02. BAHASA IBRANI 2 (2015) STT REAL.pdf

March 25, 2017 | Author: Fredy Simanjuntak | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download 02. BAHASA IBRANI 2 (2015) STT REAL.pdf...

Description

DAFTAR ISI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Daftar Isi Waw Konsekutif Imperatif, Larangan, Kohortatif, & Yusif Partisip (Participle) Infinitif Kata Kerja Yang Menyatakan Keadaan (Stative Verbs) Suffix Penunjuk Arah Menyatakan Milik Pola Kunyugasi Kata Kerja Biasa Pengenalan & Penerjemahan Kata Kerja Ibrani Suffix Pada Kata Kerja Bentuk Perfect Suffix Pada Kata Kerja Bentuk Imperfect Infinitif Konstruk Dengan Suffix Tingkat-tingkat Perbandingan Bentuk-bentuk Kata Bilangan Langkah-langkah Praktis Dalam Eksegese Perjanjian Lama Menganalisa Teks Mazmur 16:1 DAFTAR KATA DAFTAR KEPUSTAKAAN

1

1 2 5 10 15 21 25 27 30 39 44 47 48 51 56 64 78 83 88

BAHASA IBRANI 2 1. WAW KONSEKUTIF 1.1. Pengertian Waw Konsekutif Waw Konsekutif adalah bentuk khusus dari Awalan Penghubung yang dapat dijadikan Awalan pada bentuk-bentuk kata kerja Ibrani. Pengertian waktu pada bentuk-bentuk kata kerja tersebut melalui Waw Konsekutif diubah menjadi kebalikannya. Bentuk kata kerja Perfek yang didahului oleh Waw Konsekutif disebut Perfek Konsekutif, menyatakan pengertian Imperfek. Begitu pula sebaliknya. Bentuk kata kerja Imperfek yang didahului oleh Waw Konsekutif ,disebut Imperfek Konsekutif, menyatakan pengertian Perfek. Waw Konsekutif ditulis dengan Waw, plus Patakh, plus Dagesh Forte pada Konsonan berikutnya. Ketentuannya mirip dengan ketentuan untuk Awalan Penentu. Bila, sebagai contoh, Waw Konsekutif di depan bentuk kata kerja Imperfek untuk orang pertama tunggal, yang dimulai dengan Huruf 'alef, maka Dagesh Forte dihilangkan dan vokal sebelumnya harus diperpanjang ( Patakh menjadi Qamets ). Contoh :

rKoz>a,w" bTok.a,w"

Dan aku telah mengingat ( Kejadian 6:5 ). Dan aku telah menulis ( Yeremia 32:10 ).

Dagesh Forte juga dihilangkan oleh huruf non-Gutturals tertentu yang ditemani oleh sebuah vokal Shewa. Hal ini terjadi sangat sering ketika Waw Konsekutif diprefix-kan kepada sebuah kata kerja yang dimulai dengan Yod, didukung oleh sebuah vokal Shewa. 1.2. Fungsi Waw Konsekutif Dalam Kalimat 1.2.1. Menyatakan Pengertian Perfek Dalam bahasa Ibrani, suatu riwayat biasanya dimulai dengan kata kerja dalam bentuk Perfek, yang menyatakan suatu kegiatan yang sudah selesai. Kemudian, dalam melanjutkan riwayat ini, dipakai kata kerja ( atau sejumlah kata kerja ) dalam bentuk Imperfek Konsekutif. Inilah cara yang paling umum dan

2

merupakan keistimewaan bahasa Ibrani. Sebagai contoh, lihatlah Kejadian 1:3-4

` rAa-yhiy>w: rAa yhiy> ~yhil{a/ rm,aYOw: ~yhil{a/ lDeb.Y:w: bAj-yKi rAah'-ta, ~yhil{a/ ar>Y:w: 4 ` %v,xoh; !ybeW rAah' !yBe Dua Imperfek Konsekutif dalam contoh tersebut di atas, menyatakan pengertian waktu yang sama seperti kata kerja pertama riwayat itu, yakni 

 ( Bara’ )

Sebuah riwayat dapat dilanjutkan dengan sejumlah besar ( dalam Kejadian pasal 1 ada puluhan ) kata kerja yang semuanya dirangkaikan satu dengan yang lain menurut hukum-hukum tersebut.

1.2.2. Menyatakan Pengertian Imperfek Uraian yang dimulai dengan kata kerja berbentuk Imperfek atau Imperatif dapat dilanjutkan dengan kata kerja ( atau sejumlah kata kerja ) dalam bentuk Perfek Konsekutif, yang menyatakan pengertian yang sama seperti Imperfek biasa. Waw Konsekutif pada kata kerja bentuk Perfek memiliki vokalisasi yang sama seperti Awalan Penghubung biasa. Sebagai contoh, lihat 2 Raja-raja 5:11 :

aceyE yl;ae yTirm> ;a' hNEhi rm,aYOw: %l;YEw: !m'[]n: @coq.YIw: ~AqM'h;-la, Ady" @ynIhew> wyh'l{a/ hw"hy>-~veB. ar'q'w> ` [r'coM.h; @s;a'w> dm;['w> aAcy" 1.3. Pemakaian Bersama

 dan Waw Konsekutif

Orang Ibrani senang mengawali suatu riwayat dengan kata kerja

3

 ( terjadi ).

1.3.1. Uraian yang menyangkut masa lampau sering dimulai dengan bentuk Imperfek





Konsekutif dari yang dipersingkat menjadi ( dan terjadilah ), kemudian disusul dengan beberapa kata kerja dalam bentuk Imperfek Konsekutif pula. Contoh : Kejadian 11:2-3 :

` ~v' Wbv.YEw: r['n>vi #r,a,B. h['q.bi Wac.m.YIw: ~d,Q,mi ~['s.n"B. yhiy>w: hp'ref.li hp'r>f.nIw ~ynIbel. hn"B.l.nI hb'h' Wh[ere-la, vyai Wrm.aYOw: 3

` rm,xol; ~h,l' hy"h' rm'xeh;w> !b,a'l. hn"beL.h; ~h,l' yhiT.w:> Catatan :

 merupakan singkatan dari bentuk Imperfek Lengkap . Bilamana dibubuhi Waw Konsekutif, maka Yod pertama tidak menerima Dagesh Forte. 1.3.2. Uraian yang menyangkut masa depan atau kegiatan yang terus-menerus dapat





dimulai dengan Perfek Konsekutif dari , yakni , kemudian disusul dengan kata-kata kerja yang berbentuk Perfek Konsekutif. Contoh : Kejadian 9:14

  TUGAS (1) Analisalah ( parsinglah ) kata kerjanya & terjemahkanlah !

 1   2  3  4  5  6  7 4

2. IMPERATIF, LARANGAN, KOHORTATIF, & YUSIF Bahasa Ibrani mengenal berbagai cara untuk mengungkapkan perintah, permintaan, atau himbauan. 2.1. IMPERATIF Imperatif dalam bahasa Ibrani hanya muncul untuk bentuk orang kedua saja (Maskulin/Feminin, Tunggal/Jamak ). Imperatif ini dipakai hanya untuk mengekspresikan perintah positif & tidak pernah mengekspresikan sebuah larangan. 2.1.1. Bentuk Biasa Imperatif bentuk biasa sama dengan Imperfek Biasa orang kedua, namun tanpa Awalan Khas Imperfek. Dalam bahasa Ibrani ada empat (4) macam Imperatif, masing-masing sesuai dengan gender ( m/f ) dan jumlah ( t/j ) pihak yang diperintahkan. Perhatikan tabel di bawah ini ! (1)

 “Ia telah memelihara, ia telah menjaga” Imperfek 2.M.Tunggal 2.F. Tunggal 2.M. Jamak 2.F. Jamak

IMPERATIF

           

5

(2)

 “Ia telah menghakimi” Imperfek 2.M.Tunggal 2.F. Tunggal 2.M. Jamak 2.F. Jamak

IMPERATIF

           

2.1.2. Imperatif Dengan Suffix



Imperatif Orang Kedua Maskulin Tunggal sering ditambah dengan Suffix yang dapat mempertegas perintah ( emphatic imperative ). Misalnya :

,

 Peliharalah ! ( jangan dikacaukan dengan orang ketiga  Tulislah Feminin tunggal : Dia telah menulis ). Tambahan Suffix pada sebuah Imperatif akan menyebabkan adanya perubahan vokalisasi, sebagaimana diperlihatkan dalam contoh-contoh berikut di bawah ini : 1 2 3

Allah, hakimilah bumi itu !  Oh ( Mazmur 82:8 ) hidupku ( jiwaku ) !  Peliharalah ( Mazmur 25:20 ) denganku !  Berbaringlah ( Kejadian 39:7 )

2.1.3. Imperatif Dengan



Sebagaimana dalam bahasa Indonesia sebuah perintah dapat diperkuat atau diperhalus ( untuk menghormati orang yang diperintah/diminta ) melalui



penambahan akhiran -lah; demikian pula dalam bahasa Ibrani partikel sering ditambahkan setelah kata perintah & tidak jarang dihubungkan dengannya melalui Garis Maqqef.

6

Hanya konteks yang dapat menentukan terjemahan kata yang tepat, apakah mempertegas atau memperhalus. Berikut di bawah ini diberikan contoh-contoh pemakaian partikel 1 2 3

 dengan Imperatif :

kumohon, antara aku dan  Hakimilah, antara kebun anggurku ( Yesaya 5:3 ). TUHAN, celikkanlah matanya  Oh ( 2 Raja-raja 6:17 ). kini, berbicaralah kepada sang  Dan raja ( 2 Samuel 13:13 ).

2.2. LARANGAN Orang Ibrani tidak pernah memakai Imperatif untuk larangan / negative commands. Untuk mengekspresikan larangan selalu dipakai Imperfek Biasa terutama orang kedua dengan kata ingkar

 atau  .

Ada dua macam bentuk larangan yang dibedakan : 2.2.1. Larangan Sementara ( Immediate Prohibition )



Imperfek Orang Kedua didahului Kata Ingkar menyatakan Larangan Sementara yang berlaku pada waktu & tempat tertentu saja. Misalnya : 1 2 3

 Jangan menunda ... ( Daniel 9:19 ).  Jangan takut ... ( Kejadian 21:17 ).  Jangan dengarkan ... ( 1 Raja-raja 20:8 ).

Kata Ingkar

 dapat pula ditambah dengan Partikel  , misalnya :



Janganlah kiranya ( demikian ) tuan-tuanku ! ( Kejadian 19:18 ).

7

2.2.2. Larangan Tetap ( Permanent Prohibition )



Tatkala Kata Ingkar dipakai dengan Imperfek Orang Kedua dalam kalimat langsung (direct speech) atau dalam konteks hukum/ketetapan,



kata ingkar mengekpresikan sebuah Larangan Tetap (Permanent Prohibition/Absolut Prohibition). Larangan Tetap ini biasanya ditetapkan oleh Allah atau raja. Larangan ini mutlak dan tidak memiliki unsur permintaan yang masih tampak dalam



pemakaian kata ingkar , sehingga lebih tepat diterjemahkan “tidak boleh” daripada “jangan”. Misalnya pada Larangan 10 Hukum Allah ( Dasa Titah ). Contoh : 1 2 3

boleh ada bagimu allah Tidak allah lain ... ( Keluaran 20:3 ). tidak boleh memanggil  Engkau namanya Sarai (Kejadian 17:15) tidak boleh bernubuat  Engkau melawan Israel ( Amos 7:16 ).

2.3. KOHORTATIF Kohortatif adalah bentuk khusus dari Imperfek Orang Pertama, untuk mengekspresikan hasrat, perhatian, dorongan pribadi, atau penetapan diri untuk memperlihatkan suatu aksi dari si pembicara.



Bentuk Kohortatif dihasilkan melalui penambahan Suffix pada Imperfek Orang Pertama, dan vokal sebelum Suffix Kohortatif selalu Shewa Bersuara. Contoh-contoh pemakaian Kohortatif : 1

kita membuat  Marilah perjanjian, aku dan engkau

2



3



4

 8

satu

( Keluaran 31:44 ). Dan aku akan memelihara hukummu terus-menerus ( Mazmur 119:44 ). Dan aku akan membuat bagi kalian satu perjanjian kekal ( Yesaya 55:3 ). Dan kini, marilah kita membuat satu perjanjian dengan Allah kita ( Ezra 10:3 ).

2.4. YUSIF Dalam kalimat langsung ( direct speech ) tidak jarang Imperfek Orang Ketiga dipakai dalam arti perintah tidak langsung/permintaan, yang disebut Yusif. Misalnya : 1 2

akan menghakimi.  TUHAN Atau, Kiranya TUHAN menghakimi. akan menulis.  Anakku Atau, Biarlah anakku menulis.

Konteks menentukan, di mana Imperfek Orang Ketiga harus diartikan sebagai Yusif atau diterjemahkan sebagai Imperfek biasa saja. Yusif dipakai untuk mengekspresikan hasrat pembicara, keinginan atau perintah di mana orang ketiga adalah subyek dari aksi itu. Yusif ini diwakili dalam terjemahan oleh kata “kiranya”, “hendaklah”, “biarlah”.



Partikel sering ditambahkan setelah Yusif, untuk menegaskan; more emphatic. Dalam hal ini partikel tersebut diklarifikasi sebagai particle of entreaty, diterjemahkan “kumohon”. Berikut di bawah ini diberikan contoh-contoh pemakaian Yusif : 1

2 3

kiranya sang raja  Mohon mengingat TUHAN Allahmu ( 2  Samuel 14:11 ) mereka jangan  Hendaklah memimpin atasku ( Mazmur 19:14 ). TUHAN menghakimi  Kiranya antara aku dan antara engkau ( Kejadian 16:5 ).

9

TUGAS (2) A. Pilihlah pasangan jawaban yang tepat ! ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

 ( 1 Tawarikh 28:9 )  ( Mazmur 119:108 )  ( Ulangan 31:19 )  ( Yesaya 6:8 )  ( Mazmur 143:8 )  ( Mazmur 150:1 )  ( Yesaya 45:19 )  ( Amsal 3:3 )  ( Mazmur 43:1 )  ( Yeremia 17:14 )  ( Yeremia 15:15 )  ( Mazmur 109:26 )

(A) Utuslah aku ! (B) Carilah aku ! (C) Hakimilah aku ! (D) Biarlah aku mendengar ! (E) Ajarlah aku ! (F) Ingatlah aku ! (G) Tulislah mereka ! (H) Ajarlah dia (f) ! (I) Tolonglah aku ! (J) Pujilah dia ! (K) Layanilah dia ! (L) Sembuhkanlah aku !

B. Terjemahkanlah ke dalam bahasa Indonesia !

 1  2  3 3. PARTISIP ( PARTICIPLE ) Yang dimaksudkan dengan Partisip dalam bahasa Ibrani adalah sebuah bentuk kata kerja yang dipakai sebagai Kata Sifat atau Kata Benda. Atau, sebuah kata sifat yang berasal dari kata kerja, dan oleh karena itu ia dipakai untuk melukiskan partisipasi dalam aksi atau suatu keadaan dari kata kerja itu. Adapun ciri-ciri Partisip Ibrani adalah sebagai berikut : a> Tidak mempunyai “waktu” ( tense ). b> Hanya melukiskan keadaan. c> Dibentuk dari kata dasar dengan perubahan vokal, tanpa ditambahkan Awalan atau Akhiran Pelaku.

10

Sebagaimana dalam bahasa Inggris, begitu pula dalam bahasa Ibrani, Partisip dapat berada dalam bentuk Aktif dan Pasif ( misalnya : writing - written, sending - sent, redeeming - redeemed, making - made, seeking - sought ). 3.1. Partisip Aktif Bahasa Ibrani mempunyai bentuk khusus dari kata kerja untuk melukiskan suatu kegiatan yang sedang atau terus-menerus berlangsung, yaitu Partisip Aktif. Partisip ini terdiri atas tiga konsonan dasar kata kerja & memiliki urutan vokal yang khas dalam bentuk Maskulin Tunggal, yakni : “ō ..... ē”. Misalnya :

 sedang/biasa mengadili ( judging ).  sedang/biasa bekerja ( working ).  sedang/biasa memberi ( giving ).  sedang/biasa tinggal ( living ). Sama seperti kata sifat, demikian pula Partisip Aktif memiliki beberapa bentuk yang berbeda sesuai dengan gender & jumlah subyek/pelakunya.

Maskulin Tunggal Maskulin Jamak Feminin Tunggal Feminin Jamak

    

    

    

11

    

    

Pemakaian Partisip Aktif : Partisip Aktif sebagai Predikat Dalam hal ini, Partisip Aktif biasanya menyusul setelah subyek. Berarti penyimpangan dari urutan yang umum dalam kalimat Ibrani ( Predikat - Subyek Obyek ). Misalnya :

 Saya sedang/biasa menulis.  Kami sedang/biasa mengingat.  Sang ibu sedang/biasa pergi. raja sedang/biasa mengadili  Sang ( Sang raja adalah hakim ). putra sedang/biasa mengetahui  Sang ( Putra ITU pintar ). putri ini sedang/biasa tinggal di situ  Para ( Para putri ini penduduk di situ ). putra Israel sedang/biasa memelihara (  Para pemelihara ) Taurat. Tampaklah dari beberapa contoh di atas, bahwa sewaktu-waktu Partisip Aktif dapat diterjemahkan sebagai Kata Sifat ( misalnya : pintar ), atau sebagai Kata Benda (misalnya : hakim, penduduk, pemelihara ). Partisip lebih sering memakai Kata Ingkar

 daripada . Misalnya :

 Mengapa engkau (f) selalu tidak mendengar ? tidak ada suara dan tidak ada jawab  Dan ( 1 Raja-raja 18:26 ). Partisip Aktif Dengan Awalan Penentu Awalan Penentu pada Partisip Aktif diterjemahkan seperti Kata Ganti Penghubung “yang”. Misalnya :

 Sang nabi yang sedang menulis.  Samuel yang sedang mengadili ( Samuel, sang Hakim ).

12

3.2. Partisip Pasif Partisip Pasif menyatakan suatu keadaan atau sifat yang statis sebagai akibat/hasil suatu perbuatan yang sudah selesai. Partisip Pasif dibentuk dari tiga konsonan dasar kata kerja & memiliki urutan vokal yang khas dalam bentuk Maskulin Tunggal, yakni “ā ... û”. Misalnya :

 Yang ditulis; tertulis.  Yang dipotong; terpotong. Sama seperti Partisip Aktif, demikian pula Partisip Pasif mempunyai beberapa bentuk :

Maskulin Tunggal Maskulin Jamak Feminin Tunggal Feminin Jamak

    

    

    

         

Perhatikan : Akhiran-akhiran Partisip Pasif Maskulin Jamak & Feminin Tunggal dalam keadaan Constructus akan mengalami perubahan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk kata benda. Misalnya :

 Perkataan ITU tertulis.  Utusan ITU dikirim.  Taurat ITU terpelihara.  Perkataan-perkataan ITU tertulis.  Kota-kota terbakar.  Buku yang tertulis ITU.

13

TUGAS (3) Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini, dengan terlebih dahulu memarsing kata kerjanya !

     '''' 

14

.1 .2 .3 .4 .5 .6 .7

4. INFINITIF Infinitif adalah bentuk kata kerja yang menyatakan arti dasar sebuah kata kerja. Misalnya : Bahasa Inggris to give to write to cut

Bahasa Indonesia memberi menulis memotong

Perhatikan bahwa Infinitif tidak mengandung keterangan apapun, baik tentang pelaku ( orang keberapa, gender, jumlah ), maupun tentang waktu ( perfek atau imperfek ) kegiatan tersebut. Itulah sebabnya bentuk ini disebut Infinitif, yakni tanpa pembatas atau definisi. Bentuk kata kerja yang mengandung keterangan tentang pelaku dan waktu disebut Finite Verb-form, yaitu bentuk kata kerja yang mengandung pembatas atau definisi. Selanjutnya perlu dibedakan di antara dua bentuk Infinitif yang dikenal dalam bahasa Ibrani, yakni : 4.1. Infinitif Absolut 4.1.1. Ciri Khas Infinitif Absolut adalah : Vokalisasinya tetap “ ..... ” dan tidak mengalami perubahan. Infinitif Absolut tidak dapat ditambah dengan suffix atau prefix, kecuali Awalan Penghubung Waw. Kata Dasar

       

Infinitif Absolut

        15

Arti memberi ( to give ) menulis ( to write ) melihat ( to see ) menjadi ( to be ) mengirim ( to send ) mengetahui ( to know ) meninggal ( to die ) kembali ( to return )

Perhatikan : [a] Kata kerja yang berakhir dengan Gutturals mendapat Patakh di bawahnya. [b] Kata kerja yang memiliki Waw di tengah, hanya mendapat “o” tanpa “a” dalam suku kata pertama. 4.1.2. Fungsi Infinitif Absolut Pada dasarnya orang Ibrani memakai Infinitif Absolut sebagai Keterangan / Adverb untuk kata kerja seperti berikut : Infinitif Absolut di depan bentuk Finite dari kata kerja yang sama, menekankan kepastian, kesungguhan, atau kelengkapan pekerjaan/kegiatan tersebut. Dalam menterjemahkan Infinitif Absolut ke dalam bahasa Indonesia perlu ditambah kata keterangan : pasti, sungguh-sungguh, sama sekali, secara sempurna. Misalnya : semua pohon dalam taman itu  Dari boleh kaumakan dengan bebas

  

( Kejadian 2:16 ). Engkau pasti akan mati ( Kejadian 2:17 ). Jika kalian sungguh-sungguh mendengarkan suara-Ku ( Keluaran 19:5 ). Kalian harus dengan teliti memelihara perintah-perintah TUHAN ( Ulangan 6:17 ).

Infinitif Absolut di belakang bentuk Finite dari kata kerja yang sama, dapat : [1] Memberi tekanan kepada kata kerja tersebut. Terjemahannya sama seperti pada 4.1.2.. [2] Menunjuk kepada suatu kegiatan yang berlangsung selama beberapa waktu :

...  ...

16

Dengar terus ...... dan lihat terus ( Yesaya 6:9 ). Para imam ....... berjalan terus ( Yosua 6:13 ).

Infinitif Absolut yang berdiri sendiri menggantikan bentuk-bentuk kata kerja yang Finite. Konteks yang mendahului menentukan bentuk Finite yang mana yang dimaksudkan. Misalnya :

 Yosua berkata, “Ingatlah perkataan itu !” ( Yosua 1:13 - Imperatif ).  Dan aku telah memilihnya ( 1 Samuel 2:27-28 - Perfek ).  Mereka akan membeli dan mereka akan menulis dalam surat itu ( Yeremia 32:44 - Imperfek ). 4.2. Infinitif Konstruk 4.2.1. Ciri Khas Infinitif Konstruk e Vokalisasinya hampir selalu “ ...... ō” ( Qamets dari Infinitif Absolut diperpendek menjadi Shewa Bersuara ). Secara kebetulan bentuk ini sama dengan Imperatif, Maskulin, Tunggal, namun terjemahannya berbeda sama sekali. Perhatikan tabel berikut di bawah ini !

Kata Dasar Infinitif Konstruk Memberi Menulis Berdiri Mendengar Makan Keluar

     

     

Bentuk Infinitif Konstruk seringkali : (1) Dirangkaikan dengan Kata Benda. (2) Dibubuhi Kata depan :

,,.

17

4.2.2. Fungsi Infinitif Konstruk Fungsi Infinitif Konstruk berbeda sama sekali dengan fungsi Infinitif Absolut, yang dipakai sebagai Keterangan/Adverb. Infinitif Konstruk ini menyatakan suatu perbuatan, tindakan, atau proses. Dalam hal ini Kata Kerja dibendakan, sehingga dalam bahasa Inggris juga disebut sebagai Verbal Noun. Terjemahan Infinitif Konstruk dalam bahasa Indonesia harus memilih di antara beberapa kemungkinan yang menyatakan bentuk benda dari kata kerja, mengingat tidak ada bentuk kata kerja yang persis sama dengan Infinitif Konstruk itu. Misalnya :

   

Penulisan ( The Writing ). Keluaran, Keluarnya ( The Going Out ). Berdirinya ( The Standing ). Kedatangan, Datangnya ( The Coming ).

Dalam sebuah kalimat, Infinitif Konstruk dapat memiliki beberapa fungsi : 4.2.2.1. Sebagai Nominatif ( Subyek ). Misalnya : Hakim-hakim 9:2

   Manakah lebih baik bagi kalian : Pemerintahan ( Reigning ) di atas kalian oleh 70 orang, yakni semua putra-putra Yerubaal, atau pemerintahan di atas kalian oleh satu orang ? 4.2.2.2. Sebagai Genetif Misalnya di Kejadian 2:4

  Inilah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Pada hari penjadian ( making ) oleh TUHAN Allah bumi dan langit. Atau, ... Pada hari di mana TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit.

18

4.2.2.3. Sebagai Akusatif Misalnya di Kejadian 21:6

 Allah telah membuat bagiku hal tertawa. Infinitif Konstuk paling sering didahului oleh preposisi ( kata depan ) :

( Sampai ). Misalnya di Kejadian 33:14  Sampai pulangnya tuannya ke rumahnya.



Preposisi di depan Infinitif Konstruk biasanya diterjemahkan : pada waktu, pada saat, bertepatan dengan. Misalnya di 2 Samuel 11:16

 Dan terjadilah pada waktu Yoab menjaga kota ITU.



Preposisi di depan Infinitif Konstruk biasanya diterjemahkan : pada waktu, namun dalam pengertian langsung sesudah, segera sesudah. Misalnya di Kejadian 27:34.

 Segera sesudah Esau mendengar perkataan-perkataan ayahnya ...



Preposisi di depan Infinitif Konstruk terutama menyatakan maksud/tujuan suatu kegiatan. Misalnya di 1 Raja-raja 5:15 ( LAI : 4:34 )

... Untuk mendengarkan hikmat Salomo. Catatan tentang

 





Infinitif Konstruk dari kata yang dibubuhi kata depan yakni seringkali muncul dalam Perjanjian Lama. Secara harfiah kata ini, seringkali mengawali pembicaraan langsung ( direct speech ), harus diterjemahkan : dengan tujuan untuk berkata.

19



Fungsi sebagai pengantar pembicaraan langsung mirip dengan fungsi istilah sebagai berikut atau fungsi Titik dua disusul tanda petik dalam bahasa Indonesia.



Praktisnya, seringkali tidak perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, cukup diwakili dengan Titik dua & tanda petik. Misalnya di Kejadian 21:22

   Dan terjadilah pada suatu saat Abimelekh dan Pikhol, Panglima tentaranya, telah berkata kepada Abraham :”Allah menyertai engkau dalam segala sesuatu yang engkau lakukan”.

TUGAS (4) A. Terjemahkanlah ayat-ayat di bawah ini !

 ( Ulangan 4:2 )  ( Zakaria 8:22 )  ( Kejadian 1:14 )  ( 1 Raja-raja 3:9 )  ( Ezra 3:10 )  ( 1 Raja-raja 2:27 )  ( Kejadian 50:7 )  ( Kejadian 25:22 )  ( Yosua 8:16 )  ( 2 Samuel 25:29 ) B. Analisa/parsinglah setiap kata & terjemahkanlah !

 20

1

   

2 3 4 5

5. KATA KERJA YANG MENYATAKAN KEADAAN ( STATIVE VERBS ) Di antara kata kerja biasa ( Strong Verbs ) ada tiga kelompok yang dibedakan menurut bunyi vokal dalam suku kata kedua bentuk Perfek, yaitu :

( Qatal ), Kata kerja corak “E”, diwakili oleh ( Kabed ), Kata kerja corak “O”, diwakili oleh ( Qaton ). Kata kerja corak “A”, diwakili oleh

Jumlah kata kerja corak “A” jauh lebih banyak daripada kata kerja corak “E” ataupun corak “O”. Kata kerja corak “O” malah muncul begitu jarang sehingga tidak akan diuraikan lebih lanjut dalam perkuliahan ini. Pada umumnya, kata kerja corak “E” dan “O” termasuk Stative Verbs, yakni kata kerja yang menyatakan suatu kondisi keberadaan tertentu, tidak menyatakan suatu kegiatan atau gerakan seperti pada kata kerja-kata kerja yang lain. Berikut di bawah ini diberikan beberapa contoh :

 Dia (m) telah menjadi tua.  Dia (m) telah menjadi tahir.  Dia (m) telah menjadi najis.  Dia (m) telah menjadi takut.  Dia (m) telah menjadi berat.  Dia (m) telah menjadi penuh.  Dia (m) telah menjadi utuh.  Dia (m) telah mendekati. 21

Pada halaman berikut diperlihatkan Pola Pembentukan Stative Verbs baik bentuk Perfek maupun Imperfek, dibandingkan dengan Pola Pembentukan Kata Kerja Active.

ACTIVE P

3.M.Tunggal

E

3.F. Tunggal

R

2.M.Tunggal

F

2.F. Tunggal

E C

1.M/F Tunggal 3.M/F Jamak

T

2.M. Jamak

 2.F. Jamak  1.M/F Jamak I

3.M.Tunggal

M 3.F. Tunggal P

2.M. Tunggal

E

2.F. Tunggal

R F

1.M/F Tunggal 3.M. Jamak

E

3.F. Jamak

C

2.M. Jamak

T

2.F. Jamak

 1.M/F Jamak

                   22

S T A T I V E

                  

                  

5.2. Kata Kerja Atau Kata Sifat ? Seringkali terdapat Kata Sifat yang erat kaitannya dengan Stative Verbs. Bentuk kata sifat ini tidak jarang sama dengan bentuk orang ketiga Maskulin tunggal Perfek dari Stative Verbs.

STATIVE VERBS Dia (m) telah menjadi tua.

KATA SIFAT Tua

   Dia (m) telah menjadi tahir.  Tahir  Dia (m) telah menjadi najis.  Najis  Dia (m) telah menjadi takut.  Takut  Dia (m) telah menjadi berat.  Berat  Dia (m) telah menjadi penuh.  Penuh  Dia (m) telah menjadi besar.  Besar  Dia (m) telah mendekat(i).  Dekat  Dia (m) telah menjadi utuh.  Utuh, Genap



Contoh : (1) Orang itu telah menjadi tua ( sebagai Kata Kerja ). (2) Orang itu adalah tua ( sebagai Kata Sifat ). Kata Sifat dalam bentuk Maskulin jamak atau Feminin ( Tunggal/Jamak ) dengan mudah dapat dibedakan dari Kata Kerja. Misalnya :

 Wanita ITU tua ( kata sifat ).  Wanita ITU telah menjadi tua ( kata kerja ).  Orang-orang ITU adalah tua ( kata sifat ).  Orang-orang ITU telah menjadi tua ( kata kerja ). Catatan :

,  ,  ) dalam daftar di atas, sedikit

Tiga Stative Verbs terakhir ( berbeda dari Stative Verbs yang lain.

23

[a] Hanya Paradigma Imperfek saja yang mengikuti pola Stative Verb corak “O”, yakni “A” pada suku kata kedua, menggantikan “O” dari

 .

[b] Sedangkan Paradigma Perfek sesuai dengan kata kerja biasa corak “A” (



).

TUGAS (5) Analisa/parsing setiap kata & terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini !

 1   2   3   4  hw"hy>-~[i laeWmv. r[;N:h; lD;g>YIw: 5

24

6. SUFFIX PENUNJUK ARAH



Preposisi ( ke, kepada ) biasanya dipakai untuk menyatakan arah atau tujuan suatu gerakan. Misalnya :

 Sang Nabi berjalan ke kota ITU. Namun, ada juga cara lain untuk menyatakan arah suatu gerakan ( ke, kepada ) yakni



melalui penambahan Suffix pada tempat yang dituju, dan terjemahannya tidak akan berubah dari kalimat tersebut di atas.

 Sang Nabi berjalan ke kota ITU. 6.1. Pemakaian Suffix Penunjuk Arah Suffix Penunjuk Arah ini tidak pernah mendapat penekanan di dalam ucapan, sehingga dapat dibedakan dari Suffix Feminin

 .

6.2. Daftar Kata Yang Dapat Menyandang Suffix Penunjuk Arah Ada sejumlah kata benda, kata sifat, dan mata angin yang dapat menyandang Suffix Penunjuk Arah. Yang terpenting di antaranya adalah sebagai berikut : TEMPAT

 Tanah, bumi  Rumah  Gunung  Padang gurun  Kota  Surga

TEMPAT & SUFFIX Ke tanah itu, ke negeri itu, ke bumi. Ke rumah ITU.

   Ke rumah.  Ke gunung ITU  Ke gunung.  Ke padang gurun.  Ke kota ITU.  Ke Surga. 25

 Mesir  Ke Mesir.  Yerusalem  Ke Yerusalem  Negev, Selatan  Ke arah Negev, ke Selatan. dunia Ke Sheol, ke dunia orang  Sheol,     orang mati mati. Utara   Ke Utara.  Timur  Ke Timur.  Selatan  Ke Selatan.  Laut, Barat  Ke arah laut, ke Barat.  Di sana/situ  Ke sana/situ. TUGAS (6) Analisa/parsinglah kata kerjanya & terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini

 1  2  3  4 

26

7. MENYATAKAN MILIK Dalam bahasa Ibrani, tidak ada kata kerja “memiliki”, atau “mempunyai”. Untuk mengungkapkan hal tersebut, maka dipakai cara-cara sebagai berikut : 7.1. Pemilikan Pada waktu Sekarang Diungkapkan melalui

 ( ada ) atau  ( tidak ada, konstruk dari  ) serta



preposisi di depan Pemilik. Dalam kalimat Ibrani, miliklah yang menjadi subyek kalimat, sedangkan dalam kalimat Indonesia pemilik, yakni kata yang didahului oleh Berikut di bawah ini diberikan beberapa contoh.

 menjadi Subyek.

bagi saya seorang putra ( Ibrani )  Ada Saya mempunyai seorang putra ( Indonesia ) ada bagi saya seorang putra ( Ibrani )  Tidak Saya tidak mempunyai seorang putra ( Indonesia ) bagi saya putra-putra ( Ibrani )  Ada Saya mempunyai putra-putra ( Indonesia ) ada bagi saya putra-putra ( Ibrani )  Tidak Saya tidak mempunyai putra-putra ( Indonesia ) baginya sebuah rumah ( Ibrani )  Ada Dia mempunyai sebuah rumah ( Indonesia ) ada bagi kami sebuah rumah ( Ibrani )  Tidak Kami tidak mempunyai sebuah rumah ( Indonesia ) ada bagi kalian seorang raja ( Ibrani )  Tidak Kalian tidak mempunyai seorang raja ( Indonesia ) bagi orang ITU uang ( Ibrani )  Ada Orang ITU mempunyai uang ( Indonesia ) Catatan : Bila preposisi

 didahului oleh  maka  seringkali tidak ditulis !

7.2. Pemilikan Pada Waktu Lampau Diungkapkan melalui :



a. Perfek dari yang harus menyesuaikan diri dengan gender & jumlah dari milik, yakni benda yang dimiliki. b. Preposisi

 di depan pemilik. Dan kata  dipakai sebagai Kata Ingkar. 27

Perhatikan contoh-contoh berikut di bawah ini ! ada bagi saya seorang putra ( Ibrani )  Pernah Saya pernah mempunyai seorang putra ( Indonesia ) pernah ada bagi kami seorang putra ( Ibrani )  Tidak Kami tidak pernah mempunyai seorang putra ( Ind ) ada bagi saya putra-putra ( Ibrani )  Pernah Saya pernah mempunyai putra-putra ( Indonesia ) 7.3. Pemilikan Pada Waktu Yang Akan Datang Diungkapkan melalui : a. Imperfek dari b. Preposisi

 yang harus mengikuti milik dalam hal gender & jumlah.

 di depan pemilik. Dan kata  dipakai sebagai Kata Ingkar.

Perhatikan contoh-contoh berikut di bawah ini ! ada bagi saya seorang putra ( Ibrani )  Akan Saya akan mempunyai seorang putra ( Ind. ) ada bagi dia seorang putri ( Ibrani )  Akan Dia akan mempunyai seorang putri ( Indonesia ) akan ada bagi saya seorang putra ( Ibrani )  Tidak Saya tidak akan mempunyai seorang putra ( Ind ) ada bagi kami putra-putra ( Ibrani )  Akan Kami akan mempunyai putra-putra ( Indonesia ) Paradigma

PERFEK 3.Maskulin 3.Feminin 2.Maskulin 2.Feminin 1.Mask./Fem. PERFEK 3.Mask./Fem.

TUNGGAL



ARTI Ia telah menjadi/berada; itu telah terjadi

  Ia telah menjadi/berada; itu telah terjadi  Engkau telah menjadi/berada  Saya telah menjadi/berada JAMAK



ARTI Mereka telah menjadi/berada, itu telah terjadi

28

2,Maskulin 2.Feminin 1,Mask./Fem.

IMPERFEK 3.Maskulin 3.Feminin 2.Mask./Fem. 1.Mask./Fem. IMPERFEK 3.Maskulin 3.Feminin 2.Maskulin 2.Feminin 1.Mask./Fem.

 Kalian telah menjadi/berada  Kami telah menjadi/berada TUNGGAL

ARTI Ia akan menjadi/berada, itu akan terjadi

  Ia akan menjadi/berada, itu akan terjadi  Saya akan menjadi/berada JAMAK

ARTI Mereka akan menjadi/berada, itu akan terjadi

  Mereka akan menjadi/berada, itu akan terjadi  Kalian akan menjadi/berada  Kami akan menjadi/berada

TUGAS (7) Analisa/parsinglah kata kerjanya, lalu terjemahkanlah !

 1  2  3   4  5    29

8. POLA KONYUGASI KATA KERJA BIASA Kata Kerja dasar dalam bahasa Indonesia dapat dikembangkan melalui suku kata yang diganti atau ditambah dengan tujuan untuk menghasilkan pengertianpengertian baru, sebagaimana diperlihatkan dalam contoh berikut : men-dengar di-dengar memper-dengar-kan diper-dengar-kan dengar-dengaran

( Aktif - kata dasar ) ( Pasif ) ( Kausatif Aktif ) ( Kausatif Pasif ) ( Intensif )

Untuk pengembangan kata kerja dasar bahasa Ibrani, tersedia 7 ( tujuh ) Pola Pembentukan ( Stems ), yang masing-masing mempunyai ciri khas tertentu. Ketujuh stems tersebut adalah : Qal, Nifal, Piel, Pual, Hitpael, Hifil, dan





Hofal.Nama Qal ( ) berasal dari akar kata , yang berarti ringan. Disebut Qal, oleh karena tidak diberatkan oleh tambahan atau perubahan seperti yang terjadi pada stem-stem lainnya. Sama persisi dengan namanya, Qal adalah Simple Active Stem. Qal adalah konyugasi aktif biasa yang paling sederhana dan yang juga paling sering muncul. Bentuk-bentuk kata kerja yang telah kita pelajari sampai sekarang ini, semuanya termasuk dalam Konyugasi Qal.



Nama-nama dari stem-stem lainnya diambil dari kata , yang berarti membuat. Tabel berikut memberikan nama-nama Stem Kata Kerja Ibrani ( untuk orang ketiga, Maskulin, tunggal, Perfek ) :

BIASA

INTENSIF

KAUSATIF

AKTIF QAL

PASIF NIFAL

 

 Mematikan Dimatikan PIEL PUAL   Membunuh Dibunuh HIFIL HOFAL   Menyuruh/membi Disuruh/dibiarkan arkan membunuh membunuh

REFLEKSIF

   HITPAEL

Saling membunuh





Catatan : [1] Setiap Konyugasi/stem mempunyai bentuk Perfek & Imperfek tersendiri, seringkali juga Imperatif, Partisip, dan Infinitif.

30

[2] Jarang ada kata kerja yang mempunyai 7 ( tujuh ) Konyugasi/stem semua ( sama halnya dengan bahasa Indonesia ), namun sebagian besar muncul dalam Konyugasi Qal. [3] Untuk selanjutnya huruf Konsonan dalam kata kerja dasar ( akar kata ) disebut radikal. Sebagai contoh : Kata

 , huruf  disebut radikal pertama, huruf  disebut radikal kedua, huruf  disebut radikal ketiga.

Kini, kita akan memperhatikan enam (6) Konyugasi/Stem di luar Qal ( mengingat Konyugasi/stem Qal sudah kita pelajari sebelumnya ) :

8.1. NIFAL 8.1.1. Arti NIFAL Pada umumnya Nifal diterjemahkan sebagai pasif dari Qal. Pada kata kerja tertentu Nifal dapat berarti refleksif. Dan untuk beberapa kata kerja yang bentuk dasarnya adalah Nifal, sebab tidak ada Qal-nya, maka dalam hal ini arti Nifal adalah Aktif Intransitif. 8.1.2. Pembentukan Nifal



Awalan merupakan ciri khas seluruh konyugasi/stem Nifal. Awalan & akhiran yang menyatakan subyek kata kerja tersebut mengikuti stem Qal.

31

8.1.3. Paradigma Nifal Perfek dibandingkan dengan Qal Perfek :

3.M.Tunggal 3.F. Tunggal 2.M.Tunggal 2.F. Tunggal 1.M/F Tunggal 3 M/F Jamak 2.M.Jamak 2.F. Jamak 1 M/F Jamak

Qal Perfek Ia (m) telah memimpin Ia (f) telah memimpin Engkau (m) telah memimpin Engkau (f) telah memimpin Saya telah memimpin Mereka telah memimpin Kalian (m) telah memimpin Kalian (f) telah memimpin Kami telah memimpin

        

Nifal Perfek Ia (m) dipimpin Ia (f) dipimpin Engkau (m) dipimpin Engkau (f) dipimpin Saya dipimpin Mereka dipimpin Kalian (m) dipimpin Kalian (f) dipimpin Kami dipimpin

        

telah telah telah telah telah telah telah telah telah

Catatan : [1] Perhatikan untuk Nifal Perfek ( orang ketiga, Maskulin, Tunggal ) persis sama dengan vokal yang ditemukan pada nama Nifal itu sendiri.

  digabungkan dengan stem konsonan pertama untuk membentuk sebuah suku kata tertutup (  ) dan diteruskan dengan tanpa adanya perubahan sepanjang formulasi Nifal Perfek untuk  .

[2] Prefix

8.2. PI’EL 8.2.1. Arti Pi’el Melalui Konyugasi Pi’el seringkali arti Qal diintensifkan ( perbuatan tersebut dilakukan dengan lebih kuat atau secara berulang-ulang ). Contoh :

32

Qal Pi’el

 

Ia (m) telah mematahkan Ia (m) telah meremukkan

Sewaktu-waktu Pi’el bisa dalam pengertian Kausatif, misalnya : Qal Pi’el

 

Ia (m) telah belajar Ia (m) telah mengajar ( menyebabkan orang lain belajar )

Ada kata-kata kerja tertentu yang bentuk dasarnya dalam bentuk Pi’el, sebab tidak ada bentuk Qal-nya. Misalnya :

  

Ia (m) telah mencari Ia (m) telah berbicara Ia (m) telah memberi perintah

8.2.2. Pembentukan Pi’el Seluruh Konyugasi Pi’el mempunyai ciri khas Dagesh Forte dalam Radikal Kedua. Hal yang sama berlaku untuk semua konyugasi yang bersifat mengintensifkan : Pi’el, Pu’al, dan Hitpa’el. Namun, sewaktuwaktu Dagesh Forte tersebut tidak ditulis. Pembentukan Pi’el Perfek mempunyai Khireq dalam Radikal Pertama, sedangkan bagi Pi’el Imperfek mendapat Shewa dalam Prefix-nya. Kecuali menggandakan Radikal Kedua dan menempatkan Khireq pada Radikal Pertama, semua bentuk Pi’el sama persis dengan bentuk Qal Perfek.

33

8.2.3. Paradigma Pi’el Perfek dibandingkan dengan Qal Perfek

3.M.T. 3.F. T. 2.M.T. 2.F. T. 1.M/F.T. 3 M/F.J. 2.M.J. 2.F. J. 1 M/F. J.

Qal Perfek Ia (m) memimpin Ia (f) memimpin Engkau (m) memimpin Engkau (f) memimpin Saya memimpin Mereka memimpin Kalian (m) memimpin Kalian (f) memimpin Kami memimpin

        

telah telah telah telah telah telah telah telah telah

Pi’el Perfek Ia (m) telah memimpin ( dengan paksa ) Ia (f) telah memimpin ( dengan paksa ) Engkau (m) telah memimpin ( dg paksa ) Engkau (f) telah memimpin ( dg paksa ) Saya telah memimpin ( dengan paksa ) Mereka telah memimpin ( dg paksa ) Kalian (m) telah memimpin ( dg paksa ) Kalian (f) telah memimpin ( dg paksa ) Kami telah memimpin ( dengan paksa )

        

8.3. Pu’al 8.3.1. Arti Pu’al Bentuk-bentuk kata kerja Pu’al adalah Intensif Pasif, jadi tepat berlawanan dengan Intensif Aktif ( Pi’el ). Dengan demikian Pu’al menyatakan PASIF dari Pi’el. 8.3.2. Pembentukan Pu’al Ciri khas seluruh Pu’al adalah vokal Qibbuts di bawah Radikal Pertama dan Dagesh Forte dalam Radikal Kedua.

34

8.3.3. Paradigma Pu’al Perfek dibandingkan dengan Qal Perfek Qal Perfek 3.M.T. 3.F. T. 2.M.T. 2.F. T. 1.M/F.T. 3 M/F.J. 2.M.J. 2.F. J. 1 M/F. J.

Pu’al Perfek

(m) telah  Iamemimpin (f) telah  Iamemimpin (m) telah  Engkau memimpin (f) telah  Engkau memimpin telah  Saya memimpin telah  Mereka memimpin (m) telah  Kalian memimpin (f) telah  Kalian memimpin telah  Kami memimpin

(m) telah dipimpin  Ia( dengan paksa ) Ia (f) telah dipimpin  ( dengan paksa ) (m) telah  Engkau dipimpin ( dg paksa ) (f) telah  Engkau dipimpin ( dg paksa ) telah dipimpin  Saya ( dengan paksa ) telah dipimpin  Mereka ( dengan paksa ) (m) telah  Kalian dipimpin ( dg paksa ) (f) telah  Kalian dipimpin ( dg paksa ) telah dipimpin  Kami ( dengan paksa )

8.4. HIFIL 8.4.1. Arti Hifil Kata kerja dalam konyugasi Hifil bersifat Kausatif. Dengan kata lain, Hifil menyatakan suatu proses sebab akibat. 8.4.2. Pembentukan Hifil



Semua Hifil Perfek di-prefix-kan oleh ( He plus Khireq ), digabungkan dengan stem Radikal Pertama untuk membentuk sebuah suku kata tertutup



( ) dan Khireq lengkap ditempatkan pada Radikal Kedua pada orang ketiga. Sedangkan Hifil Imperfek mendapat vokal Patakh dalam Prefix-nya.

35

8.4.3. Paradigma Hifil Perfek dibandingkan dengan Qal Perfek Qal Perfek

Hifil Perfek

(m)  Iamemimpin

3.M.T.

telah

(m)  Iamenyebabkan

3.F. T.



Ia (f) telah memimpin



2.M.T.

(m) telah  Engkau memimpin



2.F. T.

(f) telah  Engkau memimpin



1.M/F.T.

 Saya memimpin

telah



3 M/F.J.

 Mereka memimpin

telah



(m) telah  Kalian  memimpin

2.M.J.

2.F. J.

1 M/F. J.

(f)  Kalian memimpin

telah



 Kami memimpin

telah



memimpin Ia (f) menyebabkan memimpin Engkau (m) menyebabkan memimpin Engkau (f) menyebabkan memimpin Saya menyebabkan memimpin Mereka menyebabkan memimpin Kalian (m) menyebabkan memimpin Kalian (f) menyebabkan memimpin Kami menyebabkan memimpin

telah untuk telah untuk telah untuk telah untuk telah untuk telah untuk telah untuk telah untuk telah untuk

8.5. HOFAL 8.5.1. Arti Hofal Biasanya Hofal menyatakan Pasif dari Hifil. 8.5.2. Pembentukan Hofal



Semua Hofal Perfek di-prefix-kan oleh ( He plus Qamets-khatuf; diucapkan “Ho” ), digabungkan dengan stem Radikal Pertama untuk



membentuk sebuah suku kata tertutup ( ) dan diteruskan dengan tanpa perubahan sepanjang formulasi Hofal Perfek.

36

8.5.3. Paradigma Hofal Perfek dibandingkan Qal Perfek Qal Perfek

Hofal Perfek

(m)  Iamemimpin

3.M.T.

 

3.F. T. 2.M.T.

2.F. T.

3 M/F.J.

(m)  Iadisebabkan

Ia (f) telah memimpin Engkau (m) telah memimpin

 

(f) telah  Engkau memimpin



 Saya memimpin  Mereka memimpin

1.M/F.T.

telah

telah telah

 

(m) telah  Kalian  memimpin

2.M.J.

2.F. J.

1 M/F. J.

(f)  Kalian memimpin

telah



 Kami memimpin

telah



telah untuk

memimpin Ia (f) telah disebabkan untuk memimpin Engkau (m) telah disebabkan untuk memimpin Engkau (f) telah disebabkan untuk memimpin Saya telah disebabkan untuk memimpin Mereka telah disebabkan untuk memimpin Kalian (m) telah disebabkan untuk memimpin Kalian (f) telah disebabkan untuk memimpin Kami telah disebabkan untuk memimpin

8.6. HITPA’EL 8.6.1. Arti Hitpa’el Hitpa’el termasuk di antara tiga konyugasi yang bersifat intensif ( Pi’el, Pu’al dan Hitpa’el ). Intensitas ini sering dalam arti kegiatan yang diulangulangi. Arti Hitpa’el biasanya Refleksif ( diri sendiri ) atau Resiproka (timbal balik, saling). 8.6.2. Pembentukan Hitpa’el Yang menjadi ciri khas seluruh Hitpa’el adalah awalan katanya, serta Dagesh Forte dalam Radikal Kedua.

37

 di depan akar

Bila kata kerja dimulai dengan konsonan



maka dari awalan tempat.

, ,  muncul dalam Hitpa’el

 dan Radikal Pertama kata kerja itu akan bertukar

8.6.3. Paradigma Hitpa’el Perfek dibandingkan dengan Qal Perfek Qal Perfek 3.M.T.

(m)  Iamemimpin

Hitpa’el Perfek telah

(m)  Iamemimpin

3.F. T.

(f)  Iamemimpin

telah



2.M.T.

(m) telah  Engkau memimpin



2.F. T.

(f) telah  Engkau memimpin



1.M/F.T.

 Saya memimpin

telah



3 M/F.J.

 Mereka memimpin

telah



2.M.J.

2.F. J.

1 M/F. J.

(m) telah  Kalian  memimpin (f)  Kalian memimpin

telah



 Kami memimpin

telah



38

telah dirinya

sendiri Ia (f) telah memimpin dirinya sendiri Engkau (m) telah memimpin dirimu sendiri Engkau (f) telah memimpin dirimu sendiri Aku telah memimpin diriku sendiri Mereka telah memimpin diri mereka sendiri. Kalian (m) telah memimpin diri kalian sendiri Kalian (f) telah memimpin diri kalian sendiri Kami telah memimpin diri kami sendiri

9. PENGENALAN & PENERJEMAHAN KATA KERJA IBRANI Ada beberapa petunjuk/bimbingan untuk menolong kita dalam pengenalan dan penerjemahan kata kerja Ibrani, yakni : 9.1. Langkah Pertama adalah mempertimbangkan ada tidaknya Prefix pada bentuk kata kerja tersebut. Ingatlah bahwa hanya Nifal, Hitpa’el, dan Hofal yang memiliki Prefix pada bentuk Perfek. Ingatlah pula bahwa Waw Conjunction mungkin di-prefix-kan kepada bentuk kata kerja apapun & pada stem apapun. 9.2. Bila tidak ada Prefix apapun pada bentuk Perfek, kecuali mungkin Waw Conjunction, maka kemungkinan bentuk tersebut adalah Qal, Pi’el, atau Pu’al, sebab hanya tiga bentuk stem ini yang tidak memiliki prefix pada Perfeknya. Setelah pengenalan ini, maka akan relatif mudah sekali untuk menentukan stem kata kerja tersebut ( Qal, Pi’el, atau Pu’al ), sebab keduanya, Pi’el & Pu’al mudah dikenal dengan adanya Dagesh Forte pada Radikal Kedua. 9.3. Bila bentuk Perfek di-prefix-kan, maka Prefix tersebut harus dipisahkan dari tiga konsonan akar kata kerja itu, dan selanjutnya kita dapat mengenali stem kata kerja tersebut. 1 2 3 4

   

adalah Prefix untuk Nifal Perfek adalah Prefix untuk Hitpa’el Perfek adalah Prefix untuk Hifil Perfek adalah Prefix untuk Hofal Perfek

9.4. Setelah memisahkan dan mengenali Prefix dari suatu bentuk Perfek serta mengenali stem kata kerja itu tergolong, maka langkah berikutnya adalah memisahkan & menganalisa Suffix untuk mengenali Person, Gender, dan Bentuk dari kata kerja itu. Bentuk satu-satunya dari Perfek yang TIDAK MEMILIKI SUFFIX adalah untuk orang ketiga Maskulin tunggal. 1 2 3 4

 3.F.Tunggal  2.M. Tunggal  2.F. Tunggal  1.M/F. Tunggal

5 6 7 8

39

 3.M/F. Jamak  2.M.Jamak  2.F.Jamak  1.M/F.Jamak

9.5. Langkah selanjutnya adalah merekonstruksi akar kata kerja dari konsonankonsonan yang tersisa setelah semua Prefix & Suffix telah disingkirkan. Pada semua Strong Verbs, dan bahkan pada Weak Verbs, hanya ada tiga konsonan yang ditinggalkan untuk rekonstruksi akar kata kerja itu. 9.6. Langkah terakhir adalah menemukan akar kata kerja itu pada BDB Lexicon untuk menemukan arti kata itu. Pada bagian ini pula kita dapat menemukan arti selengkapnya dari bentuk stem kata kerja apa saja. Langkah-langkah tersebut di atas sudah lengkap, dan kita sudah siap untuk penempatan ataupun penterjemahan kalimat bahasa Ibrani dengan tepat. Contoh : (1)

 

Kata kerja dalam kalimat (1) adalah . Ia tidak memiliki Prefix sehingga dapat digolongkan pada Qal, Pi’el, atau stem Pu’al. Adanya Dagesh Forte pada Radikal Kedua memberikan indikasi bahwa ia adalah intensif dan vokal yang dipakai menunjukkan pola Pi’el. Tidak ditemukan adanya aformatif lain, maka jelaslah ia adalah bentuk untuk orang ketiga Maskulin Tunggal, yang terdaftar dalam BDB Lexicon dengan arti “mencari”.

Pi’el Perfect 3 ms from (  ), “ia telah mencari”. Terjemahan seluruh kalimat (1) adalah : “Ia telah mencari TUHAN Allah Israel”. (2)

 

Kata kerja dalam kalimat (2) adalah . Ia di-prefix-kan dengan Waw Conjunction, namun tidak memiliki Prefix lainnya pada stemnya. Ini berarti ia mungkin sebagai Qal, Pi’el, atau Pu’al. Ia tidak bisa sebagai Qal, sebab bentuk vokalnya amat



berbeda ( lagipula tidak dipakai dalam bentuk Qal ). Tinggal dua kemungkinan saja, yakni Pi’el atau Pu’al. Kita mungkin berharap akan menemukan adanya Dagesh Forte pada Radikal Kedua. Namun, dalam kasus kata kerja yang muncul, Dagesh Forte itu dihilangkan sebab didahului oleh sebuah vokal Shewa. Adanya Khireq di bawah Radikal Pertama menunjukkan bahwa kata kerja ini adalah Pi’el. Akhiran yang terlihat itu adalah untuk orang ketiga jamak.

Pi’el Perfect 3 cp. plus Waw-conjunction dari (  ) “Ia telah mencari”. Terjemahan : “dan mereka telah mencari”.

40

Terjemahan seluruh kalimat (2) : “dan mereka telah mencari damai”. (3)



 . Ia di-prefix-kan dengan  , yang merupakan Prefix dari Hifil Perfek. Suffix-nya adalah  , yang menunjukkan Person, Kata kerja pada kalimat (3) adalah

gender, dan bentuk dari orang pertama tunggal ( 1 cs ). Konsonan yang tersisa adalah

terdaftar dalam BDB Lexicon sebagai [  ], tanda kurung yang terlihat ini menunjukan bahwa ia tidak muncul dalam stem Qal dalam Alkitab Bahasa Ibrani. Akar kata kerja ini berarti “dipisahkan”.

Hifil Perfect 1 cs from [ ] , “ia telah memisahkan” Terjemahan : “Aku telah memisahkan” Terjemahan seluruh kalimat (3) : “Aku telah memisahkanmu dari bangsa-bangsa ITU” (4)

 



Kata kerja pada kalimat (4) adalah . Ia memiliki sebuah Prefix , yang adalah Prefix untuk Hitpa’el Perfek. Ia tidak mempunyai Suffix, jadi memberikan indikasi bahwa ia adalah orang ketiga Maskulin tunggal ( 3 ms ). Akar kata kerja



tersebut adalah , dan BDB Lexicon memberikan arti “pergi, datang, berjalan”. Untuk Hitpa’el berarti “berjalan ke sana ke mari”.

 Hitpa’el Perfect 3 ms from  , “ia telah berjalan”. Terjemahan : “Ia telah berjalan ke sana ke mari”. Terjemahan seluruh kalimat (4) : “Dengan Allah Nuh telah berjalan ( ke sana ke mari ). (5)

 



Kata kerja untuk kalimat (5) adalah . Konsonan Pertama tidak menunjukkan sebagai sebuah Prefix, jadi ia harus dipertimbangkan sebagai salah satu konsonan akar

 , yang menunjukkan orang pertama jamak ( 1 cp ). Dagesh Forte yang muncul pada  berarti ia digandakan, dan akar kata kerjanya adalah kata kerja. Suffix-nya adalah

41



. Ketentuan yang dipakai di sini tepat sama dengan contoh-contoh yang diberikan di atas : Tatkala Radikal Ketiga dalam akar kata itu sama dengan huruf awal Suffix, maka dua konsonan digabungkan dengan memakai Dagesh Forte.



Sebab tidak mempunyai Prefix, maka ia kemungkinan sebagai Qal, Pi’el, atau Pu’al. Oleh karena ia tidak mempunyai sebuah Dagesh Forte pada Radikal Kedua, maka sudah pasti ia adalah Qal. Kata kerja “memberi”.



terdaftar dalam BDB Lexicon dengan arti

 Qal Perfect 1 cp from  , “ia telah memberi”. Terjemahan : “Kami telah memberi”. Terjemahan seluruh kalimat : “Kami telah memberi putri-putri kepada kalian” (6)

 



Kata kerja pada kalimat (6) adalah , memiliki sebuah Prefix dan harus diklasifikasi sebagai Nifal Perfek. Faktanya ia tidak memiliki Suffix, berarti ia adalah orang ketiga Maskulin tunggal ( 3 ms ). Akar kata kerja itu adalah dalam BDB Lexicon dengan arti “mendengar”.

terdaftar

 Nifal Perfect 3 ms, from , “ia telah mendengar”. Terjemahan : “Ia telah didengar”. Terjemahan seluruh kalimat (6) : “Sebab suara TUHAN telah didengar dari Yerusalem”. TUGAS (8) A. Tunjukkan tiga konsonan sebagai akar kata dari bentuk kata kerja di bawah ini ! Misalnya :



 06  07  08  09  10

 01  02  03  04  05 42

B. Berikanlah nama Stem Kata Kerja di bawah ini ! Contoh :





 06  07  08  09  10

Qal.

 01  02  03  04  05

C. Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini, dengan memarsing ( menganalisa ) terlebih dahulu kata kerjanya !

 01  02

43

10. SUFFIX PADA KATA KERJA BENTUK PERFECT 10.1. Prinsip Seringkali kata kerja disusul obyek dalam bentuk penanda-obyek dengan suffix ganti orang ( Pronominal Suffixes ) atau preposisi dengan suffix ganti orang. Contoh : Dia telah memelihara saya. Dia telah memilih engkau.

 

Namun demikian, obyek yang berbentuk suffix ganti orang dapat juga langsung ditambahkan pada kata kerja tanpa memakai penanda-obyek atau preposisi. Contoh : Dia telah memeliharaku. Dia telah memilihmu.

 

Perhatikan, terjemahan bahasa Indonesia di atas juga memakai suffix ganti orang pada kata kerja ! 10.2. Paradigma Suffix pada kata kerja Qal Perfect adalah sebagai berikut : 3.m.t.

3.f.t.

2.m.t.

2.f.t.

1.c.t.











Suffix

 2.m.t.  2.f.t.  3.m.t.    3.f.t.  1.c.j.  1.c.t.

         

-

   

       2.m.j.  2.f.j.  3.m.j.      3.f.j.      44

3.c.j.

2.j.m & f

1.c.j.



 



Suffix

 

 2.m.t.  2.f.t.  3.m.t.  3.f.t.   1.c.j.   2.m.j.  2.f.j.  3.m.j.   3.f.j.   1.c.t.

-

        

Penjelasan : Suffix yang ditambahkan pada kata kerja rata-rata sama dengan suffix pada kata benda dan preposisi, namun perhatikan : [1] Suffix untuk orang pertama tunggal selalu memakai



 atau  [3] Suffix untuk orang ketiga jamak lebih sering  dan  daripada  dan  [2] Suffix untuk orang ketiga tunggal maskulin dapat berupa

Bilamana kata kerja menerima Suffix, maka tekanan dalam ucapan berpindah kepada suku kata terakhir sehingga qamets pada suku kata pertama diperingan menjadi Shewa. Untuk orang ketiga feminin tunggal, huruf terakhir dari dengan

 diganti

 bila ditambah suffix.

Bentuk dasar orang kedua feminin tunggal ditambah

45

 bila mendapat Suffix.

Untuk orang kedua jamak yang ditambah Suffix tidak lagi dibedakan antara feminin atau maskulin dan berubah menjadi :

 Kalian ( m/f ) telah memeliharaku.  Kalian ( m/f ) telah memeliharanya. Bila ada bentuk-bentuk yang serupa ( misalnya orang kedua feminin tunggal dan orang pertama maskulin/feminin tunggal ), konteks menentukan terjemahan yang tepat. 10.3. Suffix Pada Kata Kerja Pi’el & Hifil Perfect Hanya kata kerja yang aktif dapat memiliki suffix (= obyek ). Itulah sebabnya konyugasi Nifal, Pu’al, Hofal, dan Hitpa’el yang bersifat pasif atau refleksif tidak dapat memiliki suffix ganti orang. Tinggal Qal, Pi’el, dan Hifil yang dapat diberi suffix. Bentuk-bentuk Suffix pada Pi’el dan Hifil Perfect dapat kita lihat pada paradigma berikut di bawah ini !

Suffix 1.c.Tunggal 2.m. Tunggal 2. f. Tunggal 3.m. Tunggal 3.f. Tunggal 1.c. Jamak

Pi’el 3.m. Tunggal

Hifil 3.m. Tunggal

      

      

46

11. SUFFIX PADA KATA KERJA BENTUK IMPERFECT 11.1. Prinsip Prinsip yang sama seperti pada kata kerja bentuk Perfect berlaku untuk Suffix pada Kata Kerja Bentuk Imperfect. 11.2. Paradigma Imperfect Plus Suffix

Suffix 1.c.Tunggal 2.m.Tunggal 2.f. Tunggal 3.m. Tunggal 3.f. Tunggal 1.c. Jamak 2.m. Jamak 2.f. Jamak 3.m. Jamak 3.f. Jamak

IM PERFECT 3.m.Tunggal dengan Nun Energic

IMPERATIVE Tunggal Jamak

3.m. Jamak

                     

                     

Penjelasan : (a) Suffix pada Imperfect didahului oleh vokal “e” : Sedangkan Suffix pada Perfect tunggal didahului oleh vokal “a” : (b) Mengingat bahwa perubahan pada kata kerja Imperfect terjadi terutama pada awal kata, ( disebabkan Prefix khas Imperfect ), maka bentuk-bentuk Suffix Ganti Orang pada akhir kata tetap. (c) Baik pada Imperfect tunggal maupun Imperatif tunggal sewaktu-waktu terdapat



gejala nun energicum ( energic ) di depan Suffix yang melalui asimilasi berubah menjadi Dagesh Forte dalam konsonan pertama Suffix.

47

Contoh :

 menggantikan 

Menyangkut Suffix pada Imperatif dan lain-lain, perhatikanlah Daftar Paradigma tersebut di atas ! TUGAS (9) Parsinglah setiap kata & terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini !

 1  2  3 ynIT'b.z:[] hm'l' yliae yliae 4 WnT'b.h;a] hM'B; ~T,r>m;a]w: hw"hy> rm;a' ~k,t.a, yTib.h;a' 5 12. SUFFIX PADA INFINITIF KONSTRUK 12.1. Fungsi Infinitif Konstruk Infinitif Konstruk adalah bentuk dari kata kerja di mana kata kerja dibendakan. Contoh Infinitif Konstruk dan terjemahannya : Bahasa Ibrani

 

Bahasa Inggris Keeping

Bahasa Indonesia Pemeliharaan

Reigning

Pemerintahan

Adalah penting untuk mengingat bahwa Infinitif Konstruk tetap memelihara ciri kata kerja sehingga Infinitif Konstruk selalu menyatakan suatu proses, tindakan, atau kegiatan, dengan kata lain sesuatu yang dinamis. Hal ini perlu dicatat secara khusus sebab dalam bahasa Indonesia terjemahan seperti “pemerintahan” dalam contoh di atas dapat dimengerti sebagai lembaga, padahal yang dimaksud oleh Infinitif Konstruk itu adalah proses pemerintahan sebagaimana tampak dalam terjemahan bahasa Inggris.

48

12.2. Bentuk & Arti Suffix Pada Infinitif Konstruk Dalam bahasa Ibrani, Infinitif Konstruk ini dapat ditambah Suffix Ganti Orang. Suffix pada Infinitif Konstruk biasanya menyatakan subyek ( sedangkan suffix pada Perfect & Imperfect menyatakan Obyek ). Namun perhatikan bahwa untuk orang pertama maskulin/feminin tunggal dan orang kedua maskulin tunggal, ada suffix khusus yang menyatakan obyek.

 1.c. Tunggal 2.m. Tunggal

( Subyek )  (Subyek)

2.f. Tunggal 3.m. Tunggal 3.f. Tunggal 1.c. Jamak 2.m. Jamak 2.f. Jamak 3. m. Jamak 3.f. Jamak

( Obyek ) ( Obyek)        

12.3. Contoh-contoh Pemakaian Suffix Pada Infinitif Konstruk di Perjanjian Lama : a. Suffix Ganti Orang Sebagai Subyek Pada Infinitif Konstruk : Saat engkau (m) berbaring, ia (f) akan menjaga engkau ( Amsal 6:22 ) Ketika engkau mendekati ke peperangan ( Ulangan 20:2 )

^yl,['

rmov.Ti ^B.k.v'B.

.1

hm'x'l.Mih;-la, ~k,b.r'q'K.

.2

b. Suffix Ganti Orang Sebagai Obyek Pada Infinitif Konstruk : Untuk mengejarmu dan untuk mencari jiwamu ( 1 Samuel 25:29 ) Seorang raja untuk mengadili kita, seperti semua bangsa ITU ( 1 Samuel 8:5 )

^v,p.n:-ta, vQeb;l.W ^p.d'r>li

.2

~yIAGh;-lk'K. Wnjep.v'l. %l,m,

.3

49

12.4.

Terjemahan Infinitif Konstruk Dengan Suffix Dalam Bahasa Indonesia Ada kata kerja yang menurut bahasa Indonesia tidak dapat dibendakan sama seperti kata kerja “memelihara” di atas yang dapat menjadi “pemeliharaan”. Dalam kasus itu, Infinitif Konstruk dengan Suffix harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan cara sebagai berikut :

12.4.1. Infinitif Konstruk menjadi predikat dalam kalimat bahasa Indonesia. 12.4.2. Suffix pada Infinitif Konstruk menjadi subyek atau obyek dalam kalimat bahasa Indonesia. Infinitif Konstruk dari Konyugasi Pasif & Refleksif dapat pula menyandang Preposisi yang melekat serta Suffix Ganti Orang. Contoh : saya dipermuliakan melalui Firaun  Saat ( Keluaran 14:18 - Infinitive Cstr Nifal ) terjadilah saat kota itu dibakar  Dan ( Infinitive Constructus Nifal )  terjadilah saat ia dibakar  Dan ( Infinitive Constructus Nifal ) Masalah Suffix pada kata kerja seakan-akan sangat rumit & membingungkan. Namun demikian, bilamana bentuk-bentuk Suffix sudah dikenal, maka tampaklah bahwa Suffix pada kata kerja adalah cara Ibrani yang canggih untuk menyatakan hubungan yang erat antara predikat, obyek, dan subyek. TUGAS (10) Terjemahkanlah kalimat-kalimat Ibrani di bawah ini, dengan memarsing terlebih dahulu kata kerjanya !

 .1  .2  .3 !Ayci-ta, Wnrek.z"B. .4 ^yk,r'D>-lk'B. ^r>m'v.li .5

50

13. TINGKAT-TINGKAT PERBANDINGAN Dalam bahasa Ibrani tidak ada kata khusus untuk mengungkapkan tingkat perbandingan seperti : lebih panjang atau paling panjang ( terpanjang ). Untuk maksud tersebut, bahasa Ibrani memakai cara-cara sebagai berikut : 13.1. Tingkat Komparatif 13.1.1. Dalam bahasa Ibrani, tingkat Komparatif diungkapkan dengan menempatkan preposisi

 antara kata sifat & kata yang menjadi perbandingan kata benda.

 

Yerusalem lebih besar daripada Yerikho.

13.1.2. Tidak jarang ada Infinitif yang muncul sebagai “benda” yang diperbandingkan.

 Sebab lebih baik bagi kami bekerja pada orang Mesir daripada kami mati di padang gurun ITU ( Keluaran 14:12 ).

 Mendengarkan lebh baik daripada kurban sembelihan ( 1 Samuel 15:2 ).



13.1.3. Tingkat Komparatif dengan juga dipakai untuk mengutamakan sesuatu/seseorang dari yang lain.

 Dan dia mengasihi bahkan Rahel lebih daripada Lea ( Kejadian 29:30 ). 13.1.4. Awalan Penentu di depan kata sifat dapat juga menyatakan tingkat Komparatif atau Correlative Comparative seperti lebih besar, lebih kecil, lebih tua, lebih muda, dan seterusnya.

 Esau puteranya yang lebih tua ( Kejadian 27:15 ).

51

 Nama yang lebih tua Lea, dan nama yang lebih muda Rahel ( Kejadian 29:16 ) 13.2. Tingkat Superlatif Bahasa Ibrani mengenal beberapa cara untuk mengungkapkan tingkat perbandingan yang teratas ( Superlatif ). 13.2.1. Kata Sifat dengan Awalan Penentu yang menyusul setelah kata benda yang tertentu pula, diterjemahkan sebagai Superlatif.

Putera yang tertua ( Sang putera yang tua ). Masih tersisa yang termuda ( 1 Samuel 16:11 ) 13.2.2. Kata Sifat dalam Status Constructus yang disusul oleh kata benda yang ditentukan, diterjemahkan sebagai Superlatif.

Puteranya yang termuda ( 2 Tawarikh 21:17 ). 13.2.3. Kata Sifat yang diberi Suffix Ganti Orang diterjemahkan sebagai Superlatif. yang terbaik di antara mereka  Orang ( their good one ), Mikha 7:4. yang terbesar di antara mereka  Dari sampai kepada yang terkecil di antara mereka ( Yunus 3:5 ). 13.2.4. Kata Sifat dengan Awalan Penentu disusul oleh Preposisi

 ( di antara ) atau

( dari ) diterjemahkan sebagai Superlatif.  Yang terbesar dari seluruh bangsa ITU.

52

TUGAS (11) A. Pilihlah pasangan jawaban yang sesuai dari kolom sebelah kiri dengan kolom sebelah kanan dengan cara mencari lawan katanya. Misalnya : ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

 , “Lelaki” pasangannya adalah  , “Wanita”.

 (A)  (B)  (C)  (D)  (E)  (F) (G)   (H)  (I) (J)   (K) (L)   (M)  (N)  (O)  (P)  (Q) (R) 

                 

B. Kalimat-kalimat di bawah ini berisi sebuah bentuk Perfect kata kerja Ibrani. Berikanlah terjemahan tepat untuk bentuk kata kerja tersebut, dengan cara mengisi tanda garis bawah di sebelah kanan. Untuk garis bawah (a) berikan Stem kata kerjanya, Untuk garis bawah (b) berikan Person, Gender, dan Number-nya, Untuk garis bawah (c) berikan akar kata kerja tersebut.

53

Contoh :

01

02

03

04

05

06

07

08

09

10

11

12

(a) Nifal Dan ia akan dipotong dari umat-Nya

(b) 3.m.t.

( Keluaran 30:33 )

(c)



________  (a) (b) ________ Siapa telah ......... ini dari tangan kalian ? Yes. 1:12 (c) ________ ________  (a) (b) ________ ................................................. roti ( Ulangan 9:9 ). (c) ________ ________  (a) (b) ________ Sebab darinya .............................. ( Kejadian 3:19 ) (c)_________ ________  (a) (b) ________ Bukankah ...................... bagimu ? ( Amsal 22:30 ) (c) ________ ________  (a) (b) ________ Dan ...................... atas gunung ITU ? ( Ul. 10:10 ). (c) ________ ________  (a) (b) ________ ................................... para nabi ( Yeremia 23:21 ). (c) ________ ________  (a) (b) ________ Sebab ............................... belas kasihan di mataku (c) ________ ( Keluaran 33:17 ). ________  (a) (b) ________ Kata-katamu ............................. ( Yeremia 15:16 ). (c) ________ ________  (a) (b) ________ Dan lihatlah, bapa-bapa kita telah ........................... (c) ________ oleh pedang ITU ( 2 Tawarikh 29:9 ). ________  (a) (b) ________ TUHAN telah ..................... umat-Nya ( Rut 1:6 ). (c) ________ ________  (a) (b) ________  (c) ________ ........................................ pada kalian perintah ITU ( Maleakhi 2:4 ). ________  (a) (b) ________ ...................... padamu di Mesir ( Keluaran 14:12 ). (c) ________

54

C. Terjemahkanlah ayat-ayat di bawah ini, dengan memarsing terlebih dahulu kata kerjanya !

 01  02  03  04  05  06  07   08  09  10  11  12 

55

14. BENTUK-BENTUK KATA BILANGAN Sebagaimana telah diketahui dalam mata kuliah Ibrani-1 bahwa setiap huruf Ibrani dapa mewakili sebuah bilangan ( angka ) yang disebut Cardinal Numerals. Hal ini terjadi mengingat bahwa di dalam bahasa Ibrani tidak dikenal simbol-simbol angka. Namun, ada cara lain untuk mengungkapkan bilangan atau angka dalam bahasa Ibrani, baik itu Cardinal Numerals maupun Ordinal Numerals, yakni dengan menyebutkan nama-nama bilangan tersebut. Adapun bentuk-bentuk Kata Bilangan tersebut dapat dilihat dalam Tabel berikut di bawah ini : 14.1. Tabel Kata Bilangan mulai dari 1 - 10 ( Cardinal Numerals ) dan Ordinal Numerals ( pertama, kedua, ketiga, ... ). Cardinal Numerals Maskulin Feminin Absolut Construct Absolut Construct 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

         

         

56

                   

Ordinal Numerals Maskulin Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima Keenam Ketujuh Kedelapan Kesembilan Kesepuluh

         

Feminin

         

(1) Bilangan 1 ( m/f ) diklasifikasi sebagai Kata Sifat, yang mengikuti kata benda yang diterangkannya dan harus sesuai dalam gender kata benda. Misalnya :

 Satu hari.  Satu hukum. (2) Bilangan 2 - 10 juga berfungsi sebagai Kata Sifat, walaupun mereka diklasifikasi sebagai kata benda. Pada bentuk Absolutnya, mereka dapat berdiri sendiri sebelum atau sesudah kata benda yang diterangkannya. Dalam bentuk Constructnya, mereka harus berdiri sebelum kata benda yang diterangkannya. Misalnya :

 Dua lelaki  Dua istri  Dua lelaki  Dua istri (3) Bilangan 2 harus sesuai dengan kata benda yang diterangkannya dalam gender seperti contoh di atas. Namun, bilangan 3 - 10 mengikuti pola yang berbeda. Tatkala mereka menerangkan kata benda Maskulin, mereka mengambil bentuk 57

Feminin. Sebaliknya, tatkala mereka menerangkan kata benda Feminin, maka mereka mengambil bentuk Maskulin. Pada bentuk Construct, mereka harus selalu berdiri sebelum kata benda yang diterangkannya. Misalnya :

 Dua putera  Dua puteri  Tiga putera  Tiga puteri

Kata benda & Bilangan sesuai dalam gendernya. Kata benda & Bilangan sesuai dalam gendernya. Kata benda & Bilangan tidak sesuai dalam gendernya. Kata benda & Bilangan tidak sesuai dalam gendernya.

(4) Bentuk-bentuk Absolut & Construct untuk Bilangan dapat dipakai SALING BERGANTIAN, dengan tidak berbeda dalam artinya. Contoh :

 Tiga hari  Tiga lelaki  Empat putera  dan empat puteranya bersamanya  Tiga hari  Tiga lelaki (5) Sebab bilangan-bilangan itu adalah kata benda, maka untuk bilangan mulai 2 hingga 10 boleh menerima Pronominal Suffixes. Suffixes hanya bisa ditambahkan kepada bentuk Construct dari bilangan itu. Hal ini pada umumnya hanya muncul pada bilangan 2 saja. Contoh :

 Dua dari kami ( Kejadian 31:37 ).  Dua dari kalian ( Kejadian 27:45 ).  Dua dari mereka ( Kejadian 2:25 ).

58

14.2. Cardinal Numerals Dari 11 Hingga 19 Dengan K.B. Maskulin Dengan K.B. Feminin 11

12

13 14 15 16 17 18 19

          

          

(1) Unit-unit ( 1,2,3, ... ) ditempatkan sebelum kata yang diterangkan. Untuk bilangan 10, bagi Maskulin adalah

 , dan bagi Feminin adalah .

(2) Bilangan 11 - 19 harus sesuai dengan kata bendanya dalam gender. Pada umumnya mereka muncul pada kata benda Jamak, walaupun sejumlah kata benda ( seperti “lelaki”, “hari”, “tahun” dan “jiwa” ) boleh tetap berdiri pada bentuk tunggalnya sesudah bilangan-bilangan ini. Misalnya :

 11 hari  11 lelaki  11 tahun

59

14.3. Cardinal Numerals dari 20 Hingga 99 20 ( bentuk Jamak 10 ) 21 (m) 21 (f) 22 (m) 23-29 ( seperti di atas ) 30 31 (m) 32-39 ( seperti di atas ) 40 41-49 ( seperti di atas ) 50 51-59 ( seperti di atas ) 60 61-69 ( seperti di atas ) 70 71-79 ( seperti di atas ) 80 81-89 ( seperti di atas ) 90

 , ,         

91-99 ( seperti di atas )



60

14.4. Bilangan-bilangan Di atas 99

, bentuk Construct :  Bentuk Jamak :    

100 ( selalu Feminin )

200 ( dual ) 300 400 500-900 ( seperti di atas ) 1000 ( Maskulin ) 2000 ( dual ) 3000 4000

, Jamak :    

14.5. Nilai-nilai Bilangan dari huruf-huruf Alfabet bahasa Ibrani, sebagaimana direfleksikan di dalam Masora dari Manuskrip Leningrad ( lihat juga Biblia Hebraica Stuttgartensia ) : x1 1 2 3 4 5 6 7 8 9

        

x 10

         61

x 100

        

x 1000

        

TUGAS (12) A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan menterjemahkan ungkapan bahasa Ibrani yang diberikan ! Misalnya : Pada hari apakah Allah beristirahat ?

 ( Kejadian 2:2 ). Jawaban : “Pada hari ketujuh”.

01

Pertanyaan Berapa total masa pemerintahan Daud ?

 02

Berapa lama hujan turun ?

 03

Berapa lama Adam hidup ?

 04

Berapa lama Abraham hidup ?

 05

Berapa lama umat Israel tinggal di Mesir ?

 06

Berapa banyak orang Israel tetap setia ?

( 1 Raja-raja 19:18 ). 07

Berapa banyak putera & puteri Ayub ?

 08

Berapa banyak domba Ayub ?

 09

Kapankah Pasah dirayakan ?

 10

Berapa banyak putera Yakub ?



62

Jawaban

B. Tiap ayat di bawah ini terdapat sebuah kata kerja dalam bentuk Qal Perfect. Sempurnakan terjemahan bentuk-bentuk kata kerja dengan mengisi tanda garis bawah untuk kolom (a) berikan person, gender, dan number dari bentuk itu, dan untuk kolom (b) berikan akar kata kerjanya. Contoh :

01 02 03 04 05 06 07 08

09 10

 dan kalian akan menyebut nama allah-allah kalian

(a) 2.m.j,

( 1 Raja-raja 18:24 )

(b)



___________  (a) (b) ___________ dan dari Mesir .............................. putraku ( Hosea 11:1 ). ___________  (a) (b) ___________ Maka ....................... namanya Yehuda ( Kejadian 29:35 ) ___________  (a) (b) ___________ Bagaimana ............ semua kata-kata ini ? Yeremia 36:17. ___________  (a) (b) ___________ Mengapa ......................... denganku ? ( 2 Samuel 19:26 ). ___________  (a) (b) ___________ Bagaimana ........................ dari langit ? ( Yesaya 14:12 ). __________  (a) (b) __________ ............................... dari mana mereka ( 1 Samuel 25:11 ) ___________  (a) (b) ___________ Apakah ..................................................... ? ( Ayub 15:9 ) ___________  (a) (b) ___________ Dan ............................... padaku, “Siapakah nama-Nya ?” ( Keluaran 3:13 ) ___________  (a) (b) ___________ Tidakkah ....................... apakah ini ? ( Yehezkiel 17:12 ) ___________  (a) (b) ___________ Dan dua dari mereka ...... di sisi Yordan itu ( 2 Raja-raja 2:7 )

63

15. LANGKAH-LANGKAH PRAKTIS DALAM EKSEGESE PERJANJIAN LAMA Mengakui bahwa ke-66 kitab dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, adalah Firman Allah yang tidak keliru, yang diberikan kepada kita melalui inspirasi ilahi serta merupakan satu-satunya patokan untuk iman dan hidup, dalam pengertian Kanon, maka kita selaku orang-orang Kristen mengklaim bahwa otoritas yang tinggi terhadap Alkitab dengan maksud untuk menerima penyataanNya. Kini, kita hidup dalam suatu jaman dengan begitu banyak terjemahan Alkitab, dan banyak orang Kristen karena begitu banyaknya terjemahan tersebut, tampak tertarik untuk mengetahui apa yang dikatakan oleh teks asli. Mengingat akan hal tersebut di atas, maka pada bagian ini akan dipaparkan secara singkat bagaimana membaca & memahami Perjanjian Lama, bagian dari Alkitab dalam teks bahasa Ibrani untuk maksud praktis, yakni mempersiapkan khotbah. Perlu dijelaskan di sini, bahwa ini bukanlah satu-satunya methode atau satusatunya pendekatan terhadap eksegese Perjanjian Lama. Ada berbagai cara yang lain. Meskipun demikian, methode/pendekatan ini adalah cara eksegese yang praktis, logis, & benar bagi para pelayan, mahasiswa teologi, dan orang lain yang sungguh-sungguh serius mencari berita ilahi dalam Perjanjian Lama. Methode ini dapat disebut TEKSTUALISME. Methode Tekstualisme ini memperhatikan 3 gagasan berikut sebagai pra-syarat : [1] Teks Alkitab yang tertulis, mulai dari proses tahap lisan sampai tahap tulisan, pada dasarnya historisitas. [2] Karena teks Alkitab yang tertulis adalah hasil seleksi ilahi di bawah kedaulatan pemeliharaan Allah, maka struktur konteks atau cara penulisan harus ditekankan dengan jelas dalam eksegese kita. [3] Tentu kita membutuhkan beberapa methodologi eksegese sebagai implikasi dari fungsi & hakekat bahasa asli dalam teks demi memahami/menafsirkan teks Alkitab yang tertulis. 15.1. Observasi Menyeluruh 15.1.1. Persiapan Rohani Untuk Eksegese Alkitab Yang terpenting & mendasar dalam proses upaya eksegese adalah sikap rendah hati & mencari pertolongan Roh Kudus, Sang Guru Agung, dalam doa.

64

15.1.2. Studi Latar Belakang Kontekstual Pada suatu ketika dalam sejarah, secara khusus pada jaman Perjanjian Lama, Allah telah menyatakan diri-Nya & rencana-Nya dalam bentuk peristiwa atau kadangkala dalam pribadi & pada kesempatan lain dalam Firman & visi. Orang-orang yang dipanggil dan ditetapkan untuk menuliskannya di bawah pengaruh inspirasi ilahi, adalah mereka yang hidup dalam realita sejarah, waktu yang khusus itu ( termasuk kebudayaan ). Dengan kata lain, teks Perjanjian Lama perlu dimengerti sesuai dengan latar belakang kebudayaan masa itu ( termasuk masalah linguistik ). Latar belakang itu secara umum dikenal sebagai Dunia Timur Kuno ( Ancient Orient ). Kemudian, demi tujuan praktis Eksegese Perjanjian Lama, kita harus memanfaatkan sedikitnya dua bidang studi sebagai suatu langkah persiapan eksegese : [a] Sifat & Latar Belakang Historis Alkitab Pertanyaan pertama yang perlu diajukan pada tahap ini adalah : Teks ini masuk dalam kelompok Kitab mana dalam Perjanjian Lama ( Torah, Nebhiim, atau Ketubhim - Lukas 24:44 ) ? Di samping itu, kita dapat mengumpulkan beberapa informasi tentang penulis kitab itu, atau bahkan tentang geografi yang berkaitan dengan kitab itu. Sebagai alat bantu, beberapa buku referensi seperti Kamus Alkitab ( Ensiklopedi Alkitab ) dan beberapa buku pengantar, sangat berguna untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. [b] Latar Belakang Kontekstual Teks Langkah berikut adalah memberi perhatian penuh kepada teks itu sendiri, yang telah kita pilih. Pertimbangkanlah konteks teks tersebut ( katakata atau ekspresi-ekspresi khusus, kata-kata/ekspresi yang diulangi & tempatnya, orang macam mana yang terlibat & apa sesudahnya --- apakah ada kaitannya, dan sebagainya ).

[c] Persiapan Teks Kini, kita harus memutuskan teks kita. Sangatlah tepat menggunakan Teks Masoret yang pada masa kini dipergunakan secara umum yakni : BHS ( Biblia Hebraica Stuttgartensia, 1990 ). Salinlah teks Ibrani dari BHS tersebut ke atas secarik kertas & buatlah terjemahan kata demi kata ( interlinear ).

65

Pada saat kita menyalin teks ini, pakailah sistim “Satu ayat, satu halaman”, menyediakan bagian yang kosong pada halaman itu untuk tambahan kemudian dari berbagai catatan observasi. Dengan demikian, kita dengan mudah melihat struktur itu secara menyeluruh untuk analisis eksegesis atau analisis gramatik. Tentu saja, di mana dalam beberapa kasus, dua atau tiga ayat dapat secara erat dikaitkan (secara khusus terkait secara gramatik) maka kita harus menyalin ayat-ayat itu bersama- sama pada satu halaman dengan maksud melihat seluruh struktur ayat-ayat yang saling terkait itu. Akhirnya, pada tahap ini, kita harus menemukan apakah teks yang sedang kita tangani ada dalam bentuk naratif umum atau bentuk puisi. 15.2. Observasi Gramatik Pada tahap ini, kita akan memberi perhatian yang utama pada struktur kalimat ( bandingkan dengan Yohanes 20:30-31, 21:25 ). Untuk maksud tersebut, dua fase berikut perlu diperhatikan : [a] Penelitian Istilah ( Word Studi ) Penelitian istilah ini sendiri tidak gramatikal, namun sangat berguna untuk memperoleh makna teks dengan cara yang saling melengkapi, dalam kasus teks itu, yang berhubungan dengan beberapa subyek teologis secara khusus. Tentu, dalam penanganan aktual terhadap teks kita, kita tidak perlu melakukan penyelidikan istilah atas setiap kata dalam teks. Melainkan kita harus selektif. Kendati tidak ada peraturan khusus untuk itu, dua langkah berikut dianjurkan di sini : (1) Arti Kata Secara Umum Kata apa dalam teks kita, yang dipilih untuk diselidiki ? Apakah ada kata yang bermakna yang kita pikir penting secara teologis dan Alkitabiah. Daftarkanlah kata-kata ini, dan carilah arti kata-kata itu dalam Kamus/Ensiklopedi Alkitab. (2) Arti Kata Sesuai Dengan Konteks Setiap kata dapat dipelajari & makna dasarnya dapat diperoleh. Oleh karena itu, dalam eksegese kita harus memperhatikan bahwa kata yang sama itu dapat memiliki lebih dari satu arti, dalam kasus-kasus tertentu. Kita tahu semua bahwa kurun waktu pembentukan Perjanjian Lama sangat panjang jika dibandingkan dengan Perjanjian Baru. Oleh karena itu, kita perlu menemukan arti yang sangat tepat sesuai dengan konteks

66

di mana kata tertentu dipergunakan. [b] Studi Gramatik-Eksegetik Selanjutnya adalah langkah-langkah pendekatan konkret tahap demi tahap dalam eksegese. Langkah-langkah Eksegetik itu sendiri, sebenarnya adalah Tata Bahasa Ibrani, namun lebih merupakan penerapan praktis dari beberapa tata bahasa dasar bahasa Ibrani ke dalam eksegese (Tata Bahasa Eksegetis Praktis ). (1) Teks Tipe Prosa Bentuk Naratif Untuk maksud praktis, kelima aspek berikut disarankan untuk diperhatikan dalam melakukan eksegese : Methoda Penekanan Ada beberapa cara penekanan dalam bahasa Ibrani. Akan tetapi demi maksud praktis di sini, khususnya untuk mempersiapkan khotbah, maka kedelapan cara berikut didaftarkan sebagai observasi eksegetis. Meskipun demikian, disarankan agar dalam eksegese Alkitab perlu dilihat apakah salah satu dari cara penekanan ini serasi dengan konteks bagian yang sedang ditangani ( konteks selalu sangat penting ). [1] Penekanan dengan cara mengubah posisi kata dalam kalimat. Misalnya : Subyek ditekankan dengan cara menempatkan subyek itu sebelum kata kerja lengkap. Contoh : Kejadian 3:13.

  Obyek ditekankan melalui penempatan obyek itu sebelum kata kerja ( predikat ). Misalnya : Yehezkiel 3:1

  Bagian lain dapat ditekankan, bila bagian itu ditempatkan pada awal kalimat ( dengan didukung oleh konteks ). [2] Penekanan melalui pengulangan ( repetisi ). Pengulangan adalah cara sederhana untuk menekankan suatu hal. Hal itu dapat dilakukan melalui mengulangi satu kata saja

67

atau pengulangan frase atau ekspresi atau bahkan satu klause dalam beberapa kasus. Misalnya : 1 Raja-raja 2:33

  [3] Penekanan melalui penggunaan Kata Ganti Orang Nominatif bersama dengan bentuk Kata Kerja Lengkap. Misalnya : 1 Raja-raja 8:19.

  [4] Penekanan melalui penggunaan bersama antara Infinitif Absolut dengan bentuk Kata Kerja Lengkap dari kata kerja yang sama. Misalnya : 1 Raja-raja 2:42.

  [5] Penekanan melalui penggunaan Bentuk Tanya ( Interogatif ) Misalnya : Kejadian 4:9

  [6}Penekanan melalui penggunaan Konyugasi Intensif ( Pi’el & Pu’al ), meskipun kata kerja khusus ini memiliki kata dasar Qal. Misalnya : Yehezkiel 3:3

 

68

[7] Penekanan melalui penggunaan bentuk negatif & Positif secara bersama-sama. Misalnya : Yehezkiel 34:3-4

       [8] Penekanan melalui penggunaan kata kerja & kata benda dari kata dasar yang sama. Dalam kasus seperti ini, kata benda memiliki unsur menerangkan dan kata benda ini memberikan penekanan yang bersifat melengkapi atas tindakan kata kerja. Misalnya : Zakaria 1:14

   

69

Ekspresi-ekspresi Yang Bersifat Idiom Dalam ekspresi-ekspresi Perjanjian Lama, ada beberapa ekspresi ungkapan atau ekspresi rumusan yang merefleksikan masa & kebudayaan dalam sejarah. Ungkapan-ungkapan itu menunjukkan dengan baik realitas sejarah penyataan ilahi dalam Perjanjian Lama. Ungkapan-ungkapan ini tidak boleh dipahami secara harfiah. Kita harus berpikir, “Apa yang mereka maksudkan dengan ungkapan itu ?” dalam upaya eksegetis kita. Contoh-contoh berikut adalah dari kedua macam ekspresi itu, baik yang umum maupun yang khusus : (1) Ekspresi-ekspresi Idiom Yang Umum “Demi Tuhan yang hidup” seringkali dipakai untuk menunjukkan kemauan keras dari si pembicara atau maksudnya bahkan sering dengan sumpah ( Hakim-hakim 8:19, Rut 3:13, 2 Rajaraja 2:2 ). Dengan kata lain, seperti “Sehelai rambut pun dari ... tak akan jatuh ke bumi” ( 2 Samuel 14:11 ). “Aku akan menempuh jalan segala yang fana” dipakai untuk pengertian “Aku akan meninggal” ( Yosua 23:14, 1 Raja-raja 2:2 ) “... pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana” atau ekspresi yang serupa berkaitan dengan gerbang kota seperti, “tua-tua yang sedang duduk” sering dipakai untuk menyebutkan para pemimpin resmi seperti hakim-hakim atau pejabat kota ( Rut 4:1, Ester 2:21, 3:2-3, 9:13, Zakaria 8:16 ). Untuk menjamin kehidupan seseorang, ungkapan “...engkau akan makan sehidangan dengan aku” atau yang senada digunakan ( 2 Samuel 9:7,10,13, 19:28, 1 Raja-raja 2:7, 18:19, 2 Raja-raja 25:29 ). (2) Ekspresi-ekspresi Idiom Yang Khusus Pada umumnya ungkapan-ungkapan ini dipakai dalam kitabkitab tertentu saja, misalnya :

70

Untuk membedakan seorang raja atau bangsa yang buruk sifatnya dari yang baik sifatnya, dipakai “ ... melakukan apa yang jahat di mata TUHAN” dan kadangkala ditambahkan “dan hidup lebih jahat dari mereka yang mendahuluinya” serta ekspresi yang sama, yang digunakan secara sering dalam kitab Raja-raja ( 1 Raja-raja 14:22, 15:26, 16:25,30 ). Seringkali dalam kitab Yehezkiel, untuk menunjukkan kedaulatan Allah sebagai Hakim dipakai “dan engkau/mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN” ( 6:7,13, 17:4,9 ). Dengan latar belakang sejarah & kebudayaan ada ungkapan yang lebih khusus lagi seperti, untuk melamar atau memaksudkan untuk pernikahan, dipakai “Kembangkanlah sayapmu untuk melindungi” ( Rut 3:9, Yehezkiel 16:6 ). Sedangkan “menepuk pinggang” (tindakan simbolik) untuk mengekspresikan rasa dukacita dan takut akan penghukuman Ilahi ( Yeremia 31:19, Yehezkiel 21:12 ). (3) Ekspresi-ekspresi Kalimat Misalnya, “Demikianlah Firman Tuhan” atau yang senada begitu sering muncul dalam kitab-kitab para nabi ( Yesaya 45:11,14, Yeremia 2:5, 9:7, Yehezkiel 6:1, 7:1 ). Pendekatan Sintaksis ( Susunan Kalimat ) Pendekatan Sintaksis ini mempunyai banyak segi, namun uraian berikut dibatasi hanya pada hal-hal yang sangat mendasar & umum. [1] Pemahaman Eksegetis Tentang Preposisi (Kata Depan) Banyak preposisi dalam bahasa Ibrani dapat mempunyai arti yang berbedabeda sesuai dengan konteks, di mana preposisi itu muncul. Oleh sebab itu dapat terjadi bahwa dalam beberapa kasus tertentu suatu preposisi dapat diterjemahkan dengan lebih dari satu cara saja. Keuntungan besar dari eksegese Perjanjian Lama bahasa Ibrani berdasarkan konteks yang terdapat dalam aspek ini, yakni mencari makna yang paling tepat dari Firman Allah. [2] Pemahaman Eksegetis Tentang Waw Awalan Penghubung Waw ( dan ) selalu sebagai awalan untuk kata yang berikut. Fungsinya berubah-ubah sesuai dengan konteks. (a) Waw Penghubung yang biasa, umumnya diterjemahkan “dan, pula, juga”.

71

(b) Waw dapat menyatakan proses atau urutan kronologis, diterjemahkan “kemudian”. (c) Waw dapat menyatakan proses atau urutan logis, terjemahannya “oleh sebab itu, maka”. (d) Waw dapat juga memiliki unsur pembalikan, khususnya setelah aksen Atnah atau Zagef Qaton, diterjemahkan “tetapi”. (e) Bila Waw menyusul setelah kata kerja, maka terjemahannya hampir seperti idiom, yakni “... dan terjadilah ... bahwa ...”, menunjukkan adanya suatu urutan waktu atau peristiwa. (f) Waw di depan Kohortatif atau Yusif ( Subjunctive Waw ) menyatakan tujuan, maksud, atau niat. [3] Pemahaman Eksegetis Tentang Partikel

 biasanya diterjemahkan “sebab; bilamana; bahwa” . Pilihlah salah satu di antaranya sesuai dengan konteks. Bila tiga terjemahan tersebut tidak cocok, maka arti pembalikan “tetapi” dapat diterapkan.



Bila pada awal kalimat, dapat diterjemahkan sebagai penjelasan yang meyakinkan “sesungguhnya”.

 biasanya muncul dalam kalimat pengandaian, terjemahannya “kalau” disusul oleh kata kerja Finite Verb dalam bentuk Perfect, Imperfect, atau Partisip.





Bilamana diulangi ( ........ ) maka terjemahannya “apakah ... atau ...”.



Dalam konteks sumpah mempunyai arti “tidak” ( 2 Raja-raja 2:2, 3:14 ).





Bila dipakai bersama , seperti , maka artinya suatu penegasan “pasti” ( 1 Raja-raja 20:23 ).

72

biasanya diterjemahkan “tetapi; bila”, akan tetapi tampaknya paling sesuai konteks bilamana kata majemuk ini diterjemahkan dengan “sebaliknya; akan tetapi; kecuali” ( 1 Raja-raja 8:19, 2 Raja-raja 5:15 ).

fungsinya sangat mirip dengan yang berarti “juga; bahkan; di samping; sesungguhnya”.

diterjemahkan dengan “kemudian”dalam Perjanjian Lama dipakai untuk menyatakan suatu proses waktu ( temporal ) atau sebab akibat ( logika ). Untuk kepentingan eksegese dalam kebanyakan kasus tampaknya pengertian kedua ( logika ) lebih cocok daripada yang pertama. Misalnya : Keluaran 4:26

 hampir selalu mengawali kesimpulan atau bagian penutup sebuah riwayat. Terjemahannya “oleh sebab itu”.

biasanya dipakai dengan cara yang sama seperti kalimat dengan dalam bahasa Yunani. Terjemahannya “supaya ... maka ...”. Terjemahan lain yang dapat dipakai adalah “demi...” ; “karena ...”. Misalnya di 2 Raja-raja 6:41, 11:12,39, 2 Rajaraja 10:19, Yehezkiel 14:5. [4] Pemahaman Eksegetis Tentang Infinitif Penggunaan sebagai Subyek & Predikat merupakan dua cara pemakaian Infinitif Absolut dengan Awalan



yang utama menurut Gramatika Ibrani dalam Perjanjian Lama. Oleh karena itu, sangatlah berguna untuk mempelajari & memahami penggunaan Infinitif ini.

73

Misalnya : Keluaran 3:8

    [5] Pemahaman Eksegetis Tentang Partisip Begitu pula dengan pemakaian Partisip dalam bahasa Ibrani Perjanjian Lama perlu dipahami secara seksama. Walaupun tidak berlaku untuk setiap kali, namun bila kita memperhatikan konteks dengan seksama, maka secara eksegetis Partisip dapat memiliki arti kegiatan yang berlanjut. [6] Pemahaman Eksegetis Tentang Obyek Bila ada dua obyek dalam satu kalimat, maka satu di antaranya adalah obyek langsung dan yang kedua dapat menjelaskan metode/alat/sarana atau perincian/pembatasan atau keterangan. Gejala ini disebut “Akusatif Dua Berganda”. Misalnya di Keluaran 6:7

  Pemahaman Eksegetis tentang Konyugasi Kata Kerja ( Nifal, Hifil, dan Hitpa’el ) Dalam eksegese kita dapat memanfaatkan paling tidak pada batas tertentu, fungsi-fungsi khusus dari konyugasi-konyugasi ini untuk dapat menjelaskan arti teks secara kebih tepat. Nifal : yang perlu diperhatikan adalah siapa yang memprakarsai kegiatan dalam kalimat, khususnya bila Nifal itu mempunyai arti Pasif. Misalnya : Yesaya 52:3

 Berarti : Kota yang kudus ( Yerusalem ) hanya dapat ditebus oleh YHWH sendiri. Hifil : prakarsa atau pimpinan yang sebenarnya dalam satu peristiwa dapat dicari dalam arti “penyebab”. Misalnya : Keluaran 6:8

74

  Ini menunjukkan bahwa YHWH-lah yang menyebabkan orang Israel untuk keluar dari Mesir. Hitpa’el : terdapat kegiatan “satu sama lain”, “refleksif” dan “diulang-ulangi”. Misalnya : Kejadian 42:1

  Analisis Struktur Teks Untuk Eksegese Sewaktu-waktu struktur teks itu sendiri dapat menunjukkan arti sebuah teks, atau paling sedikit dapat menolong untuk menemukannya. Hal ini sangat penting bagi orang yang meyakini inspirasi menyeluruh Alkitab. Misalnya : Yehezkiel 34:3-4 (perhatikan tanda-tanda baca Atnah & Zagef Qaton ) :

     Menyangkut struktur teks, maka ada beberapa observasi eksegetis sebagai berikut : Yang menjadi struktur secara menyeluruh dari dua ayat ini adalah sebuah kontras yang nyata : ungkapan positif dalam ayat 3 dan ungkapan negatif



dengan dalam ayat 4. Melalui kontras ini, kejahatan para pemimpin waktu itu sangat ditonjolkan. Dalam dua ayat, setelah Atnah, berita utama disimpulkan secara emphatis dengan menggunakan cara pembalikan. Dalam dua ayat nyata sekali bahwa akusatif-akusatif secara terus menerus berada dalam urutan kata yang memberi penekanan.

75

Bagian ayat 4 yang paling akhir ( setelah Atnah ) dapat dipandang sebagai kesimpulan dan penutup dua ayat ini. Bagian ini secara langsung mengungkapkan kejahatan-kejahatan yang dilakukan para pemimpin. Selain daripada itu, hubungan secara konteks dengan bagian yang mendahului ayat 2 dan dengan bagian yang menyusul setelah ayat 5-6 dapat dimanfaatkan untuk eksegese. (2) Teks Bertipe Puisi Yang menjadi ciri khas pertama dari teks bertipe puisi adalah bahwa struktur dasar kalimat mengikuti pola atau gaya tertentu. Secara praktis bila kita memperhatikan 3 point berikut ini setiap kali berhadapan dengan teks puisi, maka kita akan dapat mengeksegesekan teks puisi sambil mengingat prinsip-prinsip pendekatan eksegetis yang telah dibahas sebelumnya. Sebagai pedoman umum, adalah bijaksana untuk berusaha membedakan berita/kebenaran yang diwahyukan dari variasi- variasi dalam gaya puitis yang menyertainya. Bagian variasi leteralis/puitis yang ada dalam setiap teks yang bersifat puisi tidak boleh dipahami secara harfiah, hanya bagian yang berisfat berita/kebenaran yang diwahyukan boleh ditafsirkan secara langsung atau harfiah. Misalnya : Mazmur 96 Ayat 1 - 10 - Berita/kebenaran yang diwahyukan, Ayat 11-12 - Variasi puitis/sastra sebagai pelengkap, Ayat 13 - Berita/kebenaran yang diwahyukan. Tiga faktor penting untuk eksegese teks puisi adalah : (a) Memberi penekanan melalui perubahan urutan kata tidak selalu dapat diterapkan pada teks puitis, sebab perubahan urutan kata ini dapat terjadi oleh karena sebab lain, misalnya parallelisme akrostik, irama, dan lain-lain. Bila kita memperhatikan konteks, tampaknya lebih cocok untuk melakukan eksegese terutama melalui studi kata sambil memperhatikan struktur teks. (b) Memberi penekanan melalui pengulangan tidak berlaku sama seperti pada teks prosa, sebab yang menjadi ciri khas utama puisi Ibrani adalah justru Paralellisme yang sebenarnya merupakan semacam pengulangan. Dalam hal ini sekali lagi seharusnya konteks & struktur teks-lah yang diperhatikan untuk eksegese, dan bukan pengulangan.

76

(c) Partisip lebih sering dipakai dalam arti yang sama seperti kata kerja yang ada pembatasan dalam teks yang bersifat puisi daripada dalam teks prosa. Oleh sebab itu, fungsi Partisip yang menyatakan “kegiatan yang terus berlangsung” atau “profesi orang” tidak dapat langsung diterapkan, melainkan lebih tepat untuk memperhatikan konteks agar menghasilkan eksegese yang benar. (3) Pengertian Waktu ( Tense ) Dalam Teks Prosa & Puisi Mengingat bahwa pendekatan eksegetis kita menekankan aspek Grammar dalam tiap teks, maka peranan waktu ( Tense ) dalam bahasa Ibrani adalah penting untuk dipahami. Pengertian waktu ( tense ) dalam eksegese harus sesuai dengan unsur-unsur Grammar yang lain, termasuk konteks. Dengan demikian jangan sampai dalam mencari makna teks melalui eksegese terhadap tenses menghasilkan sesuatu yang melampaui dari apa yang didukung oleh unsur Grammar yang lain. Mengingat uraian di atas, maka perlu perhatian khusus untuk gejala seperti “Perfek Profetis”, khususnya karena pandangan kaum Injili tentang wahyu Allah yang mengakui unsur supranatural baik dalam nubuat maupun di dalam wahyu ilahi.

77

16. MENGANALISA TEKS MAZMUR 16:1

 Mazmur ini dinyatakan selaku karya Daud ( bandingkan dengan kisah Para Rasul 2:25, 13:35,36 ) dan memuat serangkaian ungkapan yang sangat sesuai dengan kurun waktu ketika Daud berada dalam pengejaran. Untuk mengetahui sejauhmana pernyataan tersebut di atas adalah benar, maka kita akan menganalisa teks Mazmur 16:1 ini dalam bahasa Ibraninya, sebagai berikut : 16.1. Parsing Mazmur 16:1 1



2



3



4

 

5

6



adalah kata benda Maskulin, Tunggal. Istilah ini dipakai sebagai judul pada mazmur 16 dan 56 - 60. Ada berbagai usul terjemahan untuk istilah ini : Syair keemasan; Doa yang penuh rahasia; Doa yang memperingatkan suatu peristiwa yang patut dikenang. Arti dasar : terukir; ditekankan atau kekal. adalah kata depan diikuti Nama Diri. Artinya : kepada Daud, bagi Daud, atau tentang Daud. adalah Qal, Imperatif, Orang Kedua, Maskulin, Tunggal, dengan Suffix Ganti Orang Pertama Tunggal. Artinya : Jagalah aku. adalah kata benda Maskulin, Tunggal. Artinya : Allah atau Oh, Allah. adalah kata penghubung diikuti oleh kata kerja Qal Perfek, Orang Pertama, Tunggal. Artinya : karena aku mencari perlindungan. adalah kata depan diikuti oleh Suffix Ganti Orang Kedua, Maskulin, Tunggal, in pause. Artinya : di dalam Engkau.

16.2. Terjemahan Mazmur 16:1 ( Berkesan secara mendalam. Berkaitan dengan Daud ) Jagalah aku, oh Allah, karena aku mencari perlindungan di dalam Engkau. Sebagai pembanding, penulis mengetengahkan terjemahan-terjemahan lain sebagai berikut :

78

TB : Miktam. dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. TL : Surat Peringatan Daud - Peliharakanlah aku, ya Allah karena aku harap akan Dikau. BIS : Mazmur Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Bahasa Jawa : Miktam. Anggitane Prabu Dawud. Dhuh Allah, Paduka mugi karsaa rumeksa dhumateng kawula, amargi kawula ngayom dhumateng Paduka. KJV : Michtam ( graven, a permanent writing ) of David. Preserve me, O God : for in Thee do I put my trust. NIV : A Miktam of David Keep me safe, O God, for in You I take refuge. 16.3. Tafsiran Mazmur 16:1 Penyebutan nama daud ini dalam bahasa Ibraninya selalu didahului oleh kata depan

 , yang dapat diterjemahkan dengan : dari, kepada, untuk, tentang. Mazmur-mazmur yang menyebut nama Daud jumlahnya terbesar dan menduduki tempat yang cukup menonjol dalam sejarah penafsiran Mazmur. Daud terkenal sebagai penyanyi ( Amos 6:5 ), penyair ( 2 Samuel 1:17, 19-27, 3:33-34 ) dan pemain musik ( 1 Samuel 16:16-23, 18:10 ). Di samping itu, ia adalah pendorong & pecinta perayaan ibadat secara meriah ( 1 Tawarikh 15-16 ). Dalam hal terakhir ini perlu diingat bahwa sang ahli tarikh, yang menulis kitab-kitab Tawarikh, yakni Ezra & Nehemia, mengidealisir Daud & jamannya. Mengingat semuanya ini tidaklah mengherankan bahwa sejumlah besar Mazmur menyebut nama Daud dalam judulnya. Daud dipandang sebagai Bapa Rohani para penyair Mazmur. Kemungkinan besar kumpulan-kumpulan pertama



terjadi di bawah pengaruhnya. Dengan demikian, judul dapat berarti : Untuk ( menghormati ) Daud; Kepada Daud ( sebagai kenangan atasnya ).



Setelah jaman pembuangan, kata depan ini ditafsirkan sebagai karangan (Daud), tetapi dalam arti rohani yang lebih dalam. Daud adalah Bapa Rohani setiap jiwa yang berseru kepada Tuhan. Dalam menggunakan mazmur-mazmur yang bersangkutan sebagai doa, orang teringat kepada

79

peristiwa-peristiwa yang pernah dialami oleh Daud dalam hidupnya. Dalam kejadian-kejadian itu, Daud pasti akan mengambil mazmur-mazmur ini untuk doanya. Dalam perjalanan sejarah kenangan akan Daud ini cenderung lebih kuat. Dalam Septuaginta ( LXX ) ada 83 mazmur Daud & ada banyak tambahan keterangan yang dihubungkan dengan peristiwa hidup Daud, misalnya : “Ketika orang mengejar dia” ( Mazmur 142 ) dan “terhadap Goliat” ( Mazmur 143 ).



Tafsiran tersebut di atas tidaklah bertentangan dengan pernyataan Perjanjian Baru, yang secara eksplisit menyebut Daud sebagai penulis Mazmur (Markus 12:36, Kisah 1:16, 2:25,34, 4:25, dan Roma 4:6 ). Yesus & para rasul mengikuti pandangan pada jamannya bahwa mazmurmazmur tersebut adalah karangan Daud dan bersifat mesianis. Para pendengar jaman itu telah menangkap pesannya. Itulah yang pokok dan yang kita terima dengan iman. Dari kenyataan-kenyataan tersebut di atas, dapatlah disimpulkan



bahwa judul pada mazmur-mazmur ini tidaklah boleh ditafsirkan sebagai menunjukkan penulis dalam arti modern.



Kata kerja dipergunakan sebanyak 420 kali dalam stem Qal, dan 37 kali dalam stem Nifal. Kata kerja ini dapat berarti : [1] Menjaga, melindungi - Kejadian 2:15 Tepat seperti Allah menghendaki manusia untuk menjaga/melindungi taman Eden itu, begitu pula Allah akan menjaga/melindungi manusia, dan Ia mampu untuk melakukan hal itu. [2] Memelihara/memegang - Daniel 9:4 tepat seperti Allah memelihara/memegang kasih setia terhadap mereka yang mengasihi-Nya, begitu pula Allah akan memelihara/ memegang orang-orang yang mengasihi-Nya ( bandingkan dengan Kejadian 18:19 dan 22:27 ). [3] Memperhatikan/melindungi - Amsal 2:20 Allah akan memperhatikan milik-Nya untuk melindungi mereka, sehingga mendatangkan rasa aman. [4] Menghargai, menghormati - Amsal 27:18 Pemeliharaan menjadi lebih pasti ketika penghargaan ada di dalamnya. Dalam hal ini, adalah penghargaan dari Allah ( baca juga Ayub 13:27, Mazmur 31:16, 130:3, dan Roma 4:10 ). Dalam hal ini ( Mazmur 16:1 ), Daud memohon penjagaan kepada Allah.

80



Sedangkan kata di sini tidak memakai Awalan Penentu untuk membatasi-Nya ( Bilangan 12:13 ). Kata ini selalu ditemukan dalam kitab puisi, untuk memperlihatkan keunggulan & kemahakuasaan-Nya.





Kata Ibrani berasal dari kata yang memiliki penunjukkan yang menarik & membangkitkan semangat. (1) Melarikan diri ke suatu tempat perlindungan dengan sebuah gagasan tinggal di sana untuk perlindungan ( Mazmur 57:1 ). Pemazmur merasa bahwa ia akan aman ketika dekat dengan Allah, sehingga ia lari sampai ia berada di bawah kepak sayap-Nya. Ia seperti seekor anak ayam yang ketakutan, yang segera menyembunyikan diri di bawah sayap-sayap yang kokoh dari induknya. (2) Gagasan ini membawa kita kepada penunjukkan kedua yakni gagasan mempercayai - Mazmur 37:40. Di dalam ayat ini dan di bagian lain di dalam



kitab Mazmur, diterjemahkan “mempercayai”. Gagasan utamanya adalah bahwa suatu tempat bukanlah suatu tempat perlindungan bila kita tidak dapat mempercayainya. (3) Penunjukkan yang lain timbul dari akar kata Ibrani ini, yakni gagasan pengharapan sebagaimana diterjemahkan di dalam Amsal 14:32. Pengharapan yang ditimbulkan ini mempercepat seseorang di dalam pelariannya untuk menyelamatkan diri di bawah sayap-sayap ilahi.



Stem Qal dari adalah dasar yang dipakai manusia untuk mempercayakan hidupnya serta meletakkan seluruh pengharapannya kepada Allah saja selaku Gunung Batunya ( 2 Samuel 22:3,31, dan Mazmur 18:2,30, 118:8-9 ). Permohonan supaya Allah menjaga atau melindunginya ini dapat dilihat sebagai suatu ungkapan pengharapan pemazmur, supaya ia terus menerus dilindungi Tuhan dari tekanan-tekanan ketidak-berdayaan & kegelisahan yang terjadi dalam hidupnya. Iman yang sejati dengan sendirinya mendorong kita untuk terus menerus menyerahkan dirinya ke dalam tangan Tuhan.

81

16.4. Kesimpulan Mazmur 16 ini menunjukkan bagaimana Daud mencari perlindungan dan penjagaan kepada Allah sebagai Sumber Pertolongannya. Mazmur ini merupakan nyanyian iman & sukacita seseorang yang memperoleh rahmat Tuhan, yang menemukan Tuhan sebagai “Warisannya & Pialanya” ( bandingkan dengan ayat 5 ). Setiap orang Kristen yang telah melihat dan mengalami cinta kasih Allah yang begitu besar kepadanya ( bandingkan dengan Yohanes 3:16, Roma 8:32, 1 Yohanes 4:9-10 ) dapat belajar menjawab cinta kasih Tuhan itu dengan nyanyian ini.

82

DAFTAR KATA Berjalan Kanaan (f) Musuh Musuh Demi, agar, supaya Menyimpang, menjauh Celakalah ! Juga, bahkan Turun Berdiri Membuat, berbuat Bertanya, meminta Kebenaran, kesetiaan (f) Benih, keturunan Ada Gunung Sinai Kecil, tidak berarti Sabat, istirahat Menjadi besar Menjadi tahir Takut, menjadi takut Penuh, menjadi penuh Kawanan Domba (f) Mendekati (i)

 184  186  188  190  192  194  196  198  200  202  204  206  208  210  212  214  216  218  220  222  224  226  228  230

Ada, berada, terjadi, menjadi ( to be ) Yusuf Dengan, dekat Kesesakan, kesusahan (f) Pembebasan, pertolongan (f) Perang, peperangan (f) Sampai, sejauh, selama ( Kt depan ) Makan Mengetahui, mengenal Utusan Menjawab Melihat Di situ Memilih Menambah (kan) Berkuasa, menguasai, memerintah Sekarang Kereta Matahari Tahir ( Kata Sifat ) Najis, menjadi najis Berat, sukar, menjadi berat Putra, bujang Berteriak, bersungutsungut

83

 183  185  187  189  191  193  195  197  199  201  203  205  207  209  211  213  215  217  219  221  223  225  227  229

Berbaring Lapar ( KS ) menjadi lapar ( KK ) Berangkat Naik Utara (f) Sheol, Dunia orang mati (f) Laban Jalan, jalan hidup, cara hidup Kursi, tahta Menangkap, merebut Nifal/Hitpael : Bernubuat Qal/Piel : Menghimpun Nifal : berkumpul Nifal : dipatahkan Nifal : menjaga diri, memelihara diri Piel : memberkati, memuji Piel : berbicara Piel : menghormati Piel : menutup(i) Piel : menghitung, menceritakan Pemimpin, pemuka, pejabat Harun Piel : memuji

 232  234  236  238  240  242  244  246  248  250  252  254  256  258  260  262  264  266  268  270  272  274

Dekat ( Kata Sifat ) Genap, utuh, sempurna ( Kata Sifat ) Tanah kering, Negev, Selatan Jatuh, menjatuhkan diri Pemberontakan, dosa Timur Constructus dari Bapa Rahel

Sungai Yordan Nifal : Berperang Piel/Nifal : Meloloskan (menyelamatkan) diri Nifal : Menyembunyikan diri Hifil : menyembunyikan Saul Sikhem (f)

Piel : mencari, meneliti, berusaha Berkat ( constructus ) Bisa, dapat, sanggup Bintang Maut ( constructus )

Piel : memberi perintah, mengatur Piel : meremukkan Piel : memuji Pual : dipuji

84

 231  233  235  237  239  241  243  245  247  249  251  253  255  257  259  261  263  265  267  269  271  273

Mencapai, menemukan Menuangkan, menumpahkan, mencurahkan. Nifal : dituangkan Terang

Sulung, anak sulung Kegelapan Hifil : mengangkat sebagai raja Hifil : menghimpun Hifil : menghancurkan Hifil : melemparkan Hofal : dilemparkan Satu

Hitpael : berjalan-jalan Di depan, berhadapan, melawan ( kata depan ) Masih, lagi, terus menerus Hitpael : meminta, berdoa Doa (f) Mencuri Bermimpi Mereka sendiri

Melalui, melewati,

 276  278  280  282  284  286  288  290  292  294  296  298  300  302  304  306  308  310  312

Pual : dihormati Menjadi kudus. Piel : menguduskan Hitpael : menguduskan diri Tengah.

Hifil : memisahkan, membedakan. Nifal : memisahkan diri Membunuh Hifil : menolong, menyelamatkan Jamak dari



Perkumpulan, jemaat Hifil : memperdengarkan, memberitakan Mencari, melawat, memerintahkan Hofal : dihukum Taman, kebun Ketakutan, takut (f)

Mengangkat, memikul Hitpael : menagngkat diri, bangkit Esau

Mengumpulkan Hitpael : berhimpun Di manakah ? Mimpi Sendirian, saja ( ks ) di samping, kecuali (kata depan) Menjual, menyerahkan Nifal : menjual diri,

85

 275  277  279 ( cstr )  281  283  285  287  289  291  293  295  297  299  301  303  305  307  309  311

melanggar Meninggalkan, membiarkan

 314

Percaya, mengandalkan, hidup tenteram Kuat ( kata sifat )

 316  318

Orang Ibrani Qal :

menemp

 320  322

dijual Umat, perkumpulan (f)

Nifal : dibasmi, dihancurkan Hifil : membasmi Menjadi kuat Piel : menguatkan Hifil : Berpegang pada Hitpael : menguatkan diri Orang Mesir Menempatkan, meletakkan, memberi, membuat

 313  ( cstr )  315  317  319  321

atkan, menentukan, memasukkan. Inf. benda :

 Kubur, makam Yosua Buah Hanya, saja ( kata sifat ) Lembu Absalom Bersyeba Balak Gosyen

 324  326  328  330  332  334 

Lupa, melupakan Berbuat dosa, berdosa Seperti Mengasihi Nifal : tersisa Hifil : menyisihkan Abia

336 Asa

 338  340

Babel Hujan es

Ismael

 342

Lapidot

 344

Kusy

 346  348

Moab

Milka Elam

Yerobeam



Orang Kusy :

 323  325  327  329  331  333  335  337  339  341  343  345  347

Nahor

86

  350

Enak

 352  354  356

Membentangkan Busur Sarai



Amalek Orang Amalek :

 



  349  351  353  355  357

Atalya Zipor Ribka Kabar

87

DAFTAR KEPUSTAKAAN Biblia Hebraica Stuttgartensia ( BHS ), Stuttgart, 1983. Boeker, T.G.R., Bahasa Ibrani Jilid 2, Batu : STT “I-3”, 1993. Brown, Francis, The New Brown - Driver - Briggs - Gesenius Hebrew And English Lexicon, Massachusetts : Hendrickson Publishers, 1979. Hattori Yoshiaki, Langkah-langkah Praktis Dalam Eksegese Perjanjian Lama, Batu : STT “I-3”, 1980. Kelley, Page H., Biblical Hebrew, Michigan : William B. Eerdmans Publishing Company, 1992. Novak, AL., Hebrew Honey, Texas : J. Countryman Publishers, 1987. Owens, John Joseph, Analytical Key To The Old Testament, Volume 3 Ezra Song of Solomon, Michigan : Baker Book House, April 1995 ( Third Printing ).

88

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF