = A (S,L,M) I=α

metode ini dapat digambarkan sebagai : Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 56

I = media ; A = pencapaian ; S = pelaku ; L = cara ; M = hasil (fungsi 1) Dari metode ini dapat di nilai hasil dari semua cara melalui media yang telah ditentukan, serta pencapaian yang real dapat dicapai. I sebagai media, dan S,L,M merupakan indikator yang dapat mempengaruhi A. I = A (S,L,M) Lota = alpha (sigma, lamda, mu) {fungsi 2} Berdasarkan pendekatan sin lam mim, diperoleh beberapa tolak ukur antara huruf dengan bilangan seperti sigma = 3, lamda = 1, mu = 9, dan alpha = 7, sehingga terdapat persamaan bilangan 1=7 (3,1,9), yang jika dijumlahkan dalam kurung tersebut akan membentuk angka digit 1 yaitu 4, yang merupakan dari 3+1+9=13 kemudian 13 dijumlahkan menjadi 1+3=14, sehingga terbentuk pola bilangan 7(4), mendekat jumlah huruf hijaiyah yang ada pada kata Allah (Alif,Lam,Lam,Ha) yang terdiri dari Alif =1, Lam=23, Lam=23, Ha=27, dan jumlah total huruf hijaiyah tersebut adalah 1+23+23+27=74 atau secara analogis 7(4). Metode Penelitian Zakat merupakan salah satu ibadah yang bersifat vertical dan horizontal. I = zakat A= pemerataan pendapatan S = pemerintah Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 57

L = sosialisasi M = peningkatan pemerintah perekonomian Indonesia Profil lembaga dan sistem pengelolaan zakat di Indonesia Lembaga yang secara formal diakui oleh Undangundang Nomor 38 Tahun 1999 sebagai lembaga yang berhak mengelola zakat adalah Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ). Badan Amil Zakat dibentuk sesuai dengan tingkatan wilayahnya masing-masing yaitu : Nasional dibentuk oleh presiden atas usul menteri ; Daerah propinsi dibentuk oleh gubernur atas usul kepala kantor wilayah departemen agama propinsi ; Daerah kabupaten dibentuk oleh bupati atau walikota atas usul kepala kantor departemen agama kabupaten atau kota ; Kecamatan dibentuk oleh camat atas usul kepala kantor urusan agama kecamatan. Harta yang tekumpul dari pengumpulan zakat disalurkan langsung untuk kepentingan mustahiq, baik yang berifat konsumtif maupun yang bersifat produktif, maka LAZ dan BAZ yang amanah, terpercaya dan professional diperbolehkan membangun perusahaan, pabrik, dan lainnya dari uang zakat untuk kemudian kepemilikan dan keuntungannya diberikan kepada para mustahiq. -

Struktur organisasi pengelola zakat 1. Badan Amil Zakat Nasional terdiri atas dewan pertimbangan, komisi pengawasan dan badan pelaksana. Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 58

2. Badan Amil Zakat Propinsi terdiri atas dewan pertimbangan, komisi pengawas, dan badan pelaksana. 3. Badan Amil Zakat Kabupaten / Kota terdiri atas dewan pertimbangan, komisi pengawasan, dan badan pelaksana. 4. Badan Amil Zakat Kecamatan terdiri atas dewan pertimbangan, komisi pengawasan, dan badan pelaksana. Zakat dapat member nilai tambah (Added Value). Maka dengan pemerataan distribusi harta yang berupa zakat yang diterima golongan ekonomi lemah, yang selanjutnya digunakan dalam proses produksi dan aktivitas ekonomi lainnya. Demikian pula keadaan orang yang mengeluarkan zakat, yang secara ekonomi harta zakat itu akan berputar secara simbiosis antara orang kaya dengan orang miskin.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 59

METODE HAHSLM DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL (ACFTA) TERHADAP PERKEMBANGAN UMKM Siti Rizka Amalia 1112084000040 Pemberlakuan perdagangan perdagangan bebas Asean-Cina (ACFTA) yang dimulai 1 Januari 2010 menyulut kekhawatiran dikalangan ilmuwan dan para pelaku usaha, karena membanjirnya produk impor yang harganya relatif murah akan berdampak bagi pengembangan dunia usaha di Indonesia. Dalam hal ini dampak positif dan negatif dari pelaksanaan ACFTA terhadapa UMKM produsen kemungkinan dalam posisi sama. Ada sebagian produk UMKM yang persaingan pasarnya diambil alih produk impor, seperti furniture, kerajinan, produk alat dan perkakas, produk makanan-minuman, obat-obatan herbal dan kosmetika, dan alas kaki. Tetapi bagi UMKM yang menghasilkan produk pertanian, bahan baku ataupun olahan, seperti kopi, kakao, rumput lauy, holtikultura, tanaman obat-obatan, karet, crude palm oil (CPO), dan sebagainya diperkirakan akan tetap bertahan. Dari sisi konsumen ACFTA ini membuat pasar dibanjiri oleh produk-produk dengan harga lebih murah dan banyak pilihan. Dengan demikian akan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat sehingga diharapakan kesejahteraan pun dapat ditingkatkan. Namun ACFTA membuat industri lokal gelisah karena industri lokal belum siap menghadapi serbuan produk-produk Cina. Masalah yang paling dikhawatirkan adalah pengaruh ACFTA terhadap UKM yang berkonsentrasi pada pasar dalam negeri. Namun ini juga bisa berdampak positif akan daya saing para pengusaha dalam negeri untuk Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 60

lebih bersemangat dan belajar dari barang luar negeri dan bisa melebarkan sayap hingga rancah internasional. Dasar Teori Perdagangan internasional adalah proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride. Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini, maka tidak ada Negara-negara di dunia yang tidak terlibat didalam perdagangan baik perdagangan antar regional, antar kawasan ataupun antar Negara. Perdagangan ini melakukan transaksi jual beli ke luar negeri, kalau kita membeli disebut impor sedangkan kalau kita menjual disebut expor. ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA), adalah suatu kawasan perdagangan bebas di antara anggota-anggota ASEAN dan Cina. Kerangka kerjasama kesepakatan ditujukan bagi pembentukan kawasan perdagangan bebas pada tahun 2010, tepatnya 1 Januari 2010. Setelah pembentukannya ini ia menjadi kawasan perdagangan bebas terbesar sedunia dalam ukuran jumlah penduduk dan ketiga terbesar dalam ukuran volume perdagangan. Pemerintah Indonesia mengesahkan Framework Agreement melalui Keppres No. 48 Tahun 2002 tentang Pengesahan Persetujuan Kerangka Kerja Mengenai Kerjasama Ekonomi Menyeluruh Antara Negara-Negara Anggota Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara Dan Republik Rakyat China, pada 15 Juni 2004. Inilah dasar hukum dari pemberlakuan ACFTA di Indonesia.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 61

Teori Pendekatan HAHSLM Produktivitas UMKM yang kurang kondusif tersebut disebabkan dari beberapa faktor yaitu ACFTA itu sendiri, perdagangan internasional, export – import output, wilayah cina – ASEAN, dasar-dasar hukum kesepakatan/perjanjian, yang berdampak pada perkembangan UMKM. . Oleh karena itu, melihat perkembangan ilmu ekonomi, hubungan antara perjanjian ACFTA dengan pertumbuhan UKM dapat di formulasikan apabila masalah tersebut kita gunakan pendekatan HAHSLM berdasarkan dampak yang ditimbulkan, sebagai berikut: Theory of HAHSLM : H = A,H,S,L,M H = Huda = Petunjuk A = Alif = Jalan H = Hanif = Lurus S = Sin = Alam L = Lillah = Allah M = Masjid = Ibadah Berarti petunjuk berupa jalan lurus bahwa alam diciptakan Allah untuk ibadah. Dampak Perkembangan UMKM : Y = X1,X2,X3,X4,X5 Y = Perkembangan UMKM X1 = Perdagangan Internasional X2 = Export – import output X3 = Cina - ASEAN X4 = Dasar hukum kesepakatan/perjanjian X5 = Pengusaha UMKM

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 62

Disandingkan dalam kedua fungsi HAHSLM dan Perkembangan UMKM merupakan cerminan sederhana untuk dijadikan titik temu kedalam Theory of HAHSLM menjelaskan pertanyaan permasalahan dari dampak perjanjian ACFTA terhadap UKM yaitu adanya suatu kawasan perdagangan bebas di antara anggota-anggota ASEAN dan Cina yang merupakan perdagangan internasional yang tentu saja dengan cara mengekspor dan impor output dari dalam negeri atau sebaliknya di daerah Cina dan ASEAN berdasarkan dasardasar hukum dari kesepakatan/perjanjian itu sendiri yang akan menghasilkan dampak terhadap perkembangan UMKM. Jika dilihat dari Islam, dengan kata lain Islam dapat menjembatani puncak ilmu pengetahuan yang dicapai manusia dengan tetap mengacu pada kitab suci serta nilai universal yang diberikan Allah SWT.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 63

KEBIJAKAN MONETER DAN INFLASI DALAM PERSPEKTIF ISLAM Siti Yulianah 1112084000047 A. Kebijakan Moneter Dalam Islam Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar atau upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang beredar. Secara prinsip, tujuan kebijakan moneter islam tidak berbeda dengan tujuan kebijakan moneter konvensional yaitu menjaga stabilitas dari mata uang (baik internal maupun eksternal) sehingga pertumbuhan ekonomi yang merata dapat tercapai. Instrumen kebijakan pada prinsip syariah adalah tidak membolehkan adanya jaminan terhadap nilai nominal maupun rate return (suku bunga). Kebijakan moneter berbasis syariah tidak memungkinkan menetapkan suku bunga sebagai target operasionalnya. Adapun instrumen moneter syariah adalah hukum syariah. Instrumeninstrumen konvensional yang mengandung unsur bunga tidak dapat digunakan pada pelaksanaan kebijakan moneter berbasis islam. Tetapi ada instrumen dari konvensional yang masih bisa digunakan untuk mengontrol uang dan kredit seperti, Reserve Requirement, overall and selecting credit ceiling, moral suasion and change in monetary base. Instrument kebijakan moneter dalam ekonomi islam, antara lain: Reservation Ratio, Moral Suassion, Lending Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 64

Ratio, Refinance Ratio, Profit Sharing Ratio, dan Islami Sukuk. Menurut Chapra mekanisme kebijakan moneter yang sesuai dengan syariah Islam harus mencakup 6 elemen: Target Pertumbuhan M dan Mo, Public Share of Demand Deposit (uang giral), Statutory Reserve Requirment, Credut Ceilings (Pembatasan Kredit), Alokasi Kredit Berdasarkan Nilai, dan Teknik Lain (Himbauan Moral). 1. Kebijakan Moneter Tanpa Bunga Bunga sesungguhnya merupakan sumber permasalahan yang mengakibatkan ketidakstabilan perekonomian, karena bunga adalah instrumen yang menyebabkan ketidakseimbangan sector rill dan moneter. Sistem keuangan Islam menggunakan sistem pembagian keuntungan dan kerugian, bukan kepada tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan di muka. Pada perekonomian kapitalis yang menggunakan instrumen bunga, permintaan akan uang karena motif spekulasi pada dasarnya didorong oleh fluktuasi suku bunga, maka dari itu penghapusan bunga dan mewajibkan membayar zakat 2,5% akan meminimalkan spekulatif terhadap uang, sehingga akan memberikan stabilitas yang lebih besar terhadap permintaan uang. 2. Posisi Bank Sentral Dalam Islam Muhamad Anwar (dalam tamanni,2002) melihat keberadaan bank sentral sebagai sesuatu yang tidak Islami, alasannya pengeluaran fi’at money telah secara langsung menciptakan seignorage kepada pemerintah dan Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 65

prosesini sekaligus mentransfer property rill dari masyrakat kepada pihak berkuasa, jelas ini sangat bertentangan dengan apa yang diperintahkan oleh syariah, sebagaiman firman Allah SWT: “dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain diantara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan)vharta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagiandaripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa. Padahal kamu mengetahui”. (QS : Al-Baqarah ayat 188). 3. Instrument Moneter Islam Mazhab pertama (Iqtishaduna), Mazhab kedua (Mainstream), Mazhab ketiga (Alternatif). 4. Aplikasi Instrument Moneter Islam di Indonesia GWM (Giro Wajib Minimum), Sertifikasi Investasi Mudharobah antar Bank Syariah (IMA), Sertifikasi Wadiah Bank Indonesia (SWBI). B. Inflasi Dalam Perspektif Ekonomi Islam Dalam Islam tidak dikenal dengan inflasi, karena mata uang yang dipakai adalah dinar dan dirham, yang mana mempunyai nilai yang stabil dan dibenarkan oleh Islam. Syekh An-Nabhani (2001:47) memberikan beberapa alasan mengapa mata uang yang sesuai adalah emas: 1) Islam telah mengkaitkan emas dan perak dengan hukum baku dan tidak berubah-ubah, 2) Rasulullah telah menetapkan emas dan perak sebagai mata uang dan Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 66

standar uang, 3) Allah telah mewajibkan zakat dengan nisab emas dan perak, 4) Hukum-hukum tentang transaksi dan pertukatan mata uang hanya dilakukan dengan emas dan perak. C. Pengendalain Inflasi Dalam Perspektif Kebijakan Moneter Islam Ada 8 kebijakan moneter Islam yang dapat mengendalikan inflasi, yaitu: 1) Dinar dan Dirham sebagai mata uang, 2) Hukum jual beli mata uang asing, 3) Hukum pertukaran mata uang, 4) Hukum bunga, 5) Hukum pasar modal, 6) Hukum perbankan, 7) Hukum pertukaran internasional, 8) Otoritas kebijakan moneter. 5. Mengimplementasikan Sinlammim Kaffah Dalam Teori Kebijakan Moneter Dalam hal ini, jika Sinlammim method dimasukan ke dalam konsep, yaitu sebagai berikut : a) Sin : Masyarakat b) Lam : Bank Indonesia c) Mim : Uang Penjelasan: Bank Indonesia memiliki wewenang dalam kebijakan moneter dengan menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Masyarakat menggunakan uang tersebut untuk konsumsi kebutuhannya sehari-hari dan saving (menabung). Masyarakat menabung uang tersebut di bank, lalu bank menyalurkan uang tersebut ke masyarakat lagi. Begitulah skema sinlammim dalam kebijakan moneter. Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 67

TEORI INVESTASI HAHSLM Vinnie Aulya 1112084000048 Menurut Jack Clark Francis, investasi adalah penanaman modal yang diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang. Investasi dalam pandangan islam adalah islam tidak memisahkan ekonomi dengan agama sehingga manusia tetap harus merujuk kepada ketentuan syariah dan mempertimbangkan perhitungan untung rugi untuk kepentingan akhirat dalam kegiatan memperoleh harta kekayaan. Landasan syariah:

                          

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orangorang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia- Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS: Al Baqaroh : 261) TEORI INVESTASI a. Investasi Dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 68

Yang tercakup dalam investasi barang modal dan bangunan adalah pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian pabrik, mesin, peralatan produksi, bangunan/gedung yang baru.Karena daya tahan madal dan bangunan umumnya lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk harta tetap (fixedinvestment). b. Investasi Persediaan Perusahaan seringkali memproduksi barang lebih banyak daripada target penjualan. Kriteria Investasi: 1. 2. 3. 4.

Payback Period Benefit/ cost Ratio Net Present Value(NPV) Internal Rate of return( IRR)

Penggolongan investasi: 1. Investasi pada financial asset 2. Investasi pada real asset Teori Investasi Hahslm: Prinsip-prinsip Islam dalam muamalah oleh pelaku investasi syariah: 1. 2. 3. 4. 5.

Tidak mencari rizki pada hal yang haram Tidak mendzalimi dan di dzalimi Keadilan pendistribusian kemakmuran Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha Tidak ada unsur riba Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 69

6. Maysir (perjudian, spekulasi) 7. Gharah (ketidakjelasan/samar-samar) Skema Investasi Syariah a. b. c. d.

Skema bagi hasil ( musyarakah dan mudharabah) Skema jual beli ( murabahah) Skema sewa (Ijarah) Skema sewa dan jual beli

Teori SLM investasi dalam kehidupan sehari-hari : L= Uang

M = Usaha Hijab

S= Mudharabah

Penjelasan: Uang digunakan untuk kegiatan mudharabah dan kemudian mudharabah di kembangkan melalui usaha hijab yang dapat menghasilkan uang.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 70

Variable HAHSLM investasi dalam kegiatan sehari-hari: H A h S Teori Investor Investasi Mudharabah investasi

L M Uang Usaha hijab

Penjelasan: Teori investasi dilakukan para investor untuk investasi dengan melakukan kegiatan mudharabah yang berlangsung karena adanya uang untuk usaha hijab.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 71

TEORI KONSUMSI HAHSLM Roisah 1112084000041 Konsumsi adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menikmati barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Manusia mengkonsumsi barang dan jasa beraneka ragam, tetapi alat pemuas kebutuhan manusia yang terdiri atas barang dan jasa tersebut terbatas jumlahnya. Ada dua macam konsumsi, yaitu konsumsi langsung, seperti mengkonsumsi makanan dan minuman dan konsumsi tidak langsung, seperti pembelian bahan baku pabrik yang akan diproses lebih lanjut. TEORI KONSUMSI Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi adalah pendapatan. Dimana semakin tinggi pendapatan (Y), semakin tinggi pula konsumsinya (C). Fungsi konsumsi adalah C=a+bY, dimana: C= konsumsi, a= konsumsi otonom, b=marginal propensity, dan Y=pendapatan Ada beberapa faktor penentu tingkat konsumsi, yaitu: 1. Pendapatan rumah tangga (household income) 2. Kekayaan rumah tangga (household wealth) 3. Perkiraan masa depan (household expectation) 4. Tingkat bunga (interest rate) 5. Pajak (taxation) 6. Jumlah dan konsumsi penduduk 7. Faktor sosial dan budaya, misalnya berubahnya pola kebiasaan Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 72

KONSUMSI ISLAM Dalam konsumsi, islam mengatur bagaimana manusia dapat melakukan kegiatan konsumsi yang membawa manusia menuju kemaslahatan hidup. Seluruh aturan islam mengenai aktivitas konsumsi tersebut terdapat dalam Al-Qur’an dan AsSunnah. Dimana perilaku konsumsi ini akan membawa pelakunya mencapai keberkahan dan kesejahteraan. ANALISIS HAHSLM

Menurut teori yang dikembangkan oleh Dr.Ir.H. Roikhan Mochamad Aziz. MM, mengenai teori HAHSLM Ia mengembangkan epistimology dalam institusi keuangan islam yang kaffah menghadirkan terminology baru menjadi suatu pendekatan sinlammim kaffah. Hal ini sesuai dengan isi Al-Qur’an yang berbunyi “silmi kaffah” dengan kata “silmi” yang merupakan derivasi dari huruf sin lam mim. Pendekatan sinlammim kaffah dapat dikembangkan dalam kehidupan seperti pengembangan institusi keuangan. Elemen pertama adalah Tuhan, elemen kedua adalah alam, dan feedbacknya adalah ibadah. Teori sin lam mim pada konsumsi adalah sin nya adalah pakaian yang dikosumsi, lam nya adalah uang, dan mim nya adalah bekerja. Jadi, manusia mengkonsumsi pakaian untuk bekerja dan selanjutnya bekerja untuk menghasilkan uang dan begitulah seterusnya perputaran berlangsung. Dalam konsumsi, islam tidak menganjurkan pemenuhan kebutuhan yang tak terbatas. Banyak normanorma penting yang berkaian dengan larangan bagi konsumen, diantaranya adalah israf yaitu mengeluarkan pembelanjaan yang tidak memiliki manfaat dan tabdzir yaitu Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 73

membelanjakan uang untuk sesuatu yang dilarang menurut hukum islam. Kedua perilaku ini sangat dilarang oleh Allah. Larangan Allah yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan secara berlebihan tertuang dalam surat Al-A’raf ayat 31: “Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” Dalam kerangka islam, ada dua tipe pengeluaran yang dilakukan oleh konsumen muslim yaitu yang pertama adalah pengeluaran yang dilakukan oleh seorang muslim untuk memenuhi kebutuhan duniawinya dan keluarga, pemenuhan kebutuhan duniai ini akan memiliki efek pada pahala di akhirat. Tipe kedua adalah pengeluaran yang dilakukan semata-mata bermotif mencari akhirat. Di dalam Islam dijelaskan jika konsumsi itu diperbolehkan asalkan tidak berlebihan dan tetap harus berzakat untuk membersihkan apa yang kita konsumsi. Jadi bisa disimpulkan bahwa konsumsi dunia harus sesuai dengan norma-norma dan tetap harus berzakat agar dapat berguna di akhirat kelak.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 74

KEBIJAKAN UPAH HAHSLM Yayang Sarasnailyn 1112084000032 A. Pengertian Upah Menurut Prof. Benham dalam Afzalurrahman 1991 : “ Upah dapat didefinisikan sebagai jumlah uang yang dibayarkan berdasarkan perjanjian yang diberikan”. Menurut Dewan Penelitian Perupahan Nasional upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kelangsungan hidup yang layak bagi kemanusiaan dan produksi, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang – undang dan peraturan serta dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi dan penerima kerja. Dalam islam, penentuan upah atau gaji didasari oleh dalil naqli dalam berbagai surat, salah satunya yang tercantum dalam surat At – Taubah ayat 105 yang artinya : “Dan katakanlah : Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang – oran mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembaikan kepada Allah Yang Mengetahui akan ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang kamu kerjakan”. Rasulullah SAW. juga memberi contoh kepada kaum muslimin mengenai penentuan upah bagi para pegawai sebelum mereka memulai menjalankan Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 75

pekerjaannya. Rasulullah SAW. bersabda : “Barang siapa mempekerjakan seorang pekerja, maka harus disebutkan upahnya”. Rasulullah memberikan petunjuk bahwa dengan memberikan informasi gaji yang akan diterima, diharapkan memberikan dorongan menjalankan tugas pekerjaan sesuai dengan kesepakatan kontrak dengan majikannya. Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda : Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering” ( H.R. Ibnu Majah dari Umar Abu Ya’ladan Abu Hurairah). Sehingga pengertian upah yang sesungguhnya adalah imbalan yang diterima seseorang atas pekerjaan dalam bentuk imbalan materi di dunia ( adil dan layak ) dan dalam bentuk imbalan pahala di akhirat ( imbalan yang lebih baik ). B. Konsep Upah Dalam HAHSLM No. 1 2 3 4

Aspek Keterkaitan yang erat antara upah dan moral Upah memiliki dua dimensi: dunia dan akhirat Upah diberikan berdasarkan prinsip keadilan Upah diberikan berdasarkan prinsip kelayakan

Konvensional

Islam

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 76

ANALISIS PERBANDINGAN RETURN REKSADANA SYARIAH DENGAN KONVENSIONAL Abdul Hakim Adhiyaksa 1112084000009 A. Pasar Modal Secara teoritis, pasar modal (capital market) di definisikan sebagai perdagangan instrumen keuangan jangka panjang, baik dalam bentuk modal sendiri (stocks) maupun hutang (bonds), baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorities) maupun oleh perusahaan swasta ( private sectors). Dengan demikian, pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). Dalam Keppres No. 60 tahun 1988, pasar modal dipahami sebagai “bursa”, yang merupakan sarana mempertemukan penawaran dan permintaan jangka panjang (lebih dari 1 tahun) dalam bentuk efek. UU No 8 tahun 1995 memberikan definisi mengenai bursa efek (stock exchange), yaitu “pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek kepada pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka”. B. Fungsi pasar modal Pada dasarnya terdapat empat peranan strategis dari pasar modal bagi perekonomian suatu Negara, yaitu : 1. Sebagai sumber penghimpun dana 2. Sebagai alternatif investasi para pemodal 3. Biaya penghimpunan dana melalui pasar modal relatif rendah 4. Bagi Negara, pasar modal akan mendorong perkembangan investasi.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 77

C. Reksadana dan perannya terhadap pasar modal 1. Pengertian reksadana dan reksadana syariah Reksadana merupakan perusahaan yang menanamkan modalnya dalam berbagai portofolio saham beragam (diversified portofolio) dan merupakan suatu instrumen keuangan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal secara kolektif. Dana yang terkumpul ini, selanjutnya dikelola dan diinvestasikan oleh seorang manajer investasi (fund manager) melalui saham, obligasi, valuta asing atau deposito. Sedangkan reksadana syariah, mengandung pengertian sebagai reksadana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariat Islam. Reksadana syariah, misalnya tidak diinvestasikan pada saham-saham atau obligasi dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan dengan syariat Islam. Seperti pabrik makanan/minuman yang mengandung alkohol, daging babi, rokok dan tembakau, jasa keuangan konvensional, pertahanan dan persenjataan serta bisnis hiburan yang berbau maksiat. 2. Manfaat reksadana Manfaat umum reksadana seperti dalam peribahasa “not putting egg of investment in one basket or spreading the risk” (Francis, 1991 ; 228). Prinsip investasi pada reksadana adalah mendisversifikasikan investasi atau membagi-bagi resiko investasi pada beberapa instrumen investasi yang diperdagangkan, baik di pasar modal maupun pasar uang. Manfaat bagi pemerintah:  Memobilisasi dana masyarakat

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 78

 Meningkatkan peranan swasta nasional dalam penghimpunan dana masyarakat  Mendorong perdagangan surat-surat berharga di pasar modal Indonesia sehingga dapat meningkatkan likuiditas bursa dan kapitalisasi pasar (market capitalization) Manfaat bagi pasar modal:  Mendorong pasar modal menjadi efisien  Meningkatkan partisipasi pemodal local  Meningkatkan likuiditas bursa Manfaat bagi pemodal: Diversification Continuous professional management Low operating cost Share holders service Liquidity Safety from lost due to unethical practices (Fredman & Ruswilles, 1991:8) 3. Jenis-jenis reksadana Menurut Gritman dan jaehnk, terdapat 8 jenis reksadana yang aktif di bursa dunia, yaitu:  Growth Funds  Aggregate Growth funds  Equity income fund  Balance fund  Growth income funds  Bonds funds  Money funds  International funds      

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 79

D. Reksadana dalam metode Hahslm Dalam teori HAHSLM, dimana sin adalah investasi yang dilakukan melalui manager investasi berupa saham, obligasi, valuta asing atau deposito. Kemudian lam atau l yaitu perusahaan reksadana. Selanjutnya adalah mim atau m merupakan nilai ibadah dari investasi reksadana ini sendiri dimana perusahaan reksadana syariah tidak menginvestasikan dana pada saham atau obligasi yang melanggar syariat islam. Hubungan antara variabel SLM dapat terjadi karena adanya indiviidu atau manager investasi yang dalam teori ini dilambangkan sebagai a. Selain itu h sebagai badan zakat dimana keuntungan yang di dapat dari investasi syariah disalurkan kepada masyarakat. Dan H adalah teori kebijakan islam itu sendiri. Hubungan siklus antara variabel Hahslm satu sama lain adalah adanya dana yang dikeluarkan oleh individu kepada manager investor untuk memperoleh keuntungan yang dimana keuntungan tersebut bisa diambil zakatnya dan disalurkan kepada masyarakat.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 80

PENGERTIAN EKONOMI ISLAM Adam Pratama Islami 1112084000024  Umer Chapra Menjelaskan secara mendalam bahwa ekonomi Islam merupakan cabang ilmu pengetahuan yang membantu manusia dalam mewujudkan kesejahteraannya melalui suatu alokasi dan distribusi sumber-sumber daya langka yang sesuai dengan al–‘iqtisad al–syariah atau tujuan yang ditetapkan berdasarkan syariah, tanpa mengekang kebebasan individu secara berlebihan, menciptakan ketidakseimbngan makroekonomi dan ekologi, atau melemahkan solidaritas keluarga dan sosial serta jalinan moral dari masyarakat.. Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral Apa Sih Beda Ekonomi Islam Dengan Ekonomi Syariah? Tentu kita tidak akan mengklaim bahwa satu istilah lebih superior dari yang lain. Kedua istilah ini sebenarnya dapat dipergunakan bergantian tanpa mereduksi makna istilah lainnya. Misalnya, bagi Anda yang lebih cendrung menggunakan istilah ekonomi Islam, tentu Anda tidak bermaksud untuk menafikan peran dari adanya prinsip-prinsip

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 81

syariah dalam ekonomi, bukan..? Demikian pula, bagi Anda yang lebih suka menggunakan istilah ekonomi syariah pastilah yang Anda maksud adalah syariat Islam dalam bidang muamalah dan bukan syarait dari agama lain, bukan..? Kalau kita lihat dari kecendurngan penggunaan istilah di atas, maka Indonesia lebih menyukai pemakaian istilah ekonomi syariah. Makanya yang muncul adalah perbankan syariah, asuransi syariah, gadai syariah, bahkan lembagalembaga lain yang tidak terkait dengan lembaga keuangan. Berbeda dengan Indonesia, negara-negara lain agaknya lebih menyukai penggunaan istilah ekonomi Islam, sehingga yang muncul adalah lembaga keuangan Islam (Islamic Finance, Islamic Banking, Islam Insurance), dan lainlain. Uniknya, dalam penggunaan bahasa Inggeris, terkait dengan ekonomi Islam lebih sering digunakan istilah Islamic Economics, Islamic Banking, Islamic Finance, dsb, namun untuk kesesuaian syariah lembaga-lembaga keuangan Islam dipakai istilah Shariah Compliance (kesesuaian syariah) dan bukan Islamic Compliance. Bank Indonesia juga menggunakan loga IB (Islamic Banking) untuk membedakan loga perbankan Islam dengan perbankan konvensional. Ciri khas ekonomi Islam / syariah Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasanalasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi. Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan diatas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 82

kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain: 1. Kesatuan (unity) 2. Keseimbangan (equilibrium) 3. Kebebasan (free will) 4. Tanggungjawab (responsibility) Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di dunia tidak mungkin bersifat individualistik, karena semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan manusia adalah kepercayaan-Nya di bumi. Di dalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan". Tujuan Ekonomi Islam Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam 1. Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt kepada manusia. 2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu. 3. Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama. 4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja. 5. Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 83

6. Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti. 7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab) 8. Islam melarang riba dalam segala bentuk. Analisis HAHSLM HAHSLM adalah penjabaran dari tiga unsur yang membentuk suatu Grand yang mempunyai arti petunjuk berupa jalan lurus bahwa alam diciptakan Allah untuk ibadah. Huruf H=Ha=Huda=Petunjuk, A=Alif=Jalan, h=ha=hanif=lurus, S=Sin=Alam, L=Lam=Lillah=Allah, M=Mim=Masjid=Ibadah. Didalam ekonomi Islam ada tiga unsur yang melambangkan Sin Lam Mim dari konsep HAHSLM, yaitu Aqidah, Syariah, dan Akhlaq yang menjadi dasar pedomannya. Untuk menjalankan perekonomian berdasarkan Islam harus dilandasi oleh Aqidah atau Landasan yang kuat, setelah Aqidah dimiliki barulah menjalankan Syariah atau Pelaksanaan, dalam pelaksanaan ekonomi Islam yang termasuk dalam Syariah antara lain Ibadah, Muamalat, Munakahat, Jinayat, dan Khilafat, disinilah proses perekonomian dijalankan. Tujuan utama yang dicari dalam ekonomi Islam yaitu membentuk Akhlaq yang baik dan manusia dapat berfikir Kaffah. Ekonomi Islam tidak selalu berfikir untuk mencari untung sebanyak-banyaknya namun hal yang diharapkan dalam pelaksanaan ekonomi Islam adalah mencari ridho Allah.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 84

PEREKONOMIAN ISLAM: BANK INDONESIA Ahmad Fadillah 1112084000017 Ekonomi syariah

a. b.

c.

d.

Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Kebijakan bank sentral dalam ekonomi syariah ReserveRatio Adalahsuatu presentase tertentu dari simpanan bank yang harus dipegang oleh banksentral, misalnya 5 % MoralSuassion Banksentral dapat membujuk bank-bank untuk meningkatkan permintaan kredit sebagaitanggung jawab mereka ketika ekonomi berada dalam keadaan depresi.Dampaknya,kredit dikucurkan maka uang dapat dipompa ke dalam ekonomi. LendingRatio Dalamekonomi Islam, tidak ada istilah Lending (meminjamkan), lending ratio dalamhal ini berarti Qardhul Hasan (pinjaman kebaikan). RefinanceRatio Adalahsejumlah proporsi dari pinjaman bebas bunga. Ketika refinance ratio meningkat, pembiayaan yang diberikan meningkat,dan ketika rafinance menurun, bank komersial harus hati-hati karena mereka tidak di dorong untuk memberikan pinjaman.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 85

e.

f.

ProfitSharing Ratio Ratiobagi keuntungan (profit sharing ratio) harus ditentukan sebelum memulai suatubisnis. Bank sentral dapat menggunakan profit sharingratio sebagai instrumen moneter, IslamicSukuk Adalahobligasi pemerintah, sukuk memiliki kapasitas untuk menaikkan atau menurunkan jumlah uang beredar. Ekonomi konvensional kebijakan moneter konvensional yaitu menjaga stabilitas mata uang (dari internal maupun eksternal) sehingga pertumbuhan ekonomi yang merata yang diharapkan dapat tercapai. Stabilitas dalam nilai uang tidak terlepas dari tujuan ketulusan dan keterbukaan dalam berhubungan dengan manusia . Kebijakan ekonomi konvensional a.Kebijakan Pasar terbuka. (Open Market Operation). Kebijakan membeli atau menjual surat berharga atau obligasi di pasar terbuka. b.Penentuan Cadangan Wajib Minimum. (Reserve Requirement). Bank sentral umumnya menentukan angka rasio minimum antara uang tunai (reserve) dengan kewajiban giral bank (demand deposits), yang biasa disebut minimum legal reserve ratio. c.Penentuan Discount Rate. Bank sentral merupakan sumber dana bagi bank-bank umum atau komersial dan sebagai sumber dana yang terakhir (the last lender resort). d.Moral Suasion atau Kebijakan Bank Sentral yang bersifat persuasuif berupa himbauan

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 86

Penggunaan uang dalam perekonomian islam Penggunan dinar dan dirham di dalam ekonomi islam . Dinar dan dirham sebuah alat pembayaran yang sebenarnya telah lama dikenal sejak zaman Romawi dan Persia.Karena dinar adalah mata uang yang dipergunakan sebagai alat tukar pembayaran transaksi ekonomi pada masa itu dan juga nilainya stabil yang disebabkan adanya kadar emas dalam mata uang tersebut. Keuntungan dirham dan dinar menjadi satuan mata uang  Dinar dan Dirham adalah mata uang yang stabil sepanjang zaman, tidak menimbulkan inflasi dari proses penciptaan uang atau money creation dan juga bebas dari proses penghancuran uang atau yang dikenal dengan money destruction.  Dinar dan Dirham adalah alat tukar yang sempurna karena nilai tukarnya terbawa (inherent) oleh uang Dinar atau Dirham itu sendiri – bukan karena paksaan legal seperti mata uang kertas yang nilainya dipaksakan oleh keputusan yang berwenang (maka dari itu disebut legal tender).  Penggunaan Dinar dan Dirham dapat meminimalisir penurunan ekonomi atau economic downturn dan resesi karena dalam sistem Dinar dan Dirham setiap transaksi akan di dasari oleh transaksi di sektor riil.  Penggunaan Dinar dan Dirham akan mencipkatkan sistem moneter yang adil yang berjalan secara harmonis dengan sektor riil. Sektor riil yang tumbuh bersamaan dengan perputaran uang Dinar dan Dirham, akan menjamin ketersediaan kebutuhan masyarakat pada harga yang terjangkau.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 87

Bank Islam 









Bank Konvensional

Melakukan hanya investasi yang halal menurut hukum Islam Memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan sewa Berorientasi keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran Islam) Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai fatwa Dewan Pengawas Syariah



  



Melakukan investasi baik yang halal atau haram menurut hukum Islam Memakai perangkat suku bunga Berorientasi keuntungan Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur Penghimpunan dan penyaluran dana tidak diatur oleh dewan sejenis

Analisa HAHSLM Uang masyarakat dan transaksi . yang berarti uang di miliki oleh masyarakat luas dan dan di gunakan untuk bertransaksi barang dan jasa maupun digunakan untuk memulai usaha dan tidak digunakan untuk menyimpan kekayaan yang tidak diperboleh kan oleh islam

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 88

KONSEP UANG DALAM EKONOMI ISLAM Angga Triyanto 1112084000018 Sejarah Uang Sebelum manusia menggunakan uang sebagai alat tukar, manusia melakukan transaksi ekonomi dengan menggunakan sistem barter. Sistem barter yaitu barang ditukar dengan barang atau barang dengan jasa. Sistem ini merupakan sistem pertama kali dikenal dalam perdagangan dunia. Namun, sistem ini menghadapi berbagai hambatan. Hambatan tersebut membuat manusia untuk menciptakan alat tukar baru. Alat tukar tersebut berupa logam mulia yaitu uang yang terdiri dari emas (dinar) dan perak (dirham). Alat tukar ini memiliki beberapa kelebihan, salah satunya yaitu nilai nominal uang emas dan perak sama dengan nilai intrinsiknya. Kemudian, lama kelamaan muncul jenis uang yang baru yaitu uang kertas. Namun, uang kertas tersebut dianggap menjadi sumber krisis moneter saat ini. Standar Mata Uang Islam Dalam islam, alat tukar yang digunakan yaitu uang emas (dinar) dan perak (dirham). Rasulullah Saw telah menetapkan emas dan perak sebagai uang. Beliau telah membuat standar uang ini dalam bentuk dinar, dirham, mistqal, uqiyah. Alat tukar ini sudah dikenal dan sangat masyhur pada masa Rasulullah Saw. Islam juga telah mengaitkan emas dan perak dengan hukum-hukum tertentu. Ketika islam mewajibkan diyat, islam telah menentukannya dengan ukuran emas (dinar). Selain itu, ketika islam mewajibkan hukuman potong tangan bagi pelaku pencurian, islam menentukan ukurannya dalam bentuk emas (dinar). Dalam hadist Rasulullah Saw bersabda : “Tangan wajib dipotong apabila mencuri 1/4 dinar atau lebih.” (HR. Al-

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 89

Bukhori dari Aisyah). Ketentuan hukum islam diatas menunjukkan bahwa dinar, dirham, dan mistqal merupakan satuan uang yang digunakan untuk mengukur nilai barang dan jasa, sehingga membuat dinar dan dirham sebagai alat tukar. Dinar adalah mata uang terbuat dari emas 22 karat seberat 4,25 gram dan terdiri atas pecahan setengah dinar dan sepertiga dinar. Pecahan yang kecil didapat dengan memotong mata uang. Dirham adalah mata uang terbuat dari perak murni 14 karat seberat 2,975 gram. Dirham terdiri dari beberapa pecahan nash (20 dirham), nawat (5 dirham), dan sha’ira (1/60 dirham). Nilai tukar dinar-dirham relatif stabil pada jangka waktu yang paling panjang dengan kurs dirham 1:10. artinya 1 dinar sama dengan 10 dirham. Pada masa Umar nilai dirham menguat menjadi 10 dinar senilai dengan 7 dirham. Reformasi moneter pernah dilakukan oleh Abdul Malik, yaitu dirham diubah menjadi 15 karat (bukan lagi 14 karat) dan pada saat yang sama, satu dinar dikurangi berat emasnya dari 4,55 gram menjadi 4,25 gram. Di zaman Ibnu Faqih (289 H), nilai dinar menguat menjadi 1;17, namun kemudian stabil pada kurs 1:15.Setelah reformasi moneter Abdul Malik, maka ukuranukuran nilai adalah sebagai berikut : satu dinar 4,25 gram, satu dirham 3,98 gram, satu uqiyya setara 90 mitsqal, satu qist 8 ritl (liter) setara setengah sha’, satu qafiz 6 sha’ setara ¼ artaba, satu wasq 60 sha’, satu jarib 4 qafiz. Mulai Krisis Moneter Kerusakan sistem moneter modern telah menimbulkan krisis di banyak negara. Kerusakan moneter modern itu terletak pada penggunaan uang kertas yang melampaui batas. Uang kertas dicetak secara berlebihan tanpa memiliki batasan atau standar cadangan emas yang dimiliki. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya bisnis spekulasi mata uang. Uang telah dijadikan komoditas yang diperdagangkan, bukan untuk

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 90

kebutuhan sektor riil. Padahal dalam konsep ekonomi islam, uang tidak boleh dijadikan sebagai komoditas, sehingga ekonomi islam dengan tegas melarang spekulasi mata uang. Seperti dalam pernyataan salah satu tokoh berikut: “Uang dinar dan dirham ibarat cermin dari kepemilikan dan kekayaan. Ia berfungsi sebagai alat tukar. Jika uang dijadikan komoditi sebagaimana barang, maka hancurlah sistem perekonomian masyarakat.” (Imam Al-Ghazali). Konsep Uang dalam Hahslm Hahslm adalah konsep berpikir secara kaffah. Dalam konsep ini terdiri dari tiga unsur yaitu Tuhan, Manusia, dan Ibadah. Tuhan menjadi tujuan oleh manusia dan alam serta ibadah sebagai caranya. Disini Hahslm berarti petunjuk jalan lurus bahwa alam dicipta Allah untuk Ibadah. Dalam penerapan metode Hahslm dalam konsep uang, dapat dibuat tiga unsur dalam konsep uang tersebut. Ketiga unsur tersebut yaitu Uang, Barang/Jasa, dan Usaha. Uang disini menjadi unsur utama dalam konsep ini. Barang dan jasa menjadi unsur yang banyak. Usaha sebagai cara atau proses. Umumnya, uang digunakan untuk membeli barang/jasa yang akan dikonsumsi dan perputarannya hanya sampai disitu saja. Namun dalam konsep hahslm, uang digunakan untuk membeli barang/jasa tidak hanya untuk sebatas konsumsi tapi dari barang/jasa itu kemudian dapat dikelola lagi menjadi sebuah usaha sehingga dapat menghasilkan uang lagi. Sehingga dalam konsep ini uang tidak dapat diperdagangkan untuk menghasilkan uang. Uang tersebut harus digunakan untuk kebutuhan sektor riil, baru kemudian dikelola dalam bentuk usaha agar dapat menghasilkan uang lagi. Maka dengan konsep ini, manusia akan terhindar dari spekulasi mata uang yang sangat dilarang oleh islam.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 91

PENGERTIAN UANG Derry Ramadhan 1112084000015 Apa itu Uang? Mengapa diciptakan uang? Berapakah nilai uang sebenarnya? Apakah uang masuk dalam konsep Islam? Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan dasar seseorang yang belum menggunaka uang untuk bertransaksi atau sudah menggunakan uang tetapi masih tidak paham arti uang itu sebenarnya. Definisi Uang Definis umum tentang uang adalah alat yang digunakan untuk bertransaksi, memiliki nilai, dapat diterima masyarakat dan disahkan oleh pemegang otoritas suatu negara. Dalam negara Indonesia uang yang berlaku dinegara ini adalah Rupiah, yaitu standar mata uang negara Indonesia. Dalam Islam, Allah telah menciptakan mata uang apa yang disebut dengan Dinar dan Dirham sebagai hakim dan ukuran harga suatu barang. Dinar adalah mata uang yang terbuat dari emas, sedangkan dirham adalah mata uang yang terbuat dari perak. Mengapa uang diciptakan? Uang diciptakan karena dasar ketidakadilan, kezaliman serta tidak adanya satuan hitung untuk suatu harga barang dalam proses tukar menukar atau yang kita sebut dengan barter.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 92

Definisi Barter Barter adalah proses transaksi dengan cara saling bertukar barang satu dengan barang lainnya. Proses barter tidak mempunyai suatu ukuran tertentu dan juga mempunyai banyak kelemahan: 1. Barter tidak mempunyai standar ukuran suatu barang 2. Sulit menemukan calon pembarter, karena pembarter harus menemukan calon pembarter yang mempunyai barang yang ia butuhkan, begitupun sebaliknya 3. Dalam kondisi tertentu barang yang ingin dibarter sulit untuk dibawa 4. Ketidak adilan dalam proses barter dalam jangka waktu tertentu seperti riba, fadl dll Hal seperti itulah sebabnya uang diciptakan, dan juga uang mempunyai beberapa peranan seperti: 1. Uang sebagai alat pembayaran yang sah ( medium of exchange ) 2. Uang sebagai alat ukur suatu barang 3. Uang sebagai gudang nilai ( store of value ) Dalam ekonomi konvensional uang berfungsi untuk memperkaya diri seseorang dengan cara menyimpan uang dalam jumlah besar dan juga dapat dibungakan ke bank. Tetapi dalam ekonomi Islam, uang berfungsi untuk mensejahterakan masyarakat, dan juga untuk membantu satu dengan yang lainnya seperti zakat, shadaqah dll. Dan Islam mengharamkan seseoang menyimpan uang dalam jumlah yang besar (QS At Taubah : 34), karena dapat mengganggu perekonomian suatu negara.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 93

Uang Palsu Dengan banyak yang menganut sistem ekonomi konvensional, orang banyak mengambil jalan pintas untuk memperkaya diri dengan uang, dengan cara membuat uang palsu. Baik ekonomi konvensional maupun ekonomi Islam, uang palsu sangatlah dikecam, karena dapat mengganggu peredaran uang yang ada, dan juga tidak mempunyai store of value karena tidak ada nilainya. Al Ghazali mengatakan bahwa mengedarkan uang palsu dosanya akan terus menerus berulang setiap kali uang itu dipergunakan dan akan merugikan siapapun yang menerimanya dalam jangka waktu lama. Sektor Riil & Moneter Dalam ekonomi Islam, perekonomian seluruhnya bergerak dalam sektor riil dikarenakanperedaran uang ditentukan oleh banyaknya permintaan uang di sektor riil. Perekonomian Islam sektor finansial lah yang mengikuti pertumbuhan sektor rill, sedangkan dalam ekonomi konvensional sektor rill dan sektor finansial dibedakan. Maka dari itu keburukan ekonomi konvensional mulai terlihat baru – baru ini. Sedangkan ekonomi Islam masih tetap eksis walau krisis global melanda. Keberhasilan ekonomi Islam bisa dilihat pada zaman Umar bin Abdul Aziz, dimana dengan ekonomi Islam ia dapat mengentaskan kemiskinan di wilyah kekuasaanya hanya dalam jangka waktu kurang lebih tiga tahun. Wilayah kekuasaannya meliputi negara bagian Afrika utara, Asia dan Eropa bagian selatan.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 94

Maka dari itu sudah saatnya kita beralih dari sistem ekonomi konvensional kepada sistem ekonomi Islam dimana tujuannya mensejahtrakan masyarakan dan bukan untuk memperkaya individu atau kelompok.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 95

INSTRUMEN KEUANGAN SYARIAH UNTUK SEKTOR RIIL Evia Zulfah 1112084000013 Dalam perekonomian, ada dua sektor utama yaitu sektor finansial (sektor keuangan) dan sektor riil. Sektor finansial adalah sektor yang berkaitan dengan pasar keuangan seperti saham, asuransi, perbankan dan lain-lain. Sedangkan sektor riil adalah sektor yang bergerak langsung dalam menghasilkan barang dan jasa yang nyata, misalnya pertanian, pertambangan, industri dan lain sebagainya. Dalam islam, perekonomian yang baik seharusnya memajukan sektor riil, bukan sektor finansial. Karena kemajuan yang pesat di sektor finansial yang tidak dibarengi dengan kemajuan di sektor riil berarti adanya transaksi riba di sektor finansial. Riba menurut islam adalah haram. Seperti dalam surat Ar-Ruum ayat 39: “Dan, sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar ia menambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan, apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhoan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orangorang yang melipat gandakan (pahalanya).”(ar-Ruum:39) Dan surah Ali Imran ayat 130: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keuntungan.”(Ali Imran:130)

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 96

Oleh karena itu, pengembangan sektor finansial seharusnya digunakan untuk mendukung kemajuan sektor riil, terutama adalah kemajuan UMKM. UMKM adalah usaha mikro kecil dan menengah yang menyerap tenaga kerja banyak. UMKM menjadi andalan Indonesia sejak krisis tahun 1998. UMKM tetap bisa bertahan ditengah krisis-krisis yang terjadi belakangan ini. Selain itu, UMKM adalah usaha yang bisa menjangkau masyarakat kelas menengah ke bawah. Karakteristik dari usaha mikro biasanya dikelola secara mandiri, dengan modal kecil, fleksibel dan tahan banting. Dengan kemajuan UMKM, diharapkan adanya pemerataan pendapatan di Indonesia dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Sektor finansial yang bisa mendukung kemajuan UMKM adalah bank syariah. Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif bagi sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Selain bank syariah, lembaga keuangan lain yang bisa mendukung kemajuan UMKM adalah BMT (Baitul Maal Tamwil). Pada dasarnya, BMT dan Koperasi Simpan Pinjam memiliki badan hukum yang sama, yaitu KOPERASI. Namun, Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 97

koperasi lebih menerapkan sistem bunga dalam pengelolaan simpanan dari dan pinjaman untuk nasabah. BMT menekankan pada konsep syariah dengan sistem bagi hasil. Keuntungan bagi hasil didasarkan pada kemampuan pengeloalaan usaha yang dilakukan, baik bagi BMT maupun bagi nasabah. Besar kecilnya keuntungan dilakukan dengan sistem tawar menawar yang selanjutnya dilakukan perjanjian bagi hasil dengan AKAD. Di sinilah, kita memahami dengan jelas halal-haramnya keuntungan yang diperoleh bagi nasabah dan BMT. METODE HAHSLM Metode HAHSLM adalah singkatan dari H: huda yang berarti petunjuk, A: alif yang berarti jalan, H: hanif yang berarti lurus, S: sin yang berarti manusia, L: lam yang berarti Tuhan dan M: mim yang berarti hasil. Metode ini bisa diterapkan dalam beberapa teori, salah satunya teori mengenai instrument keuangan syariah untuk sektor riil. Berikut ini adalah gambar dari instrumen keuangan syariah untuk sektor riil dengan metode HAHSLM.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 98

H = petunjuk

H = Sektor Riil

A = jalan

A = Pembiayaan

H = lurus

H = barang dan jasa

S = manusia

S = Lembaga Keuangan

L = Tuhan

L = UMKM

M= Kesejahteraan masyarakat H ( petunjuk) bisa diartikan sebagai sektor riil, artinya adalah pengembangan sektor riil adalah petunjuk dalam kemajuan ekonomi masyarakat luas. A (jalan) diartikan sebagai pembiayaan, artinya pembiayaan untuk sektor riil (UMKM) merupakan jalan untuk mengembangkan UMKM itu sendiri. H (lurus) diartikan sebagai barang dan jasa, artinya merupakan lanjutan dari variabel sebelumnya (A = jalan) yaitu jalan lurus. Pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan ke UMKM adalah untuk menghasilkan barang dan jasa. S (manusia) artinya adalah pelaku utama atau alat yang digunakan untuk mencapai tujuan. Lembaga keuangan adalah alat yang digunakan oleh UMKM dalam mengembangkan usahanya. L (Tuhan) artinya adalah penentu dalam tujuan. L disini bisa diartikan sebagai UMKM, karena melalui UMKM itulah tujuan akan dicapai. M (hasil) diartikan sebagai kesejahteraan masyarakat. Kemajuan UMKM ini akan menyerap banyak tenaga kerja, menghasilkan barang dan jasa yang pada akhirnya akan mensejahterakan masyarakat luas. M = Hasil

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 99

KEBIJAKAN MONETER ISLAM Fahmi Rohman Bimantoro 1112084000005 Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memperbaiki keadaan perekonomian melalui pengaturan jumlah uang beredar atau upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang di inginkan dengan mengatur jumlah uang beredar (JUB). A. Kebijakan moneter tanpa bunga Bunga sesungguhnya merupakan sumber permasalahan yang mengakibatkan ketidak setabilan perekonomian karena bunga adalah instrument yang menyebabkan ketidak seimbangan sektor rill dan moneter. Dalam perekonomian Islam, sektor perbankan tidak mengenal instrument sistem bunga.Sistem keuangan Islam merupakan sistem pembagian keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing), bukan kepada tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan di muka.Besar kecilnya pembagian keuntungan yang di peroleh bank dari kegiatan investasi dan pembiayaan yang di lakukan di sektor rill.Dalam sistem keuangan Islam, hasil dari investasi dan pembiayaan yang di lakukan bank di sektor rill yang menentukan besar kecilnya pembagian keuntungan di sektor moneter.Artinya sektor moneter memiliki ketergantungan pada sektor rill. Hubungan antara sektor moneter dengan sektor rill dalam ekonomi Islam antara lain: 1. Perubahan pada money demand for speculation 2. Pemberlakuan kebijakan money supply yang ekspensif 3. Money illusion

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 100

Sistem keuangan Islam sesungguhnya merupakan pelengkap dan penyempurna sistem ekonomi Islam yang berdasarkan kepada produksi dan perdagangan di sebut juga dengan sektor rill. Kegiatan yang tinggi dalam bidang produksi dan perdagangan akan mempertinggi JUB, sedangkan kegiatan ekonomi yang lesuakan berakibat rendahnya perputaran dan JUB. Dengan kata lain permintaan terhadap uang akan lahir terutama dari motif transaksi dan tindakan berjaga-jaga yang di tentukan pada umumnya oleh di tingkat pendapatan uang dalam distribusinya. Makin merata distribusi pendapatan, makin besar permintaan akan uang tingkatan agregat pendapatan tertentu. Pada perekonomian kapitalis yang menggunakan instrument bunga, permintaan akan uang karena motif spekulasi pada dasarnya di dorong oleh fluktuasi suku bunga, jika suku bunga turun dan ada harapan akan naik tidak lama lagi, biasanya akan mendorong individu/perusahaanuntuk meningkatkan jumlah uang yang di pegangnya. maka tentu saja penghapusan bunga sekaligus mewajibkan membayar zakat2,5 % akan meminimalkan spekulatif terhadap uang, sehingga akan memberikan stabilitas yang lebih besar terhadap permintaan uang. Sejumlah faktor lain akan memperkuat kondisi, antara lain: 1. Karena tidak ada asset berbasis bunga, maka seseorang yang memiliki dana harga akan memiliki pilihan untuk menginvestasikan dananya dalam skema bagi hasil, tentu saja dengan resiko tertentuatau mendiamkan uangnya tidak produktif tersimpan di tangannya. 2. Peluang investasi jangka pendek dan jangka panjang, dengan berbagai tingkatan resiko akan tersedia berbagai investor tanpa memandang, apakah mereka adalah pengambil resiko tinggi atau rendah, sejauh mana resiko yang dapat di

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 101

perkirakan akan diganti dengan laju keuntungan yang di harapkan. 3. Kecuali dalam keadaan resesi, rasa tidak akan ada orang yang menyimpan sisa uangnya, setelah di kurangi untuk keperluan transaksi dan berjaga-jaga. Membeku begitu saja.Ia tentu lebih memilih berinvestasi pada asset bagi hasil, paling tidak untuk menggantikan dananya yang tergerus oleh zakat dan inflasi. KESIMPULAN 1. Ekonomi Moneter merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang membahas tentang peranan uang dalam mempengaruhi tingkat harga-harga dan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu negara. 2. Dalam pandangan ekonomi konvensional maka tujuan memegang uang terdiri dari tiga keinginan, yaitu : (1). Tujuan transaksi, (2). Tujuan Berjaga-jaga, (3). Tujuan Spekulasi. Sedangkan dalam pandangan ekonomi Islam maka tujuan memegang uang terdiri dari dua keinginan, yaitu : (1). Tujuan transaksi, (2). Tujuan Berjaga-jaga. 3. Dalam pandangan kebijakan moneter syariah, kebijakan moneter sebenarnya bukan hanya mengutamakan suku bunga. Bahkan sejak zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin, kebijakan moneter dilaksanakan tanpa mengunakan instrumen bunga sama sekali. Sedangkan dalam pandangan kebijakan moneter konvensional bunga (interest) ini menjadi hal yang sangat dominan bisa dilihat dari fungsi uang dalam kebijakan ekonomi moneter salah satunya adalah tujuan spekulasi. 4. Bentuk Kebijakan Moneter terdiri dari Kebijakan Moneter Kuantitatif dan Kebijakan Moneter Kualitatif.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 102

B.Instrumen Moneter Islami Walaupun pencapaian tujuan akhirnya tidak berbeda, namun dalam pelaksanaannya secara prinsip, moneter syari’ah berbeda dengan yang konvensional terutama dalam pemilihan target dan instrumennya. Perbedaan yang mendasar antara kedua jenis instrumen tersebut adalah prinsip syariah tidak membolehkan adanya jaminan terhadap nilai nominal maupun rate return (suku bunga). Oleh karena itu, apabila dikaitkan dengan target pelaksanaan kebijakan moneter maka secara otomatis pelaksanaan kebijakan moneter berbasis syariah tidak memungkinkan menetapkan suku bunga sebagai target/sasaran operasionalnya Dalam ekonomi Islam, tidak ada sistem bunga sehingga bank sentral tidak dapat menerapkan kebijakan discount rate tersebut. Bank Sentral Islam memerlukan instrumen yang bebas bunga untuk mengontrol kebijakan ekonomi moneter dalam ekonomi Islam. Dalam hal ini, terdapat beberapa instrumen bebas bunga yang dapat digunakan oleh bank sentral untuk meningkatkan atau menurunkan uang beredar. Penghapusan sistem bunga, tidak menghambat untuk mengontrol jumlah uang beredar dalam ekonomi. Sejumlah intrument kebijakan moneter konvensional menurut sejumlah pakar ekonomi Islam seperti Reserve Requirement, overall and selecting credit ceiling, moral suasion and change in monetary base, equity based type of securities.masih dapat digunakan untuk mengontrol uang dan kredit, sepanjang sesuai dengan prinsip transaksi syariah antara lain adalah Wadiah, Musyarakah, Mudharabah, Ar-Rahn, maupun AlIjarah.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 103

OBLIGASI SYARIAH Fahmi Rizal 1112084000016 Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Nomor 32/DSNMUI/IX/2002 menjelaskan, yang dimaksud dengan obligasi syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang,berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil / margin / fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. Menurut Heru Sudarsono, obligasi syariah bukan merupakan utang berbunga tetap sebagaimana yang terdapat dalam obligasi konvensional, tetapi lebih merupakan penyerta dana yang didasarkan pada prinsip bagi hasil. Transaksinya bukan akad utang piutang melainkan penyertaan. Obligasi sejenis ini lazim dinamakan muqaradhah bond, dimana muqaradhah merupakan nama lain dari mudharabah. Dalam bentuknya yang sederhana obligasi syariah diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau emiten sebagai pengelola atau mudharib dan dibeli oleh investor atau shahib maal. BENTUK-BENTUK OBLIGASI SYARIAH Obligasi syariah dapat diterbitkan dengan menggunakan prinsip mudharabah, musyarakah, ijarah, istisna‟, salam, dan murabahah. Tetapi diantara prinsip-prinsip instrumen obligasi ini yang paling banyak dipergunakan adalah obligasi dengan insturmen prinsip mudharabah dan ijarah.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 104

1. Obligasi Mudharabah Obligasi syariah mudharabah adalah obligasi syariah yang mengunakan akad mudahrabah. Akad mudharabah adalah akad kerjasama antara pemilik modal (shahibul maal / investor) dengan pengelola (mudharib / emiten).Ikatan atau akad mudahrabah pada hakikatnya adalah ikatan penggabungan atau percampuran berupa hubungan kerjasama antara pemilik usaha dengan pemilik harta, dimana pemilik harta (shahibul maal) hanya menyediakan dana secara penuh (100%) dalam suatu kegiatan usaha dan tidak boleh secara aktif dalam pengelolaan usaha. Sedangkan pemilik usaha (mudharib / emiten) memberikan jasa, yaitu mengelola harta secara penuh dan mandiri (directionery) dalam bentuk aset pada kegiatan usaha tersebut. Adapun ketentuan atau mekanisme obligasi syariah mudharabah adalah : a. Kontrak atau akad mudharabah dituangkan dalam perjanjian perwaliamanatan. b. Rasio atau presentase bagi hasil (nisbah) dapat ditetapkan berdasarkan komponen pendapatan (revenue sharing) atau keuntungan (profit sharing). Namun berdasarkan fatwa No. 15/DSN-MUI/IX/2000 bahwa yang lebih maslahat adalah penggunaan revenue sharing. c. Nisbah bagi hasil dapat ditetapkan secara konst n, meningkat, ataupun menurun dengan mempertimbangkan proyeksi pendapatan emiten, tetapi sudah ditetapkan di awal kontrak. d. Pendapatan bagi hasil merupakan jumlah pendapatan yang dibagihasilkan yang menjadi hak dan oleh karenanya harus dibayarkan oleh emiten kepada pemegang obligasi syariah.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 105

e. Pembagian hasil pendapatan atau keuntungan dapat dilakukan secara periodik (tahunan, semesteran, kwartalan, maupun bulanan). f. Karena besarnya pendapatan bagi hasil akan ditentukan oleh kinerja aktual emiten, maka obligasi syariah memberikan indicative return tertentu. 2. Obligasi Ijarah Obligasi Ijarah adalah obligasi syariah berdasarkan akad ijarah. Akad ijarah adalah suatu jenis akad untuk mengambil manfaat dengan jalan penggantian. Artinya,pemilik harta memberikan hak untuk memanfaatkan objek yang ditransaksikan melalui penguasaan sementara atau peminjaman objek dengan manfaat tertentu dengan membayar imbalan kepada pemilik objek. Ijarah mirip dengan leasing, tetapi tidak sepenuhnya sama. Dalam akad ijarah disertai dengan adanya perpindahan manfaat tetapi tidak terjadi perpindahan kepemilikan. Prinsip-prinsip Obligasi Syari’ah: Setelah sebuah perusahaan menerbitkan obligasi syari’ah, makan perusahaan tersebut harus menjalankan prinsip-prinsip yang mengatur obligasi syariah tersebut diantaranya: a) Pembiayaan hanya untuk suatu transaksi atau suatu kegiatan usaha yang spesifik,dimana harus dapat diadakan pembukuan yang terpisah untuk menentukan manfaat yang timbul. b) Hasil investasi yang diterima pemilik dana merupakan fungsi dari manfaat yang diterima perusahaan dari dana hasil penjualan obligasi,bukan dari kegiatan usaha yang lain.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 106

c) Tidak boleh memberikan jaminan hasil usaha yang semata-matamerupakan fungsi waktu dari uang. d) Obligasi tidak dapat dipakai untuk menggantikan hutang yang sudah ada (bay aldayn bi aldayn). e) Perubahan nilai pasar bukan berarti perubahan jumlah hutang. Analisis HAHSLM dalam obligasi syariah Dalam metode HAHSLM menggambarkan obligasi syariah sebagai sarana tolong menolong diantara umat manusia (kegiatan sosial) yang bertujuan semata mata untuk ibadan dan bermaksud mendapatkan Ridha dari Allah SWT , obligasi syariah ini melibatkan dua pihak yaitu antara pemilik modal (shahibul maal / investor) dengan pengelola (mudharib / emiten). Dalam bentuknya yang sederhana obligasi syariah diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau emiten sebagai pengelola atau mudharib dan dibeli oleh investor atau shahibul maal ,

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 107

BUNGA DALAM PRESPEKTIF PANDANGAN AGAMA Fauzi Muhtarom 1112084000011 A. Bunga Menurut Pandangan Agama-agama 1) Pandangan Menurut Agama Islam Kebiasaan bunga juga berkembang di tanah Arab sebelum Nabi Muhammad menjadi Rasul. Catatan sejarah menunjukkan bahwa bangsa Arab cukup maju dalam perdagangan. Hal ini digambarkan al-Qur’an dalam surah alQuraisy dan buku-buku sejarah dunia.Bahkan kota Mekkah saat itu pernah menjadi kota dagang internasional yang dilalui tiga jalur-jalur perdagangan dunia Eropa,dan Afrika,India dan China,serta Syam dan Yaman. Suatu hal yang tak bisa dibantah,bahwa dalam rangka menunjang arus perdagangan yang begitu pesat,mereka membutuhkan fasilitas pembiayaan yang memadai guna menunjang kegiatan produksi dan perdagangan.Jadi peminjaman modal untuk perdangan dilakukan dengan sistem bunga.Tegasnya pinjaman uang pada saat itu,bukan semata untuk konsumsi, tetapi juga untuk usaha-usaha produktif. Sistem bunga inilah selanjutnya yang dilarang Al-Qur’an secara bertahap. Ayat al-Qur’an surat Ali Imran ayat 130 yang melarang riba yang berlipat ganda, belum selesai (tuntas). 130. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan Riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 108

2) Pandangan Menurut Agama Yahudi Pandangan agama Yahudi mengenai bunga terdapat dalam kitab perjanjian lama pasal 22 ayat 25 yang berbunyi,Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umatku yang miskin di antara kamu,maka janganlah enkau berlaku seperti orang penagih hutang dan janganlah engkau bebankan bunga uang padanya,melainkan engkau harus takut pada Allahmu supaya saudaramu dapat hidup di antaramu”.Pasal tersebut dengan tegas melarang praktik bunga bagi orang Yahudi.Namun,orang Yahudi suka membuat suatu perkara palsu dengan menafsirkan pasal tersebut sesuai dengan nafsunya.Menurut mereka,bunga hanyalah terlarang kalau dilakukan sesama Yahudi,dan tidak dilarang bila dipraktikkan terhadap kaum yang bukan Yahudi.Mereka mengharamkan bunga sesama mereka, tetapi menghalalkannya pada pihak lain. 3) Pandangan Menurut Agama Nasrani Pandangan agama Nasrani mengenal bunga,terdapat dalam kitab perjanjian lama kitab Deuteronomiy pasal 23 ayat 19.”Janganlah engkau membungakan uang terhadap saudaramu baik uang maupun bahan makan yang dibungakan”.Selanjutnya dalam perjanjian baru dalam Injil Lukas ayat 34 disebutkan.“Jika kamu menghutangi kepada orang yang kamu harapkan imbalannya,maka di mana sebenarnya kehormatan kamu,tetapi berbuatlah kebajikan dan berikanlah pinjaman dengan tidak mengharapkan kembalinya karena pahala kamu akan banyak”.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 109

4) Pandangan Menurut Agama Hindu Di antara rujukan terkenal yang paling kuno tentang usury (riba) ditemukan dalam munuskrip agama India Kuno dan Jain (1929) menyajikan ringkasan dengan sangat baik tentang riba tersebut dalam karyanya pada Indigenous Banking in India. Dokumen yang paling awal berasal dari teks Vedic India Kuno (2000-1.400 SM), yang mana usurer (kusidin) disebut beberapa kali dan diinterpretasikan sebagai setiap orang meminjamkan dengan memungut bunga. Rujukan yang lebih sering dan rinci tentang pembayaran dengan bunga ditemukan kemudian dalam teks Sutra (700-100 SM) dalam Jakatas (600400 SB) (Visser dan Mcintosh, 1998). Di India Kuno hukum yang berdasarkan Weda, kitab suci tertua agama Hindu, mengutuk riba sebagai sebuah dosa besar dan melarang operasi bunga (Gopal, 1935: Rangaswani, 1927). Vasishtha, pembuat hukum Hindu yang terkenal sepanjang waktu, membuat hukum khusus melarang kasta yang lebih tinggi Brahmana dan Ksatria, meminjamkan dengan bunga (Visser dan Mcintosh, 1998). B. RUMUS HAHSLM Dapat disimpulkan bahwa apabila masyarakat ingin meminjam dana atau modal baik untuk kepentingan usaha,kredit rumah,kendaraan,ataupun lainnya maka akan lebih baik bila menggunakan jasa bank syariah .Dimana bank tersebut mengutamakan kerja sama dan kesepakatan antara bank dan nasabah atau debitur. Jika kita lihat dari gambar diatas dimulai dari bank syariah yang memberikan dana pinjaman atau modal atas permintaan masyarakat atau nasabahnya dan akan dikembalikan dengan pendapatan yang halal dan baik,karena

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 110

adanya kesepakatan atara kedua belah pihak dan mengutamakan Allah SWT sebagai tujuan utama dari kegiatan ekonomi tersebut.Melihat pandangan agama-agama tersebut tentang pelarangan bunga, amatlah tepat untuk menyimpulkan bahwa umat non-muslimpun harus menyambut baik bank tanpa bunga. Hal ini karena bank Islam telah memberikan jalan keluar dari larangan kitab suci di atas. Dan inilah agaknya sarana yang paling tepat untuk mengembangkan kerja sama dalam memerangi bunga yang telah dilarang agama-agama tersebut

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 111

ASUMSI RASIONALITAS Hilda Rahmawati 1112084000008 Asumsi rasionalitas adalah anggapan bahwa manusia yang berperilaku secara rasional dan tidak akan secara sengaja membuat keputusan yang lebih buruk. Seperti dalam firman Allah dalam QS. Al-Jatsiyah ayat 5 yang artinya “dan (pada) pertukaran malam dan siang silih berganti dan juga rezeki yang diturunkan oleh Allah dari langit, lalu ia hidupkan dengannya tumbuh-tumbuhan di bumi sesudah matinya, serta (pada) peredaran angin (semuanya itu mengandung) tandatanda (yang membuktikan keesaan Allah) kaum yang mau menggunakan akal pikiran”. Terdapat dua makna dari perilaku rasional yaitu metode dan hasil. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi seseorang untuk bertindak yaitu faktor eksternal (lingkungan, baik lingkungan fisik, ekonomi, politik, dan sebagainya) Faktor lingkungan ini sering menjadi faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang, termasuk di dalamnya faktor lingkungan yang bercirikan keagamaan. Makna metode berarti tindakan yang dipilih berdasarkan pikiran yang beralasan, bukan berdasarkan kebiasaan, prasangka atau emosi. Sedangkan makna hasil berarti tindakan yang benar-benar mencapai tujuan yang ingin dicapai. Terdapat dua jenis dari rasionalitas, yaitu: a. Self interest rationality Self interest mencakup tujuan yang berhubungan dengan prestise, persahabatan, cinta, kekuasaan, menolong

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 112

sesama, penciptaan karya seni dan banyak lagi. Dimana individu dalam rangka mencapai sesuatu yang baik pada saat yang sama juga membuat keadaan orang-orang sekelilingnya lebih baik. b. Present aim rationality Mengasumsikan bahwa manusia menyesuaikan preferensinya dengan sejumlah aksioma: secara kasar preferensi tersebut harus konsisten.individu menyesuaikan dirinya dengan aksioma ini tanpa harus menjadi self interest. Terdapat 3 sifat dasar aksioma pilihan rasional, yaitu: kelengkapan, transitivitas, dan kontinuitas. Asumsi dalam rasionalitas tentang preferensi dimulai dari kemonotonan yang kuat yaitu bahwa lebih banyak berarti lebih baik, asumsi ini hendaknya dapat diganti dengan yang lebih lemah yaitu local nonsatiation yang mengatakan bahwa setiap orang dapat berbuat lebih baik sekecil apapun, bahkan bila ia hanya menikmati sedikit perubahan saja. Asumsi konveksitas ketat menyatakan bahwa seseorang lebih menyukai yang rata-rata daripada yang ekstrim tapi asumsi ini memiliki muatan ekonomis yang kecil. Dalam perspektif Islam, lebih banyak tidak selalu berarti lebih baik. Asumsi ini hanya benar ketika kita dihadapkan antara dua pilihan misalnya A halal dan B halal. Tidaklah dibenarkan dalam Islam jika kita harus memilih antara A haram dan B halal. Hal tentang haram dan halal inilah yang membuat kita harus memperluas spektrum utilitas

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 113

Perspektif Islam tentang waktu adalah memandang waktu sebagai horizon. Analisis statis dalam ekonomi klasik belum mampu menerangkan perilaku ekonomi dalam perspektif Islam. Dalam Islam, waktu sangatlah penting dan bernilai. Nilai waktu tergantung bagaimana seseorang memanfaatkan waktunya. Semakin produktif seseorang dalam menggunakan waktunya maka semakin besar pula nilai yang diperolehnya. Bagi setiap orang, sehari adalah 24 jam, tetapi nilai waktunya akan berbeda-beda. Rasionalitas Islam menghadapi jangkauan waktu (time horizon) yang tak terbatas. Dalam pandangan Islam, kehidupan manusia terdiri dari kehidupan dunia, kehidupan kubur, dan kehidupan setelah mati. Oleh karena itu maslahah yang akan diterima di hari akhir merupakan fungsi dari kehidupan di dunia atau maslahah di dunia terkait dengan maslahah yang akan diterima di akhirat. Menurut aksioma quasi concavity, pelaku ekonomi Islam dipastikan akan melakukan harmonisasi maslahah yang diterima di dunia dan akhirat. Kebalikan dari konsep nilai waktu uang dalam ekonomi konvensional. Semakin produktif seseorang memanfaatkan waktunya semakin banyak nilai yang diperolehnya. Ide ini adalah kebalikan dari konsep nilai waktu berdasarkan uang ”time value of money”Di dalam ekonomi Islam, uang tidak memiliki nilai waktu. Dalam Islam waktulah yang bernilai, sementara uang tidak memiliki nilai waktu.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 114

Analisis HAHSLM Kebangkitan ekonomi Islam yang sekarang ini terjadi merrpakan jawaban atas banyaknya permasalahan ekonomi yang tidak kunjung terselesaikan melalui pendekatan konvensional. Menjunjung tinggi nilai Islam merupakan suatu kualitas yang dikedepankan dalam sistem perekonomian. Terdapat tiga pilar dalam memahami Islam sebagai suatu konsep, yaitu: ontology, epistemology dan aksiologi. Secara ontology, arti dari konsep kaffah adalah Islam, yaitu lingkungan dan manusia mengandung unsure Islam, Islam merupakan suatu sistem kehidupan yang menyeluruh maka dari itu Islam menjadi epistemology atas institusi keuangan yang sedang berkembang. Dan aksiologi merupakan pengimplementasian hal dalam sistem keuangan secara seimbang. Metode HAHSLM merupakan pengembangan lebih jauh dari ketiga pilar tersebut dengan memunculkan terminology “sinlammim” kaffah yang berasal dari Al-Qur’an.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 115

PERAN PENDAYAGUNAAN ZISWAF UNTUK PEMERATAAN DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT INDONESIA DALAM HAHSLM Ida Zuraida 1112084000027 Pendahuluan Indonesia merupakan negara yang mayoritas beragama Islam. Tapi sayangnya peran dari Ziswafnya sendiri masih belum bisa di maksimalkan karena masih kurangnya ilmu kita mengenai ekonomi islam. Oleh karena itu untuk meningkatkan perekonomian negara Indonesia kita bisa mengelola dari uang ziswaf ini yang jumlahnya tidak sedikit dan tiap tahunnya selalu meningkat, seiring dengan semakin meningkatnya jumlah masyarakat indonesia serta kesadaran para umat islam untuk menjalankan syariat islam yaitu Ziswaf. Implementasi Pendayagunaan Ziswaf Yang pertama Ziswaf ini bisa digunakan sebagai sumber pendanaan. Jadi suatu negara Islam bisa melakukan tindakan dan mendanai kegiatan negaranya melalui dana Ziswaf. Tentunya dengan begitu bisa membangkitkan semangat para kaum muslimin agar meyetarakan urusan dunianya dengan akhirat. Dengan penggunaan ziswaf ini pun akan mendorong perekonomian negara. Yang kedua untuk memetuskan ketergantungan bantuan pemerintah. Seperti yang kita tahu bahwa urusan pemerintahan kita itu sungguh banyak, setidaknya apabila kita bisa membantu malalui ziswaf untuk perekonomian pemerintah akan lebih tertolong dan lebih terfokus dengan kegiatan negara lainnya.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 116

Ketiga menciptakan lapangan pekerjaan baru. Karena akan ada berbagai lembagapenerima Ziswaf ini tentunya akan membuka banyak lowongan pekerjaan juga untuk masyarakat. Serta dari pendanaan tersebut bisa di bangun pabrik ataupun pemberian dana untuk UKM. Keempat untuk membentuk budaya sosial masyarakat. Ziswaf ini adalah salah satu sarana berbagi umat islam, tentunya bila pembayaran ziswaf ini dibiasakan masyarakat indonesia akan memiliki sifat yang selalu tolong-menolong dan membantu sesamanya. Yang kelima adalah tepat sasaran. Diperlukan pengawasan dalam penyampaian dana ziswaf ini. Karena apabila dana ini diselewengkan atau jatuh di tangan orang yang tidak benar maka tidak akan mendatangkan manfaat yang berarti bagi perekonomian kita. Oleh karena itu pendistribusian ziswaf ini harus dibagi-bagi tiap daerahnya. Penerapan Ziswaf dalam Hahslm Baznas

Ziswaf

Pabrik dan Sekolah

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 117

Jadi dalam grafik Hahslm tersebut dapat kita ketahui bahwa yang menjadi pusat dari pembayaran serta penyedia dana adalah dari Baznas , dari dana di Baznas tersebut kita bisa bangun untuk membuat Pabrik agar lebih menyerap tenaga kerja yang lebih banyak dan jangan lupa kita bangun juga sekolah. Karena sekolah ini yang membuat seseorsng bisa mendapatkan pekerjaan lebih mudah karena kita mempunyai ilmu yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Nah dari hasil yang kita peroleh dari bekerja jangan sampai kita lupakan untuk dikeluarkan Ziswafnya agar dana tersebut berputar terus dan kita tidak hanya memikirkan duniawi tetapi akhirat juga. Kesimpulan Jadi bisa kita ketahui bahwa Hahslm ini adalah sebuah petunjuk jalan lurus. Bisa kita ketahui bahwa dalam hal pendayagunaan ziswaf, kita menggunakan dana ziswaf untuk pemerataan pendapatan masyarakat. Jangan lupa untuk mengeluarkan zakat, infaq, shadaqah serta waqaf. Kita bisa memulainya dari sekarang dengan cara mengeluarkan infaq dari uang jajan kita sehari-hari. Dari pemerintah pun sekarang sudah melakukan pemotongan gaji langsung untuk dialokasikan ke badan-badan yang sudah diakui oleh negara seperi baznas, lazis dan sebagainya. Ayo kita terapkan sistem hahslm mulai dari sekarag dari diri kita sendiri.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 118

PILAR ETIKA BISNIS Kamalia Octaviany 109084000045 Syed Nawab Haider Naqvi di dalam bukunya memaparkan empat aksioma etika ekonomi, yaitu: Tauhid, Keseimbangan (keadilan), Kebebasan dan Tanggung jawab. Tauhid merupakan teologis yang mendasari segala aktivitas manusia, termasuk dalam kegiatan bisnis. Keseimbangan dan keadilan berarti bahwa perilaku bisnis harus seimbang serta adil. Keseimbangan berarti tidak berlebihan (eksterm) dalam mengejar keuntungan ekonomi (Qs.Al.A’raaf:31). Kebebasan berarti manusia sebagai individu dan kolektifitas mempunyai kebebasan penuh untuk melakukan aktifitas bisnis. 1. Tauhid System etika islam meliputi kehidupan manusia secara keseluruhan selalu tercermindalam konsep tauhid yang dalam pengertian absolute hanya berhubungan dengan Tuhan. “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” 2. Adil/ Keseimbangan Dalam perspektif islam, keberagaman harus diseimbangkan agar menghasilkan tatanan sosial yang baik.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 119

Keseimbangan atau keharmonisan sosial tak bersifat statis. Keseimbangan juga harus terwujud dalam kehidupan ekonomi. Kedudukan dan tanggung jawab para pelaku bisnis dibangunnya melalui prinsip “akad yang saling setuju”. a) Dimensi horizontal; b) Jujur dalam bertransaksi c) Tidak merugikan dan tidak dirugikan (akad yang saling setuju). 3. Kebebasan Kehendak Salah satu kontribusi Islam yang paling orisinil dalam filsafat sosial adalah konsep mengenai manusia “babas”. Benar bahwa kemahatahuan Allah SWT meliputi segala kegiatan manusia selama ia tinggal di bumi, tetapi kebebasan manusia juga diberikan oleh Allah SWT. Prinsip kebebasan ini pun mengalir dalam ekonomi Islam. a) Kebebasan melakukan kontrak atau bisnis; b) Dapat dilakukan dengan siapapun secara lintas agama; c) Bila orang lain melakukan hal yang tidak etis tidak berarti boleh ikut-ikutan. 4. Pertanggungjawaban Selanjutnya, Nabi Muhammad SAW mewariskan pula pilar tanggung jawab dalam kerangka etika bisnisnya. Kebebasan harus diimbangi dengan pertanggungjawaban manusia. Setelah menentukan daya pilih antara yang baik dan yang buruk, manusia harus menjalani konsekuensi logisnya. Bukan itu saja, manusia juga dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan yang berlangsung disekitarnya. Karena itu manusia telah di peringatkan terlebih dahulu, Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 120

Pendapat Istilah etika bisnis sudah mulai muncul sejak tahun 1960 an. Pada saat itu di tandai dengan perubahan-perubahan sudut pandang dalam berperilaku di komunitas amerika serikat dan juga terdapat dinia bisnis. Pada umumnya orang memandang bahwa etika dalam bisnis adalah suatu normatif disiplin dimana ada standarstandar tertentu yang sudah ditentukan dalam lingkungan bisnis-bisnis tersebut. Standar-standar ini akan menunjukan apakah yang segala aktifitas yang dijalankan tersebut akan di ponis sebagai suatu bisnis yang baik dan buruk. Etika bisnis akhirnya juga dapat dikatakan bersifat abstrak dan mempengaruhi tingkah laku individu yang menganggap sebagai acuan untuk tingkah laku. Dalam bisnis juga sangat memerlukan keadilan atau keseimbangan yang terwujud dalam kehidupan ekonomi. Segala kegiatan manusia di dunia Allah SWT memberikan kebebasan, termasuk skema kerja sama bisnis yang diberi kebebasan tetapi di luar praktik ribawi. Kebebasan juga harus diimbangi dengan pertanggungjawaban manusia. Untuk menentukan antara baik dan buruk, manusia harus menjalani konsekuensi logisnya. Jadi jika bisnis bisa dibilang bisnis yang baik maka harus mengikuti aturan empat aksioma etika ekonomi tersebut dengan benar.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 121

EKONOMI MONETER ISLAM Kartika Puty Andiny 1112084000001 Ekonomi moneter merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari tentang sifat, fungsi, serta pengaruh uang terhadap kegiatan ekonomi. Alasan-alasan mengapa perlu untuk mempelajari ekonomi moneter yaitu agar dapat mengetahui secara mendalam bagaimana mekanisme penciptaan uang, tingkat bunga, pasar uang, sistem dan kebijaksanaan moneter, serta pembayaran internasional.  Konsep Ekonomi Moneter Syariah Kebijakan moneter sebenarnya bukan hanya mengutamakan suku bunga. Bahkan sejak zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin, kebijakan moneter dilaksanakan tanpa mengunakan instrumen bunga sama sekali. Perekonomian Jazirah Arabia ketika itu adalah perekonomian dagang, bukan ekonomi yang berbasis sumber daya alam; Minyak bumi belum ditemukan dan sumber daya alam lainnya terbatas. Perekonomian Arab di zaman Rasulullah SAW, bukanlah ekonomi terbelakang yang hanya mengenal barter, bahkan jauh dari gambaran seperti itu. Valuta asing dari Persia dan Romawi dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat Arab. Dinar dan Dirham juga dijadikan alat pembayaran resmi. Sistem devisa bebas diterapkan, tidak ada halangan sedikit pun untuk mengimpor dinar dan dirham. Instrumen factoring (anjak piutang) yang baru populer tahun 1980-an, telah dikenal pula pada masa itu dengan nama al-hiwalah, tapi tentunya bebas dari unsur bunga. Apabila para pedagang mengekspor barang, berarti

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 122

dinar/dirham diimpor. Sebalikanya, bila mereka mengimpor barang. Berarti dinar/dirham diekspor. Jadi dapat dikatakan bahwa keseimbangan supply dan demand di pasar uang adalah derived market dari keseimbangan aggregate supply dan aggregate demand di pasar barang dan jasa. Nilai emas dan perak yang terkandung di dalam dinar dan dirham, sama dengan nilai nominalnya. Sehingga dapat dikatakan penawaran uang elastis sempurna terhadap tingkat pendapatan. Tidak ada larangan impor dirham dan dinar berarti penawaran uang elastis. Sistem moneter mengunakan bimetallic standar, dengan emas dan perak (dalam bentuk uang dirham dan dinar) sebagai alat pembayaran yang syah. Nilai tukar emas dan perak pada masa ini relatif stabil dengan nilai kurs dinar – dirham 1 : 10.  Fungsi uang berdasarkan pandangan Ekonomi Islam: a) Dalam penggunaannya sebagai alat pembayaran atau media untuk pertukaran dalam melaksanakan transaksi ekonomi, maka penggunaan uang sejalan dengan konsep ekonomi syariah. Dimana manfaat uang mencapai nilai optimum bila peredarannya berlaku optimal. Akibatnya segala kegiatan yang mengganggu pemakaian uang dalam transaksi ekonomi tidak sesuai dengan Syariah Islam. Sehingga pada saat emas dipakai sebagai uang, maka penyimpanan emas yang mengakibatkan peredaran uang terganggu (kanzul maal) dilarang oleh Syariah Islam. b) Dalam penggunaannya sebagai sarana untuk menyimpan nilai maka penggunaan uang tidak bertentangan dengan konsep ekonomi syariah, selama uang tersebut masih bisa dipergunakan dalam kegiatan transaksi perniagaan. Oleh karena itu diperlukan adanya pihak ketiga (dalam hal ini adalah lembaga keuangan) yang menerima simpanan uang dari pihak

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 123

yang ingin menyimpan nilai dan kemudian menyalurkannya kepada pihak-pihak yang ingin melakukan transaksi sehingga uang tersebut masih dapat dipergunakan dalam transaksi walaupun nilai yang disimpan oleh pemilik asal tidak berkurang. c) Namun penggunaan uang untuk spekulasi sama sekali bertentangan dengan Syariah Islam, baik karena spekulasi tersebut tidak disukai maupun karena spekulasi umumnya berkaitan dengan menghalangi terjadinya mekanisme pasar yang wajar guna mendapatkan fluktuasi harga yang abnormal. Spekulasi juga mengakibatkan ketidak stabilan nilai dari mata uang itu sendiri karena fluktuasi harga pada hakekatnya adalah fluktuasi nilai (daya beli) dari uang itu sendiri.  Instrumen Kebijakan Moneter dalam Islam a. Reserve Ratio Suatu presentase tertentu dari simpanan bank yang harus dipegang oleh banksentral. b. Moral Suassion Banksentral dapat membujuk bank-bank untuk meningkatkan permintaan kredit sebagaitanggung jawab mereka ketika ekonomi berada dalam keadaan depresi. c. Lending Ratio Dalamekonomi Islam, tidak ada istilah Lending (meminjamkan), lending ratio dalamhal ini berarti Qardhul Hasan (pinjaman kebaikan). d. Refinance Ratio Adalahsejumlah proporsi dari pinjaman bebas bunga. e. Profit Sharing Ratio Ratiobagi keuntungan (profit sharing ratio) harus ditentukan sebelum memulai suatubisnis. Bank sentral dapat menggunakan profit sharing ratio sebagai instrumen moneter, dimana ketika bank sentral ingin meningkatkan jumlah uang

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 124

beredar, maka ratio keuntungan untuk nasabah akan ditingkatkan. f. Islamic Sukuk Adalah obligasi pemerintah, di mana ketika terjadi inflasi, pemerintah akanmengeluarkan sukuk lebih banyak sehingga uang akan mengalir ke bank sentral dan jumlah uang beredar akan tereduksi. Jadi sukuk memiliki kapasitas untuk menaikkan atau menurunkan jumlah uang beredar.  SinLamMim Kaffah dalam Teori Kebijakan Moneter God : M1, M2, suku bunga

Human : Kebijakan Moneter

Pray : stabilisasi harga, kesempatan kerja Sin/Human adalah kebijakan moneter karena kebijakan moneter adalah pelaku yang menghasilkan peluang. Besaran moneter (M1, M2, suku bunga) sebagai indikator yang mempengaruhinya diibaratkan God. Dan dengan adanya indikator dapat mewujudkan target, seperti kestabilan harga, kesempatan kerja, kesejahteraan masyarakat.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 125

ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAM Muh.Irfan Syafrudin 1112084000019 A.

DEFINISI ETIKA Secara etimologi, Etika (ethics) yang berasal dari bahasa Yunani ethikos mempunyai beragam arti : pertama, sebagai analisis konsep-konsep terhadap apa yang harus, mesti, tugas, aturan-aturan moral, benar, salah, wajib, tanggung jawab dan lain-lain. Kedua, aplikasi ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral. Ketiga, aktualisasi kehidupan yang baik secara moral. Jadi Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai, norma atau moralitas. Dengan demikian, moral berbeda dengan etika. Norma adalah suatu pranata dan nilai mengenai baik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. B. DEFINISI BISNIS Kata bisnis dalam Al-Qur’an yang seringkali digunakan yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arabtijaraha, berawal dari kata dasar tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagang atau berniaga. At-tijaratun walmutjar yaitu perdagangan, perniagaan (menurut kamus al-munawwir). C. DEFINISI ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAM Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan kalau etika sebagai perangkat prinsip moral yang membedakan apa yang benar dari apa yang salah, sedangkan bisnis adalah suatu serangkaian peristiwa yang melibatkan pelaku bisnis, maka etika diperlukan dalam bisnis. Dengan demikian dapat dipahami bahwa, Etika bisnis adalah norma-norma atau kaidah etik yang dianut oleh bisnis,

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 126

baik sebagai institusi atau organisasi, maupun dalam interaksi bisnisnya dengan “stakeholders”nya. Etika bisnis merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha yang kita sebut bisnis. Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan menyediakan kerangka prinsip-prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah baik dan benar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas implikasi-implikasi terhadap dunia bisnis. Etika dan Bisnis, mendeskripsikan etika bisnis secara umum dan menjelaskan orientasi umum terhadap bisnis, dan mendeskripsikan beberapa pendekatan khusus terhadap etika bisnis, yang secara bersama-sama menyediakan dasar untuk menganalisis masalah-masalah etis dalam bisnis. Dengan demikian,etika bisnis dalam islam memposisikan pengertian bisnis yang pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah swt. Bisnis tidak bertujuan jangka pendek, individual dan semata-mata keuntungan yang berdasarkan kalkulasi matematika, tetapi bertujuan jangka pendek sekaligus jangka panjang, yaitu tanggung jawab pribadi dan sosial dihadap masyarakat, Negara dan Allah swt. D. KETENTUAN UMUM ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAM 1. Kesatuan (Tauhid/Unity) Dari konsep ini maka islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk kesatuan. Atas dasar pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu,

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 127

vertikal maupun horisontal, membentuk suatu persamaan yang sangat penting dalam sistem Islam. 2. Keseimbangan (Equilibrium/Adil) Islam sangat mengajurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang berbuat curang atau berlaku dzalim. Rasulullah diutus Allah untuk membangun keadilan. 3. Kehendak Bebas (Free Will) Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan individu dibuka lebar. Tidak adanya batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya. Kecenderungan manusia untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap masyarakatnya melalui zakat, infak dan sedekah. 4. Tanggungjawab (Responsibility) Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertaggungjawabkan tindakanya secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya. 5. Kebenaran: kebajikan dan kejujuran Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran. Dalam konteks bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat, sikap dan perilaku benar yang

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 128

meliputi proses akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Panduan Rasulullah dalam etika bisnis yang perlu diperhatikan dalam berbisnis :  Prinsip essensial dalam bisnis adalah kejujuran  Kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis  Tidak melakukan sumpah palsu  Ramah tamah  Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga tinggi, agar orang lain tertarik membeli dengan harga tersebut. Islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial demi membentuk kesatuan. Atas dasar pandangan ini pula maka etika dan bisnis menjadi terpadu, vertikal maupun horisontal, membentuk suatu persamaan yang sangat penting dalam sistem Islam. Realitasnya, para pelaku bisnis sering tidak mengindahkan etika. Para pelaku bisnis yang sukses memegang prinsipprinsip bisnis yang tidak bermoral, misalnya maksimalisasi laba, agresivitas, individualitas, semangat persaingan, dan manajemen konflik. Dalam analisis HAHSLM dalam berbisnis dan bertransaksi ketika Produsen melakukan proses produksi dengan memanfaatkan input yang ada untuk menghasilkan barang dan jasa. Produsen melakukan proses memproduksi barang atau jasa ini untuk mendapatkan laba dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap barang/jasa yang telah dihasilkan oleh produsen tersebut. Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 129

TEORI PENCARI DANA HAHSLM Muhammad Arifil Firdaus 1112084000042 1.1 Pengertian Dana Dana berarti uang, surat berharga, serta harta lainnya yang sengaja disisihkan bagi suatu tujuan tertentu yang sudah ditetapkan. Ardiyos. “Dana” merupakan kata pendek yang menentukan berhasil tidaknya suatu kegiatan atau ide yang dimilki dan merupakan elemen yang penting dalam perencanaan agar rencana tersebut terlaksana dengan baik. Salah satu dana sosial yang potensial di Indonesia adalah “Dana Umat” atau dana yang berkaitan dengan ajaran keagamaan. Besarnya potensi dana umat itu juga terkait dengan beragamnya jenis sumbangan keagamaan yang ada di Indonesia serta perbedaan cara melakukannya dari setiap agama seperti Islam,Protestan,Khatolik,Hindu dan Budha. Dalam agama Islam sumbangan tersebut biasa disebut sebagai zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS). 1.2 Pencari Dana Organisasi yang melakukan pencarian dana dari masyarakat dan lembaga pendonor harus jujur dalam mengajukan permohonan permintaan dananya. 1.3 Kode Etik Pencarian Dana Dalam pencarian dana terdapat kode etik yang harus dilaksanakan yang di dalamnya mencakup nilai-nilai baik atau

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 130

beradab yang dapat dianut oleh organisasi maupun individu yang ada didalamnya. Kode etik merangkum prinsip-prinsip etika dalam wilayah-wilayah berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Intergrasi pribadi dan profesional Misi Pengelolaan Penyesuaian hukum Pelaksanaan tugas yang bertanggung jawab Keterbukaan Evaluasi program Inklusivitas dan keanekaragaman

Pelanggaran etika yang paling umum terjadi : 1. Penyalahgunaan dana organisasi maupun dana dari lembaga donor 2. Pembocoran informasi lembaga donor 3. Pemberian informasi yang salah 4. Memanfaat hubungan untuk keuntungan pribadi 5. Penyelewengan tujuan untuk maksud lain 6. Konflik kepentingan 7. Penghancuran catatan 8. Biaya dan pengeluaran jasa yang meragukan 9. Pelaporan informasi yang salah atau menyesatkan 10. Memperkerjakan konsultan atau lembaga pencarian dana dengan reputasi yang buruk 11. Perlakuan buruk atau menekan seseorang untuk membongkar kebobrokan perusahaan

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 131

1.4 Penentuan Bantuan Dana dari Sudut Pandang Lembaga Donor Sebelum memberikan dana penyumbang atau investor harus memerikas kondisi dan riwayat organisasi yang meminta bantuan dana, agar mengetahui kemana dana akan digunakan dan memastikan dana tersebut dipakai di tempatatau tujuan yang tepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian sumbangan : 1. Mengenali motivasi pribadi anda sendiri dalam memberi bantuan kepada suatu organisasi 2. Mengenal lebih jauh tentang suatu organisasi 3. Mengetahui kemana dana anda akan digunakan 4. Mengetahui hal-hal lain yang bisa anda berikan 5. Mengetahui lebih banyak tentang orang-orang atau komunitas dampingan organisasi yang anda pilih 1.5 Prospek Pencari Dana HAHSLM Dengan adanya penghimpunan dana didalam Islam, memudahkan masyarakat Indonesia dapat dengan mudah menyalurkan dana tersebut melalui individu dan organisasi yang bergerak di dalam penghimpunan dana berbasis Syariat Islam.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 132

1.6 Analisa HAHSLM H = Pencari Dana A = Manager H = Dana S = Manusia L = Individu M = Iman Allah SWT menciptakan manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya, disela-sela beibadah manusia juga diberikanperintah untuk membantu satu sama lain ditulis dalam surat Al-Maidah ayat 2 :   Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. Karena itu Organisasi penghimpun dana ini hanyalah sebagian kecil dari pelaksanaan Ibadah kepada Allah yang diberikan kepada khalifah dimuka bumi. Sebaiknya penghimpunan dana yang nantinya akan diberikan kepada orang yang membutuhkan ini tidak bermaksud untuk tujuan lain atau kepentingan dunia, melainkan bukti kepatuhan kita kepada Allah serta bentuk terimakasih kepada-Nya atas rahmat yang telah diberikan selama ini.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 133

MUAMALAH DAN MAQASID SYARIAH Nailah Hasanah 109084000058 A. Hukum Muamalah Hukum muamalah dibagi menjadi: a. berkaitan dengan keluarga b. berkaitan dengan pengadilan, dakwaan, kesaksian, dan sumpah. c. berkaitan dengan muamalah dengan non muslim yang mendapat jaminan keamanan didalam Negara islam dan system hubungan antar sesame mereka atau bersama rakyat dari Negara lain d. berkaitan dengan system hubungan Negara islam dengan Negara-negara lain dalam kondisi damai atau perang. e. berkaitan dengan system hukum dan kaidahkaidah pengambilan keputusan hukum, hakhak individu dalam Negara dan hubungan mereka dengan Negara. f. berkaitan dengan hubungan keuangan antar individu dan muamalah mereka, g. berkaitan dengan sumber pendapatan Negara dan pembelanjaannya dalam Negara islam, serta system hubungan keuangan antar individu-individu dan Negara,dan antar kelompok kaya dan miskin. h. berkaitan dengan pembatasan hubungan individu dengan Negara islam sehubungan dengan tindakan-tindakan yang dilarang Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 134

(criminal dan ketentuan hukum untuk tiap-tiap tindakan kriminal) B. Maqashid Syariah Menurut etimologi berarti tujuan-tujuan syariah atau diturunkannya syariah. Yang merupakan suatu bentuk penggambaran keuntungan, kemakmuran, dan manfaat yang telah Allah terapkan dalam hukum syariahnya. 4pilar utama maqashid syariah: 1. Maslahat 2. Keadilan 3. Kesejahteraan 4. Kebenaran Objek yang hendak dijaga oleh maqashid syariah: 1. Menjaga jiwa (nafs) 2. Normalitas akal (‘aql) 3. Kelestarian keturunan (nasl) 4. Menjaga harta (maal) 5. Memelihara agama (din) Menurut syaikh Abu Zahrah, ada 3 sasaran maqashid syariah: 1. Penyucian jiwa 2. Menegakan keadilan dalam masyarakat islam 3. Kemaslahatan Al syatibi membagi 3 tingkatan dalam mewujudkan kemaslahatan, yaitu: 1. Maqashid al-daruriyyat (primer) 2. Maqashid al-hajiyyat (sekunder) 3. Maqashid al-tahsiniyat (tersier)

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 135

Keterkaitan judul muamalah dan maqashid syariah dengan metode hahslm yaitu: H = a.h (S.L.M) Misalnya Dalam transaksi jual beli H = jual-beli A = pembeli H = barang/jasa S = penjual L = pasar M = harga Keterkaitan muamalah dan muqashid syariah diumpamakan dalam sebuah transaksi jual beli (H), transaksi dapat terjadi bila ada pihak yang memiliki kebutuhan yaitu pembeli (a), barang atau objek transaksi yaitu barang dan jasa (H), setelah itu pihak yang menyediakan barang/jasa yaitu penjual (S), transaksi jual beli biasanya terjadi di pasar (L), dari sebuah transaksi jual beli itu akan tercipta sebuah harga (m). Begitu pula dalam sebuah kehidupan, allah mnyediakan banyak media dan fasilitas agar kita sebagai manusia senantiasa menjalankan semua sesuai dengan yang di perintahkan. Dalam system ekonomi, ekonomi syariah lah yang sesuai dengan ajaran agama islam. Yaitu berdasarkan al-qur’an dan hadits. Selain itu, kegiaatan ekonomi (muamallah) yang di terapkan dalam ekonomi syariah pun sesuai dengan dengan kaidah dan prinsip syariah. Metode hahslm adalah salah satu metode yang dapat menjabarkan keterkaitan dari suatu perilaku atau kegiatan dengan menambahkan unsur ibadah di dalamnya. Karena seringkali dalam melakukan suatu kegiatan kita lupa akan jati diri kita sebagai umat muslim.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 136

TEORI SOSIALIS DALAM HAHSLM Nurlaela 1112084000025 Pendahuluan Sistem ekonomi konvensional sosialis merupakan system ekonomi yang mengutamakan kepentingan bersama (sosial) dan meniadakan hak milik individu. Beberapa Negara di dunia menerapkan system ekonomi ini karena dianggap dapat menghilangkan kesenjangan ekonomi yang sangat besar antara pemilik modal dengan buruhnya. Tujuannya adalah pemerataan ekonomi untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Lahirnya system ekonomi sosialis disebabkan system kapitalis yang sudah sangat eksploitatif akibatnya muncullah gerakan-gerakan yang menentang system kapitalis tersebut yang diprakarsai oleh kaum buruh dengan menuntut adanya kesejahteraan bersama. Sosialis Islam Dalam pandangan Islam pemilik mutlak seluruh alam semesta adalah Allah sedangkan kepemilikan manusia bersifat relative. Islam memberikan kedudukan yang proporsional antara hak milik individu, hak milik kolektif (umum) dan hak milik Negara dengan hak milik yang bersifat tidak mutlak.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 137

ANALISIS HAHSLM Konvensional Sosialis Pemerintah

Sosialis

Barang Publik



Gambar ini menjelaskan pemerintah yang menerapkan system sosialis sebagai dasar perekonomian berhak untuk mengatur kegiatan ekonomi masyarakat termasuk barang publik dikuasai oleh pemerintah. Sosialis Islam Pemerintah Barang Publik



Kepemilikan umum/pribadi

Gambar ini menjelaskan bahwa pemerintah mengakui adanya hak milik pribadi/umum serta pemerintah menyerahkan barang publik ke dalam system pasar dengan adanya pengawasan untuk mencegah kecurangan dalam pasar oleh pemerintah.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 138

Sosialis Islam Pemerintah

D

S

dengan jarum jam

Berlawanan Lingkaran

semakin besar (positif) Masyarakat  

Diagram berlawanan dengan jarum jam menimbulkan dampak positif dengan lingkaran yang semakin besar menunjukka dampak positif yang dihasilkan besar. Diagram ini menjelaskan dengan dilaksanakannya system sosialis islam distribusi dapat dinikmati masyarakat dengan adil dan merata, diakuinya kepemilikan pribadi/umum, menghilangkan kesenjangan sosial yang diakibatkan dari ketidakmerataan industry.

Kesimpulan: Bahwa system ekonomi islam lebih mementingkan kepentingan umat daripada kepentingan individu. Maka dari itu, diperlukannya system ekonomi yang islami untuk menjadikan system ekonomi yang efisien dan meminimalisir ketimpangan sosial yang ada.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 139

TEORI MEKANISME PASAR Rafi Kurniawan 1112084000030 Seiring dengan maju pesatnya kajian tentang ekonomi islam dengan menggunakan filsafat dan sebagainya mendorong kepada terbentuknya suatu ekonomi berbasis keislaman yang berfokus untuk mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang di ilhami oleh nilai-nilai Islam. Adapun bidang kajian yang terpenting dalam perekonomian adalah mekanisme pasar. Mekanisme pasar menjadi posisi penting dari teori ekonomi mikro baik dalam sistem ekonomi Islam maupun kapitalis. Peranan ekonomi islam dalam mengatur mekanisme kegiatan pasar pada saat dewasa ini merupakan faktor yang sangat penting bagi maju dan berkembangnya perekonomian di dunia pada umumnya. Dua paham ekonomi yang selama ini menjadi acuan dan barometer dunia yaitu kapitalis dan sosialis, ternyata tidak dapat mengatur mekanisme pasar dengan baik. Ekonomi Islam yang lebih dahulu lahir eksistensinya cenderung di abaikan. Ekonomi Islam lahir semenjak diturunkannya Al-Qur’an melalui Nabi Muhammad saw. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup atau “way of life” yang komprehensif, yang termasuk didalamnya kehidupan bermuamalah, terutama dibidang ekonomi. Mekanisme Pasar Menurut Islam Berdagang adalah aktivitas yang paling umum dilakukan didalam pasar. Pasar memainkan peranan yang

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 140

sangat penting dalam suatu perekonomian. Pasar memiliki fungsi strategis, yaitu sebagai tempat bertemunya produsen/penjual dan konsumen/pembeli. Kedua pihak tersebut akan saling mempengaruhi dan menentukan harga. Kesepakatan keduanya dalam menentukan harga haruslah saling memuaskan dan saling ridha satu sama lain. Pencapaian terhadap kepuasan sebagaimana tersebut tentunya harus diproses dan ditindak lanjuti secara berkesinambungan, dan masing-masing pihak hendaknya mengetahui dengan jelas apa dan bagaimana keputusan yang harus diambil dalam pemenuhan kepuasan ekonomi tersebut. Islam memiliki rambu-rambu dan aturan main yang dapat diterapkan dipasar dalam upaya menegakan kepentingan semua pihak. Banyak para pemikir-pemikir ekonomi Islam yang berbicara mengenai mekanisme pasar, diantaranya, Abu Yusuf (731-789M), Abdul Hamid Al-Ghazali (1058-1111M), Ibnu Taimiyah (1263-1328M), dan yang terakhir Ibnu Khaldun (1332-1404M). Abu Yusuf adalah ilmuan Islam pertama yang menyinggung tentang mekanisme pasar. Hal yang diperhatikan adalah peningkatan dan penurunan produksi dalam kaitannya dengan perubahan harga. Pemahaman yang ada pada zaman Abu Yusuf adalah bahwa apabila tersedia sedikit barang maka harga akan mahal, demikian sebaliknya, banyak barang maka harga akan murah. Namun Abu Yusuf membantah pemahaman tersebut, karena pada kenyataannya persediaan barang yang sedikit tidak selalu diikuti dengan kenaikan harga, dan persediaan barang yang melimpah belum tentu membuat harga akan murah. Menurutnya

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 141

keadaan harga tidak bergantung pada permintaan saja tetapi juga bergantung pada kekuatan penawaran. Kesimpulan Mekanisme pasar menurut Islam adalah suatu sistem ekonomi pasar yang diatur dalam konsep Islam yang memilikia rambu-rambu dan aturan main yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadist yang dapat diterapkan dipasar dalam upaya menegakan kepentingan semua pihak. Berdasarkan teori HAHSLM, produsen/penjual harus jujur dan memberikan informasi apa adanya kepada konsumen/pembeli, dan konsumen/pembeli harus mengontrol harga. Apabila mekanisme pasar Islam bisa berjalan dengan baik, maka bukan tidak mungkin aspek kedekatan manusia yang berada dalam pasar akan lebih meningkatkan dirinya kepada Allah Swt. dengan beribadah

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 142

SISTEM INVESTASI SYARIAH Rizky Malvin 1112084000012 1. Pengertian investasi syariah Investasi syariah adalah kegiatan Penempatan dana pada satu atau lebih jenis asset yang terhindar dari sifat Maysir(QS Al Maidah 5:90), Gharar, dan Riba’ (QS Al Baqarah 2:275) serta peraturan lain yang telah ditetapkan oleh fiqh islam tentang muamalah. 2. Dalil yang melandasi investasi syariah a. Al Baqarah – 275 b. Al Maidah – 90 c. An Nisa – 29 3. Bentuk-bentuk investasi Ada dua macam bentuk dalam investasi, yaitu: 3.1 Investasi pada aktiva riil Yaitu investasi dalam bentuk yang dapat dilihat secara fisik. Seperti logam mulia (emas dan perak), Batu mulia, property, dan lain-lain. 3.2 Investasi pada aktiva financial Yaitu investasi dalam bentuk yang biasanya diwakilkan dalam bentuk surat-surat berharga, seperti deposito, sukuk, dan lain-lain. Dan ada 2 cara berinvestasi pada aktiva financial: a. Investasi secara langsung Dengan memiliki surat berharga tersebut maka pemilik surat tersebut dapat menentukan kebijaksanaan yang juga berpengaruh pada

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 143

investasi surat berharga yang dimilikinya. Contohnya: saham. b. Investasi secara tidak langsung Pengelolaan surat berharga diwakilkan oleh suatu lembaga yang mengolah investasi para pemegang surat berharganya. Contoh: Reksadana. 4. Prinsip-prinsip dalam investasi syariah 1. Halal Suatu bentuk investasi harus terhindar dari bidang bisnis yang syubhat atau haram. Kehalalan juga menyangkut pada penggunaan barang atau jasa yang ditransaksikan. Contoh industri haram: industri alkohol, industri pornografi, jasa keuangan ribawi, judi, dan lain-lain. Prosedur juga harus terhindar dari hal-hal yang syubhat atau haram tersebut. Selain itu, kehalalalan juga terkait dengan niat atau motivasi seseorang saat bertransaksi. Motivasi yang halal ialah transaksi yang berorientasi pada hasil yang dapat memberikan manfaat kepada pihak yang terlibat. 2. Maslahah Maslahah (manfaat) merupakan hal yang paling penting dalam semua tindakan muamalah. Para pihak yang terlibat dalam investasi, masing-masing harus dapat memperoleh manfaat sesuai dengan porsinya. Misalnya, manfaat yang timbul harus dirasakan oleh pihak yang bertransaksi dan harus dapat dirasakan oleh masyarakat pada umumnya. Manfaat-manfaat investasi itu antara lain: a. Manfaat bagi yang menginvestasikan

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 144

Mendapatkan bagi hasil sesuai dengan besar investasi yang ditanamkan sesuai dengan akad awal menurut prinsip syariah. b. Manfaat bagi yang mendapat tambahan investasi Mendapatkan tambahan modal sehingga memiliki kemampuan untuk meneruskan usahanya. c. Manfaat bagi masyarakat secara luas Investasi bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi yang bermanfaat dalam mengurangi harga barang. Dengan investasi juga menggairahkan sektor industri sehingga mampu mengurangi pengangguran. 5. Instrumen investasi syariah 1. Saham syariah Saham syariah merupakan instrumen saham yang dalam transaksinya menggunakan prinsip-prinsip syariah. 2. Surat utang syariah Surat utang syariah disebut juga sukuk. Yaitu surat utang yang dikeluarkan oleh suatu lembaga dengan menggunakan prinsip sewa menyewa dalam islam yang disebut juga Ijarah. 3. Reksadana syariah Reksadana syariah merupakan instrumen syariah yang merupakan reksadana dimana komponen penempatan dananya pada investasi berbasis syariah, baik pada pasar uang syariah, surat utang syariah, dan saham syariah.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 145

Investasi syariah dalam metode Hahslm Metode HAHSLM merupakan suatu metode yang terdiri dari H: huda yang berarti petunjuk, A: alif yang berarti jalan, H: hanif yang berarti lurus, S: sin yang berarti manusia, L: lam yang berarti Tuhan dan M: mim yang berarti hasil. Investasi syariah dalam metode Hahslm. Terdiri dari H (Petunjuk) adalah OJK. Karena dalam hal ini OJK merupakan lembaga yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. A (Jalan) adalah dana. Dana yang diperoleh dari investor bisa digunakan menjadi modal usaha bagi masyarakat. H (lurus) adalah bagi hasil. Karena bagi hasil merupakan cara yang sesuai dengan syariah islam dalam memperoleh keuntungan berupa dana. Karena dalam sistem bagi hasil baik investor maupun peminjam dana samasama mendapat keuntungan yang sesuai dengan akad di awal antara kedua belah pihak. S (manusia) adalah peminjam dana atau masyarakat. Peminjam modal disini dapat memperoleh dana pinjaman yang diperoleh dari investor. Peminjam modal dapat memanfaatkan dana untuk membuka usaha, dan pada akhirnya mereka akan mendapatkan keuntungan dari usahanya tersebut. L (Tuhan) adalah Investor. Investor dalam hal ini menjadi pihak yang penting. Karena dana pinjaman diperoleh dari investor. M (hasil) adalah maslahah (manfaat). Dengan adanya dana pinjaman, menimbulkan banyak sekali manfaat. Baik bagi investor, peminjam dana, maupun bagi masyarakat secara luas.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 146

TEORI PENGELOLAAN DANA Rizvialdi Ihsan 1112084000055 PENGELOLAAN DANA PADA PERBANKAN SYARI’AH Dalam sistem bank syariah dana nasabah dikelola dalam bentuk: 1. titipan atau wadiah 2. investasi atau mudharabah. Cara titipan dan investasi pada bank syariah berbeda dengan deposito pada bank konvensional yang dimana deposito merupakan upaya untuk membungakan uang. Konsep dana titipan berarti kapan saja si nasabah membutuhkan, maka bank syariah harus dapat memenuhinya, akibatnya dana titipan menjadi sangat likuid. Likuiditas yang tinggi inilah membuat dana titipan kurang memenuhi syarat suatu investasi yang membutuhkan pengendapan dana. Karena pengendapan dananya tidak lama alias cuma titipan maka bank boleh saja tidak memberikan imbal hasil. Sedangkan jika dana nasabah tersebut diinvestasikan, maka karena konsep investasi adalah usaha yang menanggung risiko, artinya setiap kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari usaha yang dilaksanakan, didalamnya terdapat pula risiko untuk menerima kerugian, maka antara nasabah dan banknya sama-sama saling berbagi baik keuntungan maupun risiko. Dalam pengelolaan dana bank, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu aspek likuiditas dan aspek rentabilitas,

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 147

dan pengelolaan dua aspek ini sangat penting dalam pengelolaan dana bank syari’ah. Karena disatu sisi bank harus memenuhi kewajibannya terhadap nasabah yang ingin menarik dana dan disisi lain bank juga perlu untuk mendapatkan keuntungan dari dana yang telah dihimpun dari masyarakat untuk membayarkan biaya bunga maupun biaya operasional dari bank itu sendiri. Dalam pengelolaan dua apek ini, bank harus siap untuk menanggung segala resiko yang mungkin timbul dari penghimpunan ataupun penyaluran dana yang dilakukan, dan dalam hal ini yang dapat dilakukan oleh bank yaitu dengan meminimalisasi segala resiko yang mungkin terjadi bahkan jika mungkin bank harus bisa terhindar dari segala resiko operasi sehingga bank masih dapat mengambil keuntungan dari penyaluran dan penghimpunan dana tersebut. Dan disinilah diperlukan Asset Liability Management dari sebuah bank. Berikut ini resiko-resiko yang mungkin timbul dari penempatan dana yang dilakukan oleh bank menurut Riyadi (2006), antara lain: a. Liquidity Risk (resiko likuiditas) b. Interest Rate Risk (Resiko perubahan peningkatan suku bunga) c. Credit Risk (resiko kredit/pembiayaan) d. Management Risk (resiko manajemen) e. Exchange Risk (resiko perubahan nilai tukar) f. Sovereign Risk ((resiko pembatasan devisa di suatu negara) g. Legal Risk (resiko dari pelanggaran hukum yang berkaitan dengan aspek yuridis)

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 148

h. Market Risk (resiko yang timbul dalam proses operasional dilapangan) i. Operasional risk (resiko operasional dari suatu bank) Dari berbagai resiko yang timbul diatas, hal ini sama-sama mungkin untuk dialami oleh semua bank baik itu bank syari’ah atau konvensional. Tetapi, tentu saja ada perbedaan yang mendasar dalam pengelolaan Assets dan Liability dari bank syari’ah untuk mencapai tingkat likuiditas dan rentabilitas. Dalil yang mendukung : ‫َﯨوآﺧَ رُو َﻧ َﯾ‬ َ ‫ِﯾﺎﻷَرْ ﺿِ َﯾ ْﺑ َﺗﻐُو َﻧ ِﻣ ْﻧﻔَﺿْ ِﻼﻟﻠﱠﮭ َِوآﺧَ رُو َﻧ ُﯾﻘَﺎ ِﺗﻠُ َﻋﻠِ َﻣﺄ َ ْﻧ َﺳ َﯾﻛُو ُﻧ ِﻣ ْﻧﻛُﻣْ ﻣَرْ ﺿ‬ ْ ‫ﺿْ رِ ﺑُو َﻧﻔ‬ َ‫ون‬ “Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari al-Qur’an.” (Qs. Al Muzammil: 20) Kesimpulan HAHSLM Mudharabah adalah suatu bentuk kerjasama antara dua pihak, yaitu antara shahibul maal atau penyedia modal/dana untuk suatu usaha dan mudharib atau pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana/manajemen usaha. Mudharabah atau Investasi yang dimana pemegang modal atau yang memiliki modal, dan modalnya tersebut untuk di investasikan kepada bank syariah atau menimbun dana di bank syariah yang dikelola oleh bank syariah. Lalu Peminjam

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 149

dana akan meminjamkan uang ke bank syariah untuk modal usaha atau dijadikan sebagai sektor riil dan bank syariah akan membantu si peminjam dana yang secara tidak langsung menambah ibadah pihak bank dan menambah ibadah yang menginvestasikan uangnya di bank syariah dengan cara membantu orang lain. si peminjam dana untuk melakukan suatu usaha atau dijadikan ke sektor riil dan bank syariah menganut sistem bagi hasil. Apabila sektor riil tersebut mendapatkan keuntungan maka si peminjam dana akan bagi hasil dengan bank dan bank syariah akan bagi hasil dengan pihak investor atau yang memiliki modal. Dan resikonya apabila pihak peminjam dana mendapatkan kerugian maka bank syariah pun akan merugi. Resiko investasi atau mudharabah. Maka dari kata kata yang di atas bisa disimpulkan bahwa investor / pemegang modal saling berhubungan dengan bank syariah dan peminjam dana yang di jadikan suatu usaha atau sektor riil.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 150

SIRKULASI HARTA DALAM AL-QURAN Triyana Abdul Rachman 1112084000022 Sistem perekonomian kapitalis menerapkan jalannya sebuah perekonomian ditentukan oleh mekanisme pasar, sehingga yang terjadi ialah hukum rimba dimana hanya yang kuatlah yang dapat bertahan. Hal ini menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi dan sosial karena distribusi pendapatan tidaklah merata, sehingga aliran uang atau kekayaan hanya berputar pada orang-orang yang kaya saja. ekonomi konvensional hanya terfokus pada berapa jumlah barang yang dapat di produksi. Bukan pada berapa jumlah individu yang sejahtera. Islam tidaklah menghendaki terjadinya penumpukan harta hanya pada satu orang atau sebagian kelompok saja, hal ini jelas bertentangan dengan prinsip keadilan, jika ada sebagian orang yang terus menerus kaya dan sebagian lainya terus menerus miskin. Sebagai mana telah dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Hasyr ayat 7 yang artinya: “apa saja harta rampasan (fa’i) yang diberikan Allah kepada Rasulnya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kotakota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang ada dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja diantara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 151

kepada Allah. hukumanya.”

Sesungguhnya

Allah

sangatlah

keras

Islam telah menganjurkan untuk megerjakan zakat, infaq dan shodaqoh. Karena dalam harta yang kita miliki sebenarnya ada hak orang lain di dalamnya. Sebagai mana telah di jelaskan dalam Q.S Adz-Dzariat ayat 19 yang artinya: “dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian (tidak meminta)”. Kecendrungan mengumpulkan rezeki / harta. Menyimpan harta untuk kepentingan dimasa depan merupakan hal yang wajar dilakukan oleh setiap manusia. Tetapi ada banyak peringatan Allah mengenai penyimpanan harta ini. “dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkan pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih” (Q.S At-taubah:34). Ada perbedaan yang mendasar antara menimbun harta, menabung dan investasi. Menimbun disini diartikan sebagai mengumpulkan harta yang satu dengan yang lain tampa memiliki kebutuhan, dimana penimbunan tersebut akan menarik uang dari pasar. Mengumpulkan harta semacam ini termasuk kegiatan yang tercela dan pelakunya diancam oleh Allah dengan siksa yang pedih sebagaimana telah dijelaskan pada ayat diatas. Lain halnya dengan menabung/saving. Saving adalah menyimpan uang karena adanya kebutuhan semisal untuk membangun rumah, untuk biaya sekolah, untuk biaya menikah

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 152

dan lain sebagainya. Menabung bukanlah kegiatan menarik uang karena disini uang dikumpulkan untuk dibelanjakan kembali nantinya sehingga tidak akan mempengaruhi pasar dan kegiatan perekonomian. Sedangkan investasi ialah harta seseorang yang jumlahnya dapat berkurang atau bertambah yang ditanamkan atau berputar dalam bentuk usaha. Perbedaan antara tabunga dan investasi terletak pada liquiditasnya, tabungan cenderung sangat liquid sedangkan investasi tidak. Investasi diperbolehkan dalam islam karena merupakan bentuk pengelolaan/perputaran harta bukan penimbunan. Kewajiban untuk mendistribusikan rezeki / harta. Kecenderungan manusia untuk menimbun harta inilah yang menyebabkan penumpukan dan perputaran harta hanya pada orang-orang kaya saja. Kecendrungan ini telah dijelaskan oleh Allah. “sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apa bila ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” (Q.S alMa’aarij:19-20) Sehingga Allah memerintahkannya untuk mendistribusikan harta melalui zakat, infaq dan shodaqoh. “dan orang-orang yang sabar karena mengharapkan heridhaan Tuhanya, melaksanakan shalat dan menginfakan sebagian rezeki yang kami berikan padanya.” (Q.S Ar-Rad 13:22)

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 153

“kamu sekali-kali tidak akan mencapai kebajikan yang sempurna sebelum kamu menafkahkan [infaq,shodaqoh] sebagian dari harta yang kami cintai. (Q.S Al-Imran 3:29). “dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.” (Q.S Al-Baqarah 2:42) Allah sangat benci dan melarang mereka yang menimbun hartanya karena ini akan merugikan banyak pihak. “dan orang-orang yang zhalim itu hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada diri mereka dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.” (Q.S Huud: 116) Harta bisa menjadi alat untuk memiliki kenyamanan yang semu di dunia, namun ia juga dapat menjadi sumber pertikaian, kebencian, eksploitasi, keserakahan serta intimidasi social. Allah memerintahkan untuk mendistribusikan harta tersebut supaya sisi negative atas harta tersebut dapat diantisipasi oleh manusia. Sirkulasi/perputaran harta yang baik menurut saya ialah dimana rizki yang telah diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang kaya jangan samapai tertahan oleh orang kaya tersebut atau hanya berputar diantara pasar,bank dan orang kaya saja. Namun harus diteruskan kepada orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka yakni para fakir miskin, anak yatim, musafir dan lain sebagainya agar dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan semua yang telah dilakukan dikembalikan agar mendapat ridha dan rahmatnya.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 154

SISTEM EKONOMI DAN FISKAL ISLAM Waldi Hanafi 1112084000010 A. Sistem Ekonomi dan Fiskal pada Masa Pemerintahan Rasulullah Saw. Yatsrib sebelum datangnya Islam tidak mempunyai pemimpin yang berdaulat. Aus dan Khazraj dua kabilah terbesar memperebutkan kekuasaan, sehingga beberapa kelompok meminta Nabi menjadi pemimpin.Pertemuan dua kali, tahun 12 kenabian = bai’at Aqabah pertama dan tahun ke13 = bai’at Aqabah kedua. Nabi hijrah dan nama Yatsrib berganti Madinah. Nabi menjadi pemimpin bangsa Madinah. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat (muamalah) banyak turun di kota ini. Sistem ekonomi fiskal islam periode pertama sangatlah sederhana, tidak serumit sistem anggaran modern. Karena Kebijakan fiskal dan anggaran belanja dalam Islam memliki prinsip bertujuan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distrubusi kekayaan berimbang dengan menempatkan nilai-nilai material dan spiritual pada tingkat yang sama. Jadi perbedaan ini disebabkan oleh berubahnya kondisi sosio ekonomi secara fundamental. Baitul maal hanya menerima surplus tersisa setelah semua jasa setempat dan pembayaran kemiliteran. Dari data ini kita dapat mengetahui bahwa: 1. Di masa awal islam, besarnya pengeluaran tergantung dari besarnya penerimaan. Karena itulah tidak bisa terjadi defisit, melainkan berimbang.bisa disebut juga bahwa dasar anggaran belanja Negara adalah penghasilan yang menentukan pengeluaran.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 155

2. Penerimaan zakat dan kums dihitung secara proporsional, berdasar prensentase, bukan nilai nominal, sehingga ia akan menstabilkan harga dan menekan inflasi ketika permintaan agregat lebih besar daripada penawaran agregat. 3. Kebijakan anggaran tidak di orientasikan pada pertumbuhan ekonomi dalam pengertian modern. Negara Islam bukan suatu teokrasi dalam arti kependetaan, tapi adalah suatu negara ideologi yang berperan sebagai mekanisme untuk melaksanakan hukum-hukum AlQur`an dan Sunnah. Karena itu, kebijakan fiskal dalam suatu negara Islam harus sepenuhnnya sesuai dengan prinsip hukum dan nilai-nilai Islam tersebut. B. Konsep Anggaran sebuah Negara menurut Islam Pada masa pemerintahan nabi Muhammad, konsep anggaran berimbang atau surpluslah yang menjadi praktik berlaku di masa islam. Berlaku dalam keuangan ialah anggaran nasional yang berimbang bila pengeluaran dan penerimaan pemerintah sama, seimbang, equilibrium. Zakat dan ‘usr adalah pendapatan yang paling utama bagi Negara pada masa Rasulullah hidup. Zakat dan ‘usr merupakan kewajiban agama dan termasuk salah satu pilar islam. Dan Sumber penerimaan pada masa Rasulullah SAW di golongkan menjadi tiga golongan besar, yakni: 1. Kaum muslim: Zakat, ‘usr, zakat fitrah, wakaf, amwal fadlah, nawaib,dan tentunya sedekah seperti kurban dan kafarat. 2. Kaum non muslim: ‘usr, zakat fitrah, wakaf, amwal fadlah, nawaib,dan Ushr.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 156

3.

dan dari sumber lain: Ghanimah, Fai’, Uang tebusan, Pinjaman dari kaum muslim atau nonmuslim, Hadiah dari pemimpin atau pemerintah negara lain. Untuk mengelola sumber penerimaan Negara dan sumber pengeluaran Negara, Rasulullah menyerahkannya kepada baitul maal dan menganut asas anggaran berimbang (balance budget), yaitu semua penerimaan habis di gunakan untuk pengeluaran Negara (government expenditure). C. Kebijakan Fiskal Khusus Rasulullah saw menerapkan beberapa kebijakan fiskal secara khusus untuk pengeluaran negara, yaitu: meminta bantuan kaum muslimin secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan pasukan muslimin; meminjam peralatan dari kaum non-Muslim secara cuma-cuma dengan jaminan pengembalian dan ganti rugi bila terjadi kerusakan; meminjan uang dari orang-orang tertentu untuk diberikan kepada para muallaf; serta menerapkan kebijakan insentif untuk menjaga pengeluaran dan meningkatkan partisipasi kerja dan produksi kaum muslimin. D. Sistem Ekonomi dan Fiskal Pemerintahan Khalifah Abu Bakar Al-Shiddiq Setelah Rasulullah Saw. wafat, Abu Bakar Al-Shiddiq yang bernama lengkap Abdullah ibn Abu Quhafah Al-Tamimi terpilih sebagai khalifah Islam yang pertama. Selama masa pemerintahan Abu Bakar Al-Shiddiq, harta Baitul Mai tidak pernah menumpuk dalam jangka waktu yang lama karena langsung didistribusikan kepada seluruh kaum Muslimin, bahkan ketika Abu Bakar Al-Shiddiq wafat, hanya ditemukan satu dirham dalam perbendaharaan negara.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 157

Seluruh kaum Muslimin diberikan bagian yang sama dari hasil pendapatan negara. Apabila pendapatan meningkat, seluruh kaum Muslimin mendapat manfaat yang sama dan tidak ada seorang pun yang dibiarkan dalam kemiskinan. E. Teori Hahslm Kebijakan Fiskal Islam Dalam teori HAHSLM, Kebijakam Fiskal Islam terdiri dari Pemerintah, Sumber Penerimaan, Kesejahteraan Masyarakat, Individu atau kaum, dan baitul maal. Yang dimana s adalah Sumber Penerimaan di Pada Pemerintahan, seperti zakat, ‘usr, zakat fitrah, wakaf, amwal fadlah, nawaib, zakat fitrah, wakaf, amwal fadlah, nawaib, dan lain-lain. Tetapi pada masa Rasulullah pendapatan yang paling utama adalah zakat dan ‘usr . Kemudian lam atau l yaitu Pemerintah, dimana pemerintahan lah yang mengatur kebijakan fiskal Islam. Selanjutnya adalah mim atau m yaitu kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat disini adalah Nilai ibadah dari Kebijakan Fiskal Islam ini sendiri. Hubungan antara variabel SLM dapat terjadi karena adanya indiviidu atau kaum yang memberi zakat dan dalam teori ini dilambangkan sebagai a. Selain itu h sebagai baitul maal artinya variabel ini yang mengantarkan sumber penerimaan ke masyarakat agar terjadi kesejahteraan masyarakat. Dan H adalah teori kebijakan islam itu sendiri. Hubungan siklus antara variabel Hahslm satu sama lain adalah adanya pemerintahan yang mengatur kebijakan dan yang mengolah sumber penerimaan dan menghasilkan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya Sumber penerimaan yang diberikan oleh individu atau kaum dihantarkan oleh distribusi yang benar untuk menghasilkan kesejahteraan masyarakat.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 158

MARKETING SYARIAH Wilda Mulya N. 1112084000028 Banyak yang mengatakan pasar syariah adalah pasar yang emosional (emotional market) sedangkan pasar konvesional adalah pasar yang rasional (rasional market).Saat ini banyak orang yang tertarik untuk berbisnis pada pasar syariah karena alasan – alasan keagamaan.Dalam hal ini agama islam yang lebih bersifat emosional, bukan karena untuk mendapatkan keuntungan financial yang besar tanpa peduli apakah bisnis yang di jalankan mungkin menyimpang atau bertentangan dengan ajaran agama. A. Pengertian Marketing dan Marketing Syariah MARKETING Adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan bisnis yang di tunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang di butuhkan kepada pembeli. MARKETING SYARIAH Definisi marekting yang telah disepakati oleh dewan world marketing association (wma) dalam world marketing conference di Tokyo pada april 1998 maka di definisikan marketing dalam perspektif syariah sebagai berikut: “Sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholdersnya,yang dalam

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 159

keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip – prinsip muamalah dalam islam.” Definisi marketing syariah ini juga merujuk kepada kaidah fiqih dalam islam yaitu : “almuslimuuna ‘alaa syuruuthihim illa syarthan harroma halaalan aw ahalla haramaa”(kaum muslimin terikat dengan kesepakatan kesepakatan bisnis (syarat)yg mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram) dan juga kaidah fiqih yang paling basic dalam konsep muamalah yaitu : “alashlu fil muaamalatin ibadah illa ayyadulla daliilun ‘alaa tahriimihaa” ( pada dasarnya semua bentukmuamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya). Seluruh proses dalam marketing syariah baik proses penciptaan, proses penawaran tidak boleh ada hal – hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip muamalah dalam islam. Karena itu Allah SWT mengingatkan agar menghindari perbuatan zalim dalam berbisnis . Allah SWT berfirman : “..dan sesungguhnya kebanyakan dari orang orang yang berserikat itu sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain , kecuali orang orangyang beriman dan mengerjakan amal yang saleh dan amat sedikitlah mereka ini..” (Q.S Shad 38:24) B. Karakteristik Marketing Syariah 1.Teistis (rabaniyah ) Seorang syariah marketer harus meyakini bahwa hukum – hukum syariat yang teitis atau bersifat ketuhanan

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 160

adalah yang paling adil, paling sempurna, selarans dengan segala bentuk kebaikan dan memusnahkan kebatilan. 2. Etis (akhlaqiyyah) Seorang syariah marketer harus mengedepankan masalah akhlak dalam seluruh aspek kegiatannya, karena nilai – nilali moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal yang diajarkan oleh semua agama. 3.Realistis (al-waqiyyah) Seorang syariah marketer harus berpenampilan yang yang bersih, rapi dan bersahaja. Bekerja dengan mengedepankan nilai – nilai religius aspek moral dan kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya. 4.Humanistis (insaniyyah) Syariah di ciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat sifat kemanuasiaanya terjaga dan terpelihara.Dan tidak memandang seseorang atas ras, warna kulit, kebangsaaan dan status. C. Etika dalam marketing syariah Terdapatsembilan etika pemasar yang akan menjadi prinsip – prinsip bagi syariah marketer dalam menjalankan fungsi – fungsi pemasaran, yaitu : 1. Kepribadian spiritual (taqwa) 2. Simpatik ( shidq) 3. Adil dalam berbisnis (al-adl) 4. Bersikap melayani dan rendah hati(khidmah) 5. Menepati janji dan tidak curang 6. Jujur dan terpercaya (amanah) 7. Tidak suka berburuk sangka(su’udzon)

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 161

8. Tidak menjelek-jelekan (ghibah) 9. Tidak melakukan sogok (riswah) D. Rasulullah SAW sebagai Syariah Marketer Berbisnis dengan cara Nabi Muhammad SAW,Nabi Muhammad selain sebagai pedagang yang sukses juga pemimpin agama sekaligus kepala negara yang sukses.Nabi Muhammad sebagai seorang pedagang memberikan contoh yang baik dalam setiap transaksi bisnisnya. Beliau melakukan transaksi secara jujur, adil dan tidak pernah mengeluh. Beliau selalu menepati janji dan mengantarkan barang dagangannya dengan standar kualitas sesuai permintaan pelanggan. Nabi Muhammad sangat menganjurkan umatnya berbisnis atau berdagang karena berbisnis dapat menimbulkan kemandirian dan kesejahterahan bagi keluarga tanpa tergantung atau menjadi beban bagi orang lain. Nabi Muhammad berkata :“Berdaganglah kamu sebab dari sepuluh bagian penghidupan, sembilan diantara’nya di hasilkan dari berdagang” Dalam Al-Quran juga terdapat ayat – ayat yang membrikan motivasi untuk berbisnis yaitu: “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu”(QS Al- Baqarah: 198). Nabi Muhammad juga mengatakan “Pedagang,pada hari kebangkitan akan dibangkitkan sebagai pelaku kejahatan, kecuali mereka yang bertakwa kepada Allah, jujur dans selalu berkata benar” (HR Al Tirmidzi, Ibn Majah dan Al Darimi).

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 162

TEORI GADAI HAHSLM Mawaddah Kusuma Dewi 1112084000043 Secara umum pengertian usaha gadai ada;ah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang di jaminkan. Dapat disimpulkan usaha gadai memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Terdapat barang-barang berhargayang digadaikan 2. Nilai jumlah pinjaman tergantung nila barang yang di gadaikan 3. Barang yang digadaikan dapat ditebus kembali Jadi, keuntungan perusahaan pengadaian jika dibandingkan dengan lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan lainnya adalah: 1. Waktunya yang relatif singkkat untuk memperoleh uang 2. Persyaratan yang sederhana sehingga memudahkan konsumen untuk memenuhinya Dalam menentukan besarnya pinjaman, maka barangbarang jaminan perlu ditaksir lebih dulu Dalai dalam perspektif islam disebut denagan istilah Rahn. Rahn yaitu suatu perjanjian untuk menahan sesuatu barang sebagai jaminan atau tanggungan utang. Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 163

Kata rahn secara etimologi berarti “tetap”. Maka dari segi bahasa rahn bias diartikan sebagai menahan sesuatu dengan tetap. Adapun dasar hukum yang dipakai adalah surat alBaqarah ayat 283.

1.

2.

3.

4.

Syarat sah gadai: Shigat Syarat shiqat tidak boleh terikat dengan syarat tertentu dan dengan masa yang akan datang. Orang yang berakad. Baik rahin maupun martahin harus cakap dalam melakukan tindakan hokum, baligh dan berakal sehat, serta mampu melakukan akad. Marhun bih a. Harus merupakan hak yang wajib dikembalikan kepada murtahin. b. Merupakan barang yang dapat dimanfaatkan, jika tidak dapat dimanfaatkan maka tidak sah c. Barang tersebut dapat dihitung jumlahnya d. Barang yang digadaikan milik sendiri Matrhun a. Harus berupa harta yang bisa di jual dan nilainya seimbang dengan marhun bih b. Marhun harus mempuyai nilai dan dapat dimanfaatkan c. Harus jelas dan spesifik d. Marhun itu secara sah dimiliki oleh rahin e. Merupakan harta yang utuh, tidak bertebaran dalam beberapa tempat.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 164

ANALISIS HAHSLM Dalam usaha gadai, HAHSLM dapat menjadi metode yang baik diterapkan. karena gadai sediri memiliki makna menangguhkan barang untuk mendapatkan pinjaman berupa uang. Dari sisi penggadai (rahin), manusia sebagai makhluk hidup tentunya membutuhkan materi, sehingga saat mengalami kesulitan ia bisa menggadaikan barangya. Dan dari sisi penerima gadai (murtahin) sesame manusia harus saling tolong-menolong. Saat ada seorang yang kesulitan maka kita sebagai manusia harus menolongnya dan ini berlaku dalam usaha gadai dengan tujuan ibadah ikhlas untuk menolong sesama. Seperti terlihat di bagan :

PENGADAI SYARIAH

MULIA ATAU BARANG BERHARGA

NASABAH

Dari bagan di atas, disimpulkan bahwa manusia di ciptakan oleh Allah SWTuntuk menjadi khalifah di muka bumi dengan tujuan untuk beribadah dalam segala hal.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 165

x

y Kurva di atas menggambarkan bahwa X sebagai penerima gadai dan Y sebagai penggadai. Garis penerima gadai. Garis yang melingkar menunjukkan garis permintaan gadai. Garis yang melingkar menunjukkan garis religion yang berarti bahwa seberapa pengaruh menerima gadai dalam memberikan kemudahan dalam bertransaksi gadai.

Kumpulan Resume Jurnal Ekonomi Islam | 166

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF