Efektifitas Massase Rolling (Punggung)

February 23, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Efektifitas Massase Rolling (Punggung)...

Description

EFEKTIFITAS MASSASE ROLLING (PUNGGUNG) TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADYAH PALEMBANG TAHUN 2011 1

Maliha Amin* Rehana** Herawati Jaya Abstrak

Pembangunan manusia sejak dini diketahui berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Salah satu upaya pembangunan inovatif adalah dengan investasi kesehatan-gizi (ASI Ekslusif) dan pendidikan. Salah satu manfaat investasi kesehatan gizi (ASI Ekslusif) adalah perkembangan dan pertumbuhan emosional dan intelektual anak. Pada sebagian ibu yang tidak paham masalah ini, kegagalan menyusui sering dianggap problem pada anaknya saja.Masalah menyusui pada keadaan khusus adalah ibu melahirkan dengan Sectio Caesarea (SC). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas massase rolling (punggung) untuk meningkat kan produksi ASI pada ibu post SC di Rumah Sakit Muhammadyah Palembang tahun 2011. Penelitian dilakukan dengan mengkaji produksi ASI ibu post SC sebelum (pre test) dan sesudah (post test) dilakukan massage rolling (punggung) dengan menggunakan kelompok kontrol, maka desai penelitian ini disebut Design Quasi Experimental Pretest-Posttest With Kontrol Group. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu dengan post SC yang dirawat di ruang kebidanan RSMuhammadyah Palembang . Sampel penelitian ini terdiri dari 32 responden yang terdiri dari 16 responden kelompok intervensi dan 16 responden kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Untuk mengetahui perbedaan tingkat produksi ASI kelompok intervensi dan kelompok kontrol sesudah perlakukan digunakan uji beda dua mean independent samples t test. Untuk analisis bivariat tersebut dianalisis dengan tingkat kepercayaan 95% (alpha 0,05). Hasil penelitian di dapatkan tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata produksi ASI ibu post SC sebelum dilakukan massage rolling (punggung) pada kelompok kontrol dan intervensi, dengan p value = 0,084, Ada perbedaan yang signifikan rata-rata produksi ASI ibu post SC sesudah dilakukan massage rolling (punggung) pada kelompok kontrol dan intervensi, dengan p value = 0,001, Ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest pada kelompok kontrol dengan value = 0,001. Berdasarkan hasil penelitian ini di sarankan pada bagian diklat Rumah Sakit Muhammadyah Palembang hendaknya melakukan sosialisasi dan seminar mengenai massage rolling (punggung) pada perawat dan tenaga kesehatan di bagian kebidanan dan perawat di ruangan dapat melakukan tindakan demonstrasi massage rolling (punggung) pada ibu post partum SC dengan melibatkan suami selama prosesnya. Kata Kunci : ASI, Massase, Oksitosin Referensi : 19 (1990-2011)

1

PENDAHULUAN

Ibu yang mengalami SC dengan pembiusan tidak mungkin dapat menyusui bayinya Pembangunan manusia sejak dini dengan meliputiinten, karena ibu harus dipindahkan aspek pendidikan, pendapatan perkapita ke ruang dan Recovery Room. Walaupun saat ini kesehatan (Perinasia, 2010). Halpelaksanaan ini Inisiasi Menyusui Dini (IMD) ditunjukkan oleh hasil Indeks dapat juga dilakukan di ruang operasi, namun 2 Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan hasil tidak semua rumah sakit yang memiliki perhitungan tersebut, Indonesia memperoleh kebijakan serupa. nilai 67,0 yaitu menduduki peringkat 109 dari 191 negara di dunia (Perinasia, 2010). Di Indonesia Realita jumlah kelahiran dengan SC dalam pembangunan Indonesia adalah tergolong tinggi. Pada 64 rumah sakit di keterbatasan dana. Oleh sebab itu Jakarta investasi didapatkan angka berkisar 35,7-55,3% harus diprioritaskan pada kegiatandari berisiko 17.665 kelahiran. Selain faktor rendah dan manfaatnya berkesinambungan. prosedural yang terjadi pada ibu yang Salah satu upaya pembangunan mengalami inovatif persalinan SC, terdapat pula adalah dengan investasi kesehatan-gizi faktor(ASI endokrin. Seperti pendapat tim Ekslusif) dan pendidikan. Perinasia (2010) bahwa faktor keberhasilan menyusui dipengaruhi oleh gizi ibu yang Salah satu manfaat investasi kesehatan baik, gizi kelainan endokrin, lingkungan su (ASI Ekslusif) adalah perkembangan diosial, dan ekonomi, politik maupun psikologis. pertumbuhan emosional dan intelektual Dalamanak. hal ini, tindakan anastesi pada pasien Kegagalan pemberian ASI Ekslusif SCakibat menyebabkan terhambatnya pengeluaran kegagalan dalam proses menyusui,hormon hal ini oksitosin akibat anastesi lumbal. disebabkan oleh timbulnya beberapa masalah, baik masalah ibu maupun pada bayi. Hormon oksitosin ini berdampak pada pengeluaran hormon prolaktin sebagai Berdasarkan SDKI (2007), jumlahstimulasi pemberian produksi ASI pada ibu selama ASI Ekslusif di Indonesia masih rendah menyusui. yaitu, Oleh sebab itu perlu dilakukan 32% dari total kelahiran bayi. Kondisi stimulasi ini refleks oksitosin sebelum ASI di sangat bertentangan dengan yang keluarkan terjadi atau diperas. Bentuk stimulasi yang dengan pemberian susu formula. Diketahui dilakukan pada ibu adalah dengan massase pada tahun yang sama, bayi-bayi yang rolling lahir (punggung). di Tindakan ini dapat fasilitas kesehatan lebih cenderungmemberikan untuk sensasi relaks pada ibu dan tidak mendapatkan ASI secara ekslusif. melancarkan aliran syaraf serta saluran ASI kedua payudara (Perinasia, 2010). Masalah dari ibu yang timbul selama menyusui dapat dimulai sejak sebelum Berdasarkan hasil studi pendahuluan di persalinan (periode antenatal), pada RSMH, masa Rumah post Sakit Bari, Rumah Sakit partum dini dan masa post partumMuhammadyah, lanjut. Rumah Sakit Siti Khadijah Masalah menyusui dapat pula diakibatkan Palembang diketahui ibu dengan persalinan karena keadaan khusus. Selain ituSC ibubelum seringdilaksanakan IMD, kontak antara benar mengeluhkan bayinya sering ibu menangis dan bayi dimulai setelah ibu berada di atau menolak menyusu. Sering ruang diartikan perawatan. Hal ini tentu saja bahwa ASInya tidak cukup atau ASInya berdampak tidakpada penundaan stimulasi ASI enak, sehingga sering menyebabkan antara ibu dan bayi di masa krisisnya, yaitu diambilnya keputusan untuk menghentikan satu jam setelah melahirkan). menyusui. Data yang diperoleh di RS Muhammadyah Masalah menyusui pada keadaan persalinan khusus Section Caesarea (SC) selama adalah ibu melahirkan dengan Sectio bulan Januari s/d September 2011 sebanyak 2 Caesarea (SC). 1057 orang, melihat masih tingginnya

persalinan melalui SC dan pentinya " SC pertama kali pemberian ASI, maka peneliti berkeinginan " Tidak mengalami gangguan jiwa untuk melihat efektifitas massage " Tidak rollingmengalami penyakit fisik atau (punggung) terhadap produksi ASI komplikasi pada yang menyertai ibu dan pasien post SC di Rumah Sakit bayinya MuhammadyahPalembang3tahun"2011. Pendidikan minimal lulusan SD. Tempat penelitian ini dilakukan di Ruang METODE PENELITIAN Kebidanan RS Muhammadyah Palembang. Penelian ini di laksanakan pada bulan Penelitian ini menggunakan quasiSeptember eksperimen s/d November 2011. , yang bertujuan untuk melihat efektifitas massage rolling (punggung) yangTeknik dirancang pengumpulan data dari responden oleh peneliti. Post test only designmelalui with metode wawancara dengan control group, yaitu suatu pengukuran menggunakan hanya kuesioner yang sudah disusun dilakukan pada saat akhir penelitian peneliti. Kuesioner terdiri dari karakteristik (Sugiyono, 2001). Bentuk rancangan dan observasi produksi ASI yang terdiri dari penelitian ini dapat diperhatikanindicator skema bayi : 6 item, ibu : 10 item. Total seperti dijelaskan berikut ini: observasi produksi ASI : 16 item. Apabila Skema 4.1 Rancangan penelitian hasil yang ditemukan ya diberi nilai 1 dan . bila tidak diberi nilai 0. Analisis univariat dilakukan untuk melihat Keterangan : sebaran dari karakteristik ibu antara lain; O1 : Produksi ASI ibu post operasi umur, sebelum paritas, tingkat pendidikan. Analisis dilakukan massage rolling (punggung) bivariat, untuk mengetahui normality X : Intervensi berupa pemberianresponden massage digunakan uji kolmogorov-sminov. rolling (punggung) Uji perbedaan, penelitian ini menggunakan O2 : Produksi ASI ibu dalam menyusui design quasi experimental pre test-post O1setelah perlakuan pemberian massage dipergunakan rumus t-test dengan O2 O4 = XI O2rolling (punggung) membandingkan kedua mean. Untuk O3: ASI pada kelompok mengetahui perbedaan produksi ASI O3 Produksi ____ X ____ kelompok intervensi sebelum dan sesudah O2pembanding (kontrol), sebelum adanya intervensi melalui massage perlakukan digunakan uji beda dua mean rolling (punggung) pada kelompok dependent samples test pairet t test. Untuk perlakuan mengetahui perbedaan tingkat produksi ASI O4 : Produksi ASI ibu pada kelompok kelompok kontrol digunakan uji beda dua pembanding setelah dilakukan mean dependent samples test pairet t-test. intervensi melalui pemberian massage Untuk mengetahui perbedaan tingkat rolling (punggung) produksi ASI kelompok intervensi dan XI : Perbedaan Kelancaran Produksi kelompok ASI kontrol sesudah perlakukan pada kelompok intervensi digunakan dan uji beda dua mean independent kelompok kontrol samples t test. Untuk analisis bivariat tersebut dianalisis dengan tingkat kepercayaan 95% Sampel penelitian dalam penelitian (alphaini0,05) diambil sebanyak 32responden. Terdiri dari 16 responden kelompok kontrol dan 16 responden kelompok intervensi , dengan kriteria inklusi : " Bersedia untuk diteliti 3 " Post SC e 24 jam HASIL PENELITIAN

4

tamat SMU. Sedangkan untuk kelompok kontrol 4 ibu (25%) berpendidikan tamat SD, Tabel 5.1 4 ibu (25%) berpendidikan tamat SMP dan 8 Distribusi Kelompok Kontrol dan Kelompok ibu (50%) berpendidikan tamat SMU. Intervensi Menurut Karakteristik Responden di Rumah Sakit Muhammadyah Ibu pada kelompok intervensi yang tidak Palembang Tahun 2011 Intervensi % Kelompok

bekerja ada 14 ibu (87,%) dan yang bekerja (12,5%), sedangkan pada kelompok control yang tidak bekerja ada 13 ibu 6(81,3%)7,5 dan yang bekerja ada 3 ibu 10 2,5 (18,8%)

