Case CA Rectosigmoid
September 8, 2018 | Author: Yohanes Satrya Wibawa | Category: N/A
Short Description
Download Case CA Rectosigmoid...
Description
BAB I LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN Nama
: Ny. M
Usia
: 57 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Ruang rawat
: P. Sibatik RSAL Mintohardjo
Tanggal masuk
: 12 Juni 2013
ANAMNESIS Dilakukan auto-anamnesis pada Keluhan utama
: nyeri pada perut bawah sejak 4 hari SMRS
Keluhan tambahan
: OS merasakan adanya demam, BAB sulit, BAK sulit dan nyeri
Riwayat penyakit sekarang (RPS) Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 4 hari SMRS. Nyeri tersebut dirasakan menjalar dari perut bagian bawah ke arah punggung. Pasien merasakan adanya demam. BAB sulit keluar. BAK dirasakan sulit dan nyeri. Pasien mengaku mengalami adanya penurunan berat badan sebanyak ± 25 kg (60 35 kg). Pasien juga mengaku mengalami mual dan muntah berupa cairan berwarna kuning namun tidak didapatkan darah. Pasien mengeluhkan adanya cairan berwarna coklat yang keluar dari vagina dan berbau seperti feses.
2
Riwayat penyakit dahulu (RPD) Pasien mengaku memiliki riwayat penyakit asma. Riwayat penyakit hipertensi dan diabetes mellitus disangkal. Pasien memiliki riwayat operasi pengangkatan tumor kandungan. Riwayat penyakit keluarga (RPK) Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, ataupun asma. Adanya keluarga pasien yang pernah mengalami hal serupa dengan pasien juga disangkal. Riwayat kebiasaan Pasien mengaku memiliki kebiasaan merokok Riwayat medikasi
Pasien pernah berobat ke bagian neurologi untuk pengobatan saraf yang terjepit.
Riwayat kemoterapi (Fluorouracil 750mg)
Riwayat alergi Pasien menyangkal adanya riwayat alergi terhadap obat, makanan, dan substansi lainnya.
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum Kesan sakit
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis
BB
: 35kg
TB
: 150cm
Gizi
: buruk
3
Tanda vital Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 104 x/menit
Suhu
: 36oc
Pernafasan
: 12 x/menit
STATUS GENERALIS 1. Kulit
Warna ruam,
: sawo matang, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis, tidak ada dan tidak terdapat hipopigmentasi maupun hiperpigmentasi
Lesi
: tidak terdapat lesi primer seperti makula, papul, vesikel, pustul
maupun lesi sekunder seperti jaringan parut
Turgor
Suhu raba : hangat
2. Kepala
: baik
: normocephali, ubun-ubun besar cekung (-)
Mata
Bentuk
: normal, kedudukan bola mata simetris
Palpebra
: normal, tidak terdapat ptosis, lagoftalmus, oedema,
perdarahan, blepharitis
Gerakan
: normal, tidak terdapat strabismus, nistagmus
Konjungtiva
: anemis
Sklera
: tidak ikterik
Pupil
: bulat, isokor, RCL +/+, RCTL +/+
Telinga
Bentuk
: normotia
Liang telinga
: lapang
Serumen
: tidak ditemukan serumen pada telinga kanan maupun kiri
NT auricular
: tidak ada nyeri tarik pada auricular kanan maupun kiri
NT tragus
: tidak ada nyeri tekan pada tragus kanan maupun kiri 4
Hidung
Bagian luar
: normal, tidak terdapat deformitas, tidak hiperemis, tidak
ada sekret, tidak ada nyeri tekan
Septum
: simetris, tidak ada deviasi
Mukosa hidung
: tidak hiperemis, konka nasalis tidak edema
Mulut dan tenggorok
Bibir
: normal, tidak pucat, tidak sianosis
Gigi-geligi
: hygiene baik, tidak ada gigi yang tanggal, gigi geraham
belakang belum tumbuh
Mukosa mulut
: normal, tidak hiperemis, tidak halitosis
Lidah
: normoglosia, tidak tremor, tidak kotor
Tonsil
: ukuran T1/T1, tenang, tidak hiperemis
Faring
: tidak hiperemis, arcus faring simetris, uvula di tengah
3. Leher
:
Bendungan vena : tidak ada bendungan vena
Kelenjar tiroid
: tidak membesar, mengikuti gerakan saat menelan
4. Kelenjar Getah Bening
Leher
: tidak terdapat pembesaran di KGB leher
Aksila
: tidak terdapat pembesaran di KGB aksila
Inguinal
: tidak terdapat pembesaran di KGB inguinal
5. Thorax
Sela iga tidak melebar, tidak ada efloresensi yang bermakna
5
Paru-paru
Inspeksi
: simetris, tidak ada hemithoraks yang tertinggal pada saat inspirasi,
tipe pernapasan abdomino-thorakal
Palpasi
: vocal fremitus sama kuat pada kedua hemithoraks
Perkusi
: sonor pada kedua hemithoraks
Auskultasi
: suara nafas vesikuler, tidak terdengar ronkhi maupun wheezing
pada kedua lapang paru Jantung
Inspeksi
: tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi
: terdapat pulsasi ictus cordis pada ICS V, + 1 cm lateral dari linea
midklavikularis sinistra
Perkusi
:-
Auskultasi
: bunyi jantung I & II regular, tidak terdengar gallop maupun
murmur 6. Abdomen
Inspeksi
: datar, supel, terkesan keriput karena penurunan BB drastis
Auskultasi
: bising usus (+) 2x/menit
Palpasi
: nyeri tekan (+) kuadran kanan-kiri bawah, nyeri ketok (+)
kanan-kiri bawah, perabaan massa pada kuadran kiri bawah. 7. Ekstremitas o Inspeksi
: tidak tampak deformitas
o Palpasi
: akral hangat pada keempat ekstremitas, tidak terdapat oedema
pada keempat ekstremitas
6
PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM DARAH (1 Juli 2013) PRE-OPERASI
Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
Leukosit
*8.100/Ul
5.000 – 10.000/Ul
Eritrosit
5,68 juta/mm3
3,6 – 5,2 juta/mm3
Hemoglobin
16,5 g/dl
12 – 16 g/dl
Hematokrit
52 %
38 – 46 %
Thrombosit
542.000 /mm3
150 – 400 ribu/mm3
Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
Leukosit
*13.500/Ul
5.000 – 10.000/Ul
Eritrosit
4,49 juta/mm3
3,6 – 5,2 juta/mm3
Hemoglobin
12,6 g/dl
12 – 16 g/dl
Hematokrit
39 %
38 – 46 %
Thrombosit
198.000 /mm3
150 – 400 ribu/mm3
(12 Juli 2013) POST-OPERASI
7
RADIOLOGI Ronsen thorax
Jantung dan paru-paru normal
USG Abdomen
Pada daerah pelvis minor tampak gambaran seperti massa padat dengan ukuran 5x5,9 cm.
Kesan : suspek massa padat di pelvis minor (rectosigmoid). Organ abdomen tak tampak kelainan.
Saran : CT scan abdomen
8
KOLONOSKOPI (3 Juli 2013) Rectum
Tampak pus di spool/ dicuci pada 10 cm
Pada 10 cm mulai menyempit
Striktur masuk sampai dengan 15 cm, scop tidak dapat dilanjutkan oleh karena penyempitan
Kesan : striktur daerah rektum 10-15 cm dari anus.
9
CT SCAN ABDOMEN
Tampak usus-usus yang terscan berdilatasi dengan penuh fecal mass di sepanjang colon proximal sampai rektum
Penebalan dinding colon sigmoid, rectum proksimal-medial, tepi ireguler, disertai perirectal fat sedikit kabur pada aspek medial sisi kiri. Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening regional.
Sugestif tumor rectosigmoid (Duke’s B type)
PEMERIKSAAN KHUSUS
CEA (Carcino Embryonic Antigen) : 10,2 mg/L (N < 5 mg/L)
RESUME Pasien datang dengan keluhan nyeri perut bagian bawah sejak 4 hari SMRS. Nyeri tersebut dirasakan menjalar dari perut bagian bawah ke arah punggung. Pasien merasakan adanya demam. BAB sulit keluar. BAK dirasakan sulit dan nyeri. Pasien mengaku mengalami adanya penurunan berat badan sebanyak ± 25 kg (60 35 kg). Pasien juga mengaku mengalami mual dan muntah berupa cairan berwarna kuning namun tidak didapatkan darah. Pasien mengeluhkan adanya cairan berwarna coklat yang keluar dari vagina dan berbau seperti feses. Pada pemeriksaan region abdomen didapatkan nyeri tekan dan nyeri ketok pada kuadran kanan dan kiri perut bawah dan pada palpasi juga ditemukan adanya perabaan massa pada perut kuadran kiri bawah. Pada pasien dilakukan pemeriksaan USG abdomen, kolonoskopi, dan CT scan abdomen. Dari ketiga pemeriksaan tersebut menunjukkan adanya massa tumor di region rectosigmoid tanpa metastase ke kelenjar getah bening regional.
10
DIAGNOSIS PRE-OPERASI
: TUMOR KOLON SIGMOID SUSPEK CA DENGAN FISTULA
REKTOVAGINAL PASCA-OPERASI : TUMOR KOLON SIGMOID SUSPEK CA DENGAN FISTULA REKTOVAGINAL
PENATALAKSANAAN Tindakan pembedahan :
Laparotomi eksplorasi
Reseksi tumor sigmoid (anterior reseksi)
Kolostomi sigmoid
Tindakan non bedah :
Medika mentosa o Infus RL 30 tetes per menit o Injeksi ranitidine 2x1 ampul o Enzyplex 3x1 o Domperidone tab. ½ h.a.c. o Levofloxacin 3x1 o Loperamide 3x1 o Biodiar 3x1 o Neurodex 1x1 o Injeksi Ceftriaxon 2x1 gram o Injeksi Neurobion 5000 1x1
Non medika mentosa o Diit nasi tim
11
PROGNOSIS o AD VITAM
: dubia ad bonam
o AD SANATIONAM : dubia ad bonam o AD FUNCTIONAM : dubia ad bonam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI FISIOLOGI Intestinum Crasum (usus besar)
Terdiri atas : o Caecum terdapat valvula ileocaecalis (mengendalikan aliran kimus & mencegah refluks) o Colon o Rektum
Colon
Tabung muscular berongga dengan panjang ± 1,5m, diameter ± 6,5cm (distal
View more...
Comments