Design for Manufacture and Assembly Dfma

Design For Manufacture and Assembly (DFMA)

1

Definisi • Design for manufacture and assembly (DFMA) adalah pendek pendekatan atan yang diguna digunakan kan untuk untuk meranca merancang ng produk produk yang yang berkua berkualita litass maksim maksimum um dan berbiay berbiayaa min minimu imum. m. • DFMA DFMA adal adalah ah meto metode de yang yang mene meneka kank nkan an pada pada perk perkem emban bangan gan desa desain in ke arah arah bent bentuk uk yang yang pali paling ng sederh sederhana ana tanpa tanpa mening meninggalk galkan an keingi keinginan nan pasar. pasar. • Bent Bentuk uk desa desain in yang yang pali paling ng sede sederh rhan anaa berar berarti ti wa wakt ktu u penger pengerjaan jaan yang yang palin paling g sing singkat kat sehing sehingga ga biaya biaya bisa bisa minimum. • Pros Proses es DFMA DFMA dapa dapatt dila dilaku kuka kan n seca secara ra ma manu nual al atau atau menggu menggunak nakan an komput komputer er (CAE). (CAE). 2

1

Tujuan DFMA • Mengenali potensi perbaikan desain produk sedini mungkin dengan melakukan concurrent engineering. – Biaya modifikasi desain pada fase prototype 10x dibanding pada fase konsep. – Biaya modifikasi desain pada fase produksi 100x dibanding pada fase konsep. • Menambah customer value dari produk dengan: – meningkatkan kualitas – meningkatkan reliabilitas – mengurangi time to market.

3

 Justifikasi DFMA • 70% biaya produk ditentukan pada saat produk meninggalkan fase desain awal, berkaitan dengan keputusan mengenai kebutuhan mateial, proses dan assembly. Keuntungan terbesar DFMA adalah reduksi jumlah komponen pada produk. Reduksi jumlah komponen mengakibatkan reduksi biaya produk dan peningkatan reliability produk. • 80% masalah kualitas disebabkan design yang buruk. Interface antar komponen adalah sumber utama buruknya kualitas produk. Reduksi komponen berarti reduksi interface, berarti lebih sedikit resiko kualitas yang buruk. • Fastener (pengencang) menghabiskan 5% biaya material langsung, dan 70% biaya pekerja langsung. 4

2

Aktivitas DFMA • DFMA pada dasarnya merupakan gabungan dari dua aktivitas: productivity engineering dan design for assembly. • Productivity engineering adalah suatu proses review setelah desain produk selesai. Fokus pada pembuatan komponen yang sederhana dan lebih mudah. Seringkali perubahan teknologi menghasilkan proses produksi yang lebih rumit. • Design for assembly ditujukan untuk mengurangi jumlah komponen dengan eliminasi dan kombinasi untuk memperoleh struktur produk yang lebih sederhana. • Kedua metode DFM dan DFA harus berinteraksi karena kunci sukses DFM adalah menyederhanakan produk melalui DFA. 5

Alur Proses DFMA

6

3

Prinsip dasar DFMA 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sederhana Standarisasi bahan dan komponen Standarisasi desain produk Toleransi berdasarkan kapabilitas proses Penggunaan material umum Kolaborasi dengan personel manufaktur (concurrent engineering)

7 

Aturan dasar DFMA 1. Minimasi jumlah komponen 2. Minimasi penggunaan fastener 3. Minimasi reorientasi 4. Gunakan komponen multifungsi 5. Gunakan modular subassembly

6. Standarisasi 7. Hindari komponen yang rumit 8. Manfaatkan fitur swalokasi 9. Hindari penggunaan peralatan khusus 10. Utamakan aksesabilitas

8

4

Aplikasi Prinsip & Aturan Dasar DFMA

9

Aplikasi Prinsip & Aturan Dasar DFMA

10

5

Contoh DFMA

11

Saran Perbaikan • • •

Bushes are integral to the base . Snap-on plastic cover replaces stand-off cover, plastic bush, six screws. Using pilot point screw to fix the base, which redesign to be self-alignment.

12

6

Desain Baru Setelah DFMA

13

Perbandingan Hasil

Numbers of Part Theoretical/Essential Part Design Efficiency

Before DFMA

After DFMA

19

7

4 (base, motor, sensor, end plate)

4 (base, motor, sensor, cover)

7,362%

26,087%

 Assembly Time

163 s

46 s

 Assembly Cost

133 cent

38.4 cent 14

7

Contoh 2

15

Contoh 4

16

8

DFMA dengan komputer

17 

9