Kontrol ada 2 %ibu

No Karakteristik 1 Usia - - Risiko ( 35 th) 5 31,3 - - Tidak 11 68,8 Risiko(20 -35 tahun) Produksi ASI Pretest pada ibu yang 2 Paritas - Primipara dilakukan intervensi adalah 11 ibu (68,8%) - Multipara 11 68,8 tidak8 lanvar 50 dan 5 ibu (5%) lancar, - Grand Multipara 2 12,5 6 7,5 untuk kelompok kontrol produksi 3 Pendidikan 3 18,8 sedangkan 2 2,5 - SD ASI pretest yang tidak lancar sebanyak 12 - SMP 9 56,3 ibu (75%) 4 25 4 ibu (25%) lancar. dan - SMU 2 12,5 4 25 4 Pekerjaan 5 31,3 8 50 frekuensi produksi ASI Posttest pada ibu - Bekerja Dari table 5.1 diatas dapat dilihat pada - Ibu Rumah 2 12,5 yang 3 dilakukan 8,8 intervensi ada 1 ibu (6,3%) kelompok intervensi 14 jumlah usia yang 1,3 Tangga 87,5 ibu 13 yang tidak lancer, dan 15 ibu (93,*%) yang beresiko( 35 th) ada 5 ibu (31,3%) 5 Produksi ASI Pretest produksi ASI nyaq lancar, sedangkan pada - dan Tidak Lancar yang tidak beresiko (20 -35 tahun) ada 11 - Lancar 11 68,8 kelompok 12 75 kontrol produksi ASI Posttest ibu (68,8%), sedangkan untuk kelompok 6 Produksi ASI 5 31,3 yang 4 tiak lancar 25 ada 7 ibu (43,8%) dan kontrol jumlah usia ibu yang beresiko ada 6 Posttest produksi ASI yang lancar sebanyak 9 ibu 1 beresiko 6,3 ada 107 ibu 3,8 - (37,5%) Tidak Lancar dan yang tidak 15 93,8 (56,3%). 9 6,3 - (62,5%) Lancar

Sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah ibu primipara yaitu sebanyak 11 Tabel 5.2 Pengaruh Produksi ASI Ibu Post SC Sebelum ibu (68,8) pada kelompok intervensi,Dilakukan Tindakan Massage Rolling sedangkan pada kelompok kontrol ada(Punggung) 8 ibu Pada Kelompok Kontrol dan (50%), paritas multipara pada kelompokKelompok Intervensi di Rumah Sakit Palembang Tahun 2011 intervensi ada 2 ibu (12,5%) pada elompok DariMuhammadyah table 5.3 di dapatkan nilai rata-rata kontrol ada 6 ibu (37,5%). Paritas grand produksi ASI pengukuran pre pada multipara pada kelompok intervensikelompok ada 3 intervensi adalah 8,06 dengan Variabel Mean SD SE P N ibu(18,8%) pada kelompok kontrolstandar ada 2 ibu deviasi 3,872, sedangkan pada Value (12,5%) kelompok kontrol didapat nilai produksi ASI Produksi ASI pengukuran pengukuran pre 5,94 dengan - Intervensi Tingkat pendidikan ibu pada kelompok standar deviasi 2,768 -. Kontrol Hasil uji statistik 8,06 3,872 0,968 0,084 16 5,94 tidak 2,768 0,692 16 intervensi 9 ibu (56,3%) berpendidikan didapatkan nilai p value = 0,084. Jadi tamat SD, 2 ibu berpendidikan tamat adaSMP perbedaan yang bermakna rata-rata 4 (12,5%) dan 5 ibu (31,3%) berpendidikan produksi ASI ibu post SC sebelum

nilai produksi ASI pengukuran pre tes pada kelompok intervensi adalah 8,06 dengan standar deviasi 3,872, sedangkan pengukuran post tes didapatkan nilai produksi ASI adalah 13,31 dengan standar deviasi 2,522. Hasil uji statistic didapatkan 5 nilai p value = 0,000. Jadi ada perbedaan yang bermakna antara pre tes dan post tes dilakukan massase rolling (punggung) pada pada kelompok intervensi. kelompok kontrol dan intervensi. PEMBAHASAN

Tabel 5.3 Pengaruh Produksi ASI Ibu Post SC Setelah Produksi ASI sebelum diberikan intervensi Dilakukan Tindakan Massage Rolling (Punggung) massase rolling (punggung) pada kelompok Pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi di Rumah Sakit Muhammadyah kontrol dan intervensi di dapatkan nilai rataPalembang Tahun 2011 rata produksi ASI pengukuran pre pada

kelompok intervensi adalah 8,06 dengan N standar deviasi 3,872, sedangkan pada kelompok kontrol didapat nilai produksi ASI Produksi ASI - Intervensi pengukuran pre 5,94 dengan standar deviasi 13,31 2,522 0,631 0,001 16 - Kontrol 2,768 . Hasil uji statistik didapatkan nilai p 9,81 2,971 0,743 16 value = 0,084. Hasil penelitian Dari table 5.4 di dapatkan nilai rata-rata menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan produksi ASI pengukuran postyang pada signifikan rata-rata produksi ASI ibu kelompok intervensi adalah 13,31post dengan SC sebelum dilakukan massase rolling standar deviasi 2,522, sedangkan pada (punggung) pada kelompok kontrol dan kelompok kontrol didapat nilai produksi ASI intervensi. Hal ini sesuai dengan penelitian pengukuran pengukuran post 9,81yang dengan dilakukan oleh Primasari (2008) standar deviasi 2,971 . Hasil uji statistik diketahui, tidak ada perbedaan efektifitas didapatkan nilai p value = 0,001.metode Jadi adabreast care dari depan dan belakang perbedaan yang bermakna rata-rata produksi terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ASI ibu post SC sesudah dilakukan massase ibu post partum di Ruang C RSUP Soeradji rolling (punggung) pada kelompok kontrol Klaten, dengan p value =0,143 . Tirtonegoro dan intervensi. Pada kenyataannya menyusui bukanlah suatu aktivitas yang terjadi secara otomatis, hal Tabel 5.4 tersebut membutuhkan hal- hal yang dapat Gambaran Rata-Rata Produksi ASI Ibu Post SC memotivasi Sebelum Dan Setelah Dilakukan Massage Rolling dan merubah cara pandang ibu mengenai menyusui seperti beberapa (Punggung) pada Kelompok Kontrol penelitian yang dilakukan oleh Ho and dan Intervensi di Rumah Sakit Muhammadyah Palembang Tahun 2011 Holroyd (2002) menyatakan bahwa Berdasarkan table 5.2 didapatkanpengetahuan nilai serta ketrampilan ibu Kelompok Produksi ASI value produksi ASI pengukuran pre test mempengaruhi pada kepercayaan diri ibu dalam Pretest Posttest kelompok kontrol adalah 5,94 menyusui. dengan Kurang lancarnya pengeluaran Mean SD Mean SD standar deviasi 2,768, sedangkan ASI setelah kelahiran perlu di tanggapi Kontrol 5,94 768 9,81 2,971 0,001 pengukuran post tes didapatkankarena nilai hal ini akan mempengaruhi produksi ASI8,06 adalah pemberian standar ASI ekslusif oleh ibu. Oleh Intervensi 872 9,81 3,31 dengan 2,522 0,000 deviasi 2,971. Hasil uji statistic didapatkan karena itu sangat penting dilakukan nilai p value = 0,001. Jadi ada perbedaan penatalaksanaan non farmakologis untuk yang bermakna antara pre tes danmeningkatkan post tes produksi ASI dengan massase pada kelompok kontrol. 5 rolling (punggung) Variabel Mean SD

SE Value

P

Produksi ASI sesudah diberikan intervensi massase rolling (punggung) pada kelompok Untuk mengetahui tingkat produksi ASI ibu kontrol dan intervensi di dapatkanSC nilaipre ratates dan post tes tanpa diberikan rata produksi ASI pengukuran post intervensi pada massase rolling (punggung) kelompok intervensi adalah 13,31 didapatkan dengan nilai produksi ASI pengukuran standar deviasi 2,522, sedangkan prepada test pada kelompok kontrol adalah 5,94 6 kelompok kontrol didapat nilai produksi denganASI standar deviasi 2,768, sedangkan pengukuran pengukuran post 9,81pengukuran dengan post tes didapatkan nilai produksi standar deviasi 2,971 . Hasil uji statistik ASI adalah 9,81 dengan standar deviasi didapatkan nilai p value = 0,001. 2,971. Jadi ada Hasil uji statistic didapatkan nilai p perbedaan yang signifikan rata-ratavalue produksi = 0,001. Jadi ada perbedaan yang ASI ibu post SC sesudah dilakukan signifikan massase antara pre tes dan post tes pada rolling (punggung) pada kelompokkelompok kontrol kontrol. Tingkat pendidikan ibu dan intervensi. Hal ini sesuai dengan yang rendah mengakibatkan kurangnya pendapat yang dikemukakan oleh pengetahuan Perinasia ibu dalam menghadapi masalah, (2010) bahwa perlu dilakukan stimulasi terutama dalam pemberian ASI. Pengetahuan refleks oksitosin sebelum ASI di keluarkan ini diperoleh baik secara formal maupun atau diperas. Bentuk stimulasi yang informal. dilakukan Sedangkan ibu-ibu yang pada ibu adalah dengan massage rolling mempunyai tingkat pendidikan yang lebih (punggung). Tindakan ini dapat memberikan tinggi umumnya terbuka menerima perubahan sensasi relaks pada ibu dan melancarkan atau hal-hal baru untuk pemeliharaan aliran syaraf serta saluran ASI kedua kesehatannya (Depkes RI, 1999).. Menurut payudara (Perinasia, 2010). Massase peneliti rollingadanya peningkatan produksi ASI (punggung) akan memberikan kenyamanan yang signifikan pada kelompok kontrol dan membuat rileks ibu karena massase dikarenakan dapat mayoritas pendidikannya tamat merangsang pengeluaran hormon endorphin SMU . serta dapat menstimulasi refleks oksitosin (Spatafora, 2009). Teknik pemijatan Faktor padalain titikyang mempengaruhi produksi ASI tertentu dapat menghilangkan sumbatan ini adalah faktor psikologis ibu, dimana dalam darah sehingga aliran darahdukungan dan energy dari orang terdekat dan lingkungan, di dalam tubuh akan kembali lancar sangat mempengaruhi kesiapan psikologis ibu (Dalimartha, 2008). Punggung adalah untuk daerah menyusui. Hal ini menjalin keterikatan dimana wanita paling sering mengalami psikologisemosional ibu dan bayi serta keteganggan. Punggung merupakan merangsang titik pelepasan endorphin yaitu zat akupresur untuk memperlancar proses penenang laktasi. yang mengalir ke peredaran darah Selain itu syaraf pada payudara dipersyarafi ibu yang menimbulkan respon vasodilatasi oleh syaraf punggung atau dorsal yang yang meningkatkan kelancaran aliran darah menyebar disepanjang tulang belakang tubuh sehingga tubuh menjadi rileks dan (Cooper., Bart, 2005). Penelitian oleh tenang, Mulyati hal ini sekaligus juga menstimulasi (2009) massase merupakan salah satu pengeluaran terapi hormon oksitosin yang berperan pendukung yang efektif untuk mengurangi dalam mekanisme pengeluaran ASI yang ketidak nyamanan fisik serta memperbaiki disebut let down refleks, baiknya refleks ini gangguan mood. Pengurangan ketidak mengindikasikan lancarnya rangsangan nyamanan pada ibu menyusui akanhormon membantu oksitosin yang mempengaruhi lancarnya pengurangan ASI. Menurut produksi peneliti ASI (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, terjadinya peningkatan produksi ASI 2005). pada kelompok intervensi massase rolling punggung dapat memberikan efek rileks pada ibu yang secara tidak langsung Pelaksanaan dapat massase rolling (punggung) menstimulasi hormone oksitosin yang sangat dapat efektif dalam meningkatkan produksi 6 membantu proses kelancaran produksi ASI pada ASI. ibu post section caesarea . Tindakan

ini dapat memberikan sensasi relaks pada ibu dan melancarkan aliran syaraf serta saluran ASI kedua payudara (Perinasia, 2010). Massase rolling (punggung) akan memberikan kenyamanan dan membuat DAFTAR rileksPUSTAKA ibu karena massase dapat7 merangsang pengeluaran hormon endorphin serta Bobak, dapatI.M., Lowdermilk, D. & Jensen, M.D. menstimulasi refleks oksitosin (1995). Keperawatan maternitas. Alih (spatafora,2009). Teknik pemijatan pada bahasa. titik Wijayarini, M.A. & tertentu dapat menghilangkan sumbatan Anugerah, P.I. Edisi 4. Jakarta: EGC. dalam darah sehingga aliran darah dan energy di dalam tubuh akan kembali lancar Cohen, S.M, Kenner, C.A., & Andrea, O. (Dalimartha, 2008). (1991). Maternal, neonatal and womans health nursing. USA: Simpulan Holling Sworth Spring House. 1. Tidak ada perbedaan yang signifikan ratarata produksi ASI ibu post SC sebelum Dalimartha, et al. (2008). Care Yourself dilakukan massage rolling (punggung) Hipertensi. Jakarta. pada kelompok kontrol dan intervensi, dengan p value = 0,084 Hanifa, W. (1992). Ilmu kebidanan. Jakarta: 2. Ada perbedaan yang signifikan rata-rata Yayasan Bina Pustaka Sarwono. produksi ASI ibu post SC sesudah dilakukan massage rolling (punggung) May, K.A., & Mahlmeister, L.R. (1990). pada kelompok kontrol dan intervensi, Comprehensive maternity nursing: dengan p value = 0,001 Nursing process and childbearing 3. Ada perbedaan yang signifikan antara family. (2nd Ed.). Philadelphia: JB pretest dan posttest pada kelompok Lippincott Company. kontrol dengan value = 0,001 4. Pelaksanaan massage rolling (punggung) Murray, M.C., Kinney, E.S., & Gorrie, T.M. sangat efektif dalam meningkatkan (2001). Foundation of maternal produksi ASI pada ibu post SC. nilai newborn p nursing. (3rd Ed.). value = 0,001 Philadelphia WB: Saunders Co. Saran Perinasia. (2010). Program Manajemen 1. Bagian Diklat Rumah Sakit laktasi, bina Rupa Aksara : Jakarta Muhammadyah Palembang hendaknya melakukan sosialisasi dan seminar Primasari . Perbedaan Efektifitas Metode mengenai massage rolling (punggung) Breast Care dari depan dan Belakang pada perawat dan tenaga kesehatan di terhadap Kelancaran Produksi ASI di bagian Kebidanan. RSUP Soeradi Jawa Tengah (2008) 2. Perawat di ruang rawat inap kebidanan Rumah Sakit Muhammadyah Palembang Pilliteri, A. (2003). Maternal & child health melakukan peranannya sebagai educator nursing care of the childbearing dalam upaya meningkatkan kesuksesan family. (4th Ed.). Philadelpia: menyusui pada ibu dengan seksio sesarea. Williams & Wilkins. Dapat dilakukan tindakan demonstrasi massage rolling (punggung) padaReeder, ibu postS.J., & Martin, L. (1992). Maternity partum SC dengan melibatkan suami nursing: Family, newborn & womens selama prosesnya. health care. (7th Ed.). Philadelphia: JB. Lippincott Company. 7

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF